PANDUAN
PELAYANAN GIZI
TAHUN 2022
1
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH SULAWESI TENGAH
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALU
Tentang
PEMBERLAKUAN
PANDUAN PELAYANAN GIZI
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALU
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALU
2
4.Keputusan….
MEMUTUSKAN
Ditetapkan Di : Palu
Pada Tanggal : 2022
KEPALA RUMKITBHAYANGKARA PALU
COVER ............................................................................................................................1
DAFTAR ISI .....................................................................................................................3
BAB I DEFINISI .............................................................................................................. 5
BAB II RUANG LINGKUP ................................................................................................6
BAB III KEBIJAKAN ........................................................................................................ 7
BAB IV TATA LAKSANA .................................................................................................8
BAB V DOKUMENTASI .................................................................................................29
5
BAB I
DEFINISI
A. DEFINISI
B. TUJUAN
Menyediakan makanan yang berkualitas sesuai kebutuhan gizi, biaya, aman dan
dapat diterima oleh konsumen guna mencapai status gizi yang optimal.
6
BAB II
RUANG LINGKUP
7
BAB III
KEBIJAKAN
8
BAB IV
TATA LAKSANA
1. SistemSwakelola
Pada penyelenggaraan makanan rumah sakit systemswakelola, instalasi
gizi/unit gizi bertanggung terhadappelaksanaan seluruh kegiatan
penyelenggaraan makanan. Dalamsistem swakelola ini, seluruh sumber daya
yang diperlukan (tenaga,dana, metoda, sarana dan prasarana) disediakan
oleh pihak RS.Pada pelaksanaannya Instalasi Gizi/Unit Gizi mengelola
kegiatan gizisesuai fungsi manajemen yang dianut dan mengacu pada
PedomanPelayanan Gizi Rumah Sakit yang berlaku dan menerapkan
StandarProsedur yang ditetapkan.
2. SistemDiborongkankeJasaBoga(Out-sourcing)
Sistem diborongkan yaitu penyelengaraan makanan dengan
memanfaatkan perusahaan jasa boga atau catering untuk
penyediaanmakanan RS. Sistem diborongkan dapat dikategorikan menjadi
duayaitu diborongkan secara penuh (full out-sourching) dan diborongkan
hanya sebagian (semi out-sourcing).
Pada sistem diborongkan sebagian, pengusaha jasa boga
selakupenyelenggara makanan menggunakan sarana dan prasarana
9
atautenaga milik RS. Pada sistem diborongkan penuh, makanandisediakan
oleh pengusaha jasa boga yang ditunjuk tanpamenggunakan sarana dan
prasarana atau tenaga dari rumah sakit.Dalam penyelenggaraan makanan
dengan sistem diborongkan penuhatau sebagian, fungsi Dietisien rumah sakit
adalah sebagai perencana menu, penentu standar porsi, pemesanan
makanan,penilai kualitas dan kuantitas makanan yang diterima sesuai
denganspesifikasi hidangan yang ditetapkan dalam kontrak. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor715/Menkes/SK/V/2003 tentang Prasyarat Kesehatan Jasa Boga
disebutkan bahwa prasyarat yang dimiliki jasa boga untuk golongan B
termasuk Rumah Sakit yaitu :
3. SistemKombinasi
Sistem kombinasi adalah bentuk sistem penyelenggaraan makanan yang
merupakan kombinasi dari sistem swakelola dan system diborongkan sebagai
upaya memaksimalkan sumber daya yang ada.Pihak rumah sakit dapat
menggunakan jasa boga/catering hanyauntuk kelas VIP atau makanan
karyawan, sedangkan selebihnya dapat dilakukan dengan swakelola.
1. PenetapanPeraturanPemberianMakananRumahSakit
10
1. Pengertian
2) kandungan gizi
4) jenis menu.
2. Tujuan
Tersedianya ketentuan tentang macam konsumen, standar pemberian makanan,
macam dan jumlah makanan konsumen sebagai acuan yang berlaku dalam
penyelenggaran makanan RS. Penyusunan penentuan pemberian makanan
rumah sakit ini berdasarkan :
3) Kebutuhan gizi untuk diet khusus, dan angka kecukupan gizi yang mutakhir
sesuai dengan ketentuan peraturan perudang-undangan
5) Penentuanmenudanpolamakan
11
2. PenyusunanStandarBahanMakananRumahSakit
a. Pengertian
b. Tujuan
Tersedianya acuan macam dan jumlah bahan makanan seorangsehari sebagai
alat untuk merancang kebutuhan macam danjumlah bahan makanan dalam
penyelenggaraan makanan.
c. Langkah Penyusunan Standar Bahan Makanan Seorang Sehari
3. Perencanaan Menu
a. Pengertian
b. Tujuan
Tersusunnya menu yang memenuhi kecukupan gizi, selerakonsumen serta
memenuhi kepentingan penyelenggaraan makanan di rumah sakit.
12
c. Prasyarat
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan menu :
1) Peraturanpemberianmakananrumahsakit
Peraturan Pemberian Makanan Rumah sakit (PPMRS) sebagaisalah satu
acuan dalam penyelenggaraan makanan untukpasien dan karyawan
4) Dana/anggaran
Dana yang dialokasikan akan menentukan macam, jumlah dan
spesifikasi bahan makanan yang akan dipakai.
13
6) Food habit dan preferences
Food preferences dapat diartikan sebagai pilihan makanan
yangdisukai dari makanan yang ditawarkan, sedangkan food
habitadalah cara seorang memberikan respon terhadap caramemilih,
mengonsumsi dan menggunakan makanan sesuaidengan keadaan
sosial dan budaya. Bahan makanan yangtidak disukai banyak
konsumen seyogyanya tidak diulang penggunaannya.
8) MacamdanJumlahTenaga
Jumlah, kualifikasi dan keterampilan tenaga pemasak makanan perlu
dipertimbangkan sesuai macam dan jumlah hidangan yang
direncanakan.
Bentuk tim kerja untuk menyusun menu yang terdiri daridietisien, kepala
masak (chef cook), pengawas makanan.
2) Menetapkanmacammenu
Mengacu pada tujuan pelayanan makanan Rumah Sakit, makaperlu
ditetapkan macam menu, yaitu menu standar, menupilihan, dan kombinasi
keduanya.
14
3) Menetapkan lama siklus menu dan kurun waktu penggunaan menu
Perlu ditetapkan macam menu yang cocok dengan systempenyelenggaraan
makanan yang sedang berjalan. Siklus dapatdibuat untuk menu 5 hari, 7
hari, 10 hari atau 15 hari. Kurunwaktu penggunaan menu dapat diputar
selama 6 bulan-1tahun.
4) Menetapkanpolamenu
6) Mengumpukan macam hidangan untuk ppagi, siang, dan malam pada suatu
putaran menu termasuk jenis makanan selingan
15
9) Melakukan test awal menu
Bila menu telah disepakati, maka perlu dilakukan uji cobamenu. Hasil uji
coba, langsung diterapkan untuk perbaikanmenu.
4. PerencanaanKebutuhanBahanMakanan
a. Pengertian
b. Tujuan
Tersedianya taksiran macam dan jumlah bahan makanan denganspesifikasi
yang ditetapkan, dalam kurun waktu yang ditetapkanuntuk pasien rumah sakit.
16
e. Hitung kebutuhan macam dan jumlah bahan makananuntuk kurun waktu
yang ditetapkan (1 bulan, 3 bulan, 6bulan atau 1 tahun).
f. Masukkan dalam formulir kebutuhan bahan makanan yangtelah dilengkapi
dengan spesifikasinya.
Secara umum dapat pula dihitung secara sederhana dengan rumus sebagai berikut
(contoh menu 10 hari)
5. PerencanaanAnggaranBahanMakanan
a) Pengertian
b) Tujuan
Tersedianya rancangan anggaran belanja makanan yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan bagi
konsumen/pasien yang dilayani sesuai dengan standar yang ditetapkan.
c) Langkah perencanaan anggaran bahan makanan
17
3) Kumpulkan harga bahan makanan dari beberapa pasar
denganmelakukan survei pasar, kemudian tentukan harga rata-
ratabahan makanan.
1) Spesifikasi Tehnik
Biasanya digunakan untuk bahan yang dapat diukur secara objektif
dengan menggunakan instrument tertentu. Secara khusus digunakan
18
pada bahan makanan dengan tingkat kualitas tertentu yang secara
nasional sudah ada.
2) Spesifikasi Penampilan
Dalam menetapkan spesifikasi bahan makanan haruslah sesederhana,
lengkap dan jelas. Secara garis besar berisi :
3) Spesifikasi Pabrik
Diaplikasikan pada kualitas barang yang telah dikeluarkan oleh
suatu pabrik dan telah diketahui oleh pembeli. Misalnya spesifikasi untuk
makanan kaleng.
b. Survei Pasar
Survey pasar adalah kegiatan untuk mencari informasi mengenaiharga
bahan makanan yang ada dipasaran, sesuai denganspesifikasi yang dibutuhkan
sebagai dasar perencanaan anggaranbahan makanan. Dari survei tersebut akan
diperoleh perkiraanharga bahan makanan yang meliputi harga terendah,
hargatertinggi, harga tertimbang dan harga perkiraan maksimal.
19
1) Pengertian:
Pemesanan bahan makanan adalah penyusunan permintaan(order) bahan
makanan berdasarkan pedoman menu dan rata-ratajumlah konsumen /pasien
yang dilayani, sesuai periodepemesanan yang ditetapkan.
2) Tujuan:
Tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai menu, waktupemesanan,
standar porsi bahan makanan dan spesifikasi yangditetapkan
3) Prasyarat:
20
makanan merupakan prosedur penting untuk memperoleh bahan makanan,
biasanyaterkait dengan produk yang benar, jumlah yang tepat, waktu yang tepat
dan harga yang benar.
8. PenerimaanBahanMakanan
a. Pengertian:
b. Tujuan
Diterimanya bahan makanan sesuai dengan daftar pesanan, waktupesan dan
spesifikasi yang ditetapkan.
c. Prasyarat
21
2) Tersedianya spesifikasi bahan makanan yang telah ditetapkan.
9. PenyimpanandanPenyaluranBahanMakanan
1) Pengertian
Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata,menyimpan,
memelihara jumlah, kualitas, dan keamanan bahanmakanan kering dan
segar di gudang bahan makanan kering dandingin/beku.
2) Tujuan
Tersedianya bahan makanan yang siap digunakan dalam jumlahdan kualitas
yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
3) Prasyarat
(a) Adanya ruang penyimpanan bahan makanan kering dan bahan
makanan segar.
(b)Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanansesuai
peraturan.
(c) Tersedianya kartu stok bahan makanan/buku catatan keluar
masuknya bahan makanan.
22
(a) Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima,segera
dibawa ke ruang penyimpanan, gudang atau ruangpendingin.
(b) Apabila bahan makanan langsung akan digunakan, setelahditimbang
dan diperiksa oleh bagian penyimpanan bahanmakanan setempat
dibawa ke ruang persiapan bahanmakanan.
1) Pengertian
2) Tujuan
Tersedianya bahan makanan siap pakai dengan jumlah dankualitas yang
tepat sesuai dengan pesanan dan waktu yangdiperlukan.
3) Prasyarat
(a) Adanya bon permintaan bahan makanan (Contoh bonpermintaan
bahan makanan pasien dan pegawai sebagaimanatercantum dalam Form
XIV dan Form XV).
a. Pengertian
b. Prasyarat
23
1) Tersedianya bahan makanan yang akan dipersiapkan
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Prasyarat
24
4) Tersedianya aturan dalam menilai hasil pemasakan
1) Pemasakandenganmediumudara,seperti:
(b) Membakar yaitu memasak bahan makanan langsung diatasbara api sampai
kecoklatan dan mendapat lapisan yangkuning.
(a) Merebus yaitu memasak dengan banyak air. Pada dasarnyaada 3 cara dalam
merebus, yaitu:
(1) Api besar untuk mendidihkan cairan dengan cepat danuntuk merebus
sayuran.
(2) Api sedang untuk memasak santan dan berbagai masakansayur.
(3) Api kecil untuk membuat kaldu juga dipakai untukmasakan yang
memerlukan waktu lama.
25
Menggoreng adalah memasukkan bahan makanan dalam minyakbanyak
atau dalam mentega/margarine sehingga bahan menjadikering dan
berwarna kuning kecoklatan.
12.Distribusi Makanan
1. Pengertian
2. Tujuan
Konsumen/pasien mendapat makanan sesuai diet dan ketentuanyang berlaku
3. Prasyarat
26
daftarpermintaan makanan pasien ruang rawat inap
sebagaimanatercantum dalam Form XVII).
27
b). Pengawasan dapat dilakukan dengan mudah dan teliti.
d). Ruangan pasien terhindar dari bau masakan dan kebisinganpada waktu
pembagian makanan.
a). Tidak memerlukan tempat yang luas, peralatan makan yangada di dapur
ruangan tidak banyak.
c). Makanan dapat disajikan lebih rapi dan baik serta denganporsi yang sesuai
kebutuhan pasien.
28
b).Makanan dapat rusak bila petugas lupa untuk menghangatkan kembali.
c). Besar porsi sukar diawasi, khususnya bagi pasien yangmenjalankan diet.
BAB V
DOKUMENTASI
29
Dilakukan audit kepatuhan penerapan kewaspadaan berdasarkan transmisi, hasilnya
dilaporkan ke unit dan direksi .
Ditetapkan Di : Palu
Pada Tanggal : 2022
KEPALA RUMKITBHAYANGKARA PALU
30