Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN MINAT

KUNJUNGAN ULANG PASIEN


DI UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP TANJUNGSARI
TAHUN 2022

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata satu (S-1)
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Sebelas April Sumedang

Nama : HERAWATI
NIM : 1810104529

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS SEBELAS APRIL SUMEDANG
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Kesehatan adalah


keadaan sempurna secara fisik, mental, serta sosial, dan tidak hanya terbebas dari
penyakit dan kecacatan. Sehat adalah hak paling mendasar dari setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan ras, agama, politik, dan kondisi sosial ekonominya.
Sehat diperlukan agar seseorang mampu meraih kedamaian, keamanan, dan bebas
untuk melakukan apapun di dalam hidupnya. Upaya untuk mencapai sehat dapat
dilakukan dengan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, terutama
penyakit-penyakit yang paling banyak menyerang masyarakat. Berdasarkan
Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 tahun 2009 Kesehatan adalah keadaan
sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk


menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau
masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya (Permenkes No
43 Tahun 2019). Pelayanan Kesehatan Puskesmas yang selanjutnya disebut
dengan Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada
masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan
(Permenkes No 43 Tahun 2019). Mutu pelayanan kesehatan menunjuk pada
tingkat kesempurnaan penampilan pelayanan kesehatan yang disatu pihak dapat
memuasakan para pemakai jasa pelayanan dan dipihak lain tata cara
penyelenggaraanya sesuai dengan kode etik profesi serta standar yang telah di
tetapkan (Azwar;2010).
Mutu pelayanan yang baik akan memberikan kepuasan pada pelanggan
yang akhirnya pelanggan akan memanfaatkan ulang dan merekomendasikan
pelayanan kesehatan tersebut pada orang disekitarnya. Sehingga mempengaruhi
pengambilan keputusan pembelian ulang yang nantinya akan mempengaruhi
konsumen tentang pelayanan yang diberikan. Pelayanan yang baik dan bermutu
akan meningkatkan jumlah kunjungan yang pada akhirnya akan meningkatkan
jumlah pendapatan Puskesmas (Trimurthy, 2008 dalam Kunik Afifah 2017).

Mabow (2009 dalam Kunik Afifah 2017), menjelaskan pelayanan yang


bermutu di Puskesmas berarti memberikan pelayanan kepada pasien yang
didasarkan pada standart kualitas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
masyarakat, sehingga dapat memperoleh kepuasan terhadap peningkatan
kepercayaan pasien dan loyal terhadap Puskesmas. Untuk mencapai pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau perlu diselenggarakannya upaya
pelayanan yang sesuai dengan standart profesi yaitu tangible (bukti fisik),
reliability (kehandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan) dan
emphaty (empati).

Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan oleh Kunik Afifah 2017,


menunjukan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara mutu pelayana
kesehatan dengan minat kunjungan ulang yaitu semakin banyak pasien yang
berkunjung maka semakin baik pula Pelayanan yang di berikan oleh Puskesmas
Cangkringan Sleman. Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang terdiri dari 27
kecamatan, masing-masing kecamatan terdapat satu bahkan dua puskemas.
Jumlah puskesmas yang ada di Kabupaten Sumedang yaitu 35 Puskesmas.
Penelitian yang akan saya lakukan di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
berdasarkan pada data kunjungan selama 2 tahun terakhir apakah mengalami
penurunan atau peningkatan.

Sebagai gambaran awal yang saya ketahui berdasarkan Profil Puskesmas


Tanjungsari pada saat pelaksanaan Praktik Belajar Lapangan I tahun 2019,
Puskesmas Tanjungsari memiliki pelayanan kesehatan diantaranya poli umum,
rawat inap, pelayanan UGD, pelayanan KIA dan imunisasi dasar, pelayanan gigi,
pelayanan KIP/K, dan pelayanan farmasi. Namun, apabila pada saat survey
pendahuluan di lakukan ternyata tidak ada permasalahan terkait dengan kunjungan
sesuai dengan yang di bayangkan oleh peneliti, lokasi penelitian dapat berubah
sesuai dengan data kunjungan puskesmas-puskesmas di Kabupaten Sumedang
berdasarkan arahan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang.

Dengan uraian latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui


hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan minat kunjungan ulang pasien di
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian ddari latar belakang, maka perumusan masalah dengan


penelitian ini adalah : Adakah Hububgan antara mutu pelayanan kesehatan dengan
minat kunjungan ulang di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara mutu pelayanan kesehatan


dengan minat kunjungan ulang pasien di UPTD Puskesmas Rawat Inap
Tanjungsari.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui gambaran mutu pelayan kesehatan yang


mencakup tangible (bukti fisik), reliability (kehandalan), responsiveness
(daya tanggap), assurance (jaminan) dan emphaty (empati) yang di
berikan oleh UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari.

2. Untuk mengetahui hubungan antara tangible (bukti fisik) dengan


minat kunjungan ulang pasien di UPTD Puskesmas Rawat Inap
Tanjungsari.
3. Untuk mengetahui hubungan antara reliability (kehandalan)
denggan minat kunjungan ulang pasien di UPTD Puskesmas Rawat Inap
Tanjungsari.

4. Untuk mengetahui responsiveness (daya tanggap) dengan minat


kunjungan ulang pasien di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari.

5. Untuk mengetahui assurance (jaminan) dengan minat kunjungan


ulang pasien di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari.

6. Untuk mengetahui emphaty (empati) dengan minat kunjungan


ulang pasien di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk
digunakan sebagai berikut :

1. Bagi UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari

Di harapkan menjadi bahan evaluasi dan bahan perbaikan pada pelayanan


yang di berikan kepada pasien di UPTD Puskesmas Rawat Inap
Tanjungsari.

2. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang

Diharapkan menjadi sumbangan pemikiran maupun referensi untuk


meningkatkan kapsitas puskesmas dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada pasien yang sebaik-baiknya.

3. Bagi Prodi S-1 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Diharapkan dapat memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan serta


berbagai penelitian yang akan dilakukan di kemudian hari.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian


Dalam ruang lingkup ini, peneliti mengambil tempat di UPTD Puskesmas Rawat
Inap Tanjungsari Kabupaten Sumedang Tahun 2022. Variabel yang akan di teliti
meliputi tangible (bukti fisik), reliability (kehandalan), responsiveness (daya
tanggap), assurance (jaminan) dan emphaty (empati).

1.6 Tempat dan Waktu Penelitian

1.6.1. Tempat Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di UPTD Puskesmas Rawat Inap


Tanjungsari Jl. Raya Tanjungsari No.1 Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa
Barat, Indonesia 45362.

1.6.2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan sejak


tanggal dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun waktu kurang lebih 2 (dua)
bulan, 1 bulan pengumpulan data dan 1 bulan pengolahan data yang meliputi
penyajian dalam bentuk skripsi dan proses bimbingan berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai