Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PELAKSANAAN RUJUKAN RAWAT JALAN TINGKAT

PERTAMA PADA PESERTA BPJS DI PUSKESMAS KOTA DALOM


KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2023

PROPOSAL
Thesis

OLEH

MERI BUNGA ADELIA

21420045

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN


MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR
LAMPUNG TAHUN 2022
A. Latar Belakang

Universal Health Coverage (UHC) yang telah disepakati oleh World Health

Organizatiaon (WHO) pada tahun 2014 merupakan sistem kesehatan yang

memastikan setiap warga memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan

promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang bermutu dengan biaya yang

terjangkau. Cakupan universal mengandung dua elemen inti yakni pertama akses

pelayanan kesehatan yang adil dan bermutu bagi setiap warga, dan kedua

perlindungan resiko finansial ketika warga menggunakan pelayanan kesehatan.

Dan setiap orang memiliki kewajiban untuk turut serta dalam jaminan kesehatan

sosial. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan pasal 5 ayat (2) menyatakan bahwa setiap orang mempunyai hak

dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau,

dalam pasal 30 ayat (1) menyatakan fasilitas pelayanan kesehatan menurut jenis

pelayanannya terdiri dari Pelayanan Kesehatan Perseorangan dan Pelayanan

Kesehatan Masyarakat, ayat (2) fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan terdiri dari

pelayanan kesehatan tingkat pertama, tingkat dua, dan tingkat ketiga. Upaya-

upaya kesehatan, dalam hal ini upaya kesehatan perseorangan, diselenggarakan

melalui upaya-upaya peningkatan, pencegahan, pengobatan, pemulihan, dan

paliatif yang ditujukan pada perseorangan, dan dilaksanakan secara menyeluruh,

terpadu, berkesinambungan, dan didukung sistem rujukan yang berfungsi secara

mantap. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan)

merupakan badan penyelenggara asuransi sosial kesehatan yang mengelola

Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) seluruh masyarakat Indonesia. BPJS

Kesehatan akan melakukan kerjasama dengan Pelaksana Pelayanan Kesehatan


(PPK) di tingkat pertama dan tingkat lanjutan. Jaminan kesehatan adalah jaminan

berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharan

kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang

diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar

pemerintah.

Pelayanan kesehatan di Indonesia dilaksanakan secara berjenjang, dimulai dari

pelayanan kesehatan dasar oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama. Pelayanan

kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan

kesehatan tingkat pertama. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat di

berikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat kedua atau tingkat

pertama, kecuali dalam keadaan gawat darurat. Fasilitas Kesehatan Tingkat

Pertama (FKTP) adalah puskesmas, klinik pratama, praktik dokter, praktik dokter

gigi, klinik pratama atau yang setara dan Rumah Sakit kelas D pratama atau yang

setara. Apabila memerlukan pelayanan lanjutan oleh dokter spesialis, maka

peserta BPJS kesehatan dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat kedua atau

fasilitas kesehatan tingkat sekunder. Rujukan ini hanya diberikan jika peserta

BPJS Kesehatan membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik, atau jika

fasilitas kesehatan primer yang ditunjuk untuk melayani peserta tersebut, tidak

dapat memberikan pelayanan kesehatan karena keterbatasan fasilitas, pelayanan,

atau tenaga medis. Di era JKN, puskesmas diharapkan dapat menangani 155

diagnosa penyakit sesuai dengan Kompetensi Dokter Umum yang dapat

ditangani di FKTP, sehingga para peserta JKN tidak perlu lagi berobat langsung

ke rumah sakit, karena di FKTP pun sudah bisa ditangani. Namun tidak menutup

kemungkinan pada kasus-kasus tersebut dapat langsung berobat ke rumah sakit


dengan mempertimbangkan time (lama perjalanan penyakitnya), age(usia

pasien),complication(komplikasi penyakit/tingkat kesulitan), comorbidity

(penyakit penyerta), dan condition (kondisi fasilitas kesehatan).

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, alur pemberian rujukan

Puskesmas Kota Dalom adalah sebagai berikut, pasien yang datang ke puskesmas

mendaftarkan diri di bagian pendaftaran, lalu mendapatkan nomor antrian. Pasien

lalu dipanggil sesuai dengan nomor urutnya, setelah dipanggil pasien menuju poli

sesuai dengan keluhannya. Pada saat pemeriksaan apabila pasien masih dapat

ditangani oleh dokter di puskesmas maka pasien akan diberikan obat lalu pulang.

Namun apabila dokter di puskesmas tidak mampu, baik dari segi obat-obatan

maupun fasilitas alat kesehatan, maka akan diberikan surat rujukan sesuai dengan

daftar rumah sakit yang ada di Puskesmas Kota Dalom. Berdasarkan hasil

wawancara dengan beberapa petugas di Puskesmas Padangmatinggi, faktor

tingginya rujukan diakibatkan kurangnya pemahaman pasien tentang konsep

gatekeeper, sehingga masih banyak pasien yang datang ke puskesmas hanya

untuk mengambil rujukan. Apalagi dalam era JKN sekarang semua orang dari

berbagai golongan, baik PBI maupun Non-PBI tidak takut lagi untuk berobat

karena lebih murah. Faktor lainnya yang menyebabkan tingginya rujukan ialah

keterlambatan stock obat-obatan, seperti antibiotic, obat untuk THT,dll. Fasilitas

kesehatan yang kurang memadai seperti alat pemeriksa darah, alat pengeboran

gigi, dll.

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis proses pelaksanaan

program rujukan rawat jalan tingkat pertama di puskesmas Kota Dalom

Kabupaten Pesawaran Tahun 2023.


Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

a. Untuk menganalisis ketersediaan tenaga kesehatan dalam pemberian rujukan

di puskesmas Padangmatinggi

b. Untuk menganalisis ketersediaan obat pada puskesmas Padangmatinggi sesuai

dengan Formularium Nasional

c. Untuk menganalisis ketersediaan fasilitas sarana kesehatan sesuai dengan

Kompedium Alat Kesehatan pada puskesmas Padangmatinggi

d. Untuk menganalisis pengetahuan petugas maupun pasien tentang gatekeeper

B. Landasan dan Kerangka Teori

Sistem rujukan pelayanan kesehatan merupakan penyelenggaraan pelayanan

kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan

kesehatan secara timbal balik vertikal maupun horizontal yang wajib

dilaksanakan oleh peserta jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan sosial dan

seluruh fasilitas kesehatan. Konsep rujukan dimaksudkan agar setiap peserta

jaminan kesehatan memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat

keahlian dan sarana kesehatan yang diperlukan. BPJS kesehatan sebagai lembaga

jaminan kesehatan nasional membagi kelompok diagnosis menjadi dua yaitu

kasus spesialistik dan kasus non spesialistik. Kasus non-spesialistik merupakan

diagnosis penyakit yang masih dapat ditangani oleh fasilitas kesehatan tingkat

pertama. Namun, kondisi saat ini yang terjadi yaitu kasus rujukan ke layanan

sekunder (fasilitas kesehatan tingkat kedua) untuk kasus-kasus yang seharusnya

dapat dituntaskan di layanan primer (fasilitas kesehatan tingkat pertama) masih

cukup tinggi. Berbagai faktor mempengaruhi diantaranya konsep gatekeeper,


kompetensi tenaga Kesehatan (sumber daya manusia), ketersediaan obat, serta

sarana dan fasilitas kesehatan yang belum mendukung.

C.Ringkasan jurnal

1. Heni Andiaswaty, ANALISIS PELAKSANAAN RUJUKAN PASIEN

RAWAT JALAN TINGKAT PERTAMA PESERTA BPJS

KESEHATAN DI PUSKESMAS PADANGMATINGGI KOTA

PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019, puskesmas diharapkan mampu

menangani 155 diagnosa penyakit, sehingga para peserta JKN tidak perlu

lagi berobat langsung ke Rumah Sakit. Namun tingginya angka rujukan non-

spesialistik di Puskesmas Padangmatinggi pada tahun 2018 sebesar 663

(6,17%) bertolak belakang dengan program JKN yang seharusnya mampu

memaksimalkan fungsi puskesmas. Ketersediaan tenaga kesehatan, obat-

obatan, fasilitas kesehatan di puskesmas, dan pengetahuan tentang konsep

gatekeeper memiliki peranan penting dalam pelaksanaan rujukan. Penelitian


ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi

kasus. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam

dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan rujukan di

Puskesmas Padangmatinggi masih belum berjalan sesuai standar, hal

tersebut dapat dilihat dari terdapatnya rujukan Atas Permintaan Sendiri

(APS). Ketersediaan tenaga kesehatan sudah memenuhi standar puskesmas,

tetapi seringnya petugas bertugas di luar puskesmas mengakibatkan

terhambatnya pelayanan di puskesmas. Ketersediaan obat-obatan, fasilitas

kesehatan yang masih belum sesuai standar dan pengetahuan tentang konsep

gatekeeper merupakan penyebab terjadinya rujukan di puskesmas.

2. Fauziah Abdullah Ali, G. D Kandou, J. M.L. Umboh, Analisis

Pelaksanaan Rujukan Rawat Jalan Tingkat Pertama Peserta Program

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Di Puskesmas Siko Dan Puskesmas

Kalumata Kota Ternate Tahun 2014, Pelayanan kesehatan dilaksanakan

secara berjenjang dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama.

Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan atas rujukan dari

pelayanan kesehatan tingkat pertama. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga

hanya dapat di berikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat kedua

atau tingkat pertama, kecuali pada keadaan gawat darurat, kekhususan

permasalahan kesehatan pasien, pertimbangan geografis, dan pertimbangan

ketersediaan fasilitas. Sistem rujukan diselenggarakan dengan tujuan

memberikan pelayanan kesehatan secara bermutu, sehingga tujuan

pelayanan tercapai tanpa harus menggunakan biaya yang mahal. Tujuan

yang akan dicapai dari penelitian ini adalah Menganalisis bagaimana


pelaksanaan Sistem Rujukan Rawat Jalan Tingkat Pertama peserta Program

Jaminan Kesehatan Nasional di Kota Ternate tahun 2014. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pemahaman petugas tentang kebijakan sistem rujukan

masih tergolong kurang baik, ketersediaan obat- obatan dan bahan habis

pakai dalam kategori cukup baik, ketersediaan fasilitas dan alat kesehatan

medis fasilitas pelayanan kesehatan masih minim dan pemahaman petugas

tentang fungsi Puskesmas sebagai pintu masuk/penapis rujukan cukup baik

meskipun dalam prakteknya sering tidak mengikuti aturan yang ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai