Anda di halaman 1dari 62

PELAYANAN KESEHATAN

Background
▪ Meningkatnya kebutuhan dan harapan
masyarakat pada layanan kesehatan yang
bermutu
▪ Upaya RSUP Sanglah dalam peningkatan dan
continuitas mutu dan Keselamatan Pasien
▪ Upaya RSUP Sanglah dalam pelaksanaan
Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien di Era adaptasi baru
TANTANGAN DALAM PENINGKATAN MUTU
PELAYANAN KESEHATAN
6. Berbagai institusi mengembangkan berbagai indikator
1. Regulasi masih terfragmentasi dan belum mutu yang berbeda dan indikator belum dapat
ada regulasi yang eksplisit mengatur mutu meningkatkan mutu secara optimal
pelayanan kesehatan

7. Belum ada dokumentasi yang baik terkait


2. Monitoring dan evaluasi belum efektivitas berbagai intervensi
konsisten dan data belum digunakan peningkatan mutu
secara optimal
8. Belum ada pembagian tugas, fungsi dan
kewenangan yang jelas dari setiap level
3. Organisasi yang terlibat dalam institusi dalam peningkatan mutu
peningkatan mutu belum memiliki
kejelasan peran dan tanggung
jawabnya 10. Perbedaan situasi dan kapasitas antar
fasiitas kesehatan membutuhkan
intervensi yang berbeda dalam
4. Sistem akreditasi belum sepenuhnya peningkatan mutu
terintegrasi dengan budaya
peningkatan mutu
11. Masyarakat masih kurang aktif dalam
menyampaikan aspirasinya terkait layanan
5. Kesulitan dalam mengakses dan aplikasi
kesehatan kepada pemangku kepentingan
Pedoman Nasional Pelayanan Kesehatan yang berwenang
(PNPK) secara konsisten
PANDEMI COVID 19
TENAGA KESEHATAN
• PENETAPAN PANDEMIC  Tingginya jumlah kasus risiko paparan virus,
COVID- 19 WHO Covid 19
11 MARET 2020
 Keterbatasan Sarana kekerasan
dan Prasarana
• PENETAPAN DARURAT KES
MASY COVID-19
(termasuk APD)
tekanan kerja,
(31 Maret 2020)  Tingginya kejadian
penularan C 19 pada
stigma
Nakes
• PENETAPAN BENCANA NON
ALAM COVID-19 SEBAGAI  Tertundanya gangguan psikologis& emosional
BENCANA NASIONAL (13 April pelayanan essensial
2020)
penyakit bahkan kematian

tantangan besar & dampak pelayanan


kesehatan
Sistem komunikasi yang jelas, terstruktur, menjangkau semua,
dan dua arah

Panduan dan pelatihan terus menerus dan selalu tersedia saat


diperlukan (supervisi → bedsite)
Langkah
Penting Dukungan adekuat untuk kesejahteraan staf dan pasien –
Menjawab termasuk terkait kemudahan kerja

Tantangan
Perbaikan berkelanjutan alur operasional – evaluasi berkala,
penyesuaian kebijakan, dan terinformasikan tepat waktu

Manajemen risiko – termasuk evaluasi berkala, identifikasi


Denning M et al, 2020
Millstein JH, 2020 masalah dan risiko, upaya pencegahan dan tindak lanjut
Upaya Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

 Pemantauan Mutu
dilakukan melalui
pengukuran (insiden)
ataupun dengan indikator
mutu dengan mengacu
tujuh (7) dimensi mutu
pelayanan kesehatan baik
dari lingkup input/struktur,
proses, maupun
output/outcame nya.
 Hasil pemantauan tersebut
berupa DATA yang diolah
menjadi INFORMASI dengan
dilakukan analisis sesuai
ketentuan analisis data
INPUT PROSES OUTPUT
IDENTIFIKASI RISIKO…..
RUANG LINGKUP
Manajemen risiko rumah sakit yang meliputi namun tidak terbatas
pada:
a) Pasien : Tertular virus, LOS memanjang, prosedur panjang, Alur
Pasien Lebih Rumit ,Tindakan aerosol ,dll
b) Staf medis : Tertular virus, kelelahan, stigma masyarakat, dll
c) Tenaga kesehatan dan tenaga lainnya yang bekerja di rumah
sakit : Tertular virus, kelelahan, Pengetahuan dan ketrampilan
belum mumpuni ,stigma masyarakat, Stress, Tidak mendapat
insentif tambahan, Penghasilan Menurun,dll
d) Fasilitas rumah sakit : Kebutuhan gedung isolasi baru,
kontaminasi ruangan dan alat, alat – alat medis tidak
cukup,alat medis rusak dll

