Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmatnya
sehigga telah berhasil disusun buku Panduan alur Pasien di lingkungan RSU Baitul
Hikmah Kendal
Buku panduan ini perlu dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam proses
alur pasien sebagai bagian dari proses pelayanan di RSU Baitul Hikmah. Dalam buku
Panduan alur pasien diuraikan bagaimana alur pasien dilakukan, tata cara yang harus
diikuti oleh pasien untuk mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan. Alur pasien
dilaksanakan dalam upaya mencegah penumpukan pasien yang selanjutnya
mengganggu waktu pelayanan dan juga berpengaruh terhadap keselamatan pasien.
Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu penyusunan buku Panduan Alur Pasien di RSU Baitul Hikmah Kendal

Kendal, 31 Maret 2018


Penyusun

iv
DAFTAR ISI

BAB I DEFINISI..............................................................................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP ..............................................................................................................................2
BAB III TATA LAKSANA................................................................................................................................3
BAB IV DOKUMENTASI ..................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................................7

v
BAB I
DEFINISI

1. Pengertian
alur pelayanan adalah urutan atau tata cara yang harus diikuti pasien untuk
mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan.

2. Tujuan
Unit darurat yang penuh sesak dan tingkat hunian rumah sakit yang tinggi
dapat menyebabkan pasien menumpuk di daerah unit darurat dan menciptakannya
sebagai tempat menunggu sementara pasien rawat inap. Mengelola alur berbagai
pasien selama menjalani asuhannya masing-masing menjadi sangat penting untuk
mencegah penumpukan yang selanjutnya mengganggu waktu pelayanan dan ahirnya
juga berpengaruh terhadap keselamatan pasien. Pengelolaan yang efektif terhadap
alur pasien (seperti penerimaan, asesmen dan tindakan, transfer pasien serta
pemulangan) dapat mengurangi asuhan kepada pasien.
Komponen dari pengelolaan alur pasien termasuk :
a. Ketersediaan tempat tidur rawat inap
b. Perencanaan fasilitas alokasi tempat, peralatan utilitas, teknonogi medis dan
c. Perencanaan tenaga untuk menghadapi penumpukan pasien dibeberapa lokasi
sementara dan atau pasien yang bertahan di unit Gawat Darurat
d. Alur pasien di daerah pasien menerima asuhan, tindakan dan pelayanan (seperti
unit rawat inap, labolatorium, ruang operasi, radiologi dan ruang paska
anestesi).
e. Efisiensi pelayanan non klinis penunjang asuhan dan tindakan kepada pasien
(seperti kerumahtanggaan dan sebagainya).
f. Pemberian pelayanan ke rawat inap sesuai dengan kebutuhan pasien.
g. Akses pelayanan yang bersifat mendukung (seperti pekerja sosial, keagamaan,
atau bantuan sepiritual)
Monitoring dan perbaikan proses ini merupakan strategi yang tepat dan bermanfaat
untuk mengatasi masalah. Semua staf rumah sakit mulai dari unit rawat inap, unit
darurat, staf medis, keperawatan, administrasi, lingkungan dan manajemen resiko
dapat ikut berperan serta menyelesaikan masalah arus pasien ini. Koordinasi ini
dapat dilakukan oleh case manager atau MOD.
Alur pasien menuju dan penempatannya di unit gawat darurat berpotensi
membuat pasien bertumpuk. Ada penempatan pasien di unit gawat darurat yang
merupakan jalan keluar sementara mengatasi penumpukan pasien rawat inap.
Standar waktu pasien diobservasi di unit gawat darurat yaitu 6 jam.

1
BAB II
RUANG LINGKUP

Prisnsip-prinsip dasar pada layanan dirumah sakit :


1. Pasien datang ke rumah sakit dapat disebabkan karena beberapa alasan, yaitu :
a. Dikirim oleh / rujukan rumah sakit lain, puskesmas atau jenis pelayanan
kesehatan lain.
b. Dikirim oleh / rujukan praktik dokter, bidan atau tenaga kesehatan lain dari luar
rumah sakit.
c. Datang atas kemauan sendiri.
2. Setelah pasien tiba di rumah sakit, pasien atau keluarga melakukan pendaftaran di
loket pendaftaran. Petugas admisi menanyakan poli yang dituju.
3. Berdasarkan kecepatan pelayanan kesehatan, pasien yang datang ke rumah sakit
dapat dibedakan :
a. Pasien yang dapat menunggu yaitu pasien berobat jalan dan pasien yang tidak
dalam keadaan darurat
b. Pasien yang datang perlu pertolongan segera (gawat darurat)
4. Pasien dirumah sakit dapat dikategorikan sebagai pasien rawat jalan dan rawat
inap.
5. Berdasarkan jenis kedatanganya pasien dapat dibedakan menjadi :
a. Pasien baru yaitu pasien yang baru pertama kali datang kerumah sakit untuk
keperluan pelayanan kesehatan dan akan menerima nomor rekam medis.
b. Pasien lama yaitu pasien yang pernah datang sebelumnya untuk keperluan
pelayanan kesehatan dan akan mempergunakan nomor rekam medis

2
BAB III
TATA LAKSANA

alur pasien IGD adalah proses urutan pelayanan pasien berdasarkan kebutuhan pasien
melalui sistem triage RSU Baitul Hikmah Kendal. Penumpukan pasien IGD adalah
kondisi IGD yang penuh sesak dan tungkat hunian rumah sakit yang tinggi, sehingga
menyebabkan pasien menumpuk di IGD yang bisa berpengaruh terhadap terganggunya
waktu pelayanan dan keseamatan pasien. Penumpukan pasien bisa terjadi karena
kecelakaan massal, wabah, keadaan bencana, dll
pengelolaan alur pasieen :
1. Ketersediaan tempat tidur rawat inap
Apabila kapasitas ruang rawat inap yang dikehendaki penuh, maka pasien akan
diobservasi di IGD sesuai dengan hasil evaluasi ulang triage, pasien diobservasi
diruang IGD maksimal 6 jam sejak pasien terdaftar admisi, maka perawat IGD
koordinasi dengan rawat inap untuk transfer pasien.
2. Perencanaan fasilitas alokasi tempat, peralatan, utilitas, teknnologi medis dan
kebutuhan lain untuk mendukung penempatan sementara pasien.
Jika lebih dari 6 jam tetapi kamar yang dikehendaki masih belum tersedia maka
pasien akan diedukasi untuk dirujuk kerumah sakit lain.
3. Perencanaan tenaga untuk menghadapi penumpukan pasien dibeberapa lokasi
sementara dan atau pasien yang bertahan di unit darurat.
Jika jumlah pasien yang dilayani di IGD melebihi kapasitas bed yang ada, maka
dokter berkolaborasi dengan PJ sift bahwa telah terjadi penumpukan pasien dan
mengintruksikan PJ sift untuk menghubungi case manager / MOD. Kemudian case
manager / MOD akan menganalisa kondisi di IGD meliputi kebutuhan SDM baik
dokter maupun paramedis, maka MOD berhak mencarikan tenaga bantuan dari
ruangan atapun oncall dari dokter dan perawat IGD.
4. Alur pasien didaerah pasien menerima asuhan, tindakan dan pelayanan (rawat inap,
laboratorium, radiologi dan unit pasca lainya)
Alur Penerimaan Pasien Baru / Lama

Admisi IGD/POLI Rawat Inap


(pendaftaran)

Alur permintaan pemeriksaan Laboratorium/Radiologi

Permintaan Perawat Konfirmasi admisi


dokter terkait asuransi

Laboratorium/
radiologi

3
Alur Merujuk Pasien Kerumah Sakit Lain

DPJP Perawat Konfirmasi rumah


sakit yang dituju

IGD
MOD

kasir
ambulance

Alur Pasien Gawat di Rawat Inap

Dokter DPJP/
perawat HCU
ruangan

Alur Menghadapi Keluhan Penyakit Pasien

Pasien atau Dokter ruangan/


keluarga perawat case manager

DPJP

Alur Pasien Rawat Inap Rencana Operasi

Inform consent pasien


DPJP perawat dan keluarga

ACC Tidak ACC

Ruang Surat
Operasi penolakan

4
5. Efisiensi pelayanan nonklinis penunjang asuhan dan tindakan kepada pasien
(kerumah tanggaan dan transportasi)
Pelayanan ambulance adalah prosedur pemindahan pasien dengan menggunakan
kendaraan layanan medis yang memiliki fasilitas yang lengkap dan didampingi oleh
perawat atau dokter yang mampu menangani keadaan gawat darurat untuk tujuan
pemeriksaan penunjang, tindakan medis dan alih rawat kerumah sakit lain.
Tujuan menggunakan ambulance adalah :
a. Pertolongan pasien gawat darurat pra rumah sakit
b. Pengangkutan pasien gawat darurat yang sudah distabilkan dari lokasi kejadian
ke tempat tindakan deffinitif atau ke rumah sakit
c. Sebagai kendaraan atau transportasi ke rumah sakit
6. Pemberian pelayanan ke rawat inap sesuai dengan kebutuhan pasien. Pasien yang
membutuhkan perawatan intensif dan alat bantu tetapi tidak tersedia maka pasien
Atau keluarga diedukasi untuk dirujuk ke rumah sakit sesuai dengan kebutuhan
pasien
7. Akses pelayanan yang bersifat mendukung (pekerja sosial, keagamaan atau bantuan
spiritual dan sebagainya). Rumah sakit memberikan akses pelayanan yang bersifat
kerohanian untuk pasien yang membutuhkan.

5
BAB IV
DOKUMENTASI

Semua informasi dan edukasi yang diberikan ke pasien terdokumentasi didalam rekam
medis dengan mencantumkan nama terang dan tanda tangan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2008, Nomor


129/Menkes/SK/II/2008 tahun 2008 tentang Standar pelayanan Minimal, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2008,


No.269/MENKES/PER/III/2008 tahun 2008 tentang Rekam Medis / Medical Record,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2017, Nomor 11 tahun 2017


tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia, 2009, Nomor 44 tahun 2009 tentang :


Rumah Sakit.

Anda mungkin juga menyukai