Anda di halaman 1dari 8

Mata Kuliah : Manajemen Pengololaan Rumah Sakit

Dosen Pengampu : Dr. Jasmin Ambas, SKM., M. Kes

Tugas Individu Resume

OLEH :

Nurmaya Marjuni
0008.10.14.2020
AKK2

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
Manajemen Pelayanan Medis Rumah sakit yaitu Pelayanan medik khususnya
medik spesialistik merupakan salah satu Ciri dari Rumah Sakit yang membedakan
antara Rumah Sakit dengan fasilitas pelayanan lainnya.

Kontribusi pelayanan medik pada pelayanan di Rumah Sakit cukup besar dan
menentukan ditinjau dari berbagai aspek, antara lain aspek jenis pelayanan, aspek
keuangan, pemasaran, etika dan hukum maupun administrasi dan manajemen
Rumah Sakit itu sendiri

Menurut PP No.32 Tahun 1996 Tenaga Medik termasuk tenaga kesehatan

• Menurut Permenkes No.262/1979 yang dimaksud dengan tenaga medis adalah


dengan tenaga medis adalah lulusan Fakultas Kedokteran atau Kedokteran Gigi dan
"Pascasarjana" yang memberikan pelayanan medik dan penunjang medik.

PEMBAGIAN ZONA RESIKO PENULARAN COVID-19 DI RUMAH SAKIT yaitu


Zona Covid- 19 Merupakan area/ruangan yang tingkat risiko terjadinya penularan
COVID-19 tinggi karena berhubungan secara langsung maupun tidak langsung
dengan pelayanan pasien COVID-19. Zona ini diperuntukan bagi pasien kontak erat,
suspek, probable dan konfirmasi COVID-19, Sedangkan Zona Non Covid-19 yaitu
Merupakan area/ruangan yang tingkat risiko terjadinya penularan COVID-19 rendah
karena tidak berhubungan langsung dengan pelayanan pasien COVID-19.

Area IRJ khusus COVID menerima pasien dari triase IRJ yaitu pasien dengan gejala
COVID-19.

Saat memasuki area ini :

• Petugas bagian registrasi yang akan mendaftarkan pasien.

• Seluruh konsultasi poliklinik untuk pasien dilakukan pemeriksaan di ruang


konsultasi IRJ risiko tinggi oleh Dokter.

• Selanjutnya pasien dilakukan pemeriksaan penunjang seperti swab, rontgen


dan labortorium lainnya sesuai indikasi dan protokol bagi pasien COVID-19.

• Bila pasien tidak perlu dirawat inap, pasien dapat dipulangkan dengan surat
pengantar ke Puskesmas jika dilakukan karantina atau isolasi mandiri.
• Bila pasien perlu rawat inap pasien diarahkan menuju instalasi rawat inap
risiko tinggi.

Area IGD khusus COVID menerima pasien dari triase IRJ yaitu pasien dengan
gejala COVID-19.

Saat memasuki area ini:

• Petugas bagian registrasi yang akan mendaftarkan pasien.

• Seluruh konsultasi poliklinik untuk pasien dilakukan pemeriksaan di ruang


konsultasi IGD risiko tinggi oleh Dokter.

• Selanjutnya pasien dilakukan pemeriksaan penunjang seperti swab, rontgen


dan labortorium lainnya sesuai indikasi dan protokol bagi pasien COVID-19.

• Bila pasien tidak perlu dirawat inap, pasien dapat dipulangkan dengan surat
pengantar ke Puskesmas jika dilakukan karantina atau isolasi mandiri.

• Bila pasien perlu rawat inap pasien diarahkan menuju instalasi rawat inap
risiko tinggi.

Area perawatan Khusus Covid meliputi:

• Ruang rawat inap (tekanan negatif/natural air flow),

• kamar operasi, kamar bersalin, ruang rawat intensif,

• ruang tindakan dan ruang lainnya.

• Area ini menerima pasien dari IRJ atau IGD dengan gejala COVID-19.
Petugas di area ini, hanya boleh masuk dan keluar melalui ruang ganti
(doning/doffing). Area ini dipisahkan dengan area non COVID-19
menggunakan pembatas permanen atau sementara. Transfer obat, sample
lab, dan makanan dilakukan melalui loket khusus atau ruang penghubung.
Pengantar/pengunjung tidak diperkenankan memasuki area ini.
PELAYANAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang


berperan besar menentukan pelayanan kesehatan. Keperawatan sebagai
profesi dan perawat sebagai tenaga professional dan bertanggung jawab
untuk memberikan pelayanan keperawatan sesuai kompetensi dan
kewenangan yang dimiliki secara mandiri maupun bekerjasama dengan
anggota kesehatan lainnya. Asuhan keperawatan merupakan proses atau
rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan secara langsung
kepada klien /pasien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Dilaksanakan
berdasarkan kaidah- kaidah keperawatan sebagai suatu profesi yang
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan,bersifat humanistic, dan berdasarkan
pada kebutuhan objektif klien untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien.

Dengan mengetahui proses asuhan keperawatan, kita dapat lebih memahami


makna mengenai keperawatan ini dan lebih mahir di dalam pemberian
asuhan keperwatan di segala usia, seperti halnya juga kita dapat lebih
mengerti bagaimana pemberian asuhan keperawatan untuk mengenal
masalah yang dialami dan mengetahui dasar-dasar mengenai lansia seperti
apa yang dimaksud dengan usia lansia, tipe-tipe usia lansia sampai pada
asuhan keperawatan pada usia lanjut. Dalam menangani pasien lansia, peran
keluarga juga sangat penting sehingga meningkatnya tingkat kesehatan pada
pasien lansia tersebut. Dan juga dengan memeahami seberapa penting
asuhan keperawatan ini terhadap pasien, maka sumber kesalahan-
kesalahan yang mungkin saja terjadi pada pasien dapat terhindar dengan
baik.

Pelayanan Rujukan

Pelayanan kesehatan rujukan merupakan sistem penyelenggaraan pelayanan


kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik
terhadap suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal (dari
unit yang lebih mampu menangani) atau secara horizontal (antar unit yang
setingkat kemampuannya).
Syarat-syarat yang harus dipenuhi pasien untuk memperoleh pelayanan
rujukan :

A. Pertolongan pertama dan/atau tindakan stabilisasi kondisi pasien sesuai


indikasi medis serta sesuai dengan kemampuan untuk tujuan keselamatan
pasien selama pelaksanaan rujukan;
B. Melakukan komunikasi dengan penerima rujukan dan memastikan bahwa
penerima rujukan dapat menerima pasien dalam hal keadaan pasien gawat
darurat;dan
C. Membuat surat pengantar rujukan untuk disampaikan kepada penerima
rujukan.

Sistem rujukan berjenjang merupakan system pelayanan kesehatan bagi


masyarakat yang bertujuan untuk mengendalikan mutu dan biaya pelayanan
dalam sistem JKN. Sistem ini juga dirancang agar pelayanan kesehatan yang
diterima oleh pasien bisa optimal dan pasien dapat puas dengan pelayanan
tersebut. Meski demikian, berdasarkan fakta yang penulis temukan dari
referensi jurnal penelitian ternyata masih banyak persoalan dalam
pelaksanaan sistem rujukan berjenjang di FKTP. Pelayanan yang diberikan
oleh FKTP belum optimal karena tidak seimbangnya antara jumlah pasien
yang dilayani dan petugas dan infrastruktur pelayanan kesehatan. Hal
tersebut menyebabkan keluhan oleh pasien dan menyebabkan rendahnya
kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan. Oleh karena itu, peningkatan
mutu pelayanan di FKTP perlu segera diperbaiki.

Pendidikan dan pelatihan (diklat) adalah upaya yang dilakukan secara


sadar dan berencana untuk membekali peserta dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap dalam kurun waktu yang telah ditentukan (Daryanto
dan Bintoro, 2014). Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu faktor
yang penting dalam pengembangan SDM. Pendidikan dan pelatihan tidak
hanya menambah pengetahuan, akan tetapi juga meningkatkan keterampilan
bekerja, dengan demikian meningkatkan produktivitas kerja (Sumarsono,
2009).
Diklat dikatakan baik apabila telah memenuhi komponen-komponen
standar program diklat berupa standar kompetensi, struktur program, silabus,
bahan ajar, tenaga pengajar, peserta, metode, pengelolaan, sarana
prasarana, pembiayaan, evaluasi dan juga memiliki standarisasi program
diklat berupa perencanaan program diklat, persiapan diklat, pelaksanaan
diklat, evaluasi program diklat. Begitupun sebaliknya diklat yang kurang baik
yaitu diklat yang tidak memenuhi komponen-komponen standar program dan
stadarisasi progam diklat.

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Dalam Penelitian dan pengembangan rumah sakit memiliki alur dan


hukum yang berlaku sesuai dengan ketentuan yang ada. Pimpinan rumah
sakit bertanggung jawab untuk melindungi manusia/pasien sebagiai subjek
penelitian.

Alur dan Tarif Penelitian di RS :

 Mengajukan Surat Permohonan


 Apabila Protokol telah lengkap dan disetujui oleh KEP RSUD Wates, maka
akan diterbitkan Surat Ijin Penelitian

 Apabila protokol yang diajukan masih belum sesuai akan dikembalikan ke


peneliti untuk diperbaiki atau diajukan ulang

 Surat Ijin Penelitian yang sudah terbit diambil di Sub.Bag. Diklat RSUD Wates

Karya Tulis Ilmiah (D3) = Rp. 200.000;- , Skripsi (S1) = Rp. 250.000;-

Tesis (S2) dan Disertasi (S3) = Rp. 275.000;- ,

Institusi/Proyek/Dosen = Rp. 1.000.000;-

Dasar Hukum Pedoman Kode Etik Penelitian :


 UU No.44/2009, Pasal 46 yaitu Rumah sakit bertanggung jawab secara
hukum terhadap semua kerugian yang menimbulkan atas kelalaian yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit.

 UU 44/2009, Pasal 32, Hak pasien dan UU 44/2009, Pasal 37

PELAYANAN ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN RUMAH SAKIT


Fungsi administrasi dibedakan atas 4 macam :

1. Perencanaan, termasuk perencanaan pembiayaan. 
2. Pengorganisasian, yang di dalamnya termasuk penyusunan staff. 
3. Pelaksanaan, yang di dalamnya termasuk pengerahan dan koordinasi. 
4. Penilaian, yakni dalam rangka melihat apakah rencana yang telah
disusun dapatdicapai atau tidak. 

Loyalitas pasien dipengaruhi secara signifikan oleh faktor penampilan


fisik (tangibles), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness),
jaminan (assurance), dan empati (empathy) dari kualitas jasa. Oleh karena
itu,
agar  perusahaan dapat meningkatkan loyalitas pasien, maka pihak manajem
en perlu memperhatikan kualitas jasa, terutama dengan lebih
mengintensifkan pada faktor empati. 

Laporan keuangan rumah sakit merupakan  penyamapaian informasi
kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap entitas tersebut. Nilai lebih
dari rumah sakit pemerintah menjadi badan layanan umum ditinjau dari isi
pelaporan keuangan adalah rumah sakit harus mengikuti ketentuan untuk
pelaporan keuangan organisasi nirlaba dan menyanggupi untuk laporan
keuangan tersebut diaudit oleh auditor independence. Dengan kesanggupan
tersebut tentu saja diharapkan rumah sakit dapat mencapai tata kelola
yang  baik dan pelaporan yang transparans.
MANAJEMEN PENGELOLAAN SDM RUMAH SAKIT Manajemen rumah
sakit merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pelayananrumah sakit
secara keseluruhan dan bahkan merupakan salah satu sendi utama
dalamkegiatan sehari-hari. Manajemen administrasi rumah sakit punya
kewajiban dan jugatanggung jawab moral serta hukum untuk memberikan
mutu pelayanan yang sesuaistandar untuk pasien yang ditanganinya.

Rumah sakit merupakan fasilitas kesehatan rujukan utama bagi


masyarakat yang inginmemperoleh pelayanan kesehatan baik untuk
pengobatan maupun untuk pemulihankesehatannya. Sebagai pusat rujukan
kesehatan utama, rumah sakit dituntut mampumemberikan pelayanan yang
komprehensif bagi setiap pasiennya.Sumber DayaManusia (SDM) dirumah
sakit menjadi hal penting yang mendukung berkembangnyarumah sakit
danmenjadi tolak ukur dalam penilaian pengembangan mutu pelayanan di
rumah sakit.

Manajemen SDM kini memiliki tugas untuk mencapai pemanfaatan


sumber dayamanusia yang efektif, hubungan kerja yang baik antar pegawai,
pengembangan pegawaiyang maksimum, moral yang tinggi dalam organisasi,
serta pengembangan dan apresiasiaset manusia yang berkelanjutan.
Sebagian besar rumah sakit telah cukup memahamipentingnya perencanaan
sumber daya manusia dengan prinsip memberikan pekerjaayang sesuai
dengan individu sehingga dapat mencapai pelayanan yang efisien
dankepuasan pasien.

Anda mungkin juga menyukai