7
IDENTIFIKASI RISIKO…..
RUANG LINGKUP
e) Lingkungan rumah sakit : Tercemar limbah terkontaminasi
virus, dll
f) Bisnis rumah sakit : Jumlah pasien menurun, Penghasilan
rumah sakit menurun, anggaran terbatas, dll
Risiko Lainnya
➢ Indikator mutu dan kinerja tidak tercapai
➢ Penerapan program mutu tidak berjalan
➢ Input data tidak tepat waktu
➢ Kesulitan mendapatkan data dengan metode observasi
dan wawancara
➢ Pelaporan mutu tidak tepat waktu
➢ Proses Pengendalian/ Monev mutu tidak berjalan
➢ Dll 8
Insiden Keselamatan Pasien yang Mungkin Terjadi

1. Penularan dari pasien lain dan staf


2. Cedera pada Pasien jatuh
3. Kekerasan: verbal, fisik, penelantaran, dilemma etik
4. Keterlambatan tatalaksana
5. Diskontinuitas layanan – serah terima, antar rawatan, antar siklus
6. Pasien meninggalkan rawatan, melukai, atau bunuh diri
7. Pemulangan dini
8. Kesalahan prosedur screening
9. Under/over diagnosis dan treatment
10.Kesalahan prosedur pemberian obat
11.Tidak mendapatkan kebutuhannya: oksigen, darah, kebutuhan dasar, terapi
12.Respons negatif terhadap terapi baru – anti virus, vaksin, terapi dengan produk darah
13.Terkait ibu hamil – penularan ibu – bayi; keterbatasan terapi
14.Prosedur anestesi dan tindakan/pembedahan yang berisiko tinggi penularan dan aerosol
15.Penularan akibat proses transportasi
16.Penularan akibat visit, ronde, serah terima
17.Penularan akibat proses pemeriksaan penunjang
18.Penularan dan masalah kesehatan terkait makanan
Staines A; IHF & ISQua Joint Report; Grimm CA; Taylor MA, 2020, Haghani M et al, 2020; Tingle J, 2020; Wenner W, 2020
IMPLEMENTASI Menurunkan
Risiko ke
PMKP Berbasis Risiko
Level Yang
Paling Rendah

Risiko terpapar virus Nakes Positif


Tidak ada APD level 3
corona Covid19
UPAYA YANG DILAKUKAN RUMAH SAKIT
UPAYA YANG DILAKUKAN RUMAH SAKIT
Ruang perawatan
COVID-19
❑ Total Tempat Tidur RS = 704 TT
❑ TT untuk Perawatan Pasien
Kasus Covid 19 = 202 TT
(28.69%)
REKAP SIT UASI RUANG PERAWAT AN COV

NO RUANGAN JML TT BOR

1 NUSA INDAH 30 30,00


2 MAWAR 16 81,25
3 LELY 24 79,17
4 KAMBOJA 16 62,50
CEMPAKA I
5 10 20,00
NEONATUS
6 JEPUN BALI 4 0%
7 NAGASARI 10 90,00
8 FLAMBOYAN 66 18,18
9 ISOLASI IGD 8 12,50
10 MAHOTTAMA 18 0%
TOTAL 202 37,13

Update tanggal 23 Maret 2021


RISIKO
SANGAT
TINGGI

RISIKO
TINGGI

RISIKO
SEDANG

RISIKO
RENDAH
Screening Pasien , Penetapan Alur Pasien Rawat
Jalan dan Alur Emergency
MULAI
ALUR SKRINING PASIEN COVID-19
INSTALASI RAWAT JALAN
PETUGAS SKRINING

Melakukan Screening Covid-19 dengan


melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan
anamnesa pasien dan pendamping

Ada Riw Kontak Erat


dan/atau Suspek atau
ya Probable?

tidak
PETUGAS SKRINING
PASIEN/ PENDAMPING
Menempa tkan pasien terpis ah
minimal 2 meter dari pasien lain Registrasi ke Rekam Medis

KIE Pendamping
PASIEN/ PENDAMPING
Ke Poliklinik tujuan

PETUGAS SKRINING POLI


Kondisi pa sien sakit
sedang/ berat? Melakukan Screening Covid-19 dengan
tidak melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan
anamnesa pasien dan penda mping
ya

Ada Riw Kontak Erat tidak


dan/atau Suspek atau
Probable?

ya
PETUGAS SKRINING PETUGAS SKRINING
PETUGAS SKRINING POLI
Mengarahkan pasien Mengarahkan pasien
Menghubungi DPJP/ Residen untuk
ke POSKO COVID ke IGD
konfirmasi

Menempa tkan pasien terpis ah minimal 2


meter da ri pasien lain
Alur Kerja
Pasien
DPJP/ Residen Poliklinik Rawat Jalan
Untuk pa sien dewasa, menghubungi
DPJP/ Residen Poli Paru

Untuk pa sien anak, menghubungi DPJP/


Residen Respiro Ana k

MRS Pasien MRS/ POSKO POSKO COVID


COVID?

PETUGAS POLI PETUGAS POLI


Menghubungi MOD, Petugas Poli menghubungi
Ambulans, Ruang ISOLASI, POSKO COVID dan IKKL
Kamtibling dan IKKL
Petugas Poli/ Pendamping,
Mendampingi Pasien ke mendampingi Pasien ke POSKO
Ruang Isolasi COVID

SELESAI
OPTIMALISASI SIMARS

E- OFFICE
Kemudahan & Transparansi
Administrasi Rumah Sakit
• SIMARS SDM
• Database SDM
• IKI & Grade
• SIMARS Pengadaan
Barang & Jasa
• SIMARS Manajemen
Gudang Medis, Non
REGISTRASI PASIEN : Medis, Gizi
➢ ON LINE • SIMARS Akuntansi
➢ PERJANJIAN • SIMARS Surat , Edaran ,
➢ LANGSUNG DATANG Pengumuman , Disposisi
➢ REGISTRASI LOKET KHUSUS KELOMPOK
BERISIKO : LANSIA DAN ANAK
Self Assessmen
Potensi tertular COVID 19
Hasil survey
Redesign Kamar Operasi (OK) untuk pasien
COVID-19

❑ Buka pelayanan: 24 jam


❑ Melayani pasien emergency (Covid-19 , Non Covid-19) dan
Pasien Elektif Covid -19
❑ Memiliki tekanan negatif 15 pascal pada ruang antaroom
❑ Tekanan positif di OK menggunakan AC dan Hepafilter,
serta terpasang airpurefire unit di masing masing kamar
operasi sebagai sistem yang mampu melakukan cleaning
udara
❑ Memiliki tatalaksana alur memakai dan membuka APD
sesuai dengan Tingkat APD yg dipakai.
❑ Tatalaksana Pembersihan setiap habis pakai
IMPLEMENTASI STANDAR PMKP
Pelatihan / WS PMKP
Review & Revisi
Pembentukan Komite Ekternal ( Workshop Manajemen Data PMKP
Regulasi
PMKP & Rapat Virtual KARS ) dan ( Optimalisasi SIMARS )
(menyesuaikan dengan
Koordinasi (online) Worshop internal
situasi pandemi)
( e- Learning )
Manajemen Risiko
➢ Online ( Input daftar
Pendampingan Pengumpulan & risiko dan proses
Prioritas Pelayanan
Instalasi (Indikator Pelaporan Data & berisiko )
Klinis Program PMKP(
Prioritas Unit & Road Pelaporan Insiden ➢ Evaluasi Risiko
off line dan on line )
Show PMKP) online tahunan oleh unit
kerja/Yan Secara
Virtual ( 5 per hari )

Bechmarking Data
Analisis, Validasi &
Mutu .. ( internal , Rapat Mutu Triwulan
Verifikasi Data Mutu & Survei Budaya & FMEA
Sismadak ,Jurnal ,
Keselamatan Pasien
surat , email )
MONEV PMKP

Input data Real Time


Pembinaan melalui Ronde keselamatan
dan Menarik data Pengawasan SPI
Program Diklat Pasien
dari Sistem

Pendampingan
Dashboard Pelaporan Insiden Pelaporan Risiko
Instalasi (Road Show
Pelayanan Pasien online Online
PMKP)

Monitoring
Upaya Peningkatan
Disposition Time,
Mutu Pleno
Boarding time Survei Internal
Konvensi Mutu hasil survey Internal
dengan dashboard
Online
IGD
PENGORGANISASIAN KOMITE MUTU

Komite Mutu & Keselamatan Pasien


PENGORGANISASIAN KOMITE MUTU
RSUP Sanglah Denpasar

Keanggotaan KMKP:(pasal 6) (pasal 10)


❑ Tenaga Medis Bertugas membantu Direktur RS
❑ Tenaga Kep dalam pelaksanaan & Evaluasi
❑ Tenaga Kes Lain PMKP dan Manajemen Risiko di
❑ Tenaga Non Kes.
RS

Sub Komite: (pasal 5)


❑ Ketua Sub Komite: (pasal 9) Persiapan &
❑ Sekretaris Mutu Penyelenggaraan
❑ Anggota Keselamatan Pasien Akreditasi RS (pasal 10
(Ketua & Sekretaris Manajemen Risiko ayat 5)
merangkap anggota)
Pembentukan KOMITE PMKP
Pemilihan Keanggotaan: KETUA KOMITE
MUTU DAN
1. Sub Komite Mutu KESELAMATAN
PASIEN
Terdiri dari tenaga kesehatan dan non
kesehatan yang berkomitmen dengan mutu
SEKRETARIS

2. Sub Komite Keselamatan Pasien


Keanggotaan mengikuti uraian tugas dalam
PMK 11/2017 ttg Keselamatan Pasien KETUA SUB KOMITE
KETUA SUB KOMITE KETUA SUB KOMITE
KESELAMATAN
MUTU MANAJEMEN RISIKO
PASIEN
3. Sub Komite Manajemen Risiko
Keanggotaannya terdiri dari perwakilan dari
penanggung jawab risiko yang ada di RS sesuai ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA
standar akreditasi (unsur PPI, K3RS/MFK, ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
Keuangan, Bid. Pely Medik, Kep, Jang, dan
yang berkomitmen dengan Manajemen Risiko Keterangan:
RS). Pertimbangkan ruang lingkup risiko
GARIS TANGGUNG JAWAB
(Pasien, Staf Medis, Nakes & tenaga lainnya,
Fasilitas, Lingkungan, Bisnis RS) Pasal 9: Sub Komite GARIS KOMANDO
Manajemen Risiko online di SIMRS

MANAGEMEN
RISIKO

Input Risiko

Identifikasi
Risiko Daftar Risiko

Evaluasi Risiko secara virtual :


Masing masing Unit Kerja memaparkan hasil Evaluasi Risiko ( max 5 unit kerja per hari )
dan Pengelolaan Risiko yang sudah dilakukan , HASIL SCORING PENURUNAN RISIKO , dan
Daftar Risiko ter update yang ditetapkan
PELATIHAN / WORKSHOP PMKP th 2020

Pelatihan / Workshop PMKP Ekternal ( Workshop


Virtual KARS ) dan Worshop internal
( e- Learning )
Pelatihan PMKP Internal RS (online)

