BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mutu dan keselamatan pasien merupakan upaya mengurangi risiko pada pasien
yang dilakukan secara terus menerus dalam merencanakan, merancang, mengukur,
menganalisis dan meningkatkan proses klinis serta manajerial dalam sebuah kerangka
kerja yang terstruktur dan dipantau oleh kelompok/panitia pengawas mutu.
Mutu merupakan suatu elemen dalam memenuhi / melampaui harapan dari
pelanggan yang selalu berubah / dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan akan tetapi mutu itu dapat ditingkatkan sesuai dengan
harapan pelanggan. Oleh karena itu mutu harus direncanakan dan dipahami sebelum
dilakukan pengelolaan secara sistematik dari mengukur, menilai dan melakukan
perbaikan jika tujuan belum tercapai kemudian dilakukan pengukuran kembali.
Proses pengelolaan manajemen mutu secara sistematik memerlukan pedoman atau
dasar dalam melaksanakan suatu kegiatan terkait dengan pemantauan/pengukuran mutu
tersebut maka disusun profil indikator dari masing-masing indikator yang kemudian
terkumpul menjadi sebuah kamus indikator mutu. Kamus indikator ini dijadikan sebagai
tolak ukur dan arah dalam melaksanakan pemantauan dan pengukuran data kemudian
data yang sudah dikumpulkan dianalisis bila perlu dilakukan validasi / keakuratan data
sebelum data tersebut dituangkan kedalam laporan dan dilaporkan ke atasan/pimpinan
rumah sakit.
Kamus indikator ini merupakan bagian terpisah dari Program Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien yang ditetapkan oleh rumah sakit. Isi dari Program PMKP secara
umum dari kegiatan PMKP di identifikasi kemudian dibuatkan rencana kegiatan dan
dilakukan pencatatan serta dilaporkan ke pimpinan dan pemilik rumah sakit lalu kembali
dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan sehingga keberhasilan yang
sudah dicapai dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penyusunan kamus indikator mutu dan keselamtan pasien yaitu untuk
memberikan pedoman dalam upaya pengelolaan mutu dan keselamatan pasien di
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bima
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai panduan dalam mengontrol mutu pelayanan
b. Mengarahkan upaya peningkatan mutu lebih spesifik dan terarah
c. Memberikan kemudahan bagi unit kerja dalam memahami indikator mutu yang
dimaksud
d. Untuk memberikan persepsi yang sama kepada PIC pengumpul data sehingga
menghasilkan data yang akurat.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kamus indikator peningkatan mutu dan keselamatan pasien ini
meliputi jenis dan macam indikator yang tertuang dalam Program PMKP tahun 2019
antara lain: indikator mutu area klinis, indikator mutu area manajemen, indikator mutu
penerapan sasaran keselamatan pasien dan pengukuran trend insiden/KTD di rumah sakit
serta indikator surveilance PPI.
D. Landasan
Penyusunan Kamus Indikator Mutu ini didasarkan pada berbagai regulasi sebagai berikut:
1. Undang-undang no 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/Per/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit
3. Undang-undang 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
4. Undang-undang 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan
Perizinan Rumah Sakit Undang-undang no 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
7. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 129/MENKES/PER/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
8. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar
Pelayanan Kedokteran.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kesehatan
10. Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2015 tentang Program Pengendalian
Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit
12. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
13. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 27 Tahun 2017 tentang Pencegahan dan
pengendalian infeksi.
14. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 34 Tahun 2017 tentang Akreditasi Rumah Sakit
BAB II
DEFINISI OPERASIONAL
A. Dimensi Mutu
Mutu adalah konsep yang bersifat komprehensif dan multisegi yang mengukur satu atau
lebih dimensi mutu, seperti diantaranya kompetensi teknis, akses pelayanan, efektifitas,
efisiensi, hubungan interpersonal, kontinyuitas, keselamatan, dan fasilitas. Program
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien RSUP Sanglah untuk tahun 2018 mengukur 6
dimensi mutu dari World Health Organisastion (WHO, 2016) yaitu: (1) Keamanan, (2)
Efektif, (3) Efisien, (4) Aksesibilitas, (5) Focus pada Pasien dan (6) Keadilan. Rincian
masing-masing dimensi mutu sebagai berikut ini:
1. Keselamatan (safe)
Pasien harus menerima pelayanan yang aman dan menurunkan risiko cidera.
2. Efektif (effective)
Pasien harus menerima pelayanan yang sesuai dan berdasarkan ilmu pengetahuan
terkini dan mngahsilkan peningkatan status kesehatan individu dan masyarakat
3. Efisien (efficient)
Pelayanan yang diberikan harus menggunakan sumber daya pelayanan yang dapat
memberikan benefit yang besar dan secara berkelanjutan dapat menghindari
pemborosan.
4. Aksesibilitas (accessible)
Setiap pasien harus mendapat pelayanan yang berkualitas sama dan tepat waktu
tanpa terhalang atau memandang dari mana mereka berasal dan dimana mereka
tinggal.
5. Focus pada pasien (acceptable/patient-centred)
Pemberi pelayanan kesehatan harus memberikan pelayanan yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan pilihan setiap individu. Dalam hal ini provider harus
melibatkan pasien dan keluarga dalam menentukan dan memutuskan pelayanan
yang akan diberikan.
6. Keadilan (equitable)
Pasien harus menerima pelayanan secara adil tanpa membedakan jenis kelamin,
suku bangsa, daerah, dan sosial ekonomi status
C. Indikator Klinis
adalah indikator klinik yang menjadi fokus pemantauan mutu layanan area klinis yang
memilki dampak dari perbaikan yang dilakukan misalnya penilaian perbaikan efisiensi
dari suatu proses klinis yang kompleks dan/atau identifikasi pengurangan biaya dan
sumber daya yang digunakan dengan adanya perbaikan suatu proses seperti pengukuran
terkait Pengkajian pasien, flow pasien, layanan bedah dan anastesi, penggunaan antibiotik
dan pengobatan lainnya, manajemen obat menurunkan angka perawatan kembali.
D. Indikator Manajerial
adalah indikator yang dipilih yang berhubungan fokus pemantauan area manajerial
seperti: pengadaan suplai serta obat obatan penting bagi pasien yang dibutuhkan,
pelaporan kegiatan seperti diatur oleh undang undang, manajemen resiko, manajemen
penggunaan, harapan dan kepuasan pasien dan keluarga pasien, harapan dan kepuasan
staf, demografi dan diagnosis klinis pasien, manajemen keuangan, pencegahan dan
pengendalian peristiwa.
G. Tipe indikator
adalah indikator yang diukur dapat diambil dari: 1. Struktur/Input: mengukur sarana
prasarana/sumber daya (Man, Money, Matherial, Methode dan Management) 2. Proses:
mengukur serangkaian proses kegiatan dalam upaya meningkatkan kompetensi input
demi menghasilkan output dan outcome yang bermutu. 3. Output: mengukur hasil dari
proses/kegiatan dari semua potensi yang ada dalam jangka waktu pendek 4. Proses dan
outcome: ukuran sesuatu yang dirasakan oleh pelanggan/konsumen. Mengukur hasil
akhir yang harus dicapai dari proses dalam jangka waktu pendek, menengah dan dampak
(impact) jangka panjang contohnya kepuasan pelanggan/masyarakat.
H. Numerator (Pembilang)
adalah nilai / angka yang akan dibagi oleh Denominator (penyebut). Pembilang
merupakan bagian dari penyebut
I. Denominator (Penyebut)
adalah nilai / angka yang digunakan sebagai faktor pembagi
J. Formula
adalah rumus perhitungan numerator dibagi dengan denominator kemudian dikalikan
dengan konstanta yang disesuai dengan bentuk hasil dari target/standar
L. Sampel size
adalah ukuran/jumlah sampel yang diambil dari populasi/kasus.
M. Sampel
adalah bagian kecil yang mewakili suatu kelompok/populasi atau keseluruhan yang lebih
besar
P. Kriteria inklusi
adalah jumlah sampel yang akan diambil yang memenuhi kriteria untuk dianalisis
Q. Kriteria ekslusi
adalah jumlah sampel yang tidak memenuhi kriteria untuk dianalisis
R. Frekuensi penilaian data
adalah waktu yang ditetapkan untuk menilai/ mengumpulkan data harian, mingguan atau
bulanan
S. Area Monitoring
adalah cakupan pemantauan indikator yang berkaitan dengan sumber/lokasi data untuk
pengambilan sampel.
W. Lembar kerja/worksheet
adalah alat/instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data setiap waktu
BAB III
PROFIL INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
A. INDIKATOR AREA KLINIS
Indikator-indikator yang diprioritaskan oleh rumah sakit di area pelayanan klinis sesuai
dengan matrix penentuan prioritas dalam program PMKP 2019 yaitu sebagai berikut:
1. Visite Dokter Spesialis
2. Waktu Tunggu Rawat Jalan
3. Waktu Tanggap Pelayanan Gawat Darurat
4. Kematian Pasien di IGD
5. Kepatuhan Terhadap Pelaksanaan Clinical Pathway
6. Kepatuhan pemberian antibiotic Profilaksis
7. Waktu Lapor Hasil Tes Kritis Laboratorium
8. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional
9. Kelengkapan asesmen pra anastesi pada operasi elektif
10. Kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) pada pasien pasca operasi
11. Kelengkapan assesmen pra anastesi
12. Kelangkapan form monitoring status fisiologis selama anestesi dan sedasi
13. Pelaksanaan Evaluasi Ulang Bila Terjadi Konversi Tindakan Dari Local/Regional
Ke General
14. Pemeriksaan ulang Radiologi
15. Kerusakan sample darah
16. Kesalahan penyerahan perbekalan farmasi
17. Ketepatan jadwal pembagian makanan pasien rawat inap
18. Ketidakmampuan penangan pasien BBLR
19. Kejadian tidak dilakukan inisiasi menyusu Dini (IMD) pada bayi lahir
20. Angka keterlambatan operasi SC (> 30menit)
21. Angka keterlamatan penyediaan darah (> 60menit)
22. Angka kematian ibu akibat kasus persalinan
23. Kelengkapan assemen pra induksi
24. Kelengkapan assemen pra bedah
25. Kelengkapan pengisian form surgical safety check list
26. Kejadian diskrepansi diagnosis pra dan post bedah
27. Kepatuhan pelaksanaan evaluasi proses pemulihan pasca anastesi dan sedasi
28. Kepatuhan pengisian form Profil Ringkas Medis Rawat Jalan (PRMRJ)
29. Kelengkapan form rujukan pasien
30. Kepatuhan pengisian form monitoring oleh pendamping pasien rujuk
31. Waktu Penyelesaian Pemeriksaan Radiologi ≤ 3 jam
32. Reaksi transfuse
33. Angka kematian bayi akibat asfixia
34. Angka kematian bayi akibat BBLR
35. Kepatuhan pelaksanaan PPK TB
36. Angka Kejadian ISK
37. Angka Kejadian Plehibitis
38. Angka Kejadian Dekubitus
39. Perbaikam kuantitas pengunaan antibiotic
Berikut ini profil masing-masing indikator mutu area klinis Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Bima yang dipantau pada tahun 2019:
Definisi Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis sebagai DPJP adalah kunjungan
Operasional dokter spesialis untuk melihat perkembangan pasien yang menjadi
tanggung jawabnya setiap hari sebelum jam 14.00 termasuk hari libur.
Catatan :
1.pasien baru masuk
2.batasan pukul 14.00
3.hari libur
4.RS Swasta
Jenis Indikator
Struktur/Input Outcome
√ Proses Proses dan Outcome
Numerator (N) Jumlah visite dokter spesialis sebelum jam 14:00 pada hari berjalan
Denominator (D) Jumlah visite dokter spesialis pada hari berjalan
Standar ≥ 80%
Kriteria: Semua pasien rawat inap yang berada di ruangan sampai dengan jam
- Inklusi 14.00 WITA
- Eksklusi 1. Pasien rawat inap yang meninggal sampai dengan jam 11.00
WITA
Dokter spesialis sudah minta izin kepada pasien dan keluarga untuk tidak
visite sewaktu-waktu.
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Frekuensi Mingguan
pengumpulan data
Periode analisis 3 Bulanan
Cara Pengumpulan Concurrent
Data
Sampel Seluruh Pasien Rawat Inap
Rencana Analisis Data akan dikumpulkan dan dianalisis oleh jajaran Bidang Pelayanan
Data Medik
Instrumen Formulir Indikator kepatuhan dokter
Pengambilan Data
Penanggung Jawab Kabag Medis
Alat Audit : Lembar Kerja Monitoring
Alat Audit TGL RM KSM DPJP Jam Visite Keterangan
Pengumpulan Data
2. Waktu Tunggu Rawat Jalan
√ Efektifitas Keadilan
Keselamatan √ Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
√ Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Target 100 %
Kriteria: Semua pasien gawat; pasien darurat dan pasien gawat darurat;
- Inklusi
- Eksklusi Situasi bencana (disaster)/musibah massal.
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Sumber data Sensus harian
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisis Tiga bulan sekali
Cara Pengumpulan Retrospektif dengan menggunakan sampel.
Data
Sampel Populasi yang ditetapkan yaitu kunjungan pasien baru dan lama di rawat
IGD yaitu 100. Presisi yang ditetapkan 5%, dengan 95% confidence
interval maka besarnya sampel sesuai tabel Isaac dan Michael yaitu 78
pasien.
Rencana Analisis Menggunakan Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
Data waktu ke waktu
Instrumen Formulir Pengumpulan data emergency response time
Pengambilan Data Formulir Rekapitulasi Bulanan
√ Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi Fokus pada Pasien
Target <1%
Kriteria: - Inklusi Semua pasien gawat; pasien darurat dan pasien gawat darurat;
- Eksklusi situasi bencana (disaster)/musibah massal.
Formula Numer ator (N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Sumber data Sensus harian
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisis Tiga bulan sekali
Cara Pengumpulan Retrospektif
Data
Sampel Seluruh pasien meninggal di IGD ≤ 8
Rencana Analisis Menggunakan Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
Data waktu ke waktu
Instrumen Formulir Pengumpulan data Pasien meninggal di IGD
Pengambilan Data Formulir Rekapitulasi Bulanan
√ Efektifitas Keadilan
Keselamatan Aksesibiltas
√ Efisiensi Fokus pada Pasien
Alasan Pemilihan Standar Akreditasi Rumah Sakit dalam maksud dan tujuan dinyatakan
Indikator dengan jelas bahwa pelayanan kesehatan harus dilaksanakan dengan
kendali mutu dan kendali biaya. Permenkes 1438/2010 tentang Standar
Pelayanan Kedokteran untuk itu rumah sakit menyusun Pedoman Praktik
Klinis (Clinical Practice Guidelines) dan Clinical Pathway, dan atau
protokol klinis digunakan sebagai pedoman dalam memberikan asuhan
klinis. Monitoring kepatuhan clinical pathway bertujuan untuk standarisasi
perawatan klinis berdasarkan evidence based
Definisi Kepatuhan terhadap clinical pathway adalah kepatuhan para staf medis/
Operasional DPJP dalam menggunakan clinical pathway untuk memberikan asuhan
klinis pasien secara terstandarisasi dan terintegrasi sehingga dapat
meminimalkan adanya variasi proses asuhan klinis.
Setiap RS menetapkan 5 clinical pathway untuk penyakit atau kondisi yang
memenuhi satu atau lebih kriteria yang berlaku di RS tersebut berdasarkan:
a.Penyakit atau kondisi yang paling sering atau banyak terjadi (High
Volume)
b.Penyakit atau kondisi yang memiliki risiko tinggi (High Risk)
c.Penyakit atau kondisi yang memerlukan biaya tinggi (High Cost)
d.Penyakit atau kondisi yang terdapat variasi/keragaman dalam
pengelolaannya.
Setiap CP mampu menunjukan komponen standar LOS, obat dan
penunjang.
Disebut patuh apabila mengikuti ketiga proses asuhan yang telah
distandarisasi dalam CP.
Jenis Indikator
Struktur/Input Outcome
Proses √ Proses dan Outcome
Numerator Jumlah kasusyang penanganannya patuh dengan kriteria 5clinical pathways
(pembilang)
Denominator Jumlah total kasus yang masuk dalam kriteria 5 clinical pathways yang
(penyebut) ditetapkan.
Target Pencapaian ≥ 80%
Kriteria:
- Inklusi Semua pasien yg menderita penyakit yg ditetapkan dalam CP
Dimensi Mutu
√ Efektifitas Keadilan
Keselamatan Aksesibiltas
√ Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
Alasan Pemilihan Pelaporan nilai kritis dari uji diagnostik merupakan suatu isu keselamatan
Indikator pasien. Hasil uji yang berada diluar kisaran normal dapat diindikasikan
sebagai kondisi dengan risiko tinggi atau mengancam nyawa, sehingga
system pelaporan formal yang mendeskripsikan nilai kritis uji diagnostik
dengan jelas dikomunikasikan kepada para tenaga medis dan proses
dokumentasi informasi akan mengurangi risiko pasien (indiakor wajib
pantau Kemenkes, 2018)
Definisi Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium adalah waktu yang diperlukan
Operasional untuk memberikan jawaban kepada dokter yang mengirim setelah keluar
hasil pemeriksaan dan mulai dibaca oleh Dokter/ Analis Laboratorium
sampai hasilnya diterima oleh dokter yang mengirim
(lisan atau tulisan).
Standar : harus diterima oleh dokter yang mengirim dalam waktu kurang
dari 30 (tiga puluh) menit baik secara lisan maupun tulisan
Alasan Pemilihan Penggunaan formularium rumah sakit akan membuat pengelolaan rumah
Indikator sakit lebih efektif, karena pengadaan obat menjadi jelas, mengingat bahwa
selain memiliki sisi aspek medis juga memiliki sisi ekonomi.
Jika peresepan tidak sesuai formularium maka akan berdampak banyak obat
yang tidak digunakan serta peningkatan jumlah obat yang kedaluwarsa, dan
rumah sakit akan rugi secara material, pelayanan pasien akan jatuh pada titik
terendah karena pengelolaan obat yang tidak bagus.
- Eksklusi 1. Bila dalam resep terdapat obat diluar FORNAS tetapi dibutuhkan oleh
pasien dan telah mendapatkan rekomendasi dari Komite Medik dan
mendapatkan persetujuan dari Direktur.
2. Bila dalam resep terdapat obat diluar FORNAS karena stok obat
nasional berdasarkan e-katalog habis/kosong.
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Sumber data Lembar resep di Instalasi Farmasi
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan
data
Periode analisis Setiap 3 bulan
Cara Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sampel Perhitungan besar sampel dalam hal ini menggunakan Tabel Isaac dan
Micahel dimana populasi resep = 3500 , tingkat presisi 5 % sampel sebesar
317 sampel sebulan
Rencana Analisis Menggunakan diagram garis atau diagram batang:
Data
Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke
waktu.
Diagram batang digunakan untuk menampilkan data perbandingan
antar SMF.
Instrumen Formulir Pengumpulan data Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional
Pengambilan Rormulir rekapitulasi data Kepatuhan Penggunaan Formularium
Data Formulir validasi data Kepatuhan Penggunaan Formularium
Dimensi Mutu
√ Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Target 0%
Kriteria Inklusi Seluruh pasien operasi elektif dengan SAB dan General Anastesi
Kriteria -
Eksklusi
Pencatatan Setiap hari kerja (Senin sampai dengan Sabtu), oleh staf kamar operasi
Rekapitulasi Setiap bulan oleh staf kamar operasi
Unit
Analisa & Setiap bulan oleh Kepala staf kamar operasi
Pelaporan
Area Kamar Operasi
PIC Kepala Kamar Operasi
Alat Audit
Pengumpulan
TANGGA
Data DIAGNOSA MEDIS / PENGKAJIAN
N NO.
