A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Umum Holistic Purwakarta merupakan rumah sakit yang memberikan
pelayanan langsung dan dituntut agar dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya
sebagai public service. Hal tersebut didasarkan bahwa tuntutan masyarakat terhadap
terhadap pelayanan yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu seiring dengan
meningkatnya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat. Meningkatnya tuntutan
dapat dilihat dengan munculnya kritik-kritik baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap pelayanan yang diberikan.
Di rumah sakit bekerja berbagai jenis tenaga profesi dan non profesi, dilaksanakan
ratusan tes dan prosedur, dan terdapat ratusan macam obat yang diberikan kepada pasien.
Proses ini berlangsung secara rutin dan terus menerus, dan apabila tidak dikelola dengan
baik dapat menimbulkan kejadian yang tidak diharapkan.
Keselamatan pasien merupakan masalah kesehatan masyarakat global yang serius.
WHO pada tahun 2004 mempublikasikan hasil penelitian rumah sakit di beberapa
negara : Amerika, Inggris, Denmark dan Australia, ditemukan adanya Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD) di kisaran 3,2 sampai 16,6%. Di Indonesia data tentang Kejadian
Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak Cedera (KTC) dan
Kejadian Potensi Cedera (KPC) masih sangat sedikit, tetapi di sisi lain terjadi
peningkatan tuduhan malpraktek yang belum tentu sesuai dengan pembuktian akhir.
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, RSU Holistic
Purwakarta menjalankan upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien dengan ruang
lingkup meliputi manajemen mutu pelayanan, manajemen risiko dan keselamatan pasien
2|Laporan PMKP RSU Holistic Purwakarta
serta pencegahan serta pengendalian infeksi RS. Adapun kegiatan dalam peningkatan
mutu dan keselamatan pasien ini meliputi mengelola program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien, merancang proses klinik baru dan manajemen dengan benar,
memonitor apakah proses berjalan benar melalui pengumpulan data, analisa data,
melakukan dan memastikan (sustaining) adanya perubahan yang dapat menghasilkan
perbaikan. Yang dimaksud dengan perbaikan mutu dan keselamatan pasien adalah
menggerakan kepemimpinan menuju perubahan budaya organisasi, identifikasi,
menurunkan risiko dan penyimpangan secara proaktif, menggunakan data agar focus pada
isu prioritas serta mencari cara perbaikan yang terus menerus bisa digunakan.
Untuk itu Komite PMKP telah menyusun “Laporan Realisasi Program Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien Periode Februari – April Tahun 2019” sebagai laporan
pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien di lingkungan RSU
Holistic Purwakarta.
B. TUJUAN
a. Tujuan umum
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara keseluruhan dengan terus menerus
mengurangi risiko terhadap pasien dan staf baik dalam proses klinis maupun
lingkungan fisik dengan fokus pada keselamatan pasien di lingkungan RSU Holistic
Purwakarta yang menyeluruh secara efektif dan efisien agar tercapai derajat kesehatan
yang optimal.
b. Tujuan khusus
Tercapainya peningkatan mutu pelayanan, manajemen risiko dan keselamatan pasien
rumah sakit melalui :
1. Pemberian pelayanan kesehatan yang dilaksanakan menyeluruh dan terpadu sesuai
standar dan kebutuhan pasien.
2. Tercapainya profesionalisme dalam memberikan pelayanan kesehatan melalui
optimalisasi SDM, sarana dan prasarana
3. Terselenggaranya upaya peningkatan mutu yang menunjang keselamatan pasien
dengan identifikasi komponen mutu secara lebih jelas.
4. Terselenggaranya pelayanan kesehatan sesuai standar profesi melalui pemanfaatan
teknologi, berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan pelayanan kesehatan.
5. Terkoordinasikannya program manajemen risiko rumah sakit dengan identifikasi
dan pengendalian seluruh risiko strategis dan operasional yang penting mencakup
3|Laporan PMKP RSU Holistic Purwakarta
seluruh area organisasi, termasuk area pekerjaan, tempat kerja dan juga area
klinis.
