DOSEN PEMBIMBING :
Abdul Zaky,M.Si
DISUSUN OLEH :
2024
ABSTRAK
Puskesmas adalah suatu bagian unit dari dinas kesehatan yang bertujuan
menyelenggarakan kesehatan serta bertanggung jawab dalam pembangunan kesehatan
di suatu wilayah kerja (Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004). Banyak factor
yang mempengaruhi banyak nya minat pengjung puskesmas, salah satunya adalah
akreditasi, karena Akreditasi adalah pengakuan terhadap faskes yang diberikan oleh
lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
setelah dinilai bahwa faskes telah memenuhi standar pelayanan faskes yang telah
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. Namun tidak hanya itu banyak factor yang
mempengaruhi minat pengunjung di puskesmas
seperti,sdm,ekonomi,lokasi,fasilitas,waktu serta kualitas obat yang diberikan, Data yang
digunakan adalah data kuantitatif, berdasarkan wilayah pekanbaru, lebih tepatmya
wilayah lecamatan rajosari, masyakat yang ikut serta dalam pengisian kuisioner
sebanyak 100 orang, masyarakat yang mengisi kuisioner yaitu pria dam Wanita dewasa
dengan rata rata usia 18 tahun – 40 tahun. Dari data yang di dapat kan ke 4 variabel
memiliki peran nya masing, pastinya untuk membuat pengaruh positif terhadap
puskesmas agar diminati Masyarakat,dapat di lihat dari nilai r yang sebesar 83,1%
bahwa pengaruh variable besar untuk penelitian ini
BAB I
PENDAHULUAN
Puskesmas adalah suatu bagian unit dari dinas kesehatan yang bertujuan
menyelenggarakan kesehatan serta bertanggung jawab dalam pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja (Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004).
Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh puskesmas meliputi pelayanan
kuratif (Pengobatan), Preventif (upaya pencegahan), promotif (peningkatan
kesehatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan) (Depkes, 1992), Tiap
kecamatan biasanya memiliki satu Puskesmas. Namun, jika jumlah penduduk
dan kebutuhan akan pelayanan kesehatan terbilang besar, maka dapat didirikan
lebih dari satu Puskesmas dalam satu kecamatan. Salah satu cara untuk menilai
mutu dan kualitas pelayanan puskesmas dilakukan dengan akreditasi. Dengan
implementasi standar akredaitasi akan menjamin manajemen puskesmas,
penyelenggaraan program kesehatan, dan pelayanan klinis telah dilakukan
secara berkesinambungan.
Akreditasi puskesmas adalah pengakuan terhadap Puskesmas yang
diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan
oleh Menteri Kesehatan setelah dinilai bahwa Puskesmas telah memenuhi
standar pelayanan Puskesmas yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas secara berkesinambungan.
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, Puskesmas wajib diakreditasi secara
berkala minimal tiga tahun sekali. Tujuan diberlakukannya akreditasi
puskesmas adalah untuk membina puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan
primer dalam upaya untuk berkelanjutan memperbaiki sistem pelayanan dan
kinerja yang berfokus pada kebutuhan masyarakat, keselamatan, dan manajemen
risiko. Pelayanan kesehatan primer yang dimaksudkan meliputi peningkatan,
pencegahan, pengobatan, maupun pemulihan.
Akreditasi puskesmas berkaitan erat dengan dimensi kualitas pelayanan.
Seperti yang disebutkan dalam beberapa kriteria standar penilaian akreditasi
puskesmas salah satunya yaitu pada bagian Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)
dimana disebutkan bahwa perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas konsisten
dengan tata nilai, visi, misi dan tujuan Puskesmas, dipahami dan dilaksanakan
oleh Pimpinan Puskemas, Penanggungjawab Upaya Puskesmas dan Pelaksana.
Melalui akreditasi, diharapkan manajemen Puskesmas dapat menerapkan
Prosedur Standar dengan baik sehingga pasien merasa puas dengan pelayanan
yang diberikan. Kualitas yang diberikan oleh Puskesmas, akan menimbulkan
persepsi pasien terhadap pelayanan yang diberikan kepadanya.