TINDAKAN PRA-ANASTESI KET
L
O RM
OPERASI (ya/tidak)
1 2 3 4 5 6
10. Kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) pada pasien pasca operasi
Judul Indikator Infeksi Luka Operasi
Tujuan Tergambarnya mutu pelayanan bedah
Dimensi Mutu
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
√ Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Jenis Indikator
Struktur/Input Outcome
Proses √ Proses dan Outcome
Target 2% (persen)
Kriteria Eksklusi -
Pencatatan Setiap bulan, dengan total sampling sesuai dengan kriteria inklusi,
dilaksanakan oleh kepala ruangan rawat inap
Rekapitulasi Unit Setiap bulan, dilaksanakan oleh kepala ruangan rawat inap
Analisa & 1 bulan di rawat inap
Pelaporan
Area Instalasi Rawat Inap
PIC IPCLN
Alat Audit
Pengumpulan
Data NO. DOKTER IDO Jenis Ket
TGL
1 2 3 4 5 6
11. Kelengkapan asessmen pra anastesi
Judul Indikator Kelengkapan asessmen pra anastesi
Tujuan Tergambarnya mutu pelayanan bedah
Dimensi Mutu
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Numerator Jumlah pasien yang dilakukan asesmen pre anestesi secara lengkap per
bulan
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Jenis Indikator
√ Struktur/Input Outcome
Proses Proses dan Outcome
Target < 20 %
Kriteria Inklusi Semua pasien yang akan dilakukan operasi dengan pembiusan
TGL
Jenis operasi
RM pasien lengkap
(Ya/Tidak) (Ya/
Tidak)
1 2 3 4 5 6
Alasan Pemilihan
Indikator
Definisi Tertinggalnya instrument/kasa/benda lain saayt operasi adalah tertinggalnya
Operasional benda-benda tersebut pada saat operasi yang diketahui beberapa waktu
setelah operasi dilakukan
Jenis Indikator Struktur/Input Outcome
√ Proses Proses dan Outcome
13. Kepatuhan pelaksanaan monitoring status fisiologis selama anestesi dan sedasi
Judul Indikator Kepatuhan Pelaksanaan monitoring status fisiologis selama anastesi
dan sedasi
Dimensi Mutu
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Tujuan Tergambarnya kepatuhan dokter spesialis anestesi dan atau peserta program
pendidikan dokter spesialis anestesiologi sesuai dengan kompetensinya
untuk melakukan evaluasi didokumentasikan pada formulir monitoring
status fisiologis pasien selama anastesi/bedah
Alasan Pemilihan Pelayanan anastesi serta sedasi moderat dan dalam merupakan tindakan
Indikator beresiko sehingga perencanaan dan pelaksanaannya membutuhkan tingkat
akurasi yang tinggi utuk menjaga mutu dan keselamatan pasien (SNARS ed
1 2017)
Definisi Kepatuhan pelaksaan monitoring status fisiologis selama anastersi adalah
Operasional proses pengawasan dan pemantauan kondisi umum dan tanda-tanda vital
yang pada pasien pasca anastesi (Umum, Spinal, dan local)
Jenis Indikator Struktur/Input Outcome
√ Proses Proses dan Outcome
Numerator (N) Jumlah pasien yang dilakukan monitoring status fisiologis selama anestesi
dan sedasi dan didokumentasikan pada catatan anestesi
Denominator (D) Jumlah semua pasien yang mendapat anastesi dan sedasi
Target 100%
Pencapaian
Kriteria:
- Inklusi Seluruh pasien yang dilakukan tindakan anastesi dan sedasi
-
- Eksklusi
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Sumber data Rekam medik pasien rawat inap
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan
data
Periode analisis Setiap 3 bulan
Cara Concurrent
Pengumpulan
Data
Sampel Populasi yang ditetapkan yaitu seluruh pasien yang mendapatkan anestesi.
Pemilihan sampel yaitu total sampling semua pasien yang mendapatkan
anestesi dan sedasi
Rencana Analisis Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Data
Penanggung 3. PIC pengumpul data unit kerja
Jawab 4. Penanggung jawab indikator yaitu Kepala Kamar Operasi
Pengumpul Data
(PIC)
Alat Audit Alat Audit : Lembar Kerja Monitoring
Pengumpulan
TGL RM Di lakukan monitoring Diagnose/ DPJP Ket
Data
status fisiologis selama Tindakan
anestesi dan sedasi Operasi
Ya Tidak
14. Pelaksanaan Evaluasi Ulang Bila Terjadi Konversi Tindakan Dari Local/Regional Ke
General
Judul Indikator Pelaksanaan Evaluasi Ulang Bila Terjadi Konversi Tindakan Dari
Local/Regional Ke General
Dimensi Mutu
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Tujuan Tergambarnya kepatuhan dokter spesialis anestesi dan atau peserta program
pendidikan dokter spesialis anestesiologi sesuai dengan kompetensinya
untuk melakukan evaluasi ulang status fisiologis bila terjadi konversi
tindakan dari lokal atau regional anestesi ke general anestesi dan
didokumentasikan pada catatan anestesi.
Alasan Pemilihan Evaluasi kondisi pasien bila terjadi konversi tindakan dari lokal atau
Indikator regional anestesi ke general anestesi penting dilakukan untuk menilai status
fisiologis pasien sebagai pertimbangan sehingga dilakukan konversi
tindakan dari Lokal /regional anestesi ke general anestesi Pelayanan anastesi
serta sedasi moderat dan dalam merupakan tindakan beresiko sehingga
perencanaan dan pelaksanaannya membutuhkan tingkat akurasi yang tinggi
utuk menjaga mutu dan keselamatan pasien (SNARS ed 1 2017)
Definisi Kegiatan untuk mengevaluasi ulang status fisiologis bila terjadi konversi
Operasional tindakan dari lokal atau regional anestesi ke general anestesi dan
didokumentasikan pada catatan anestesi.
Jenis Indikator Struktur/Input Outcome
√ Proses Proses dan Outcome
Numerator (N) Jumlah pasien yang dievaluasi ulang bila terjadi konversi tindakan dari lokal
atau regional anestesi ke general anestesi dan didokumentasikan pada
catatan anestes
Denominator (D) Jumlah semua pasien yang mendapat konversi tindakan dari lokal atau
regional anestesi ke general anestesi
Target 100%
Pencapaian
Kriteria:
- Inklusi Seluruh pasien yang mendapat konversi tindakan dari lokal atau regional
anestesi ke general anestesi
Dimensi Mutu
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Dimensi Mutu
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Tujuan SPM
Definisi Terjadinya lisis atau pembekuan darah yang tidak sesuai dengan syarat
Operasional sampel darah yang baik
Jenis Indikator √ Struktur/Input Outcome
Proses Proses dan Outcome
Dimensi Mutu
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi Fokus pada Pasien
- Eksklusi
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Sumber data Rekam medik pasien rawat inap
Frekuensi Setiap hari
pengumpulan
data
Periode analisis Setiap 3 bulan
Cara Concurrent
Pengumpulan
Data
Sampel Populasi yang ditetapkan yaitu seluruh pasien yang mendapatkan resep obat.
Pemilihan sampel yaitu total sampling
Rencana Analisis Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Data
Penanggung 1. PIC pengumpul data unit kerja
Jawab 2. Penanggung jawab indikator yaitu Kepala Instalasi Farmasi
Pengumpul Data
(PIC)
Alat Audit Alat Audit : Lembar Kerja Monitoring
Pengumpulan TGL Jenis Obat No RM Unit Jenis Insiden Ket
Data
Dimensi Mutu
√ Efektifitas Keadilan
Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Numerator (N) Jumlah pasien rawat inap yang disurvey yang mendapat makanan tepat
waktu dalam satu bulan
Denominator (D) Jumlah seluruh pasien yang disurvey
Target >90%
Pencapaian
Kriteria:
- Inklusi Seluruh pasien rawat inap yang mendapatkan menu diet
Pasien yang mendapatkan instruksi puasa
- Eksklusi Pasien yang direncanakan pulang
Pasien APS
Pasien meninggal
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Sumber data Form ketepatan waktu pembagian makanan pasien rawat inap
Frekuensi Setiap hari
pengumpulan
data
Periode analisis Setiap 3 bulan
Cara Concurrent
Pengumpulan
Data
Sampel Populasi yaitu seluruh pasien rawat inap 300 sebulan. Perhitungan besar
sampel dalam hal ini menggunakan Tabel Isaac dan Michael, tingkat
kesalahan 5 % yaitu 161. Sampel dipilih secara random sampling
Rencana Analisis Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Data
Penanggung 1. PIC pengumpul data unit kerja
Jawab 2. Penanggung jawab indikator yaitu Kepala Unit Gizi
Pengumpul Data
(PIC)
Alat Audit Alat Audit : Lembar Kerja Monitoring
Pengumpulan
TGL Nama/RM Makan Pagi Makan siang Makan Ket
Data
malam
Tepat Tidak Tepa Tidak Tepat Tidak
t
Dimensi Mutu
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Numerator (N) Jumlah BBLR 1500-2500 gr dengan usia kehamilan ≥ 32 minggu yang tidak
berhasil ditangani
Denominator (D) Jumlah seluruh BBLR 1500-2500 gr dengan usia kehamilan ≥ 32 minggu
yang ditangani
Target 0%
Pencapaian
Kriteria:
- Inklusi Berat badan bayi < 2500gr dengan usia kehamilan ≥ 32 minggu
Dimensi Mutu
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Tujuan Tergambarnya mutu pelayanan kamar operasi dan kamar bersalin dalam
pelaksanaan operasi SC
Definisi Sectio caesarea adalah suatu tindakan pembedahan untuk mengeluarkan
Operasional janin dari perut ibu.