6. Meminimalisir risiko yang mungkin terjadi dimasa mendatang sehingga dapat
mengantisipasi risiko apabila terjadi insiden melalui sistim pengendalian risiko.
7. Melindungi pasien, karyawan, pengunjung dan pemangku kepentingan lainnya
dari risiko cedera yang mungkin terjadi melalui program-program pencegahan
sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian/insiden yang tidak diharapkan.
8. Terlaksananya identifikasi dan penurunan risiko infeksi yang didapat dan
ditularkan diantara pasien, staf klinis, staf non klinis, tenaga kontrak, mahasiswa
dan 6 pengunjung melalui survey insiden infeksi yang dilakukan terus menerus.
9. Menurunkan insiden keselamatan berupa Kejadian Potensial Cedera (KPC),
Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) ataupun
sentinel melalui pelaporan dan analisa insiden sesuai prosedur.
10. Terciptanya budaya keselamatan pasien dalam pelayanan kesehatan.
11. Terlaksananya kegiatan untuk mengantisifasi disaster yang mungkin terjadi.
A. Kegiatan pokok
Komite peningkatan mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit Umum Holistic
Purwakarta memiliki kegiatan pokok yang dijabarkan dalam proses sistematik sebagai
berikut:
1. Upaya Peningkatan Mutu
Upaya peningkatan mutu pelayanan yang dilakukan dengan melakukan beberapa
program dan melakukan evaluasi, analisis, dan tindak lanjut secara terus menerus
meningkatkan mutu dan keselamatan pasien yang bisa diukur di Rumah Sakit Umum
Holistic Purwakarta.
2. Manajemen Risiko
Metode yang tersusun secara logis dan sistematis dari suatu rangkaian kegiatan
berupa kegiatan mengidentifikasi risiko yang mungkin timbul di semua unit kerja,
menentukan cara untuk menghindari atau mengurangi risiko tersebut dan
mengembangkan rencana untuk mengatasi risiko apabila risiko tersebut tidak dapat
dicegah atau dihindari, evaluasi, pengendalian serta komunikasi risiko. Dari semua
risiko yang terkumpul kemudian dilakukan risk register dan dipilih 1(satu) risiko
untuk dianalisa dampak dan kegagalan (FMEA). Program manajemen risiko dibuat
terpisah dari program PMKP ini.
3. Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit
adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien menjadi lebih aman
meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
B. Rincian Kegiatan
Rincian kegiatan pokok dari program peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RSU
Holistic Purwakarta adalah sebagai berikut
1. Upaya peningkatan mutu
a. Area pelayanan dan indikator prioritas yang akan dievaluasi
5|Laporan PMKP RSU Holistic Purwakarta
Agar program peningkatan mutu dan keselamatan pasien dapat lebih fokus
diimplementasikan maka perlu ditentukan prioritas area pelayanan dan indikator yang
akan dievaluasi. Prioritas area pelayanan dan indikator yang akan dievaluasi
ditentukan berdasarkan diskusi yang diikuti oleh seluruh jajaran manajemen dan
kelompok fungsional. Pada tahun 2019 ini area pelayanan prioritas RSU Holistic
Purwakarta yaitu pelayanan Diabetes Mellitus secara holistic. Adapun indikator
prioritas yang akan di evaluasi adalah sebegai berikut :
a) Indikator mutu Area Klinis
1. Kelengkapan assesmen awal medis pada pasien Diabetes Mellitus dalam
waktu 24 jam setelah Rawat Inap
2. Keterlambatan asuhan gizi lanjutan pada pasien Diabetes Mellitus
3. Angka kejadian phlebitis pada pasien rawat inap
b) Indikator mutu area manajemen
1. Tingkat kepuasan pasien Diabetes Mellitus lebih dari 90%
2. Tersedianya APD
3. Ketersediaan obat dan alkes emergensi diruang IGD
c) Indikator area keselamatan pasien
1. Kepatuhan identifikasi pasie
Persentase Pelaksanaan Standar Identifikasi Pasien Pada Pemberian
Identitas Pasien Untuk Pasien Rawat Inap
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
Kepatuhan Prosedur Pemberian Obat Pada Instruksi Verbal
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu di waspadai
Kepatuhan Pemberian Label Obat High Alert Oleh Farmasi
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
Kepatuhan Pelaksanaan Prosedur Site Marking Pada Pasien Yang Akan
Dilakukan Tindakan Operasi
5. Pengurangan infeksi terkait pelayanan kesehatan
Persentase Kepatuhan Petugas Kesehatan Dalam Melakukan Kebersihan
Tangan Dengan Metode Enam Langkah Dan Lima Momen
6. Pengukuran risiko jatuh
Pengkajian Assesmen Awal Risiko Pasien Jatuh
2. Manajemen Risiko
Rincian kegiatan manajemen risiko antara lain:
a. Menyusun kerangka kerja manajemen risiko setiap tahun.
b. Melakukan analisa Failure Mode Effect Analysis (FMEA).
c. Melakukan koordinasi pelaksanaan Infection Control Risk Assessment (ICRA)
dan Hazard Vulnerability Analysis (HVA).
d. Surveilans insiden infeksi rumah sakit dan upaya-upaya perbaikannya.
3. Keselamatan pasien rumah sakit
a. Melakukan pelaporan dan analisis mendalam terhadap insiden keselamatan
pasien.
b. Melakukan kegiatan root causes analysis (RCA)
8|Laporan PMKP RSU Holistic Purwakarta
BAB III
HASIL KEGIATAN
0
Februari Maret April
4.27 3.27
0 0 0
Februari Maret April
Indikator assesmen awal medis pasien pada pasien DM yang di rawat inap di bulan
februrai masih jauh dari standar dikarenakan format dari rekam medis belum semua pasien
DM yang di rawat inap memiliki format assesmen awal medis yang baru, sedangkan sebagian
pasien DM yang di rawat inap assesmen awal medis pasiennya belum terisi, hal ini disertai
10 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
dengan belum tersosialisasinya untuk rekam medis baru dan belum dilakukan sosialisasi
kepada para DPJP
Angka kejadian plebitis hampir mancapai standar tetapi masih harus di perbaiki agar
mencapai standar
Untuk indikator kepuasan pasien DM di rawat inap di bulan februari belum mencapai
standar dikarenakan masih belum optimalnya pelayanan di rawat inap, sedangkan untuk di
bulan maret sudah mencapai standar dan harus terus di pertahankan
Untuk ketersediaan APD di bulan februari masih jauh dari standar dikarenakan masih
adanya ketidak lengkapan APD di beberapa unit rumah sakit sedangkan di bulan maret dan
april sudah memenuhi standar dan kita tetap berusaha tetap mempertahankannya
Permasalahan :
1. Pemahaman petugas yang belum memahami palayanan prioritas dan prosedur
2. Pada awal penilaian capaian mutu petugas belum tersosialisasi dengan baik
3. Keterbatasan SDM di unit terkait yang menyebabkan sering terlambatnya laporan
capaian
4. Pencatatan data / dokumentasi belum baku
80
40
20
0
Februari Maret April
11 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
Hasil Capaian Indikator Prioritas Unit IGD
Februari - April 2019
100
80
60
Capaian
40
20
0
Februari Maret April
Indikator area unit IGD yang kita lakukan penilaian yaitu ketersediaan obat dan alkes
emergensi di IGD, capaian pada indikator ini masih jauh dari standar dikarenakan masih
belum lengkapnya setersediaan obat dan alkes yang harus ada di IGD, disamping itu masih
rendahnya kesadaran petugas yang ada di IGD untuk melengkapi ketersediaan obat dan alkes
di IGD, dan ketidak tersediaan obat dan alkes di apotek RSU Holistic
PERMASALAHAN:
1. Pemahaman petugas yang belum seragam mengenai pelayanan prioritas dan prosedur
2. Pada awal penilaian capaian mutu petugas belum tersosialisasi dengan baik
3. Ketersediaan obat dan alkes di unit Farmasi yang masih minim
4. Pencatatan data/ dokumentasi belum baku
5. Belum adanya format baku mengenai obat dan alkes yang serusnya ada di IGD
12 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
Hasil Hasil Capaian Indikator Prioritas Unit Gizi
capaian
Februari Indikator
- April 2019 Prioritas Unit Gizi
100 Februari - April 2019
100
80
80
60 Keterlambatan Pengisian Asuhan
Capaian
40
40
20
20
0
Februari Maret April
0
Februari Maret April
Indikator di unit gizi yang sudah kita lakukan untuk capaian penilaian mutunya yaitu
Keterlambatan pengisian asuhan gizi lanjutan pada pasien DM yang di rawat inap, di bulan
februari capaian kita masih jauh dari standar sedangkan di bulan maret sudah memenuhi
standar, hal ini di karenakan pada bulan februari belum tersosialisasi dengan baik di unit gizi
mengenai mutu dan juga format assesmen gizi lanjutan belum sesuai standar, di samping itu
pengisian asuhan gizi lanjutan belum ada kesadaran dari petugas unit gizi
Permasalahan:
1. Pemahaman petugas yang belum seragam mengenai pelayanan prioritas dan prosedur
2. Pada awal penilaian capaian mutu petugas belum tersosialisasi dengan baik
3. Kesadaran untuk melakukan pengisian asuhan gizi lanjutan yang masih minim
Secara keseluruhan laporan Capaian Indikator Prioritas Area Klinis (IAK) seperti tergambar
pada grafik di bawah ini
13 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
4. Hasil Capaian Indikator Area Klinis
a. Kelengkapan Assesmen Awal Medis Pasien DM < 24 Jam standar 100%
14 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
90%
80%
70%
60%
50%
n
40%
a
Cpia
a
30%
20%
10%
0%
Februari Maret April
15 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
350%
300%
250%
200%
n
ia
150%
a
Cpa
100%
50%
0%
Februari Maret April
16 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
c. Angka Kejadian Phlebitis Pada Pasien Rawat Inap Standar < 3%
4.50%
4.00%
3.50%
3.00%
2.50%
ian
2.00%
a
Cpa
1.50%
1.00%
0.50%
0.00%
Februari Maret April
17 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
Secara keseluruhan Capaian Indikator Prioritas Area Manajemen (IAM) seperti tergambar
pada grafik di bawah ini
66.0%
64.0%
62.0%
60.0%
58.0%
a
Cpia
a n
56.0%
54.0%
52.0%
50.0%
Februari Maret April
18 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
b. Kepuasan pasien DM di rawat inap standar > 90 %
120%
100%
80%
60%
a
Cpia
a n
40%
20%
0%
Februari Maret April
19 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
c. Ketersediaan alat pelindung diri (APD) standar 100%
120.0%
100.0%
80.0%
60.0%
a
Cpia
a n
40.0%
20.0%
0.0%
Februari Maret April
20 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
Permasalahan secara keseluruhan :
1. Pemahaman petugas yang berkaitan langsung dengan pelayanan prioritas
masih minim dan belum tersosialisasi dengan baik.
2. SDM masih kurang.
3. Kesadaran mengenai pentingnya penilaian mutu di setiap unit atau area
pelayanannya masih sangat minim.
4. Dokumentasi pengumpulan data belum baku.
21 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
6. Laporan Indikator Mutu Sasaran Keselamatan Pasien
1) Ketepatan identifikasi pasien (100%)
120.0%
100.0%
80.0%
60.0%
a
Ca
p n
ia
40.0%
20.0%
0.0%
Februari Maret April
22 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
2) Komunikasi yang efektif (100%)
120%
100%
80%
60%
a
Ca
p n
ia
40%
20%
0%
Februari Maret April
23 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
3) Kewaspadaan terhadap obat High Alert (100%)
120.0%
100.0%
80.0%
60.0%
a
Cpia
a n
40.0%
20.0%
0.0%
Februari Maret April
24 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
4) Terlaksananya proses tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien
120%
100%
80%
60%
a
Cp n
ia
a
40%
20%
0%
Februari Maret April
25 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
5) Kepatuhan cuci tangan
ADA DI MUTU NASIONAL
6) Pengkajian Assesmen Resiko Jatuh
120%
100%
80%
60%
a
Cpia
a n
40%
20%
0%
Februari Maret April
26 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
Analisa :
Dari grafik diatas tampak bahwa hasil evaluasi pengukuran indikator mutu area sasaran
keselamatan pasien selama periode Februari sampai dengan April 2019, dari 6 indikator
hanya 1 indikator yang sesuai dengan standar yaitu tindakan bedah tepat pasien, tepat
prosedur dan tepat lokasi, hal ini dikarenakan masih belum banyaknya tindakan operasi di
setiap bulannya. Beberapa penyebab indikator yang tidak memenuhi standar diantaranya
adalah :
1. ISKP 1 : Ketepatan identifikasi pasien pada pasien rawat inap memiliki standar 100
%, namun di bulan Februari untuk capaian identifikasi pasien masih jauh dari standar
yaitu 68 %. Hal ini terjadi karena sosialisasi penggunaan gelang pada pasien belum
menyeluruh pada staf. Sehingga di bulan Februari masih ditemukan pasien yang
masih belum menggunakan gelang.
2. ISKP 2 : Komunikasi efektif antar pemberi pelayanan asuhan memiliki standar 100
% tetapi hasil pengukuran capaian untuk bulan Februari 50% dan hasil pengukuran
capaian untuk bulan Maret 58,3% . Hasil pengukuran ini masih jauh dari standar
dikarenakan belum tersosialisasinya dengan baik dan menyeluruh pada staf pemberi
pelayanan asuhan pasien serta adanya perubahan bentuk format dari yang lama ke
yang baru perlu adaptasi dan pemahaman yang terus menerus kepada seluruh staf.
3. ISKP 3 : Kewaspadaan obat high alert di instalasi farmasi memiliki standar 100 %.
Untuk pengukuran capaian di bulan Februari masih 0 % dikarenakan belum
diterapkannya sosialisasi akan pentingnya penggunaan label pada obat-obat high
alert kepada seluruh staf farmasi. Namun di bulan Maret dan April sudah mencapai
target sesuai standar .
4. ISKP 6 : Pengkajian asessmen awal resiko pasien jatuh memiliki standar 100 %.
Hasil capaian pengukuran di bulan Februari yaitu 70% dan hasil pengukuran
capaian di bulan Maret yait 32% . Hal ini masih jauh dari standar dikarenakan
pemahaman mengenai pentingnya pengkajian asessmen resiko jatuh belum
tersosialisasi dengan baik terhadaf seluruh staf.
27 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
B. RENCANA TINDAK LANJUT
Koordinasi dengan Kepala Instalasi Rekam Medik untuk meningkatkan capaian pemasangan
gelang identitas menjadi 100% pada setiap bulannya di tahun 2019. Kolaborasi dengan staf
rekam medis bagian pendaftaran pasien rawat inap atau di IGD untuk melaksanakan
pemasangan gelang identitas tepat sesuai prosedur identifikasi pasien. Koordinasi dengan
bagian pengadaan gelang identitas agar stok gelang sesuai warna yang diatur biru dan merah
muda tidak kurang. Melaksanakan ronde keselamatan pasien untuk audit ketepatan
pemasangan gelang identitas.
Dari hasil evaluasi indikator mutu kunci diatas tampak bahwa hasil evaluasi
pengukuran indikator mutu area sasaran keselamatan pasien selama tahun 2019 periode
bulan Februari – April, dari 6 indikator baru 1 indikator yang tercapai sesuai dengan standar
yaitu prosedur site marking
28 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
a. Program perbaikan
1. Identitas berupa Nama dan tanggal lahir pasien yang tertulis di gelang
identitas tidak ada kesalahan 100% pada periode berikutnya di tahun
2019.
2. Kelengkapan nama dan tandatangan pemberi dan penerima intruksi di
kolom verifikasi Tulbakon terisi lengkap mencapai 100% pada periode
PLAN
berikutnya di tahun 2019.
