Gambar : ramai keluarga pasien yg ingin berkunjung di lobby rumah sakit diluar jam berkunjung.
Sumber : dokumnetasi pribadi
Berdasarkan dari pernyataan dari salah satu keluarga yg berkunjung bahwasanya mereka
tidak tahu ada diberlakukan jam berkunjung. petugas keamanan dirumah sakit juga mengeluh ada
saja keluarga pasien yg berkunjung diluar jam berkunjung. Sehingga hal itu dapat menggangu
kenyaman pasien untuk istirahat.
Permasalahan 3 : Rendahnya tingkat kebersihan ruangan pasien di Ruang Rawat Inap Dahlia
RSUD TARUTUNG
Kebersihan ruang perawatan pasien merupakan salah satu komponen dalam kewaspadaan
standar, mutlak dilakukan untuk mendukung proses penyembuhan pasien selama masa perawatan
dan menjalani pengobatan. Sangat penting sebagai seorang perawat untuk membuat ruang
perawatan pasien senyaman mungkin dengan mengatur suhu ruangan, mempertahankan ventilasi
yang cukup, menghindarkan dari bau yang tidak sedap dan menjaga kebersihan serta menjaga
kamar/ruangan tetap rapi dan teratur sehingga membuat pasien akan merasa lebih nyaman dalam
perawatan.
Gambar : ulasan dari google terkait RSUDTARUTUNG dan keluhan pasien kepada perawat
Berdasarkan bukti dari screenchot whatsapp dan ulasan di google bahwanya pasien merasa
tidak puas dengan kebersihan ruangan pasien. Hal ini bisa mebuat pasien tidak nyaman berada
diruangan.
Permasalahan 4 : Rendahnya tingkat kunjungan kontrol di poliklinik penyakit dalam di
RSUD TARUTUNG.
Berdasarkan dari ulasan diatas bahwa pasien tidak merasa puas atas pelayanan di poliklinik
dikarenakan waktu tunggu dokter spesialis yang tidak sesuai dengan jadwal seharusnya.
Berdasarkan permasalahan di unit kerja saya, maka diperlukan adanya bentuk upaya
penanggulangan yang invasif, efisien dan efektif agar pelaksanaan manajemen pelayanan,
penunjang, umum dan sumber daya manusia di RSUD TARUTUNG dapat tertangani dan
terciptanya derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik.
Adapun kegiatan yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut :
Melakukan sosialisasi tentang pemilahan sampah medis dan non medis kepada perawat
ruangan
Membuat informasi perihal jam berkunjung dirumah sakit melalui sosial media, dan
melalui pengumuman tertulis.
Melakukan gotong royang minimal seminggu sekali
Membagikan jadwal kontrol di poliklinik melalui sosial media
Mengkoordinasi dengan dokter spesialis tentang jadwal praktik
Berdasarkan latar belakang terdapat 5 (lima) isu permasalahan yang terjadi di unit kerja saya
(RSUD TARUTUNG, KAB TAPANULI UTARA).
Isu pertama yaitu kurangnya pengetahuan perawat dalam memilah sampah medis dan non
medis di Ruang Rawat Inap Dahlia RSUD TARUTUNG Kab. Tapanuli Utara. Berdasarkan foto
diatas bahwa masih banyak ditemukan sampah- sampah yang tidak berada pada tempat yang sudah
disediakan berdasarkan jenisnya dan tempat sampah khusus untuk benda tajam dibiarkan terbuka. Hal
ini dapat mengakibatkan petugas yang bertugas untuk menangani sampah dirumah sakit dapat
terkontaminasi dengan darah ataupun cairan tubuh pasien dimana itu sangat berbahaya...
Isu kedua rendahnya pengetahuan keluarga pasien tentang jam berkunjung di RSUD
TARUTUNG . berdasarkan dari foto diatas masih banyak pengunjung rumah sakit yang ingin
mengunjungi pasien diluar jam berkunjung yang telah ditetapkan oleh pihak rumah sakit hal ini dapat
mengganggu jam istirahat pasien dan menggangu perawat untuk melakukan tindakan keperawatan
kepada pasien
Isu ketiga yaitu rendahnya tingkat kebersihan ruangan pasien di Ruang Rawat Inap Dahlia
RSUD TARUTUNG. Berdasarkan dari screenshot whatsapp dan ulasan dari google tentang RSUD
TARUTUNG bahwa kurangnya kebersihan ruangan pasien yang mengakibatkan ketidaknyamanan
pasien selama perawatan di rawat inap.
Isu ke empat yaitu Rendahnya tingkat kunjungan kontrol di poliklinik penyakit dalam di RSUD
TARUTUNG. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa pada 3 bulan terakhir jumlah
kunjungan di poliklinik penyakit dalam mengalami penurunan.
Isu kelima yaitu ketidaktepatan waktu kedatangan dokter spesialis di Poliklinik RSUD
TARUTUNG . berdasarkan ulasan dari google didapatkan bahwa waktu tunggu kedatang dokter
spesialis tidak sesuai dengan jadwal. Sehingga membuat pasien menunggu lama.
Hasil identifikasi isu yang saya temui di RSUD TARUTUNG KAB.TAPANULI UTARA
sesuai dengan tupoksi saya sebagai perawat pelaksana.
Untuk menentukan sumber isu dan penyebab isu dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.1
Permasalahan, Sumber Isu dan Penyebab di RSUD TARUTUNG KAB. TAPANULI UTARA
Berdasarkan identifikasi isu, sumber isu dan penyebab isu maka untuk menetukan isu
terpilih penulis menggunakan 2 (dua) teknik analisis isu yaitu APKL (Aktual, Problematik,
kekhalayakan dan Kelayakan) merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk menguji
kelayakan suatu isu untuk dicarikan solusinya.
Aktual, artinya isu tersebut benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat. Problematik, artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu segera dicari solusinya secara komprehensif. Kekhalayakan, artinya isu tersebut
menyangkut hajat hidup orang banyak. Dan kelayakan, artinya isu tersebut masuk akal,
realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Tabel 2.2
Analisis isu dengan teknik APKL
Kriteria APKL
No. Isu Keterangan
A P K L
1. Kurangnya pengetahuan perawat dalam memilah sampah √ √ √ √ Memenuhi
medis dan non medis di Ruang Rawat Inap Dahlia RSUD
TARUTUNG Kab. Tapanuli Utara
Berdasarkan hasil analisis teknik APKL diatas, dari 5 (lima) isu permasalahan yang ada, dapat
dikatakan bahwa isu atau permasalahan kedua dan ketiga tidak memenuhi kriteria APKL.
Untuk isu nomor 2 (dua) yaitu tidak memenuhi kriteria APKL dalam unsur K (kekhalayakan).
Hal ini dikarenakan permasalahan yang terjadi hanya sebatas menyangkut jam berkunjung dirumah
sakit , tidak menyangkut atau berpegaruh pada diri pasien secara langsung. Untuk itu penulis
berkoordinasi langsung dengan penanggungjawab petugas keamanan agar lebih ditingatkan lagi
penjagaan di pintu masuk utama.
Untuk isu nomor 3 (tiga) yaitu tidak memenuhi kriteria APKL dalam unsur L (kelayakan) dan
K (Kekhalayakan). Hal ini dikarenakan permasalahan yang terjadi sebenarnya setiap petugas
kebersihan atau perawat ruangan yang berada di ruang pasien sudah melakukan kebersihan
diruangan pasien. Hanya saja penulis masih perlu terus melakukan evaluasi dalam hal pemantauan
kebersihan ruangan pasien. Dalam permasalahan ini juga tidak menyangkutpada hajat hidup orang
banyak
Untuk isu-isu yang memenuhi kriteria APKL adalah isu nomor 1 (satu) yaitu. Untuk isu ini
termasuk dalam kriteria APKL karena Aktual (A) hal ini masih terjadi hingga saat ini, Problematik
(P) ketidaktahuan dalam memilah sampah dapat berdampak buruk pada orang lain, Kekhalayakan
(K) permasalahan ini menyangkut hajat hidup orang banyak, dan kriteria Layak (L) permasalahan
pemilahan sampah ini masuk akal, realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.
Untuk isu nomor 4 (tiga) yaitu Untuk isu ini termasuk dalam kriteria APKL karena Aktual (A)
hal ini masih terjadi hingga saat ini, Problematik (P) karena tidak teratur kontrol ke poliklinik akan
berdampak buruk pada pasien, Kekhalayakan (K) permasalahan ini menyangkut hajat hidup orang
banyak, dan kriteria Layak (L) permasalahan rendahnya pasien kontrol ulang ini masuk akal, realistis,
relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Untuk isu nomor 5 (lima) yaitu Untuk isu ini termasuk dalam kriteria APKL karena Aktual (A)
hal ini masih terjadi hingga saat ini, Problematik (P) isu tersebut termasuk masalah yang kompleks
dan sangat perlu dicari solusinya, Kekhalayakan (K) permasalahan ini menyangkut hajat hidup orang
banyak, dan kriteria Layak (L) ini masuk akal, realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
Langkah selanjutnya untuk menetapkan skala prioritas masalah adalah dengan menggunakan
teknik USG (urgency, seriousness dan growth). Teknik USG merupakan salah satu teknik yang
digunakan untuk menentukan skala prioritas masalah, yaitu dengan cara menentukan tingkat
urgensinitas masalah, keseriusan masalah dan apabila tidak tertangani ditentukan dengan
menggunakan skala 1-5 untuk tiap-tiap unsur USG yaitu :
1. : Tidak mendesak/serius/berdampak
2. : Kurang mendesak/serius/berdampak
3. : Cukup mendesak/serius/berdampak
4. : Mendesak/serius/berdampak
5. : Sangat mendesak/serius/berdampak
Tabel 2.3
Menentukan skala prioritas masalah dengan teknik USG
Berdasarkan hasil analisis dengan teknik USG diatas, dari 3 (tiga) isu atau permasalahan dapat
dikatakan isu nomor 1 (satu) adalah isu prioritas utama karena memiliki skor tertinggi yaitu 33 dengan
rincian Urgen (9), Keseriusan (12) dan Perkembangan isu (12). Oleh karena itu isu yang terpilih
adalah “Kurangnya pengetahuan perawat dalam memilah sampah medis dan non medis di Ruang
Rawat Inap Dahlia RSUD TARUTUNG Kab. Tapanuli Utara”.
BAB III
PENETAPAN ISU
Berdasarkan hasil analisis dengan teknik USG, maka diperoleh isu prioritas yaitu “Kurangnya
pengetahuan perawat dalam memilah sampah medis dan non medis di Ruang Rawat Inap Dahlia
RSUD TARUTUNG Kab. Tapanuli Utara” dan dapat ditetapkan beberapa gagasan kreatif untuk
mendukung pemecahan masalahnya berupa :
Melakukan sosialisasi untuk perawat rawap inap ruang Dahlia RSUD TARUTUNG
Membuat klasifikasi tempat sampah medis dan non medis yang mudah diingat
Membuat daftar sampah medis dan non medis di setiap pembuangan sampah
Menunjukkan salah satu orang perawat penanggung jawab di ruang rawat inap Dahlia RSUD
TARUTUNG
Memnuat gerakan PESAMBIAS ( PEDULI SAMPAH BIAR SELAMAT)