Anda di halaman 1dari 24

seLAPORAN PENELITIAN ASOSIATIF

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KUNJUNGAN


MASYARAKAT UNTUK BEROBAT DI PUSKESMAS

DOSEN PEMBIMBING :
Abdul Zaky,M.Si

DISUSUN OLEH :

1. Afni masnayanti 21001001


2. M. Bahrul ilmi 21001007
3. Mutiara cahaya r 21001009
4. Putri indriani 21001005

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS AWAL BROS

2024
ABSTRAK

Puskesmas adalah suatu bagian unit dari dinas kesehatan yang bertujuan
menyelenggarakan kesehatan serta bertanggung jawab dalam pembangunan kesehatan
di suatu wilayah kerja (Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004). Banyak factor
yang mempengaruhi banyak nya minat pengjung puskesmas, salah satunya adalah
akreditasi, karena Akreditasi adalah pengakuan terhadap faskes yang diberikan oleh
lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
setelah dinilai bahwa faskes telah memenuhi standar pelayanan faskes yang telah
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. Namun tidak hanya itu banyak factor yang
mempengaruhi minat pengunjung di puskesmas
seperti,sdm,ekonomi,lokasi,fasilitas,waktu serta kualitas obat yang diberikan, Data yang
digunakan adalah data kuantitatif, berdasarkan wilayah pekanbaru, lebih tepatmya
wilayah lecamatan rajosari, masyakat yang ikut serta dalam pengisian kuisioner
sebanyak 100 orang, masyarakat yang mengisi kuisioner yaitu pria dam Wanita dewasa
dengan rata rata usia 18 tahun – 40 tahun. Dari data yang di dapat kan ke 4 variabel
memiliki peran nya masing, pastinya untuk membuat pengaruh positif terhadap
puskesmas agar diminati Masyarakat,dapat di lihat dari nilai r yang sebesar 83,1%
bahwa pengaruh variable besar untuk penelitian ini
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Puskesmas adalah suatu bagian unit dari dinas kesehatan yang bertujuan
menyelenggarakan kesehatan serta bertanggung jawab dalam pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja (Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004).
Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh puskesmas meliputi pelayanan
kuratif (Pengobatan), Preventif (upaya pencegahan), promotif (peningkatan
kesehatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan) (Depkes, 1992), Tiap
kecamatan biasanya memiliki satu Puskesmas. Namun, jika jumlah penduduk
dan kebutuhan akan pelayanan kesehatan terbilang besar, maka dapat didirikan
lebih dari satu Puskesmas dalam satu kecamatan. Salah satu cara untuk menilai
mutu dan kualitas pelayanan puskesmas dilakukan dengan akreditasi. Dengan
implementasi standar akredaitasi akan menjamin manajemen puskesmas,
penyelenggaraan program kesehatan, dan pelayanan klinis telah dilakukan
secara berkesinambungan.
Akreditasi puskesmas adalah pengakuan terhadap Puskesmas yang
diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan
oleh Menteri Kesehatan setelah dinilai bahwa Puskesmas telah memenuhi
standar pelayanan Puskesmas yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas secara berkesinambungan.
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, Puskesmas wajib diakreditasi secara
berkala minimal tiga tahun sekali. Tujuan diberlakukannya akreditasi
puskesmas adalah untuk membina puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan
primer dalam upaya untuk berkelanjutan memperbaiki sistem pelayanan dan
kinerja yang berfokus pada kebutuhan masyarakat, keselamatan, dan manajemen
risiko. Pelayanan kesehatan primer yang dimaksudkan meliputi peningkatan,
pencegahan, pengobatan, maupun pemulihan.
Akreditasi puskesmas berkaitan erat dengan dimensi kualitas pelayanan.
Seperti yang disebutkan dalam beberapa kriteria standar penilaian akreditasi
puskesmas salah satunya yaitu pada bagian Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)
dimana disebutkan bahwa perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas konsisten
dengan tata nilai, visi, misi dan tujuan Puskesmas, dipahami dan dilaksanakan
oleh Pimpinan Puskemas, Penanggungjawab Upaya Puskesmas dan Pelaksana.
Melalui akreditasi, diharapkan manajemen Puskesmas dapat menerapkan
Prosedur Standar dengan baik sehingga pasien merasa puas dengan pelayanan
yang diberikan. Kualitas yang diberikan oleh Puskesmas, akan menimbulkan
persepsi pasien terhadap pelayanan yang diberikan kepadanya.
Banyak hal yang akan sangat mempengaruhi akreditasi di sebuah
fasilitas Kesehatan, dari fasilitas Kesehatan kecil hingga fasilitas Kesehatan
besar dengan fasilitas yang lengkap. Jumlah dan kualitas faskes di suatu daerah
atau negara merupakan salah satu parameter yang umum dipakai untuk menilai
kemakmuran dan kualitas hidup daerah tersebut. Di banyak negara, faskes diatur
sampai batas tertentu oleh hukum dan diperlukan perizinan dari badan pengatur
sebelum fasilitas tersebut dapat dibuka. Peran Puskesmas sebagai institusi
pelaksana teknis sangat vital, peran itu dapat diwujudkan dalam bentuk ikut serta
menentukan kebijakan daerah melalaui sistem perencanaan yang matang,
tatalaksana yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang
akurat (Hatmoko, 2006)

