Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYUNG LENCIR


Jln. Raya Palembang - Jambi Km. 200 Kec. Bayung Lencir Kab. Musi Banyuasin
Prov. Sumatera Selatan 30756
E-mail: rsudbayunglencir@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD BAYUNG LENCIR


NOMOR : / KPTS /RSUD-BL/ I /2019
TENTANG
KEBIJAKAN ASESMEN PASIEN

DIREKTUR RSUD BAYUNG LENCIR

Menimbang : a Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSUD Bayung


Lencir maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang bermutu
tinggi
b Bahwa agar pelayanan di RSUD Bayung Lencir dapat terlaksana
dengan baik, perlu adanya Peraturan Kepala Rumah Sakit tentang
Kebijakan Asesmen Pasien RSUD Bayung Lencir sebagai landasan
bagi penyelenggaraan seluruh pelayanan di RSUD Bayung Lencir
c Bahwa agar pelayanan di RSUD Bayung Lencir dapat terlaksana
dengan baik, perlu adanya Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit
tentang Kebijakan Asesmen Pasien RSUD Bayung Lencir sebagai
landasan bagi penyelenggaraan pelayanan
d Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf
huruf b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala RSUD Bayung
Lencir

Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang


Rumah Sakit Umum

2 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


3 Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien;
4 Surat Keputusan Tentang Pengangkatan Direktur RSUD Bayung Lencir
No. 821/ 14/ KPTS/ BKPSDM/ 2018

Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TENTANG KEBIJAKAN
ASESMEN PASIEN di RSUD BAYUNG LENCIR

KEDUA : Kebijakan Asesmen pasien sebagaimana tersebut di atas terdapat dalam lampiran
keputusan ini.
KETIGA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan RSUD Bayung
Lencir dilaksanakan oleh Manager Pelayanan Medis
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya berlaku selama 3 tahun
dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini akan diadakan perbaikan Sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Bayung Lencir


Pada Tanggal :
RSUD BAYUNG LENCIR
Direktur Rumah Sakit

dr. DIYANTI NOVITASARI, MARS


NIP. 198103132010012015
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYUNG LENCIR
Jln. Raya Palembang - Jambi Km. 200 Kec. Bayung Lencir Kab. Musi Banyuasin
Prov. Sumatera Selatan 30756
E-mail: rsudbayunglencir@gmail.com

LAMPIRAN
SURAT KEPUTUSAN KEPALA RSUD BAYUNG LENCIR
NOMOR : / KPTS /RSUD-BL/ I /2019
TENTANG :
KEBIJAKAN ASESMEN PASIEN

KEBIJAKAN TENTANG ASESMEN PASIEN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYUNG LENCIR

1. Semua pasien yang dilayani rumah sakit harus diidentifikasi kebutuhan pelayanannya
melalui suatu proses pengkajian yang baku.
2. Rumah Sakit telah menetapkan isi minimal pengkajian berdasarkan Undang-Undang,
peraturan dan standar profesi.
3. Hanya mereka yang mempunyai kualifikasi sesuai perizinan, undang-undang dan peraturan
atau sertifikasi dapat melakukan pengkajian.
4. Tanggung jawab seluruh staf meliputi Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP), dokter
jaga IGD / ruangan 24 jam, perawat, ahli gizi, petugas fisioterapi dan seluruh petugas yang
merawat pasien yang berkualifikasi memadai yang melaksanakan pengkajian dan pengkajian
ulang pasien dan dibuat tertulis.
5. Semua pasien rawat inap dan rawat jalan mendapat pengkajian awal medis dan
keperawatan yang termasuk riwayat informasi medik, keadaan umum, data riwayat medik,
fisik, psikologis awal, sosial dan ekonomis yang sesuai dengan kebutuhannya sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan dalam kebijakan.
6. Untuk pasien baru di rawat jalan dimulai dengan mengisi formulir pengkajian umum pasien
rawat jalan dan medis seperti yang tertulis di formulir pengkajian pasien rawat jalan.
7. Assesment informasi / pengkajian di Rawat Inap terdiri dari Pengkajian Umum , Pengkajian
Keperawatan dan pengkajian pasien terminal. Isi dari masing-masing pengkajian seperti
yang tercantum di formulir terkait termasuk pengkajian khusus tambahan: Kajian Nutrisi,
Risiko jatuh dan Restrain, Kenyamanan / Nyeri, Mobilitas / Aktifitas .
8. Assesment informasi / pengkajian di Instalasi Gawat Darurat dimulai dari triage yang
dilakukan oleh staf terkait dan dilanjutkan dengan pengkajian lainnya seperti yang tercantum
pada formulir Instalasi Gawat Darurat.
9. Untuk pasien Rawat Jalan : Asesmen awal pasien harus selesai dalam waktu 24 jam,
pelaksanaan rawat jalan dengan penyakit akut/ non khronis, asesmen awal harus
diperbaharui setelah 1 (satu) bulan. Pelaksanaan rawat jalan dengan penyakit khronis,
asesmen awal diperbaharui setelah 3 (tiga) bulan.
10. Hasil pengkajian awal merupakan dasar ditegakkannya diagnosis awal.
11. Pengkajian Umum Pasien Rawat Jalan diisi untuk setiap pasien baru dan diulang setiap tiga (
3 ) tahun atau apabila ada perubahan pada data dasar pasien.
12. Pengkajian awal pasien rawat jalan yang meliputi riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik,
psikologis, sosial dan ekonomis didokumentasikan didalam formulir Pengkajian Umum
Pasien Rawat Jalan diulang setiap 3 tahun.
13. Kebutuhan pelayanan medis, keperawatan pasien dan kebutuhan khusus ditetapkan dan
dicatat dalam formulir pengkajian medis, keperawatan dan pengkajian lain yang
dilaksanakan berdasarkan kebutuhan pasien yang disimpan dalam berkas rekam medis di
lokasi yang mudah dicari dan terstandar.
14. Kebijakan dan prosedur mendukung konsistensi pelayanan dalam semua bidang.
15. Pasien rawat inap yang mengalami kondisi kegawatdaruratan dilakukan pengkajian ulang
medis dan keperawatan di dokumentasikan pada Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi.
16. Apabila operasi dilakukan maka sedikitnya ada catatan ringkas dan diagnosis praoperasi
yang dicatat sebelum tindakan.
17. Pengkajian medis awal sebelum tindakan anestesi atau bedah harus didokumentasikan
sebelum operasi didalam lembar Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi.
18. Pengkajian medis dan keperawatan awal dilaksanakan dan dilengkapi dalam 24 jam pertama
sejak rawat inap atau lebih dini/cepat sesuai kondisi pasien.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYUNG LENCIR
Jln. Raya Palembang - Jambi Km. 200 Kec. Bayung Lencir Kab. Musi Banyuasin
Prov. Sumatera Selatan 30756
E-mail: rsudbayunglencir@gmail.com

19. Semua pengkajian yang dilakukan di luar rumah sakit harus dinilai ulang dan diverifikasi
pada saat pasien diterima sebagai pasien rawat inap.
20. Pengkajian medis dan keperawatan ulang, sewaktu-waktu dapat dilakukan apabila terjadi
perubahan / penurunan kondisi pasien yang signifikan (sesuai sistem yang terganggu) dan
didokumentasikan dalam catatan perkembangan pasien terintegrasi. Apabila pasien dirawat
lebih dari 30 hari maka pengkajian medis dan keperawatan awal harus diulang kembali
sesuai dengan kondisi pasien saat itu.
21. Seluruh pengkajian medis, keperawatan dicatat dalam rekam medis pasien dalam waktu 24
jam setelah pasien di rawat. Untuk pengkajian nyeri dan risiko jatuh harus dilakukan dalam
waktu 1 jam setelah pasien masuk rawat.
22. Pasien diskrining untuk status gizi sebagai bagian dari pengkajian awal keperawatan yang
dilanjutkan dengan pengkajian gizi lanjutan bila terdapat risiko masalah gizi.
23. Semua pasien rawat inap dan rawat jalan diskrining untuk kenyamanan dan nyeri. Apabila
diidentifikasi ada rasa nyeri dilakukan tatalaksana nyeri dan dirujuk kepada Tim
Manajemen Nyeri.
24. Pengkajian didokumentasikan sedemikian sehingga memfasilitasi pengkajian ulangan yang
teratur dan tindak lanjut sesuai kriteria yang dikembangkan oleh rumah sakit dan kebutuhan
pasien.
25. Pengkajian untuk pasien dengan kebutuhan khusus dilakukan sesuai dengan kebutuhan
pasien.
26. Kepada pasien dalam kondisi terminal dan keluarganya dilakukan pengkajian sesuai dengan
perubahan kondisi pasien dan didokumentasikan didalam catatan perkembangan terintegrasi.
27. Pengkajian awal termasuk penetapan kebutuhan untuk tambahan pengkajian khusus.
28. Apabila ada kebutuhan pengkajian khusus, pasien dirujuk didalam atau keluar rumah sakit
29. Identifikasi pasien yang mungkin membutuhkan perencanaan matang pada saat pemulangan (
discharge planning ) dimulai segera setelah pasien diterima sebagai pasien rawat inap dilanjutkan
sampai pasien pulang dan bila perlu sampai perawatan di rumah (home care).
30. Perencanaan untuk pemulangan bagi pasien seperti ini dimulai segera setelah pasien diterima sebagai
pasien rawat inap.
31. Semua pasien dilakukan pengkajian ulang pada interval tertentu untuk menetapkan respon
terhadap pengobatan dan untuk merencanakan pengobatan lanjutan atau untuk rencana
pemulangan dari rumah sakit.
32. Semua pemberi layanan (dokter, perawat, ahli gizi, farmasi dan fisioterapi) berkewajiban
mendokumentasikan perkembangan pasien yang dilakukan pada formulir Catatan Perkembangan
Pasien Terintegrasi.
33. Penulisan dalam formulir catatan perkembangan pasien terintegrasi untuk dokter, farmasi klinis dan
fisioterapis menggunakan format SOAP, ahli gizi menulis dalam format ADIME dan perawat
menuliskan semua tindakan keperawatan yang telah dilakukan pada pasien diakhiri SOAP pada akhir
shift.
34. Pengkajian ulang dicatat dilembar Catatan Perkembangan Terintegrasi yang disimpan didalam
berkas rekam medis pasien
35. Dokter Penanggung jawab Pelayanan (DPJP) Dokter Spesialis Pengganti melakukan
pengkajian ulang minimal satu kali perhari, termasuk akhir minggu selama fase akut.
36. Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) Utama melakukan verifikasi instruksi medis untuk
pasien yang dirawat oleh lebih dari 1 dokter spesialis.
37. Dokter dan para pemberi asuhan melakukan pengkajian ulang setiap hari atau bila terdapat
perubahan klinis bagi pasien non akut.
38. Staf medis, keperawatan dan staf lain yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien,
bekerjasama menganalisis dan mengintegrasikan pengkajian pasien.
39. Kebutuhan pelayanan urgent atau penting diidentifikasi.
40. Kebutuhan pasien disusun skala prioritasnya berdasarkan hasil pengkajian.
41. Pasien dan keluarga diberi informasi tentang hasil dari proses pengkajian dan setiap
diagnosis yang telah ditetapkan apabila diperlukan.
42. Pasien dan keluarganya diberi informasi tentang hasil pemeriksaan ( termasuk yang tidak
diharapkan ), rencana pelayanan dan pengobatan sejak masuk hingga pulang rawat dan
diikutsertakan dalam keputusan tentang prioritas kebutuhan yang perlu dipenuhi.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYUNG LENCIR
Jln. Raya Palembang - Jambi Km. 200 Kec. Bayung Lencir Kab. Musi Banyuasin
Prov. Sumatera Selatan 30756
E-mail: rsudbayunglencir@gmail.com

43. Seluruh hasil pengkajian dicatat dan didokumentasikan didalam berkas rekam medik dengan
lokasi yang terstandar dan mudah ditemukan.

Direktur RSUD Bayung Lencir

dr.DIYANTI NOVITASARI, MARS


NIP. 198103132010012015

Anda mungkin juga menyukai