Anda di halaman 1dari 26

MATERI INTI 5

TERAPI GIZI PADA ANAK GIZI


BURUK

Asupan
Zat Gizi
kurang

Infeksi
Infeksi

Hambatan
Pertumbuhan

Gizi Buruk

Hidrat arang /
Sumber Energi

Protein /
Zat Pembangun

ASI
MP-ASI
Lemak /
Sumber energi

Vitamin-Mineral /
Zat Pengatur

MP ASI
Perlu Penggunaan Minyak / santan

Anak gizi buruk:


hipoglikemia

hipotermia
dehidrasi
infeksi
gangguan elektrolit

Perlu:
diagnosis tepat / teliti

penanganan & perawatan khusus


pemberian makan teratur dan bertahap
selalu dipantau

Tatalaksana Gizi buruk

A : 10 langkah
No

Tindakan

Stabilisasi
H 1-2
H 3-7

Transisi
H 8-14

Rehabilitasi Tindak lanjut


mg 2-6
mg 7-26

1. Atasi/cegah
hipoglikemia
2. Atasi/cegah
hipotermia
3. Atasi/cegah
dehidrasi
4. Perbaiki gangguan elektrolit
5. Obati infeksi
6. Perbaiki def.
Nutrien mikro
7. Makanan stab & trans

tanpa Fe

+ Fe

8. Makanan Tumb.kejar
9. Stimulasi
10. Siapkan tindak
lanjut

Terapi gizi berperan penting dalam


penyembuhan penyakit
Kesalahan pengaturan diet dapat
memperlambat penyembuhan
penyakit

Tatalaksana Gizi Pada Anak Gizi Buruk


Tujuan terapi gizi:
Memberikan makanan tinggi kalori, protein dan
cukup vitamin-mineral secara bertahap, guna
mencapai status gizi yang optimal.
Fase stabilitasi untuk mencegah / mengatasi
hipoglikemi, hipotermi dan dehidrasi
Fase transisi / rehabilitasi tumbuh kejar

Cara Pengaturan

Fase stabilisasi :
- cairan : 130 ml/kgbb/h, bila ada edema berat :
100 ml/kgbb/h
- energi : 80-100 kkal/kgbb/h
- protein : 1-1,5 g/kgbb/h
- Formula khusus : F-75

Fase transisi :
- cairan : dinaikkan bertahap sp 150 ml/kgbb/h
- energi : 100-150 kkal/kgbb/h
- protein : 2-3 g/kgbb/h
- Formula khusus : F-100

Cara Pengaturan

Fase rehabilitasi :
- cairan : dinaikkan bertahap 150-200 ml/kgbb/h
- energi : 150-220 kkal/kgbb/h
- protein : 3-4 g/kgbb/h
- Formula khusus : F-100 atau F-135

Frekuensi pemberian dimulai setiap 2 jam 3 jam


4 jam

ASI diteruskan sampai usia 2 th


Makanan padat diberikan pada fase rehabilitasi,
berdasarkan : BB < 7 kg diberi MP-ASI,
BB > 7 kg diberi makanan balita

Pokok Bahasan 2: Terapi gizi pd fase stabilisasi & makanan formula yg diperlukan
a. Kebutuhan gizi pada pada fase stabilisasi (buku II, hal. 10)
ZAT GIZI

STABILISASI
(hari ke 1-7)

Energy

80 100 kkal/kgBB/hr

Protein

1 1,5 gram/kgBB/hr

Cairan

130 ml/kgBB/hr atau 100 ml/kgBB/hr bila ada


edema berat

Fe
FTablet besi / folat (sulfas ferosus 200 mg + 0,25
mg as Folat)Sirup besi (sulfas ferosus 150 ml) 1-3
mg elemental
Vitamin A
Bayi umur < 6 bln
Bayi umur 6 11 bln
Balita umur 12 60 bln

kapsul Vitamin A dosis 100.000 SI (warna Biru)


1 kapsul Vitamin A dosis 100.000 SI (warna Biru)
1 kapsul Vitamin A dosis 200.000 SI (warna Merah)

Vitamin lain
Vitamin C
Vitamin B kompleks
Asam folat
Mineral lain
Zinc
Kalium
Natrium
Magnesium
Cuprum

Diberikan dalam bentuk elektrolit/mineral, pemberiannya


dicampur kedalam resomal, F-75, F-100 dan F-135 (dosis
pemberiannya lihat cara membuat cairan resomal dan
larutan elektrolit, Buku II hal.14)

b. Jadwal pemberian makanan pada fase stabilisasi (buku II, h.11)

FASE
Stabili
sasi

WAKTU
PEMBERIAN

JENIS MAKANAN

FREKUENS
I

JUMLAH CAIRAN (ml) SETIAP


MINUM MENURUT BB BALITA

Hari 1 2

F75 / modifikasi /
Modisco
ASI

12 x
Bebas

LIHAT TABEL PEDOMAN F-75


(Buku I hal 19 20)
(Buku II hal 15 16)

Hari 3 7

F75 / modifikasi /
Modisco
ASI

8x
Bebas

LIHAT TABEL PEDOMAN F-75


(Buku I hal 19 20)
(Buku II hal 15 16)

c. Fase Stabilisasi
Peningkatan jumlah formula diberikan secara bertahap
Tujuan terapi gizi pada fase stabilisasi adalah memberikan
makanan awal (starter) supaya anak dalam kondisi stabil.
Hipoosmolar rendah laktosa, porsi kecil dan sering
Setiap 100 cc mengandung energi 75 kal dan protein 0,9 gram
Pemberian F-75 dapat dilihat dalam tabel petunjuk pemberian
F75 baik tanpa edema maupun edema sesuai BB anak (buku I
hal 19,20)

Resomal
Bila diare /muntah/dehidrasi anak diberikan resomal, 2
jam pertama setiap jam , selanjutnya 10 jam berikutnya
diselang seling dengan F75
Cara membuat resomal. Lihat hal. 14 buku II

Pokok Bahasan 3
a. Kebutuhan gizi pada fase transisi
FASE TRANSISI (hari ke 8 - 14)

ZAT GIZI
Energy

100 150 kkal/kgBB/hr

Protein

2 3 gram/kgBB/hr

Cairan

150 ml/kgBB/hr

Fe
FTablet besi / folat (sulfas ferosus 200
mg + 0,25 mg as Folat)Sirup besi (sulfas
ferosus 150 ml) 1-3 mg elemental
Vitamin A
Bayi umur < 6 bln
Bayi umur 6 11 bln
Balita umur 12 60 bln
Vitamin lain
Vitamin C
Vitamin B kompleks
Asam folat
Mineral lain
Zinc
Kalium
Natrium
Magnesium
Cuprum

Diberikan sbg.multivitamin
H-1 : 5 mg, selanjutnya 1 mg/h
Diberikan dalam bentuk elektrolit/mineral, pemberiannya
dicampur kedalam resomal, F-75, F-100 dan F-135 (dosis
pemberiannya lihat cara membuat cairan resomal dan
larutan elektrolit, Buku II hal.14)

b. Jadwal pemberian makanan pada fase transisi

FASE
Transisi

WAKTU
PEMBERIAN
Hari 8-14

JENIS MAKANAN
F100 / modifikasi
/ Modisco I atau II
ASI

FREKUENSI
6x
Bebas

JUMLAH CAIRAN (ml)


SETIAP MINUM MENURUT
BB BALITA
LIHAT TABEL PEDOMAN
F-100
(Buku I Hal 21)
Buku II hal 15 - 16

c Fase transisi
- Tujuan terapi gizi pada fase transisi adalah pada taraf ini anak mulai
stabil, dan untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak (catch up)
- Setiap 100 cc F100 mengandung energi 100 kal dan protein 2,9 gram

