A. PENDAHULUAN
Pengukuran indikator mutu dilakukan dengan tujuan untuk menilai
apakah upaya-upaya mutu yang telah dilakukan oleh fasyankes benar-benar
dapat meningkatkan mutu pelayanan secara signifikan. Selain itu, dengan
dilakukan pengukuran indikator mutu dapat memberikan umpan balik pada
penyedia layanan kesehatan dan manajemen fasilitas pelayanan kesehatan
tentang kualitas pelayanan yang telah diberikan, sebagai bukti transparansi
publik, dan dapat menjadi tolok ukur pembanding dalam mengidentifikasi
best practice untuk pembelajaran bagi fasyankes lainnya.
B. DASAR PELAKSANAAN
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2016 tentang
Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 99 Tahun 2015 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016 tentang Pedoman
Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi Dan Kabupaten/Kota;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020 – 2024.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 tahun 2021 tentang Perubahan
Keempat Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional.
C. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan ini adalah mengetahui hasil capaian masing-masing
INM Puskesmas Muara Fajar.
D. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab Mutu
Puskesmas dan Pengelola Aplikasi INM Puskesmas
E. INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
1. Kepatuhan Kebersihan Tangan
Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan seluruh pemberi
pelayanan dalam melakukan kebersihan tangan sesuai dengan ketentuan
WHO. Tujuan mengukur kepatuhan pemberi layanan kesehatan sebagai
dasar untuk memperbaiki dan meningkatkan kepatuhan agar dapat
menjamin keselamatan pasien dengan cara mengurangi risiko infeksi
yang terkait pelayanan Kesehatan.
Indikasi kepatuhan kebersihan tangan adalah sebelum kontak
dengan pasien, sesudah kontak dengan pasien, sebelum melakukan
prosedur aseptic, setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien,
setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien. Kebersihan tangan
dilakukan dengan 5 indikasi (Five moments) dan 6 langkah menurut
WHO.
Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan
sabun dan air mengalir bila tangan jelas kotor atau terkena cairan tubuh,
atau menggunakan alkohol (alcohol-based handrubs) bila tangan tidak
tampak kotor.
Rumus Perhitungan Kepatuhan Kebersihan Tangan:
Kepatuhan Jumlah tindakan kebersihan tangan
Kebersihan : ----------------------------------------------------------- X 100
Tangan Jumlah total peluang kebersihan tangan yang
seharusnya dilakukan dalam periode observasi
Target kepatuhan kebersihan tangan adalah ≥ 85%.
6. Kepuasan Pasien
Puskesmas harus memperhatikan kepuasan pasien sesuai Permen
PAN 14 tahun 2017. Tujuannya adalah Untuk mengukur tingkat kepuasan
pasien Puskesmas sebagai dasar peningkatan mutu penyelenggaraan
pelayanan Puskesmas.
Kepuasan pasien adalah hasil pendapat dan penilaian pasien
terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan
kesehatanterhadap pelayanan.
Responden adalah pasien yang pada saat survei sedang berada di
lokasi unit pelayanan, atau yang pernah menerima pelayanan.
Survei Kepuasan Pasien adalah kegiatan pengukuran secara
komprehensif tentang tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas layanan
yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan kepada pasien.
Perhitungan sampel menggunakan Tabel Sampel Morgan dan
Krejcie (Permenpan RB No 14/2017). Target Kepuasan Pasien adalah ≥
76,61%
F. HASIL KEGIATAN
1. KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa Puskesmas Muara Fajar telah mengirim
laporan Kepatuhan Kebersihan Tangan mulai bulan Mei s.d September 2023 (5
bulan) dan hasil penilaian diketahui pada bulan mei dan juni nilai dibawah
standar dan bulan mei – september belum mencapai standar yang ditetapkan
(>85%).
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa Puskesmas Muara Fajar telah mengirim
laporan Kepatuhan Menggunakan APD mulai bulan Mei s.d September 2023 (5
bulan) dan hasil penilaian menggambarkan bahwa hasil belum mencapai
standar yang ditetapkan (100%).
3. IDENTIFIKASI PASIEN
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa Puskesmas Muara Fajar telah mengirim
laporan Kepatuhan Identifikasi Pasien mulai bulan Mei s.d September 2023 (5
bulan) dan hasil penilaian menunjukkan sudah mencapai standar yang
ditetapkan (100%).
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa Puskesmas Muara Fajar telah mengirim
laporan Keberhasilan pengobatan TB SO mulai bulan April s.d September 2023
(6 bulan) dan hasil penilaian bulan april, mei, agustus dan september telah
melebihi standar yang ditetapkan (90%) dan bulan juli tidak ada pasien yang
selesai pengobatan..
5. IBU HAMIL MENDAPAT PELAYANAN ANC SESUAI STANDAR
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa Puskesmas Muara Fajar mulai bulan mei
s.d September 2023 (5 bulan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC
sesuai standar tidak ada dan kurang dari standar (100%).
6. KEPUASAN PELANGGAN
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa Puskesmas Muara Fajar telah melakukan
survei kepuasan Pasien Semester satu pada bulan Juni, dan sudah melebihi
standar yang ditetapkan (>76,61%).
H. PENUTUP
Demikianlah laporan pelaksanaan pelaporan hasil pengukuran
Indikator Nasional Mutu Puskesmas Muara Fajar.