RSUD 400.7.3/001.d/SPO/ A 1/2 KH MUHAMMAD RM /I/2023 THOHIR Ditetapkan Direktur STANDAR Tanggal Terbit PROSEDUR 10 Januari 2023 OPERASIONAL
dr. Rina Aryani Arlan., MM
Pengertian Pengamanan dan kerahasiaan rekam medis adalaah : usaha yang dilakukan agar berkas rekam medis dapat terjamin keberadaannya sehingga data pasien tersimpan dengan baik dan informasi yang keluar seizin dokter yang merawat. Tujuan 1. Menjamin berkas pasien tidak hilang. 2. Mempercepat penyiapaan data. 3. Menjamin informasi yang keluar sesuai prosedur yaitu melalui dokter yang merawat Kebijakan Permenkes RI Nomor. 269/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam Medis Prosedur Untuk pengamanan rekam medis rumah sakit memberlakukan: 1. tanda larangan untuk memasuki ruang penyimpanan rekam medis selain petugas rekam medis. 2. Akses ke ruang rekam medis hanya boleh dilakukan oleh petugas rekam medis dan pihak yang berwenang 3. Bila rekam medis sedang dalam proses perawatan yang berhak mengakses adalah Tenaga kesehatan, dokter penanggung jawab pasien (DPJP), perawat, tenaga kesehatan lain, petugas rekam medis dan penanggung jawab yang ditunjuk oleh pasien untuk mendapatkan informasi 4. Jika rekam medis sudah berada dalam penyimpanan rekam medis yang berhak mempunyai kewenangan untuk peminjaman rekam medis adalah PENGAMANAN DAN KERAHASIAAN REKAM MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD 400.7.3/001.d/SPO/ A 1/2 KH MUHAMMAD RM /I/2023 THOHIR Penanggung Jawab Unit Rekam Medis atas seizin pasien yang bersangkutan. 5. Usahakan berkas rekam medis tidak dibawa keluar rumah sakit apabila berkas rekam medis diperlukan oleh pengadilan atau kepolisian untuk kepentingan hukum harus seizin direktur Rumah Sakit. 6. Semua petugas rekam medis tidak dibolehkan untuk memberikan informasi medis pasien tanpa seizin pasien bersangkutan yang ditunjukkan melalui surat kuasa pasien karena yang berhak mengeluarkan adalah dokter yang merawat pasien bersangkutan. 7. Inventarisasi berkas yang rusak untuk diganti tanpa merubah nomor rekam medis atau perbaiki kerusakan bersama-sama petugas terkait tanpa memusnahkan berkas yang rusak. 8. Inventarisasi secara berkala ketepatan penempatan berkas rekam medis. 9. Inventarisasi berkas rekam medis yang dipinjam dan belum kembali. 10. Semua staf rumah sakit agar menghayati tata cara pengelolaan rekam medis, sehingga berkas rekam medis dapat memberikan perlindungan bagi rumah sakit, petugas pelayanan dan melindungi pasien bersangkutan sendiri. Unit terkait 1. Unit Rekam Medis 2. Bagian Penunjang Medis