Keterlambatan SC adalah penundaan pelaksanaan SC > 30 menit dari waktu
yang telah dijadwalkan
Jenis Indikator Struktur/Input √ Outcome
Proses Proses dan Outcome
Numerator (N) Jumlah ibu yang mengalami keterlambatan sectio caesarea pada bulan
tersebut
Denominator (D) Jumlah ibu yang mengalami sectio caesarea pada bulan tersebut
Target 0.5%
Pencapaian
Kriteria:
- Inklusi -
- Eksklusi -
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Sumber data Rekam Medis
Frekuensi Mingguan
pengumpulan
data
Periode analisis Setiap 3 bulan
Cara √ Retrospectif Concurrent
Pengumpulan
Data
Sampel Total Sampling
Rencana Analisis Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Data
Penanggung 1. PIC pengumpul data unit kerja
Jawab 2. Penanggung jawab indikator yaitu Kepala Unit Kamar bersalin
Pengumpul Data
(PIC)
Alat Audit Alat Audit : Lembar Kerja Monitoring
Pengumpulan
TGL Nama RM Jam Jam Pelaksanaan Ket
Data
rencana pelaksanaan operasi SC
SC akan di SC < 30menit
laksanakan (Ya/Tidak)
Dimensi Mutu
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Numerator (N) Jumlah ibu hamil / bersalin / nifas yang mengalami keterlambatan
penyediaan darah pada bulan tersebut
Denominator (D) Jumlah ibu hamil / bersalin / nifas yang membutuhkan transfusi darah pada
bulan tersebut.
Target < 10 %
Pencapaian
Kriteria:
- Inklusi -
- Eksklusi -
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Sumber data Rekam Medis
Frekuensi Mingguan
pengumpulan
data
Periode analisis Setiap 3 bulan
Cara √ Retrospectif Concurrent
Pengumpulan
Data
Sampel Total Sampling
Rencana Analisis Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Data
Penanggung 1. PIC pengumpul data unit kerja
Jawab 2. Penanggung jawab indikator yaitu Kepala Unit kamar bersalin
Pengumpul Data
(PIC)
Alat Audit Alat Audit : Lembar Kerja Monitoring
Pengumpulan
TGL Nama RM Jam form Jam Waktu Ket
Data
permintaan darah penyediaan
darah diterim darah <60
diterima a bidan menit
oleh di (Ya/Tidak)
petugas ruangan
Bank
darah
rumah
sakit
21. Kejadian Kematian ibu karena persalinan
Judul Indikator Kejadian Kematian ibu karena persalinan
Dimensi Mutu
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
- Eksklusi
Hipertensi menahun (kronik)
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Sumber data Rekam Medis pasien
Frekuensi Mingguan
pengumpulan
data
Periode analisis Setiap 3 bulan
Cara √ Retrospectif Concurrent
Pengumpulan
Data
Sampel Total Sampling
Rencana Analisis Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Data
Penanggung 1. PIC pengumpul data unit kerja
Jawab 2. Penanggung jawab indikator yaitu Kepala Unit kamar bersalin dan
Komite medic
Pengumpul Data
(PIC)
Alat Audit Alat Audit : Lembar Kerja Monitoring kejadian kasus di Unit KBR
Pengumpulan
TGL Nama RM DPJP Diagnosis Ket
Data
Dimensi Mutu
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Numerator Jumlah pasien yang dilakukan asesmen pra induksi secara lengkap per
bulan
Jenis Indikator
Target 100 %
Kriteria Inklusi Semua pasien yang akan dilakukan operasi dengan pembiusan
Jenis operasi
RM lengkap
(Ya/
Tidak)
Dimensi Mutu
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Definisi Kelengkapan assesmen pra bedah adalah proses yang dilakukan operator
Operasional bedah di ruang perawatan atau poliklinik yang meliputi penentuan status
medis pasien, membuat rencana pembedahan yang akan dilakukan pada
pasien den memberikan informasi tindakan bedah kepada pasien dan
keluarga serta rekam medis assesmen pra bedah yang terisi lengkap.
Numerator Jumlah pasien yang dilakukan asesmen pra bedah secara lengkap per
bulan
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Jenis Indikator
√ Struktur/Input Outcome
Proses Proses dan Outcome
Target 100 %
Kriteria Inklusi Semua pasien yang akan dilakukan operasi dengan pembiusan
TGL
Jenis operasi
RM terisi
lengkap
(Ya/
Tidak)
Dimensi Mutu
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
1. Tahapan sign-in
Dilakukan sebelum induksi anastesi minimal dilakukan oleh
perawat dan dokter anastesi
2. Tahapan time-out
Dilakukan sebelum insisi kulit, diisi oleh perawat, dokter anastesi
dan operator
3. Tahapan sign-out
Dilakukan sebelum pasien meninggalkan kamar operasi/OK, di isi
oleh perawat, dokter anastesi dan operator
Numerator Jumlah pasien yang dilakukan asesmen pra induksi secara lengkap per
bulan
Denominator Jumlah pasien operasi dengan anestesi dalam bulan tersebut
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Jenis Indikator
√ Struktur/Input Outcome
Proses Proses dan Outcome
Target 100 %
Kriteria Eksklusi -
Pencatatan Setiap bulan, dengan total sampling sesuai dengan kriteria inklusi
Rekapitulasi Unit Setiap bulan, dilaksanakan oleh kepala kamar operasi
Analisa & 3 bulan
Pelaporan
Area Kamar Operasi
Penanggung 1. PIC pengumpul data unit kerja
Jawab Data 2. Penanggung jawab indikator yaitu Kepala Kamar Operasi
Alat Audit
Pengumpulan Form
Data SSC Ket
NO. terisi
TGL
Jenis operasi
RM lengkap
(Ya/
Tidak)
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Jenis Indikator
√ Struktur/Input Outcome
Proses Proses dan Outcome
Target 100 %
Kriteria Eksklusi -
Pencatatan Setiap bulan, dengan total sampling sesuai dengan kriteria inklusi
Rekapitulasi Unit Setiap bulan, dilaksanakan oleh kepala kamar operasi
Analisa & 3 bulan
Pelaporan
Area Kamar Operasi
Penanggung 1. PIC pengumpul data unit kerja
Jawab Data 2. Penanggung jawab indikator yaitu Kepala Kamar Operasi
Alat Audit
Pengumpulan Form SSC terisi Ket
Data lengkap
NO.
TGL
Jenis operasi (Ya/Tidak)
RM
26. Kepatuhan pelaksanaan evaluasi proses pemulihan pasca anastesi dan sedasi
Judul Indikator Kepatuhan pelaksanaan evaluasi proses pemulihan pasca anastesi
dan sedasi
Tujuan Tergambarnya mutu pelayanan bedah
Dimensi Mutu
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Definisi Evaluasi pelaksanaan evaluasi proses pemulihan pasca anastesi dan sedasi
Operasional penting dilakukan untuk menilai status fisiologis pasien sebagai
pertimbangan sehingga dapat ditentukan apakash pasien sudah dapat
dipindahkan ke ruangan atau masih perlu di observasi di ruang Recovery
room (RR) atau High Care Unit (HCU). Skor pemulihan pasca anastesi
menggunakan aldrete score dan bromage score.
Numerator Jumlah pasien yang dilakukan evaluasi proses pemulihan pasca anastesi
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Jenis Indikator
√ Struktur/Input Outcome
Proses Proses dan Outcome
Target 100 %
Kriteria Eksklusi -
Pencatatan Setiap bulan, dengan total sampling sesuai dengan kriteria inklusi
Rekapitulasi Unit Setiap bulan, dilaksanakan oleh kepala kamar operasi
Analisa & 3 bulan
Pelaporan
Area Kamar Operasi
Penanggung 1. PIC pengumpul data unit kerja
Jawab Data 2. Penanggung jawab indikator yaitu Kepala Kamar Operasi
Alat Audit
Pengumpulan evaluasi proses
Data pemulihan pasca Ket
NO. anastesi dan sedasi
TGL
Jenis operasi
RM (Ya/Tidak)
27. Kepatuhan pengisian form Profil Ringkas Medis Rawat Jalan (PRMRJ)
Judul Indikator Kepatuhan pengisian form Profil Ringkas Medis Rawat Jalan
(PRMRJ)
Dimensi Mutu
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Definisi Profil Ringkas Medis Rawat Jalan (PRMRJ) adalah suatu formulir yang
Operasional berisikan ringkasan pasien yang ditemukan oleh pemeriksaan menyeluruh
oleh dokter atau PPA lainnya di poliklinik dalam menunjang pelayanana
kesehatan yang komprehensif.
Numerator Jumlah pasien yang dilakukan pengisian PRMRJ pada bulan tersebut
Denominator Jumlah pasien dengan kriteria diagnosis penyakit yang diberikan PRMRJ
pada bulan tersebut
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Jenis Indikator
Struktur/Input √ Outcome
Proses Proses dan Outcome
Target 100 %
Kriteria Inklusi Semua pasien yang memenuhi kriteria diagnosis penyakit yang diberikan
PRMRJ
Kriteria Eksklusi -
Pencatatan Setiap bulan, dengan total sampling sesuai dengan kriteria inklusi
Rekapitulasi Unit Setiap bulan, dilaksanakan oleh kepala poliklinik
Analisa & 3 bulan
Pelaporan
Area Poliklinik
Penanggung 1. PIC pengumpul data unit kerja
Jawab Data 2. Penanggung jawab indikator yaitu poliklinik
Alat Audit
Pengumpulan evaluasi proses
Data pemulihan pasca Ket
NO. anastesi dan sedasi
TGL
Jenis operasi
RM (Ya/Tidak)
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Definisi Kelengkapan form rujukan adalah surat pengantar tenaga medis dalam hal
Operasional ini ditujukan kepada dokter maupun dokter gigi secara tertulis yang
bertujuan sebagai advice (petunjuk pengobatan) maupun pengobatan
secara lebih lanjut kepada tenaga medis yang lebih berkompeten dalam
bidangnya yang terisi secara lengkap.
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Jenis Indikator
Struktur/Input Outcome
√ Proses Proses dan Outcome
Target 100 %
Kriteria Eksklusi -
Pencatatan Setiap bulan, dengan total sampling sesuai dengan kriteria inklusi
Rekapitulasi Unit Setiap bulan, dilaksanakan oleh kepala ruangan
Analisa & 3 bulan
Pelaporan
Area
Penanggung 1. PIC pengumpul data unit kerja
Jawab Data 2. Penanggung jawab indikator yaitu kepala ruangan
Alat Audit
Pengumpulan Pengisian form
Data rujukan Ket
NO.
TGL
Jenis operasi (lengkap/Tidak)
RM
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Numerator Jumlah form monitoring selama proses rujukan oleh pasien yang terisi
lengkap
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Jenis Indikator
Struktur/Input Outcome
√ Proses Proses dan Outcome
Target 100 %
Kriteria Eksklusi -
Pencatatan Setiap bulan, dengan total sampling sesuai dengan kriteria inklusi
Rekapitulasi Unit Setiap bulan, dilaksanakan oleh kepala ruangan
Analisa & 3 bulan
Pelaporan
Area
Penanggung 1. PIC pengumpul data unit kerja
Jawab Data 2. Penanggung jawab indikator yaitu kepala ruangan
Alat Audit
Pengumpulan Pengisian form
Data rujukan Ket
NO.
TGL
Diagnosa (lengkap/Tidak)
RM
√ Efektifitas Keadilan
Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Definisi
Operasional
Numerator Jumlah penyelesaian pemeriksaan radiodiagnostik konvensional dalam
waktu kurang dari 3 jam
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Jenis Indikator
Struktur/Input Outcome
Proses √ Proses dan Outcome
Target 80 %
Kriteria Eksklusi -
Pencatatan Setiap bulan, dengan total sampling sesuai dengan kriteria inklusi
Rekapitulasi Unit Setiap bulan, dilaksanakan oleh kepala ruangan
Analisa & 3 bulan
Pelaporan
Area
Penanggung 1. PIC pengumpul data unit kerja
Jawab Data 2. Penanggung jawab indikator yaitu kepala ruang Radiologi
Alat Audit
Pengumpulan Pengisian form
Data rujukan Ket
NO.
TGL
Diagnosa (lengkap/Tidak)
RM
√ Efektifitas Keadilan
Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Definisi Reaksi transfuse adalah kejadian tidak diharapkan (KTD) yang terjadi
Operasional akibat transfuse darah, dalam bentuk reaksi alergi, infeksi akibat tranfusi,
hemolisis akibat golongan darah yang tidak sesuai, atau gangguan sistem
imun sebagai akibat pemberian tranfusi darah.
Alasan Pemilihan Pemberian produk darah merupakan salah satu pelayanan beresiko tinggi
Indikator sehingga dalam kegiatan pelayanan produk darah harus dilakukan
pengawasan
Numerator Juumlah pasien yang mengalami kejadian reaksi transfusi
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Jenis Indikator
Struktur/Input Outcome
Proses √ Proses dan Outcome
Target <0,01 %
Kriteria Eksklusi -
Sumber Data Buku laporan reaksi transfusi darah
Pencatatan Setiap bulan, dengan total sampling sesuai dengan kriteria inklusi
Rekapitulasi Unit Setiap bulan, dilaksanakan oleh kepala laboratorium
Analisa & 3 bulan
Pelaporan
Area
Penanggung 1. PIC pengumpul data unit kerja
Jawab Data 2. Penanggung jawab indikator yaitu kepala laboratorium
Alat Audit
Pengumpulan Terjadi reaksi
Data NO. transfusi (Ya/Tidak) Ket
TGL
Diagnosa
RM
√ Efektifitas Keadilan
Keselamatan Aksesibiltas
√ Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Alasan Pemilihan Standar Akreditasi Rumah Sakit dalam maksud dan tujuan dinyatakan
Indikator dengan jelas bahwa pelayanan kesehatan harus dilaksanakan dengan
kendali mutu dan kendali biaya. Permenkes 1438/2010 tentang Standar
Pelayanan Kedokteran untuk itu rumah sakit menyusun Pedoman Praktik
Klinis (Clinical Practice Guidelines) dan Clinical Pathway, dan atau
protokol klinis digunakan sebagai pedoman dalam memberikan asuhan
klinis. Monitoring kepatuhan clinical pathway bertujuan untuk standarisasi
perawatan klinis berdasarkan evidence based
Definisi Kepatuhan terhadap PPK-TB adalah kepatuhan para staf medis/ DPJP
Operasional dalam memberikan asuhan klinis pasien secara terstandarisasi dan
terintegrasi pada pasien TB sehingga dapat meminimalkan adanya variasi
proses asuhan klinis.
Jenis Indikator
Struktur/Input Outcome
Proses √ Proses dan Outcome
Numerator Jumlah kasus yang penanganannya patuh dengan PPK-TB
(pembilang)
Denominator Jumlah kasus pasien TB
(penyebut)
Target Pencapaian ≥ 80%
Kriteria:
- Inklusi Semua pasien TB
DENOMINATOR Jumlah hari pemasangan kateter dari semua pasien yang terpasang
kateter
CARA Jumlah Kasus dari pasien yang terpasang kateter
PENGHITUNGAN X
1000
Jumlah hari pemasangan kateter dari semua pasien yang terpasang
kateter
SUMBER DATA Semua pasien yang mendapatkan pemasangan kateter.
(inklusi & Pemasangan kateter dilakukan fasilitas kesehatan lain.
eksklusi)
PJ IPCN
PENGUMPUL
AN DATA/PIC
DENOMINATOR Jumlah hari pemasangan alat perbulan dari semua pasien yang terpasang
infus
PJ PENGUMPULAN IPCN
DATA/PIC
CARA Numerator ( N )
x 100% = …. %
PENGHITUNGAN Denominator ( D)
STANDAR 0%
PJ PENGUMPULAN IPCN
DATA/PIC
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
DDD (Difined Daily Dose) adalah dosis harian rata-rata antibiotik yang
digunakan pada orang dewasa untuk indikasi utamanya
Jenis Indikator
Struktur/Input Outcome
Proses √ Proses dan Outcome
Target 100 %
Kriteria Inklusi Pasien rawat inap dengan kasus bedah (bedah umum/trauma, bedah
digestive, bedah onkologi, BTKV, bedah saraf, bedah orthopaedi, bedah
plastik, bedah urologi. Pasien rawat inap dengan kasus Penyakit Dalam.
Rekapitulasi Unit Setiap bulan, dilaksanakan oleh kepala ruangan rawat inap
Analisa & 3 bulan
Pelaporan
Area Rawat inap
Penanggung 1. PIC pengumpul data unit kerja
Jawab Data 2. Penanggung jawab indikator yaitu Kepala rawat inap
Alat Audit
Pengumpulan Formulir penggunaan antibiotik
Data
B. INDIKATOR AREA MANAJEMEN
Indikator-indikator yang diprioritaskan oleh rumah sakit di area manajerial sesuai dengan
matrix penentuan prioritas yang ada di program PMKP 2019 adalah sebagai berikut ini:
1. Kepuasan Pasien dan Keluarga
2. Kepuasan pasien dan Keluarga terhadap pelayanan bedah
3. Angka Kesesuaian billing vs ina pada pasien BPJS sesuai hak dengan tindakan
pembedahan
4. Kelengkapan pengisian berkas rekam medis rawat inap
5. Kecepatan Respon Terhadap Komplain
6. Ketersediaan obat – obat emergensi di ruang operasi
7. Penundaan Operasi Elektif
8. Kejadian tertinggalnya instrumen pada linen yang disetor ke instalasi laundry
9. Kepatuhan pelaksanaan edukasi pasien Rehabilitasi Medik
10. Ketepatan jadwal pengangkutan limbah padat
11. Keterlambatan pelayanan Ambulans di Rumah Sakit
12. Kejadian linen hilang
13. Kepatuhan pemakaian internal indikator pada proses sterilisasi
14. Keterlambatan waktu menangani kerusakan alat
15. Kelengkapan form rujukan pasien
16. Kepatuhan pengisian form monitoring oleh pendamping pasien rujuk
17. Kelengkapan form permintaan darah
18. Ketepatan waktu pengambilan produk darah oleh perawat
19. Respon time perbaikan KSO alat oleh tehnisi
20. Kepatuhan vendor dalam melaksanakan kalibrasi alat
21. Keterlambatan waktu tunggu pelayanan obat jadi ≥ 30 menit
22. Keterlambatan waktu tunggu pelayanan obat racikan ≥ 60 menit
23. Ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis rawat inap 2x24 jam setelah
pasien pulang
24. Ketepatan waktu kalibrasi alat
25. Respon time perbaikan KSO alat oleh tehnisi
26. Ketersedian plastic steril instrument sterile pounc
27. Rawat Inap Ulang (Rehospitalisasi)
28. Kepatuhan pengadaan obat-obatan sesuai formulariun
Berikut ini profil masing-masing indikator mutu area manajemen Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Bima yang dipantau pada tahun 2019:
Cara Pengumpulan Melakukan Survei kepuasan pasien dan keluarga dengan alat bantu
Data kuesioner
Cara Pengumpulan Melakukan Survei kepuasan pasien dan keluarga dengan alat bantu
Data kuesioner
Numerator (N) Jumlah berkas klaim rawat inap yang lengkap dalam ≤ 24 jam
Denominator (D) Jumlah seluruh berkas klaim rawat Inap yang di review
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Target Pencapaian >80%
Kriteria:
- Inklusi Semua berkas pasien rawat inap
- Eksklusi -
Sumber data Hasil rekapan klaim rawat inap
Frekuensi Harian
pengumpulan data
Periode analisis Setiap 3 bulan
Metodologi Concurrent
Pengumpulan data
Sampel Populasi yaitu seluruh klaim BPJS yang terdiri dari klaim rawat inap
berkisar 300 sebulan. Perhitungan besar sampel dalam hal ini
menggunakan Tabel Isaac dan Michael jumlah sampel klaim rawat inap,
tingkat kesalahan 5 % yaitu 161.
Rencana Analisis Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Data
Alat audit 1.Formulir Kuesioner untuk Responden
Pengumpulan data 2.Formulir Rekapitulasi Responden sebanyak sample yang diambil
Dimensi Mutu
√ Efektifitas √ Keadilan
Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Tujuan Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu memberikan
Peningkatan Mutu kepuasan pelanggan
Definisi Kecepatan respon terhadap komplain adalah kecepatan Rumah sakit
Operasional dalam menanggapi komplain baik tertulis, lisan atau melalui mass media
yang sudah diidentifikasi tingkat risiko dan dampak risiko dengan
penetapan grading/ dampak risiko berupa ekstrim (merah), Tinggi
(kuning), Rendah (hijau), dan dibuktikan dengan data, dan tindak lanjut
atas respon time komplain tersebut sesuai dengan
kategorisasi/grading/dampak risiko.
Warna Merah: cenderung berhubungan dengan polisi, pengadilan,
kematian, mengancam sistem/kelangsungan organisasi, poptensi kerugian
material dll.
Warna Kuning: cenderung berhubungan dengan pemberitaan media,
potensi kerugian in material, dll.
Warna Hijau: tidak menimbulkan kerugian berarti baik material maupun
immaterial.
Kriteria Penilaian :
1. Melihat data rekapitulasi komplain yang dikategorikan merah, kuning,
hijau
2. Melihat data tindak lanjut komplain setiap kategori yan dilakukan
dalam kurun waktu sesuai standar
3. Membuat persentase jumlah komplain yang ditindaklanjuti terhadap
seluruh komplain disetiap kategori
a. Komplain kategori merah (KKM) ditanggapi dan ditindaklanjuti
maksimal 1x24 jam.
b. Komplain kategori kuning (KKK) ditanggapi dan ditindaklanjuti
maksimal 3 hari
c. Komplain kategori hijau (KKH) ditanggapi dan ditindaklanjuti
maksimal 7 hari
Alasan Pemilihan Setiap pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang
Indikator didapatkan dan mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai
dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta mengajukan usul,
saran perbaikan atas perlakukan Rumah Sakit terhadap dirinya. (UU No
44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit)
Jenis Indikator Struktur/Input √ Outcome
Proses Proses dan Outcome
Numerator (N) Jumlah KKM, KKK dan KKH yang sudah ditanggapi dan ditindaklanjuti
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Target Pencapaian ≥ 75%
Kriteria:
- Inklusi Komplain baik tertulis, lisan atau melalui media mass
- Eksklusi -
Sumber data Catatan/register komplain, web rumah sakit, media massa, internet,
surat/tulisan pengaduan dari kotak saran, keluhan secara lisan, survei
kepuasan pelanggan, dll.
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Periode analisis Setiap 3 bulan
Metodologi Retrospectif
Pengumpulan data
Cakupan data Semua komplain dalam periode pengumpulan data yang masuk
berdasarkan penetapan grading (total sampel)
Rencana Analisis Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Data
Alat audit 1.Formulir Kuesioner untuk Responden
Pengumpulan data 2.Formulir Rekapitulasi Responden sebanyak sample yang diambil
Numerator (N) Jumlah jenis obat atau alkes emergency di ruang resusitasi IGD yang tidak
terealisasi
Denominator (D) Jumlah jenis obat atau alkes emergency di ruang resusitasi IGD yang
seharusnya tersedia dalam sebulan
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Target Pencapaian 95%
Kriteria: Seluruh obat dan alkes emergency di ruang operasi
- Inklusi -
- Eksklusi
Sumber data Catatan data
Frekuensi Mingguan
pengumpulan data
Periode analisis Setiap 3 bulan
Metodologi Retrospectif
Pengumpulan data
Dimensi Mutu
Efektifitas √ Keadilan
Keselamatan Aksesibiltas
√ Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Tujuan Terselenggaranya pelayanan bedah yang efisien, kecepatan pelayanan
Peningkatan Mutu bedah dan ketepatan penjadwalan operasi
Definisi Penundaan operasi elektif adalah perubahan jadwal operasi yang
Operasional direncanakan.
Operasi elektif adalah operasi atau tindakan yang dijadwalkan
Tindakan operasi elektif termasuk mata, paru
Alasan Pemilihan UU No 29 tahun 2004 Tentang tentang Praktek Kedokteran
Indikator UU No. 44 Tahun 2009 tentang RS
UU No 25 tahun 2009 ttg Pelayanan Publik
Jenis Indikator Struktur/Input Outcome
√ Proses Proses dan Outcome
Metodologi Retrospectif
Pengumpulan data
Cakupan data Semua kejadian perubahan jadwal operasi yang diterapkan
Rencana Analisis Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Data
Alat audit 1.Formulir Kuesioner untuk Responden
Pengumpulan data 2.Formulir Rekapitulasi Responden sebanyak sample yang diambil
Metodologi
Pengumpulan data
Retrospectif √ Concurrent
Cakupan data Semua kejadian tertinggalnya instrument pada linen yang di setor
Rencana Analisis Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Data
Alat audit 1.Formulir Kuesioner untuk Responden
Pengumpulan data 2.Formulir Rekapitulasi kejadian instrument tertinggal pada linen
Alat Audit Lembar Kerja : Kejadian tertinggalnya instrument tertinggal pada linen
Pengumpulan Data
TGL Jenis Instrumen Ket Paraf Petugas OK
Metodologi
Pengumpulan data
Retrospectif √ Concurrent
Numerator (N) Jumlah ketepatan waktu pengakutan limbah pada bulan tersebut
Denominator (D) Jumlah lokasi pengambilan limbah padat bulan tersebut
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Target Pencapaian 100%
Kriteria:
- Inklusi -
-
- Eksklusi
Sumber data Buku laporan pengambilan sampah
Frekuensi Harian
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Metodologi
Pengumpulan data
Retrospectif √ Concurrent
Penanggung Jawab 1. PIC Pengumpul Data Unit Kerja
Pengumpul Data 2. Penanggung Jawab indikator yaitu kepala unit Kesling
(PIC)
Metodologi
Pengumpulan data
Retrospectif √ Concurrent
Metodologi
Pengumpulan data
Retrospectif √ Concurrent
Dimensi Mutu
√ Kelayakan Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi Fokus pada Pasien
Tujuan Keselamatan pasien
Peningkatan Mutu
Definisi Internal indikator adalah kontrol mutu hasil sterilisasi yang digunakan
Operasional khusus set alat dan linen kemasan besar
Jenis Indikator √ Struktur/Input Outcome
Proses Proses dan Outcome
Numerator (N) Semua alat dalam inklusi yang terpasang internal indikator
Denominator (D) Semua alat dalam inklusi yang wajib menggunakan indikator
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Target Pencapaian 100%
Kriteria: Semua set alat besar, duk linen besar, set SC, ser rawat luka
- Inklusi Set alat single
- Eksklusi
Sumber data Buku laporan unit CSSD
Frekuensi Harian
pengumpulan data
Periode analisis Setiap 3 bulan
Metodologi
Pengumpulan data
Retrospectif √ Concurrent
Metodologi
Pengumpulan data
Retrospectif √ Concurrent
14. Angka Kesesuaian billing vs ina pada pasien BPJS sesuai hak dengan tindakan
pembedahan
Judul Indikator Angka Kesesuaian billing vs ina pada pasien BPJS sesuai hak
dengan tindakan pembedahan
Dimensi Mutu
Kelayakan Keadilan
Keselamatan Aksesibiltas
√ Efisiensi Fokus pada Pasien
Tujuan Efisiesi terkait pembiayaan pasien dengan tindakan pembedahan
Peningkatan Mutu
Definisi INA-CBG merupakan sistem pembayaran dengan sistem "paket",
Operasional berdasarkan penyakit yang diderita pasien. Rumah Sakit akan
mendapatkan pembayaran berdasarkan tarif INA CBGs yang merupakan
rata-rata biaya yang dihabiskan oleh untuk suatu kelompok diagnosis.
Pasien tidak dikenakan biaya tambahan bila rawat inap di
sesuai kelas yang tertera pada kartu BPJS meskipun jumlah billing
melebihi jumlah klaim INA-CBGs
Numerator (N) Jumlah klaim INA-CBGs yang sesuai dengan billing pada pasien BPJS
sesuai hak dengan tindakan pembedahan
Denominator (D) Jumlah pasien operasi pada bulan tersebut
Formula Numerator (N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Target Pencapaian 80%
Kriteria:
- Inklusi Pasien bedah dengan tindikan pembedahan
- Eksklusi Pasien tindakan pembedahan dengan persetujuan naik kelas
Sumber data Rekam Medis
Frekuensi Harian
pengumpulan data
Periode analisis Setiap 3 bulan
Metodologi
Pengumpulan data
Retrospectif √ Concurrent
Dimensi Mutu
Kelayakan Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Tujuan Tergambarnya mutu pelayanan darah
Peningkatan Mutu
Definisi Permintaan darah adalah rangkain kegiatan perencanaan pemberian darah
Operasional oleh DPJP. Pengisian formulir permintaan transfuse darah oleh perawat
atau bidan di unit terkait. Form permintaan darah terisi jelas dan lengkap.
Metodologi
Pengumpulan data
Retrospectif √ Concurrent
√ Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi Fokus pada Pasien
Jenis Indikator
Struktur/Input Outcome
Proses √ Proses dan Outcome
Numerator Jumlah pengambilan darah yang tepat waktu ≤ 30 menit
(pembilang)
Denominator Jumlah seluruh permintaan darah pada bulan tersebut
(penyebut)
Target 100 %
Kriteria: Semua pasien yang mendapatkan tranfusi darah
- Inklusi
- Eksklusi -
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Sumber data Sensus harian
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisis Tiga bulan sekali
Cara Pengumpulan Retrospektif dengan menggunakan sampel.
Data
Sampel Total sampling
Rencana Analisis Menggunakan Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
Data waktu ke waktu
Instrumen Formulir Pengumpulan data emergency response time
Pengambilan Data Formulir Rekapitulasi Bulanan
√ Efektifitas Keadilan
Keselamatan Aksesibiltas
√ Efisiensi Fokus pada Pasien
Target 100 %
Kriteria:
- Inklusi -
- Eksklusi -
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Sumber data Sensus harian
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisis Tiga bulan sekali
Sumber Data Buku laporan kerusakan alat
Cara Pengumpulan Retrospektif dengan menggunakan sampel.
