Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN ASUHAN PELAYANAN PASIEN

RSU KMC LURAGUNG

2018
BAB I

PENGERTIAN

Suatu kegiatan pelayanan yang terstandarisasi di setiap unit pelayanan yang


seragam meliputi pelayanan terhadap pasien risiko tinggi, memenuhi kebutuhan nutrisi
sesuai dengan terapi gizi, pengelolaan rasa nyeri dan memberikan pelayanan pada
pasien terminal.

Panduan Asuhan Pelayanan Pasien Page 2


BAB II

RUANG LINGKUP

Unit pelayanan terdiri dari :

1. IGD,
2. Rawat jalan,
3. Rawat inap,
4. Instalasi gizi
5. Farmasi.

Panduan Asuhan Pelayanan Pasien Page 3


BAB III

TATA LAKSANA

A. PEMBERIAN PELAYANAN UNTUK SEMUA PASIEN


1. Rumah sakit membuat kebijakan tentang pelayanan yang seragam yang
meliputi:
a. Akses untuk asuhan dan pengobatan, yang memadai, tidak tergantung atas
kemampuan pasien untuk membayar atau sumber pembiayaan
b. Akses untuk asuhan dan pengobatan, serta yang memadai, yang diberikan
oleh praktisi yang kompeten tidak tergantung atas hari-hari tertentu atau
waktu tertentu.
c. Ketepatan (acuity) mengenali kondisi pasien menentukan alokasi sumber
daya untuk memenuhi kebutuhan pasien.
d. Tingkat asuhan yang diberikan kepada pasien (misalnya pelayanan
anestesia) sama di seluruh rumah sakit.
e. Pasien dengan kebutuhan asuhan keperawatan yang sama menerima asuhan
keperawatan yang setingkat di seluruh rumah sakit.
2. Rumah Sakit membuat prosedur untuk memandu pelayanan yang seragam
3. Rumah sakit menyusun panduan asuhan yang terintergrasi dan terkoordinasi
dengan berbagai unit kerja dan pelayanan yang berisi:
a. Anamnesa/assesmen/pengkajian yang terintergrasi berisi data:
1) Keluhan pasien
2) Riwayat kesehatan
3) Pemeriksaan fisik
4) Social dan budaya
5) spritual
b. Rencana asuhan yang terintergrasi berisi :
1) Asuhan untuk setiap pasien direncanakan oleh dokter pananggungjawab
pelayanan (DPJP), perawat dan pemberi pelayanan kesehatan lainnya
dalam waktu 24 jam sesudah pasien masuk rawat inap
2) Rencana asuhan pasien harus individual dan berdasarkan data assemen
awal pasien
3) Rencana asuhan dicatat dalam rekam medis dalam bentuk kemajuan
terukur pencapaian sasaran
4) Kemajuan yang diantisipasi dicatat atau direvisi sesuai kebutuhan,
berdasarkan hasil assesmen ulang atas pasien oleh praktisi kesehatan
5) Rencana asuhan untuk tiap pasien direview dan diverifikasi oleh DPJP
dengan mencatat kemajuannya
6) Rencana asuhan disediakan dalam rekam medis

Panduan Asuhan Pelayanan Pasien Page 4


7) Asuhan yang diberikan kepada pasien dicatat dalam rekam medis pasien
oleh pemberi pelayanan
c. Pemberian asuhan yang terintergrasi
d. Hasil evalusi dilakukan secara diskusi dengan tim
4. Rumah sakit membuat kebijakan yang berisi:
a. Perintah asuhan harus ditulis
b. Permintaan pemeriksaan diagnostic imajing dan laboratorium klinis harus
disertai indikasi klinis/rasional apabila memerlukan ekspertise
c. Hanya staf tertentu yang diberikan izin boleh menulis perintah
d. Perintah berada dilokasi tetentu yang seragam direkam medis pasien
e. Tindakan yang dilakukan harus dicantumkan dalam rekam medis pasien
f. Hasil tindakan yang dilakukan dicatat dalam rekam medis pasien
5. Rumah sakit menyusun SPO tentang pemberian informasi kepada pasien dan
keluarga tentang hasil asuhan dan pengobatan
6. Rumah sakit menyusun SPO tentang pemberian informasi kepada pasien dan
keluarga tentang hasil asuhan dan pengobatan yang tidak diharapkan

B. PELAYANAN PASIEN RISIKO TINGGI DAN PENYEDIAAN PELAYANAN RISIKO


TINGGI
1. Rumah sakit membuat kebijakan tentang pelayanan mengidentifikasikan pasien
dan pelayanan risiko tinggi dengan cara kerjasama untuk mengembangkan
kebijakan dan prosedur yang dapat dilaksanakan dan staf dilatih untuk
melaksanakan asuhan sesuai kebijakan tersebut di atas.
2. Rumah sakit membuat kebijakan tentang asuhan pasien gawat darurat sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan
3. Rumah sakit mebuat kebijakan tentang tata laksana pelayanan resusitasi yang
seragam di seluruh rumah sakit.
4. Rumah sakit membuat kebijakan tentang pelayanan, penggunaan, dan
pemberian darah dan produk darah.
5. Rumah sakit menuyusun prosedur tentang pelayanan, penggunanan dan
pemberian produk darah.
6. Rumah sakit membuat kebijakan tentang asuhan pasien koma dan
menggunakan alat bantu hidup.
7. Rumah sakit membuat prosedur tentang asuhan pasien koma dan penggunaan
alat bantu hidup.
8. Rumah sakit membuat kebijakan tentang asuhan pada pasien dengan penyakit
menular, immuno-suppressed.
9. Rumah sakit menyusun prosedur tentang asuhan pada pasien penyakit menular
dan immune-suppressed.
10. Rumah sakit membuat kebijakan tentang pasien dialis

Panduan Asuhan Pelayanan Pasien Page 5


11. Rumah sakit membuat kebjikan tentang penggunaan peralatan penghalang
(restraint)
12. Rumah sakit membuat prosedur tentang penggunaan peralatan penghalangbagi
pasien (restraint).
13. Rumah sakit membuat kebijakan tentang asuhan pada pasien yang lemah, lanjut
usia dengan ketergantungan bantuan
14. Rumah sakit membuat prosedur tentang asuhan pada pasien yang lemah, lanjut
usia yang tidak mandiri.
15. Rumah sakit membuat kebijakan tentang asuhan pada pasien anak dan anak
dengan ketergantungan bantuan.
16. Rumah sakit membuat prosedur tentang asuhan pada Anak-anak dan anak
dengan ketergantungan bantuan.
17. Rumah sakit membuat kebijakan tentang analisis dan identifikasi populasi
pasien dengan risiko kekerasan.
18. Rumah sakit membuat prosedur tentang analisis dan identifikasi populasi
pasien yan teridentifikasi dengan risiko kekerasan.
19. Rumah sakit membuat kebijakan tentang pelayanan pasien yang mendapat
kemoterapi atau pengobatan risiko tinggi lain.
20. Rumah sakit membuat prosedur tentang pasien yang mendapat kemoterapi
atau pengobatan risiko tinggi lain.

C. MAKANAN DAN TERAPI NUTRISI


Rumah Sakit membuat panduan pelayanan makanan dan terapi nutrisi yang
meliputi :

1. Makanan dan nutrisi yang sesuai untuk pasien, tersedia secara regular
2. Sebelum memberi makan pasien, semua pasien rawat inap telah memesan
makanan dan dicatat.
3. Pesanan didasarkan atas status gizi dan kebutuhan pasien.
4. Bermacam variasi pilihan makanan tersedia bagi pasien sesuai dengan kondisi
dan pelayanannya.
5. Bila keluarga menyediakan makanan, mereka diberikan edukasi tentang
pembatasan diet pasien
6. Makanan disiapkan dengan cara mengurangi risiko kontaminasi dan
pembusukan.
7. Produk nutrisi enteral disimpan sesuai rekomendasi pabrik.
8. Distribusi makanan secara tepat waktu, dan memenuhi permintaan khusus
9. Praktek penanganan pemenuhan nutrisi sesuai dengan peraturan dan
perundangan yang berlaku.
10. Pasien yang pada asesmen berada pada pasien yang risiko nutrisi mendapat
terapi gizi

Panduan Asuhan Pelayanan Pasien Page 6


11. Proses kerjasama dipakai untuk merencanakan, memberikan dan memonitor
terapi Gizi
12. Respon pasien terhadap terapi gizi dicatat dalam rekam medis.

D. PENGELOLAAN RASA NYERI


Rumah Sakit membuat panduan pengelolaan rasa nyeri yang meliputi :
1. identifikasi pasien yang nyeri pada waktu assesmen awal dan assesmen ulang.
2. Menyediakan pengelolaan nyeri sesuai pedoman dan protokol.
3. Komunikasi dengan dan mendidik pasien dan keluarga tentang pengelolaan
nyeri dan gejala dalam kontek pribadi, budaya dan kepercayaan agama masing-
masing.
4. Mendidik para praktisi pelayanan kesehatan/staf tentang assesmen dan
pengelolaan nyeri.

E. PELAYANAN PADA TAHAP TERMINAL (AKHIR HIDUP)


1. Rumah sakit membuat prosedur tentang kebutuhan pasien yang terminal (akhir
hidup), meliputi :
a) Pemberian pengobatan yang sesuai dengan gejala dan keinginan pasien dan
keluarga
b) Penyampaian isu yang sensitive seperti autopsy dan donasi organ.
c) Menghormati nilai yang dianut pasien, agama dan preferensi budaya
d) Mengikutsertakan pasien dan keluarganya dalam semua aspek pelayanan
e) Memberi respon pada masalah-masalah psikologis, emosional, spiritual dan
budaya dari pasien dan keluarganya
2. Kualitas asuhan akhir kehidupan dievaluasi oleh staf dan keluarga pasien.
3. Rumah sakit membuat prosedur untuk mengatasi rasa nyeri dan gejala primer
atau sekunder meliputi gejala dan komplikasi, masalah psikososial, emotional
dan kebutuhan spiritual pasien dan keluarga dalam hal kematian dan kesedihan.
4. Rumah sakit membuat kebijakan dalam intervensi agama dan kebudayaan
pasien dan keluarga meliputi keterlibatan dan pengambilan keputusan terhadap
asuhan pasien dan keluarga.

Panduan Asuhan Pelayanan Pasien Page 7


BAB IV

DOKUMENTASI

A. PEMBERIAN PELAYANAN UNTUK SEMUA PASIEN


1. Kebijakan tentang proses pelayanan yang seragam
2. Panduan asuhan pasien yang terintegrasi

B. PELAYANAN PASIEN RISIKO TINGGI DAN PENYEDIAAN PELAYANAN RISIKO


TINGGI
1. Kebijakan tentang mengidentifikasi dan pelayanan pasien risiko tinggi dan
penyediaan pelayanan risiko tinggi (lansia, pasien koma, penyakit menular,
pasien anak, immuno-suppressed, alat bantu hidup, dialisis, kemoterapi).
2. SPO tentang analisis populasi pasien resiko tinggi
3. Kebiijakan tentang pelayanan, penggunaan, dan pemberian darah dan produk
darah.
4. SPO mengambil bahan pemeriksaan laboratorium dan contoh darah transfuse
5. SPO tentang pelayanan, penggunanan dan pemberian produk darah (transfuse
darah)
6. SPO Bantuan Hidup Dasar
7. SPO tentang penggunaan peralatan penghalang (restraint)
8. Kebijakan tentang analisis dan identifikasi populasi pasien dengan risiko
kekerasan.
9. Kebijakan tentang pelayanan pasien yang mendapat kemoterapi atau
pengobatan risiko tinggi lain.
10. SPO pemasangan ventilator
11. SPO pengukuran tingkat kesadaran
12. SPO penggunaan APD
13. SPO dialysis
14. SPO penggunaan alat bantu kursi roda

C. MAKANAN DAN TERAPI NUTRISI


1. Kebijakan tentang makanan atau nutrisi yang sesuai untuk pasien, tersedia secara
regular.
2. Panduan pelayanan makanan dan terapi nutrisi

D. PENGELOLAAN RASA NYERI


Panduan pengelolaan rasa nyeri

Panduan Asuhan Pelayanan Pasien Page 8


E. PELAYANAN PADA TAHAP TERMINAL (AKHIR HIDUP)
Panduan pelayanan pasien pada tahap terminal, yang meliputi :

1. Prosedur kematian
2. Serah terima jenazah dari RS ke keluarga
3. Asuhan pada saat pasien menghadapi sakaratul maut.
4. Asuhan pada saat pasien dinyatakan meninggal hingga dua jam setelah
dinyatakan meninggal
5. Asuhan dalam mengantarkan jenazah yang diketahui identitasnya ke rumah
duka
6. Tatacara memperoleh pelayanan rohani.

RUMAH SAKIT UMUM

KMC LURAGUNG

dr. SYARIF HIDAYAT, MARS.

Direktur

Panduan Asuhan Pelayanan Pasien Page 9

Anda mungkin juga menyukai