Nomor : /SK/DIR-Int/RSU.KMCL/VIII/2022
Tentang
KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI
DI RUMAH SAKIT UMUM KMC LURAGUNG
Ditetapkan di : Kuningan
Tanggal : 27 Agustus 2022
RSU KMC LURAGUNG
dr.Yoga Karsenda,MH.Kes
Direktur
KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI
RUMAH SAKIT UMUM KMC LURAGUNG
Kebijakan Umum
1. Pelayanan gizi yang disediakan oleh RSU KMC Luragung adalah pelayanan makanan
untuk pasien rawat inap (gizi institusi) dan pelayanan gizi untuk pasien rawat inap
(gizi klinik)
2. Peralatan di unit gizi harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
3. Pelayanan di unit harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien
4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(keselamatan dan kesehatan kerja)
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, SPO yang berlaku, etika
profesi, dan menghormati hak pasien
6. Setiap petugas wajib menggunakan APD sesuai dengan kebutuhannya selama
ditempat kerja
7. Setiap petugas wajib melakukan kebersihan tangan 6 langkah sebelum dan sesudah
melakukan pekerjaan.
Kebijakan khusus
1. Kegiatan penyelenggaraan makanan dan gizi untuk pasien dilakukan secara
mandiri
2. Semua pasien rawat inap disediakan makanan sesuai dengan diet dan jenis
penyakitnya
3. Semua pasien baru masuk rawat inap dibuatkan daftar permintaan makanan dan
dicatat dalam buku pemesanan makanan di setiap rawat inap
4. Siklus menu yang digunakan di instalasi gizi RSU KMC Luragung adalah siklus menu
7 hari dan diperbaharui setiap 1 tahun sekali.
5. Memberikan edukasi pada pasien dan keluarga yang membawa makanan dari luar
sehubungan dengan anjuran diet
6. Penyelenggaraan makanan meliputi :
a. Pemesanan bahan makanan sesuai dengan jumlah pasien, menu dan standar
porsi yang telah ditetapkan.
b. Pengadaan bahan makanan basah (BMB) dan bahan makanan kering (BMK)
dilakukan oleh pihak logistik. Pemesanan BMB dilakukan 3x/minggu sedangkan
BMK dilakukan 1x/minggu
c. Melakukan penerimaan bahan makanan sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan. Penyimpanan BMB dan BMK ditempat yang sesuai dan terpisah.
d. Melakukan pengolahan bahan makanan sesuai dengan menu yang ditentukan
e. Melakukan pengawasan terhadap proses persiapan, penyimpanan, pengolahan,
dan distribusi.
f. Menyediakan produk nutrisi enteral untuk memenuhi kebutuhan khusus pasien
g. Distribusi makanan dilakukan tepat waktu
7. Pasien rawat inap dilakukan skrining awal oleh perawat untuk menentukan skor
risiko gizi untuk kemudian ditindaklanjuti oleh ahli gizi
8. Pasien yang berisiko gizi mendapat terapi gizi terintegrasi meliputi kegiatan :
a. Assesment gizi yang terdiri dari pengkajian data antropometri, biokimia, data
klinis, riwayat makan dan riwayat personal
b. Diagnosis gizi yang sesuai dengan masalah yang ditemukan berdasarkan
assessment gizi
c. Intervensi gizi yang sesuai dengan diagnosis gizi
d. Monitoring dan evaluasi gizi
9. Hasil terapi gizi ditulis pada formulir asuhan gizi didokumen medik atau formulir
kolaborasi dengan format ADIME (Assesment Diagnosis Intervensi Monitoring
Evaluasi)
10. Apabila pasien memerlukan perubahan diet berdasarkan assessment gizi, ahli gizi
dapat mengusulkan perubahan atau penambahan jenis diet
11. Seluruh pelayanan gizi wajib berorientasi pada kepuasan pelanggan.
Ditetapkan di : Kuningan
Tanggal : 27 Agustus 2022
RSU KMC LURAGUNG
dr.Yoga Karsenda,MH.Kes
Direktur