Pokok Bahasan 4 :
a. Kebutuhan Gizi pada fase rehabilitasi dan makanan formula yang
diperlukan
ZAT GIZI

FASE REHABILITASI (minggu ke 2 - 6)

Energy

150 220 kkal/kgBB/hr

Protein

3 4 gram/kgBB/hr

Cairan

150 200 ml/kgBB/hr

Fe
FTablet besi / folat (sulfas ferosus 200 mg +
0,25 mg as Folat)Sirup besi (sulfas ferosus
150 ml) 1-3 mg elemental

Beri tiap hari selama 4 minggu untuk balita umur 6 bulan sampai 5
tahun:
Dosis lihat Buku I hal.13

Vitamin A
Bayi umur < 6 bln
Bayi umur 6 11 bln
Balita umur 12 60 bln
Vitamin lain
Vitamin C
Vitamin B kompleks
Asam folat
Mineral lain
Zinc
Kalium
Natrium
Magnesium
Cuprum

Diberikan sbg. Multivitamin


1 mg/h
Diberikan dalam bentuk elektrolit/mineral, pemberiannya dicampur
kedalam resomal, F-75, F-100 dan F-135 (dosis pemberiannya lihat
cara membuat cairan resomal dan larutan elektrolit, Buku II hal.14)

b. Jadwal pemberian makanan kepada anak gizi buruk menurut fase


rehabilitasi

FASE
Rehabilitasi

WAKTU
PEMBERIAN

JENIS MAKANAN

FREKUENSI

JUMLAH CAIRAN (ml) SETIAP


MINUM MENURUT BB BALITA
4 kg

6 kg

8 kg

10 kg

150

175

Minggu
36
F135/modifikasi/Modisco III
ASI

x
Bebas

90

100

BB
< 7 kg

Ditambah
Makanan lumat/ makanan lembik
Sari buah
F135/modifikasi/Modisco III
ASI

3 x 1 porsi
1x
3x
Bebas

100

100
-

BB
7 kg

Ditambah
Makanan lunak / makanan biasa
Buah

3 x 1 porsi
12x1
buah

c. Contoh
Kebutuhan energi seorang balita dengan berat badan 6 kg pada fase
rehabilitasi adalah : 6 kg x 200 kkal/kgBB/hr = 1200 kkal/hr
Kebutuhan energi tersebut dapat dipenuhi dengan :
F-135 : 3 x 100 cc
3 x 135 kkal = 405 kkal
Makanan lumat/lembik 3 x
3 x 250 kkal = 750 kkal
Sari buah 1 x 100 cc
1 x 45 kkal =
45 kkal +
Total
= 1.200 kkal
d. Fase Rehabilitasi
Tujuan terapi gizi pada fase rehabilitasi adalah untuk mengejar
pertumbuhan anak
Diberikan setelah anak sudah bisa makan
Makanan padat yang diberikan dibedakan menurut BB anak
BB < 7 kg, diberikan makanan bayi
BB > 7 kg, diberikan makanan lunak
Setiap 100 cc F135 mengandung energi 135 kal dan protein 3,3 gram

MATERI INTI 5

CARA PEMBUATAN FORMULA

ReSoMal
(Rehydration Solution for Malnutrition)
Cara membuat ReSoMal
Bubuk WHO-ORS utk 1 liter (*) : 1 pak
Gula pasir
: 50 gram
Lar. Elektrolit / mineral
: 40 ml
Ditambah air sampai
: 2 liter
Setiap 1 liter cairan Resomal : Na = 37.5 mEq,
K = 40 mEq dan Mg = 1,5 mEq
(*) Bubuk WHO-ORS / 1 liter : NaCl = 2.6 g,
trisodium citrat dihidrat = 2.9 g, KCl = 1.5 g,
glukosa = 13.5 g

Modifikasi ReSoMal
Bubuk WHO-ORS utk 1 liter
Gula pasir
Bubuk KCl
Ditambah air sampai
Atau
Bubuk WHO-ORS siap pakai
Gula pasir
Lar. Elektrolit / mineral
Ditambah air sampai

:
:
:
:

1 pak
50 gr
4 gr
2 liter

: 1 liter
: 50 gr
: 40 ml
: 2 liter

Karena tidak mengandung Mg, Zn dan Cu


dapat diberi jus buah2an sumber mineral tsb, atau diberi
MgSO4 50 % i.m, dosis 0,3 ml/kgbb/h maksimum 2 ml dan
ZnSO4 4 mg/kgbb/h oral ( ~ 1 mg Zn elemen)

10

Lar. Elektrolit / mineral


KCl
Tripotasium citrat
MgCl2.6H2)
Zn acetat 2 H2O
CuSO4.5H2O
Ditambah air sampai

Bahan Makanan

: 224
: 81
: 76
: 8.2
: 1.4
: 2.5

g
g
g
g
g
L

Per 1000 ml

F 75

F100

F 135

Susu skim bubuk

25

85

90

Gula pasir

100

50

65

Minyak sayur

30

60

75

Larutan Elektrolit

ml

20

20

27

Tambahan air s/d

ml

1000

1000

1000

Energi

kkal

750

1000

1350

Protein

29

33

Laktosa

13

42

48

Kalium

mmol

36

59

63

Natrium

mmol

19

22

Magnesium

mmol

4,3

7,3

Formula WHO

NILAI GIZI

Seng

mg

20

23

30

Tembaga (Cu)

mg

2,5

2,5

3,4

% Energi Protein

12

10

% Energi Lemak

36

53

57

mosm/l

413

419

508

Osmolaritas

11

Modifikasi formula WHO


Bahan Makanan

F75
I

F75
II

F75
III

F100

M1

M II

F135

M III

Susu skim bubuk


(g)

25

100

100

100

Susu full cream (g)

35

110

25

120

Susu sapi segar


(ml)

300

Gula pasir (g)

70

70

70

50

50

50

50

75

75

Tepung beras (g)

35

35

35

50

150

27

17

17

25

30

50

60

50

50

Larutan elektrolit
(ml)

20

20

20

20

27

Tambahan air s/d


(ml)

1000

1000

1000

1000

1000

1000

1000

1000

1000

Tempe (g)
Minyak sayur (g)
Margarin (g)

Cara membuat formula WHO


1. Formula WHO 75
Campurkan susu skim, gula, minyak sayur, dan larutan
elektrolit, diencerkan dengan air hangat sedikit demi sedikit
sambil diaduk sampai homogen dan volume menjadi 1000 ml.
Larutan ini bisa langsung diminum. Masak selama 4 menit,
bagi balita yang disentri atau diare persisten
2. Formula WHO 75 Modifikasi : *)
Campurkan susu skim/full cream/susu segar, gula, tepung,
minyak. Tambahkan air sehingga mencapai 1 liter dan didihkan
sambil diaduk-aduk hingga larut selama 5 7 menit

12

Cara pembuatan formula WHO 100


Campurkan susu skim, gula, minyak sayur, dan larutan
elektrolit, diencerkan dengan air hangat sedikit demi sedikit
sambil diaduk sampai homogen dan volume menjadi 1000 ml.
Larutan ini bisa langsung diminum atau dimasak dulu selama
4 menit

Formula WHO 100 Modifikasi : *)


Campurkan susu skim/full cream/, gula, minyak. Tambahkan
air hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga
homogen, sehingga mencapai 1 liter. Larutan ini bisa
langsung diminum atau dimasak dulu selama 4 menit

Cara membuat formula WHO


Formula WHO 135
Campurkan susu skim, gula, minyak sayur, dan larutan
elektrolit, diencerkan dengan air hangat sedikit demi
sedikit sambil diaduk sampai homogen dan volume
menjadi 1000 ml. Larutan ini bisa langsung diminum
atau dimasak dulu selama 4 menit.
Formula WHO 135 Modifikasi : *)
Tempe dikukus hingga matang, kemudian dihaluskan
dengan ulekan (blender, dengan ditambah air).
Selanjutnya tempe yang sudah halus disaring dengan air
secukupnya. Tambahkan susu, gula, tepung beras,
minyak dan larutan elektrolit. Tambahkan air sampai
1000 ml, masak hingga mendidih selama 5 7 menit.