Data
Sampel Total sampling
Rencana Analisis Menggunakan Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
Data waktu ke waktu
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Laboratorium
Dimensi Mutu
√ Efektifitas Keadilan
Keselamatan Aksesibiltas
√ Efisiensi Fokus pada Pasien
Jenis Indikator
Struktur/Input Outcome
Proses √ Proses dan Outcome
Numerator Jumlah total alat yang dikalibrasi tepat waktu pada bulan tersebut
(pembilang)
Denominator Jumlah total alat yang dikalibrasi pada bulan tersebut
(penyebut)
Target 100 %
Kriteria:
- Inklusi -
- Eksklusi -
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Sumber data Sensus harian
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisis Tiga bulan sekali
Sumber Data Buku laporan kerusakan alat
Cara Pengumpulan Retrospektif dengan menggunakan sampel.
Data
Sampel Total sampling
Rencana Analisis Menggunakan Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
Data waktu ke waktu
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Laboratorium
Dimensi Mutu
√ Efektifitas Keadilan
Keselamatan Aksesibiltas
√ Efisiensi Fokus pada Pasien
Jenis Indikator
Struktur/Input Outcome
Proses √ Proses dan Outcome
Numerator Jumlah total alat yang dikalibrasi tepat waktu pada bulan tersebut
(pembilang)
Denominator Jumlah total alat yang dikalibrasi pada bulan tersebut
(penyebut)
Target 100 %
Kriteria:
- Inklusi -
- Eksklusi -
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Sumber data Sensus harian
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisis Tiga bulan sekali
Sumber Data Buku laporan kerusakan alat
Cara Pengumpulan Retrospektif dengan menggunakan sampel.
Data
Sampel Total sampling
Rencana Analisis Menggunakan Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
Data waktu ke waktu
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Laboratorium
20. Ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis rawat inap 2x24 jam setelah
pasien pulang
Judul Indikator Ketepatan waktu pengembalian berkas rekam meis rawat inap 2x
24 jam setelah pasien pulang
Dimensi Mutu
√ Efektifitas Keadilan
Keselamatan Aksesibiltas
√ Efisiensi Fokus pada Pasien
Definisi Pengembalian berkas rekam medis mulai terhitung sejak pasien pulang
Operasional dari perawatan rawat inap. Standart waktu pengembalian berkas adalah
maksimal 2x24 jam. Waktu pengembalian berkas rekam medis Pada saat
pengembalian harus kembali dengan lengkap. Jika tidak lengkap maka
dari rekam medis akan menelfon ruang bangsal untuk melengkapi
kekurangan di instalasi rekam medis. Berkas rekam medis yang kembali
dalam keadaan lengkap dicatat di bagian buku khusus pengembalian di
instalasi RM
Jenis Indikator
Struktur/Input Outcome
Proses √ Proses dan Outcome
Numerator Jumlah seluruh berkas rekam medis yang tepat waktu
(pembilang)
Denominator Jumlah seluruh berkas rekam medis
(penyebut)
Target 100 %
Kriteria:
- Inklusi -
- Eksklusi -
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Sumber data Sensus harian
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisis Tiga bulan sekali
Sumber Data Buku laporan kerusakan alat
Cara Pengumpulan Retrospektif dengan menggunakan sampel.
Data
Sampel Total sampling
Rencana Analisis Menggunakan Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
Data waktu ke waktu
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Laboratorium
Alat pengumpulan TGL UNIT JUMLAH Pengembalian Berkas
data BERKAS rekam medis
REKAM
Tepat Tidak
MEDIS
waktu
Judul Indikator Ketepatan waktu penyedian plastik steril instrument sterile pounc
Dimensi Mutu
√ Efektifitas Keadilan
Keselamatan Aksesibiltas
√ Efisiensi Fokus pada Pasien
Tujuan Mengambarkan kualitas mutu CSSD dan KSO alat yang dikontrakan
Definisi Pouches adalah salah satu jenis pengemas instrument instrumen yang
Operasional akan disterilisasi, berfungsi untuk menjaga agar instrumen tersebut tetap
steril dalam jangka waktu tertentu. Kemasan Pouches merupakan
kemasan sekali pakai, hal ini dilakukan semata-mata untuk menjaga
sterilitas suatu alat kesehatan. Bahan kemasan yang baik harus mampu
melindungi peralatan medis yang terdapat di dalamnya untuk tetap steril.
Salah satu bahan pengemasan yang dapat digunakan dalam unit CSSD
(Central Sterile Supply Department) adalah pouches
Jenis Indikator
Struktur/Input Outcome
Proses √ Proses dan Outcome
Numerator Jumlah seluruh berkas rekam medis yang tepat waktu
(pembilang)
Denominator Jumlah seluruh berkas rekam medis
(penyebut)
Target 100 %
Kriteria:
- Inklusi -
- Eksklusi -
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Sumber data Sensus harian
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisis Tiga bulan sekali
Sumber Data Buku laporan kerusakan alat
Cara Pengumpulan Retrospektif dengan menggunakan sampel.
Data
Sampel Total sampling
Rencana Analisis Menggunakan Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
Data waktu ke waktu
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Laboratorium
Alat pengumpulan TGL UNIT JUMLAH Pengembalian Berkas
data BERKAS rekam medis
REKAM
Tepat Tidak
MEDIS
waktu
Dimensi Mutu
√ Efektifitas Keadilan
Keselamatan Aksesibiltas
√ Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Jenis Indikator
Struktur/Input Outcome
Proses √ Proses dan Outcome
Numerator Semua pasien geriatri yang rehospitalisasi dalam 30 hari pertama pasca
(pembilang) rawat
Denominator Semua pasien geriatri yang rehospitalisasi
(penyebut)
Dimensi
Mutu
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Tujuan Terlaksananya proses identifikasi pasien agar menjamin keselamatan pasien
Peningkatan sehingga kejadian tidak diharapkan (KTD) tidak terjadi
Mutu
Definisi Identifikasi pasien adalah proses pengecekan identitas pasien menggunakan
Operasional minimal 2 identitas dari 3 identitas yang tercantum pada gelang, label atau
bentuk identitas lainnya sebelum memberikan pelayanan sesuai dengan regulasi
yang berlaku di rumah sakit.
Disebut patuh bila proses identifikasi pasien dilakukan secara benar oleh petugas
pada saat, antara lain :
1. pemberian obat
2. pemberian pengobatan termasuk nutrisi
3. pemberian darah dan produk darah
4. pengambilan specimen
5. sebelum melakukan tindakan diagnostik / therapeutic.
Instalasi 1.Pemberia 2. 3. 4. 5.
n Obat Pengobatan Transfusi Pengambilan Tindakan
termasuk darah & spesimen diagnostik/
nutrisi pada produk N : 1500 therapeutik
diet khusus darah N : 50
N: 25 N : 50
N: 650
Ranap Tokoh 50 8 16 - -
Ranap Sahabat 50 8 16 - -
Ranap buah 40 5 6 - -
IGD 50 - - - -
Laboratorium - - - 283 -
KBR 37 2 6 - -
Radiologi - - - - 22
OK - - - 22
Sampel 227 23 44 283 44
min.RS
Catatan: * Jika ada petugas yang akan melakukan pengambilan spesimen dan
tindakan diagnostik/therapeutik di area rawat inap, PJT dan IGD, maka tindakan
tersebut dijadikan sampel (diobservasi kepatuhan identifikasi pasien)
Rencana Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Analisis
Data
Alat audit Lembar observasi pelaksanaan identifikasi pasien
Pengumpula
n data
Dimensi
Mutu
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Tujuan Terlaksananya proses identifikasi pasien agar menjamin keselamatan pasien
Peningkatan sehingga kejadian tidak diharapkan (KTD) tidak terjadi
Mutu
Definisi Identifikasi pasien adalah proses pengecekan identitas pasien menggunakan
Operasional minimal 2 identitas dari 3 identitas yang tercantum pada gelang, label atau
bentuk identitas lainnya sebelum memberikan pelayanan sesuai dengan regulasi
yang berlaku di rumah sakit yang dilakukan pada pasien bedah.
Disebut patuh bila proses identifikasi pasien dilakukan secara benar oleh petugas
pada saat, antara lain :
1. pemberian obat
2. pemberian pengobatan termasuk nutrisi
3. pemberian darah dan produk darah
4. pengambilan specimen
5. sebelum melakukan tindakan diagnostik / therapeutic.
Rencana Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Analisis
Data
Alat audit Lembar observasi pelaksanaan identifikasi pasien
Pengumpula
n data
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
Alasan Pemilihan Pelaporan nilai kritis dari uji diagnostik merupakan suatu isu keselamatan
Indikator pasien. Hasil uji yang berada diluar kisaran normal dapat diindikasikan
sebagai kondisi dengan risiko tinggi atau mengancam nyawa, sehingga
system pelaporan formal yang mendeskripsikan nilai kritis uji diagnostik
dengan jelas dikomunikasikan kepada para tenaga medis dan proses
dokumentasi informasi akan mengurangi risiko pasien (indiakor wajib
pantau Kemenkes, 2018)
Definisi Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium adalah waktu yang diperlukan
Operasional untuk memberikan jawaban kepada dokter yang mengirim setelah keluar
hasil pemeriksaan dan mulai dibaca oleh Dokter/ Analis Laboratorium
sampai hasilnya diterima oleh dokter yang mengirim
(lisan atau tulisan).
Standar : harus diterima oleh dokter yang mengirim dalam waktu kurang
dari 30 (tiga puluh) menit baik secara lisan maupun tulisan
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium dan penerapan
komunikasi efektik
Alasan Pemilihan Pelaporan nilai kritis dari uji diagnostik merupakan suatu isu keselamatan
Indikator pasien. Hasil uji yang berada diluar kisaran normal dapat diindikasikan
sebagai kondisi dengan risiko tinggi atau mengancam nyawa, sehingga
system pelaporan formal yang mendeskripsikan nilai kritis uji diagnostik
dengan jelas dikomunikasikan kepada para tenaga medis dan proses
dokumentasi informasi akan mengurangi risiko pasien (indikator wajib
pantau Kemenkes, 2018)
Definisi Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium adalah waktu yang diperlukan
Operasional untuk memberikan jawaban kepada dokter yang mengirim setelah keluar
hasil pemeriksaan dan mulai dibaca oleh Dokter/ Analis Laboratorium
sampai hasilnya diterima oleh dokter yang mengirim
(lisan atau tulisan).