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana minat kunjungan Masyarakat untuk berobat di puskesmas?


2. Apa saja yang mempengaruhi minat kunjungan Masyarakat ke puskesmas?
3. Apa saja yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil dari penelitian
tentang faskes puskesmas?
4. Metode apa yang digunakan dalam penelitian ini

1.3 Tujuan Penelitian

 Agar mahasiswa lebih paham membuat sebuah metode penelitian


 Merupakan tugas akhir semester
 Lebih memahami mata kuliah statistika
 Memahami perbandingan atau persamaan dalam sebuah metode
penelitian

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Dalam penelitian ini kita memeiliki beberapa variable yang


mempengaruhi minat kunjungan Masyarakat berobat ke puskesmas yaitu ;

1. SDM (sumber daya manusia)


Sumber daya manusia adalah salah satu yang sangat penting bahkan tidak dapat
dilepaskan dari sebuah organisasi,baik institusi maupun perusahaan. SDM
dalam organisasi adalah bahwa segala potensi sumber daya yang dimiliki
manusia yang dapat dimanfaatkan sebagai usaha untuk meraih
keberhasilan dalam mencapai tujuan baik secara pribadi individu maupun
di dalam organisasi.
Contoh variable SDM yang kita pakai dalam penelitian ini yaitu
1) Apakah petugas di Faskes menggunakan bahasa mudah dimengerti
2) Pelayanan di pukesmas lebih baik daripada faskes lain
3) Petugas memberikan pelayanan kepada semua konsumen tanpa
memandang status social
2. Ekonomi
Ekonomi salah satu variable yang mempengaruhi penelitian ini karna fasilitas
kesehatan milik pemerintah yang mendapatkan subsidi dari pemerintah. Hal ini
membuat biaya operasional puskesmas lebih rendah dibandingkan dengan klinik
atau rumah sakit swasta.
Contoh variable ekonomi yang kita pakai dalam penelitian ini yaitu
1) Biaya di Puskesmas lebih dapat dijangkau dari Faskes lain
2) Di puskesmas masyarakat dapat menggunakan BPJS
3. Lokasi
Lokasi juga merupakan hal penting yang akan mempengaruhi minat kunjungan
Masyarakat di karenakan lokasi nya yang ada di setiap kecematan
Contoh variable lokasi yang kita pakai dalam penelitian ini yaitu
1) Letak lokasi puskesmas lebih mudah ditemui di kalangan masyarakat
2) Puskemas selalu ada di setiap kecamatan
4. Fasilitas
Fasilitas merupakan hal penting yang akan mempengaruhi minat kunjungan
Masyarakat di karenakan fasilitas yang lengkap dan menarik dan membuat
Masyarakat lebih sering mengunjungi
Contoh Fasilitas lokasi yang kita pakai dalam penelitian ini yaitu
1) Pukesmas selalu menyediakan alat bantu (kursi roda) untuk pasien yang
membutuhkan
2) Kursi di ruamh tunngu cukup untuk kapasitas pasien Tersedia hand
sanitizer di setiap ruang puskesmas
5. Waktu
Konsisten dalam waktu atau tepat waktu sesuai sop dapat mempengaruhi minat
kunjungan semakin meningkat
Contoh waktu lokasi yang kita pakai dalam penelitian ini yaitu
1) Jadwal tunggu antrian sesuai dengan sop yang telah di 5 tentukan
2) Jadwal pengambilan obat pas sesuai sop yang di tentukan Jam
operasional staf istirahat.
6. Obat
Obat bahan yang sangat berpotensi bila digunakan dengan tepat karena obat
dapat mencegah, menyembuhkan penyakit atau mengatasi masalah Kesehatan.
1) Kualitas obat yang diberikan selalu sesuai dengan dosis
2) Kualitas obat yang diberikan selalu manjur
HIPOTESIS

Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang harus dibuktikan


kebenarannya. Hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan statistik tentang
parameter populasi. Statistik adalah ukuran-ukuran yang dikenakan pada
sampel ( µ = rata-rata, s = simpangan baku (standard deviasi), s 2 = varian
dan r = koefisien korelasi. Sedangkan Parameter adalah ukuran-ukuran yang
dikenakan pada populasi (m = rata-rata, s = simpangan baku, s2 = varians, r
= koefisien korelasi).

Ho : Tidak ada hubungan antara berobat di puskesmas dengan kepuasan


pasien minat kunjungan masyarakat
Ha : Ada hubungan antara berobat di puskesmas dengan kepuasan pasien
minat kunjungan masyarakat
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Strategi Penelitian
Strategi yang digunakan peneliti menggunakan strategi asosiatif.
Menurut Sugiyono (2019:65)strategi asosiatif adalah suatu rumusan masalah
penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
Dalam penelitian ini strategi asosiatif digunakan untuk mengidentifikasi apakah
terdapat pengaruh antara variabel independen (X) yang terdiri dari disiplin kerja
(X1), motivasi kerja (X2), dan lingkungan kerja (X3) terhadap variabel
dependen kepuasan kerja (Y).
3.2.Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
metode survey dengan pendekatan kuantitatif, yaitu dengan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Menurut Sugiyono (2019:17)
pendekatan kuantitatif sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data, penulis
menggunakan metode survey, sebagaimana dijelaskan oleh Kerlinger dalam
Sugiyono (2016:7) bahwa : “Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan
pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari
sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-
kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis
maupun psikologis”. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran
angket , wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Penyebaran angket
digunakan pada pengumpulan data primer, yaitu data yang dianalisis untuk
menjawab rumusan masalah dengan pembuktian hipotesis. Wawancara,
observasi dan studi dokumentasi digunakan pada saat peneliti melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Penelitian
dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Suriasumantri dalam
Sugiyono (2016:16) ‘penelitian kuantitatif didasarkan pada paradigma
positivisme yang bersifat logico-hypotheco-verifikatif dengan berlandaskan pada
asumsi mengenai obyek empiris’. Data yang dianalisis adalah data kuantitatif
dan atau data kualitatif yang dikuantitatifkan, kemudian dianalisis menggunakan
teknik statistik inferensial yaitu “teknik statistik yang digunakan untuk
menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi” (Sugiyono,
2016:170).

3.3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2019:126) populasi adalah wilayah generalisasi yang


terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh Masyarakat jl. Karya
bakti simpang BPG yang tetap dan peneliti mengambil populasi untuk penelitian
ini berjumlah 100 Masyarakat.
b. Sampel
Menurut Sugiyono (2019:127) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jika populasi besar dan
peniliti tidak dapat mempelajari semua yang ada dalam populasi, misalnya
karena 35 keterbatasan dana, tenaga, dan waktu. Peneliti dapat menggunakan
sampel yang diperoleh dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel
itu dan kesimpulannya dapat diterapkan pada populasi. Untuk itu, sampel yang
diambil dari populasi harus benar-benar representatif (mewakili). Pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah Non Probability dengan teknik purposive
sampling. Menurut Sugiyono (2017:82) non probability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama bagi setiap
anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Menurut Sugiyono
(2019:133) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu, maka peneliti mengambil pertimbangan untuk responden
yang dijadikan sampel yaitu Masyarakat jl.Karya bakti Simpang BPG .
Purposive sampling digunakan karena terdapat banyak batasan yang
menghalangi peneliti mengambil sampel secara random (acak). Maka dengan
menggunakan purposive sampling diharapkan kriteria sampel yang diperoleh
benar-benar sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
3.4. Teknik Pengumpulan
Data Teknik pengumpulan data merupakan metode atau prosedur yang
dilakukan peneliti untuk memperoleh data.
1) Kuesioner (angket) yaitu “pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya” (Sugiyono, 2016:162). Pertanyaan yang diajukan
merupakan pertanyaan mengenai kepuasaan pasien mengenai fasilitas
kesehatan pertama ( puskesmas )
2) Interview (wawancara) yaitu metode yang “digunakan sebagai teknik
pengumpulan data pada saat peneliti melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti” (Sugiyono, 2016:157).
3) Dokumentasi yaitu “peneliti memperoleh informasi dari bermacam-
macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden, atau tempat
dimana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-hari”
(Sukardi, 2010:81)
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 DATA
Data yang digunakan adalah data kuantitatif, berdasarkan wilayah
pekanbaru, lebih tepatmya wilayah lecamatan rajosari, masyakat yang ikut serta
dalam pengisian kuisioner sebanyak 100 orang, masyarakat yang mengisi
kuisioner yaitu pria dam Wanita dewasa dengan rata rata usia 18 tahun – 40
tahun.

4.2 Uji Validitas (Outer Loadings)


Dari table di atas dapat di lihat faktor faktor yang mempengaruhi minat
kunjungan masyarakat untuk berobat di puskesmas yaitu SDM, ekonomi, waktu,
lokasi, fasilitas terujij valid , sedangkan untuk minat pengunjung teruji tidak
valid kecuali Y-P12,Y-P13 teruji valid.

4.3 Uji Reabilitas ( cronbach’s alpha list)


cronbach’s alpha bar

cronbach’s alpha list

dari cronbach’s alpha bar di atas dapat dilihat data sudah realbel , sedangkan
cronbach’s alpha list dalam kolom A verage variance extracted (AVE )
minat kunjungan tidak reabel yaitu 0.288

4.4 ANALISIS DATA


1. Analils Regresi Linear Berganda

2. Model Regresi

Nilai variabel dependen Y memiliki nilai positif sebesar 0,211.


Tanda positif artinya menunjukkan pengaruh yang searah antara variabel
independen dan variabel dependen. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
koefisien regresi variabel independen yang bernilai positif meliputi
(ekonomi, lokasi, fasilitas,waktu) Sedangkan nilai koefisien regresi variabel
independen bernilai negative adalah (SDM).

Y= 0,211 – 0,116 + 0,149 + 0,063 + 0.385 + 0,046

3. Kecocokan model
R square : 0,169 16,9%
= 83,1 %

4.5 PEMBAHASAN

N Variabel Hasil ukur


O
1 SDM 1264
2 Ekonomi 853
3 Lokasi 818
4 Waktu 1210
5 Fasilitas 1226
Table hasil ukur variabel

Dari table di atas dapat dilihat bahwa SDM memiliki point atau hasil ukur
terbanyak, dibanding ekonomi, lokasi, waktu, dan fasilitas,

Faktor sumber daya manusia (SDM) dari data yang diteliti SDM memiliki uji
validitas yang valid yaitu (0.901),(0.932),(0.848) . Lalu dari segi reability SDM
teruji realbel yaitu (0.875), (0.900),(0.923),(0.800). dari segi analisis data SDM
memili pengaruh negative keminat pengunjung puskesmas. Namun menurut
peneliti pengaruh sdm memiliki pengaruh penting yang akan membuat
pengunjung lebih meminati puskesmas, dengan sdm memperlakukan pasien
dengan baik seperti menerapkan senyum,sapa,salam akan membuat pengunjung
lebih banyak dan lebih bertahan,
Kita dapat mengutip dari jurnal publik reform UNDHAR yaitu terdapat
pengaruh positif antar kualitas SDM terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas
Simpat Rube Kabupaten Pakpak Bharat. Berdasrakan pengujian koefisien
determinasi diperoleh hasil sebesar 0,510, maka terdapat pengaruh yang kuat.
Dengan demikian terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas SDM
terhadap pelayanan kesehatan. (Samuel,2020)