13

Kiat untuk mempersiapkan formula F-75 F100


F135
1.Timbang kebutuhan bahan makanan dengan
menggunakan timbangan makanan untuk 5 - 10 kg ,
pastikan timbangan di posisi 0
2.Untuk menimbang tempatkan bahan makanan
ditempat yang ringan. Sebelum diisi bahan makanan
timbang dulu tempatnya (dalam keadaan kosong) dan
perhitungkan pada saat menimbang.
3.Kantong plastik sangat dianjurkan untuk menimbang
bahan makanan yang kering.
4.Bila menggunakan sendok makan, supaya isinya sama
pereskan permukaannya dengan pisau.

5. Minyak adalah bahan makanan yang penting, sehingga


perlu tercampur dengan benar dan tidak terbuang.
Bila tdk tercampur atau mengambang dipermukaan,
tidak homogen komposisi per porsi tdk rata.
Bila tidak ada blender, gunakan pengocok telur dan
kocok dengan perlahan sehingga formula tercampur.
Ukur penggunaan larutan mineral mix dengan
benar
Hati-hati dlm menambahkan cairan menjadi 1000 ml.
Cara :
Masukan 200 ml air matang kedalam blender
Tambahkan tepung susu, gula, minyak dan mineral
mix, lalu diblender.
Tambahkan air matang yang sudah dingin menjadi
1000 ml. Blender dengan kecepatan tinggi.

14

CARA PEMBUATAN F100.


BAHAN UNTUK 1 LITER

GULA DICAMPUR DENGAN MINYAK .

15

GULA & MINYAK DIADUK SAMPAI MENYATU

TAMBAHKAN SUSU DAN ADUK SAMPAI SUSU,


GULA & MINYAK TERCAMPUR.

16

GULA, MINYAK & SUSU SETELAH DICAMPUR.

DIBAGI MENJADI 6 KALI MINUM

17

F75 DAN F100 SETELAH DICAIRKAN

18

Pokok bahasan 5: Melakukan anamnesa gizi pada anak gizi buruk


Penilaian status gizi tidak hanya dari hasil pemeriksaan fisi, klinis
maupun laboratorium tetapi juga riwayat gizi /anamnesa gizi baik
secara kualitatif maupun kuantitatif.
Tujuan anamnesa gizi :
mengetahui riwayat makan/pola makan anak, sebelum masuk
RS dan sebelum sakit serta untuk mengetahui asupan makan
anak.
dapat digunakan sebagai dasar konsultasi gizi

Kualitatif :

Kebiasaan dan pola makan


Frekuensi konsumsi makanan
Riwayat pemberian ASI /PASI
Usia saat pengenalan makanan padat
Jenis makanan yang diberikan dan persiapannya
Pemberian suplemen vitamin dan mineral
Masalah-masalah gizi : nafsu makan, mual, muntah,
diare, konstipasi dan kemampuan makan.

Semi Kuantitatif :

Food recall
Food frekuensi
Menilai kebiasaan makan
Menyeleksi konsumsi makanan sumber bahan
makanan tertentu yang berhubungan dengan kelainan
gizi

Analisis zat gizi


Analisis zat gizi bisa merupakan penilaian sederhana pada
makanan yang dapat digunakan dengan menunjuk atau
menilai berdasarkan daftar bahan makanan penukar.

19

Cara :
Catat jumlah dan jenis makanan yang dimakan
Untuk membantu mengingat kebiasaan makan, tanyakan
waktu, tempat dan aktivitas
Klasifikasikan tiap jenis makanan yang dimakan tiap hari
dengan 1) menggunakan piramida makanan 2) daftar bahan
makanan penukar
Anamnesa Diet
Cara melakukan
1. Catatan pola makan dengan menggunakan formulir catatan
pola makan (buku II hal 46, lampiran 1).
2. Asupan makanan sebelum masuk RS dengan cara food recall
24 jam. (Buku II hal 47)

CARA PERHITUNGAN HASIL ANAMNESA DIET


Contoh menu:
Pagi: teh manis gelas -> gula 1sdm (10 gram)
bubur gelas belimbing -> 50 gram
Selingan: biskuit 1 buah -> 10 gram
Siang: nasi 5 sdm -> 50 gram
kuah sayur
Selingan: pisang ambon buah -> 25 gram
Malam: mie instant 1/3 bungkus -> 25 gram
telor butir -> 25 gram

20

Lanjutan perhitungan anamnesa diet


Bahan makanan
energi
Gula 10 gram
40 Kkal
Bubur 50 gram
40 Kkal
Nasi 50 gram
80 Kkal
Biskuit 10 gram
40 Kkal
Mie instant 25 gram 80 Kkal
Telor 25 gram
38 Kkal
Pisang 25 gram
20 Kkal
Jumlah
338 Kkal

protein
1 gram
2 gram
1 gram
2 gram
3,5 gram
9,5 gram

b. Pemantauan dan evaluasi pemberian terapi diet


Perhatikan frekuensi pemberian makan selama 24 jam
terutama pemberian formula pada malam hari, banyak anak
meninggal karena hipoglikemi yang disebabkan tidak diberi
formula pada terutama pada malam hari. (Buku II h.29)
Catat ada/tidak muntah, dan diare (lihat buku II hal 28)
Catat dan timbang BB setiap hari pada waktu yang sama,
sebelum atau sesudah makan, tanpa baju jadi sebaiknya
sebelum mandi (lihat buku II hal 30)
Formula yang digunakan:
Formula catatan perawatan harian anak gizi buruk (Buku II
h.28/29)
Catatan untuk makan selama 24 jam (Buku II h.32-35)
Kartu monitoring BB (Buku II h.30-31)
c. Contoh soal pemantuan dan evaluasi

21

Pokok Bahasan 7 Konseling Gizi


Konseling gizi merupakan bagian penting dalam rangkaian kegiatan
pelayanan gizi di rumah sakit dan perawatan.
Konseling gizi dapat diberikan kepada orang tua selama anak dalam
perawatan.
Pada saat anak akan pulang diberikan konseling lebih terperinci.
Tujuan dari konseling gizi adalah terjadinya perubahan prilaku
makan pasien untuk proses penyembuhan/peningkatan status gizi
Dalam melaksanakan konseling gizi diperlukan kemampuan petugas
dalam menggali dan menyampaikan informasi yang tepat melalui
pendekatan dan teknik tertentu yang memungkinan pesan tersebut
mudah dimengerti dan dilaksanakan oleh pasien
Untuk melakukan konseling gizi diperlukan komunikasi
contoh dialog interaktif

Empat unsur komunikasi efektif


1. Bina suasana
Memberi salam saat mendatangi klien
Menggunakan komunikasi non verbal (berjabat tangan,
menyentuh, memeluk)
Menyatakan tujuannya
2. Bertanya kepada klien
Menanyakan masalah yang dihadapi
Memberikan kesempatan klien untuk menyampaikan masalah
gizi yang masih ada
Menanyakan kepada klien tentang kejelasan informasi yang
diberikan
3. Memberikan umpan balik.
4. Mendengar dan mengulangi perkataan klien
5. Memberikan alternatif tindakan.

22

Langkah langkah dalam melakukan konsultasi Gizi

Menyapa orang tua dan anak.


