Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Undang-undang kesehatan Nomor 44 tahun 2009, Rumah Sakit

merupakan institusi pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

menyediakan rawat jalan, rawat inap, gawat darurat dan sarana prasarana lainnya.

Instalasi rawat jalan merupakan unit fungsional yang menangani penerimaan pasien

di Rumah Sakit, baik yang berobat rawat jalan atau yang akan di rawat inap di

Rumah Sakit.

Pelayananan rawat jalan merupakan salah satu unit kerja di Rumah Sakit

yang melayani pasien berobat jalan tidak lebih dari 24 jam pelayanan, termasuk

seluruh prosedur diagnostik dan terapeutik. Rawat jalan merupakan salah satu yang

dominan dari pasar keuangan yang bermakna sehingga selalu dilakukan upaya untuk

meningkatkan mutu pelayanan (Azwar,1996)

Pelayanan rawat inap adalah dimana pasien sebuah rumah sakit harus

menjalani proses perawatan yang ditangani oleh dokter sesuai dengan penyakit yang

diderita. Pasien yang menjalani rawat inap di ruangan tertentu dan biasanya akan di

infus tangannya. Menurut American Hospital Association tahun 1978 rawat inap

adalah suatu institusi yang fungsi utamanya adalah memberikan pelayanan kepada

pasien untuk diagnostik dan terapeutik serta berbagai penyakit dan masalah

kesehatan, baik yang bersifat bedah maupun non bedah.

Rawat inap adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan kedokteran intensif

yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit, baik Rumah sakit umum maupun rumah

sakit bersalin. Menurut Sjafii 2004:9 Rawat inap merupakan pelayanan kesehatan

perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan, rehabilitasi

1
medis dengan menginap di ruang rawat inap pada sarana kesehatan rumah sakit

pemerintah maupun swasta, serta puskesmas perawatan dan rumah sakit bersalin

yang oleh karena penyakitnya penderita harus menginap. Salah satu upaya

meningkatkan mutu pelayanan rawat jalan dan rawat inap adalah dengan

prosedurpelayananrawat jalan dengan rawat inap.

RSIA Sayang Ibu Batusangkar adalah salah satu rumah sakit swasta yang

beralamat di Jalan Hamka nomor 273 Batusangkar. RSIA sayang ibu memiliki

fasilitas IGD 24 jam, rawat jalan antara lain Poliklinik Kebidanan &Penyakit

Kandungan, Poliklinik Anak dan Poliklinik Penyakit Dalam, rawat inap, rawat inap

khusus, kamar bersalin, recovery room, kamar operasi, dan perinatologi. Di Rumah

Sakit Sayang Ibu dan Anak ini dimana terdapat pelayanan rawat jalan, rawat inap

dan instalasi gawat darurat. Namun, masih belum terstruktur dengan yaitu proses

pendaftarannya antara pelayanan rawat inap dengan rawat jalan.

Pasien secara sistem antrian datang baik rawat jalan maupun rawat inap

mendatangi admission, setelah pasien masuk ke ruang periksa dan ternyata pasien

tersebut mendapat surat perintah rawat, dan pasien dinyatakan pasien rawat inap

sehingga admission harus melayani pasien rawat inap tersebut, mulai dari mengisi

status rawat inap, mencetak SEP, membuat gelang pasien, meminta persetujuan

rawat inap terhadap keluarga pasien, dan mengantarkan pasien rawat inap tersebut ke

laboratorium. Oleh karena itu, pasien yang rawat jalan menjadi terbengkalai karena

admission harus melayani pasien rawat inap. Dan khusus untuk hari Selasa dan Rabu

admission melayani pasien Poliklinik Kandungan Poliklinik Anak, sehingga

admission kewalahan/bingung karena harus memilih manayang harus dilayani

terlebih dahulu antara pasien dari Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan

dengan pasien rawat jalan anak karena petugas admission juga sedang melayani

2
pasien rawat inap dari poliklinik tersebut dan menjelaskan prosedur dan tata tertib

rumah sakit. Setelah itu, pasien rawat jalan datang secara bersamaan mendaftar

keadmission, sehingga admission menunda pelayanan pasien rawat jalan tersebut.

Pembuatan SEP yang dibuat oleh admission tidak dapat diprediksi jumlahnya

hanya tergantung pasien bpjs ramai saja, maka admission tidak dapat mengontrol

sendiri, dan selalu membutuhkan bantuanrekammedis. Namun jikapasien tidak ramai

admission bisa melayani pasien dengan baik

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis tertarik untuk membahas prosedur

pelayanan rawat inap dan rawat jalan yang berkaitan dengan admision agar

pelayanan rawat inap dan rawat jalan dapat lebih efisien dan pasien tidak terlalu

lama terbengkalai.

A. TUJUAN

Untuk mengetahui prosedur pelayanan pasien rawat jalan dengan rawat inap di

RSIA Sayang Ibu Batusangkar yang berkaitan dengan admission.

B. RUANG LINGKUP

1. Tempat pelaksaanaan

Penelitian ini dilaksanakan di RSIA Sayang Ibu Batusangkar.

2. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah Bulan April-Juni 2019 di RSIA Sayang

Ibu Batusangkar.

3. Unit Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian unit admission ini dilakukan di Poliklinik Anak dan

Poliklinik Kebidanan d an Penyakit KandunganRSIA Sayang Ibu Batusangkar.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Rawat Jalan

Rawat jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk

pengamatan, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan lainnya

tanpa mengharuskan pasien tersebut dirawat inap. Keuntungannya pasien tidak

perlu mengeluarkan biaya untuk menginap (opname).

Menurut Dirjen Yanmed (2006;34) penerimaan pasien rawat jalan dinamakan

TPP RJ (Tempat Penerimaan Rawat Jalan). Fungsi utamanya adalah menerima

pasien untuk berobat ke poliklinik yang dituju masing-masing pasien tersebut.

Prosedur penerimaan pasien dapat disesuaikan dengan sistem yang dianut

masing-masing rumah sakit.

Dilihat dari jenis kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Pasien Baru

Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit

untuk keperluan mendapatkan pelayanan kesehatan. Setiap pasien baru

diterima ditempat penerimaan pasien (TPP) dan akan diwawancarai oleh

petugas guna mendapatkan informasi data identitas sosial pasien yang harus

diisikan formulir ringkasan klinik.

2. Pasien lama

Pasien lama adalah pasien yang pernah berobat/datang sebelumnya ke rumah

sakit, maka pasien mendatangi tempat pendaftaran pasien lama atau tempat

penerimaan pasien yang telah ditentukan.

4
Pendaftaran Pasien Rawat Jalan

Sistem informasi di pelayanan agar petugas pelayanan pendaftaran pasien dapat

mengentri data pasien dan mengakses program pendaftaran dengan bantuan komputer yang

telah diprogram dan bisa melaksanakan mutasi pasien dari pendaftaran unit atau instalasi

sesuai dengan tempat yang akan dituju pasien serta membantu untuk mencari informasi

mengenai pasien yang mendaftar. Sehingga diharapkan kerjanya lebih efektif dan efisien.

Pelayanan yang diberikan kepada pasien harus menyeluruh ke semua poliklinik dan harus

sesuai dengan lima dimensi mutu pelayanan yaitu, tangible, reliability, responsiveness,

acurance, dan empaty.

B. Pengertian Prosedur Rawat Jalan

Prosedur rawat jalan adalah aturan atau sistem yang dibuat untuk melayani atau

memenuhi kebutuhan pasien. Dalam hal ini pasien mendapatakan perawatan

tentang kesehatan tanpa harus dirawat inap.

a. Pasien datang ke rumah sakit dan langsung melapor ke bagian

pendaftaran/admission.

b. Pasien diberi nomor antrian berdasarkan siapa yang datang terlebih dahulu.

c. Jika pasien BPJS petugas meminta kartu BPJS/Surat rujukan untuk mencetak

SEP pasien tersebut.

d. Jika pasien lama, petugas admision menelpon petugas rekam medis

untukmencarikan berkas pasien tersebut, namun jika pasien baru

petugas/admission meminta data pasien dan amnanesa pasien.

e. Petugas meregistrasikan pasien ke aplikasi khanza.

f. Petugas/perawat menanyakan keluhan pasien satu persatu untuk memasuki

ruangan poliklinik/ruang praktek dokter.

5
g. Setelah pasien selesai konsultasi dengan dokter spesialis yang dituju, maka

pasien diarahkan kekasir untuk penyelesaian administrasi.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor129/Menkses/SK/II/2008


tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, standar pelayanan minimal rawat
jalan adalah sebagai berikut:
1. Dokter yang melayani dipoliklinik harus 100% dokter spesialis.

2. Rumah sakit setidaknya harus menyediakan pelayanan klinik anak, klinik

penyakit dalam, klinik kebidanan dan klinik bedah.

3. Jam buka pelayanan adalah pukul 10.00-21.00 WIBsetiap hari

4. Waktu tunggu untuk rawat jalan tidak lebih 60 menit.

5. Kepuasaan pelanggan lebih dari 90%.

C. Jenis Pelayanan Rawat Jalan

Sabarguna (2008:83) mengemukakan bentuk pertama dari pelayanan rawat

jalan adalah yang diselenggarakan oleh Klinik Rumah Sakit secara umum dapat

dibedakan menjadi empat macam:

1. Pelayanan Gawat Darurat (emergency services) yakni untuk menangani

pasien yang membutuhkan pertolongan segera dan mendadak.

2. Pelayanan rawat jalan paripurna (comprehensive hospital outpatient services)

yakni yang memberikan kesehatan paripurna sesuai dengan kebutuhan

pasien.

3. Pelayanan Rujukan (referral services) yakni yang hanya melayani pasien-

pasien yang dirujuk kesehatan lainnya.

4. Pelayanan bedah jalan (ambulatory surgecy services) yakni yang

memberikan pelayanan bedah yang dipulangkan pada hari yang sama.

6
D. Pengertian Rawat Inap

Rawat Inap disebut dengan Opname dimana sebuah istilah dimana pasien

sebuah rumah sakit harus menjalani proses perawatan yang ditangani oleh

dokter sesuai dengan penyakit yang diderita. Pasien yang menjalani rawat inap di

ruangan tertentu dan biasanya akan diinfus pada tangannya.

Rawat inap adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan kedokteran intensif

(hospitalization) yang diselenggarakan oleh rumah sakit, baik rumah sakit umum

mapun rumah sakit bersalin.

Menurut Azwar (1996:73) rawat inap adalah istilah yang berarti proses

perawatan pasien oleh tenaga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu,

dimana pasien diinapkan di suatu ruangan rumah sakit. Ruang rawat inap adalah

ruang tempat pasien dirawat dan pasien tersebut harus mendapatkan perawatan

intensif oleh dokter dan tenaga medis yang merawatnya.

Rawat inap merupakan pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi

observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan, rehabilitasi medis dengan

menginap di ruang rawat inap pada sarana kesehatan rumah sakit pemerintah

maupun swasta, serta puskesmas perawatan dan rumah bersalin.

7
E. Prosedur Pelayanan Rawat Inap

PASIEN

(RAWAT JALAN/POLIKLINIKKANDUNGAN)

PASIEN YANG AKAN DOKTER/PUSKESMAS YANG


RAWAT INAP MERUJUK
(Surat Perintah Rawat)

PETUGAS

ADMISSION

DAFTAR RAWAT INAP Admission Meminta


Admission Mengisi Status persetujuan dirawat
(Booking kamar rawat Pasien Rawat Inap kepada pasien/keluarga
inap sesuai kelas pasien) pasien dan menjelaskan
hak dan kewajiban
pasien, serta peraturan
Rumah Sakit
Mencetak SEP sesuai
diagnosa jika pasien BPJS
& Membuat gelang
pasien rawat inap

PASIEN

KAMAR INAP OK/KB

Gambar 2.1 Prosesur Pelayanan PasienRawatInap di Admission

Sumber:

8
Keterangan :

a. Pasien yang datang mendaftar kebagian admission untuk mendapatkan pelayanan


kesehatan baik itu poliklinik kebidanan, poliklinik anak maupun instalasi gawat darurat.
b. Pasien yang telah mendapatkan pemeriksaan dan dinyatakan rawat inap oleh dokter
diarahkan kembali kebagian admission untuk mengurus prosedur rawat inap pasien,
begitu juga dengan pasien yang dirujuk dari puskesmas.
c. Pasien yang akan dirawat inap dimintai keterangan dan persetujuan keluarga mengenai
ketentuan dan tindakan medis yang akan dijalankan serta membooking kamar rawatan
yang akan ditempati pasien.
d. Admission melengkapi data rekam medis pasien, seperti mencetak SEP, gelang pasien
dan kartu tunggu.
e. Pasien kemudian diarahkan kekamar inap atau ke kamar bersalin/operasi.

9
BAB III

TINJAUAN MASALAH

RSIA Sayang Ibu Batusangkar adalah Rumah Sakit khusus ibu dan anak yang
melayani pelayanan rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat dengan jumlah tempat tidur
sebanyak 31 unit. RSIA Sayang Ibu Batusangkar memiliki Poliklinik Kebidanan dan
Penyakit Kandungan, Poliklinik Anak dan Poliklinik Penyakit Dalam. Untuk jadwal
Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan dibuka setiap hari pukul 10.00-21.00 WIB
dengan prosedur pasien mendaftar secara langsung kepada petugas admission atau
mendaftar via telepon maupun whatssap. Poliklinik anak memiliki jadwal hari Selasa dan
Kamis pukul 13.30-15.00 WIB, Poliklinik Penyakit Dalam memiliki jadwal hari Sabtu
pukul 09.00 WIB.

Berdasarkan data kunjungan pasien bulan April-Juni jumlah kunjungan pasien setiap
bulannya :

JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN PERIODE APRIL-JUNI 2019


Tabel 3.1
Rawat Inap
Poliklinik Poliklinik Pemeriksa
Bulan (Ibu dari IGD
Kandungan Anak an Labor
poliklinik)

April 76 383 51 182 10

Mei 66 347 41 162 6

Juni 82 476 48 284 10

10
GRAFIK JUMLAH PASIEN PERIODE
APRIL-JUNI 2019
April Mei Juni
476
383
347
284

182 162

76 66 82
51 41 48
10 6 10

RANAP Poliklinik Poliklinik Anak IGD cek labor


Kandungan

Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa jumlah kunjungan pasien berfluktuasi. Hal ini
bias disebabkan oleh beberapa faktor yang telah diamati yaitu:

1. Kurangnya kualitas pelayanan admission

2. Kepuasan pasien terhadap Rumah Sakit ( seperti fasilitas, wifi, dll)

3. Jam praktek yang terkadang diundur oleh DPJP karena urusan tertentu, sehingga

pasien yang sudah datang merasa bosan menunggu dan akhirnya pulang.

4. Antrian yang lama karena tidak satu orang pasien yang harus dilayani admission.

5. Praktek yang tertunda karena ada tindakan darurat / cyto.

Sesuai dengan penelitian dari Rowland (dalam Sabarguna,2004:178-192)teori dari

Irawan kepuasan pasien sebagai persepsi terhadap produk atau jasa yang telah memenuhi

harapannya. Karena itu pelanggan tidak akan puas apabila pelanggan mempunyai persepsi

bahwa harapannya belum terpenuhi. Pelanggan akan merasa puas jika persepsinya sama

atau lebih dari yang diharapkan. Menurut Kotler (1997), kepuasan pelanggan dapat diukur

dengan berbagai macam cara yaitu:

1. Sistem keluhan dan saran. Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan

memberikan penyampaian saran,pendapat, dan keluhan mereka. Hal ini juga dapat

11
dilakukan dengan cara meletakkan kotak saran di koridor, menyediakan kartu

komentar untuk diisi pasien yang akan keluar.

2. Penampilan fisik (kerapian).

Petugas, kondisi kebersihan dan kenyamanan ruangan.

3. Kecepatan petugas memberikan tanggapan terhadap keluhan pasien.

4. Keramahan dan kesopanan petugas.

Menurut Garvin dalam (Tjiptomo (2011:168) mendefenisikan kualitas pelayanan

diartikan sebagai tingkat yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan

tersebut untuk memenuhi keinginan pasien. Kualitas pelayanan bukanlah dilihat dari

sudut pandang pihak penyelenggara atau penyedia layanan,melainkan berdasarkan

persepsi pasien. Pasien yang mengkonsumsi dan merasakan pelayanan yang diberikan.

Sehingga pasien seharusnya menilai dan menentukan kualitas pelayanan. Apabila

pelayanan yang diterima sesuai dengan apa yang diharapkan, maka kualitas pelayanan

memiliki persepsi yang baik dan memuaskan. Jika pelayanan yang diterima melampaui

harapan pasien, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal.

Sebaliknya jika pelayanan yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan, maka

kualitas pelayanan dipersepsikan buruk. Dengan demikian baik buruknya kualitas

pelayanan tergantung kepada kemampuan penyedia layanan dalam memenuhi harapan

pasien. Seharusnya jumlah pasien terus meningkat akan tetapi dikarenakan masih

terdapat permasalahan yang berhubungan dengan pelayanan di admission, maka jumlah

pasien masih fluktuatif.

12
Adapun sejauh ini prosedur pendaftaran pasien rawat jalan yang diterapkan yaitu:

1. Pasien baru
- Pasien datang
- Pasien mendaftar ke admission
PROSEDUR - Admission meminta data pasien yang diperlukan
PENDAFTARAN - Menanyakan kepada pasien apakah umum atau BPJS
PASIEN RAWAT JALAN - Mendaftarkan nomor rekam medis pasien
- Membuat SEP dan meminta tanda tangan pasien (jika pasien
membawa surat rujukan dari puskesmas)
- Pasien menunggu antrian
- Pasien masuk ke ruangan Poliklinik
- Pulang (jika pasienumummakadiarahkan melakukan
pembayaran di kasir)
- Jika pasien rawat jalan tadi berubah menjadi pasien rawat inap
petugas admission segera mengisi status rawat inap dan
meminta persetujuan kepada anggota keluarganya dan
menjelaskan tata tertib rumah sakit beserta syarat kelengkapan
admistrasi untuk pasien rawat inap

13
2. Pasien lama
- Pasien datang
- Pasien mendaftar di admission, kemudian petugas admission
menceklis nama pasien sebagai tanda pasien sudah datang.
- Petugas admission menghubungi petugas rekam medis untuk
melakukan pencarian status pasien tersebut
- Anamnesa dengan pasien, jika ada keluhan dari pasien
- Membuat SEP dan tanda tangan (Jika BPJS)
- Pasien menunggu antrian
- Pasien masuk ke ruangan poliklinik
- Jika pasien umum diarahkan melakukan pembayaran ke kasir,
dan jika pasien tersebut mendapat surat perintah rawat dari
dokter,maka admission segera mengisi status rawat inap dan
meminta persetujuan tindakan medis kepada keluarga pasien
serta menjelaskan tata tertib, fasilitas dirumah sakit, dan
melengkapi administrasi pasien rawat inap juga menghubungi
petugas rekam medis untuk melakukan pencarian status rawat
inap pasien lama jika sudah pernah rawat inap sebelumnya.

Pelayanan rawat jalan dan rawat inap masih bergabung, dimana pasien untuk rawat

jalan bergabung dengan pelayanan rawat inap. Sehingga petugas admission menjadi

bingung dan keteteran mengenai mana yang akan dilayani terlebih dahulu karena pasien

poliklinik tersebut sama-sama harus dilayani sehingga terkesan pasien tidak terlayani

dengan baik. Hal ini disebabkan karena:

1. Pasien rawat jalan yang masuk ke dalam ruangan poliklinik kandungan dinyatakan

pasien rawat inap setelah mendapatkan surat perintah rawat dari dokter.

2. Pasien rawat jalan yang baru datang secara bersamaan ke admission dan mendaftar
kepada admission kurang terlayani dengan baik disebabkan admission sedang
berbicara dengan keluarga pasien rawat inap menjelaskan fasilitas rumah sakit, tata
tertib rumah sakit,meminta nomor kartu BPJS, mencetak SEP rawat inap, membuat

14
gelang pasien dan meminta persetujuan rawat inap kepada anggota keluarga pasien
tersebut, sehingga pasien polilinik kebidanan, poliklinik anak, maupun IGD kurang
terlayani karena mendahulukan pasien rawat inap. Berikut gambaran penyebab atau
kendala yang ada dalam pelayanan admission :

POLI ANAK  Register


/ POLI
 Pembuatan SEP
OBGYN
 Pencarian data RM

telephone dari  Unit tertentu


unit terkait
dan minta bantuan
IGD mengangkat  Pasien
 Register telpon dr hp
portir mendaftar poli
 Pembuatan SEP
ADMISSION  Pencarian data
RM

 Register
 Pembuatan SEP
 Menjelaskan ketentuan
RAWAT dan prosedur ranap
 Register CEK LABOR
INAP
 Gelang pasien
 Kartu tunggu pasien

Gambar 3.1
Kendala pasien lama menunggu antrian (dalam pelayanan Admission)

Dalam hal ini admission dituntut lebih sigap dan cepat tanggap dalam melayani
pasien.Selain itu juga perlu diperbaiki alur pelayanan dari admission tentang prosedur
pelayanan pasien rawat inap dengan rawat jalan yang berhubungan dengan admission.

15
BAB IV
PEMBAHASAN PROGRAM

Untuk mewujudkan prosedur pelayanan pasien rawat jalan dengan rawat inap yang

baik dan efisien, RSIA SayangIbuperlu merubah prosedur pelayanan agar tidak dinilai

kurang baik oleh pasien yang menyebabkan petugas kewalahan/panik.Jika pasien rawat

jalan sistematis dan alurnya hendaknya:

1. Pasien datang.

2. Pasien mendaftar keadmission.

3. Pasien mengambil nomor antrian.

4. Pasien menunggu panggilan dari admission.

5. Petugas admission menghubungi petugas rekam medis untuk mencari status pasien

tersebut jika pasien lama.

6. Petugas admission membuat SEP jika BPJS, melakukan amnanesa dan minta

tandatangan untuk SEP.

7. Apabila pasien selesai konsultasi dengan dokter, petugas admission menyerahkan

surat kontrol jika ada dari dokter.

8. Jika pasien tersebut adalah pasien umum, pasien melakukan pembayaran di kasir.

9. Petugas admission mencatat data pasien dan diagnosa pasien kedalam buku register

poliklinik.

10. Jika pasien tersebut adalah pasien rawat inap, penulis mengusulkan diarahkan ke

admision rawat inap

Jadi, di sini penulis mengusulkan petugas pelayanan untuk pasien rawat inap,

sehingga berkas dapat selesai dengan cepat, dan pasien juga terarah dan terlayani

dengan baik. Dengan demikian petugas admission dapat melayani pasien rawatjalan

dengan baik, dan pasien pun akan merasa puas. Selain itu, pendaftaran pasien baru

16
disarankan agar menggunakan formulir pendaftaran sebagaimana terdapat di bawah

ini:

17
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Prosedur pelayanan rawat jalan dan rawat inap masih bergabung dan tercampur,

dimana pasien rawat jalan dengan rawat inap masih bergabung dilayani oleh satu

petugas admission.Semua pasien harus dilayani oleh petugas admission. Jika pasien

sedikit, petugas admission tidak merasa kewalahan oleh pasien. Jika pasien ramai,

admission menjadi keteteran mengenai pasien yang mana yang harus dilayani

terlebih dahulu dikarenakan pasiennya sama-sama harus dilayani antara rawat jalan

dan rawat inap.

B. Saran

Prosedur pelayanan rawat jalan dan rawat inap yang berhubungan dengan admission

masih kurang efektif dan efisien, disini penulis mengharapkan agar terwujudnya

pendaftaran antara pasien rawat jalan dan pasien rawat inap dengan baik. Sehingga,

admission tidak panik/kewalahan sendiri ketika pasien dalam jumlah banyak dan

waktu yang sama datang secara bersamaan. Selain itu, pendaftaran bagi pasien baru

disarankan agar menggunakan formulir pendaftaran.

18

Anda mungkin juga menyukai