Anda di halaman 1dari 8

BAB I

DEFINISI

Definisi American Hospital Association di tahun 1978 menyatakan bahwa


Rumah Sakit adalah suatu institusi yang fungsi utamanya adalah memberikan
pelayanan kepada pasien-diagnostik dan terapeutik untuk berbagai penyakit dan
masalah kesehatan, baik yang bersifat bedah maupun non bedah. Rumah sakit
harus dibangun, dilengkapi, dan dipelihara, dengan baik untuk menjamin
kesehatan dan keselamatan pasiennya dan harus menyediakan fasilitas yang
lapang, tidak berdesak-desakan dan terjamin sanitasinya bagi kesembuhan pasien.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
rumah sakit juga menyebutkan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Instalasi Gawat Darurat adalah unit pelayanan di rumah sakit yang tersedia
24 jam untuk memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman
kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multi disiplin.
Selain itu Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Islam (IGD) adalah salah satu
bagian di rumah sakit Sansani yang menyediakan penanganan awal bagi pasien
yang menderita sakit dan cedera, yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya.
Di IGD dapat ditemukan dokter dari berbagai spesialisasi bersama sejumlah
perawat dan juga asisten dokter. Saat tiba di IGD, pasien biasanya menjalani
pemilahan terlebih dahulu, anamnesis untuk membantu menentukan sifat dan
keparahan penyakitnya. Penderita yang terkena penyakit serius biasanya lebih
sering mendapat visite lebih sering oleh dokter daripada mereka yang penyakitnya
tidak begitu parah. Setelah penaksiran dan penanganan awal, pasien bisa dirujuk
ke RS, distabilkan dan dipindahkan ke RS lain karena berbagai alasan, atau
dikeluarkan (dipulangkan).
Sedangkan Alur Pelayanan adalah urutan atau tata cara yang harus diikuti
pasien untuk mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan.
BAB II
RUANG LINGKUP

Seperti telah diketahui sebelumnya, Rumah Sakit secara umum


menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pembahasan
pada panduan ini ditekankan pada Alur Pelayanan di Instalasi Gawat Darurat yang
ada di Rumah Sakit Sansani.
Prinsip-prinsip dasar pada layanan di Rumah Sakit :
1. Pasien datang ke rumah sakit dapat disebabkan karena beberapa alasan, yaitu :
a) Dikirim oleh/ rujukan rumah sakit lain, puskesmas atau jenis pelayanan
kesehatan lain.
b) Dikirim oleh/ rujukan praktik dokter, Dokter, bidan, atau tenaga kesehatan
lain di luar rumah sakit.
c) Datang atas kemauan sendiri.
2. Setelah pasien tiba di rumah sakit, pasien/ keluarga melakukan pendaftaran di
loket pendaftaran. Pasien ditanya mengenai tujuan kedatangannya di rumah
sakit.
3. Berdasarkan kecepatan pelayanan kesehatan, pasien datang ke rumah sakit
dapat dibedakan :
a) Pasien yang dapat menunggu yaitu pasien berobat jalan dengan perjanjian
dan pasien yang tidak dalam keadaan darurat.
b) Pasien yang datang perlu pertolongan segera (pasien gawat darurat).
4. Pasien di rumah sakit dapat dikategorikan sebagai pasien rawat jalan dan
rawat inap.
5. Bedasarkan jenis kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi :
a) Pasien baru, yaitu pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit
untuk keperluan pelayanan kesehatan dan akan menerima nomor rekam
medis.
b) Pasien lama adalah pasien yang pernah datang sebelumnya untuk
keperluan pelayanan kesehatan dan akan mempergunakan nomor rekam
medic.
BAB III
TATA LAKSANA

Poliklinik

Gbr. ALUR PELAYANAN PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT


RUMAH SAKIT SANSANI
Alur Pelayanan Pasien IGD
1. Pasien masuk ke Rumah Sakit melalui Pendaftaran/ admisi pada instalasi
rawat jalan (poliklinik) atau pada instalasi gawat darurat apabila pasien dalam
kondisi gawat darurat yang membutuhkan pertolongan medis segera/ cito.
2. Pasien melalui instalasi gawat darurat akan diberikan pelayanan medis sesuai
dengan kondisi kegawatdaruratan pasien.
 Pasien dengan tingkat kegawatdaruratan ringan setelah diberikan
pelayanan medis dapat langsung pulang setelah melakukan pembayaran.
 Pasien dengan kondisi harus didiagnosa lebih mendetail akan dirujuk ke
instalasi radiologi dan/ atau laboratorium. Selanjutnya apabila harus
ditindak bedah, maka pasien akan dikirim ke ruang bedah. Pasca bedah
untuk pasien yang kondisinya belum stabil akan dikirim ke ruang
Dokteran Intensif, pasien yang kondisinya stabil akan dikirim ke ruang
rawat inap kebidanan. Selanjutnya pasien meninggal akan dikirim ke
instalasi pemulasaraan jenazah. Pasien sehat dapat pulang setelah
melakukan pembayaran.
Kondisi Pasien

ALUR PELAYANAN RAWAT INAP

Pasien

UGD Poli Rawat Jalan

Indikasi Rawat Inap

Proses Pendaftaran
Pasien Rawat Inap di
Pendaftaran

Informasi TT Kosong,
Standar Tarif, dan
Pelayanan Rawat Inap
Tidak Pasien Menunggu
Ketersediaan Tempat Antrian Rawat
Inap
Ya
Pasien Mendapat Tempat dan
Diantar Petugas Ke Ruang
Rawat Inap

Proses Perawatan Di
Ruang Rawat Inap
Administrasi/Keuangan
Diperbolehkan
SembuhPulang Pulang Administrasi/Keuangan
Pemulasaran
MeninggalJenazah
Pasien

IGD Poli Rawat Jalan

Operasi Cito Operasi Elektif Operasi Elektif Operasi Cito

Unit Rawat Inap

Ruang Operasi

Ruang Pemulihan

Pemindahan

Unit Rawat Inap Unit intensif

BAB IV
DOKUMENTASI

Era globalisasi ini menuntut perkembangan pengetahuan dan teknologi


disegala unit kerja. Pelayanan Pasien di Rumah Sakit Sansani sebagai bagian dari
pelayanan kesehatan rumah sakit tentunya senantiasa perlu penyesuaian mengikuti
perkembangan tersebut.
Pelayanan Pasien Rumah Sakit Sansani merupakan bagian integral dari
sistem pelayanan rumah sakit. Upaya peningkatan mutu pelayanan memerlukan
landasan hukum dan batasan operasional, standar ketenagaan, standar fasilitas,
tata laksana, dan juga logistik. Untuk mengukur mutu pelayanan diperlukan
indikator mutu pelayanan. Pengukuran indikator mutu input, proses, output, dan
outcome dapat memberikan gambaran mutu Rumah Sakit. Panduan Alur
Pelayanan ini disusun untuk memberikan informasi tentang hal-hal tersebut.
Panduan Alur Pelayanan IGD ini diharapkan menjadi acuan bagi
pelaksanaan kegiatan pelayanan, sehingga indikator mutu output dapat tercapai.
Panduan Alur Pelayanan IGD ini diharapkan juga dapat meningkatkan
kemampuan RS Sansani dalam menciptakan transparansi, sinergi kerja, dan
kemudahan dalam pengelolaan kehumasan melalui peningkatan kelembagaan dan
mekanisme tata kerja, serta peningkatan prasarana dan sarana sehingga tersedia
layanan informasi secara terpadu kepada publik secara akurat, cepat dan tepat
waktu, serta dapat dipertanggungjawabkan.
Semoga panduan ini bermanfaat bagi semua pihak dengan harapan mutu
pelayanan dapat dijaga. Tidak lupa, sesuai perkembangan hendaknya panduan ini
secara berkala, dievaluasi, dan direvisi.

Anda mungkin juga menyukai