dr. Luwiharsih,MSc
• dr. Luwiharsih, MSc
• JABATAN :
• Ka Divisi Diklat KARS, sejak tahun 2011 - Sekarang
• Surveior akreditasi, sejak 1995 - sekarang
• Pembimbing akreditasi, sejak 1995 - sekarang
• Dewan Penilai, sejak 2015 - sekarang
• PENDIDIKAN
• S-I Fakultas Kedokteran Unair
• S-II Pasca Sarjana UI, Manajemen RS
• PENGALAMAN KERJA
2. Indikator mutu
Sistematika
3. Insiden Keselamatan Pasien
4. Penutup
1. PENINGKATAN
MUTU
24 Maret 2021
4
Describing Improvement
Ada banyak istilah (dan banyak akronim) yang digunakan untuk
menggambarkan perbaikan dalam pelayanan kesehatan:
o Quality management (QM),
o Total Quality Management (TQM),
Nama generic :
Quality
o Continuous Quality Improvement (CQI),
improvement
o Systems-Based Practice (SBP),
(Peningkatan
o Practice-Based Learning and Improvement (PBLI) mutu)
o Performance improvement (PI)
o Metodologi dari industry : Lean, Six Sigma dan lainnya
o Robust Process Improvement® (RPI®) → JCI
24 Maret 2021 5
❑ Upaya kerja sama yg terus menerus dilakukan dari setiap orang –
Peningkatan mutu
— membuat perubahan
(kesehatan),
adalah:
(pelayanan)
( proses belajar) →JCI
24 Maret 2021 6
The “Triangle Diagram”
Hasil/
outcome Pengemba
Pasien ngan
(Populasi) Profesional
Semua orang yang Lebih
yang Lebih (Everyone)
Baik Baik
Performa
sistem lebih
baik
Source: Batalden PB, Davidoff F. What is “quality improvement” and how can it
transform health care? Qual Saf Health Care. 2007 Feb;16(1):2–3. Adapted
with permission from BMJ Publishing Group Limited.
24 Maret 2021 7
❑ Tindakan setiap orang
layanan kesehatan lebih
Peningkatan mutu
efektif, aman, dan berfokus pada pasien. (WHO)
adalah:
❑
meningkatkan kemungkinan hasil kesehatan
24 Maret 2021 8
What do we mean by quality?
• Indikator mutu pelayanan klinis prioritas RS dapat diambil dari imut nasional dan
imut KARS di sismadak, bila tidak ada yg sesuai bisa dikembangkan indicator
mutu local RS yg dapat dimasukan ke Sismadak
1. Ketentuan/peraturan,
2. Data
3. Literatur
4. Analisis situasi
Dimensi Mutu 1. Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan pelayanan meliputi efektif (effective),
keselamatan (safe), berorientasi kepada pasien/pengguna layanan (people-centred),
tepat waktu (timely), efisien (efficient), adil (Equitable) dan terintegrasi (Integrated).
Proses: untuk menilai apa yang dikerjakan staf fasilitas pelayanan kesehatan dan
bagaimana pelaksanaan pekerjaannya
Outcome: untuk menilai dampak layanan yang diberikan terhadap pengguna layanan
Satuan Pengukuran Standar atau dasar ukuran yang digunakan
Kriteria ekslusi: Batasan yang mengakibatkan subjek tidak dapat diikutkan dalam
pengukuran
1.Data Primer
2. Data sekunder
4. Penilaian kepatuhan kebersihan tangan adalah penilaian kepatuhan terhadap petugas yang melakukan kebersihan
tangan sesuai dengan 5 indikasi (Five moments) yang terdiri dari :
a. Sebelum kontak dengan pasien, yaitu sebelum menyentuh pasien (permukaan tubuh atau pakaian pasien), sebelum
menangani obat-obatan dan sebelum menyiapkan makanan pasien.
b. Sesudah Kontak dengan pasien yaitu setelah menyentuh pasien (permukaan tubuh atau pakaian pasien ).
c. Sebelum melakukan Prosedur aseptik contoh: Pemasangan intra vena kateter (infus), perawatan luka, pemasangan
kateter urin, suctioning, pemberian suntikan dan lain lain.
d. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien seperti muntah, darah, nanah, urin, feces, produksi drain, dan setelah
melepas sarung tangan steril dan setelah melepas APD
e. Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien meliputi: menyentuh tempat tidur pasien, linen yang terpasang di
tempat tidur, alat-alat di sekitar pasien atau peralatan lain yang digunakan pasien, kertas/lembar untuk menulis yang
ada di sekitar pasien, setelah kontak dengan permukaan benda mati dan objek termasuk peralatan medis.
5. Pemberi Pelayanan Kesehatan yang dinilai adalah semua tenaga medis dan tenaga kesehatan yang bertugas di ruang
pelayanan/perawatan pasien serta tenaga penunjang yang bekerja sebagai cleaning service, pemulasaran jenazah, sopir
ambulan, dan tenaga penunjang yang kontak erat dengan pasien / spesimen.
6. Observer adalah orang yang melakukan pengamatan/penilaian kepatuhan dengan metode dan tool yang telah
ditentukan.
Frekuensi Harian
pengumpulan data
8. PROFILE KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
8. INPUT KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
8. GRAFIK KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
8. BENCMARK KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
Judul Indikator b) Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Definisi operasional • Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang sebagai penghalang
terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara untuk melindungi pemakainya dari
cedera atau penyebaran infeksi atau penyakit.
• APD digunakan sesuai dengan indikasi dan standar.
• Indikasi penggunaan APD adalah jika melakukan tindakan yang memungkinkan tubuh atau
membran mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan tubuh atau kemungkinan
pasien terkontaminasi dari petugas.
• Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan petugas kesehatan dalam menggunakan
APD sesuai indikasi dan standar.
• Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah penilaian yang dilakukan terhadap petugas
kesehatan dalam menggunakan APD saat melakukan tindakan atau prosedur pelayanan
kesehatan.
• Observer adalah orang yang melakukan pengamatan/penilaian kepatuhan dengan metode
dan tool yang telah ditentukan.
Numerator Jumlah petugas kesehatan yang menggunakan APD sesuai indikasi dan standar dalam
periode pengamatan
Denumerator Jumlah petugas kesehatan yang diamati
Target Pencapaian 100%
Kriteria Kriteria Inklusi: Semua petugas yang terindikasi harus menggunakan APD
Kriteria Eksklusi: Tidak ada
Formula N/D X 100 %
Definisi operasional 1. Identifikasi pasien secara benar adalah proses identifikasi menggunakan minimal dua dari
empat identitas yang tercantum pada gelang, label atau bentuk alat identifikasi lainnya
sebelum memberikan pelayanan dan sesuai dengan regulasi yang berlaku di rumah sakit.
2. Proses identifikasi pasien oleh petugas dilakukan secara aktif dengan visual dan atau verbal.
3. Peluang adalah indikasi dilakukan identifikasi pasien secara benar pada saat :
a) Pemberian pengobatan : pemberian obat, pemberian cairan intravena, pemberian darah
dan produk darah, radioterapi, dan nutrisi.
b) Prosedur tindakan : tindakan operasi atau tindakan invasif lainnya sesuai kebijakan yang
di tetapkan rumah sakit.
c) Prosedur diagnostik : pengambilan sampel, pungsi lumbal, endoskopi, kateterisasi
jantung, pemeriksaan radiologi dll
Numerator Jumlah proses identifikasi pasien yang dilakukan secara benar
Kriteria Kriteria Inklusi: Semua pasien yang mendapatkan pelayanan di rumah sakit
Kriteria Eksklusi: Tidak ada
Formula N/D X 100 %
Definisi operasional • Waktu Tanggap Operasi Seksio Sesarea Emergensi adalah waktu yang dibutuhkan pasien
untuk mendapatkan tindakan seksio sesarea emergensi sejak diputuskan operasi sampai
dimulainya insisi operasi di kamar operasi yaitu ≤ 30 menit.
• Seksio sesarea emergensi adalah : tindakan seksio sesrea yang bertujuan untuk
menyematkan ibu dan/atau bayi dan tidak
Numerator Jumlah pasien yg mendapatkan tindakan seksio sesarea emergensi sesuai dengan waktu
tanggap
Denumerator Jumlah pasien yg diputuskan tindakan seksio sesarea emergensi
Kriteria Ekslusi
Ibu hamil yg memerlukan distabilisasi terlebih dahulu
Formula N/D X 100 %
Desain Pengumpulan Retrospektif
Data
Sumber data Data sekunder dari rekam medik, laporan operasi
Definisi operasional 1. Waktu tunggu rawat jalan adalah waktu yang dibutuhkan mulai saat pasien kontak dengan
petugas pendaftaran sampai mendapat pelayanan dokter/ dokter spesialis.
