No: 127/DIR/SK/RSBW/XII/2016
Tentang
Menimbang:
a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Jantung
Binawaluya, diperlukan suatu proses pelayanan yang professional;
b. bahwa untuk memperlancarkan tugas dan pelayanan di instalasi rawat jalan rumah sakit
jantung binawaluya, perlu untuk membuat kebijakan Akses ke Pelayanan Dan
Kontinuitas Pelayanan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud di atas, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Jantung Binawaluya.
Mengingat:
MEMUTUSKAN
Menetapkan:
ketiga: perubahan kebijakan harus dibahas sekurang kurangnya setiap 3 (tiga) tahun
sekali dan apabila diperlukan, sewaktu waktu akan dilakukan perubahan sesuai
dengan perkembangan yang ada
keempat: Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kesalahan akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal: 05 Desesmber 2016
- Pasien ke IGD harus dilakukan triage terlebih dahulu untuk prioritas pelayanan
- Pasien ke poli rawat jalan dilakukan pemeriksaan EKG dan pemeriksaan fisik
b. Pasien hanya dapat diterima apabila rumah sakit dapat menyediakan jenis pelayanan
yang dibutuhkan pasien rawat inap dan rawat jalan dengan tepat sesuai misi dan
sumber daya rumah sakit.
c. Keputusan untuk pasien dirawat, dipindahkan atau dirujuk dibuat berdasarkan hasil
dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan serta ada tidaknya
ketersediaan sarana prasarana rumah sakit.
d. Selama belum ada keputusan untuk dirawat, dipindahkan atau dirujuk maka pasien
diobservasi dan distabilkan diruang IGD sesuai prosedur yang telah ditetapkan
2. Admisi Pasien
a. Admisi pasien rawat inap ke rumah sakit untuk pelayanan melalui poli rawat jalan
maupun IGD dan untuk pendaftaran pelayanan rawat jalan sesuai dengan prosedur
dan kebijakan yang telah ditetapkan.
b. Penjemputan pasien dari rumah sakit lain atau tempat diluar RS Jantung Binawaluya
oleh seorang dokter ruangan dan seorang perawat.
3. Triage Pasien
b. Pasien emergensi yang akan dirujuk harus distabilkan terlebih dahulu kondisinya.
4. Informasi Pelayanan
a. Pasien diberi informasi apabila diketahui adanya waktu menunggu yang lama untuk
pelayanan diagnosis dan pengobatan atau dalam mendapatkan rencana pelayanan
yang membutuhkan penempatan di daftar tunggu
b. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan pada waktu admisi tentang maksud dan
tujuan pelayanan, hasil pelayanan yang diharapkan dan perkiraan biaya yang
dibutuhkan.
d. Apabila ditemukan adanya kendala fisik, bahasa dan budaya atau lainnya dalam
memberikan pelayanan maka rumah sakit mengacu pada Pedoman Pendidikan Pasien
dan Keluarga serta prosedur yang telah ditetapkan.
5. Tranfer Pasien
a. Penerimaan atau transfer pasien ke dan dari unit pelayanan intensif atau pelayanan
kamar operasi atau pelayanan ruang cath.lab dilakukan sesuai prosedur yang telah
ditetapkan berdasarkan criteria fisiologi yang tepat.
b. Tata cara transfer pasien dilakukan dengan mengacu prosedur yang telah ditetapkan
rumah sakit.
c. Transportasi pada proses transfer pasien disediakan dan diatur sesuai kebutuhan dan
kondisi/ status pasien yang diperoleh dari hasil penilaian pra transfer oleh Dokter
Penanggung Jawab Pasien atau dokter ruangan.
6. Rumah Sakit melakukan identifikasi hambatan dalam populasi pasien nya berupa
perbedaan bahasa /dialek dan keterbatasan fisi (tua,cacat fisik)yang mungkin terjadi
dalam proses pelayanan
7. Rumah sakit mempunyai kewajiban untuk memberikan informasi kepada pasien apabila
terjadi penundaan pelayanan atau pengobatan dan memberikan informasi penyelesaian
8. Kontinuitas Pelayanan
a. Pelaksanaan proses yang mendukung kontinuitas pelayanan dan koordinasi yang
melibatkan beberapa departemen dan unit pelayanan dilakukan sesuai prosedur yang
telah ditetapkan.
b. Rujukan pasien dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan rumah sakit.
c. Dokter Penanggung Jawab Pasien bertanggung jawab atas pelayanan pasien dan
kesiapan pasien untuk dipulangkan atau dirujuk dengan mempertimbangkan hasil
pemeriksaan penunjang dan kelanjutan pelayanan medis
- Pasien dan keluarganya harus mengetahui dan setuju akan alasan dan kemana
pasien akan dirujuk.
- Merujuk pasien ke rumah sakit lain untuk pemeriksaan penunjang atau alih rawat,
pada pasien dari ruang perawatan diantar oleh seorang perawat
- Merujuk pasien ke rumah sakit lain pada pasien ruang Intensif (ICU/ ICCU)
diantar oleh 1 (satu) orang dokter ruangan dan 1 (satu) orang perawat.
- Merujuk pasien ICCU harus dilengkapi dengan obat obatan dan peralatan
penunjang kondisi emergensi (Adrenalin, Sulfas Atropin, Tabung Oksigen yang
cukup, Baging, peralatan intubasi, peralatan suntuk dan sarung tangan, alat
monitoring)
- Merujuk pasien dilakukan apabila kondisi pasien sudah dinyatakan stabil dan
transportable oleh Dokter Penanggung Pasien atau Dokter ruangan.
- Selama proses transfer semua pasien harus dimonitor sesuai dengan kondisi dan
status pasien.
- Pastikan rumah sakit yang dituju sudah siap menerima pasien yang akan dirujuk.
f. Pasien yang akan meninggalkan rumah sakit dalam satu waktu tertentu, untuk hal
tertentu, seperti cuti maka pasien tersebut harus mendapat izin dari DPJP dan
membuat surat pernyataan tanggung resiko selama tidak berada di rumah sakit.
b. Resume medis pasien harus sudah dilengkapi dan disimpan dalam status pasien
paling lambat 2 hari setelah pasien pulang
c. Resume medis dibuat oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien atau Dokter Umum
yang ditandatangani dan diketahui oleh DPJP
d. Resume medis sementara dapat dibuat dan diberikan saat pasien pulang atau saat akan
dirujuk ke rumah sakit lain yang ditanda tangani dan diketahui oleh Dokter
Penanggung Jawab Pasien
e. Resume medis mencakup : alasan masuk rumah sakit, kelainan fisik dan lainnya yang
ditemukan, penetapan diagnosis dan pengobatan yang diberikan. Obat obatan waktu
pulang, kondisi saat pulang dan rencana tindak lanjutnya.
f. Resume medis sementara mencakup kondisi klinis pasien, diagnosis, pengobatan dan
prosedur yang telah dilakukan dan kebutuhan pelayanan pasien lebih lanjut.
g. Isi resume medis menjadi tanggung jawab Dokter Penanggung Jawab Pasien.