Anda di halaman 1dari 20

PEDOMAN

PENGORGANISASIAN
UNIT GIZI
RUMAH SAKIT UMUM
PINDAD

TAHUN
2019
Lampiran Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Pindad
Nomor : Skep/32/RSU-P/IX/2019
Tanggal : 26 September 2019

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Organisasi adalah suatu pola hubungan orang-orang


dibawah pengarahan manajer (pimpinan) untuk mewujudkan
tujuan bersama. Organisasi yang dibentuk di sebuah Rumah Sakit
disesuaikan dengan besarnya kegiatan dan beban kerja Rumah
Sakit. Hal ini diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia
No.77 Tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit.
Pengaturan Pedoman Organisasi Rumah Sakit bertujuan untuk
mewujudkan organisasi Rumah Sakit yang Efektif, Efisien, dan
Akuntabel dalam rangka mencapai visi dan misi Rumah Sakit
sesuai tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) dan tata kelola klinis yang baik (Good Clinical
Governance).

Struktur organisasi rumah sakit harus membagi seluruh


tugas dan fungsi Rumah Sakit, sehingga menjadi bagian dari unsur
pelayanan medis. Instalasi Rawat jalan membentuk struktur
organisasi dengan mengacu pada Permenkes No.1045 /MENKES
/PER/ XI/ 2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di
Lingkungan Departemen Kesehatan Pasal 20. Instalasi adalah unit
pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan
menyelenggarakan kegiatan pelayanan, pendidikan dan penelitian
Rumah Sakit. Dalam melaksanakan tugas kepala Unit dibantu oleh
tenaga-tenaga Fungsional dan atau Non Medis.

Mengacu pada peraturan-peraturan tersebut, maka Rumah


Sakit Umum Pindad membentuk Unit Gizi yang menjadi bagian dari
Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Pindad.

1
BAB II
GAMBARAN UMUM

Pada awalnya Rumah Sakit Umum Pindad adalah berbentuk unit


mandiri pelayanan kesehatan di PT. Pindad. Namun pada 1999 unit
mandiri pelayanan menjadi bagian dari PT. Cakra Mandiri Pratama
Indonesia yang merupakan anak perusahan dari PT. Pindad. PT Cakra
Mandiri Pratama Indonesia bergerak di bidang infrastruktur, niaga, dan
jasa. Salah satunya adalah jasa pelayanan kesehatan.
Pada tahun 2004, jasa pelayanan kesehatan berubah menjadi
Rumah Bersalin “Cakra Husada” dan pada tahun 2011 berubah menjadi
“Klinik Rawat Inap Medik Dasar”, hingga akhirnya pada tahun 2012 beralih
status menjadi “Klinik Rawat Inap Cakra Husada” dengan mendapatkan
ijin tetap selama 5 tahun.
Di tahun 2016 PT. Cakra Mandiri Pratama Indonesia kemudian
berubah nama menjadi PT. Pindad Enjiniring Indonesia berdasarkan Akta
Notaris Rita Erviyani, SH. Tanggal 29 Maret 2016. Pada Tahun 2016
memperoleh ijin mendirikan Rumah Sakit dengan nama “Rumah Sakit
Umum Pindad Turen.”
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit, yang menyatakan bahwa Rumah Sakit harus
berbentuk badan hukum yang kegiatan usahanya hanya bergerak
dibindang perumah sakitan, maka pada tahun 2017 Klinik Rawat Inap
Cakra Husada bergabung dengan PT. Rumah Sakit Umum Pindad Turen.
Akta Notaris Rita Evryani, SH. No. 39 tanggal 29 Desember 2017,
menyatakan keputusan RSUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa) perihal perubahan nama PT. Rumah Sakit Umum Pindad menjadi
PT. Pindad Medika Utama dan penyatuan Unit Pelayanan Kesehatan
Turen menjadi bagian dari PT Pindad Medika Utama.
Pada tanggal 26 September 2018 Klinik Rawat Inap Cakra Husada
mendapatijin Operasional Rumah Sakit dengan nama Rumah Sakit Umum
Pindad Turen tipe D.

2
Rumah Sakit Umum Pindad terletak di Jl. Semeru No. 1 Turen,
Malang, Jawa Timur 65175 dengan Nomor Telpon (0341) 827295 dan
email: rsupindadt@gmail.com. Dalam merintis rumah sakit tersebut
memulai dengan penataan lay out rumah sakit dan membuka akses
rumah sakit agar aksentuasi citra yang dibangun dapat diexpresikan
dengan se-optimal mungkin.
Dalam kaitannya dengan perkembangan pasar, Rumah Sakit Pindad
selain melayani captive market (intern) yaitu PT. Pindad, juga melayani
non captive market (ekstern) yang terdiri dari masyarakat luas dan pasien
BPJS.
Lingkungan disekitar rumah sakit yang sejuk, bebas dari gangguan
bising kendaraan dan bebas polusi merupakan nilai tambah yang sangat
membantu dalam kelangsungan upaya penyembuhan dan kenyamanan
untuk beristirahat bagi setiap penderita yang dirawat.
Seiring dengan visi dan misi Rumah Sakit Pindad maka kami
berusaha melestarikan dan mengembangkan potensi lingkungan sebagai
aset yang berharga dalam mencapai keseimbangan yang serasi antar
manusia dan lingkungannya.

3
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, TUJUAN, FILOSOFI

A. VISI RUMAH SAKIT


Menjadi Rumah Sakit yang profesional, mandiri, bermutu, dan
terpercaya.
B. MISI RUMAH SAKIT
1. Menciptakan kemandirian Rumah Sakit baik secara organisasi
maupun secara finansial serta berkontribusi positif terhadap PT.
Pindad (Persero).
2. Meningkatkan dan memanfaatkan sumber daya untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang efektif, efisien, bermutu,
dan terpercaya.
3. Memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan.
C. MOTTO RUMAH SAKIT
“ ASRI “
A :Asih (Menumbuhkan rasa kasih sayang terhadap sesama),
S :Sehat (Pasien Sehat, Pegawai Sehat, Lingkungan Sehat),
R :Ramah (Mewarnai sikap perilaku pegawai),
I :Inovatif (Senantiasa belajar dan berkembang untuk mencapai
tujuan)
D. TUJUAN RUMAH SAKIT
Tujuan Umum :
Memberi kontribusi pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat
melalui pelayanan kesehatan yang profesional.
Tujuan Khusus :
a. Mandiri secara organisasi
b. Pelayanan dilakukan berdasarkan standar profesi
c. Melengkapi dan meningkatkan fasilitas pelayanan
d. Menghasilkan manfaat yang optimal serta dapat meningkatkan
kesejahteraan pegawai dan menjamin kesinambungan
organisasi.

4
E. FILOSOFI RUMAH SAKIT
a. Pasien menjadi prioritas utama
b. Berkeinginan untuk maju
c. Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis
d. Pegawai punya arti

5
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

RSU Pindad Turen


KEPALA

KOMITE-KOMITE
PENGADAAN
SPI KEPALA
AUDITOR

KEPALA KEPALA KEPALA KEPALA KEPALA


BIDANG PELAYANAN MEDIS BIDANG KEPERAWATAN BIDANG PENUNJANG MEDIK KEU & PERSONALIA SARANA & FASILITAS

KEPALA KEPALA KEPALA KEPALA KAUR


INSTALASI RAWAT JALAN RUANG RAWAT JALAN URUSAN GIZI URUSAN KEU KENDARAAN & PAM

KEPALA KEPALA KEPALA KEPALA KAUR


INSTALASI RAWAT INAP RUANG UGD & HCU URUSAN LABORAT ADMINU & RUMAH TANGGA
PERSONALIA
KEPALA KEPALA KEPALA
INSTALASI IGD & INTENSIF RUANG UNIT 1 URUSAN GIZI

KEPALA KEPALA KEPALA


INSTALASI KAMAR OPERASI URUSAN FARMASI
RUANG UNIT 2
KEPALA BIDANG
KEPALA KEPALA BANGNIS & HUMAS
URUSAN LOGISTIK FARMASI
RUANG UNIT 3
KAUR
KEPALA REKAM MEDIS
RUANG KABER & PERINA
KEPALA
RUANG OK
KEPALA 6
RUANG POLI EKSEKUTIF
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT GIZI

Kepala Bidang Pelayanan


Penunjang medik

Kepala Urusan Gizi

Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana


Asuhan Gizi Logistik/Gudang Pengolahan Makanan Pengemasan Distribusi Makanan
Makanan

7
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. KEPALA BAGIAN PENUNJANG MEDIS


1. Ikhtisar Jabatan
Merencanakan dan melaksanakan koordinasi, pengelolaan
dan pengawasan pelayanan gizi sesuai dengan standar
pelayanan gizi sebagai penunjang diagnosa, agar terlaksana
pelayanan gizi yang professional.

2. Tugas Kepala Bagian Penunjang Medis :


a. Merencanakan kegiatan Unit Gizi
- Mempelajari rencana kegiatan tahun lalu
- Mensinkronisasi dengan rencana operasional di Unit Gizi
- Menyusun konsep rencana kegiatan di Unit Gizi
Mengkonsultasikan konsep rencana kegiatan dengan
pimpinan untuk mendapatkan pengarahan
- Memfinalisasi rencana kegiatan di unit Gizi
- Merumuskan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan
administrasi dan teknis dibidang Gizi
- Mengkoordinasikan kebutuhan sarana dan prasarana untuk
kelancaran pelayanan Gizi
- Merumuskan kebijakan teknis pelaksanaan dan pelayanan
administrasi dan teknis di bidang pembinaan, pelatihan dan
pengembangan tenaga Gizi
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh direktur
sesuai dengan tugas dan fungsinya
b. Mengkoordinasi tugas kepada bawahan
- Menjabarkan rencana kegiatan menjadi tugas-tugas yang
harus dilaksanakan bawahan
- Menghimpun saran dan masukan dari bawahan
- Memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan
- Menentukan target waktu penyelesaian.

8
c. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan
- Menjelaskan tugas yang akan dilaksanakan bawahan
- Mengidentifikasi kesulitan yang dialami bawahan
- Mengkonsultasikan permasalahan kepada kepala Bidang
Penunjang untuk menentukan solusi terbaik
- Memberikan arahan kepada bawahan terkait permasalahan
yang dialami
d. Mengevaluasi kegiatan
- Menganalisa laporan pemantauan dari bawahan
- Mengklasifikasi kegiatan yang sudah dan yang belum
dilaksanakan.
- Menghitung jumlah serapan penggunaan anggaran
- Membuat laporan hasil evaluasi
e. Menganalisis pelaporan
- Mencatat laporan yang sudah diterima atau masuk
- Mengkompilasi laporan laporan dari tim pelaksana teknis
- Mengkonsultasikan laporan yang terkumpul dengan
pimpinan
- Memperbaiki dokumen hasil laporan
f. Mengevaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan Unit Gizi
- Mempelajari laporan pelaksanaan tugas bawahan
- Menginventaris permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan
- Mendiskusikan kemajuan pelaksanaan tugas dengan
bawahan
- Memberikan langkah-langkah perbaikan dalam
pelaksanaan kegiatan.
g. Melaporkan pelaksanaan tugas di lingkungan Unit Gizi
- Menganalisa laporan yang diterima dari bawahan
- Membahas bahan laporan dengan bawahan
- Membuat konsep laporan hasil pelaksanaan tugas
- Mengkonsultasikan konsep laporan kepada atasan
- Memfinalisasi laporan pelaksanaan tugas.

