PENDAFTARAN PASIEN
RUMAH SAKIT UMUM
PINDAD
TAHUN
2019
0
Lampiran Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Umum Pindad
Nomor : Skep/5/RSU-P/VIII/2019
Tanggal : 19 Agustus 2019
BAB I
DEFINISI
A. Definisi Umum
1. Alur pelayanan adalah urutan atau tata cara yang harus diikuti
pasien untuk mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan.
2. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah
kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
diperlukan di Rumah Sakit. Dalam panduan ini, ada 4 jenis pasien
yang dibedakan berdasarkan penjaminannya :
a. Pasien Umum
Pasien yang membutuhkan pelayanan medis di RSU Pindad
dan membayar sendiri biaya yang ditimbulkan dari
pelayanan yang diterimanya.
b. Pasien Relasi
Pasien yang membutuhkan pelayanan medis di RSU Pindad
dengan menunjukkan ID Card Relasi Perusahaan dan
kelengkapan lainnya, dan semua biaya yang ditimbulkannya
akan ditagihkan kepada relasi.
3. Pendaftaran pasien rawat jalan adalah proses administrasi atau
prosedur yang harus dilalui oleh seorang pasien yang akan
menjalani atau membutuhkan pelayanan rawat jalan di rumah sakit.
4. Penerimaan pasien rawat inap adalah proses administrasi atau
prosedur yang harus dilalui oleh seorang pasien yang akan
menjalani pelayanan di RS sesuai dengan instruksi dokter
berdasarkan surat pengantar rawat inap.
5. Pendaftaran pasien Unit Gawat Darurat adalah proses administrasi
atau prosedur yang harus dilalui pasien dan atau keluarga pasien
yang membutuhkan pelayanan emergensi atau kegawatdaruratan
di rumah sakit.
1
6. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah
kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada
dokter atau dokter gigi.
7. Tempat Pendaftaran Pasien (TPP) adalah tempat yang digunakan
untuk mendaftar pasien yang membutuhkan pelayanan baik rawat
jalan ataupun rawat inap.
8. ODC (One Day Care) adalah perawatan pasien yang hanya
membutuhkan waktu 1 hari.
9. Observasi pasien di UGD adalah usaha yang dilakukan petugas
untuk menahan pasien di UGD yang kondisinya belum stabil atau
kemungkinan mengalami perubahan kondisi.
10. Observasi pasien di rawat jalan adalah usaha yang dilakukan
petugas untuk menahan pasien di rawat jalan yang kondisinya
belum stabil atau kemungkinan mengalami perubahan kondisi.
11. Penanganan pasien apabila tempat tidur penuh adalah proses
penderita mendapatkan pelayanan medis atau pelayanan lanjutan /
rawat inap yang tertunda karena kondisi rawat inap (tempat tidur)
masih penuh.
B. Definisi
1. Penerimaan pasien rawat jalan dilaksanakan melalui pendaftaran
di tempat pendaftaran pasien sesuai dengan kebutuhan
pelayanan kesehatan pasien.
2. Rumah sakit menetapkan standar prosedur operasional untuk
penerimaan pasien rawat inap dan untuk pendaftaran pasien
rawat jalan.
3. Pendaftaran pasien dengan kasus kegawatan dan atau kondisi
beresiko mendapatkan prioritas pelayanan terlebih dahulu.
4. Pendaftaran rawat jalan / inap dilakukan penginputan data
pasien sesuai dengan data identitas pasien (e-KTP, SIM,
Pasport)
2
5. Pasien yang membutuhkan pemeriksaan penunjang
(laboratorium dan radiologi) harus ada pengantar / rujukan
dokter. Bila belum mempunyai surat pengantar / rujukan, maka
pasien diarahkan untuk melakukan pemeriksaan terlebih dahulu
ke dokter umum / spesialis supaya mendapatkan surat
pengantar pemeriksaan.
6. Bagi pasien asuransi yang memiliki kartu tetapi tertinggal, maka
diberlakukan sesuai ketentuan asuransi.
7. Semua pasien dalam kondisi gawat darurat wajib diterima dan
dilayani di IGD RSU Pindad tanpa kewajiban membayar uang
muka terlebih dahulu.
8. Pasien yang akan rawat inap tetapi kamar penuh maka
ditawarkan kelas perawatan lainnya atau ditawarkan alternative
kamar titipan di kelas perawatan diatasnya dalam waktu 3x24
jam sesuai dengan persetujuan MPP atau KaBag Keperawatan
atau KaBag Pelayanan Medis. Bila dalam waktu 3x24 jam kelas
sesuai hak pasien masih penuh maka pasien ditawarkan untuk
dirujuk atau membayar kelas perawatan sesuai yang ditempati.
9. Pasien yang akan rawat inap yang menunggu kamar tetap
dilakukan observasi di ruang transit.
10. Selain pasien kegawatdaruratan, pasien diterima dan dilayani di
RS hanya apabila RS mampu menangani pasien tersebut sesuai
dengan kasus dan kemampuan RS, baik tenaga kesehatan,
fasilitas, maupun ketersediaan pelayanan saat itu.
11. Pasien wajib diberi informasi dengan bahasa yang dimengerti,
dan apabila pasien mempunyai kendala bahasa, fisik, dan
budaya maka petugas RS wajib memberikan bantuan.
12. Dalam proses penerimaan pasien, pasien wajib dijelaskan
mengenai tata tertib RS, Hak dan Kewajiban pasien, General
Consent. Untuk rawat inap dijelaskan pula jenis pelayanan yang
ditawarkan (fasilitas, biaya kamar dan dokter), hasil yang
3
diharapkan serta perkiraan biaya dari pelayanan tersebut
sebagai dasar pengambilan keputusan yang benar.
13. Penerimaan pasien gawat darurat langsung di IGD oleh dokter
dan perawat, keluarga atau pengantar melakukan pendaftaran di
tempat pendaftaran pasien.
14. RSU Pindad belum dapat merawat pasien infeksius yang
penularannya melalui droplet ataupun airborne
15. Pendaftaran pasien rawat inap hanya dapat dilakukan pada
pasien yang sudah berada di RSU Pindad.
16. Pendaftaran pasien rawat jalan bisa dilakukan secara online
melalui nomor yang telah di informasikan dari rumah sakit.
17. Layanan Pendaftaran Online dilakukan mulai pukul 07.00-15.00
hari senin sampai sabtu.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Sebagai panduan standar penerimaan pasien yang akan
mendapatkan pelayanan kesehatan di RSU Pindad.
b. Standarisasi pendaftaran pasien yang akan mendapatkan
pelayanan kesehatan di RSU Pindad.
2. Tujuan Khusus
1. Tercapainya kegiatan rekam medis tertib administrasi dan
tertib hukum sebagai buktu tertulis atas segala tindakan
pelayanan, perkembangan penyakit dan pengobatan selama
pasien berkunjung / dirawat di rumah sakit.
2. Terpenuhinya perencanaan dasar pengobatan dan
perawatan yang harus diberikan kepada pasien secara
paripurna dan terselenggara dengan baik.
3. Tersedianya informasi data kesehatan pasien secara
lengkap, cermat dan akurat sebagai dasar untuk
merencanakan pengobatan/ perawatan yang harus diberikan
kepada seorang pasien.
4
4. Terlaksananya alat komunikasi antar dokter dengan tenaga
ahli lainnya yang ikut ambil bagian di dalam memberikan
pelayanan, pengobatan, perawatan kepada pasien.
5. Melindungi kepentingan pasien, rumah sakit, maupun dokter
dan tenaga kesehatan lainnya.
6. Menyediakan data – data khusus yang sangat berguna untuk
kepentingan penelitian dan Pendidikan.
7. Menciptakan system administrasi kegiatan rumah sakit yang
menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung
jawab sebagai tenaga medis dan paramedic dalam
mencapai tujuan pelayanan rumah sakit.
8. Sebagai sumber ingatan, sebagai bahan
pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit
5
BAB II
RUANG LINGKUP
5
BAB III
TATA LAKSANA
A. TATALAKSANA UMUM
Begitu bervariasinya keperluan pasien ketika datang ke
rumah sakit, seringkali membuat pasien merasa bahwa alur
pelayanan di rumah sakit sangatlah rumit. Oleh karena itu
diperlukan sebuah panduan alur pelayanan di rumah sakit.
Penetapan alur pelayanan yang terstandar akan
memudahkan petugas untuk memberikan layanan yang cepat dan
tepat bagi pasien. Selain itu, hal ini juga sebagai wujud usaha
rumah sakit untuk melaksanakan tertib administrasi dan tertib
hukum selama menjalankan kegiatan operasional rumah sakit.
6
9. Petugas melakukan pendaftaran ke dalam SIMRS sesuai
dengan data identitas diri pasien (e-KTP, SIM, PASPORT) atau
berdasarkan data yang telah diisikan oleh pasien /
Pasien Datang
penanggungjawab.
10. Petugas akan membuatkan berkas rekam medis baru yang
nantinya akan didistribusikan oleh petugas rekam medis ke poli
yang dituju pasien.
Security
11. Sebagai bukti pendaftaran pasien, maka petugas pendaftaran
akan memberikan kartu beroobat yang akan dipergunakan
pasien setiap kali melakukan pemeriksaan kesehatannya di RSU
Pindad. Tempat
12. Untuk pemeriksaan penunjang (laboratorium/radiologi), jika
Pendaftaran
pasien belum Pasien
membawa pengantar pemeriksaan penunjang,
maka petugas menyarankan untuk melakukan pemeriksaan
dengan dokter yang ada di RSU Pindad yang sesuai dengan
kompetensi dan penyakit yang diderita pasien terlebih dahulu.
13. Penanganan pasien dalam keadaan gawat darurat Input data ke
lebih
Memiliki
diutamakan, sementara TIDAK
keluarga /penanggungjawab SIMRS (Rekam
mendaftar
Rekam
Medis? Medis Baru)
ke bagian pendaftaran.
14. Untuk pasien rawat inap berkas rekam medis dilengkapi dengan
berkas rekam medis rawat jalan
YA
Tempat
Pendaftaran
Pasien
Kasir
Rujuk RS Lain
(Penyelesaian
Administrasi)
7
Pasien Pulang
C. TATALAKSANA PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN ONE DAY
CARE (ODC)
1. Pendaftaran pasien dilakukan di Tempat Pendaftaran Pasien.
2. Pasien / Keluarga pasien yang hendak mendaftar, diarahkan ke
satpam untuk pengambilan nomor antrian.
3. Bagi pasien bayi, cacat, ibu hamil, lansia dan pasien geriatric serta
pasien resiko jatuh diberikan antrian prioritas.
4. Petugas berdiri, senyum, salam, sapa kepada pasien/ keluarga dan
meminta nomor antrian pendaftaran.
5. Petugas menggali informasi kepada pasien/keluarga mengenai
keluhan, pelayanan yang dibutuhkan, identitas, penanggung biaya.
6. Petugas mencocokkan identitas pasien (Nama, Tanggal lahir, dan
alamat) dengan data SIMRS untuk memastikan bahwa pasien
sudah memiliki rekam medis di RS atau belum.
7. Petugas pendaftaran menanyakan kepada pasien/ keluarga apakah
sudah mendapatkan penjelasan mengenai biaya tindakan One Day
Care yang akan dilakukan, bila belum, hubungi dokter yang
menyarankan tindakan tersebut untuk menanyakan biaya tindakan
dan menjelaskan kepada pasien/keluarga.
8. Petugas menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang general
consent bagi pasien / keluarga yang akan mendaftar, berkas
tersebut ditanda tangani oleh petugas pendaftaran dan pasien
/keluarga pasien.
9. Petugas melakukan pendaftaran ke dalam SIMRS sesuai dengan
data identitas diri pasien (e-KTP, SIM, PASPORT) atau
berdasarkan data yang telah diisikan oleh pasien /
penanggungjawab.
10. Petugas akan membuatkan berkas rekam medis baru yang
nantinya akan didistribusikan oleh petugas rekam medis ke poli
yang dituju pasien.
11. Sebagai bukti pendaftaran pasien, maka petugas pendaftaran akan
memberikan kartu beroobat yang akan dipergunakan pasien setiap
kali melakukan pemeriksaan kesehatannya di RSU Pindad.
12. Petugas mengarahkan pasien menuju poli umum untuk dilakukan
assessmen medis oleh dokter dan assessmen keperawatan oleh
8
perawat, kemudian pasien diarahkan ke kamar Operasi untuk
dilakukan tindakan One Day Care.
13. Apabila dari kamar operasi pasien disarankan untuk rawat inap,
keluarga pasien membawa pengantar rawat inap menuju ke
Pasien Datang
pendaftaran.
14. Apabila tindakan One Day Care selesai dan tidak ada indikasi
rawat inap, pasien /keluarga bisa menyelesaikan administrasi di
kasir, dan Security
pasien bisa pulang.
Tempat
Pendaftaran Pasien
Input data ke
Memiliki
TIDAK SIMRS (Rekam
Rekam
Medis?
Medis Baru)
YA
Poli Umum
OK DAY CARE
ALUR PASIEN ONE Perlu Rawat Inap
Tempat
Pendaftaran Pasien
Kasir
(Penyelesaian
Administrasi)
9
Pasien Pulang
10
D. TATALAKSANA PELAYANAN PENDAFTARAN DAN PENERIMAAN
PASIEN RAWAT INAP
1. Pendaftaran pasien dilakukan di Tempat Pendaftaran Pasien.
2. Pasien / Keluarga pasien yang membawa pengantar rawat inap di
arahkan ke satpam untuk pengisian berkas rawat inap dan
mengambil nomor antrian
3. Petugas berdiri, senyum, salam, sapa kepada pasien/keluarga dan
meminta nomor antrian pendaftaran
4. Petugas melakukan penggalian informasi mengenai penanggungan
pasien, apakah pasien umum ataukah relasi.
5. Petugas mempersilahkan pasien/keluarga untuk mengisi formulir
persetujuan rawat inap, general consent, sesuai dengan kartu
tanda pengenal (e-KTP, SIM, Pasport) serta form pelengkap lainnya
sesuai penanggungan pasien secara lengkap, dan
menandatanganinya.
6. Petugas menjelaskan kepada pasien/keluarga mengenai pelayanan
yang ditawarkan meliputi jenis kamar yang tersedia, tariff kamar,
fasilitas, tindakan operasi untuk pasien khusus bedah yang
pembiayaannya dengan biaya pribadi / umum serta adanya
penitipan uang muka / deposit bagi pasien umum sehingga cukup
bagi pasien dan keluarga untuk membuat keputusan.
7. Memeriksa ketersediaan kamar melalui computer kemudian
menghubungi ruang perawatan untuk menanyakan ketersediaan
kamar untuk pasien yang akan dirawat.
8. Mencarikan kelas kamar perawatan sesuai permintaan
pasien/penanggungjawab.
9. Petugas menjelaskan kepada pasien/keluarga pasien untuk
membaca tentang hak pasien dan keluarga, General Consent,
serta tata tertib yang berlaku selama pasien dirawat dengan
bahasa yang mudah dimengerti. Jika ada yang belum dimengerti
pasien diberi kesempatan untuk bertanya.
10. Selanjutnya petugas mengarahkan ke keluarga kembali ke poli atau
UGD untuk kasus gawat darurat, sedangkan untuk berkas rekam
medis pasien didistribusikan oleh petugas rekam medis.
11
12
Pasien /Keluarga Datang
Alur Pasien Rawat Inap
Security
Tempat Pendaftaran
Pasien
YA Kondisi Gawat
TIDAK
UGD Darurat Poli Umum
13
Pasien Pulang
1. Pasien datang dalam keadaan Gawat Darurat, langsung masuk
ke Unit Gawat Darurat, untuk mendapatkan perawatan.
2. Keluarga pasien diarahkan ke Satpam untuk mengambil nomor
antrian dan di berikan antrian prioritas (bila pasien tidak memiliki
wali / keluarga)
3. Petugas berdiri, senyum, sapa, salam kepada pasien/keluarga
dan meminta no antrian pendaftaran.
4. Petugas menggali informasi pasien/keluarga mengenai identitas,
dan penangguung biaya
5. Petugas mencocokkan identitas pasien (Nama, Tanggal lahir,
dan alamat) dengan data SIMRS untuk memastikan bahwa
pasien sudah memiliki rekam medis di RS atau belum.
6. Petugas menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang general
consent bagi pasien / keluarga yang akan mendaftar, berkas
tersebut ditanda tangani oleh petugas pendaftaran dan pasien
/keluarga pasien.
7. Petugas melakukan pendaftaran ke dalam SIMRS sesuai
dengan data identitas diri pasien (e-KTP, SIM, PASPORT) atau
berdasarkan data yang telah diisikan oleh pasien /
penanggungjawab.
8. Petugas akan membuatkan berkas rekam medis baru yang
nantinya akan didistribusikan oleh petugas rekam medis ke poli
yang dituju pasien.
9. Setelah dilakukan pengecekan data, kelengkapan berkas dan
pendaftaran oleh petugas, pasien/keluarga pasien dapat kembali
ke UGD
14
Alur Pasien UGD
Pasien Kondisi
Emergensi
UGD Security
Tempat
Skrining Triase
Pendaftaran
Pasien
P1 P2 P3 P4 P5
TIDAK
Kamar Penuh
TIDAK
Rujuk RS Lain Kasir
(Penyelesaian Ruang Rawat Inap YA
Administrasi)
Pasien Pulang
Ruang Transit
15
F. ALUR PENDAFTARAN PASIEN ONLINE
1. Tatalaksana Alur Pasien Pendaftaran Online
Pengertian : Alur Pasien yang melakukan pendaftaran secara
online
Tujuan :
a. Agar diperoleh identitas pasien akurat
b. Pasien tidak terlalu lama untuk dilayani
c. Pasien tidak perlu mondar – mandir
d. Agar terdapat antrian yang teratur
16
serahkan fotokopi semua berkas yang telah dikirimkan
sebanyak 1 lembar. Semoga lekas sembuh.”
Pasien Mengirimkan
Pendaftaran melalui
WhatsApp
Ada
Pemeriksaa Ya Ke Security Mengambil Nomor
n Antrian
Penunjang?
Tidak
Lab/ Radiologi
Kasir
(Penyelesaian
Administrasi)
18
Ya
Pasien Pulang
19
H. TATALAKSANA PENAHANAN PASIEN UNTUK OBSERVASI
1. Dokter jaga UGD memutuskan pasien yang memerlukan observasi
2. Menjelaskan kepada pasien / keluarga pasien apabila kondisi
pasien perlu diobservasi di UGD sebelum diputuskan untuk rawat
inap, rawat jalan atau dirujuk.
3. Meminta pasien /keluarga untuk tanda tangan di lembar KIE UGD
sebagai bukti pasien mengerti dan setuju tentang penjelasan yang
sudah diberikan oleh perawat atau dokter jaga UGD.
4. Observasi dilakukan oleh perawat atau dokter jaga UGD.
5. Melakukan observasi pasien maksimal 4 jam di UGD dan wajib
dilakukkan assessmen ulang tiap 2 jam
6. Melakukan observasi pasien tiap 15 menit sesuai dengan tingkat
kegawatdaruratan, hal –hal yang diobservasi meliputi :
a. Airway
b. Kondisi Umum
c. Tingkat kesadaran dan GCS
d. GDA
e. Tanda – Tanda Vital
f. Skala nyeri
g. Resiko Jatuh
20
3. Mendokumentasikan hasil observasi pasien di rekam medis di form
observasi UGD
4. Pasien diberikan terapi/tindakan awal sesuai kebutuhan pasien.
5. Keluarga pasien di beri surat pengantar rawat inap ke pendaftaran.
6. Pasien dan keluarga diberikan penjelasan /informasi oleh petugas
pendaftaran bahwa kondisi kamar perawatan masih penuh.
7. Pasien dan keluarga diberikan alternatif kamar titipan maksimal 3
hari dengan biaya tetap sesuai dengan hak kamar pasien
8. Pasien dan keluarga diberikan alternative atau referensi untuk
memilih unit pelayanan kesehatan lain sesuai dengan kebutuhan
pasien.
9. Semua informasi diatas didokumentasikan di form assessmen
edukasi terintegrasi yang di masukkan di rekam medis pasien.
10.Apabila pasien memerlukan perawatan di ruang HCU (HCU) dan
kamar HCU penuh, maka koordinasi dengan DPJP yang
mempunyai pasien di ruang HCU kemungkinan pasien mana yang
didahulukan untuk bisa dipindah di ruang biasa sehingga pasien di
UGD yang memerlukan perawatan khusus di ruang HCU bisa
terpenuhi.
11. Perawat UGD menghubungi unit pelayanan yang dituju apabila
tempat tidur pasien penuh dan tidak ada batas waktu secara jelas
untuk menunggu, petugas menginformasikan kepada pasien /
keluarga. Perawat UGD menawarkan alternatif kelas perawatan
yang lebih tinggi atau lebih rendah, apabila pasien atau keluarga
tidak bersedia maka menawarkan rujuk ke rumah sakit lain sesuai
dengan kebutuhan pasien.
12.Perawat UGD memastikan bahwa di unit pelayanan kesehatan lain
tersebut tersedia tempat untuk pasien.
13.Perawat UGD menghubungi petugas ambulance.
14.Setelah kondisi pasien stabil, petugas UGD merujuk pasien sampai
tujuan (catatan : sesuai dengan kriteria transfer pasien).
21
ALUR PENDAFTARAN PASIEN RENCANA OPERASI
Pasien Umum
Pasien Relasi
Koordinasi dengan
Kamar Operasi dan
Rawat Inap
22
Pasien Mendapatkan
Jadwal Operasi
23
BAB IV
DOKUMENTASI
24
25
2.Form edukasi terintegrasi
26
27
28
Dikeluarkan di :Turen
Pada tanggal : 19 Agustus 2019
SAJI PURBORETNO
SAJI PURBORETNO
29