 Materi diunduh lalu dipelajari H-7 sebelum WS


 H-2 ujian online Pre test
 Pemaparan dan Diskusi Materi PMKP oleh Narasumber
(sudah mengikuti WS PMKP dari KARS)
 Post Test H+3 sampai mendapatkan nilai lebih dari 80
(LULUS)
 Ikon CETAK sertifikat akan muncul jika sudah LULUS
 Sertifikat bisa di simpan (pdf) atau langsung diprint
Manajemen Data Mutu
 Profil Indikator ( termasuk Indikator COVID)
 Penginputan data mutu melalui Sistem (SIMRS)
 Penarikan data otomatis dari sistem
 Pelaporan Insiden Keselamatan on line
 Survei Budaya online
 Agregasi Data
➢ Monev Kepatuhan Pelaksanaan PROTOKOL KESEHATAN
➢ Monev Kepatuhan terhadap CUCI TANGAN
➢ Monev Kepatuhan Penggunaan dan Pelepasan APD

Indikator
Kinerja
Terpilih BLU
Pencatatan Indikator Melalui SIMARS
Input data dan rekapan data indikator mutu di SIMRS
Pencatatan Indikator Melalui SIMARS
PELAPORAN DATA INDIKATOR MUTU RS

Software Untuk Pelaporan


Indikator Mutu RS RIIL TIME

➢ Penyempurnaan APLIKASI SIMRS


Pengumpulan data Input data sudah di
MANDATORI (dikunci)
➢ PIC pengumpul data diberikan batas
waktu7 hari berjalan untuk input
capaian data indikator setiap bulannya
➢ WA group dipakai sarana komunikasi
dan Koordinasi

34
Penarikan Data dari Sistem (SIMRS)
Contoh Ketepatan Waktu Visite
Dokter Spesialis RSUP Sanglah Denpasar

DEFINISI OPERASIONAL

WAKTU VISITE DOKTER PENANGGUNGJAWAB PASIEN adalah waktu kunjungan DPJP


untuk melihat perkembangan pasien yang menjadi tanggung jawabnya setiap hari termasuk
hari libur

Jumlah visite DPJP paling lambat jam 14.00


FORMULA :
X 100%
Jumlah visite DPJP yang harus di visite pada hari tersebut

❑ Penyediaan FINGER PRINT di setiap Ruang


perawatan
❑ Data diinput sesuai kehadiran yang terekam
dalam finger print
❑ Data Capaian ditarik langsung melalui Sistem IT
❑ Aplikasi di Komputer Dengan memasukkan no ID
absen pegawai
UPAYA Perbaikan Capaian
Indikator Visite DPJP
TERSEDIA DI SELURUH NURSE STATION
Dasboard
Dashboard Internal
Internal RUANG PERAWATAN
Informasi Kondisi Pasien Realtime

Visite Dokter
(blink)

MONEV
Mangemen
Contoh
Penundaan Operasi Elektif RSUP Sanglah Denpasar

NUMERATOR (PEMBILANG) JUMLAH PASIEN YG WAKTU JADWAL OPERASINYA TERTUNDA LEBIH DARI
1 JAM
DENOMINATOR (PENYEBUT) JUMLAH PASIEN OPERASI ELEKTIF

INKLUSI EKSLUSI
PASIEN OPERASI ELEKTIF PENUNDAAN OPERASI ATAS INDIKASI MEDIS.

❑ Penyediaan FINGER PRINT di setiap Kamar


Operasi
❑ Data Kehadiran Operator dipantau dengan
finger print
❑ Menarik data Kumulatif waktu dari jadwal
operasi Dengan Waktu mulai operasi di Sistem
❑ Data Capaian ditarik langsung melalui Sistem IT
Contoh
RSUP Sanglah Denpasar

Ringkasan Jadwal Operasi Dilengkapi Waktu Operasi mulai


Contoh Indikator Pelaporan Hasil Kritis RSUP Sanglah Denpasar

Laboratorium ( < 30 menit )


Komputer di ruangan

Speaker Speaker
Pelaporan Hasil Kritis
Laboratorium
RSUP Sanglah Denpasar

Upaya tindak lanjut:


Hasil lab kritis
(warna ungu)

Komputer di Lab

Menyala ketika
ada hasil Lab
“KRITIS”
Pelaporan Hasil Kritis
Laboratorium
RSUP Sanglah Denpasar

Upaya tindak lanjut:

Komputer di Ruang perawatan

Klik disini untuk memberikan tanda centang dan melihat data pasien lebih lengkap

Pop up di layar komputer


Detail lab di komputer
PELAPORAN INSIDEN DENGAN SIM-RS
Rekapan Data Mutu di SIMRS RSUP Sanglah Denpasar