3. Obat high alert di Gudang Farmasi seluruhnya selalu diberi label
mencapai 100% pada periode berikutnya di tahun 2019.
4. Pengkajian assesmen risiko pasien jatuh terisi lengkap 100% pada
periode berikutnya di tahun 2019
DO 1. proses input data nama dan tanggal lahir pasien tidak boleh ada
kesalahan.
2. DPJP pemberi intruksi disiplin, tidak lupa menulis nama dan
menandatangani kolom pemberi intruksi di kolom verifikasi
Tulbakon.
3. Ada petugas khusus di Gudang Farmasi yang bertanggung jawab
dalam memberi label obat high alert.
4. Perbaikan sarana prasarana perawatan yaitu tempat tidur pasien
yang aman dari risiko jatuh di seluruh ruangan rawat inap
5. Kepatuhan SPO penanganan pasien risiko jatuh berupa disiplin
dalam pengkajian skala jatuh, apabila skala jatuh rendah lakukan
edukasi pencegahan pasien jatuh, tempat tidur direndahkan dan
pemasangan bedplang.
6. Untuk pasien dengan skala jatuh tinggi ;
Pakaikan stiker penanda risiko jatuh berwarna kuning.
Pasang tanda peringatan pasien risiko jatuh
Berikan penjelasan pada penunggu pasien tentang protokol
pencegahan pasien jatuh
Temani pasien saat mobilisasi
Tempat tidur pasien harus sesuai dengan perkembangan tubuh
pasien
Tempatkan pasien yang perlu perhatian di dekat nurse station
29 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
Libatkan keluarga dalam pengawasan pasien
Evaluasi ulang risiko jatuh saat pemberian obat - obatan yang
cenderung mengganggu keseimbangan
Pindahkan alat yang tidak dibutuhkan ke luar ruangan
Berikan pelindung tempat tidur untuk menutup celah bed
Biarkan pintu tetap terbuka setiap saat kecuali ada peringatan
isolasi khusus
Input :
SPO identifikasi pasien
SPO komunikasi efektif
SPO obat high alert
SPO prosedur site marking
SPO penanganan pasien risiko jatuh
Proses :
Supervise dari kepala Instalasi Rekam Medis tentang proses entry
data identitas pasien
STUDY
Supervisi komunikasi efektif oleh kepala ruangan
Supervisi pelabelan obat high alert oleh kepala instalasi Farmasi
Supervisi penanganan pasien risiko jatuh oleh kepala ruangan / Ka.
Tim
Perbaikan sarana dan prasarana ruang perawatan yang aman oleh
Kepala Instalasi Rawat Inap
Output :
Hasil evaluasi indicator mutu area sasaran keselamatan pasien
meningkat sesuai dengan target dan standar
Melaksanakan kegiatan supervisi sesuai proses
ACTION
Evaluasi hasil output
30 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
C. CAPAIAN INDIKATOR MUTU NASIONAL
1) Kepatuhan identifikasi pasien
120.0%
100.0%
80.0%
60.0%
a
Ca
p n
ia
40.0%
20.0%
0.0%
Februari Maret April
31 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
2) Waktu Tanggap Pelayanan IGD < 5 Menit
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
n
40.00%
a
Cpia
a
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Februari Maret April
waktu tanggap pelayanan Dokter jaga di IGD kurang dari 5 menit selama periode
Februari – April masih belum memenuhi standar yang ditetapkan, dikarenakan
dokter jaga di Rsu Holistic masih sistem jaga IGD dan Ranap secara bersamaan.
32 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
3) Kepatuhan pencegahan resiko cedera akibat pasien jatuh
ADA DI IAKP 6
4) Waktu Tunggu Rawat Jalan
80%
70%
60%
50%
40%
a
Cp n
ia
a
30%
20%
10%
0%
Februari Maret April
33 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
5) Kepatuhan Cuci Tangan
Laporan kepatuhan kebersihan tangan berdasarkan Profesi Dokter di RSUHolistic
Purwakarta periode Januari– Maret 2019
Grafik 1
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
a
Cpia
a n
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Januari Februari Maret
Grafik 2
34 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
Laporan kepatuhan kebersihan tangan berdasarkan Profesi Perawat di RSU Holistic
Purwakarta periode Januari – Maret 2019
40
a
Cp
30
20
10
0
Januari Februari Maret
Dilihat dari Grafik diatas, kepatuhan kebersihan tangan pada Profesi
Perawat rata –rata masih di bawah target, dan mengalami kenaikan secara
bertahap
Grafik 3
35 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
Laporan kepatuhan kebersihan tangan berdasarkan Profesi Lainnya di RSU Holistic
Purwakarta periodeJanuari - Maret 2019
70
60
50
40
a
Cp n
ia
a
30
20
10
0
Januari Februari Maret
Grafik 4
36 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
Laporan kepatuhan kebersihan tangan berdasarkan Unit di RSU Holistic Purwakarta
periode Januari - Maret2019
60
50
40
30
20
10
0
IGD RJ RI IBS VK LAB
Di lihat dari Grafik diatas, kepatuhan kebersihan tangan pada beberapa Ruang
Perawatan rata –rata masih belum sesuai targetyaitu 90%. Dan di IBS dikarenakan tidak
adanya aktivitas pelayanan.
Grafik 5
Laporan kepatuhan kebersihan tangan berdasarkan 5 moment WHO di RSU Holistic
Purwakarta periode Januari – Maret 2019
60
50
40
30
20
10
0
Momen 1 Momen 2 Momen 3 Momen 4 Momen 5
Di lihat dari Grafik diatas, kepatuhan kebersihan tangan berdasarkan 5 moment WHO
rata –rata masih belum sesuai target yaitu 90%.
37 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
Masalah yang berkaitan dengan kepatuhann kebersihan tangan antara lain :
a) Kepatuhan kebersihan tangan masih rendah
b) Kepatuhan kebersihan tangan belum sesuai standar dengan 5 moment
c) Penggunaan APD yang belum sesuai di kala melakukan tindakan injeksi
d) Kurangnya fasilitas kebersihan tangan
38 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
10) Waktu lapor hasil kritis laboratorium
80%
60%
a
Cpia
a n
40%
20%
0%
Februari Maret April
39 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
11) Penundaan operasi efektif
Untuk indikator ini belum bisa dilakukan karena tidak ada tindakan
12) Kepatuhan penggunaan formularium nasional bagi RS provider
Untuk indikator ini belum bisa dilakukan
13) Kepuasan pasien dan keluarga
Ada di indikator area manajemen
40 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
(LOS), pemeriksaan penunjang, serta pemberian terapi/ tindakan medis. Evaluasi
kepatuhan CP dilakukan oleh sub komite peningkatan mutu Komite PMKP.
Kepatuha
4/5 6/6 6/7 4/5 3/6 5/7 5/5 6/6 7/7
n (N/D)
Persentase
80% 100% 85,7% 80% 50% 71,4% 100% 100% 100%
(%)
41 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
TREND KEPATUHAN CP DM BERDASARKAN LOS
120%
100% 100%
86%
80% 80%
60%
40%
20%
0%
Februari Maret April
42 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
TREND KEPATUHAN CP DM BERDASARKAN PENUNJANG
90%
80% 80%
70% 71%
60%
50% 50%
40%
30%
20%
10%
0%
Februari Maret April
Dari analisa diatas, didapatkan pada bulan Februari, Maret dan April belum mancapai
standar terutama ditemukan di bulan Maret . Hal tersebut disebabkan masih adanya
variasi dalam pemeriksaan laboratorium dan waktu pelaksanaan pemeriksaan
laboratorium tidak sesuai dengan CP. Di antaranya dilakukan pemeriksaan Ureun,
Kreatinin, BTA dan Ro Thorax yang tidak termasuk dalam CP. Selain itu masih terdapat
variasi dalam waktu pelakasanaan pemeriksaan yang tidak sesuai standar CP.
43 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
TREND KEPATUHAN CP DM BERDASARKAN TERAPI
120%
80%
60%
40%
20%
0%
Februari Maret April
Dari analisis diatas didapatkan selama 3 bulan trend kepatuhan CP berdasarkan terapi
sudah sesuai standar CP yaitu 100%.
Kepatuha
4/5 3/3 2/2 4/5 2/3 2/2 5/5 3/3 2/2
n (N/D)
44 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
KEPATUHAN CP DEMAM THYPOID
120%
100%
80%
60%
Capaian
40%
20%
0%
Februari Maret April
45 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
thypoid meliputi jenis infuse, pemberian entibiotik serta pemberian obat yang bersifat
simptomatik atau sesuai keluhan jika diperlukan. Dari anaslisis didapatkan selama 3
bulan sudah mencapai standar CP yaitu 100%.
b. Kepatuhan CP Bronchopneumonia
Dari pengumpulan data selama 3 bulan, didapatkan sampel pasien dengan
terdiagnosis pneumonia yang memenuhi kriteria sebanyak 10 orang.
Tabel 3 kepatuhan CP Pneumonia
LOS Px Penunjang Terapi
Kriteria
Februari Maret April Februari Maret April Februari Maret April
Kepatuha
1/1 4/4 5/5 1/1 4/4 5/5 1/1 4/4 5/5
n (N/D)
Persentase
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
(%)
KEPATUHAN CP PNEUMONIA
120%
100%
80%
Capaian
60%
40%
20%
0%
Februari Maret April
46 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
2. Kepatuhan berdasarkan pemeriksaan penunjang
Kepatuhan CP berdasarkan pemeriksaan penunjang, ditentukan dari kepatuhan dalam
penentuan jenis dan waktu pelaksanaan pemeriksaan penungjang. Pemeriksaan
penungjang yang di maksud yaitu pemeriksaan laboratorium yang meliputi darah
rutin, hitung jenis serta pemeriksaan radiologi rontgen thorax. Dari analisi didapatkan
hasil kepatuhan sudah sesuai standar CP 100%
Dari analisi didapatkan hasil kepatuhan sudah sesuai standar CP yaitu 100%
Kepatuha
1/1 1/1 - 0/1 1/1 - 1/1 1/1 -
n (N/D)
Persentase
100% 100% - 0% 100% - 100% 100% -
(%)
47 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
KEPATUHAN CP DHF PADA ANAK GRADE I-II
120%
100%
80%
60%
Capaian
40%
20%
0%
Februari Maret April
1. Kepatuhan berdasarkan LOS
Kepatuhan berdasarkan LOS pasien DHF pada anak grade I-II sudah memenuhi
standar CP yaitu 100%, sedangkan di bulan April tidak ditemukan pasien DHF pada
anak grade I-II
Dari analisis, didapatkan pada bulan Februari masih belum sesuai standar CP, hal
tersebut disebabkan masih adanya variasi dalam jenis pemeriksaan laboratorium
48 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
diantaranya dilakukan pemeriksaan widal yang tidak termasuk dalam CP. Pada bulan
April tidak ditemukan DHF pada anak grade I-II.
5
4.5
4
3.5
Dalam%
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Januari Februari Maret
49 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
Dilihat dari grafik laporan kejadian pasien dengan phlebitis periode Januaris/d Maret
2019 di RSU Holistic, dimana angka kejadian phlebitis mulai menurun tiap bulan
bulannya.
Grafik 2
Laporan kejadian HAIs : ISK PeriodebulanJanuari s/d Maret 2019 di RSU Holistic
Purwakarta
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Januari Februari Maret
Dilihat dari grafik laporann kejadian pasien dengan ISK periode bulan Januaris/d Maret2
019 di RSU Holistic Purwakarta tidak ada kejadian Pasein ISK dikarenakan pasien yang
terpasang Urine Chateter masih sedikit.
Grafik 3
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Januari Februari Maret
50 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a
Dilihat dari grafik laporan kejadian pasien dengan IDO periode bulan Januaris/d Maret
2019 di RSU Holistic Purwakarta tidak ada kejadian Pasein IDO dikarenakan pasien yang
melakukan operasi masih sedikit.
51 | L a p o r a n P M K P R S U H o l i s t i c P u r w a k a r t a