Anda di halaman 1dari 7

2.

2 AE&E Teknologi Air Laut Lentjes FGD


2.2.1 Katakteristik Utama
Hal terpenting dalam AE&E Lentjes FGD Air Laut adalah sistem penyerap
dan pemulihan air laut. Penyerap sudah dirancang sebagai menara penyemprot terbuka yang
terbuat dari baja. Air laut disuplai ke penyerap yang terlah diadaptasi sebagai kombinasi dari
sistem pipa utama dan sistem unit. Air laut dari penyerap dikeluarkan secara otomatis melalui
gravitasi. Sistem pemulihan air laut termasuk tangki oksidasi air laut dan/atau tangki aerasi.
Tangki aerasi dilengkapi dengan aerator membran yang sangat efisien; jumlah dan
pengaturan (efisiensi penangkapan penyerap dan geometri tangki/kondisi local) disesuaikan
agar sesuai. Karakteristik utama dari proyek ini adalah:
- Dilengkapi dengan booster fan dan GGH dalam sistem gas buang;
- Absorber merupakan menara semprot terbuat dari baja yang dilengkapi dengan mist
eliminator;
- Spray seawater dibawa melalui sistem unit dalam absorber
- Sistem recovery air laut mengadaptasi aerasi dalam menara penyerap di waktu awal dan
kemudian dikombinasikan dengan aerasi tambahan di tangki aerasi.
2.2.2 Engineering Application in Songyu Power Plant (4x300 MW) di China
Dongfang Boiler Group Co, LTD memperkenalkan Germany AE&E Lentjes
Peralatan FGD Air Laut, dirancang dan memakai proses FGD air laut di Xiamen Songyu
Power Plant (4x300 MW). Karakteristik teknis utama dari proyek ini adalah sebagai berikut:
- Dilengkapi dengan gas buang dengan melewati sistem gas buang
- Dilengkapi dengan GGH
- Absorber merupakan steel spray tower
- Spray seawater dibawa melalui kombinasi dari sistem unit dan sistem utama
- Sistem recovery air laut mengadaptasi aerasi medium dalam tangki aerasi disatukan dengan
aerasi tambahan di menara absorber
Tabel 4-6 menunjukkan side mass equilibrium air laut dari Songyu Power Plant SWFGD
(4x300 MW)
Nilai pH dari air laut yang dikeluarkan naik hingga 6,5 dalam 70 m pada tangki aerasi.
Tabel 2 Spesifikasi tangki aerasi pada Sistem recovery air laut (Xiangjun, 2007)
No. Jenis Satuan Nilai
1 Jumlah No 1
2 Struktur / Reinforced concrete
3 Desain laju aliran M3/h 45000
total
4 Air laut dari M3/h 7500
absorber
5 Air laut dari M3/h 37500
condenser
6 Ukuran (pxlxt) m 60 x 35 x 3,62
7 Volume efektif M3 2850
Diffuser Airflow SOTE (%) at Depth
Type Density Rate Reference
3 3.0 m 4.6 m 6.1 m
(%) (m N/h/unit)
Plastic
10 35,6 – 84,7 - - 30 - 40 Johnson,1993
plates
Ceramic
disc, 24- 7,5 1,4 – 4,7 20 – 22 27 – 33 34 – 37 EPA, 1989
cm
11,5 1,3 – 4,6 21 – 24 30 – 34 35 - 41 EPA, 1989
15,1 1,1 – 4,1 22 – 25 31 – 34 38 – 41 EPA, 1989
Ceramic
disc, 22- 6,0 – 6,3 2,3 – 5,0 - 25 – 29 32 – 38 EPA, 1989
cm
6,9 – 7,7 0,9 – 3,9 - 25 – 30 33 – 40 EPA, 1989
EPA, 1989;
8,9 – 10,2 0,9 – 5,3 - 27 – 34 31 – 40
Johnson,1993
12,0 –
0,6 – 4,4 - 25 – 36 34 – 39 EPA, 1989
12,8
16,4 – EPA, 1989;
1,1 – 4,9 - 27 – 38 31 – 38
21,6 Johnson,1993
Ceramic
disc, 23- 12,0 1,9 - 32 – 33 - Johnson,1993
cm
Ceramic
dome, 18- 4,8 0,8 – 3,9 - 23 – 31 28 – 40 EPA, 1989
cm
6,1 – 6,3 0,8 – 3,9 16 – 23 25 – 32 30 – 41 EPA, 1989
8,1 – 8,4 0,8 – 3,9 20 – 24 27 – 37 31 – 44 EPA, 1989
10,7 –
0,8 – 3,9 17 – 23 27 – 35 33 – 47 EPA, 1989
12,1
EPA, 1989;
17,3 0,8 – 3,9 18 – 26 27 – 34 -
Johnson,1993
Plastic
disc, 18- 3,9 0,9 – 5,5 15 – 18 22 – 27 - EPA, 1989
cm
5,8 0,9 – 5,5 16 – 21 24 – 28 - EPA, 1989
6,8 0,8 – 3,6 - 25 – 31 - EPA, 1989
9,2 0,6 – 2,3 19 - 22 26 - 32 - EPA, 1989

Akustik Alami
Penataan bunyi pada bangunan mempunyai dua tujuan, yaitu untuk kesehatan (mutlak) dan
untuk kenikmatan (diusahakan). Penataan bunyi melibatkan empat elemen yang harus
dipahami oleh para arsitek, yaitu sumber bunyi (sound source), penerima bunyi (reciver),
media dan gelombang bunyi (soundwave). Sumber bunyi dapat berupa benda yang bergetar,
misalnya tali suara manusia, senar gitar, loudspeaker dan tepuk tangan. Penerima bunyi dapat
berupa telinga manusia maupun microphone. Media adalah sarana bagi bunyi untuk
merambat, dapat berupa zat gas, cair, maupun padat. Tanpa media maka gelombang bunyi
tidak akan dapat merambat dari sumber ke penerima bunyi.
Istilah Istilah Akustika

- Frekuensi Bunyi (sound frequency) adalah jumlah getaran per detik dan diukur dengan Hz
(Hertz). Frekuensi menentukan tinggi rendah bunyi.
- Kebisingan (noise) adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki atau mengganggu.
Gangguan bunyi hingga tingkat tertentu dapat diadaptasi oleh fisik, namun saraf dapat
terganggu.
- Kriteria Kebisingan (Noise Criterion; NC: disebut juga bunyi lata yang diperkenankan agar
aktivitas tidak terganggu) adalah tingkat kebisingan terendah yang dipersyaratkan untuk
ruang tertentu menurut fungi utamanya,
- Pengurangan Kebisingan (Noise Reduction ; NR) adalah pengurangan kekuatan bunyi,
diukur dalam dB.
- Kriteria Pengurangan Kebisingan (Noise Reduction Criteria; NRC) merupakan perhitungan
rata – rata, dibulatkan ke bilangan terdekat 0,05 antara 250, 500, 1000, 2000 (125 dan 4000
tifak ikut dihitung). Informasi biasanya menyertai papan akustik
- Tingkat Kebisingan yang Diperbolehkan (Acceptable Noise Level) adalah tingkat
kebisingan yang diperkenankan terjadi di suatu ruangan agar aktivitas tidak terganggu.
- Kehilangan Transmisi (Transmition Loss; TL) adalah daya media untuk menghambat bunyi,
diukur dengan dB, berbeda untuk setiap frekuensi.
- Kekerasan (Loudness) adalah kekuatan bunyi yang dirasakan oleh telinga manusia, diukur
dengan foon atau dBA (weighted decibel). Kekerasan bunyi dibedakan dengan tingkat bunyi
(sound level). Dengan kesepakatan, grafik kekerasan bunyi bertemu dengan grafik tingkat
bunyi pada frekuensi 1000 Hz.
- Bunyi Ambien (Ambient Sound) adalah bunyi total di suatu ruangan, diukur dengan dB
yang sangat memengaruhi tingkat kebisingan.
- Serapan (Absorption) adalah perbandingan antara energi yang tidak dipantulkan kembali
dan energi bunyi keseluruhan yang datang, diukur dengan Sabine. Serapan bahan akan
menentukan lama waktu dengung.
- Penyerapan Bunyi (Sound-Absorbing) kemampuan suatu bahan untuk meredam bunyi yang
datang, dihitung dalam persen, atau pecahan bernilai 0 ≤ α ≤ 1. Nilai 0 berarti tidak ada
peredaman bunyi (seluruh bunyi yang datang dipantulkan sempurna). Sedangkan nilai 1
berarti bunyi yang datang diserap seluruhnya (tidak ada yang dipantulkan kembali). Jendela
yang terbuka dianggap mempunyai α = 1 karena seluruh bunyi tidak dipantulkan.
- Sabine, derajat serap, perbandingan antara energi yang tidak dipantulkan kembali dan energi
bunyi keseluruhan yang datang. 1 m2 Sabine diartikan sebagai nilai serapan bunyi yang setara
dengan 1 m2 jendela terbuka; terserap semua. Sedangkan, 1 ft2 Sabine setara dengan serapan
1 ft2 jendela terbuka.
- Kekedapan Bunyi (Sound-Proofing) kemampuan suatu bahan untuk menahan bunyi atau
mengurangi intensitas bunyi yang akan datang dari satu sisi ke sisi lain, dihitung dalam dB.
5.3.1 Prosedur Perancangan
- Mengenali Fungsi Utama Ruangan: menjadi titik tolak pertimbangan akustik, akan
memudahkan dalam menentukan waktu dengung (TR) dan kriteria kebisingan (NC) yang pas.
- Mengenali Lingkungan Sekitar Ruangan: dengan mengenali karakter lingkungan maka
dapat menentukan seberapa jauh ruangan harus kedap suara. Lingkungan yang amat bising
akan menyebabkan kebutuhan penanganan penutup ruang yang cukup berat agar kebisingan
tidak terdengar sama sekali dari dalam. Pada tahap ini dapat menentukan Transmission Loss
(TL) penutup bangunan dan dapat mengatur pengelompokan ruang (zonning) untuk
menempatkan ruangan yang membutuhkan penanganan akustik pada daerah yang paling
terlindung.
- Merancang Detail: bila sudah memahami kondisi lingkungan, maka dapat dirancang bahan-
bahan penutup ruangan yang pas. Bila yang dibutuhkan adalah penyerapan frekuensi tinggi,
maka yang dibutuhkan adalah bahan yang mempunyai koefisien serapan bunyi frekuensi
tinggi lebih banyak.
5.3.2 Strategi Umum Penanganan Kebisingan
- Langkah awalnya adalah menangani kebisingan pada sumbernya dengan mengatur
sedemikian rupa agar sumber bunyi mengeluarkan intensitas bunyi minimal. Bila
memungkinkan, bungkamlah sumber kebisingan dengan memberikan penutup yang
melingkupi sumber tadi dari bahan yang memiliki hambatan suara tinggi (TL besar,
kehilangan transmisi besar). Beberapa cara untuk mengurangi kebisingan dari mesin (Blauert,
2008):
 ‘ledakan’ dapat dikurangi dengan merancang ulang kamar pembakaran;
 aliran turbulen akan menyebabkan kebisingan, mengurangi kecepatan angina dengan
memperlambat kipas atau memperbesar penampang duct dapat mengurangi
kebisingan;
 aliran bolak balik tidak boleh digabungkan dengan ruang berseonan;
 gesekan mesin dapat dikurangi dengan lubrikasi;
 pemakaian fondasi berpegas.
- Bila tidak mungkin menangani sumber kebisingan secara langsung maka tangani media
rambatan bunyi. Getara mesin dapat merambat melalui lantai yang akan menjadi kebisingan
di ruang lain.
- Jika kedua hal di atas tidak memungkinkan maka terpaksa penanganan kebisingan
dilakukan pada penerima bunyi.
5. 3. 4 Strategi Penanganan Kebisingan Ruang Dalam
- Mengusahakan peredaman pada sumber kebisingan
- Mengisolasi sumber kebisingan atau memakai penghalang bunyi
- Mengelompokkan ruang yang cenderung bising, menempatkan ruang – ruang yang tidak
terlalu perlu ketenangan sebagai pelindung ruang – ruang yang memerlukan ketenangan
- Meletakkan sumber – sumber bising pada bagian bangunan yang masif (contohnya
basement)
- Mengurangi kebisingan akibat bunyi injak dengan bahan – bahan yang lentur
- Mengurangi kebisingan pada ruangan bising dengan bahan peredam
- Mengurangi kebisingan dengan memutuskan jalan perambatan bunyi melalui struktur
bangunan (dengan memisahkan bangunan)
5.3.8 Pemilihan Bahan Akustik
Perlu pertimbangan beberapa hal berikut:
- Mempunyai koefisien serap (α) yang sesuai dengan kebutuhan penyerapan
- Penampilan sesuai dengan karakter esterik ruangan (papan akustik yang putih bersih
berkesan murah buatan pabrik mungkan akan merusak estetika ruangan yang dimaksudkan
untuk ruangan berselera artistik tinggi)
- Tahan terhadap api
- Biaya pemasangan memadai
- Pemasangan mudah dan menyediakan akses mudah ke ruangan di belakang (atau di atas)
papan akustik
- Awet, dapat menahan kondisi kerja tertentu (suhu, kelembaban dan lain – lain), tahan
terhadap uap air dan kondensasi, tahan terhadap jamur.
- Memiliki bilangan pantul cahaya yang sesuai dengan rancangan pencahayaan ruangan
- Perawatan mudah
- Keterpaduan dengan elemen – elemen lain dalam ruangan (pintu, jendela, luminer dan lain –
lain)
- Tidak terlalu berat, jika mungkin mudah digeser

PERHITUNGAN EMISI SO2-NOx & EFISIENSI


Laju Aliran Massa Sulfur
Qs=%S x Qcoal

Laju Aliran Massa SO2

Q SO2= ( MrMrSOS ) x QS
2

Konsentrasi SO2
Q SO 2
C SO 2=
Q gas buang
Konsentrasi pada Kondisi Standar
Takt Pstd
Cso 2 -st =CSO 2 ×( )×( )
Tstd Pakt
Konsentrasi Nox
Laju Emisi
Cnox=
Debis Gas Buang
Efisiensi
(Cawal−Cakhir )
% Efieiensi=( )×100 %
Cawal

PERHITUNGAN L/G & DESAIN PACKED TOWER


Konsentrasi polutan di exit gas
η
Y 0 =Y i (1− )
100
Konsentrasi polutan dalam exit liquid
1
X out . max = Y in
m
Debit minimum liquid

m Y m
Lmin= (1− out )V = ηV
1+c Y in 1+ c
The coefficient c may be called the conversion factor. Its value ranges from 5 to about 14.
Thus, the total amount of S in the solution is
X + X =( 1+ c ) X
PERHITUNGAN L/G & DIAMETER PACKED TOWER
G=Q g × pg
1
L pg
ABS=( )×( )2
G ( ps− pg)
ORD × ρG ×( ρs− ρG )× g
G flood=
√ C f × μs × J
0,1

Anda mungkin juga menyukai