Anda di halaman 1dari 5

A.

SISTEM PENDAFTARAN
Tata cara melayani pasien dapat dinilai baik bilamana dilaksanakan petugas dengan sikap yang ramah,
sopan, tertib, dan penuh yanggung jawab.
a. Sub Sistem TPP Rawat Jalan
Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk
rawat inap (Feste, 1989).
Berdasarkan DEPKES, 1997 sistem penerimaan pasien baru rawat jalan yaitu :
1. Pasien mengisi formulir pendaftaran pasien baru .
2. Data pada formulir pendaftaran pasien baru diinput pada computer
3. Mencetak ringkasan riwayat klinik.
4. Mencetak kartu pasien.
5. Mencetak kuitansi pembayaran .
6. Mencetak nomor urut poli.
7. Mencetak kartu index utama pasien .
8. Melaksanakan pendaftaran pasien baru di TPP Rawat Jalan.
9. Ringkasan riwayat klinik dikirim ke poliklinik tujuan.

Sistem penerimaan pasien lama rawat jalan :


1. Melaksanakan transaksi pendaftaran pasien lama dengan mengentry nomor pasien.
2. Membuat tracer. .
3. Mencetak nomor urut poliklinik.
4. Mencetak kuitansi pembayaran .
5. Mengarahkan pasien sesuai tujuan poliklinik.
6. Melaksanakan pendafataran pasien di tempat pasien lama di TPP II

b. Sub SistemTPP Rawat Inap.


Bersumber dari DEPKES, 1997 Penerimaan Pasien Rawat Inap berfungsi menerima pasien untuk dirawat
di rumah sakit. Pada bab V menerangkan tentang :
Prosedur Pasien Rawat Inap :
1. Formulir pendaftaran pasien baru diisi oleh pasien atau keluarganya.
2. Data sosial pada formulir pendaftaran (pasien baru) dan data sosial pada rekam pasien lama, dientry
pada computer.
3. Mencetak nomor urut poliklinik .
4. Mencetak kuitansi pembayaran.
5. Mengarahkan pasien sesuai tujuan poliklinik.
6. Pelaksanaan pendaftaran dilaksanakan di tempat pendaftaran pasien lama di TPP

c. Sub Sistem TPP Rawat Darurat.


Menurut Azwar, 1996 pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh
penderita dalam waktu segera atau pertolongan segera dan mendadak untuk menyelamatkan
kehidupannya.
Penerimaan Pasien Gawat Darurat yaitu :
1. Pasien mendaftar di TPP IGD yang menyatu dengan TPP Rawat Inap. Jika pasien dalam keadaan
darurat pasien bisa langsung masuk IGD baru kemudian keluarga/pengantar mendaftarkan di TPP.
2. Untuk Pasien Baru :
 Pasien, keluarga atau pengantar mendaftar di loket penerimaan dengan menunjukkan kartu identitas
pasien (KTP, SIM, dll).
 Pasien diberikan nomor rekam medis dan dibuatkan kartu berobat yang akan digunakan setiap kali
berkunjung.
 Petugas memasukkan data pasien ke dalam komputer.
 Petugas membuatkan berkas rekam medis.
 Bagi pasien akses membawa kartu akses dan surat rujukan dari puskesmas.
 Bagi pasien askin membawa kartu askin, dan surat rujukan dari puskesmas.
3. Untuk pasien lama :
 Pasien, keluarga atau pengantar datang dengan membawa kartu berobat.
 Petugas memasukkan data pasien ke komputer.
 Bagi pasien askes membawa kartu askes dan surat rujukan dari puskesmas.

B. PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN


• Penerimaan pasien yang akan berkunjung ke poliklinik, unit rawat jalan, unit gawat darurat ataupun
yang akan dirawat adalah bagian dari sistem prosedur pelayanan rumah sakit.
• Disinilah pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat tiba di rumah sakit, sehingga
sangat menentukan kesan baik dan buruk dari rumah sakit tersebut.
1. Jenis Pasien yang Datang ke Rumah Sakit
Dilihat dari segi pelayanan rumah sakit dapat dibedakan menjadi :
 Pasien yang dapat menunggU
 Pasien berobat jalan yang datang dengan perjanjian
 Pasien yang datang tidak dalam keadaan gawat
 Pasien yang segera ditolong (pasien gawat darurat).

