Anda di halaman 1dari 18

ARK

BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
Alur Pendaftaran Pasien Rawat Jalan, IGD,
Rawat Inap, dan Administrasi
Di RSKIA Sukma Bunda
Payakumbuh

A. Alur Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (RAJAL)


1. Pengertian
Dalam penerimaan pasien (orang yang membutuhkan pengobatan) datang
diantaranya ke Rumah Sakit, dimana Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang
melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang
permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang
berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien,
(AHA Azwar 1996 )
Menurut Huffman (1994) Rawat Jalan adalah pelayanan yang diberikan
kepada pasien yang tidak mendapatkan pelayanan rawat inap di fasilitasi pelayanan
kesehatan.
Pelayanan rawat jalan (ambulatory services) adalah salah satu bentuk dari
pelayanan kedokteran. Secara sederhana yang dimaksud dengan rawat jalan adalah
pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap.
Ke dalam pengertian pelayanan rawat jalan ini termasuk tidak hanya yang
diselenggarakan oleh sarana pelayanan kesehatan yang telah lazim dikenal seperti
rumah sakit atau klinik, tetapi juga yang diselenggarakan di rumah pasien (home care)
serta di rumah perawatan (nursing homes) (Azwar, 1996).
Pada saat ini berbagai jenis pelayanan rawat jalan banyak diselenggarakan
oleh klinik Rumah Sakit, secara umum dapat dibedakan atas empat macam :
 Pelayanan gawat darurat (emergency services) yakni untuk menangani pasien
yang membutuhkan pertolongan segera dan mendadak.
 Pelayanan rawat jalan paripurna (comprehensive hospital outpatient services)
yakni yang memberikan pelayanan kesehatan paripurna sesuai dengan kebutuhan
pasien.
 Pelayanan rujukan (referral services) yakni yang hanya melayani pasien-pasien
yang dirujuk oleh sarana kesehatan lain. Biasanya untuk diagnosis atau terapi,
sedangkan perawatan selanjutnya tetap ditangani oleh sarana kesehatan yang
merujuk.
 Pelayanan bedah jalan (ambulatory surgery services) yakni yang memberikan
pelayanan bedah yang dipulangkan pada hari yang sama.
Sedangkan menurut Permenkes No. 1045/MENKES/PER/XI/2006 Rumah
Sakit adalah : Suatu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan
rawat inap dan rawat jalan yang memberikan pelayanan jangka pendek dan jangka
panjang yang terdiri dari observasi, diagnostik, terapeutik dan rehabilitatif untuk
orang-orang yang menderita sakit, cidera, dan melahirkan sarana upaya kesehatan
yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan
untuk tenaga kesehatan dan penelitian. Isi rekam medis menurut Permenkes No 269
tahun 2008
Pada sarana pelayanan kesehatan sekurang kurangnya memuat :
a. Identitas pasien
b. Tanggal dan waktu
c. Hasil anamnesa mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik
e. Diagnosa
f. Rencana penatalaksanaan
g. Pengobatan dan alat tindakan
h. Pelayanan lain yang telah di berikan kepada pasien
i. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik dan
j. Persetujuan tindakan bila diperlukan.
Adapun kami coba menjelaskan alur pendaftaran pasien rawat jalan pasien yang
datang ke rumah sakit, dalam penerimaan berbagai pasien kita akan menghadapi
berbagai kategori dilihat dari segi pelayanan rumah sakit yaitu :
 Pasien yang dapat menunggu
 Pasien yang segera ditolong ( pasien gawat darurat ) Menurut jenis
kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi 2 diantaranya :
 Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit
untuk keperluan mendapatkan pelayanan kesehatan. Setiap pasien baru
diterima di tempat penerimaan pasien (TPP) dan akan diwawancarai oleh
petugas guna mendapatkan informasi mengenai data identitas sosial pasien
yang harus diisikan formulir ringkasan riwayat klinik.
 Pasien lama adalah pasien yang pernah berobat/datang sebelumnya ke
rumah sakit, maka pasien mendatangi tempat pendaftaran pasien lama atau
ke tempat penerimaan pasien yang telah ditentukan. Kedatangan pasien
dapat terjadi karena :
 Dikirim oleh dokter praktek diluar rumah sakit
 Dikirim oleh rumah sakit lain, puskesmas atau jenis pelayanan
kesehatan lainnya
 Datang atas kemauan sendiri
2. Prosedur Penerimaan Pasien Rawat Jalan
Pasien baru diterima di tempat penerimaan pasien ( bagian pendaftaran ) dan
akan di wawancarai oleh petugas guna mendapatkan data identitas pasien dengan
mengisi kartu indek utama pasien (kiup), sekaligus mendapatkan kartu berobat yang
sudah di beri nomor yang akan digunakan sebagai kartu pengenal yang harus dibawa
pada setiap kunjungan atau berobat ulang ke rumah sakit yang sama. Pengisian Kartu
Indek Utama pasien ( KIUP ) meliputi :
a. Nama
b. Tempat tanggal lahir
c. Agama
d. Alamat
e. Jenis kelamin
f. Pendidikan
g. Pekerjaan
h. No telepon
Ketika proses wawancara dan pengisian data pasien baru selesai, pasien akan
diarahkan ke poliklinik yang diminta, kemudian setelah mendapat palayanan yang
cukup ada beberapa kemungkinan yang akan terjadi kepada pasien diantaranya :
 Pasien boleh pulang
 Pasien diberi surat perjanjian oleh petugas klinik untuk datang kembali pada hari
dan tanggal yang ditetapkan
 Pasien di rujuk/dikirim ke rumahsakit lain
 Pasien harus masuk ke ruang perawatan ( di rawat )
Pasien lama Pasien datang ke tempat penerimaan pasien ( bagian pendaftaran )
yang telah ditentukan atau poliklinik yang dituju pasien, pasien lama tidak menulis
kartu indek utama pasien ( KIUP ) karena sudah mempunyai kartu berobat yang sudah
diberi nomor.
Setelah proses pemeriksaan pasien ke poliklinik selesai maka pengambilan data
/status rawat jalan diserahkan ke bagian pengolahan data untuk dibuat laporan
harian/database, setelah selesai data rawat jalan diserahkan ke petugas pengarsipan
untuk di simpan secara berurutan sesuai dengan nomor yang ada di kartu berobat
tersebut.

3. Alur dan Prosedur Pelayanan Rawat Jalan di Rumah Sakit


Unit Rawat Jalan adalah bagian dari Rumah Sakit yang memberikan
pelayanan berupa tindakan/ perawatan dan pengobatan kepada pasien, serta
melakukan pencatatan/ perekaman kondisi pasien dan bertanggung jawab atas segala
kegiatannya di rawat jalan.
1) Ciri-ciri unit rawat jalan :
1. Melayani pasien baik pasien yang berobat maupun yang membutuhkan
pelayanan kesehatan.
2. Buka pada jam-jam tertentu
3. Menentukan apakah pasien tersebut dapat dirujuk di sarana pelayanan
kesehatan atau di rawat inap.
4. Biasanya melayani pasien dalam jumlah banyak, oleh karena itu
membutuhkan kartu tunggu agar pasien dapat antri
5. Melayani pasien yang memiliki penyakit/ gangguan yang tidak mendesak.
6. Tugas pokok Unit rawat jalan :
a. Menyiapkan segala peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan di
Unit Rawat Jalan.
b. Melakukan pencatatan pasien di buku register
c. Memberikan pelayanan dan informasi medis serta pengobatan
d. Melakukan pencatatan/ perekaman kondisi pasien di DRM rawat jalan
dengan lengkap
e. Membuat dan menerima surat rujukan
f. Membuat surat pengantar ke IPP ( Instalasi Pemeriksaan Penunjang ),
URI ( Unit Rawat Jalan ) dan surat keterangan sehat ( bila perlu ).
g. Membuat Sensus Harian Rawat Jalan ( SHRJ ).
h. Menerima DRM rawat jalan dari TPPRJ dan mengirimkan ke bagian
assembling dengan buku ekspedisi.
i. Membuat informed consent, visum et repertum dan general consent (
bila perlu ).
2) Dokumen-dokumen yang harus ada di Unit Rawat Jalan :
1. Surat perintah rawat inap ( Admission Note )
2. Sensus Harian Rawat Jalan ( SHRJ )
3. Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan
4. Buku register poliklinik
5. Surat Pengantar rujukan
6. Surat Jawaban rujukan
7. Informed consent
8. Kartu tunggu pasien
9. Buku ekspedisi rawat jalan
10. Buku Catatan Tindakan rawat jalan
11. Formulir pengantar pembayaran jasa pelayanan dan tindakan.