9
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan baik lisan maupun tertulis
- Mempelajari tugas
- Menjalankan tugas
- Melaporkan hasil pelaksanaan tugas
i. Menerima pegawai baru di Unit Gizi
- Menerima berkas lamaran
kerja dari PSDM
a. Menerima berkas lamaran kerja dari PSDM
b. Mempelajari berkas lamaran kerja
c. Membuat feed back dan mengembalikan berkas
lamaran ke PSDM
- Melakukan wawancara kerja
a. Menerima pelamar yang diantar oleh PSDM
b. Melakukan wawancara
c. Membuat laporan hasil wawancara
d. Menyerahkan laporan hasil wawancara ke PSDM
3. Tanggung Jawab Kepala Bagian Penunjang Medis :
a Ketepatan dan kebenaran pelaksanaan kegiatan pelayanan
gizi
b Kebenaran laporan realisasi terhadap perencanaan
pengembangan Unit Gizi
c Ketepatan SPO
d Ketepatan dan kesesuaian rencana kerja di Unit Gizi
e Ketepatan dan kesesuaian hasil pelaksanaan tugas staf
4. Wewenang Kepala Bagian Penunjang Medis :
a Mengatur rencana kegiatan penyelenggaraan Unit Gizi
b Meminta arahan, saran dan pertimbangan kepada direktur
c Menandatangani laporan di Unit Gizi
d Meminta masukan dari bawahan atau staf dan unit kerja lain
yang terkait menilai, menegur, member sanksi dan motifasi staf
di Unit Gizi

10
B. KEPALA URUSAN UNIT GIZI
1. TUJUAN/ FUNGSI JABATAN

Kepala Urusan Gizi adalah seorang Pejabat Struktural Strata/Level tiga


dibawah Kepala Bidang Penunjang Medik.

2. URAIAN AKTIVITAS POKOK & HASIL POKOK


A. AKTIVITAS POKOK
1. Menyusun dan mengimplementasikan SOP di urusan Gizi
2. Menyusun dan melaksanakan perencanaan Gizi berupa
kebutuhan menu, fasilitas , pelayanan, jenis diet dan modifikasi
diet.
3. Mengkoordinasi dan mengevaluasi pelayanan Gizi.
4. Monitoring Terapi.
5. Menentukan standar resep dan perencanaan BM
6. Melakukan pelayanan konsultasi Gizi baik ke pasien atau ke
dokter.
7. Menyusun, merevisi dan mengawasi pelaksanaan standar gizi RS
setiap tiga bulan sekali.
8. Memelihara sarana dan fasilitas Gizi agar siap pakai.
9. Melaporkan semua kegiatan dan hasil-hasilnya serta memberi
saran kepada Kabid Penujang Medik.
10. Melayani tugas tambahan dalam lingkup tanggung jawabnya atas
perintah pimpinan.

B. HASIL POKOK
1. Terselenggaranya rencana kegiatan Urusan Gizi dengan baik.
2. Terjaminnya mutu dan kualitas pelayanan Urusan Gizi yang baik.
3. Terpeliharannya sarana dan fasilitas Gizi dengan baik sehingga
siap pakai.
4. Rencana kegiatan dan kebutuhan fasilitas dan bahan Gizi.
5. Tercapainya kegiatan penyediaan makanan pasien sesuai
dengan standar dan persyaratan.
6. Kebenaran dan ketepatan standar Gizi.
7. Tercapainya standar gizi dengan menenntukan siklus menu.
8. Terpenuhinya kebutuhan Pimpinan atas kepentingan kedinasan.

11
3. KEDUDUKAN
Kepala Urusan Gizi berkedudukan di bawah pembinaan dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Bidang Penunjang.Medik.

4. HUBUNGAN KERJA
Kepala Urusan Gizi dalam melaksanakan tugasnya mengadakan
hubungan kerja dengan fungsi-fungsi lain yang berkaitan dengan
tugasnya
5. PERSYARATAN JABATAN
A. Latar belakang Pendidikan dan Pengalaman
1. D3/S1 ahli Gizi
B. Pendidikan dan Pelatihan
1. Training Gizi seimbang Rumah sakit
2. Pelatihan Management Gizi dan asupan makanan Bagi Pasien

C. PELAKSANA GIZI
Nama Jabatan : Pelaksana Gizi
Uraian Tugas :
a. Menyiapkan Diit pasien untuk pagi siang dan malam termasuk jenis
makanan selingan
b. Menyiapkan DIit sesuai perencanaan menu sesuai diinstruksikan
oleh Kaur Gizi
c. Mengajukan pengadaan bahan kebutuhan Diit
d. Melakukan pemesanan bahan makanan berdasarkan pedoman
menu dan rata – rata pasien yang dilayani
e. Melakukan pembelian bahan makanan sesuai yang diajukan
f. Memeriksa, meneliti, mencatat macam dan jumlah bahan makanan
yang dibeli sesuai pesanan
g. Menata, menyimpan, memelihara jumlah, kualitas dan keamanan
bahan makanan kering dan segar digudang bahan makanan
h. Menyiapkan bahan makanan (mencuci, memotong, menyiangi,
meracik dsb) sesuai dengan menu, standar resep, standar porsi,
standar bumbu, dan jumlah pasien yang dilayani

12
i. Memasak bahan makanan yang siap dimakan, berkualitas dan
aman untuk dikonsumsi
j. Melakukan pendistribusian makanan kepada pasien di unit
pelayanan

13
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

LOGISTIK UMUM

HCU UNIT GIZI RAWAT INAP

HARWAT K3 RS KABER

TATA HUBUNGAN KERJA UNIT GIZI DENGAN UNIT LAIN

A. RAWAT INAP
Petugas rawat inap memberikan Form Diit pasien baru kepada
petugas gizi, yang berisi identitas pasien, jenis diit yang dibutuhkan,
diagnose pasien serta jadwal pemberian diit. Petugas gizi
menyiapkan diit sesuai form permintaan diit, setelah diit siap
petugas gizi mengantarkan ke ruang pasien.

Petugas gizi menyiapkan diit sesuai dengan sensus diit dari unit
rawat inap setiap hari sebagai acuan dalam pemberian diit.
B. HCU
Petugas HCU memberikan Form Diit pasien baru kepada petugas
gizi, yang berisi identitas pasien, jenis diit yang dibutuhkan,
diagnose pasien serta jadwal pemberian diit. Petugas gizi
menyiapkan diit sesuai form permintaan diit, setelah diit siap
petugas gizi mengantarkan ke ruang pasien.
Petugas gizi menyiapkan diit sesuai dengan sensus diit dari HCU
setiap hari sebagai acuan dalam pemberian diit.

14
C. KABER
Petugas Kaber memberikan Form Diit pasien baru kepada petugas
gizi, yang berisi identitas pasien, jenis diit yang dibutuhkan,
diagnose pasien serta jadwal pemberian diit. Petugas gizi
menyiapkan diit sesuai form permintaan diit, setelah diit siap
petugas gizi mengantarkan ke ruang pasien.
Petugas gizi menyiapkan diit sesuai dengan sensus diit dari Kaber
setiap hari sebagai acuan dalam pemberian diit.
D. LOGISTIK UMUM
Setiap bahan-bahan Gizi yang habis, kepala unit Gizi mengajukan
permintaan bahan makanan di bagian Logistik Umum.

E. K3 RS
K3 RS memberikan informasi kepada unit Gizi tentang pengetahuan
yang berhubungan dengan Gizi rumah sakit dan tentang
keselamatan kerja oleh petugas Gizi, apa saja yang boleh
dilakukan, dan apa saja yang tidak boleh dilakukan di unit Gizi.

F. HARWAT
Jika terjadi kerusakan alat mengajukan permintaan perbaikan
selanjutnya akan dilakukan perbaikan di unit Gizi, kepala
instalasi Gizi inventaris Gizi dibagian /harwat ,

15
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Jumlah
No Nama Jabatan Pendidikan

1 Kaur Gizi D3/S1 Ahli Gizi 1


SMA/SMK
2 Pelaksana Gizi 6
Sederajat
3 Pelaksana Gizi SMP Sederajat 1

Unit di bagian Gizi terdiri atas 2 tenaga Gizi, yang terdiri atas :

A Kaur Gizi
B Pelaksana Gizi
Pelaksana Gizi terbagi menjadi:
1. Pelaksana Asuhan Gizi
2. Pelaksana Logistik/Gudang Gizi
3. Pelaksana Pengolahan Makanan
4. Pelaksana Pengemasan Makanan
5. Pelaksana Distribusi Makanan

16
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

KEGIATAN ORIENTASI PEGAWAI

TAHAP PROGRAM ORIENTASI NARASUMBER


Orientasi hari pertama :
1. Penjelasan status kepegawaian
2. Penjelasan program orientasi yang akan Kepala Urusan SDM
diterima pegawai, peraturan dan tata dan Diklat
I
tertib
3. Kepada pegawai dikenalkan seluruh
bagian di RSU Pindad. Diajak berkeliling
(Hospital Tour)

Orientasi di Unit Gizi Kepala Bidang


1. Pengenalan tata tertib Unit Gizi Penunjang Medis
II
2. Pengenalan SPO dan implementasi Kaur Gizi

Kaur Unit Gizi membuat laporan terkait hasil


Kepala Bidang
orientasi pegawai.
Penunjang Medis
III Hasil evaluasi harus memberikan rekomendasi
Kaur Gizi
apakah pegawai memliki kinerja yang baik atau
tidak, atau perpanjangan masa orientasi.

17
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

Pertemuan atau rapat yang diadakan di Unit Gizi RSU Pindad dapat
berupa :
1. Pertemuan/ rapat rutin yang diadakan setiap bulan
2. Pertemuan / rapat tidak rutin / mendadak
A. Pertemuan / Rapat Rutin.
Yang dimaksud dengan Pertemuan / Rapat Rutin:
Rapat bulanan yang dipimpin oleh Kepala Bidang Penunjang
Medis, dilakukan setiap bulan. Didalam rapat ini dibahas
masalah-masalah yang bersifat pelayanan maupun
administratif yang terjadi didalam Unit Gizi untuk dapat
dilakukan koordinasi dan perbaikan secara internal maupun
penyelesaian kepada instalasi atau urusan lain.
B. Pertemuan / Rapat tidak rutin atau mendadak
Rapat tidak rutin / mendadak diadakan bilamana terjadi masalah
atau hal-hal yang harus segera diatasi. Rapat ini bersifat
insidental, dipimpin oleh Kepala Urusan Gizi.

18
BAB XI
LAPORAN

A. LAPORAN HARIAN
Laporan harian dibuat setiap hari terkait dengan keadaan yang ada
di Unit Gizi, meliputi jumlah porsi diit pasien, jumlah stok bahan
makanan.

B. LAPORAN BULANAN
Laporan yang dibuat oleh kepala urusan gizi dalam bentuk tertulis
setiap. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :

1. Jumlah porsi diit pasien


2. Jumlah stok bahan makanan
3. Jumlah sisa makan diit pasien

C. LAPORAN TAHUNAN
1. Laporan SDM Unit Gizi dan evaluasi selama satu tahun
2. Laporan fasilitas dan sarana Unit Gizi dan evaluasi dalam satu
tahun

Dikeluarkan di :Turen
Pada tanggal : 26 September 2019

RUMAH SAKIT UMUM PINDAD


KEPALA

SAJI PURBORETNO

19

Anda mungkin juga menyukai