Menurut jenis kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi :


 Pasien baru : adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit untuk keperluan
mendapatkan pelayanan.
 Pasien lama : adalah pasien yang pernah datang sebelumnya untuk keperluan mendapatkan
pelayanan..

Kedatangan pasien dapat terjadi karena :


 Dikirim oleh dokter praktek di luar RS
 Dikirim oleh rumah sakit lain, puskesmas atau jenis pelayanan kesehatan lainnya.
 Datang atas kemauan sendiri.

2. Prosedur penerimaan Pasien Rawat Jalan


 Pasien Baru
 Setiap pasien baru diterima di tempat penerimaan pasien baru (TPP)
 Diwawancarai oleh petugas guna mendapatkan data identitas yang akan diisikan pada formulir
ringkasan riwayat klinik.
 Setiap pasien baru akan memperoleh nomor pasien yang akan digunakan sebagai kartu pengenal, yang
harus dibawa pada setiap kunjungan berikutnya ke rumah sakit yang sama.
 Setelah selesai dalam proses pendaftaran, pasien baru dipersilahkan menunggu di poliklinik yang
dituju dan petugas rekam medis mempersiapkan berkas rekam medisnya kemudian dikirim ke poliklinik
tujuan pasien.
 Pasien Kunjungan Lama
 Setiap pasien lama diterima di tempat penerimaan pasien lama (TPPL)
 Diwawancarai tentang poliklinik yang dituju
 Setelah selesai melaksanakan proses pendaftaran pasien dipersilahkan menunggu di poliklinik.

o Pasien lama dapat dibedakan :


 Pasien yang datang dengan perjanjian.
 Pasien yang datang atas kemauan sendiri (tidak dengan perjanjian).

o Setelah mendapat pelayanan yang cukup dari poliklinik, ada beberapa kemungkinan dari setiap
pasien :
 Pasien boleh langsung pulang.
 Pasien diberi slip perjanjian oleh petugas klinik untuk datang kembali pada hari dan tanggal yang telah
ditetapkan, kepada pasien yang diminta datang kembali, harus lapor kembali ke TPP.
 Pasien dirujuk/dikirim ke rumah sakit lain
 Pasien harus ke ruang perawatan
Semua berkas rekam medis pasien yang telah selesai mendapatkan pelayanan harus kembali ke bagian
rekam medis. Pasien yang harus dirawat inap, rekam medisnya dikirim ke ruang perawatan.
3. Prosedur Penerimaan Pasien Rawat Inap
 Penerimaan pasien rawat inap dinamakan Admitting Office/ Central Opname.
 Fungsi utamanya adalah menerima pasien untuk dirawat di rumah sakit
 Tata cara penerimaan pasien yang disebut admitting prosedure harus wajar sesuai dengan
keperluannya.
 Dengan makin meningkatnya jumlah pasien, pimpinan rumah sakit harus memberikan perhatian yang
konstan dalam membina sistem dan prosedur penerimaan pasien yang sebaik-baiknya. Pasien yang
memerlukan perawatan, dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :
 Pasien yang tidak urgen, penundaan perawatan pasien tersebut tidak akan menambah penyakitnya.
 Pasien yang urgen, tetapi tidak darurat gawat, dapat dimasukkan ke dalam daftar tunggu.
 Pasien gawat darurat (emergency), langsung dirawat
Aturan harus dipenuhi dalam penerimaan pasien rawat inap :
 Bagian penerimaan pasien bertanggungjawab sepenuhnya mengenai pencatatan seluruh informasi
yang berkenaan dengan diterimanya seorang pasien di rumah sakit
 Bagian penerimaan pasien harus segera memberitahukan bagian-bagian lain terutama bagian yang
berkepentingan langsung setelah diterimanya seorang pasien untuk dirawat.
 Semua bagian harus memberitahukan bagian penerimaan pasien, apabila seorang pasien diijinkan
meninggalkan rumah sakit.
 Membuat catatan yang lengkap tentang jumlah tempat tidur yang terpakai dan yang tersedia di
seluruh rumah sakit.
 Rekam medis yang lengkap, terbaca dan seragam harus disimpan oleh seluruh bagian selama pasien
dirawat.
 Intruksi yang jelas harus diketahui oleh setiap petugas yang bekerja dalam proses penerimaan dan
pemulangan pasien.

C. PERSYARATAN
 Pasien Umum :
Kartu Berobat (bila belum punya menyertakan kartu identitas dan mengisi formulir data pasien baru).
 Pasien BPJS:
Untuk Pasien BPJS/ASKES/JAMSOSTEK : Asli surat rujukan, asli kartu berobat, asli kartu asuransi & Surat
Egibilitas Pasien/SEP (yang diterbitkan oleh RS). Untuk Pasien JAMKESMAS : Asli surat rujukan, asli kartu
berobat, asli kartu jamkesmas, asli kartu identitas & Surat Egibilitas Pasien/SEP (yang diterbitkan).
 Pasien Jamkesda
1. Kartu berobat (bila ada)
2. Kartu Jamkesda, Surat dari Dinkes, Rujukan Puskesmas, Identitas, Kartu Keluarga (fotocopy masing-
masing rangkap 5).

 Pendaftaran Klinik Rawat Jalan : Setiap Hari Senin-Sabtu Pukul : 07.30 – 11 .00 WIB (Hari Minggu dan
Hari Besar Libur).
 Jadwal Klinik Rawat Jalan :

D. PROSEDUR PENDAFTARAN DAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI PESERTA BPJS


1. Cakupan Pelayanan
a) Administrasi pelayanan, meliputi biaya administrasi pendaftaran peserta untuk berobat, penyediaan
dan pemberian surat rujukan ke faskes lanjutan untuk penyakit yang tidak dapat ditangani di faskes
tingkat pertama.
b) Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis.
c) Premedikasi
d) Kegawatdaruratan oro-dental
e) Pencabutan gigi sulung (topikal, infiltrasi)
f) Pencabutan gigi permanen tanpa penyulit
g) Obat pasca ekstraksi
h) Tumpatan komposit/GIC
i) Skeling gigi (1x dalam setahun)

2. Prosedur/Mekanisme Pendaftaran Pelayanan Penyakit Gigi


1) Jika peserta memilih terdaftar di Puskesmas/ Klinik sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertamanya,
maka:
 Puskesmas/Klinik wajib menyediakan jejaring (Dokter Gigi/Lab/Bidan dan sarana penunjang lain)
 Peserta mendapatkan pelayanan gigi di Dokter Gigi yang menjadi jejaring Puskesmas/klinik
 Tidak ada pendaftaran peserta ke Dokter Gigi lain.
2) Jika peserta memilih terdaftar di Dokter Praktek Perorangan (Dokter Umum) sebagai Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertamanya, maka:
 Peserta dapat mendaftar ke Dokter Gigi Praktek Mandiri/Perorangan sesuai pilihan dengan mengisi
Daftar Isian Peserta (DIP) yang disediakan oleh BPJS Kesehatan.
 Pelayanan gigi kepada peserta diberikan oleh Dokter Gigi sesuai pilihan Peserta.
 Penggantian Fasilitas Kesehatan Dokter Gigi diperbolehkan minimal setelah terdaftar 3 (tiga) bulan di
Fasilitas Kesehatan tersebut.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam sistem pendaftaran, biasanya pasien diterima sebagai pasien rawat jalan, rawat inap dan rawat
UGD. Pasien dikatakan menjalani pengobatan rawat jalan apabila kondisi pasien tidak begitu buruk dan
keadaannya masih normal – normal saja.
Berdasarkan DEPKES, 1997 sistem penerimaan pasien baru rawat jalan yaitu :
• Pasien mengisi formulir pendaftaran pasien baru .
• Data pada formulir pendaftaran pasien baru diinput pada computer
• Mencetak ringkasan riwayat klinik.
• Mencetak kartu pasien.
• Mencetak kuitansi pembayaran .
• Mencetak nomor urut poli.
• Mencetak kartu index utama pasien .
• Melaksanakan pendaftaran pasien baru di TPP Rawat Jalan.
• Ringkasan riwayat klinik dikirim ke poliklinik tujuan.

Anda mungkin juga menyukai