3) Informasi yang dihasilkan di unit rawat jalan :


a. Identitas pasien
b. Jumlah kunjungan pasien di Unit Rawat Jalan ( per poliklinik ), baik pasien
lama dan baru.
c. Jumlah pasien yang dirujuk, pasien rujukan dan jumlah pasien yang dirawat
d. Jumlah pasien rawat jalan BPJS, asuransi maupun mandiri.
e. Riwayat penyakit, anamnesis dan pemeriksaan fisik, diagnosa/ jenis
penyakit, terapi ( pengobatan ) dan tindakan
f. Penanggung jawab pasien ( dokter dan perawat )
g. Jumlah pembayaran jasa pelayanan medis dan tindakan dari pasien rawat jalan
4) Fungsi-fungsi yang terkait :
a. Fungsi distribusi DRM di TPPRJ/ Filling
b. Bagian assembling, coding dan indexing
c. Fungsi pemeriksaan penunjang ( Laboratorium dan Radiologi )
d. Farmasi
e. Kassa
f. TPPRI

B. Alur Pendaftaran Pasien Unit Gawat Darurat (UGD)


1. Pengertian
Unit Rawat Darurat adalah bagian dari Rumah Sakit yang memberikan pelayanan
berupa tindakan/ perawatan dan pengobatan kepada pasien, serta melakukan
pencatatan/ perekaman kondisi pasien dan bertanggung jawab atas segala
kegiatannya di Unit Gawat Darurat.

2. Ciri-Ciri Unit Rawat Darurat :


a. Buka 24 jam
b. Terdiri dari minimal satu orang dokter jaga dan satu orang perawat yang harus
ada di UGD
c. Melayani pasien yang membutuhkan pertolongan yang bersifat segera dan
mengancam nyawa.
d. Terdapat obat dan alat kesehatan yang mencukupi dan dapat digunakan untuk
merawat pasien yang membutuhkan pertolongan mendesak dan mengancam
nyawa.

3. Tugas Pokok Unit Rawat Darurat :


a. Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan di Unit Rawat
Darurat.
b. Menerima pasien dengan baik dan segera memberikan pertolongan/ perawatan
dengan cepat dan tepat.
c. Melakukan perekaman/ pencatatan kondisi pasien di DRM Gawat Darurat
dengan lengkap.
d. Menerima DRM Gawat Darurat dari TPPGD dan mengirimkan ke bagian
Assembliong dengan buku ekspedisi.
e. Memberikan tindak lanjut atas pasien dengan cepat ( bisa dirujuk, dirawat inap
maupun rawat jalan ).
f. Membuat surat pengantar rawat inap ( Admission Note ), Instalasi
Pemeriksaan Penunjang, rujukan, surat keterangan sehat dan surat kematian (
bila perlu )
g. Melakukan registrasi di Buku Register Rawat Darurat
h. Membuat Sensus Harian Rawat Darurat ( SHRD )

4. Dokumen-dokumen yang harus ada di Unit Gawat Darurat :


a. Surat Perintah Rawat Inap ( Admission Note )
b. Sensus Harian Rawat Darurat
c. DRM Rawat Darurat
d. Buku register rawat darurat
e. Buku resep
f. Surat pengantar rujukan
g. Surat jawaban rujukan
h. Surat keterangan sehat
i. Surat keterangan kematian
j. Informed consent
k. Buku ekspedisi rawat darurat
l. Buku Catatan Tindakan rawat darurat
m. Formulir pengantar pembayaran jasa pelayanan dan tindakan.

5. Fungsi-fungsi terkait :
a. Fungsi distribusi DRM di TPPRJ/ Filling
b. Bagian assembling, coding dan indexing
c. Fungsi pemeriksaan penunjang ( Laboratorium dan Radiologi )
d. Farmasi
e. Kassa
f. TPPRI

6. Informasi-informasi yang dihasilkan di Unit Gawat Darurat :


a. Identitas pasien
b. Jumlah kunjungan pasien di Unit Rawat Darurat, baik pasien lama dan baru.
c. Jumlah pasien yang dirujuk, pasien rujukan dan jumlah pasien yang dirawat
d. Jumlah pasien rawat darurat BPJS, asuransi maupun mandiri.
e. Riwayat penyakit, anamnesis dan pemeriksaan fisik, diagnosa/ jenis
penyakit, terapi ( pengobatan ) dan tindakan
f. Penanggung jawab pasien ( dokter dan perawat )
g. Jumlah pembayaran jasa pelayanan medis dan tindakan dari pasien rawat
darurat
h. Kondisi pasien saat datang
i. Kendaraan yang dipakai untuk tiba di Rumah Sakit

C. Alur Pendaftaran Pasien Rawat Inap (RANAP)

1. Pengertian
Unit Rawat Inap adalah bagian dari Rumah Sakit yang memberikan pelayanan
berupa tindakan/ perawatan dan pengobatan kepada pasien, serta melakukan
pencatatan/ perekaman kondisi pasien dan bertanggung jawab atas segala
kegiatannya di Unit Rawat Inap.

2. Ciri-Ciri Unit Rawat Inap


a. Buka 24 jam
b. Terdiri dari dua orang perawat jaga untuk tiap kelas.
c. Melayani pasien yang di rawat inap termasuk memberikan perawatan dan
pengobatan.

3. Tugas Pokok Unit Rawat Inap


a. Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan di Unit Rawat
Inap ( ruang perawat )
b. Memberikan pengawasan, perawatan, dan pengobatan secara intensif kepada
pasien
c. Memberikan informasi kesehatan yang jelas dan transparan kepada pasien atau
orang yang bertanggung jawab terhadap pasien dan kepada dokter penanggung
jawab pasien.
d. Melakukan pencatatan/ perekaman kondisi pasien ke DRM Rawat Inap, dan
rencana penatalaksanaan/ tindak lanjut pasien.
e. Melakukan registrasi pasien ke dalam buku register
f. Membuat surat pengatar rujukan, Instalasi Pemeriksaan Penunjang, surat
keterangan sehat, informed consent, visum et repertum ( bila perlu )
g. Setiap ada mutasi pasien melaporkan ke TPPRI
h. Membuat Sensus Harian Rawat Inap ( SHRI )
i. Melakukan kontrol pendapatan jasa pelayanan bersama dengan Kassa.

4. Dokumen-dokumen yang harus ada di Unit Rawat Inap


a. DRM rawat inap yang sesuai dengan jenis penyakitnya.
b. Sensus Harian Rawat Inap ( SHRI )
c. Informed consent, surat-surat persetujuan, surat pengantar rujukan dan
dirujuk, serta surat keterangan sehat.
d. Formulir laporan penyakit menular
e. Formulir laporan individual pasien
f. Buku laporan perawatan
g. Buku resep
h. Buku register rawat inap
i. Buku ekspedisi rawat inap
j. Buku Catatan Tindakan rawat inap
k. Formulir pengantar pembayaran jasa pelayanan dan tindakan rawat inap.