Agregasi Data

80%
 Supervisi progres pengumpulan data
 RONDE Keselamatan Pasien
 Upaya Perbaikan (Konvensi Mutu)
 Monitoring melalui Dashbord
 Monitoring Mutu ( contoh : Kepatuhan Visite dan
Kepatuhan Operator di Kamar Operasi, Pelaporan hasil
Kritis )
 Imbauan Pengembangan Budaya Keselamatan
Monev Internal pelaksanaan Mutu Internal

Dewan Pengawas

MONITOR & EVALUASI


❑ Penyelenggaraan Mutu di Rumah Sakit adalah suatu proses
penilaian, umpan balik serta perbaikan seluruh kegiatan Direktur
Mutu di Rumah Sakit secara komprehensif dan
berkesinambungan. SPI/Kordinator
❑ diarahkan pada peningkatan kinerja mutu dalam rangka /Ka.Instalasi/KOMITE

menjamin mutu pelayanan serta keselamatan pasien di


PJ ( Penaggung Jawab
Rumah Sakit Ruangan
❑ Penyelenggaraan Mutu di Rumah Sakit dilakukan oleh
Direktur utama dan atasan masing - masing sebagai
Staf
tanggung jawab melekat pada jabatannya
❑ Dibuatkan suatu Sistem untuk melakukan Monitoring yang Monev dalam pelaksanaan program
safety PMKP di RSUP Sanglah dilakukan
secara berjenjang dan menjadi
tanggung jawab melekat
pada setiap pimpinan
SUPERVISI PROGRES PENGUMPULAN DATA INDIKATOR MUTU RS

SUPERVISI LANGSUNG

Supervisi / pengawasan terkait progres


pengumpulan data dengan
memanfaatkan google form yang
memudahkan dalam melakukan input
temuan hasil pengawasan dan hasilnya
sudah terekapitulasi di google drive
dalam bentuk tabulasi.

SUPERVISI MELALUI SISTEM (SIMRS)

Melakukan Verifikasi data yang sudah


diinput di SIMRS (Ketepatan 49

pengumpulan data, kesesuaian jumlah


sampel, kesesuaian input Num/denom
Ronde Keselamatan Pasien dengan menggunakan google form dan diinput dari smart phone

Jadwal Ronde Kegiatan Ronde


dengan Google Form

Surat Jadwal Ronde


Ronde Mutu dan Keselamatan Pasien bersama
DIREKSI
Laporan hasil Ronde dan
Mingguan
Dilakukan Evaluasi
Tindak Lanjut
terhadap Hasil Ronde :
❑ Laporan evaluasi
tertulis ke Direktur
terkait oleh Unit
kerja / unit
pelayanan
❑ Evaluasi melalui
kunjungan ulang
Oleh Tim ronde
❑ Dibuat laporan
bulanan terkait hasil
ronde dan hasil
Evaluasi tindak
lanjut untuk
mendapatkan
MONEV MELALUI DASH BOARD RAWAT INAP
Monev melalui Dashboard IGD

Untuk
Indikator
Boarding Time
dan
disposition
time untuk
memantau
bed block
PENGEMBANGAN BUDAYA AMAN DALAM UPAYA PM & KP

Budaya Berani Bicara:


 Kesepakatan dan Komitmen untuk menerima
masukan serta berani menjawab pertanyaan
dalam memberikan klarifikasi namun tetap
dalam kaidah sopan santun dalam
berkomunikasi
 Melalui sistem pengaduan sebagai sarana /cara
yang tepat untuk bisa Speak Up tanpa membuat
rekan kerja atau pasien merasa tidak nyaman
dan melaporkan pengalaman positif dan negatif.
 Melakukan inisiatif untuk mendorong dan
memberdayakan staff agar berani untuk bicara,
berani untuk mengutarakan pendapatnya dalam
kelangsungan pemberian pelayanan yang aman
untuk pasien.
PENGEMBANGAN BUDAYA AMAN DALAM UPAYA PM & KP

Budaya Saling Mengingatkan:


 Bekerja sesuai dengan standar/prosedur
yang ditetapkan, dan mengingatkan rekan
kerja jika ada itikad tidak patuh.
 Menumbuhkan kesadaran diri untuk tetap
menjaga diri dan orang lain (agar tidak
terpapar maupun memaparkan covid)
 Saling mengingatkan untuk memakai
masker, rajin mencuci tangan, menjaga
kesehatan
PENGEMBANGAN BUDAYA AMAN DALAM UPAYA PM & KP
Budaya Berani Melapor:
 Budaya pelaporan atau reporting culture
dalam menerapkan budaya keselamatan
pasien.
 Perawat diharuskan untuk melaporkan jika
mengalami kejadian atau kesalahan yang
tidak disengaja.
 Jika terjadinya kejadian yang dimana
berisiko dan berpotensi mengakibatkan
cedera dari kejadian tidak diharapkan.
 Melaporkan adanya insiden atau kejadian
keselamatan pasien bertujuan untuk
mencegah adanya kejadian yang tidak
diinginkan dan berpotensi menyakiti atau
cidera pada pasien.
Diukur Melalui  Hilangkan Budaya Saling Menyalahkan
Survey Budaya  Tingkatkan Budaya Belajar bersama
 Meningkatkan frekuensi pelaporan insiden
melalui SIMRS
APA UPAYA INSTALASI /
UNIT KERJA / UNIT
PELAYANAN ???

UPAYA PERBAIKAN MUTU


Konvensi Mutu Online

Konvensi mutu dilaksanakan secara rutin setiap tahun,


dengan tujuan untuk memfasilitasi inovasi dan kreasi
dari unit kerja / unit layanan dalam meningkatkan
pelayanan sebelumnya sehingga menjadi lebih
optimal, efisien, efektif tanpa mengancam
keselamatan pasien maupun staf serta lingkungan.
INOVASI UPAYA PERBAIKAN : STRATEGI ESKALASI DALAM MENURUNKAN
CONTOH Upaya WAKTU TUNGGU PASIEN ISOLASI COVID-19 DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUP
Perbaikan Mutu

PENERAPAN STRATEGI ESKALASI


EFEKTIF DALAM MENURUNKAN
WAKTU TUNGGU PASIEN ISOLASI
COVID DENGAN P-VALUE 0,038 ( <
0,05 % )

Mendukung
Program mutu RS
CONTOH Upaya Inovasi upaya perbaikan : Penerapan energy Prana pada
Perbaikan Mutu Pasien COVID-19

Menurunkan tingkat kecemasan pasien dengan menggunakan perawatan PRANA.


 Q (Quality)
Perawat mampu berinovasi untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan khususnya
kebutuhan dasar manusia dalam menangani rasa cemas.
 C (Cost)
Dari segi biaya, penggunaan prana sangat membantu pasien dan dengan penurunan
kecemasan pasien akan menunjang dalam pengobatan pasien karena dengan penurunan
kecemasan akan meningkatkan imunitas tubuh pasien dan dapat mempercepat proses
terapi medis yang diberikan sehingga menurunkan biaya pengobatan.
 D (Delivery)
Dengan penurunan kecemasan pasien maka perawat akan lebih efisien dalam
memberikan pelayanan, karena pasien tidak mengalami ketakutan yang berlebih
terhadap prosedur pengobatan di ruang isolasi.
 S (Safety)
Prana sebagai salah satu terapi alternatif cukup efektif dalam proses penyembuhan
penyakit pasien dengan tanpa efek samping yang membahayakan bagi jiwa pasien.
 M (Moral)
Kesadaran perawat tentang kualitas pelayanan dan kesembuhan pasien meningkat.
INOVASI UPAYA PERBAIKAN : REMINDER
CONTOH Upaya UNTUK KETEPAN JADWAL KEMOTERAPI
Perbaikan Mutu

REMINDER MAMPU
MENINGKATKAN CAPAIAN
INDIKATOR KETEPATAN JADWAL
KEMOTERAPI DARI 70 %
MENJADI 90 %

DAN LAIN LAIN………………..


Terima K asih

Anda mungkin juga menyukai