ALUR PELAYANAN
1
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI 2
A. LATAR BELAKANG 5
B. TUJUAN 6
BAB IV DOKUMENTASI 12
2
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYUNG LENCIR
Jl.Raya Palembang-Jambi Km.200,Kec.Bayung Lencir, Kab.Musi BanyuasinProv.Sumatera Selatan 30756
e-mail : rsudbayunglencir@gmail.com website : https://rsudbayunglencir.com
1
5. Permenkes Nomor 1438 Tahun 2010 tentang
Standar Pelayanan Kedokteran;
6. Permenkes Nomor 269 Tahun 2008 tentang
Rekam Medis;
7. Surat keputusan Bupati Musi Banyuasin nomor
821/46/KPTS/BKPSDM/2020 tentang Pengangkatan
Direktur RSUD Bayung Lencir;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH BAYUNG LENCIR TENTANG ALUR
PELAYANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
BAYUNG LENCIR.
KESATU : Menetapkan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Bayung Lencir tentang Panduan
Admisi.
KEDUA : Panduan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan dan
Rawat Rumah Inap Rumah Sakit Umum
Daerah Bayung Lencir sebagaimana tercantum
dalam lampiran keputusan ini.
KETIGA : Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan
pendaftaran pasien rawat jalan dan rawat inap
Rumah Sakit Umum daerah Bayung Lencir
dilaksanakan Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Bayung Lencir.
2
3
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD BAYUNG LENCIR
NOMOR 121 TAHUN 2022
TENTANG
PENGELOLAAN PASIEN RAWAT INAP DAN
RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
BAYUNG LENCIR
PEDOMAN PENGELOLAAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYUNG LENCIR
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengelolaan pasien rawat inap dan rawat jalan dapat berupa
upaya pencegahan, paliatif, kuratif atau rehabilitatif termasuk anastesia,
tindakan bedah, pengobatan, terapi suportif, atau kombinasinya, yang
berdasarkan hasil asesmen ulang pasien. Pelayanan asuhan berfokus pada
pasien diterapkan dalam bentuk pelayanan dan asuhan pasien terintegrasi
yang bersifat integrasi horizontal dan vertikal.
Jika seorang pasien, rawat inap dan rawat jalan telah selesai
menjalani pemeriksaan lengkap dan sudah ada rekomendasi tindakan
yang perlu dilakukan, kemudian pasien ini memutuskan meninggalkan
rumah sakit, maka pasien ini dianggap sebagai pasien keluar menolak
rencana asuhan medis. Pasien rawat inap dan rawat jalan termasuk pasien
dari unit gawat darurat berhak menolak tindakan medik dan keluar rumah
sakit. Pasien ini menghadapi resiko karena menerima pelayanan atau
tindakan tidak lengkap yang berakibat terjadi kerusakan permanen atau
kematian. Jika seorang pasien rawat inap dan rawat jalan minta untuk
keluar rumah sakit tanpa persetujuan dokter, pasien harus diberitahu
tentang resiko medis oleh dokter yang membuat rencana asuhan atau
tindakan dan proses keluargnya pasien sesuai dengan regulasi rumah
sakit.
4
Hak pasien dalam pelayanan adalah hak pasien dan keluarga
ketika pasien dan keluarga datang ke rumah sakit untuk meminta
pelayanan kesehatan karena penyakitnya, berkonsultasi ataupun untuk
mendapatkan informasi tentang pelayanan kesehatan yang tepat. Dan
pasien serta keluarga juga mempunyai hak dalam mengambil keputusan
menolak atau menghentikan pengobatan/terapi selama dalam perawatan di
rumah sakit.
B. TUJUAN
5
BAB II
RUANG LINGKUP
6
BAB III
TATA LAKSANA
7
h. Pengisian formulir penolakan ditandatangani pasien dan keluarga
serta dilengkapi sesuai standar yang sudah ditetapkan
i. Formulir penolakan diserahkan ke perawat atau petugas untuk
ditandatangani sebagai saksi dan check isi kelengkapan
kesehatan serta diarsipkan pada status Rekam Medik pasien
j. Bila pasien atau keluarga menolak atau menghentikan pengobatan
dengan memutuskan untuk pulang atas permintaan (pulang
paksa), DPJP menjelaskan dan membuat resume pulang
keperawatan sesuai standar
k. Bila pulang paksa dijelaskan atau diberi pendidikan kesehatan
sesuai kondisi pasien dan dokter atau DPJP yang merawat
membuat resume pulang atas permintaan sesuai standar
l. Dokter mendokumentasikan pada formulir catatan perkembangan
terintegrasi
m. Beritahukan tenaga klinik lainnya atau perawat yang merawat
untuk dipersiapkan resume pulang keperawatan dana administrasi
sesuai peraturan
2) Tenaga klinik : case manager perawat atau perawat pelaksana
8
g. Jelaskan penolakan pengobatan berhubungan dengan
keperawatan dan mengisi formulir penolakan medis untuk
menolak tindakan atau pengobatan
h. Cek pengisian formulir penolakan medis dan tanda tangan
perawat pada saat jam dinas dilengkapi tanda tangan dokter
atau DPJP
i. Arsipkan formulir penolakan yang telah diisi dan ditanda
tangani pasien atau keluarga pada status rekam medis pasien
j. Informasikan dokter atau DPJP untuk mempersiapkan pasien
pulang atas permintaan dengan isi form resume pasien atas
permintaan yang berlaku
k. Perawat mendokumentasikan pada formulir catatan
perkembangan terintegrasi
l. Bila ada perubahan mengambil keputusan, akan dilaksanakan
lebih lanjut sesuai indikasi tindakan keperawatan.
Unit terkait yaitu :
1) Komite medik
2) Komite keperawatan
4) IGD
5) Ruang Intensif
6) Rawat Jalan
7) Rawat Inap
8) Ruang Tindakan
9
3) Apabila setelah edukasi, pasien atau keluarga tetap ingin pulang
atas permintaan sendiri (APS), maka pasien atau keluarga pasien
menandatangani di RM formulir APS dan perawat ruangan
perawatan juga menandatangani
4) Perawat lapor Dokter Pangggung Jawab Pasien (DPJP) atas
maksud dan tujuan
5) Perawat melengkapi semua administrasi pasien dan
berkoordinasi dengan bagian kasir untuk rencana pasien pulang
6) Semua perawatan yang melekat pada pasien dilepas oleh perawat
ruangan
10
BAB IV
DOKUMENTASI
3. Resume pulang
4. Obat pulang
11