5. Fungsi-Fungsi Terkait
a. Fungsi distribusi DRM di TPPRJ/ Filling
b. Bagian assembling, coding dan indexing
c. Fungsi pemeriksaan penunjang ( Laboratorium dan Radiologi )
d. Farmasi
e. Kassa
f. TPPRI
g. Instalasi Gizi
h. Instalasi Bedah Sentral, terdiri dari : Instalasi Kebidanan, Instalasi Kamar
Operasi, Instalasi Kamar Intensif dan, Instalasi Kamar Bayi ( VK )

6. Informasi yang dihasilkan di unit rawat inap :


a. Identitas pasien
b. Jumlah pasien yang masuk setiap bangsal
c. Jumlah pasien keluar dan masuk serta cara keluarnya
d. Hasil pelayanan dan jumlah pasien yang meninggal < 2x24 jam dan >=48 jam.
e. Jumlah hari pasien dirawat di setiap bangsal
f. Jumlah pasien BPJS, asuransi dan mandiri.
g. Jumlah dan jenis pemeriksaan penunjang pasien
h. Jumlah dan jenis tindakan atau operasi.
i. Jumlah dan jenis penyakit menular dan wabah.
j. Jumlah pembayaran jasa pelayanan medis dan tindakan dari pasien rawat inap.
k. Cara pembayaran jasa rawat inap
D. Prosedur Administrasi Pelayanan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Gawat Darurat
1. Pengertian Administrasi
Biaya merupakan kas atau nilai ekuivalen kas yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan guna untuk
memberikan suatu manfaat yaitu peningkatan di masa mendatang. Biaya
merupakan pengorbanan sumber daya ekonomi yang telah terjadi atau mungkin
yang akan terjadi yang dapat diukur dengan satuan uang untuk mencapai tujuan.

2. Pelayanan Administrasi Rawat Jalan


1) Pasien datang mendaftarkan diri di loket pendaftaran.
2) Petugas mendaftarkan pasien :
a. Pasien baru
 Petugas membuatkan KTPK.
 Petugas membuatkan Kartu Rawat Jalan.
b. Pasien yang sudah memiliki KTPP :
 Petugas mencarikan Kartu Rawat Jalan sesuai nomor index KTPP
untuk pasien yang sudah pernah berobat / berkunjung.
 Petugas membuatkan Kartu Rawat Jalan sesuai dengan identitas
pasien untuk pasien yang belum pernah berobat / berkunjung.
c. Petugas membawa buku rawat jalan ke tempat tujuan pelayanan yang
diinginkan dan petugas di ruang pelayanan yang dituju memanngil serta
menerima pasien dan melaksanakan pelayanan sesuai protap / standar
pelaynan yang berlaku.
d. Petugas Loket mengambil Kartu rawat jalan ke ruang periksa / pelayanan
masing-masing setelah selesai pelayanan dan administrasi di ruang periksa
/ pelayanan bersangkutan.
e. Petugas Loket menyimpan kembali Kartu Rawat Jalan ke Rak Arsip sesuai
dengan nomor index.

3. Pelayanan Administrasi Rawat Inap


a. Dokter menganjurkan pasien untuk rawat inap.
b. Atas persetujuan pasien/keluarga/penanggungjawab pasien, perawat
IGD/POLI memberitahu receptionist bahwa pasien akan dirawat inap.
c. Perawat mengarahkan keluarga / penanggungjawab pasien untuk
mendaftarkan pasien rawat inap ke receptionis.
d. Untuk pasien yang masuk melalui IGD, receptionist menanyakan Kartu
Berobat pasien (untuk pasien lama) atau mencatat data / identitas pasien
dengan lengkap (untuk pasien baru).
1) Pasien Umum
 Receptionist menawarkan tarif jasa Rawat Inap secara jelas kepada
pasien.
 Apabila sudah ada kesepakatan dari keluarga / penanggungjawab
pasien, maka receptionist memberikan form “Surat Pernyataan
Pembayaran” kepada keluarga / penanggung-jawab pasien untuk diisi
dan ditanda tangani
 Receptionist meminta jaminan rawat inap kepada keluarga /
penanggungjawab pasien berupa KTP/SIM atau tanda pengenal
lainnya
 form “Surat Pernyataan Pembayaran“ diisi dan ditanda tangani oleh
pasien, berikan form tersebut ke bagian Rekam Medis untuk dicarikan
berkas Status Pasien Rawat Inap sesuai dengan Nomor Rekam Medik
dan selanjutnya Status Pasien Rawat Inap diantarkan oleh petugas
Rekam Medis ke IGD/POLI yang dituju.
2) Pasien Asuransi
 Menanyakan kepemilikan asuransi kesehatan yang dimiliki pasien
 Bila pasien masuk pada jam kerja, minta pasien untuk mengambil
jaminan yang dikeluarkan oleh Perusahaan / Asuransi terkait. Bila
pasien masuk diluar jam kerja, jaminan diambil keesokan harinya,
pada saat jam kerja.
 Meminta lembar jaminan, photo copy kartu asuransi, dan surat rujukan
dari Puskesmas (kecuali kasus emergency) sebagai pelengkap tagihan.
 Meminta pasien melengkapi persyaratan lainnya yang berhubungan
dengan tagihan asuransi yang dimiliki.
 Bila syarat adiminstrasi belum lengkap, keluarga / penanggung-jawab
pasien diberi waktu maksimal 2x24 jam untuk memenuhi
persyaratannya (selama pasien rawat inap). Jika tidak dipenuhi, pasien
dianggap UMUM.
 Tentukan dan beritahu keluarga / penanggung-jawab pasien tentang
kamar yang akan ditempati oleh pasien sesuai dengan jatah yang telah
ditentukan asuransi yang terkait, dengan mengelompokan Dewasa (
Pria / Wanita ) dan atau Anak.
 Bila pasien meminta untuk naik kelas perawatan (kecuali
JAMKESMAS dan JAMKESDA), berikan “Surat Pernyataan
Kesediaan Pembayaran Selisih Biaya” untuk diisi dan ditandatangani
oleh pasien/keluarga pasien.
 Receptionist meminta jaminan rawat inap kepada keluarga /
penanggungjawab pasien (khusus kepada pasien yang minta naik kelas
perawatan) berupa KTP/SIM atau tanda pengenal lainnya
 Setelah form “Surat Pernyataan kesediaan Pembayaran Selisih Biaya“
diisi dan ditanda tangani oleh keluarga / penanggungjawab pasien
(khusus pasien yang minta naik kelas perawatan), berikan form
tersebut ke bagian Rekam Medis.
 Seluruh berkas administrasi rawat inap yang telah rampung diberikan
ke bagian rekam medik untuk dicarikan berkas Status Pasien Rawat
Inap sesuai dengan Nomor Rekam Medik dan selanjutnya Status
Pasien Rawat Inap diantarkan oleh petugas Rekam Medis ke
IGD/POLI yang dituju.
 Petugas Rekam Medik mencatat di buku kunjungan pasien dan
memberi tanda Rawat Inap.
 Receptionist menginformasikan ke bagian rawat inap mengenai kamar
yang akan dipergunakan pasien guna mempersiapkan segala
kelengkapan dan fasilitasnya.
 Perawat mempersiapkan ruangan pasien baru.
 Setelah ruang rawat inap siap, perawat memberitahu receptionist
bahwa ruangan telah siap untuk ditempati.
 Receptionist memberitahu perawat POLI/IGD ruangan yang telah
dipersiapkan.
 Perawat POLI/IGD mengantar pasien ke ruangan rawat inap.
4. Pelayanan Administrasi Gawat Darurat
a. Pasien datang di instalasi gawat darurat, sementara keluarga pasien/pengantar
 Pasien mengurus pendaftaran di loket TPPGD. Untuk beberapa kasus
tertentu seperti pasien yang datang dalam keadaan terpapar
polutan/kotoran lain, maka pasien akan dibersihkan terlebih dahulu di
ruang dekontaminasi (apabila kondisi umum memungkinkan) baru bisa
masuk ruang IGD.
 Perawat IGD melakukan Triase di ruang triase yaitu dengan menerima
pasien,
 melakukan penilaian cepat tentang keadaan klinis pasien, memutuskan
prioritas penanganan pasien berdasarkan kegawatdaruratan.
 Untuk pasien darurat dilakukan tindakan sesuai kebutuhan, jika diperlukan
maka akan dilakukan pemeriksaan penunjang serta konsultasi oleh dokter
spesialis.
 Untuk pasien gawat darurat dilakukan resusitasi dan stabilisasi, jika
diperlukan maka akan dilakukan pemeriksaan penunjang serta konsultasi
oleh dokter spesialis. Dan untuk kondisi tertentu, jika diperlukan pasien
juga bisa langsung menuju OK atau ICU untuk perawatan lebih lanjut.
 Setelah selesai keluarga pasien melakukan pengurusan administrasi untuk :
 Pulang
 Rawat inap
 Rujuk ke RS yang lebih tinggi
BAB III
Gambar Alur Pelayanan Pasien Rawat Jalan,
IGD, Rawat Inap RSKIA SUKMA BUNDA
PAYAKUMBUH

1. Rajal
Pasien
Pasien
Umum
BPJS

Loket
Pendaftaran
Pasien Baru Pasien Lama

Isi Formulir Identitas


Pasien

Pemeriksaan Formulir Identitas Dan


Wawancara

Peniputan Data Pasien Untuk Poli Tujuan

Poliklinik
Tujuan

Resep Rawat

Administrasi
Rawat Inap Rujuk

Pulang
2. IGD
Pasien Datang

Umum Registrasi Petugas Pasien BPJS atau Jampersal


Pendaftaran

Periksa atau BPJS CENTER


Tindakan IGD Verivikasi
Kepesertaan
Percetakan SEP

Rawat Jalan Apotek Rawat Inap

Administrasi

Pasien Pulang
3. Ranap
Pasien dari
Poliklinik/IGD

Serahterima Petugas IGD dengan Petugas Rawat


Inap

PPA :
 Assesmen Awal Ranap Pemeriksaan Diagnostik
 Assesmen Kebutuhan Edukasi

Re- Assesmen

PPA :
 Perencanaan Pelayanan
Interdisiplin

PPA :
 Pelayanan Terintegrasi  Pelayanan Rehab
Medik
 Pelayanan Bedah
Perbaikan  Pelayanan Farmasi
 Pelayanan Kebidanan
 Pelayanan Anak
Perencanaan Pulang/Rujuk

Administrasi

Pasien Pulang
BAB IV

DOKUMENTASI
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PEMULANGAN PASIEN RAWAT INAP

RSKIA SUKMA Nomor : Revisi : Halaman


BUNDA 0 1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit Direktur RSKIA Sukma Bunda
SPO
dr. M. Ardaris Alhudri
PENGERTIAN Suatu kondisi di mana pasien sudah menjalani perawatan di RS dan telah
diijinkan pulang oleh dokter.

TUJUAN Pemulangan pasien dapat berjalan lancar

KEBIJAKAN SK Direktur No. yang mengatur tentang :


1. Pasien boleh pulang jika semua pemeriksaan penunjang sudah selesai
dan tidak dilakukan pemeriksaan lain lagi saat pasien diijinkan pulang.
2. Pasien boleh pulang jika administrasi sudah selesai.

Pasien Umum :
1. Pasien dinyatakan boleh pulang oleh dokter.
PROSEDUR 2. Perawat membuat discharge planning dan menjelaskan kepada pasien
dan atau keluarga pasien
3. Pasien dan atau keluarganya menyelesaikan administrasi
4. Pasien dan atau keluarganya menyelesaikan administrasi keuangan
5. Pasien boleh pulang

Pasien JKN/KIS :
1. Pasien dinyatakan boleh pulang oleh dokter.
2. Perawat membuat rincian pembiayaan sesuai peraturan pembiayaan
dari JKN sebagai berikut :
a. Biaya rawat inap : jika pasien naik kelas akan dikeluarkan biaya
selsih tarif naik kelas sesuai peraturan dari JKN/KIS
b. Perhitungan hari rawat : (tanggal keluar pasien – tanggal masuk
pasien)
3. Perawat membuat discharge planning dan menjelaskan kepada pasien
dan atau keluarga pasien.
4. Pasien dan atau keluarganya menyelesaikan administrasi
5. Pasien dan atau keluarganya menyelesaikan administrasi keuangan
6. Pasien boleh pulang

UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap


2. Penunjang Medis
3. Administrasi
4. Keuangan

Anda mungkin juga menyukai