2. Kontak dengan petugas pendaftaran adalah proses saat petugas pendaftaran menanyakan
dan mencatat/menginput data pasien atau pada saat pasien melakukan konfirmasi kehadiran
untuk pendaftaran online
3. Pelayanan dokter/dokter spesialis adalah proses saat pasien kontak dengan dokter/dokter
spesialis.
Numerator Jumlah pasien rawat jalan dengan waktu tunggu kurang atau sama dengan 60 menit
Kriteria ekslusi:
Pasien medical check up / pasien tidak datang saat dipanggil, pasien poli gigi
Formula N/D X 100 %
Definisi operasional • Operasi elektif adalah: Operasi yang waktu pelaksanaannya dapat dijadwalkan dan
disesuaikan dengan kondisi pasien, tenaga medis dan kondisi fasilitas kesehatan.
• Penundaan operasi elektif adalah tindakan operasi yang terencana atau dijadwalkan
yang tertunda ≥ 1 jam dari jadwal operasi yang direncanakan sebelumnya yang terjadi
pada hari pelaksanaaan operasi..
Numerator Jumlah pasien yang waktu jadwal operasinya tertunda lebih dari 1 jam
Kriteria Eksklusi:
Penundaan operasi atas indikasi medis Jumlah pasien yang waktu jadwal operasinya
tertunda lebih dari 1 jam
Formula N/D X 100%
Desain Pengumpulan Data Retrospektif
Sumber data Data sekunder dari catatan pasien yang dijadwalkan operasi dan data pelaksanaan operasi.
Definisi operasional Waktu visite Dokter Spesialis adalah waktu kunjungan DPJP untuk melihat perkembangan pasien
yang menjadi tanggung jawabnya setiap hari termasuk hari libur.
Numerator Jumlah visite Dokter Spesialis yang dilakukan sebelum/paling lambat pukul 14:00.
Sumber data Data sekunder berupa laporan visite rawat inap dalam rekam medik
Instrumen Pengumpul data Formulir KWV DPJP
Definisi operasional 1. Hasil kritis adalah hasil pemeriksaan yang termasuk kategori kritis sesuai kebijakan rumah
sakit dan memerlukan penatalaksanaan segera.
2. Waktu lapor hasil kritis laboratorium adalah waktu yang dibutuhkan sejak hasil pemeriksaan
keluar dan telah dibaca oleh dokter/analis yang diberi kewenangan hingga dilaporkan hasilnya
kepada dokter yang meminta pemeriksaan.
3. Standar Waktu lapor hasil kritis laboratorium adalah waktu pelaporan < 30 menit. Standar
Waktu lapor hasil kritis laboratorium adalah waktu pelaporan < 30 menit.
Numerator Jumlah hasil kritis laboratorium yang dilaporkan < 30 menit
Kriteria Ekslusi :
Tidak ada
Formula N/D X 100 %
2. Rekam medik
Instrumen Pengumpul data Formulir PHKL
Definisi operasional 1. Formularium Nasional adalah daftar obat terpilih yang dibutuhkan dan harus tersedia di
fasilitas pelayanan kesehatan dalam rangka pelaksanaan JKN.
2. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional adalah Peresepan obat oleh DPJP
kepada pasien sesuai daftar obat di Formularium Nasional.
Numerator Jumlah item obat yang sesuai dengan formularium nasional.
Besar Sampel Sampel dihitung sesuai dengan kaidah statistik. (Cara pengambilan sampel direkomendasikan
menggunakan probability sampling).
Frekuensi Pengumpulan Data Harian
Judul Indikator j) Kepatuhan Terhadap Alur klinis (Clinical Pathway)
Definisi operasional 1. Clinical Pathway adalah suatu konsep perencanaan pelayanan terpadu/terintegrasi yang
merangkum setiap langkah yang diberikan pada pasien, yang berdasarkan standar
pelayanan medis, standar pelayanan keperawatan & standar pelayanan Profesional
Pemberi Asuhan (PPA) lainnya yang berbasis bukti dengan hasil terukur, pada jangka
waktu tertentu selama pasien dirawat di Rumah Sakit.
2. Kepatuhan terhadap clinical pathway adalah proses pelayanan secara terintegrasi yang
diberikan kepada pasien oleh DPJP, Perawat, Farmasi, Gizi yang sesuai dengan clinical
pathway yang ditetapkan Rumah Sakit.
Numerator Jumlah pelayanan oleh PPA yang sesuai dengan clinical pathway
Denumerator Jumlah seluruh pelayanan oleh PPA pada clinical pathway yang disurvei
Denumerator Jumlah pasien rawat inap berisiko tinggi jatuh yang disurvei
Kriteria Ekslusi : Pasien yang tidak dapat dilakukan asesmen ulang maupun edukasi seperti
pasien meninggal, pasien gangguan jiwa yang sudah melewati fase akut, dan pasien menolak
intervensi
Formula N/D X 100 %
Definisi operasional 1. Kecepatan waktu tanggap komplain adalah rentang waktu Rumah sakit dalam
menanggapi keluhan tertulis, lisan atau melalui media masa melalui tahapan identfikasi,
penetapan grading risiko, analisa hingga tindak lanjutnya.
2. Grading risiko Komplain dan standar waktu tanggap Komplain:
a) Grading Merah (Ekstrim) ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 1 x 24 jam sejak
keluhan disampaikan oleh pasien/keluarga/pengunjung. Kriteria: cenderung
berhubungan dengan polisi, pengadilan, kematian, mengancam
sistem/kelangsungan organisasi, potensi kerugian material, dan lain-lain.
b) Grading Kuning (Tinggi) ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 3 hari sejak keluhan
disampaikan oleh pasien/keluarga/pengunjung. Kriteria: cenderung berhubungan
dengan pemberitaan media, potensi kerugian in material, dan lain-lain.
c) Grading Hijau (rendah) ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 7 hari sejak keluhan
disampaikan oleh pasien/ keluarga/ pengunjung. Kriteria: tidak menimbulkan
kerugian berarti baik material maupun immaterial.
Numerator Jumlah komplain yang ditanggapi dan ditindaklanjuti sesuai waktu yang ditetapkan
berdasarkan grading
Denumerator Jumlah komplain yang disurvei
Definisi operasional 1. Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap jasa pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit. Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila
pelayanan yang diberikan sesuai atau melampaui harapan pelanggan. Hal ini dapat
diketahui dengan melakukan survei kepuasan pelanggan untuk mengetahui tingkat
kepuasan pelanggan dengan mengacu pada kepuasan pelanggan berdasarkan Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM).
2. Pemantauan dan pengukuran kepuasan pasien dan keluarga adalah kegiatan untuk
mengukur tingkat kesenjangan pelayanan rumah sakit yang diberikan dengan harapan
pasien dan keluarga di rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat.
3. Pelayanan yang diukur berdasarkan persepsi dan pengalaman pasien dan keluarga
terhadap:
Definisi operasional 2. Responden adalah penerima pelayanan publik yang pada saat pencacahan sedang
berada di lokasi unit pelayanan, atau yang pernah menerima pelayanan dari aparatur
penyelenggara pelayanan.
3. Besaran sampel ditentukan dengan menggunakan tabel sampel dari Krejcie and
Morgan
4. Unsur pelayanan adalah faktor atau aspek yang terdapat dalam penyelenggaraan
pelayanan kepada masyarakat sebagai variabel penyusunan survei kepuasan
masyarakat untuk mengetahui kinerja unit pelayanan.
Definisi operasional 5. Indeks Kepuasan Masyarakat adalah hasil pengukuran dari kegiatan Survei Kepuasan
Masyarakat berupa angka. Angka ditetapkan dengan skala 1 (satu) sampai dengan 4
(empat).
a. Persyaratan.
Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis
pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif.
Judul Indikator m) Kepuasan Pasien dan Keluarga
Definisi operasional Sistem, Mekanisme, dan Prosedur. Prosedur adalah tata cara pelayanan yang
dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan, termasuk pengaduan.
b. Waktu Penyelesaian.
c. Biaya/Tarif.
Biaya/Tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus
dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan
berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat.
d. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan. Produk spesifikasi jenis pelayanan adalah hasil
pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Produk pelayanan ini merupakan hasil dari setiap spesifikasi jenis pelayanan. .
Judul Indikator m) Kepuasan Pasien dan Keluarga
Instrumen Pengumpul data Kuisioner survei kepuasan masyarakat berdasarkan PERMEN PAN & RB
Besar Sampel Penentuan sampel dihitung dengan menggunakan tabel sampel dari Krejcie and Morgan.