Standar : harus diterima oleh dokter yang mengirim dalam waktu kurang
dari 30 (tiga puluh) menit baik secara lisan maupun tulisan
Tujuan Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien dengan
Peningkatan prosedur Pelaksanaan Komunikasi efektif verbal atau via telepon yang
Mutu dilakukan TBAK dan verifikasi dalam 1x24 jam.
Definisi Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high alert medication) adalah obat yang
Operasional mengandung risiko yang meningkat bila kita salah menggunakan dan dapat
menimbulkan kerugian besar pada pasien Obat yang perlu diwaspadai terdiri
dari :
1. Obat resiko tinggi yang bila terjadi kesalahan / error dapat
menimbulkan kematian yaitu insulin, heparin, obat muscle relaksan,
obat obatan kontras .
2. Obat nama, kemasan, label dan kelihatan sama (LASA)
3. Elektrolit konsentrat misalnya Mg SO4, KCL, NaCL 3%,
Pelabelan obat high alert yaitu memberikan label atau petunjuk tentang cara
menggunakan obat dengan benar pada obat high alert
Alasan Pengelolaan obat high Alert dan LASA dalam hal ini pelabelan merupakan hal
Pemilihan penting karena kesalahan dapat terjadi jika petugas lalai dalam memberikan
Indikator label di unit perawatan ataupun di farmasi. ( Permenkes Nomer 11 tahun
2017 tentang keselamatan pasien )
Jenis Struktur/Input √ Outcome
Indikator
√ Proses Proses dan Outcome
Numerator (N) Jumlah obat high alert dan LASA yang dilabel high alert pada saat dispensing
Denominator Jumlah seluruh obat high alert dan LASA yang didispensing
(D)
Formula Numerator (N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Target 100%
Pencapaian
Kriteria:
- Inklusi Semua obat obat high alert dan LASA yang diorder oleh ruang rawat
perawatan
- Eksklusi
Obat high alert yang dibawa dari luar rumah sakit (rujukan)
Sumber data Observasi Pelaksanaan Identifikasi
Frekuensi Harian
pengumpulan
data
Periode Setiap 3 bulan
analisis
Metodologi Retrospectif √ Concurrent
Pengumpulan
data
Cakupan data Populasi yaitu semua obat high alert dan LASA yang di lakukan dispensing
dari farmasi ke ruangan rawat inap Sampel dipilih yaitu total sampling semua
obat high alert yang ada di ruangan rawat inap dan penyimpanan Farmasi pada
saat survei. Data dikumpulkan dengan observasi/survei semua obat high alert
yang disimpan di ruangan dan di penyimpanan farmasi.
Rencana Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Analisis Data
Alat audit Rekapan hasil Observasi pelabelan obat high alert dan LASA di Unit Rawat
Pengumpulan Inap
data
1 2 3 4 5 6 7
1
2
3
Dimensi Mutu
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Pemberian tanda diberikan sesuai dengan tanda dan simbol yang telah
ditentukan dengan menggunakan spidol anti air. Untuk pasien gigi dan
mulut, site marking dilakukan pada odontogram atau foto panoramic,
untuk pasien neonatus, site marking di tuliskan pada gelang putih.
Alasan Pemilihan Pemberian tanda sangatlah penting sebagai upaya pencegahan kesalahan
Indikator tindakan, salah lokasi dan salah pasien pada pasien yang menjalani
tindakan prosedur operasi Salah-lokasi, salah-prosedur, salah-pasien
operasi, adalah kejadian yang mengkhawatirkan dan bisa terjadi di
fasilitas pelayanan kesehatan. Kesalahan ini adalah akibat dari
komunikasi yang tidak efektif atau tidak adekuat antara anggota tim
bedah, kurang/ tidak melibatkan pasien di dalam penandaan lokasi (site
marking) (Permenkes Nomer 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien)
Jenis Indikator Struktur/Input Outcome
√ Proses Proses dan Outcome
Numerator (N) Jumlah pasien operasi dan prosedur gigi dan mulut yang diberikan
marking site dan terdokumentasi dengan benar dan sesuai prosedur
Denominator (D) Jumlah tindakan operasi dan prosedur gigi dan mulut yang seharusnya
diberikan marking site sesuai prosedur
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Target Pencapaian 100%
Kriteria:
- Inklusi Semua pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan
- Eksklusi -
Sumber data Rekam Medis dan Observasi
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis Setiap 3 bulan
Metodologi Retrospectif √ Concurrent
Pengumpulan data
Cakupan data Besar Sample yaitu total sampling semua pasien yang dilakukan
tindakan di kamar operasi, IGD
Rencana Analisis Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Data
Publikasi Data Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur dengan
instalasi/bidang/bagian terkait.
Penanggung Jawab 1. PIC Pengumpul data di unit kerja
Pengumpul Data 2. Penanggung jawab indikator yaitu Ka TKPRS
(PIC)
Alat Audit Lembar Kerja : Lembar kerja monitoring
Pengumpulan Data
DILAKSANAKAN
TANGGAL
OLEH DOKTER
TINDAKAN SITE MARKING SITE MARKING TEPAT
NO NO RM OPERATOR dengan KET
OPERASI (ya/tidak) DAN BENAR (ya/tidak)
wawancara pasien
(ya/tidak)
1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
3
4
5
Dimensi Mutu
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Cakupan data Seluruh kegiatan hand hygiene yang dilakukan oleh petugas kesehatan di
ruang perawatan pasien yang memiliki indikasi 5 momen hand hygiene.
Rencana Analisis Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Data
Publikasi Data Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur dengan
instalasi/bidang/bagian terkait.
Penanggung Jawab 1. IPCLN
Pengumpul Data 2. IPCN
(PIC)
8. SKP 6 : Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat Pasien Jatuh
Judul Indikator Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat Pasien Jatuh
Dimensi Mutu
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Catatan :
1. Assessment awal hanya dilakukan pada pasien rawat inap
2. Untuk pasien rawat jalan dan IGD hanya dilakukan screening
Numerator (N) Jumlah kasus yang mendapatkan ketiga upaya pencegahan pasien jatuh
Denominator (D) Pasien yang tidak dapat dilakukan asesmen ulang maupun edukasi seperti
pasien meninggal, pasien gangguan jiwa yang sudah melewati fase akut,
dan pasien menolak edukasi.
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Target Pencapaian 100%
Kriteria:
- Inklusi Semua kasus berisiko jatuh
- Eksklusi Pasien yang tidak dapat dilakukan asesmen ulang maupun edukasi seperti
pasien meninggal, pasien gangguan jiwa yang sudah melewati fase akut,
dan pasien menolak edukasi.
Sumber data Rekam Medis
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis Setiap 3 bulan
Metodologi √ Retrospectif Concurrent
Pengumpulan data
Cakupan data Populasi (N) pada pasien yang harus dilakukan pengkajian resiko jatuh
yakni 300. Besar sampel yang ditetapkan adalah tingkat presisi 5 %
dengan tingkat kepercayaan 95 % berdasarkan table Isaac & Michael,
sehingga jumlah sample (n) yang diambil sebanyak 161 sample dalam
setiap bulan. Pemilihan sampel (n) diambil secara kuota sampling dari 3
ruang rawat inap. Pemilihan sampel dilakukan secara random
proporsional di semua area yang telah di tentukan dengan metode
observasi sampai jumlah sampel terpenuhi.
Instalasi Sampel
N: 300
Ranap Tokoh 55
Ranap Sahabat 55
Ranap buah 30
KBR 21
Sampel min.RS 161
Rencana Analisis Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Data
Publikasi Data Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur dengan
instalasi/bidang/bagian terkait.
Penanggung Jawab 1. PIC Pengumpul data di unit kerja
Pengumpul Data 2. Penanggung jawab indikator yaitu Ka TKPRS
(PIC)
Alat Audit Lembar Kerja : Lembar kerja monitoring
Pengumpulan Data
Kepatuhan KET
Assessment Edukasi pasien
NO RM Screening awal IGD Assesment awal
ulang jatuh
Ya Tidak
1
2
3
4
9. SKP 6 : Kepatuhan assesment ulang resiko jatuh pada pasien pasca operasi
Judul Indikator Kepatuhan assesment ulang resiko jatuh pada pasien pasca operasi
Dimensi Mutu
Efektifitas Keadilan
√ Keselamatan Aksesibiltas
Efisiensi √ Fokus pada Pasien
Numerator (N) Jumlah kasus yang mendapatkan ketiga upaya pencegahan pasien jatuh
Denominator (D) Pasien yang tidak dapat dilakukan asesmen ulang maupun edukasi seperti
pasien meninggal, pasien gangguan jiwa yang sudah melewati fase akut,
dan pasien menolak edukasi.
Formula Numerator ( N )
x 100% = …. %
Denominator (D)
Target Pencapaian 100%
Kriteria:
- Inklusi Semua kasus berisiko jatuh
- Eksklusi Pasien yang tidak dapat dilakukan asesmen ulang maupun edukasi seperti
pasien meninggal, pasien gangguan jiwa yang sudah melewati fase akut,
dan pasien menolak edukasi.
Sumber data Rekam Medis
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis Setiap 3 bulan
Metodologi √ Retrospectif Concurrent
Pengumpulan data
Rencana Analisis Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Data
Publikasi Data Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur dengan
instalasi/bidang/bagian terkait.
Penanggung Jawab 1. PIC Pengumpul data di unit kerja
Pengumpul Data 2. Penanggung jawab indikator yaitu Ka TKPRS
(PIC)
Alat Audit Lembar Kerja : Lembar kerja monitoring
Pengumpulan Data
Assessmen Kepatuhan KET
Nama Edukasi
NO RM t ulang
pasien jatuh
(Ya/tidak)
Ya Tidak
1
2
3
4