Anda di halaman 1dari 13

PANDUAN

PEGELOLAAN PASIEN
RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN

1
DAFTAR ISI

COVER

DAFTAR ISI 2

SK PEMBERLAKUAN PEDOMAN iii

BAB I PENDAHULUAN Error! Bookmark not defined.

A. LATAR BELAKANG 5

B. TUJUAN 6

BAB II RUANG LINGKUP 7

BAB III TATA LAKSANA 8

BAB IV DOKUMENTASI 12

2
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYUNG LENCIR
Jl.Raya Palembang-Jambi Km.200,Kec.Bayung Lencir, Kab.Musi BanyuasinProv.Sumatera Selatan 30756
e-mail : rsudbayunglencir@gmail.com website : https://rsudbayunglencir.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYUNG LENCIR


NOMOR 114 TAHUN 2022
TENTANG
PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN IGD,RAWATJALAN DAN RAWAT INAP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYUNG LENCIR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYUNG LENCIR

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu


pelayanan Rumah Sakit Umum Bayung
Lencir. maka diperlukan suatu pencatatan
yang menandakan pasien diterima
kehadirannya,untuk mendapatkan pelayanan
Kesehatan baik dirawat jalan maupun dirawat
inap,sekaligus pelayanan Kesehatan pasien
dengan baik;
b. bahwa agar pelaksanaan pendaftaran Pasien
Rawat jalan dan rawat inap di Rumah Sakit
Umum Daerah Bayung Lencir dapat
terlaksana dengan baik,perlu adanya Admisi
pasien rawat jalan dan rawat inap;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksudkan butir a dan b,perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Bayung Lencir;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009


tentang Rumah Sakit;
2. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktek Kedokteran;
3. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen;
4. Kepmenkes Nomor 129 Tahun 2008 tentang
standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
5. Permenkes Nomor 1438 Tahun 2010 tentang

1
Standar Pelayanan Kedokteran;
6. Permenkes Nomor 269 Tahun 2008 tentang
Rekam Medis;
7. Surat keputusan Bupati Musi Banyuasin nomor
821/46/KPTS/BKPSDM/2020 tentang Pengangkatan
Direktur RSUD Bayung Lencir;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH BAYUNG LENCIR TENTANG PANDUAN
PENDAFTARAN PASIEN IGD,RAWAT JALAN DAN
RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
BAYUNG LENCIR;
KESATU : Panduan pendaftaran pasien IGD,Rawat jalan
dan Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah
Bayung Lencir sebagaimana tercantum dalam
lampiran merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan Direktur ini.
KEDUA : Segala Biaya yang timbul akibat diterbitkan
keputusan ini dibebankan pada anggaran
Rumah Sakit.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bayung Lencir


pada tanggal 06 Januari 2022

DIREKTUR RSUD BAYUNG LENCIR,

dr. DIYANTI NOVITASARI, MARS


Pembina/IV.a
NIP.198103132010012015

2
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD BAYUNG LENCIR
NOMOR 94 TAHUN 2022
TENTANG
PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN IGD,RAWAT
JALAN DAN RAWAT INAP

PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN IGD,RAWAT JALAN


DAN RAWAT INAP

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit memiliki salah satu fungsi utama untuk,
memberikan perawatan dan pengobatan yang paripurna kepada
pasien,baik pasien rawat inap,jalan maupun pasien gawat
darurat.Pimpinan Rumah Sakit bertanggung jawab bertanggung
jawab atas mutu pelayanan medis di Rumah Sakit yang diberikan
kepada pasien.
Tata Cara pendaftraan dan penerimaan pasien harus wajar
sesuai dengan keperluan.Dengan makin meningkatnya jumlah
pasien,Pimpinan Rumah Sakit harus memberikan perhatian yang
terus menerus dalam membina system dan procedure system dan
prosedur penerimaan pasien dan sebaik-baiknya.
Pelayanan pendaftaran adalah mencatat data social
/mendaftar pasien untuk mendapatkan pelayanan Kesehatan yang
dibutuhkan,dan mencatat hasil pelayanan.
Pasien adalah orang sakit (yang dirawat dokter atau
perawat) seseorang yang mengalami sakit.Pasien dalam praktek
sehari-hari sering dikelompokkan menjadi :

1. Pasien rawat jalan ,yaitu pasien yang hanya memperoleh


pelayanan Kesehatan di poliklinik rawat jalan maupun
pelayanan IGD.

2. Pasien rawat inap,yaitu pasien yang memperoleh pelayanan


Kesehatan dengan cara menginap dan dirawat di Rumah sakit.

3
TUJUAN

Menghormati hak pasien dan keluarga untuk memenuhi


permintaan keluarga dalam menolak atau penghentian tindakan
pengobatan dengan dasar pertimbangan etika dan hukum dalam
melaksanakan keinginan keluarga pasien di Rumah Sakit Umum Daerah
Bayung Lencir.
a. Tanggung jawab dan kewajinan rumah sakit dalam menjamin dan
melindungi terpenuhinya hak-hak pasien dan keluarga
b. Memberi informasi kepada keluarga pasien tentang hak mereka
c. Mewujudkan rasa percaya kepada pasien dan keluarganya
d. Menjalin komunikasi terbuka dengan pasien dan keluarganya

e. Memahami dan melindungi nilai-nilai budaya, psikososial dan spiritual


pasien dan keluarganya
f. Melibatkan keluarga pasien, bila memungkinkan dalam
pengambilan keputusan mengenai perawatan pasien

3
3
BAB II

RUANG LINGKUP

1. Setiap perawatan yang diberikan kepada pasien dengan kasus kronis


maupun akut
2. Petugas atau staf mengidentifikasi harapan dan kebutuhan pasien
selama mendapatkan perawatan di rumah sakit meliputi pemenuhan
kebutuhan bio- psiko, sosial dan spiritual
3. Memberikan penjelasan kepada keluarga pasien tentang kondisi dan
prognosa pasien dan tujuan dilakukan pengobatan serta resiko bila tidak
dilakukan, sehingga keluarga bisa menerima dan memberikan bantuan
dalam pemenuhan kebutuhan pasien
4. Dalam pengelolaan pasien rawat jalan dan rawat inap melibatkan peran
serta dari:
- DPJP
- Staf keperawatan
- Pasien dan keluarga
- Dokter keluarga/fasilitas kesehatan tingkat pertama

3
BAB III

TATA LAKSANA

Menghormati hak pasien dan keluarga untuk memenuhi permintaan


menolak atau menghentikan pengobatan atau terapi pasien sesuai etika dan
hukum dalam pelayanan rumah sakit. Pengelolaan pasien rawat jalan dan
rawat inap meliputi :
1. Pasien menolak rencana asuhan medis (against medical advice/AMA)
atau penghentian pengobatan.
Hak pasien dan keluarga mengambil keputusan menolak/menghentikan
pengobatan/terapi selama dalam perawatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Bayung Lencir .
Prosedur pasien menolak rencana asuhan medis (against medical
advice/AMA) yaitu :
1) Tenaga Klinik : Dokter DPJP

a. Beri salam dan perkenalkan diri

b. Tanya identitas pasien

c. Perhatikan prioritas pemberi persetujuan untuk penolakan


pengobatan

d. Jelaskan hubungan penyakit dengan indikasi dan resiko atau


dampak menolak pengobatan terhadap pasien dengan bahasa
yang mudah dimengerti
e. Anjurkan pasien atau keluarga dalam mengambil keputusan sesuai
norma agama dan peraturan yang berlaku
f. Beri kesempatan pasien atau keluarga untuk bertanya dan
mengungkapkan alasan mengambil keputusan “MENOLAK”
g. Informasikan pasien atau keluarga :

1) Hak untuk menolak atau tidak melanjutkan pengobatan

2) Konsekuensi dan tanggung jawab dari keputusan tersebut

3) Tersedianya alternative pelayanan dan pengobatan :

- Perhatikan prioritas pemberi persetujuan untuk penolakan


pengobatan

- Jelaskan pengisian formulir penolakan atau penghentian


pengobatan sesuai keputusan pasien atau keluarga

3
h. Pengisian formulir penolakan ditandatangani pasien dan keluarga
serta dilengkapi sesuai standar yang sudah ditetapkan
i. Formulir penolakan diserahkan ke perawat atau petugas untuk
ditandatangani sebagai saksi dan check isi kelengkapan
kesehatan serta diarsipkan pada status Rekam Medik pasien
j. Bila pasien atau keluarga menolak atau menghentikan pengobatan
dengan memutuskan untuk pulang atas permintaan (pulang
paksa), DPJP menjelaskan dan membuat resume pulang
keperawatan sesuai standar
k. Bila pulang paksa dijelaskan atau diberi pendidikan kesehatan
sesuai kondisi pasien dan dokter atau DPJP yang merawat
membuat resume pulang atas permintaan sesuai standar
l. Dokter mendokumentasikan pada formulir catatan perkembangan
terintegrasi
m. Beritahukan tenaga klinik lainnya atau perawat yang merawat
untuk dipersiapkan resume pulang keperawatan dana administrasi
sesuai peraturan
2) Tenaga klinik : case manager perawat atau perawat pelaksana

a. Perawat case manager bertanggung jawab menjelaskan


penolakan pengobatan berhubungan dengan proses keperawatan
dalam suatu tindakan keperawatan
b. Perhatikan priorotas pemberi persetujuan untuk penolakan
pengobatan atau penolakan keperawatan pada orang yang harus
menandatangani
c. Bila ada penolakan tindakan invasif, anjurkan pasien atau keluarga
menandatangani formulir penolakan
d. Jelaskan pada pasien/keluarga dalam mengambil keputusan
sesuai norma agama, persyaratan peraturan yang berlaku

e. Beri kesempatan kepada pasien atau keluarga untuk bertanya


dan berunding
f. Informasikan atau pastikan pasien dan keluarga untuk mengetahui :

1) Hak untuk tidak melanjutkan rencana pengobatan

2) Konsekuensi dan tanggung jawab dari keputusan tersebut

3) Tersedianya alternatif pengobatan berhubungan dengan


keperawatan bila ada

3
g. Jelaskan penolakan pengobatan berhubungan dengan
keperawatan dan mengisi formulir penolakan medis untuk
menolak tindakan atau pengobatan
h. Cek pengisian formulir penolakan medis dan tanda tangan
perawat pada saat jam dinas dilengkapi tanda tangan dokter
atau DPJP
i. Arsipkan formulir penolakan yang telah diisi dan ditanda
tangani pasien atau keluarga pada status rekam medis pasien
j. Informasikan dokter atau DPJP untuk mempersiapkan pasien
pulang atas permintaan dengan isi form resume pasien atas
permintaan yang berlaku
k. Perawat mendokumentasikan pada formulir catatan
perkembangan terintegrasi
l. Bila ada perubahan mengambil keputusan, akan dilaksanakan
lebih lanjut sesuai indikasi tindakan keperawatan.
Unit terkait yaitu :

1) Komite medik

2) Komite keperawatan

3) Menagement rumah sakit

4) IGD

5) Ruang Intensif

6) Rawat Jalan

7) Rawat Inap

8) Ruang Tindakan

2. Keluar rumah sakit atas permintaan sendiri (APS)


Prosedur pasien pulang atas permintaan sendiri yaitu :
1) Pasien atau keluarga pasien menyampaikan keinginan untuk
pulang

2) Perawat memberitahukan pasien serta keluarganya tentang :

a. Hak mereka untuk menolak atau tidak melanjutkan pengobatan

b. Konsekuensi dari keputusan mereka

c. Tanggung jawab mereka berkaitan dengan keputusan tersebut

d. Tersedianya alternatif pelayanan dan pengobatan

3
3) Apabila setelah edukasi, pasien atau keluarga tetap ingin pulang
atas permintaan sendiri (APS), maka pasien atau keluarga pasien
menandatangani di RM formulir APS dan perawat ruangan
perawatan juga menandatangani
4) Perawat lapor Dokter Pangggung Jawab Pasien (DPJP) atas
maksud dan tujuan
5) Perawat melengkapi semua administrasi pasien dan
berkoordinasi dengan bagian kasir untuk rencana pasien pulang
6) Semua perawatan yang melekat pada pasien dilepas oleh perawat
ruangan

7) Semua copian hasil-hasil pemeriksaan penunjang pasien


diberikan kepada pasien atau keluarga pasien
8) Setelah pasien atau keluarga pasien menyelesaikan administrasi
dapat meninggalkan ruang perawatan
9) Perawat ruang perawatan mengantarkan pasien sampai ke
halaman depan rumah sakit

3
BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi pasien pulang sementara ke rumah berupa :

1. Formulir pendaftaran rawat jalan.

2. SIMRS

3. Kartu berobat

4. Formulir pengantar rawat inap

5. Dokumen rekam medis rawat jalan maupun rawat inap

6. Buku ekspedisi

7. General consent

Ditetapkan di Bayung Lencir


pada tanggal 06 Januari 2022

DIREKTUR RSUD BAYUNG LENCIR,

dr. DIYANTI NOVITASARI, MARS


Pembina/IV.a
NIP.198103132010012015

Anda mungkin juga menyukai