Menanyakan/mencatat identitas pasien.
Menanyakan masalah yang dihadapi.
Menanyakan riwayat makanan (nafsu makan, BB, muntah, diare, ASI, PASI,
MPASI
Mengisi lembar food frequency dan food recall.
Menghitung/analisa zat gizi dengan menggunakan Bahan Makanan Penukar.
Menghitung kebutuhan zat gizi anak.
Mengisi leaflet : Bahan makanan, Ukuran Rumah Tangga dan berat
Menjelaskan cara melaksanakan anjuran makan dan memilih/mengganti
makanan.
Menganjurkan untuk kontrol/mengunjungi posyandu sesuai dengan keadaan
pasien,

TATA LAKSANA GIZI PADA FASE TINDAK LANJUT


(Minggu ke 7 26)
TINGKAT
RUMAH TANGGA

TATALAKSANA

POSYANDU

Berikan balita makanan beraneka ragam dalam porsi kecil dengan frekuensi sering
Suapi balita dengan sabar dan tekun
Beri ASI sampai usia 2 tahun

Bentuk PMTPMT-P (Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan):

Kudapan yang dibuat dari bahan makanan setempat

Bahan makanan mentah berupa tepung beras, susu bubuk, gula, minyak, kacangkacang-kacangan, sayuran, telur dan lauk pauk lainnya

Contoh bahan makanan yang dibawa pulang :


Alternatif

KEBUTUHAN PAKET BAHAN MAKANAN /BALITA/HARI

Beras 60 gram (6 sdm)

Telur 1 butir atau kacang


kacang--kacangan 25
gram (2,5 sdm)

Gula 15 gram ( 1,5


sdm)

II

Beras 70 gram (7 sdm)

Ikan 30 gram ( ptg sedang)

III

Ubi / singkong 150


gram (2 ptg
sedang)

Kacang--kacangan 40 gram (4 sdm)


Kacang

Gula 20 gram (2
sdm)

IV

Tepung ubi 40 gram (5


sdm)

Kacang--kacangan 40 gram (4 sdm)


Kacang

Gula 20 gram (2
sdm)

Lama Pemberian Makanan Tambahan (PMT)


selama 3 bulan (90 hari)
diberikan setiap hari
Cara penyelenggaraan :
Makanan Kudapan diberi setiap hari di pusat pemulihan gizi

Seminggu sekali adakan demonstrasi pembuatan MPMP-ASI oleh kader dan kemudian makanan tersebut dibagi pada balita KEP di
wilayah posyandu tersebut
KETERANGAN : sdm = sendok makan
ptg = potong

23

TINDAK LANJUT PELAYANAN GIZI


Di Rumah Tangga
Porsi kecil dan sering
Suapi Balita, Sabar dan Tekun
Beri ASI-2 Tahun
Pergunakan Minyak, Santan, Lemak
Berikan Buah-buahan

TINDAK LANJUT PELAYANAN GIZI


Di posyandu / PPG
PMT - Pemulihan
Kudapan (bahan makanan 100 kal)
Bahan Makanan Mentah
Lama Pemberian (90 hari)
CARA :
Diberikan Setiap Hari (kudapan)
Seminggu Sekali (demontrasi)

24

Terima
kasih

Pokok Bahasan 6
a. Pemantauan Dan Evaluasi Pengobatan Dan Diit

Timbang BB setiap pagi sebelum makan


Hitung kenaikan BB setiap pagi dlm gram/kgBB/minggu
Kenaikan BB < 50 g/KgBB/mg

Kenaikan BB 50 g/KgBB/mg

Kurang berhasil
Kaji penyebabnya :
1.

Asupan gizi tak adekwat

2.

Defisiensi zat gizi

3.

Penyakit infeksi

4.

Masalah psikologik

Asupan zat gizi kurang

Modifikasi diit

Ggan sal. pencernaan

Formula rendah/bebas
laktosa & hipo
osmolaritas

baik
Teruskan pemberian makan
sesuai dengan jadwal

hipoglikemia

Beri air gula & makanan


setiap 2 jam

25

Cara membuat Preda

26

Anda mungkin juga menyukai