PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan pendaftaran adalah mencatat data sosial atau mendaftar pasien untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, atau mencatat hasil pelayanannya. RS
AMANDA MITRA KELUARGA harus menyediakan skrining medis yang sesuai untuk
setiap orang yang datang kerumah sakit yang meminta pemeriksaan atau pengobatan untuk
suatu kondisi medis. Skrining medis harus dapat digunakan untuk menentukan apakah pasien
mempunyai kondisi medis yang emergesi.Suatu kondisi medis yang emergesi berarti pasien
dengan gejala akut yang cukup berat dan tanpa perhatian medis yang segera dapat
diperkirakanakan mengakibatkan kesehatan pasien dalam bahaya yang serius, gangguan
fungi tubuh yang serius, atau disfungsi yang serius dari organ tubuh atau bagian.Pasien
bukan emergensi akan mendapat perawatan yang continue sesuai dengan status klinisnya dan
sumber daya yang tersedia. Untuk pasien yang membutuhkan pelayanan diluar dari yang
tersedia di RS AMANDA MITRA KELUARGA, pasien akan dipindahkan atau dirujuk ke
fasilitas perawatan kesehatan yang sesuai mempunyai perjanjian dan hubungan dengan
organisasi atau fasilitas agar dapat memberikan pasien perawatan yangsesuai jika sumber
daya yang dibutuhkan tidak tersedia di RS AMANDA MITRA KELUARGA.
Struktur dari kebijakan ini terdiri dari 3 bagian ;
I : kebijakan utama
II : ruang lingkup pelayanan di RS AMANDA MITRA KELUARGA
III : pedoman akses untuk perawatan dan penerimaan
Walapun terdapat perbedaan dalam setiap aspek menurut persyaratan praktis dari
pelayanan,persyaratan tersebut akan mempunyai prinsip umum yang sama. Dokumen ini
berlaku untuk semua petugas kesehatan yang bekerja di RS AMANDA MITRA
KELUARGA termasuk para manajer, bidan , perawat, dokter, dan petugas kesehatan yag
berhubungan atau siapapun yang membuat kontak pertama dengan pasien dan melakukan
penilaian mengenai kebutuhan pasien tersebut.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum adalah meregistrasi pasien untuk memastikan agar catatan pelayanan
kesehatan pasien sekarang, sebelumnya dan berikutnya terangkum didalam satu catatan
rekam medis yang sama.
2. Tujuan khusus dari pendaftaran rawat jalan adalah ;
a. Untuk membangun respon yang sesuai oleh unit emergensi dalam menerima,
menyaring dan menstabilkan pasien yang datang dengan kondisi klinis darurat.
b. Untuk memastikan standarisasi penerimaan pasien rawat inap,dan pendaftaran
pelayanan pasien rawat jalan.
c. Untuk memberikan pedoman bagi semua staf petugas kesehatan dalam memberikan
perawatan untuk proses akses bagi pasien untuk mendapat perawatan serta kontinuitas
pelayanan.
C. RUANG LINGKUP
Pasien dapat mengakses layanan perawatan di unit emergensi dan VK24 jam per hari,
7 hari per minggu 52 minggu per tahun. Pasien akan di triasedan dikategorikan untuk
penilaian dan perawtan dapat dilakukan pada saat yang bersamaan.Pasien dapat melakukan
akses untuk mendapat perawatan ;
1. 1.Rawat jalan poliklinik dan One Day Care (ODC)
2. Unit emergensi
3. VK Pasien hanya dapat dilayani di RS AMANDA MITRA KELUARGA
Jika tersedia jenis layanan yang dibutuhkan. Apabila layanan yang dibutuhkan tidak
memadai atau tidak ada, maka pasien harus dirujuk ke rumah sakit lain yang memiliki
kebutuhan jenis layanan uang dibutuhkan pasien saat itu dengan sebelumnya dilakukan tes
pemeriksaan penunjang sebagai dasar pengambilan keputusan sesuai standart pelayanan
medis.Pasien akan dipindahkan ke rumah sakit lain, untuk mendapatkan pelayanan yang
sesuai, ketika tidak tersedianya pelayanan tersebut di RSU FIKRI MEDIKA atau jika pasien
ingin untuk dipindahkan ke rumah sakit dikarenakan asuransi atau masalah lainnya
(merujuk kepada kebijakan transfer pasien). Pada pasien dengan hambatan / keterbatasan /
kendala fisik/ komunikasi / bahasa / budaya, RS AMANDA MITRA KELUARGA
memfasilitasi untuk menyelesaikan kendala tersebut.
BAB II
TATA LAKSANA
B. TATA LAKSANA
Semua pasien yang mendapatkan pelayanan perawatan kesehatanatau yang akan
mendapatkan pelayanan kesehatan harus diregistrasikan didalam data pasien dan mendapatkan
nomor rekam medis meliputi pasienrawat inap termasuk bayi baru lahir, serta
mengindentifikasi pasien
1. Proses penerimaan pasien rawat jalana.
a. Pasien datang ke bagian admisi dan diterima oleh petugas admisi.
b. Petugas menanyakan apakah pasien tersebut merupakan pasien baru(pasien yang
pertama kali berkunjung, tidak membawa kartu berobatdan kehilangan kartu) atau
pasien lama.
c. Jika pasien tersebut adalah pasien baru, maka petugas admisimendaftar pasien
sebagai berikut ;
1) Petugas admisi akan mengidentifikasi pasien sesuai denganidentitas diri
(KTP/SIM)
2) Jika pasien mempunyai asuransi maka petugas admisi memintakartu asuransi
untuk di swipe dan konfirmasi ke asuransi terkait sertameminta foto copy
KTP maupun kartu asuransi tersebut.
3) Petugas admisi memasukkan data ke system IT sesuai kebenarandata pasien
4) Petugas mencetak Kartu berobat dan memberikan kepada pasienuntuk
disimpan agar dibawa kembali ketika berobat.
d. Jika pasien tersebut adalah pasien lama
1) Petugas menerima dan meneliti antara kartu identitas diri dengankartu
berobat
2) Petugas mendaftar pasien sesuai dengan pelayanan yang akandituju
3) Petugas rekam medis mengambil berkas rekam medis danmenyerahkan ke unit
yang dituju
B. Standar Fasilitas
Rumah Sakit harus mempunyai ruang khusus untuk penyelenggaraan
manajemen, ruang pelayanan pasien dan ruang tunggu pelayanan pasien yang
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan, serta harus memperhatikan kondisi ruangan
yang sejuk, sanitasi dan pemisahan antara meja pelayanan pasien dan ruang tunggu
pelayanan pasien.
C. Peralatan
Fasilitas peralatan memenuhi persyaratan yang ditetapkan terutama untuk
perlengkapan pembuatan kartu berobat/kunjungan, pembuatan label identitas pasien dan
pembuatan gelang identitas pasien. Fasilitas peralatan tersebut harus dijamin sensitif pada
pengukuran dan memenuhi persyaratan untuk peralatan tertentu setiap tahun.Peralatan
minimal yang harus tersedia:
1. Peralatan untuk mencetak kartu kunjungan/kartu berobat
2. Peralatan kantor untuk administrasi dan arsip.
3. Registrasi data pasien.
4. AC untuk ruang pelayanan admisi pasien
5. Alarm
Macam- macam Peralatan
a. Peralatan Kantor
1) Furniture (meja, kursi, lemari buku/rak, filling cabinet,dll)
2) Komputer
3) Alat tulis kantor
4) Telepon
5) Mesin pencetak gelang dan label identitas pasien
6) Mesin pencetak kartu kunjungan pasien
b. Peralatan Sistem Komputerisasi
Sistem komputerisasi harus diadakan dan difungsikan secara optimal untuk
kegiatan sekretariat, pengurusan asuransi dan perusahaan kerjasama, registrasi data
dan pelayanan pasien lainnya. Sistem informasi layanan pasien ini harus terintegrasi
dengan sistem informasi Rumah Sakit untuk meningkatkan efisiensi fungsi
manajerial dan agar data pasien mudah di registrasi kembali guna kebutuhan resume
medis pasien. Sistem komputerisasi meliputi:
1) Jaringan
2) Perangkat keras
3) Perangkat lunak (program aplikasi)
c. Peralatan Produksi
1) Peralatan pelayanan admisi untuk pembuatan gelang identitas pasien, label
identitas pasien dan kartu kunjungan pasien.
2) Peralatan harus dapat menunjang persyaratan keamanan dan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
d. Pendistribusian / pelayanan
1) Pelayanan pasien rawat inap
2) Pelayanan pasien rawat jalan IGD
3) Pelayanan permintaan resume medis dan surat keterangan
4) Pelayanan pengajuan pembuatan kartu keluarga dan akta kelahiran
5) Layanan operator telepon 24 jam
6) Kebutuhan ruang perawatan / unit lain.
BAB IV
A. Pengertian
Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu sistem yang
membuat asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman. Sistem ini mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil. Maksud dari sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong
perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien ini menyoroti bagian-bagian yang
bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan memberikan bukti serta solusi
dari konsensus para ahli atas permasalahan ini.Dalam pelayanan farmasi sasaran
keselamatan pasien adalah keamanan obat yang perlu diwaspadai.
B. Tujuan
Tujuan “Patient Safety” adalah
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit.
2. Meningkatnya akun tabilitas Rumah Sakit terhadap pasien dan masyarakat.
3. Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di Rumah Sakit dalam penggunaan
obat.
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dalam pemakaian obat.
C. PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu merupakan mekanisme kegiatan pemantauan dan
penilaian terhadap pelayanan yang diberikan, secara terencana dan sistematis,
sehingga dapat diidentifikasi peluang untuk peningkatan mutu
serta menyediakan mekanisme tindakan yang diambil. Melalui pengendalian mutu
diharapkan dapat terbentuk proses peningkatan mutu Pelayanan Pasien yang
berkesinambungan.Pengendalian mutu Pelayanan Pasien merupakan kegiatan yang
dapat dilakukan terhadap kegiatan yang sedang berjalan maupun yang sudah
berlalu. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui Monitoring dan evaluasi.Tujuan
kegiatan ini adalah untuk menjamin Pelayanan admisi rumah sakit yang sudah
dilaksanakan sesuai dengan rencana dan upaya perbaikan kegiatan yang akan
datang. Pengendalian mutu Pelayanan Admisi Rumah Sakit harus reintegrasi dengan
program pengendalian mutu pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang dilaksanakan
secara berkesinambungan.
BAB VII
PENUTUP