Banyak hal yang akan sangat mempengaruhi akreditasi di sebuah
fasilitas Kesehatan, dari fasilitas Kesehatan kecil hingga fasilitas Kesehatan
besar dengan fasilitas yang lengkap. Jumlah dan kualitas faskes di suatu daerah
atau negara merupakan salah satu parameter yang umum dipakai untuk menilai
kemakmuran dan kualitas hidup daerah tersebut. Di banyak negara, faskes diatur
sampai batas tertentu oleh hukum dan diperlukan perizinan dari badan pengatur
sebelum fasilitas tersebut dapat dibuka. Peran Puskesmas sebagai institusi
pelaksana teknis sangat vital, peran itu dapat diwujudkan dalam bentuk ikut serta
menentukan kebijakan daerah melalaui sistem perencanaan yang matang,
tatalaksana yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang
akurat (Hatmoko, 2006)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
a. Populasi
4.1 DATA
Data yang digunakan adalah data kuantitatif, berdasarkan wilayah
pekanbaru, lebih tepatmya wilayah lecamatan rajosari, masyakat yang ikut serta
dalam pengisian kuisioner sebanyak 100 orang, masyarakat yang mengisi
kuisioner yaitu pria dam Wanita dewasa dengan rata rata usia 18 tahun – 40
tahun.
dari cronbach’s alpha bar di atas dapat dilihat data sudah realbel , sedangkan
cronbach’s alpha list dalam kolom A verage variance extracted (AVE )
minat kunjungan tidak reabel yaitu 0.288
2. Model Regresi
3. Kecocokan model
R square : 0,169 16,9%
= 83,1 %
4.5 PEMBAHASAN
Dari table di atas dapat dilihat bahwa SDM memiliki point atau hasil ukur
terbanyak, dibanding ekonomi, lokasi, waktu, dan fasilitas,
Faktor sumber daya manusia (SDM) dari data yang diteliti SDM memiliki uji
validitas yang valid yaitu (0.901),(0.932),(0.848) . Lalu dari segi reability SDM
teruji realbel yaitu (0.875), (0.900),(0.923),(0.800). dari segi analisis data SDM
memili pengaruh negative keminat pengunjung puskesmas. Namun menurut
peneliti pengaruh sdm memiliki pengaruh penting yang akan membuat
pengunjung lebih meminati puskesmas, dengan sdm memperlakukan pasien
dengan baik seperti menerapkan senyum,sapa,salam akan membuat pengunjung
lebih banyak dan lebih bertahan,
Kita dapat mengutip dari jurnal publik reform UNDHAR yaitu terdapat
pengaruh positif antar kualitas SDM terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas
Simpat Rube Kabupaten Pakpak Bharat. Berdasrakan pengujian koefisien
determinasi diperoleh hasil sebesar 0,510, maka terdapat pengaruh yang kuat.
Dengan demikian terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas SDM
terhadap pelayanan kesehatan. (Samuel,2020)
Faktor ekonomi dari data yang di teliti ekonomi memiliki uji validitas
yang valid yaitu (0.948) ,( 0.956). Lalu dari segi reability ekonomi teruji realbel
yaitu (0.897) ,(0.901),(0.951),(0.907). dari segi analisis data ekonomi memiliki
pengaruh positif keminat pengunjung puskesmas.
Namun menurut peneliti pengaruh ekonomi memiliki pengaruh penting
yang akan membuat pengunjung lebih meminati puskesmas, karena akses yang
di berikan oleh puskesmas seperti bpjs Kesehatan akan membuat puskesmas
lebih di minati dari fasilitas Kesehatan yang lain.
Kesimpulan penelitian ini adalah semua variabel yakni sosial budaya dan
sosial ekonomi tidak ada berpengaruh terhadap pemanfaatan Posyandu Lansia di
wilayah kerja Puskesmas Ponrang (Vol. 2 No. 3 (Juni, 2021)>nurul)
Faktor lokasi dari data yang di teliti lokasi memiliki uji validitas yang
valid yaitu (0.915), (0.944). Lalu dari segi reability lokasi teruji realbel yaitu
(0.844),(0.867),(0.927),(0.864). dari segi analisis data lokasi memiliki pengaruh
positif keminat pengunjung puskesmas.
Namun menurut peneliti pengaruh lokasi memiliki pengaruh penting
yang akan membuat pengunjung lebih meminati puskesmas, di karenakan lokasi
yang dekat dan ada di setiap kecamatan akan membuat masyakat / pasien lebih
tertarik untuk menngunjungi puskesmas.
Pada penelitian ini berdasarkan uji t statistik yang dilakukan
menunjukkan bahwa variabel Lokasi (X1), Kualitas Pelayanan (X2)
berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Kepuasan Konsumen
(Y). Melalui uji F diketahui bahwa secara bersama-sama variabel dependen
berpengaruh terhadap variabel independen. Angka adjusted R Square sebesar
0,613 atau 61.3% yang menunjukkan bahwa 38,7% variabel dependen yaitu
Kepuasan Konsumen dapat dijelaskan oleh Lokasi, dan Kualitas Pelayanan yang
disebut sebagai Variabel Independen.(bunga,2020)
Faktor waktu dari data yang di teliti waktu memiliki uji validitas yang
valid yaitu 0.880),( 0.794), (0.858). Lalu dari segi reability waktu teruji realbel
yaitu (0.822),(0.878),(0.882),(0.714) .dari segi analisis data waktu memiliki
pengaruh positif keminat pengunjung puskesmas.
Namun menurut peneliti pengaruh waktu memiliki pengaruh penting
yang akan membuat pengunjung lebih meminati puskesmas, karena waktu yang
sesuai oleh SOP faskes akan mempercepat proses pelayanan, maka masyakat
akan lebih tertarik kepuskesmas.
Selama proses waktu tunggu dibutuhkan penanganan agar masyarakat
tidak memiliki sugesti mengenai pelayanan puskesmas sangat buruk atau dapat
dikatakan tidak mengikuti prosedur yang ada. Waktu tunggu yang tidak efisien
menjadi ketidakpuasan pasien. Faktor utama dan tolak ukur keberhasilan
pelayanan puskesmas berdampak pada jumlah kunjungan pasien yang puas
cenderung akan kembali. Vol. 4, No. 6 Juni 2022>Dinda
Faktor fasilitas dari data yang di teliti fasilitas memiliki uji validitas yang
valid yaitu (0.827),(0.851),(0.863). Lalu dari segi reability fasilitas teruji realbel
yaitu (0.804),(0.809),(0.884),(0.717) .dari segi analisis data fasilitas memiliki
pengaruh positif keminat pengunjung puskesmas.
Namun menurut peneliti pengaruh fasilitas memiliki pengaruh penting
yang akan membuat pengunjung lebih meminati puskesmas, di karenakan
fasilitas yang lengkap dan bagus akan membuat pasien lebih nyaman sehingga
pengunjung dapat lebih ramai.Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel
fasilitas, pelayanan tenaga kesehatan dan ketersediaan obat berpengaruh
signifikan dengan minat kunjungan pasien dengan nilai P untuk fasilitas yaitu
p=0,00, pelayanan tenaga kesehatan yaitu p=0,03 dan untuk ketersediaan obat
yaitu p=0,00 kurang dari 0,05.(sitti 2019)
PENUTUP
HASIL & KESIMPULAN
Puskesmas adalah suatu bagian unit dari dinas kesehatan yang bertujuan
menyelenggarakan kesehatan serta bertanggung jawab dalam pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja (Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004).
Dari penelitian ini dapat di simpulkan bahwa ke 5 variabel yaitu SDM, ekonomi,
lokasi, waktu, dan fasilitas sangat memiliki peran penting dalam menentukan
apakah sebuah puskesmas tersebut mempengaruhi minat Masyarakat atau tidak.
Adapun penelitian yang serupa yaitu Dari data yang di dapat kan ke 4
variabel memiliki peran nya masing, pastinya untuk membuat pengaruh positif
terhadap puskesmas agar diminati Masyarakat,dapat di lihat dari nilai r yang
sebesar 83,1% bahwa pengaruh variable besar untuk penelitian ini,
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Kota Semarang. 2017. Profil Kesehatan Ko Semarang
Tahun 2016. Semarang: Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Angket ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan bapak/ibuk/sdr ketika berobat
di fasilitas kesehatan yaitu ( puskesmas )
Identitas responden
Nama :
Umur :
Alamat :
Petunjuk :
Pernyataan berikut ini terkait dengan apa yang bapak/ibuk/sdr rasakan ketika berobat ke
fasilitas kesehatan yaitu ( puskesmas dan klinik ).Berikan penilaian pada setiap
pernyataan dengan memberikan tanda ceklis pada pilihan yang sangat setuju (SS),
setuju ( S ),ragu- ragu / kurang setuju ( KS ) dan tidak setuju ( TS )
KETERANGAN :
1. SS (sangat setuju )
2. S (Setuju )
3. CS ( Cukup Setuju )
4. KS ( Kurang setuju )
5. TS (Tidak setuju )
DOKUMENTASI