Anda di halaman 1dari 30

PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG


Jalan Lingkar Bangkinang - Batu Belah,Kampar,Riau (28461)
Telepon. (0762) 323330 Faks. (0762) 20029 E-mail.
rsud.bkn@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG
NOMOR : 445/RSUD/SK/I-1/2018/AK/652
TENTANG
PENGESAHAN PELAYANAN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH BANGKINANG

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya menigkatkan mutu palayanan Rumah Sakit


Umum Daerah Bangkinang, maka diperlukan penyelenggaraan
pelayanan rekam medis yang bermutu tinggi;
b. Bahwa agar pelayanan rekam medis di Rumah Sakit Umum
Daerah Bangkinang dapat terlaksana dengan baik, maka perlu
adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Bangkinang sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan
rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah Bangkinang;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam butir a dan b, perlu ditetapkan dengan keputusan
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Bangkinang.

Mengingat : 1. Undang- Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek


Kedokteran;
2. Undang –Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 153)
3. Undang –Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
4. Peraturan pemerintahNomor 10 Tahun 1966 tentang wajib
simpan Rahasia Kedokteran;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
BANGKINANG TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN
REKAM MEDIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
BANGKINANG
KESATU : Kebijakan pelayanan rekam medis Rumah Sakit Umum
Daerah Bangkinang sebagaimana tercantum dalam
lampiran Keputusan ini

KEDUA : Kebijakan pelayanan Rekam Medis Rumah Sakit Umum


Daerah Bangkinang sebagai acuan dalam menyelenggaraan
Pelayanan Unit Rekam medis Rumah Sakit Umum Daerah
Bangkinang
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
dalam keputusan ini akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : Bangkinang
Pada Tanggal : 02 Januari 2018

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH BANGKINANG

dr. ANDRI JUSTIAN, Sp. PD


Penata Tk.I/NIP.19800815 200605 1 001
Lampiran :I
SK No :445/RSUD/SK/IV-
I/2018/652
Tanggal : 02 Januari 2018

KEBIJAKAN PELAYANAN PENDAFTARAN

A. SISTEM PENAMAAN BAKU


1. Setiap pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan wajib
dibuatkan identifikasi selengkap mungkin.
2. Penulisan nama pasien disesuaikan dengan bukti diri/kartu identitas
yang sah seperti : KTP/SIM atau kartu identitas lainnya.
3. Sistem penamaan pasien disesuaikan dengan system yang berlaku
Internasional
4. Jika ada perubahan nama/tanggal lahir pasien, pasien harus
melengkapi ketentuan yang berlaku seperti KTP, SIM, Paspor, Akte
Kelahiran yang berlaku dan melengkapi formulir perubahan nama.
5. Setiap pasien bayi yang baru lahir di Rumah Sakit Umum Bangkinang
maupun lahir di perjalanan menuju nama pasien bayi di buat nama
ibunya.

B. SISTEM PENOMORAN
1. Sistem penomoran yang digunakan adalah ‘Unit Numbering System”
yaitu system yang memakai rekam medis dibawah satu nomor yang
diberikan pada saat pasien pertama kali datang berobat ke rumah sakit
yang akan dipakai selamanya untuk kunjungan seterusnya baik untuk
pelayanan rawat jalan, gawat darurat maupun rawat inap. Sistem
penomoran di Rumah Sakit Umum Bangkinang terdiri dari 6 digit.
2. Setiap pasien yang memiliki nomor rekam medis diberikan kartu
berobat yang selalu dibawa setiap kali berobat di.

C. SISTEM PENYIMPANAN KIUP


1. KIUP di dilakukan secara elektronik pada Aplikasi Medifirst2000 (Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit) dan tersimpan sebagai Database
2. Informasi yang terdapat dalam KIUP antara lain :
a. Nama pasien
b. Nomor rekam medis
c. Umur / Jenis Kelamin
d. Tempat / Tanggal Lahir
e. Alamat
f. Telp / HP
g. Nama Keluarga

D. PERSETUJUAN UMUM (GENERAL CONSENT)


1. Persetujuan Umum (General Consent) diperoleh pada
waktu pasien didaftarkan pertama kali sebagai pasien rawat
jalan/emergency/setiap kali dirawat inap di .
2. Informasi dan Penjelasan sekurang-kurangnya
mencakup :
a. Persetujuan untuk perawatan dan pengobatan
b. Pelepasan informasi
c. Hak dan tanggung jawab pasien
d. Hak Privasi
e. Informasi rawat inap
3. Kewajiban memberikan informasi dan penjelasan:
Petugas yang kompeten yang akan memberikan informasi dan
mempunyai tanggung jawab utama dalam menjelaskan hal-hal yang
diperlukan.
4. Penjelasan harus diberikan secara lengkap dengan
bahasa yang mudah dimengerti atau cara lain yang bertujuan untuk
mempermudah pemahaman.
5. Penjelasan tersebut dicatat dan didokumentasikan
dalam berkas rekam medis oleh petugas yang kompeten yang
memberikan penjelasan dengan mencantumkan :
a. Tanggal
b. Waktu
c. Nama jelas
d. Tanda tangan
e. Saksi pemberi penjelasan dan penerima
penjelasan
6. Hal-hal yang disampaikan pada penjelasan yaitu:
a. Persetujuan untuk perawatan dan pengobatan :
b. Pemeriksaan radiologi/ x-ray
c. Pemeriksaan laboratorium/tes darah
d. Perawatan rutin dan prosedur seperti cairan infus atau suntikan dan
evaluasi termasuk wawancara dan pemeriksaan fisik.
7. Pelepasan informasi
a. Menjamin kerahasiaan tentang informasi kesehatan pasien
b. Kewenangan dari pasien untuk memberikan informasi tentang hasil
pelayanan, pengobatan serta hasil yang tidak di harapkan yaitu
kepada anggota keluarga atau yang lainnya.
8. Hak dan tanggung jawab pasien
a. Hak pasien dan keluarga untuk mengambil keputusan dalam
pelayanan yang akan diberikan.
b. Mendapatkan informasi tentang hak dan kewajiban pasien di rumah
sakit.
c. Tidak bertanggung jawab atas kehilangan barang-barang pribadi
dan barang berharga yang di bawa ke rumah sakit.
9. Informasi rawat inap
a. Tidak di perkenankan untuk membawa barang-barang berharga
ke ruang rawat inap.
b. Pakaian dan barang-barang yang dibawa harus ditempatkan di
lemari penyimpanan yang telah disediakan oleh rumah sakit di
ruang rawat inap.
c. Mengikuti aturan jam besuk yang telah ditetapkan oleh rumah
sakit.
d. Adanya tempat penitipan barang berharga milik pasien.
10. Informasi biaya
a. Diberikan kepada pasien umum, perusahaan dan asuransi yang
kerja sama dengan
b. Petugas mengarahkan pasien umum untuk bertemu dengan
petugas administrasi pembayaran berobat pasien.

E. SISTEM IDENTIFIKASI PASIEN TIDAK DIKENAL


Sistem penamaan identifikasi pasien tidak dikenal atau pasien yang tidak
diketahui jati dirinya karena tidak membawa kartu identitas dan pasien
tidak sadar adalah :
1. Tn. X untuk pasien laki-laki dewasa
2. An. X untuk pasien laki-laki anak dibawah umur 14 tahun
3. Nn.Y untuk pasien perempuan dewasa yang belum menikah
4. Ny. Y untuk perempuan dewasa yang sudah menikah
5. By. X untuk Bayi laki-laki
6. By. Y untuk Bayi perempuan

F. SISTEM IDENTIFIKASI BAYI BARU LAHIR


Sistem identifikasi bayi baru lahir adalah pemberian identitas bayi baru
lahir di dan bayi yang lahir dalam perjalanan menuju dengan ketentuan :
Bayi baru lahir baik partus spontan, Sectio Saecarian maupun bayi yang
bermasalah diberikan satu nomor rekam medis

G. SISTEM PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN


1. Pendaftaran Pasien Baru Umum Rawat Jalan
a. Pasien datang mengambil nomor antrian, setelah mengambil
antrian pasien dipersilhkan duduk untuk menunggu panggilan
antrian umum
b. Pasien dipanggil, petugas meminta nomor antrian, dan mengisi
biodata dengan lengkap, diserahkan kepada petugas TPPRJ
umum.
c. Petugas menginput biodata ke komputer sambil menanyakan
keluhan pasien untuk mengarahkan pasien ke poliklinik yang
dituju.
d. Petugas mencetak kartu berobat, kemudian mengarahkan
pasien ke loket pembayaran karcis.
e. Pasien langsung menuju poliklinik yang dituju
2. Pendaftaran Pasien Lama Umum Rawat Jalan
a. Pasien mengambil nomor antrian
b. Petugas meminta nomor antrian, dan kartu kunjungan berobat
pasien
c. Kunjungan pasien di input kedalam komputer sesuai dengan
poliklinik yang dituju
d. Kartu kunjungan berobat dikembalikan kepada pasien dan
pasien diarahkan keloket pembayaran karcis
e. Pasuien menunggu di poliklinik yang dituju
3. Pendaftaran Pasien baru JKN –KIS (Jaminan Kesehatan Nasional-
Kartu Indonesia Sehat) Rawat Jalan
a. Pasien datang mengambil nomor antrian, setelah mengambil
antrian pasien dipersilahkan duduk untuk menunggu panggilan
antrian JKN-KIS
b. Pasien dipanggil menurut nomor antrian
c. Petugas meminta nomor antrian, dan meminta persyaratan
seperti ; fotocopy JKN-KIS, KTP, KK dan rujukan perfaskes
d. Petugas menginput biodata ke komputer sesuai rujukan faskes
pasien
e. Petugas memberikan kartu kunjungan berobat kemudian
mengarahkan untuk menunggu dipoliklinik yang dituju
f. Petugas mencetak SEP pasien dan mengantarkannya ke
poliklinikyang dituju

4. Pendaftaran Pasien Lama JKN –KIS (Jaminan Kesehatan Nasional-


Kartu Indonesia Sehat) Rawat Jalan
a. Pasien mengambil antrian
b. Pasien datang lalu menyerahkan berkas kepada petugas
c. Petugas menyeleksi berkas yang telah diberikan kepada pasien
kepada petugas, seperti : Fotocopy JKN-KIS, KTP< KK dan
surat kontrol
d. Kunjungan pasien diinput kedalam komputer sesuai dengan
poliklinik yang dituju berdasrkan surat kontrol
e. Pasien diarahkan untuk menunggu di poliklinik yang dituju
5. Pendaftaran Pasien Baru JAMKESDA
a. Pasien datang mengambil nomir antrian, setelah mangambil
antrian pasien dipersilahkan duduk untuk menunggu panggilan
antrian JAMKESDA
b. Pasien dipanggil menurut nomor antrian, dan meminta
persyaratan seperti: fotocopy surat keterangan dari Dinas
kesehatan, surat keterangan tidak mampu dari desa, surat
ketengan dari Dinas sosial, KTP, KK dan rujukan
c. Petugas menginput biodata ke komputer sesuai rujukan pasien
d. Petugas memberikan kartu kunjungan berobat kemudian
mengarahkan untuk menunggu dipoliklinik yang dituju
e. Petugas mencetak SEP pasien dan mengantarkannya ke
poliklinik yang dituju
6. Pendaftaran Pasien Lama JAMKESDA
a. Pasien datang mengambil nomor antrian, setelah mengambil
antrian pasien di persilahkan duduk untuk menunggu panggilan
antrian JAMKESDA
b. Pasien dipanggil menurut nomor antrian dan petugas meminta
nomor antrian dan meminta persyaratan seperti : fotocopy surat
keterangan dari Dinas Kesehatan, surat keterangan tidak
mampu dari desa, surat keterangan dari dinas sosial, KTP , KK
dan surat komtrol
c. Petugas menginput biodata ke komputer sesuai surat kontrol
pasien
d. Petugas mengarahkan untuk menunggu dipoliklinik yang dituju
e. Petugas mencetak SEP pasien dan mengantarkannya ke
poliklinik yang dituju

H. SISTEM PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP


1. Pendaftaran pasien baru umum rawat inap di instalasi gawat
darurat
a. Pasien langsung masuk ke ruangan Instalasi Gawat Darurat
untuk petugas mendapatkan pelayanan medis
b. Anjurkan keluarga atau pengantar pasien untuk mengisi biodata
pasien baru
c. Mengiput data pasien kekomputer dan keruang rawat sesuai
dengan kasus penyakit pasien
d. Petugas melengkapi semua formulir rawat inap serta membuat
map pasien dan memberi gelang pasien
e. Antarkan dokumen Rekam Medis Pasien ke petugas IGD
2. Pendaftaran pasien lama umum rawat inap di instalasi gawat
darurat
a. Pasien langsung masuk ruangan Instalasi Gawat Darurat untuk
mendapatkan Pelayanan Medis
b. Petugas mewawancarai keluarga pasien dan mencari data
pasien lama dalam komputer
c. Petugas melengkapi semua formulir rawat inap serta mencari
map pasien dan memberi gelang pasien
d. Antarkan dokumen Rekam Medis Pasien Ke petugas IGD.

3. Pendaftaran pasien Baru JKN-KIS Rawat inap di instalasi gawat


Darurat
a. Pasien langsung masuk ruangan Instalasi Gawat darurat untuk
petugas mendapatkan Pelayanan medis
b. Anjurkan keluarga atau pengantar pasien untuk mengisi biodata
pasien baru
c. Pasien melengkapi berkas seperti : fotocopy JKN_KIS, KTP dan
KK
d. Petugas menginput data pasien kekomputer dan keruang rawat
sesuai dengan kasus penyakit pasien dan mencetak SEP pasien
e. Petugas melengkapi semua formulir rawat inap serta membuat
map pasien dan memberi gelang pasien
f. Antarkan Dokumen Rekam Medis Pasien ke petugas IGD
4. Pendaftaran pasien Lama JKN-KIS Rawat inap di instalasi gawat
Darurat
a. Pasien langsung masuk ruangan Instalasi Gawat Darurat untuk
mendapatkan pelayanan Medis
b. Petugas mewawancarai keluarga pasien dan mencari data
pasien lama dalam komputer, menyiapkan persyaratan dan
mencetak SEP pasien
c. Petugas melengkapi semua formulir rawat inap serta mencari
map pasien dan memberi gelang pasien
d. Antarkan Dokumen Rekam Medis pasien ke petugas IGD

5. Pendaftaran pasien Baru JAMKESDA Rawat inap di instalasi gawat


Darurat
a. Pasien langsung masuk ruangan Instalasi Gawat Darurat untuk
petugas mendapatkan Pelayanan Medis
b. Anjurkan keluarga atau pengantar pasien untuk mengisi biodata
pasien abru
c. Pesien melengkapi berkas seperti ; fotocopy surat keterangan
dari Dinas Kesehatan, surat keterangan tidak mampu dari desa,
sureat keterangan dari dinas sosial, KTP dan KK
d. Metugas menginput data pasien ke komputer dan keruang rawat
sesuai dengan kasus penyakit pasien dan mencetak SEP pasien
e. Petugas melengkapi semua formulir rawat inap serta membuat
map pasien dan memberi gelang pasien
f. Antarkan dokumen Rekam medis pasien ke petugas IGD

6. Pendaftaran pasien Lama JAMKESDA Rawat inap di Instalasi


gawat Darurat
a. Pasien langsung masuk ruangan Instalasi Gawat darurat untuk
mendapatkan pelayanan medis
b. Petugas mewawancarai keluarga pasien dan mencari data
pasien lama dalam komputer dan mencetak SEP paisne
c. Pasien melengkapi berkas seperti : Fotocopy Surat Keterangan
dari Dinas Kesehatan, Surat keterangan Tidak Mampu dari desa,
surat Keterangan dari Dinas Sosial, KTP, KK
d. Petugas Melengkapi semua formulir rawat inap serta mencari
map pasien dan memberi Gelang pasien
e. Antarkan dokumen Rekam Medis Pasien ke petugas IGD
J. PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP DARI POLIKLINIK
a. Petugas meminta surat pengantar rawat inap yang sudah diisi
lengkap oleh perawat poliklinik
b. Petugas membawa pasien ke pendaftaran IGD
c. Petugas TPPRI menginput data pasien kekomputer
d. Petugas TPPRI menyiapkan formulir Rekam Medis
e. Petugas menyerahkan pasien dan berkas rekam medis ke
petugas rawat inap yang dituju

K. PENANGANAN NOMOR GANDA


1. Setiap ditemukan nomor rekam
medis ganda, satukan berkas rekam medis pasien tersebut
2. Nomor rekam medis yang dipakai
adalah nomor rekam medis yang paling banyak kunjungan.
KEBIJAKAN PENYIMPANAN, PEMINJAMAN
DAN PENGEMBALIAN BERKAS REKAM MEDIS

A. SISTEM PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS


1. Sistem penyimpanan rekam medis adalah sistem Sentralisasi dimana
penyimpanan rekam medis rawat jalan dan rawat inap disimpan pada satu
tempat/ruangan
2. Berkas rekam medis dijajarkan pada rak penjajaran dengan sistem angka
terakhir (terminal digit)

B. SISTEM PEMINJAMAN BERKAS REKAM MEDIS


1. Rekam medis tidak boleh dipinjam keluar rumah sakit untuk pasien yang akan
berobat ke rumah sakit lain, hanya akan dibuatkan Ringkasan Keluar (resume)
akhir pelayanan oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP).
2. Untuk tertibnya pelayanan rekam medis guna keperluan pengurusan
asuransi/perusahaan dapat menghubungi bagian rekam medis dengan
mengajukan Surat Permohonan Peminjaman/Bon Peminjaman Rekam Medis.
3. Untuk memudahkan memonitor berkas yang dipinjam, dibuatkan Buku
Ekspedisi Peminjaman yang ditandatangani oleh peminjam.

C. SISTEM PENGEMBALIAN BERKAS REKAM MEDIS


1. Pengembalian berkas rekam medis pasien yang sudah mendapatkan
pelayanan rawat jalan poliklinik dan IGD harus segera dikembalikan ke bagian
rekam medis selambat-lambatnya 1x24 jam
2. Pengembalian berkas rekam medis pasien rawat inap selambat-lambatnya
2x24 jam setelah pasien dinyatakan pulang oleh DPJP.

D. RETENSI DAN PEMUSNAHAN REKAM MEDIS


1. Retensi berkas rekam medis di disimpan untuk jangka waktu 5 ( lima)
tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat.
2. Setelah batas waktu 5 (lima) tahun dilampaui, rekam medis dapat
dimusnahkan bila terbatasnya ruang penyimpanan kecuali ringkasan
pulang dan persetujuan tindakan medik.
3. Berkas rekam medis yang akan dimusnahkan ditelaah terlebih dahulu
oleh tim khusus (tim pemusnahan rekam medis) yang dibentuk oleh
Direksi sesuai ketentuan yang berlaku. Tim penilai dibentuk dengan SK
Direktur beranggotakan Komite Rekam Medis / Komite Medis, petugas
rekam medis senior, perawat senior dan tenaga lain yang terkait 
4. Setiap berkas rekam medis yang akan dimusnahkan harus dilakukan
pemindahan data secara komputerisasi dan dibuatkan berita acara
pemusnahan berkas rekam medis.
5. Lembar rekam medis yang dipilah:
a. Ringkasan masuk dan keluar
b. Resume
c. Lembar operasi
d. Identifikasi bayi
e. Lembar persetujuan
f. Lembar kematian 
6. Berkas rekam medis tertentu disimpan di ruang rekam medis inaktif
7. Lembar rekam medis sisa dan berkas rekam medis rusak, tidak terbaca
disiapkan untuk dimusnahkan
8. Pada rekam medis bayi untuk formulir stempel kaki tidak boleh
dihilangkan.
KEBIJAKAN PENGOLAHAN DATA DAN PELAPORAN REKAM MEDIS

A. PENGISIAN REKAM MEDIS YANG LENGKAP DAN BENAR


1. Isi Rekam Medis
a. Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan sekurang-kurangnya memuat :
1) identitas pasien
2) tanggal dan waktu
3) anamnesis
4) hasil pemeriksaan fisik dan penunjang
5) diagnosis
6) rencana penata laksanaan
7) pengobatan/tindakan
8) pelayanan lain yang telah diberikan
9) persetujuan tindakan bila diperlukan
b. Isi rekam medis rawat inap memuat :
1) identitas pasien
2) tanggal dan waktu
3) anamnesis
4) hasil pemeriksaan fisik dan penunjang
5) diagnosis
6) rencana penata laksanaan
7) pengobatan/tindakan
8) persetujuan tindakan bila diperlukan
9) catatan observasi klinis dan hasil pengobatan
10) ringkasan pulang ( discharge summary)
11) nama dan tanda tangan dokter
12) pelayanan lain yang telah diberikan untuk pasien gigi, odontogram
klinik
c. Isi rekam medis gawat darurat memuat :
1) identitas pasien
2) kondisi pasien saat sampai di sarkes
3) identitas pengantar pasien
4) tanggal dan waktu
5) anamnesis
6) hasil pemeriksaan fisik dan penunjang
7) diagnosis
8) pengobatan/tindakan
9) ringkasan kondisi saat pasien saat meninggal IGD (discharge
summary) dan rencana selanjutnya
10) nama dan tanda tangan dokter
11) sarana transportasi untuk IGD yang akan pindah perawatan
12) pelayanan lain yang diberikan
d. Isi rekam medis pasien dalam keadaan bencana alam, selain memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud pada nomor (3) ditambahkan dengan
:
1) jenis bencana dan lokasi dimana pasien ditemukan;
2) kategori kegawatan dan nomor pasien bencana masal; dan
3) identitas yang menemukan pasien;
e. Isi rekam medis untuk pelayanan dokter spesialis atau dokter gigi
spesialis dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.
f. Pelayanan yang diberikan dalam ambulans atau pengobatan masal
dicatat dalam rekam medis dan disimpan di
g. Informasi yang harus menjadi tanggung jawab dokter yang
merawat memuat :
1) diagnosa utama;
2) resume medis;
3) catatan obat atau duplikat resep dan hasil pemeriksaan penunjang;
4) laporan tindakan/operasi;
5) asuhan medis;
6) nama dokter yang melayani;
7) tanggal, waktu pelayanan / tindakan;
8) tanda tangan dokter yang melayani;
h. Ringkasan Keluar (Resume) harus dibuat oleh Dokter Penanggung
Jawab Pasien (DPJP) atau dokter gigi yang melakukan perawatan
pasien;
i. Isi Ringkasan Keluar (Resume) sekurang-kurangnya memuat :
1) Identitas pasien;
2) Diagnosa masuk dan indikasi pasien dirawat ;
3) Ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosa akhir
dan pengobatan dan tindak lanjut; dan
4) Nama dan tanda tangan dokter atau dokter gigi yang memberikan
pelayanan kesehatan.
2. Hak Akses pada berkas Rekam Medis
A. Praktisi kesehatan yang mempunyai akses pada berkas Rekam Medis pasien
adalah semua praktisi kesehatan yang melakukan pelayanan pada pasien
yaitu:
1) Dokter Spesialis
2) Dokter Umum
3) Dokter gigi
4) Dokter gigi spesialis
5) Dokter tamu yang merawat pasien
6) Perawat:
a) Perawat
b) Perawat Gigi
B. Praktisi lain diluar praktisi kesehatan yang mempunyai akses pada
berkas rekam medis pasien adfalah semua praktisi lain di luar
kesehatan yang melakukan pelayanan pada pasien tersebut secara
tidak langsung yaitu :
1) Petugas Rekam Medis
2) Petugas sekretariat Rumah Sakit
3) Petugas penerimaan Pasien Rawat jalan
4) Petugas administrasi penagihan dan klaim keuangan
5) Petugas satuan pengawas internal
6) Komite medis dan panitia rekam medis
7) Pimpinan Rumah Sakit

3. Ketentuan Pengisian Rekam Medis yang Lengkap dan Benar


a. Dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang ikut memberikan pelayanan
kepada pasien, memberikan tanda tangan atau paraf dengan
dibubuhkan nama jelas, jam dan tanggal pada semua pencatatan di
rekam medis
b. Dokter yang memeriksa/merawat menuliskan catatan riwayat penyakit,
hasil pemeriksaan, diagnosa serta tindakan yang diberikan terhadap
pasien secara ringkas, jelas dan rinci.
c. Laporan operasi dan laporan anastesi dan tindakan lainnya sudah harus
dilengkapi segera setelah tindakan operasi dilakukan, paling lambat
pada hari yang sama.
d. Resume medis sudah harus dilengkapi paling lambat 2 hari setelah
pasien pulang.
e. Semua rekam medis sudah harus diberi kode dan indeks dalam waktu 1
bulan setelah pasien pulang.
f. Setiap asesmen awal pasien yang dilakukan oleh perawat maupun
dokter harus ditulis selambat-lambatnya dalam waktu lx24 jam;
g. Setiap tindakan konsultasi yang dilakukan terhadap pasien selambat-
lambatnya dalam waktu 1x24 jam harus ditulis dalam lembaran rekam
medis;
h. Ringkasan Keluar (Resume Medis) harus dibuat oleh Dokter
Penanggung Jawab Pasien (DPJP) setelah pasien dinyatakan pulang
dari rumah sakit.
i. Kelengkapan Ringkasan Keluar (Resume) pasien diizinkan pulang oleh
Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) harus diisi 1x24 jam.
j. Kelengkapan Ringkasan Keluar (Resume) pasien pulang atas
permintaan sendiri, meninggal atau dirujuk ke rumah sakit lain harus
diisi dalam waktu 2x24 jam hari kerja;
k. Identitas pasien pada setiap lembar rekam medis harus diisi lengkap
oleh petugas terkait;
l. Berkas Rekam Medis merupakan milik Rumah Sakit.
m. Hal kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis
dapat dilakukan pembetulan dengan cara pencoretan satu kali garis
tanpa menghilangkan catatan yang dibetulkan dan diberi paraf dokter,
dokter gigi atau tenaga kesehatan lainnya;
n. Tidak boleh melakukan penghapusan atau penyetipan (termasuk tipp-
ex);
o. Bila dalam formulir ada yang tidak dilakukan asesmen maka formulir
tidak dimasukkan dalam rekam medis;
p. Semua catatan dalam rekam medis format kertas menggunakan tinta
(bukan pensil);
q. Rekam medis yang tidak lengkap menjadi bahan kasus dan harus
dibahas dalam komite medis, dan ketua komite medis bertanggung
jawab untuk melaporkan banyaknya kasus seperti ini;
r. Demi menjaga kerahasiaan pasien yang bermasalah (terkena NAPZA,
HIV positif, TBC dan lain-lain): disampul rekam medisnya tidak perlu
diberikan tanda identifikasi khusus/kode sandi/tempelan berwarna
yang justru dapat menimbulkan keingintahuan orang untuk
membukanya.
KETENTUAN PENGISIAN REKAM MEDIS
N
Profesi Dokumen Tempat Pengisian
o
1 Pendaftaran  Identitas pasien baru Pendaftaran Poliklnik
(Admission) dan Gawat Darurat
 Edukasi Pasien dan Pendaftaran Poliklnik
Keluarga Terintegrasi Rawat dan Gawat Darurat
Jalan P Pendaftaran Rawat
 Edukasi Pasiendan Inap
Keluarga Terintegrasi Rawat Pendaftaran Rawat Inap
Inap Pendaftaran Rawat Inap

 Ringkasan Masuk dan Pendaftaran Rawat Inap


Keluar Pendaftaran Rawat Inap

 General Consent rawat Pendaftaran Rawat Inap


inap Pendaftaran Rawat Inap

 Surat Perjanjian Rawat Pendaftaran Rawat Inap


Inap (SPRI)
 Surat Pernyataan
2 Dokter
Pendaftaran Rawat Inap
 Surat Pernyataan Selisih
Biaya
 Memo rawat inap

 Resume medis rawat jalan


 Ringkasan Rawat Jalan
 Edukasi Pasien dan
Keluarga Terintegrasi Rawat
Jalan
 Asesmen Rawat Jalan
Gigi
 Asesmen Rawat Jalan
Obgyn
 Asesmen Rawat Jalan
Mata
 Asesmen Pasien Rawat
Jalan
 Asesmen Awal Medis
Gawat Darurat
 Asesmen Awal Pasien
Rawat Inap
 Asesmen Awal Pasien
Bedah
 Formulir Kebidanan
 Formulir Gynecologi
 Formulir Partus
 Pemberi Informasi
 Catatan Perkembangan
Pasien Terintegrasi (CPPT)
 Edukasi Pasien dan
Keluarga Terintegrasi Rawat
Inap
 Perintah Lisan Via Telp
3. Perawat
 Formulir DPJP
 Formulir Konsultasi
 Persetujuan ICU/ICCU
 Formulir Pernyataan
Pulang Atas Permintaan
Sendiri
 Formulir Informed
Consent
(Persetujuan/penolakan
Tindakan Kedokteran)
 Formulir Informed
Consent
(Persetujuan/Penolakan
Tindakan Pembiusan/Sedasi)
 Formulir Pemeriksaan Pra
Anestesi/Sedasi
 Pengkajian Keperawatan
Site Marking
 Checklist Keselamatan
Pasien
 Laporan Operasi
 Laporan Anestesi
 Ringkasan Keluar
(Resume Medis)
 Surat Permintaan Dirawat
 Surat keterangan
kematian
 Surat keterangan dokter
 Surat rujukan pasien
 Skiring Rawat Jalan
 Asesmen Awal Pasien Rawat
Jalan
 Asesmen Awal Medis Gawat
Darurat
 Perintah Lisan Via Telp
 Pemberian Informasi dan
Edukasi Pasien
 Formulir Informed
Consent
(Persetujuan/penolakan
Tindakan Kedokteran)
 Formulir Informed
Consent
(Persetujuan/Penolakan
Tindakan Pembiusan/Sedasi)
 Site Making
 Chekclist Keselamatan
Pasien
 Catatan Keperawatan Peri
Operatif
4. Perawat
Hemodialisa  Asuhan Keperawatan

5. Instalasi Kamar Bedah

Rehabilitasi  Kriteria pulih sadar dari

6. Medik anastesi
 Sebelum pasien pindah dari

7. Laboratorium ruang pemulihan ke ruangan

8.  Check list pre & post cath lab


 Serat Terima Antar Ruangan
9. Radiologi  Cheklist Pasien Baru Masuk
 Asesmen Keperawatan
10 Ahli Gizi  Asesmen Nyeri
 Asesmen Resiko Pasien
Jatuh
Farmasi  Rencana Tindakan
Keperawatan Hernia, DM, TB
Kerohanian dll;
 Catatan Tindakan dan
Evaluasi
Keperawatan/Kebidanan
 Observasi Tanda-Tanda Vital
& Catatan Tindakan
Kperawatan Dasar atau Rutin
 Catatan Perkembangan
keperawatan
 Catatan Komunikasi NR-DR
(Catatan Visite)
 Daftar Pemberian Obat
-Obatan
 Observasi Khusus
 Keseimbangan Cairan 24
Jam
 Clinical Pathways
 Rencana Pasien Pulang
 Persiapan Pasien Pulang
 Formulir Surveilans Infeksi
Rumas Sakit
 Asesmen Restrain
 Riwayat kehamilan
( antenatal record)
 Observasi pasien pada
keadaan khusus
 Partograf
 Checklist persiapan alat
partus dan kamar bersalin
diruang Edelweis
 Catatan perawatan bayi
baru lahir
 Grafik bayi
 Formulir pernyataan
pindah
 Formulir permintaan
obat non-fornas pasien
rawat inap bpjs
 Monitoring restrain
 Form observasi khusus
pasien DM
 Formulir pendaftaran
tindakan hemodalisis
 Pengkajian pada pasien
dengan transfusi darah
 Persetujuan Radiologi
 Catatan Asuhan Gizi
 Kajian Awal /
Rekonsiliasi Obat
 Catatan dan Kegiatan
Bimbingan Kerohanian

B. ASSEMBLING BERKAS REKAM MEDIS


1. Berkas rekam medis diperbaharui (update) sesuai dengan informasi yang
mutahkhir
2. Berkas rekam medis disusun sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan.
3. Lembaran rekam medis rawat jalan disusun paling atas, diikuti dengan
lembaran rekam medis rawat inap.
4. Lembaran rekam medis pasien rawat inap yang sudah beberapa kali rawatan
maka lembaran rawat inap terbaru disusun paling atas dari beberapa rawatan
yang telah ada.
5. Semua formulir didalam rekam medis harus yang asli kecuali copy resep
6. Berkas rekam medis yang sudah di Assembling akan dianalisa kelengkapan
pengisian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7. Seluruh hasil pelayanan penunjang medis dimasukkan kedalam berkas rekam
medis pasien

C. PEMBERIAN KODE DIAGNOSA DAN TINDAKAN/PROSEDUR


1. Pemberian kode penyakit menggunakan buku ICD-10 Vol 1, 2, 3.tahun
2010
2. Pemberian kode prosedur/tindakan menggunakan buku ICD-9-CM 2010

D. STANDARISASI KODE DIAGNOSA, KODE TINDAKAN, SIMBOL, SINGKATAN


DAN DEFINISI
memberlakukan symbol, singkatan, ICD-10 dan ICD-9 dalam keseragaman
penggunaan kode diagnosa dan kode prosedur guna mendukung pengumpulan
dan analisis data.

E. PENGOLAHAN DATA SENSUS HARIAN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP


1. Masing-masing Kepala Ruangan rawat inap bertanggung jawab terhadap
pengisian dan isi dari Sensus Harian.
2. Perawat/Bidan yang ditunjuk oleh Kepala Ruangan Rawat Inap, Rawat Jalan dan
Gawat Darurat membuat Sensus Harian setiap harinya.
3. Sensus Harian Rawat Inap diserahkan ke ruangan rekam medis setiap pagi jam
09:00 WIB dan telah ditandatangani oleh yang membuat dan penanggung jawab
ruangan.
F. SISTEM INFORMASI DAN PELAPORAN
1. Pelaksanaan sistem informasi dan
pelaporan rumah sakit dibuat secara berkala, akurat dan tepat waktu
2. Sistem informasi dan pelaporan
meliputi pelaporan internal dan eksternal
3. Pengisian laporan eksternal dilakukan
pada Aplikasi Online Menkes dan mengacu kepada Pedoman Sistem Informasi
Rumah Sakit yaitu Buku Juknis Sistem Informasi Rumah Sakit SIRS 2011
Menteri Kesehatan
4. Template import RL1-RL5 (excel) harus
disiapkan sebelum import data dilakukan
5. Import laporan menggunakan Sistem
Online.
6. Jadwal Sistem Pelaporan
a) Laporan Internal
JADWAL
JENIS PERIODE
PENYERAHAN PENERIMA LAPORAN
LAPORAN LAPORAN
LAPORAN
SETIAP
LAPORAN MOR BULANAN DIREKTUR RSI
TANGGAL 5
KEGIATAN SETIAP
TAHUNAN DIREKTUR RSI
RUMAH SAKIT TANGGAL 5

b) Laporan Eksternal
PERIODE JADWAL PENERIMA
NAMA FOMULIR KODE LAPORAN PENYERAHAN LAPORAN
LAPORAN
DATA DASAR RUMAH
RL 1.1 UPDATED UPDATED MENKES
SAKIT
INDIKATOR
TANGGAL 15
PELAYANAN RUMAH RL 1.2 TAHUNAN MENKES
BULAN JANUARI
SAKIT
FASILITAS TEMPAT TANGGAL 15
RL 1.3 TAHUNAN MENKES
TIDUR BULAN JANUARI
TANGGAL 15
DATA KETENAGAAN RL 2 TAHUNAN MENKES
BULAN JANUARI
DATA KEGIATAN
TANGGAL 15
PELAYANAN RUMAH RL 3 TAHUNAN MENKES
BULAN JANUARI
SAKIT
DATA KEADAAN TANGGAL 15
RL 4 TAHUNAN MENKES
MORBIDILITAS PASIEN BULAN JANUARI
DATA BULANAN RL 5 BULANAN TANGGAL 15 MENKES
BULAN
BERIKUTNYA

KEBIJAKAN KEAMANAN DAN KERAHASIAAN BERKAS REKAM MEDIS


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG

1. Dalam menjaga keamanan rekam medis dari kehilangan maka:


a. Ruang penyimpanan rekam medis harus aman, pintu senantiasa
terkunci dengan access control sehingga hanya orang-orang yang
berwenang saja yang bisa masuk.
b. Memberikan sangsi yang berat bila ada petugas yang melakukan
pencurian rekam medis.
c. Setiap peminjaman file rekam medis termonitoring dan hanya orang
yang diberi akses yang dapat melakukan peminjaman file.
2. Selain petugas rekam medis tidak diperkenankan masuk ke ruang
penyimpanan rekam medis
3. Selain petugas rekam medis dilarang membawa atau mengambil rekam
medis baik milik pribadi maupun milik pasien dari ruang penyimpanan.
4. Berkas rekam medis tidak boleh dibawa keluar dari rumah sakit umum
daerah bangkinang, hanya diperbolehkan atas seijin Direktur Rumah
sakit umum daerah bangkinang untuk kepentingan hukum di pengadilan
5. Tidak perkenankan mengutip sebagian atau keseluruhan isi rekam medis
baik milik pribadi maupun milik pasien kecuali yang telah ditentukan oleh
perundang-undangan yang berlaku.
6. Pemaparan isi rekam medis hanya boleh dilakukan atas izin tertulis
pasien dan direksi ada hal-hal tertentu :
a. Untuk kepentingan kesehatan pasien
b. Memenuhi permintaan apartur penegak hukum atas permintaan
pengadilan
c. Permintaan dan persetujuan pasien sendiri
d. Permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan Undang-Undang
7. Adanya peringatan RAHASIA MEDIS pada sampul rekam medis.
8. Selama berkas rekam medis berada di unit rawat inap, rawat jalan,
gawat darurat, maka keamanan dan kerahasiaan berkas rekam medis
tersebut merupakan tanggung jawab unit tersebut.
9. Berkas rekam medis tidak boleh diperlihatkan kepada keluarga pasien
atau pihak lain tanpa ijin dari pasien, dokter petugas rekam medis dan
Direktur.
10. Dokter dan tenaga kesehatan lainnya tidak berwenang memberikan
persetujuan kepada pihak ketiga, perusahaan atau asuransi untuk
memperoleh rekam medis tanpa seijin pasien
11. Berkas rekam medis tidak boleh difoto copy untuk keperluan apapun
tanpa seijin Direktur kecuali atas permintaan pengadilan.
12. Informasi identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan
dan riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiaannya oleh
dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan
Direktur Rumah sakit umum daerah bangkinang.
13. Informasi Rekam Medis yang mengandung nilai privasi dan kerahasiaan
adalah :
a. Identitas
b. Anamnesa
c. Pemeriksaan fisik dan penunjang
d. Diagnosa
e. Pengobatan
f. Tindakan medis
g. Perkembangan penyakit
14. Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat
pemeriksaan, dan riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal :
a. Untuk kepentingan kesehatan pasien
b. Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka
penegakan hokum atas perintah peradilan;
c. Permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri
d. Permintaan institusi/lembaga berdasarkan peundang-undangan
e. Untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis,
sepanjang tidak menyebut identitas pasien.
15. Permintaan rekam medis untuk tujuan yang diatas harus dilakukan
secara tertulis kepada Direktur Rumah sakit umum daerah bangkinang
16. Penjelasan tentang isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter
atau dokter gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien.
17. Setiap petugas rekam medis non Diploma Tiga (D3) disumpah dalam
menjaga kerahasiaan informasi kesehatan pasien dan menandatangani
formulir pernyataan kerahasiaan.
18. Pemaparan isi rekam medis hanya dibolehkan atas izin tertulis dari
pasien atau Direktur Rumah Sakit pada hal-hal tertentu.
19. Rekam medis adalah milik rumah sakit, Direktur rumah sakit
bertanggung jawab atas :
a. Hilangnya, rusaknya atau pemalsuan rekam
medis
b. Penggunaan oleh badan/orang yang berhak
20. Isi rekam medis adalah milik pasien yang wajib dijaga kerahasiaannya.
21. Tidak memasang/memampang infomasi kesehatan pasien pada pintu
kamar pasien di ruangan rawat inap dan tidak dibenarkan
membicarakan ditempat umum.
22. Informasi kesehatan dalam bentuk visum et repertum hanya diberikan
kepada institusi penyidik yang memintanya secara resmi.
23. Pada anak yang diadopsi, orang tua lama kehilangan haknya untuk
mengakses informasi kesehatan anak sejak ia diadopsi, namun tetap
berhak atas informasi kesehatan anak sebelum diadopsi orang tua baru.
24. Pada anak yang diadopsi, orang tua baru tidak berhak atas informasi
kesehatan anak sebelum ia diadopsi, kecuali aras pertimbangan dokter
dan informasi kesehatan tersebut diperlukan untuk kepentingan
kesehatan anak. Orang tua asli tidak diperkenankan mengakses
informasi tentang orang tua asli anak yang diadopsi
25. Pada anak yang diadopsi, anak dapat mengakses rekam medisnya, baik
sebelum maupun sesudah adopsi, namun tidak diperkenankan
mengakses informasi tentang orang tua aslinya.
26. Hak akses ke rekam medis adalah dokter, dokter gigi, perawat, ahli gizi,
farmasi dan fisioterapi yang sedang bertugas
27. Petugas pendaftaran hanya bisa mengakses identitas umum pasien.
28. Dokter hanya bisa mengakses seluruh data milik pasiennya sendiri
29. Petugas billing hanya bisa mengakses informasi khusus untuk
pembuatan tagihan
30. Bila dokter yang merawat tidak mengisi sendiri data medis tersebut, ia
harus memastikan bahwa pengisian rekam medis yang dilakukan oleh
petugas khusus tersebut telah benar.
31. Peminjaman rekam medis tidak boleh keluar dari ruang rekam medis
baik rekam medis rawat jalan maupun rawat inap.
32. Setiap pasien yang meminta Ringkasan Keluar (Resume) harus mengisi
surat pernyataan yang disediakan oleh rekam medis, mengenai
penjelasan isi Ringkasan Keluar (Resume) penyakit dilakukan oleh
dokter yang merawat.
33. Apabila yang meminta Ringkasan Keluar (Resume) keperluan asuransi
selain pasien, maka harus menyertakan foto copy kwitansi dan mengisi
surat pernyataan.
1. Akses rekam medis pasien hanya boleh dilakukan oleh :
a. Pasien atau orang lain dengan seizin pasien.
b. Dokter yang merawat pasien baik DPJP atau dokter umum.
c. Manajemen Rumah Sakit terdiri dari Manajer Pelayanan Medis,
Manajer Penunjang Medis, dan Direktur.
d. Petugas kesehatan lainnya memberikan pelayanan langsung kepada
pasien.
e. Kuasa hukum Rumah Sakit.
f. Komite Medik / perawat / petugas paramedik dan petugas internal
rumah sakit lainnya untuk kepentingan pembahasan kasus dengan
persetujuan Manajer Pelayanan Medis.
g. Untuk kepentingan hukum dan penelitian dengan persetujuan
Direktur Rumah Sakit.
2. Mereka yang tidak berwenang secara langsung menangani berkas
rekam medis dalam operasional rumah sakit harus mendapat izin
(persetujuan dari Direktur / Manajer Penunjang Medis).
3. Berkas Rekam Medis tidak dapat di bawa keluar Rumah Sakit, hanya
diperbolehkan atas seijin Direktur Rumah sakit umum daerah
bangkinang untuk kepentingan hukum di Pengadilan.
4. Data informasi medis yang tersimpan dikomputer terjamin
kerahasiaannya dengan menggunakan password dan hak akses yang
diberikan kepada orang yang sesuai dengan tugas dan posisi.
5. Rumah Sakit juga akan menjaga rahasia identitas pada pasien yang
dianggap orang terpandang di masyarakat ataupun pasien seorang
tanggungan polisi. Untuk kasus-kasus yang sensitif, seperti hasil
pemeriksaan HIV positif, penyakit kelamin dan lain-lain, maka informasi
tidak boleh diberikan kepada pihak ketiga kecuali seijin langsung oleh
pasien dan tidak bisa melalui kuasa.
6. Dalam peminjaman rekam medis yang berhak meminjam berkas rekam
medis adalah tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kesehatan
lain, tenaga non kesehatan, institusi/badan sesuai ketentuan yang
berlaku.
7. Pemaparan isi Rekam Medis dapat dibuka dalam hal:
a. Untuk kepentingan kesehatan pasien
b. Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum atas permintaan
pengadilan
c. Permintaan dan persetujuan pasien sendiri.
d. Permintaan institusi / lembaga berdasarkan ketentuan undang-
undang
e. Penelitian,Pendidikan,dan Audit medis sepanjang tidak menyebutkan
identitas pasien.
8. Untuk permintaan informasi medis secara verbal tidak bisa diberikan.
9. Rumah sakit umum daerah bangkinang secara berkala melakukan
penilaian terhadap:
a. Isi dan kelengkapan berkas rekam medis yang sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
b. Meninjau secara berkala.
c. Tinjau menggunakan perwakilan sampel.
d. Ulasan dilakukan oleh dokter, perawat, tenaga kesehatan lainnya
yang diberi wewenang untuk mengisi atau mengelola rekam medis
pasien.
e. Ulasan berfokus pada waktu, mudah dibaca, dan kelengkapan berkas
rekam medis.
f. Hasil proses review yang digabungkan menjadi mekanisme control
kualitas rumah sakit.
10. Dokumen disimpan pada lokasi yang terhindar dari air, api, panas,
dan kerusakan lainnya.
PERLINDUNGAN REKAM MEDIS DARI KERUSAKAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG

1. Untuk menjaga keamanan berkas


rekam medis dari kerusakan maka rekam medis diberi sampul pelindung:
a. Untuk memelihara keutuhan susunan lembar-lembar rekam medis
b. Mencegah terlepas atau sobeknya lembaran, sebagai akibat sering
dibolak-balik lembar tersebut.
2. Ruang penyimpanan berkas rekam
medis harus terpelihara untuk melindungi kerusakan berkas rekam
medis:
a. Penerangan yang cukup baik
b. Pengaturan suhu ruangan, kelembahan dengan menggunakan alat
pengatur suhu ruangan. Menjaga suhu udara tidak lebih dari 27 0 C
dan kelembaban tidak lebih dari 60%.
c. Pencegahan debu dengan cara membersihkannya dengan vacuum
cleaner minimal 1 minggu 2x.
d. Pencegahan bahaya kebakaran dengan tersedia APAR sesuai
kebutuhan.
e. Melakukan penyemprotan insectisida untuk mencegah kerusahan
berkas rekam medis dari serangga.

ORIENTASI KARYAWAN BARU REKAM MEDIS


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG

1. Setiap pegawai baru yang akan dipersiapkan dibagian rekam medis perlu
dilakukan masa orientasi.
2. Menyusun program orientasi yang terstruktur (terencana) bagi staf baru
agar mengetahui pekerjaan dan dibidang tugas yang menjadi tanggung
jawabnya.
PERLINDUNGAN REKAM MEDIS DARI KERUSAKAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG

1. Untuk menjaga keamanan berkas rekam medis dari kerusakan maka


rekam medis diberi sampul pelindung:
a. Untuk memelihara keutuhan susunan lembar-lembar rekam medis
b. Mencegah terlepas atau sobeknya lembaran, sebagai akibat sering
dibolak-balik lembar tersebut.
2. Ruang penyimpanan berkas rekam medis harus terpelihara untuk
melindungi kerusakan berkas rekam medis:
a. Penerangan yang cukup baik
b. Pengaturan suhu ruangan, kelembahan dengan menggunakan alat
pengatur suhu ruangan. Menjaga suhu udara tidak lebih dari 27 0 C
dan kelembaban tidak lebih dari 60%.
c. Pencegahan debu dengan cara membersihkannya dengan vacuum
cleaner minimal 1 minggu 2x.
d. Pencegahan bahaya kebakaran dengan tersedia APAR sesuai
kebutuhan.
e. Melakukan penyemprotan insectisida untuk mencegah kerusahan
berkas rekam medis dari serangga.

Anda mungkin juga menyukai