I. PENDAHULUAN
tidak haya disorot dari aspek klinis medisnya saja, melainkan juga dari aspek
adalah program yang disusun secara obyektif dan sistematik untuk memantau
layanan.
Cedera (KTC), dan Kejadian Seninel tidak dapat kita pungkiri sering terjadi
di layanan Puskesmas Wanaraya. Oleh karena itu, perlu disusun program
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien yang menjadi acuan
perencanaan hingga tidak lanjutnya adalah tim mutu layanan klinis dan
rekam medis, UGD, Rawat Inap, Poli Umum, Poli Lansia, Poli Gigi, MTBS,
Apotek.
Puskesmas Wanaraya.
IV. SASARAN PENINGKATAN MUTU LAYANAN KLINIS DAN
KESELAMATAN PASIEN
Indikator adalah suatu cara untuk menilai penampilan dari suatu kegiatan
wajar, efisien dan efektif serta memberikan keamanan dan memuaskan sesuai
adalah dengan menghitung jumlah hari pelayanan poli yang dilayani dokter
dalam satu bulan dibagi jumlah jumlah seluruh hari poli buka dalam satu
dokter dalam satu bulan dibagi jumlah seluruh hari poli buka dalam satu
pemberi layanan setiap minggu pada hari tertentu yang disepakati tim
PMKP.
3. MTBS
yang memiliki STR dan SIPP dibagi dengan jumlah semua perawat
Unit gawat darurat adalah salah satu pintu terdepan dari penerimaan
suatu tindakan tanggap darurat yang terukur. Respon time atau waktu
darurat yaitu dari saat pasien tiba di depan pintu sampai mendapat
dari respon time atau waktu tanggap ini adalah maksimal 5 menit.
5. Rawat Inap
indikator ini adalah jumlah status pasien rawat inap yang diisi
lengkap dibagi dengan jumlah status pasien rawat inap dalam satu
6. KIA
7. Poli Gigi
8. Apotek/ Farmasi
standard dan tidak bisa sekenanya hanya agar lebih cepat, oleh karena
pasien yang mendapat obat yang disurvei dikali 100%. Begitu juga
racikan dibagi jumlah sampel pasien yang mendapat obat dikali 100%
waktu tunggu penyiapan obat dilakukan pada minggu I dan III setiap
hari senin dan kamis, dengan jumlah sampel masing-masing 5 resep
obat.
pemberian obat, karena hal ini sangat merugikan pasien dan merusak
9. Loket
100%
dengan baik maka akan didapatkan waktu tunggu yang lebih sedikit
tunggu < 5 menit di loket dibagi dengan jumlah sampel pasien yang
dilakukan pada minggu I dan III setiap hari senin dan kamis, dengan
10. Laboratorium
75%
meningkatkan mutu layanan. Salah satu indikator yang bisa dinilai untuk
minggu I dan III setiap hari senin dan kamis, dengan jumlah sampel
sebanyak 10 orang.
100%
target 100%
minggu I dan III setiap hari yang disepakati oleh tim PMKP, dengan
sebulan.
Mutu layanan klinis tidak hanya ditentukan oleh system pelayanan yang
ada, tetapi juga perilaku dalam pemberian pelayanan. Tenaga klinis perlu
1. Mengenakan pakaian dinas sesuai hari (jam kerja) atau seragam (jaga/
piket) sewaktu melayani pasien. Target 90%. Tujuan penilaian indikator ini
2. Mengenakan name tag/ papan nama/ identitas yang dapat dilihat oleh
pasien saat memberikan layanan. Target 90%. Hal ini dinilai bertujuan agar
pasien paham dan mengerti dengan siapa mereka dilayani, juga dapat
digunakan sebagai telusur jika ada laporan/ komplain mengenai staf atau
4. Datang piket tepat waktu sesuai jadwal dan kesepakatan. Target 80%.
Untuk piket jaga siang harus datang jam 14.00 dan jaga malam harus datang
klinis dilakukan setiap hari pada petugas yang melakukan piket siang dan
malam dirawat inap, UGD dan KIA. Evaluasi dan indikator pemberi layanan
keselamatan pasien.
dibuat setiap bulan oleh tim mutu layanan klinis. Selanjutnya akan dibawa,
mutu puskesmas.
IX. SUMBER DANA
Puskesmas, swadaya.
X. PENUTUP
Mengetahui,