Ditetapkan
Tanggal Terbit KEPALA
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
7 Oktober 2019
SAJI PURBORETNO
Assesmen Fungsional adalah kegiatan / prosedur menilai dan
PENGERTIAN mengevaluasi kemampuan memenuhi kebutuhan harian
pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit
Untuk menentukan tingkat ketergantungan pasien dalam
TUJUAN
memenuhi aktivitas hariannya
1. Undang-Undang Nomor 36Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
1438/Menkes/Per/IX/2010 tentang Standar Pelayanan
Kedokteran
KEBIJAKAN
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor.1691/Menkes/Per/VIII/ 2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit.
5. Surat Keputusan Direksi PT Pindad Medika Utama
Nomor : Skep/8/PMU/IV/2019 tanggal 12 April 2019
tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Pindad
Turen.
PROSEDUR 1. Assesmen fungsional dilakukan pada saat pasien datang
ke rumah sakit
2. Lakukan assesmen tingkat kemandirian pasien dengan
mengunakan skala barthel (barthel index)
3. Perawat menilai status fungsional pasien melalui :
a. Mengendalikan rangsangan defekasi (BAB)
b. Mengendalikan rangsangan berkemih (BAK)
c. Membersihkan diri ( cuci muka, sisir rambut, sikat
gigi )
d. Penggunaan jamban masuk dan keluar
( melepaskan, memakai celana, membersihkan,
menyiram )
e. Makan
f. Berubah posisi dari berbaring ke duduk
g. Berpindah / berjalan
h. Memakai baju
i. Naik / turun tangga
j. Mandi
4. Perawat melakukan skoring :
a. Bladder (BAB) : Inkontinensia (0), Kadang
Inkotinensia (1), Kontinensia (2)
ASSESMEN FUNGSIONAL PASIEN