Anda di halaman 1dari 10

 

 
I. LATAR BELAKANG

Mutu pelayanan kesehatan memiliki dampak yang sangat besar terhadap


seluruh upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan, sehingga mutu pelayanan
kesehatan selama masa pandemi Covid-19 merupakan hal yang sangat penting. Sejak
11 Maret 2020, World Health Organization (WHO) telah menetapkan status pandemi
Covid-19. Kemudian Pemerintah Indonesia juga telah menetapkan Covid-19 sebagai
kedaruratan kesehatan masyarakat. Selain itu pada 13 April 2020 kondisi saat ini telah
ditetapkan sebagai bencana non alam penyebaran corona virus.
Covid-19 tidak hanya sebatas bencana tetapi mempunyai dampak yang sangat
luas terhadap tata kelola klinis dan tata kelola manajemen. Yang perlu diperhatikan
termasuk mengendalikan risiko infeksi diseluruh fasilitas pelayanan kesehatan dan
menyediakan pelayanan yang berkualitas. Juga memberikan edukasi kepada pasien,
keluarga, dan tenaga kesehatan untuk menerapkan protokol kesehatan. Serta
mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada fasilitas pelayanan kesehatan,
karena ada kekhawatiran yang luar biasa dari masyarakat pengguna pelayanan
kesehatan untuk datang ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Akibat fokus perhatian yang luar biasa teradap Covid-19, seakan-akan
pelayanan esensial menjadi terabaikan, padahal sebetulnya ada program-program
prioritas yang dilakukan. Ada beberapa misi rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang
harus mendapat perhatian bersama. “Dengan demikian, saat ini kita diminta untuk
menghadapi tatanan baru. Kehidupan tidak bisa berhenti dan harus terus berjalan.Maka
fasilitas pelayanan kesehatan baik RS, FKTP, dan faslitas kesehatan lain harus
beradaptasi dalam memberikan pelayanan sehari-hari untuk mengantisipasi penularan
Covid-19 baik kepada petugas, pasien, dan keluarga.
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh fasilitas kesehatan dalam pelayanan
di era new normal, diantaranya, yang pertama, fasilitas kesehatan yang memberikan
layanan pada pasien Covid-19 dan non Covid-19 menerapkan prosedur skrining, triase,
testing, dan tracing kasus. Kedua, melakukan antisipasi penularan terhadap tenaga
kesehatan dan pengguna layanan dengan penerapan prosedur Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI), penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di unit
kerja dan pemenuhan APD. Ketiga, fasilitas kesehatan tingkat pertama dan rujukan
menyediakan fasilitas perawatan terutama ruang isolasi untuk pasien kasus Covid-19.
Keempat, seluruh fasilitas kesehatan terintegrasi dalam sistem penanganan Covid-19 di
daerah masing-masing sehingga terbentuk sistem pelacakan kasus dan penerapan
mekanisme rujukan yang efektif. Kelima, fasilitas kesehatan melaksanakan kembali
pelayanan esensial yang tertunda terutama pelayanan imunisasi, kesehatan ibu dan
anak, pelayanan pada pasien dengan penyakit menular, seperti TB Paru, HIV, Malaria,
dan beberapa penyakit menular lainnya.
PENINGKATAN MUTU FASILITAS KESEHATAN
A. Pengertian Mutu Layanan Kesehatan
a. Menurut Azrul Azwar (1996) mutu di definisikan sebagai pelayana kesehatan
yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelaynan kesehatan yang sesuai
dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta penyelenggaraanya sesuai
dengan standard an kode etik profesi yang telah ditetapkan.
b. Avedis Donabedian (1980) menjelaskan mutu layanan kesehatan merupakan
penerapan ilmu dan tekhnologi medis untuk memaksimalkan manfaatnya
terhadap kesehatan tanpa meningkatkan risiko. Derajat mutu adalah tingkatan
layanan yang diberikan dapat mencapai keseimbangan yang paling tepat antara
manfaat dan risiko
1. M.I. Roemer and C. Montoyo Aguiler (1988) mendefinisikan mutu layanan
kesehatan sebagai intervensi yang tepat sesuai dengan standar yang aman,
cocok dengan keinginan masyarakat dan berdampak pada penurunan mortalitas,
morbiditas, disabilitas dan malnutrisi
c. Institute of Medicine USA menyebutkan mutu layanan kesehatan sebagai
tingkatan layanan kesehatan agar penduduk mampu meningkatkan hasil
kesehatan yang diinginkan dan konsisten dengan pengetahuan professional saat
ini.

B. Pendekatan Dimensi Mutu Pelayanan


1. Keselamatan
Fasilitas kesehatan dalam melakukan pelayanan dengan meminimalkan
terjadinya kerugian (harm), termasuk cedera dan kesalahan medis yang dapat
dicegah, pada pasien, masyarakat yang menerima pelayanan.
Rekomendasi:
 Terdapat system managemen bencana, tersedianya program
penanggulangan bencana ( Disaster Planning) untuk perencanaan
perlindungan bagi paien, tenaga kesehatan dan pengunjung
 Menerapkan standar PPI untuk menjaga keselamatan pasien, pengunjung
dan tenaga kesehatan
 Fasilitas kesehatan memastikan semua pasien dan pengunjung yang
datang berobat dilakukan screening dan triage yang memadai sesuai
peraturan dan ketentuan yang berlaku.
 Memastikan seluruh petugas menerapkan kaidah Keselamatan dan
kesehatan kerja (K3).
 Memastikan akses seluruh pengunjung sudah ditetapkan, melaksanakan
protokol yang ditetapkan dan mengenakan tanda pengenal saat
memasuki Puskesmas
 Fasilitas kesehatan melakukan pemetaaan area beresiko terjadinya
gangguan keselamatan dan keamanan terkait covid-19 dan melakukan
pemantauan dan pengamanan pada area area tersebut.
2. Efektif
Pelayanan yang diberikan berbasis bukti, berdasarkan data atau avidence based
dan standar operasional prosedur sehingga seluruh fasilitas kesehatan memiliki
data kelola klinis dan penunjang yang sesuai dengan panduan atau pedoman
penanganan Covid 19 Nasional terbaru.
Rekomendasi:
 Memastikan keberlangsungan pelayanan tetap terjaga sesuai dengan visi
dan Misi Puskesmas
 Puskesmas melakukan penyesuaian tata laksana klinis dan penunjang
dengan perkembangan penanganan Covid 19 terbaru
 Pelayanan Laboratorium yang essensial tetap terjaga untuk pasien Covid
19 maupun non Covid termasuk pengelolaan specimen
3. Berfokus pada Pasien atau Pengguna Layanan
Fasilitas kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada pasien atau institusi
pengguna layanan seharusnya berorientasi dengan preferensi, kebutuhan dan
nilai nilai pasien (manusia) dengan melihat pasien sebagai subjek pelayanan
bukan objek sehingga pemenuhan hak pasien dan keluarga pengguna layanan
dapat dipenuhi secara adil dan bijaksana terutama pada masa kenormaln baru
dimana banyak hal yang harus diberikan sentuhan inovasi dalam memberikan
pelayanan kesehatan
Rekomendasi:
Pelayanan essential yang tertunda seperti pemeriksaan ibu hamil, imunisasi,
pelayanan pada pasien dengan penyakit menular harus diaktifkan kembali
dengan memperhatikan protokol kesehatan dan keselamatan pasien - Proses
skrining dan triase yang tepat dalam waktu yang singkat - Pasien non covid
disediakan jalur, ruang tunggu terpisah dari pasien covid atau yang berpotensi
covid - Untuk pasien dengan kondisi tertentu disediakan fasilita untuk
berinteraksi dengan keluarga - Fasilitas kesehatan memberikan informasi dan
edukasi tentang covid 19 dengan cara yang mudah dimengerti dan dipahami
oleh pasien - Diberikan pelayanan-pelayanan dengan memanfaatkan tekhnologi
informasi - Disediakan media-media informasi dan edukasi yang memadai -
Khusus untuk fasilitas kesehatan primer yang menyelenggarakan UKBM dapat
melakukan kunjugan rumah atau komunikasi dalam memberikan pelayanan
essential
4. Efisien
Dalam kondisi kenormalan baru setelah pandemic covid 19 efek terbesar yang
dirasakan seluruh fasilitas kesehatan adalah mengenai keterbatasan sumber
daya baik sumber daya manusia maupun sumber daya lain. Fasilita kesehatan
menghadapi beberapa kondisi yang menyebabkan tergerusnya ketersediaan
sumber daya, sehingga dalam upaya pemenuhan mutu layanan fasilitas
kesehatan harus memiliki kebijakan dan prosedur layanan yang efisien, yaitu
mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia dan mencegah
pemborosan termasuk alat kesehatan, obat dan sumberdaya lainnya.
Rekomendasi:
Tersedianya obat, BMHP dan alat kesehatan dalam jumlah cukup (termasuk
antisipasi kekurangan dan pemesanan ulang)
5. Tepat Waktu
Ketepatan waktu bukan hanya untuk kepuasan pasien atau pengguna layanan,
namun ketepatan waktu layanan sangat berperan dalam mengurangi terjadinya
penularan infeksi covid 19 ataupun penyakit menular lainnya. Ketepatan waktu
akan menyebabkan efektifitas pelayanan menjadi meningkat
Rekomendasi:
- Dilakukan upaya surveilans terhadap kasus kasus yang diduga terinfeksi
penyakit atau terkontaminasi seawal mungkin - Terbangun mekanisme
komunikasi internal dan eksternal yang tepat waktu - Memastikan semua
pelaporan dilakukan tepat waktu - Fasilitas kesehatan memastikan pelayanan
diberikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan - Menetepankan prosedur
triage di area gawat darurat berfokus pada identifikasi cepat - Mengatur prioritas
jadwal pelayanan untuk pasien non covid dengan komorbid
6. Adil
Fasilitas kesehatan dalam memberikan pelayanan harus menyediakan
pelayanan yang seragam tanpa membedakan jenis kelamin, suku, etnik, tempat
tinggal, agama dan status social ekonomi tidak ada diskriminasi pada pasien
covid ataupun noncovid. Adil dalam hal ini lebih berorientasi pada tugas fasilitas
kesehatan dalam menjangkau pengguna layanan, sehingga pelayanan bias
diberikan tanpa ada batasan demografi, wilayah, diskriminasi susku dan agama,
social ekonomi serta riwayat pasien.
Rekomendasi:
Pelayanan kesehatan dapat diberikan pada seluruh pasien baik covid maupun
non covid - Bagi peserta kelompok rentan menyediakan pelayanan khusus
(daring atau kunjungan ke rumah)
7. Integrasi
Fasilitas kesehatan dalam memberikan layanan dalam masa kenormalan baru
harus terintegrasibaik intra fasilitas kesehatan maupun dengan fasilitas
kesehatan lainnya termasuk dalamsistem gugus tugas pelayanan Covid di
wilayah kerjanya.•Integrasi ini akan memastikan pelayanan akan terkoordinasi
lintas fasilitas pelayanankesehatan dan pemberi pelayanan, serta menyediakan
pelayanan kesehatan pada seluruh sikluskehidupan yang akan sangat berperan
dalam proses rujukan dan pelacakan kasus.
Rekomendasi:
Mengntisipasi Kapasitas lonjakan (Surge Capacity) - Terbangunnya sistem
Rujukan sehingga alur rujukan dapat dilaksanakan dengan efektif - Memperkuat
mekanisme koordinasi, komunikasi dan kolaborasi dengan jaringan
layanankesehatan terintegrasi - Fasilitas kesehatan menetapkan tim/satgas
sebagai koordinator pelayanan pada masakenormalan baru

II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan dalam menerapkan mutu layanan bagi fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama (Pusat Kesehatan Masyarakat)
2. Tujuan Khusus
1. Sebagai acuan penyelenggaraaan program mutu KMP, UKM, UKPP
2. Sebagai acuan penyelenggaraaan program K3
3. Sebagai acuan penyelenggaraaan program Audit Internal
4. Sebagai acuan penyelenggaraaan program Manajemen RIsiko
5. Sebagai acuan penyelenggaraaan program Keselamatan Pasien
6. Sebagai acuan penyelenggaraaan program PPI
7. Sebagai acuan penyelenggaraaan Monitoring, Evaluasi, Analisa,
Rencana Tindak Lanjut, dan tindak lanjut penyelenggaraan program-
program mutu.

III. SASARAN
1. Mutu KMP, UKM, UKPP
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
3. Audit Internal
4. Manajemen RIsiko
5. Keselamatan Pasien
6. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (PPI)

IV. RUANG LINGKUP


Sebagai acuan dalam penyelenggaraan program mutu bagi fasilitas
pelayanan kesehatan tingakt pertama (pusat kesehatan masyarakat) dengan
fokus pada dimensi mutu dan sebagai bahan evaluasi kesiapan pelayanan
fasilitas kesehatan.

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


RENCANA KEGIATAN PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS SEKIP TAHUN 2023

KEGIATAN
No PROGRAM RINCIAN KEGIATAN
POKOK

1 KMP, UKM Penetapan tim Mutu Memilih dan menetapkan tim mutu
,UKPP Peningkatan Mutu 1 Penyusunan indikator mutu KMP dan profil indikator
KMP melalui 2 Pengumpulan data indikator mutu KMP bulanan
Pelaksanaan
Indikator mutu 3 Analisis/evaluasi dan perencanaan dan tindak lanjut
KMP pencapaian Indikator tiap tri bulan

4 Pelaksanaan tindak lanjut hasil analisa data

5 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tindak lanjut tiap tri


bulan

6 Menyusun laporan seluruh tahapan Pelaksanaan Indikator


mutu KMP setiap tri bulan

Peningkatan Mutu 1. Penyusunan indikator mutu UKM dan profil indikator


UKM melalui 2. Pengumpulan data indikator mutu UKM bulanan
Pelaksanaan Indikator
mutu UKM 3. Analisis/evaluasi dan perencanaan dan tindak lanjut
pencapaian Indikator tiap tri bulan

4. Pelaksanaan tindak lanjut hasil analisa data

5 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tindak lanjut tiap tri


bulan

6. Menyusun laporan seluruh tahapan Pelaksanaan Indikator


mutu UKM setiap tri bulan

Peningkatan Mutu 1. Penyusunan indikator mutu UKPP dan profil indikator


UKPP melalui
Pelaksanaan Indikator 2. Pengumpulan data indikator mutu UKPP bulanan
mutu UKPP
3. Analisis/evaluasi dan perencanaan tindak lanjut pencapaian
Indikator tiap tri bulan

4. Pelaksanaan tindak lanjut hasil analisa data

5. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tindak lanjut tiap tri


bulan

6. Menyusun laporan seluruh tahapan Pelaksanaan Indikator


mutu UKPP setiap tri bulan

Peningkatan Mutu 1. Pelaksanaan Identifikasi keluhan/masukan dari pelanggan


pelayanan Puskesmas atau pengguna layanan
dengan Identifikasi
keluhan/masukan dari 2. Analisis dan perencanaan tindak lanjut penyebab keluhan
pelanggan atau pelanggan yang didapatkan
pengguna layanan
3. Pelaksanaan tindak lanjut hasil analisa penyebab keluhan
pelanggan
Pertemuan Tinjauan 1 Pelaksanaan Pertemuan Tinjauan Manajemen Mutu
Manajemen Mutu
2 Keselamatan Pelaksanaan 1 Pengenalan potensi bahaya dan pengendalian risiko
dan kesehatan K3
kerja (K3)
2 Penerapan kewaspadaan standar

3 Penerapan prinsip ergonomi

4 Pemeriksaan kesehatan berkala

5 Pemberian imunisasi bagi petugas

6 Pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat di


tempat kerja

7 Pengelolaan sarana dan prasarana dari aspek


keselamatan dan kesehatan kerja

8 Pengelolaan peralatan medis dari aspek


keselamatan dan kesehatan kerja

9 Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau


bencana, termasuk kebakaran (emergency
response plan);response plan)

10 Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun dan


limbah bahan berbahaya dan beracun

11 Pengelolaan limbah domestik

12 Pelaksanaan konseling pada pegawai yang terpapar


penyakit infeksi, kekerasan atau cedera akibat kerja

3 Audit Internal Perencanaan 1 Penyusunan rencana program audit

2 Penyusunan KAK audit internal

Pelaksanaan 1 Pemberitahuan kepada unit yang akan diaudit

2 Pelaksanaan kegiatan audit sesuai jadwal

3 Analisis hasil audit

4 Tindak lanjut hasil audit

Pengawasan 1 Monitoring pelaksanaan tindak lanjut

Pelaporan 1 Menyusun laporan audit internal

2  Penyampaian laporan hasil audit dan tindak lanjutnya 

4 Manajemen Perencanaan 1 Rapat Tim Manajemen Risiko bersama pelayanan/ program


Risiko menentukan potensial resiko

Pelaksanaan 1 Pelayanan dan program mendokumentasikan potensial risiko


dalam form yang sudah disiapkan
2 Membuat Daftar Resiko dan Profil Resiko

3 melakukan identifikasi akan kejadian resiko yang terjadi

4 Membuat FMEA pada area prioritas

5 Tim Mutu Puskesmas melakukan perencanaan tindak lanjut


yang sudah disepakati

 Pelaporan 1 Pelaporan pada kepala puskesmas dan koordinasi dengan


tim mutu puskesmas

5 Keselamatan Perencanaan 1 Menyusun indikator Keselamatan Pasien


pasien
   2 Menyusun jadwal monitoring Keselamatan Pasien

Pelaksanaan 1 Melaksanakan workshop keselamatan pasien

2 Mensosialisasikan jadwal monitoring keselamatan pasien

Monitoring 1 Melakukan Monitoring keselamatan pasien

2 Melakukan Analisis dan Rencana Tindak Lanjut hasil


monitoring keselamatan pasien

3 Menerima laporan dan mendokumentasi insiden


keselamatan pasien (bila ada kejadian)

4 Melakukan analisis dan membuat rencana tindak lanjut


insiden keselamatan pasien

5 Melaksanakan perbaikan berdasarkan RTL Pelaporan

Pelaporan 1 Laporan Bulanan Keselamatan Pasien

2 Laporan Bulanan Insiden Keselamatan Pasien

6 Pencegahan dan Perencanaan 1 Pembentukan tim PPI


Pengendalian
Infeksi(PPI) 2 Penyusunan program PPI

Pelaksanaan 1 Penerapan Kewaspadaan Standar dan Transmisi

2 Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

3 Penyusunan Bundles dan Form Pelaporan

Monitoring 1 pemantauan (monitoring) pelaksanaan kewaspadaan


isolasi

2 surveilans penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan

Pelaporan 1 Laporan survailens

2 Monitoring Indikator Mutu PPI

3 Evaluasi dan tindak lanjut indikator mutu PPI

Anda mungkin juga menyukai