Halaman : 1/3
Puskesmas Tanda tangan
dr.R.A. Emiria UK, M.Kes
Sekip Kepala Puskesmas
NIP.198012272009032002
1. Pengertian Suatu kegiatan/proses penanganan Reaksi analfilaktik merupakan sindrom klinis
akibat reaksi imunologis ( reaksi alergi) yang bersifat sisitemik, cepat dan hebat yang
dapat menyebabkan gangguan respirasi, sirkulasi, percernaan dan kulit.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membuat diagnosa dan terapi
rasional yang cepat dan tepat
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 440/ /SK/PKM-S/III/2022 tentang Pedoman
Pelayanan Ruangan Tindakan Puskesmas Sekip.
c. Langkah-langkah:
1. Petugas menerima pasien di ruang tindakan.
2. Petugas melakukan anamnesis :
Keluhan : suatu reaksi analfilaksis berbeda-beda gradasinya sesuai berat
ringannya reaksi antigen –antibodi atau tingkat sensitivitas seseorang
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik:
Pasien tampak sesak nafas, frekuensi nafas meningkat, sianosis karena
edema laring dan bronkosapsme. Hypotensi merupakan gejala yang
menonjol pada syok analfilaktik. Adanya takikardi, edema periorbital, mata
berair, hiperemi konjungtiva. Adanya tanda urtikaria dan eritema
4. Petugas menentukan kemungkinan diagnosa reaksi analfilaksis
5. Petugas melakukan tatalaksana :
- Posisi tredelenburg
- Berikan adrenalin 0,3-0,5ml dari larutan 1:1000 IM
- Berikan difenhiramin HCL5-10 mgIV atau hidrocortison 100-250mgIV
6. Petugas mengobservasi kondisi pasien
7. Petugas menentukan tindakan selanjutnya berdasarkan kondisi pasien(rawat
jalan atau rujuk ke RS)
8. Petugas mendokumentasikan kegiatan didalam rekam medis
Kemungkinan
diagnosa
Petugas
Penatalaksanaan
mengobservasi
kondisi pasien
Tindakan Selanjutnya
Petugas mendokumentasikan
kegiatan dalam rekam medis