Faktor ekonomi dari data yang di teliti ekonomi memiliki uji validitas
yang valid yaitu (0.948) ,( 0.956). Lalu dari segi reability ekonomi teruji realbel
yaitu (0.897) ,(0.901),(0.951),(0.907). dari segi analisis data ekonomi memiliki
pengaruh positif keminat pengunjung puskesmas.
Namun menurut peneliti pengaruh ekonomi memiliki pengaruh penting
yang akan membuat pengunjung lebih meminati puskesmas, karena akses yang
di berikan oleh puskesmas seperti bpjs Kesehatan akan membuat puskesmas
lebih di minati dari fasilitas Kesehatan yang lain.

Kesimpulan penelitian ini adalah semua variabel yakni sosial budaya dan
sosial ekonomi tidak ada berpengaruh terhadap pemanfaatan Posyandu Lansia di
wilayah kerja Puskesmas Ponrang (Vol. 2 No. 3 (Juni, 2021)>nurul)
Faktor lokasi dari data yang di teliti lokasi memiliki uji validitas yang
valid yaitu (0.915), (0.944). Lalu dari segi reability lokasi teruji realbel yaitu
(0.844),(0.867),(0.927),(0.864). dari segi analisis data lokasi memiliki pengaruh
positif keminat pengunjung puskesmas.
Namun menurut peneliti pengaruh lokasi memiliki pengaruh penting
yang akan membuat pengunjung lebih meminati puskesmas, di karenakan lokasi
yang dekat dan ada di setiap kecamatan akan membuat masyakat / pasien lebih
tertarik untuk menngunjungi puskesmas.
Pada penelitian ini berdasarkan uji t statistik yang dilakukan
menunjukkan bahwa variabel Lokasi (X1), Kualitas Pelayanan (X2)
berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Kepuasan Konsumen
(Y). Melalui uji F diketahui bahwa secara bersama-sama variabel dependen
berpengaruh terhadap variabel independen. Angka adjusted R Square sebesar
0,613 atau 61.3% yang menunjukkan bahwa 38,7% variabel dependen yaitu
Kepuasan Konsumen dapat dijelaskan oleh Lokasi, dan Kualitas Pelayanan yang
disebut sebagai Variabel Independen.(bunga,2020)

Faktor waktu dari data yang di teliti waktu memiliki uji validitas yang
valid yaitu 0.880),( 0.794), (0.858). Lalu dari segi reability waktu teruji realbel
yaitu (0.822),(0.878),(0.882),(0.714) .dari segi analisis data waktu memiliki
pengaruh positif keminat pengunjung puskesmas.
Namun menurut peneliti pengaruh waktu memiliki pengaruh penting
yang akan membuat pengunjung lebih meminati puskesmas, karena waktu yang
sesuai oleh SOP faskes akan mempercepat proses pelayanan, maka masyakat
akan lebih tertarik kepuskesmas.
Selama proses waktu tunggu dibutuhkan penanganan agar masyarakat
tidak memiliki sugesti mengenai pelayanan puskesmas sangat buruk atau dapat
dikatakan tidak mengikuti prosedur yang ada. Waktu tunggu yang tidak efisien
menjadi ketidakpuasan pasien. Faktor utama dan tolak ukur keberhasilan
pelayanan puskesmas berdampak pada jumlah kunjungan pasien yang puas
cenderung akan kembali. Vol. 4, No. 6 Juni 2022>Dinda
Faktor fasilitas dari data yang di teliti fasilitas memiliki uji validitas yang
valid yaitu (0.827),(0.851),(0.863). Lalu dari segi reability fasilitas teruji realbel
yaitu (0.804),(0.809),(0.884),(0.717) .dari segi analisis data fasilitas memiliki
pengaruh positif keminat pengunjung puskesmas.
Namun menurut peneliti pengaruh fasilitas memiliki pengaruh penting
yang akan membuat pengunjung lebih meminati puskesmas, di karenakan
fasilitas yang lengkap dan bagus akan membuat pasien lebih nyaman sehingga
pengunjung dapat lebih ramai.Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel
fasilitas, pelayanan tenaga kesehatan dan ketersediaan obat berpengaruh
signifikan dengan minat kunjungan pasien dengan nilai P untuk fasilitas yaitu
p=0,00, pelayanan tenaga kesehatan yaitu p=0,03 dan untuk ketersediaan obat
yaitu p=0,00 kurang dari 0,05.(sitti 2019)
PENUTUP
HASIL & KESIMPULAN

Puskesmas adalah suatu bagian unit dari dinas kesehatan yang bertujuan
menyelenggarakan kesehatan serta bertanggung jawab dalam pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja (Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004).
Dari penelitian ini dapat di simpulkan bahwa ke 5 variabel yaitu SDM, ekonomi,
lokasi, waktu, dan fasilitas sangat memiliki peran penting dalam menentukan
apakah sebuah puskesmas tersebut mempengaruhi minat Masyarakat atau tidak.
Adapun penelitian yang serupa yaitu Dari data yang di dapat kan ke 4
variabel memiliki peran nya masing, pastinya untuk membuat pengaruh positif
terhadap puskesmas agar diminati Masyarakat,dapat di lihat dari nilai r yang
sebesar 83,1% bahwa pengaruh variable besar untuk penelitian ini,

DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Kota Semarang. 2017. Profil Kesehatan Ko Semarang
Tahun 2016. Semarang: Dinas Kesehatan Kota Semarang.

Junaidi, H., & Yunita, A. 2015. Hubungan antara Pengetahuan d Sikap


Masyarakat dengan Pemanfaatan Puskesmas Guguk Panja oleh Masyarakat
di Kelurahan Bukik Cangang Kr Bukitinggi. 'Afiya 2(2).

Kementerian Kesehatan RI. 2017. Profil Kesehatan Indonesia Tah 2016.


Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Susanti, N., & Mitra. 2011. Faktor-Faktor yang Berhubungan deng


Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lansia. Jurnal Keseha Komunitas, 1(3)
KUISIONER PENELITIAN ASOSIATIF

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KUNJUNGAN MASYARAKAT


UNTUK BEROBAT DI PUSKESMAS

Angket ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan bapak/ibuk/sdr ketika berobat
di fasilitas kesehatan yaitu ( puskesmas )

Atas perhatian dan kerja samanya , kami ucapkan terima kasih .

Identitas responden

Nama :

Umur :

Alamat :

Petunjuk :

Pernyataan berikut ini terkait dengan apa yang bapak/ibuk/sdr rasakan ketika berobat ke
fasilitas kesehatan yaitu ( puskesmas dan klinik ).Berikan penilaian pada setiap
pernyataan dengan memberikan tanda ceklis pada pilihan yang sangat setuju (SS),
setuju ( S ),ragu- ragu / kurang setuju ( KS ) dan tidak setuju ( TS )

KETERANGAN :

1. SS (sangat setuju )
2. S (Setuju )
3. CS ( Cukup Setuju )
4. KS ( Kurang setuju )
5. TS (Tidak setuju )

FASILITAS PUKESMAS Keterangan


No Pertanyaan
SS S CS KS TS
SDM ( Pelayanan)
Apakah petugas di Faskes
menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti
1 Pelayanan di pukesmas lebih
baik daripada faskes lain
Petugas memberikan pelayanan
kepada semua konsumen tanpa
memandang status sosial
EKONOMI
Biaya di Puskesmas lebih dapat
2 dijangkau dari Faskes lain
Di puskesmas masyarakat dapat
menggunakan BPJS
LOKASI
Letak lokasi puskesmas lebih
mudah ditemui di kalangan
3
masyarakat
Puskemas selalu ada di setiap
kecamatan
FASILITAS
Pukesmas selalu menyediakan
alat bantu ( kursi roda ) untuk
pasien yang membutuhkan
4
Kursi di ruamh tunngu cukup
untuk kapasitas pasien
Tersedia hand sanitizer di setiap
ruang puskesmas
5 WAKTU
Jadwal tunggu antrian sesuai
dengan sop yang telah di
tentukan
Jadwal pengambilan obat pas
sesuai sop yang di tentukan
Jam operasional staf istirahat
OBAT
Kualitas obat yang diberikan
6 selalu sesuai dengan dosis
Kualitas obat yang diberikan
selalu manjur

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai