Anda di halaman 1dari 20

Strategi Manajemen

Rumah Sakit Di Bidang


Gizi Dalam Masa
Pandemi Covid 19
dr. Enrico A. Rinaldi, MARS, MH.,CHRM

6 Desember 2020
WINNER Prodi Gizi Usahid Jakarta
Awal Mula Covid 19
• Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office
melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui
etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.
• Pada tanggal 7 Januari 2020, China mengidentifikasi
kasus tersebut sebagai jenis baru coronavirus.
• Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO menetapkan
kejadian tersebut sebagai Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD)/Public
Health Emergency of International Concern (PHEIC) dan
• Pada tanggal 11 Maret 2020, WHO sudah menetapkan
COVID-19 sebagai pandemic (5)
Pandemi Covid 19
• Positif
563680
• Sembuh
466178
• Meninggal
17479
• Update Terakhir: 04-12-2020

Sampai terhitung 3 November 2020, belum tersedia vaksin untuk


COVID-19. Namun memang banyak vaksin potensial yang sedang
dikembangkan terkait keamanan dan efektivitasnya.
• Dalam masa pandemi COVID-19 untuk mencegah
penularan, Fasyankes telah meminimalisir
kunjungan masyarakat untuk hal-hal yang tidak
mendesak atau gawat darurat dengan
memanfaatkan teknologi informasi atau media
lainnya sesuai kebutuhan. Selain itu, tekonologi
informasi juga dapat digunakan untuk kegiatan
koordinasi maupun sosialisasi dengan berbagai
pihak.
Apa yang terjadi di Rumah Sakit selama
pandemic Covid 19?
1. Kebingungan karena tidak siap menghadapi
pandemic di bagian pelayanan maupun
manajemen
2. Kebijakan berubah – ubah dari pemegang
peraturan
3. Pasien menurun karena takut berobat ke RS
4. Nakes yang tertular makin banyak dan harus
dirumahkan
5. Banyak nya berita hoax tentang Covid 19
yang membuat makin bingung (Infodemic)
• Dengan terjadinya pandemi COVID-19, status tanggap darurat
yang diikuti dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) akan berdampak signifikan tidak hanya pada aktivitas
masyarakat tetapi juga terhadap kondisi ekonomi sebagian besar
masyarakat yang bekerja pada sektor informal.
• Kondisi tersebut dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap
menurunnya akses dan daya beli masyarakat terhadap
pemenuhan pangan bergizi. Jika hal tersebut tidak diantisipasi
maka akan terjadi kerawanan pangan dan gizi terutama di
wilayah-wilayah yang teridentifikasi rentan. Kerawanan pangan
dan gizi meningkatkan risiko terjadinya masalah gizi akut (gizi
kurang dan gizi buruk) pada kelompok rentan, bahkan masalah
gizi kronik (stunting) pun mungkin akan meningkat jika penetapan
tanggap darurat COVID-19 berlangsung dalam waktu yang cukup
lama (prolonged emergency situation).
Bagaimana dengan unit Gizi di Rumah
Sakit
Pelayanan kesehatan paripurna seorang pasien, baik rawat inap
maupun rawat jalan, secara teoritis memerlukan tiga jenis asuhan
yang pada pelaksanaannya dikenal sebagai pelayanan. Ketiga jenis
asuhan tersebut adalah asuhan medik, asuhan keperawatan, dan
asuhan gizi.
Adapun jumlah total kasus Covid-19 diIndonesia sebanyak
563.680 orang, terhitung sejak diumumkannya kasus pertama pada
2 Maret 2020.
Angka tersebut sangat besar jumlahnya sehingga masyarakat dan
pelaku usaha wajib melaksanakan protokol pencegahan penyebaran
Covid 19 termasuk pelayanan gizi rumah sakit.
PGRS = INSTALASI GIZI
SK Menkes RI no. 134/Menkes/IV/1978 tentang
instalasi gizi yang dikelola oleh tenaga pegawai dalam jabatan fungsional

INSTALASI GIZI,
Salah satu fasilitas yang disediakan RS selain
rekam medik, farmasi, klinik anfis, patologi,
pelayanan darurat, rehabilitasi medis,
perawatan khusus, sosial medis dan
perpustakaan medis yang merupakan bentuk
pelayanan terpadu satu dengan lainnya.
PGRS
Tugas Pokok PGRS
Melaksanakan sebagian tugas pokok direktur RS
dibidang gizi pada pasien rawat inap/jalan
berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh
direktur RS

Empat Kegiatan Pokok PGRS


1. kegiatan pengadaan makanan
2. kegiatan pelayanan gizi RR inap
3. kegiatan penyuluhan/konsultasi dan rujukan gizi
4. kegiatan litbang gizi terapan
Pelayanan gizi di rumah sakit sebagai salah satu
komponen penunjang diselenggarakan oleh instalasi gizi
yang bertujuan untuk menyelenggarakan makanan bagi
pasien.
Penyelenggaraan makanan di rumah sakit adalah suatu
rangkaian mulai dari perencanaan sampai dengan
pendistribusian makanan kepada pasien.
Penyelenggaraan makanan di rumah sakit dilaksanakan
dengan tujuan untuk menyediakan makanan yang
kualitasnya baik, jumlah sesuai kebutuhan serta
pelayanan yang baik, dan layak sehingga memadai bagi
klien atau konsumen yang membutuhkan.
Dalam pelayanan gizi Rumah Sakit , Asuhan Gizi
dilakukan kepada pasien rawat jalan dan pasien
rawat inap.
• Rawat Jalan :
Pengertian dari Asuhan Gizi Pasien Rawat Jalan adalah
serangkaian proses kegiatan pelayanan gizi yang
berkesinambungan dimulai deari perencanaan diet,
pelaksanaan konseling diet hingga evaluasi rencana diet
kepada klien/pasien rewat jalan
• Tujuannya adalah memberikan pelayanan gizi kepada
klien/pasien rawat jala agar memperoleh asupan
makanan yang sesuai dengan kondisi kesehatannya.
Rawat Inap :
Pengertian dari asuhan gizi pasien rawat inap
adalah serangkaian proses kegiatan pelayanan
gizi yang berkesinambungan dimulai dari
perencanaan diet hingga evaluasi rencana diet
pasien di ruang rawat inap. Tujuannya adalah
memberikan pelayanan kepada pasien rawat
inao agar memperoleh gizi yang sesuai dengan
kondisi penyakit, dalam upaya mempercepat
proses penyembuhan.
Hospital Food Service

Mekanisme Kegiatan

• Perencanaan Anggaran Belanja Makanan


• Perencanaan Menu
• Perhitungan Kebutuhan Bahan Makanan
• Pemesanan dan Pembelian Bahan Makanan
• Penerimaan, Penyimpanan dan penyaluran
Bahan Makanan
Mekanisme Kegiatan

• Persiapan Bahan Makanan


• Pengolahan Bahan Makanan
• Pendistribusian Makanan
1. Mengawasi sumberdaya manusia,
keuangan, fisik, materi dan pelayanan
secara terpadu
2. Mengawasi produksi makanan yang sesuai
dengan pedoman gizi, biaya dan daya
terima klien
3. Mengawasi pengembangan dan atau
modifikasi resep/formula
4. Mengawasi penerjemahan kebutuhan gizi
menjadi menu makanan untuk kelompok
sasaran
6. berpartisipasi dalam pengelolaan sarana fisik
termasuk pemilihan peralatan dan
merancang/merancang ulang unit-unit kerja
7. Mengawasi rancangan menu sesuai dengan
kebutuhan dan status kesehatan klien
8. Berpartisipasi dalam melakukan penilaian
cita rasa (organoleptik) makanan dan produk
gizi
9. Mengawasi sistem pengadaan, distribusi dan
pelayanan makanan
10.Mengelola keamanan dan sanitasi makanan
Yang dilakukan saat ini oleh Rumah Sakit
1. Rumah sakit memberikan pelayanan pada pasien Covid-19 dan melengkapi semua
kelengkapan penanganan kasus Covid-19 serta alat pelindung diri (APD). Hal ini berlaku
bagi semua petugas Kesehatan sesuai kriteria masing-masing ruang pelayanan/risiko
pelayanan.
2. Rumah sakit menunda pelayanan elektif, dengan tetap memberikan pelayanan yang
bersifat gawat darurat dan membutuhkan perawatan segera untuk penyakit-penyakit selain
Covid-19.
3. Mengembangkan pelayanan jarak jauh (telemedicine) atau aplikasi online lainnya dalam
memberikan pelayanan kepada pasien dan keluarga pasien yang memerlukan.
4. Dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain yang berusia di atas 60 tahun dan memiliki
penyakit penyerta, dianjurkan untuk bekerja di rumah dengan memanfaatkan fasilitas
teknologi informasi (telemedicine).
5. Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan pemantauan terhadap
pelaksanaan pelayanan rumah sakit agar berjalan sesuai dengan kondisi masing-masing.
Dirimu bukan setetes air
dalam lautan, tapi
dirimulah lautan itu
dalam setetes air…..
- Rumi-
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai