PD/3/RPU/2020
Nomor Revisi :1
Tanggal Terbit : 17 PEBRUARI 2020
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT, Pedoman Pelayanan Ruang Periksa Umum
(RPU) BLUD Puskesmas Jatiwates dapat kami selesaikan sebagai dasar acuan Pelayanan
Ruang Periksa Umum (RPU) BLUD Puskesmas Jatiwates.
Disadari bahwa mungkin masih ada kekurangan-kekurangan yang ditemui dalam
pedoman ini, untuk itu sangat diharapkan saran-saran, masukan dan kritik yang
bermanfaat/ membangun demi kelengkapan dan kesempurnaan pedoman ini.
Akhirnya diucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
semua pihak yang telah bekerja keras sejak penyusunan draf, uji coba sampai
ditetapkannya standar ini.
Mengetahui
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang berinteraksi langsung kepada
masyarakat yang bersifat komprehensif dengan kegiatannya terdiri dari upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Muninjaya menjelaskan bahwa Puskesmas merupakan
unit teknis yang bertanggungjawab untuk menyelenggarakan pembangunan kesehatan
disatu atau sebagaian wilayah kecamatan yang mempunyai fungsi sebagai pusat
pembangunan kesehatan masyarakat, pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat
pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam rangka pencapaian keberhasilan fungsi
puskesmas sebagai ujung tombak pembangunan bidang kesehatan (Alamsyah, 2011)
Pelayanan puskesmas semakin hari akan mengalami kemajuan dan semakin kompleks,
baik dari segi pelayanan ataupun sumber daya yang dibutuhkan. Peningkatan peralatan
saja tidak cukup, tetapi juga memerlukan manajemen selanjutnya yang lebih sesuai,
maka keperluan sistem informasi yang dapat menunjang manajemen tersebut agar
tercipta kesesuaian yang diperlukan. Tidak mungkin ada manajemen akan berjalan
dengan lancar tanpa didukung dengan sistem informasi yang sesuai (Sabarguna HBS
dan Listiani H, 2008).
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu jenis fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan
nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan. Pelayanan rawat jalan adalah suatu
bagian pelayanan di Puskesmas yang memberikan pelayanan pencegahan, pengobatan
serta pemulihan terhadap penderita dimana dalam pelayanannya terkait dengan
kegiatan penunjang lain seperti laboratorium, unit terkait dan farmasian.
Upaya kesehatan di puskesmas merupakan upaya kesehatan yang bersifat
menyeluruh terpadu yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Pelayanan Klinis di Puskesmas terdiri atas :
1. Pelayanan klinis dalam gedung
2. Pelayanan klinis luar gedung
Pelayanan klinis di dalam gedung bersifat individual dapat berupa pelayanan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan pelayanan klinis di luar gedung
umumnya pelayanan pemeriksaan pada kelompok dan masyarakat dalam bentuk
promotif dan preventif yang dapat diwujudkan dengan kerjasama seluruh unit pelayanan
dalam lingkup wilayah kerja Puskesmas.
Salah satu strategi utama Departemen Kesehatan dalam mencapai misinya
membuat rakyat sehat adalah meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas. Pelayanan yang berkualitas harus dilaksanakan oleh semua
jajaran pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta Dengan pelayanan yang
berkualitas dampak terhadap perbaikan derajat kesehatan masyarakat akan lebih
dirasakan, masyarakat akan lebih berminat untuk memanfaatkan sarana yang ada
sehingga sekaligus dapat meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan.
Demikian pula pelayanan kesehatan BLUD Puskesmas Jatiwates berupaya untuk
mengikuti arahan dari Departemen Kesehatan. Standar Pelayanan Kesehatan Ruang
Periksa Umum BLUD Puskesmas Jatiwates mengacu dari Standar Pelayanan
Kesehatan Ruang Periksa Umum Departemen Kesehatan, adalah sesuatu yang perlu
ditetapkan agar kualitas pelayanan kesehatan yang diharapkan dapat tercapai.
B. TUJUAN PEDOMAN
1. Terselenggaranya Pelayanan Kesehatan di Ruang Periksa Umum BLUD Puskesmas
Jatiwates yang aman, bermanfaat, bermutu, berkesinambungan dan dapat
dipertanggung jawabkan.
2. Tersedianya standar penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Ruang Periksa Umum
di BLUD Puskesmas Jatiwates
3. Tersedianya standar untuk melaksanakan pembinaan, pengawasan dan
pengendalian penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Ruang Periksa Umum di BLUD
Puskesmas Jatiwates
C. SASARAN PEDOMAN
Sasaran pedoman ini adalah petugas puskesmas yang memberi layanan pada
ruang pemeriksaan umum baik seorang dokter maupun perawat terlatih yang telah
mendapat pendelegasian wewenang dari dokter.
Ketentuan lainnya :
Kompetensi :
1. Dokter umum
a. Mempunyai Surat Tanda Registrasi dan Surat Ijin Praktek
b. Mampu mengidentifikasi,merencanakan, memecahkan masalah dan mengevaluasi
program kesehatan umum
c. Mampu mengkoordininasi dan mengelola program kesehatan umum di wilayah
kerjanya
d. Mampu melaksanakan pelayanan darurat /Basic Emergency Care/BLS
e. Mampu melaksanakan pelayanan pencegahan penyakit
f. Mampu melaksanakan pelayanan medik dasar sesuai kompetensi dan
kewenangannya
2. Perawat
a. Mempunyai Surat Izin Perawat dan Surat Izin Kerja (SIK) Perawat.
b. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan, pelayanan promotif, preventif
serta pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan umum dan mulut
c. Mampu melaksanakan asistensi dokter umum sesuai kompetensi dan
kewenangannya
Uraian tugas:
1. Dokter umum
a. Melaksanakan dan memberikan upaya pelayanan medik kesehatan umum dan mulut
dengan penuh tanggung jawab sesuai keahlian dan kewenangannya serta sesuai
standar profesi dan peraturan yang berlaku.
b. Melaksanakan pelayanan medik kesehatan umum dan mulut sesuai standar prosedur
operasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM), tata kerja dan kebijakan yang telah
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
c. Mengidentifikasi, merencanakan, memecahkan masalah, mengevaluasi program
kesehatan umum dan mulut.
d. Memberikan penyuluhan kesehatan dengan pendekatan promotif dan edukatif.
e. Menyusun pelaporan dan rekam medik yang baik, lengkap serta dapat
dipertanggungjawabkan.
f. Melaksanakan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan umum dan mulut
2. Perawat Umum
a. Melaksanakan kegiatan dan asuhan keperawatan umum dan mulut dengan penuh
tanggung jawab sesuai kompetensi dan kewenangannya.
b. Melaksanakan pelayanan keperawatan umum dan mulut sesuai standar prosedur
operasional, tata kerja dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
c. Membuatkan catatan pelaporan dan rekam medik umum dan mulut secara baik dan
lengkap serta dapat dipertanggung jawabkan.
d. Melaksanakan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan umum dan mulut
e. Melaksanakan evaluasi kegiatan keperawatan
f. Melaporkan pelaksanaan kegiatan keperawatan secara berkala kepada penanggung
jawab
Tenaga baru harus melalui orietasi petugas. Untuk peningkatan kualitas SDM
maka Kepala BLUD Puskesmas perlu memberikan kesempatan untuk dapat mengikuti
pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan.
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Jumlah tenaga kesehatan yang melaksanakan pelayanan di Ruang Pemeriksaan
Umum adalah:
- Dokter Umum : 1 Orang
- Perawat : 3 Orang
Pengaturan dan penjadwalan pelayanan di RPU dan kegiatan di luar gedung di
koordinir oleh penanggung jawab RPU.
C. JADWAL KEGIATAN
1. Pelayanan rawat jalan RPU
Pelayanan dalam gedung ini dilaksanakn setiap hari senin – sabtu. Petugas
pelaksana pelayanan adalah Dokter umum dan Perawat Umum.
2. Pelayanan Luar Gedung RPU
a. Tenaga pelaksana untuk kegiatan luar gedung ini adalah Dokter umum dan Perawat,
yang bertugas secara bergantian, maksudnya bila Dokter umum yang melaksanakan
kegiatan di luar gedung maka pelayanan dalam gedung dilakukan oleh perawat
umum dan sebaliknya.
b. Pelayanan gedung ini meliputi kegiatan :
1) Kegiatan UKS (Usaha kesehatan Sekolah), antara lain :
a) Penyuluhan kesehatan pada murid SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA.
b) Pemeriksaan skreening kesehatan dan pemeriksaan berkala pada murid
SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA.
2) Kegiatan Prolanis
Kegiatan ini berupa penyuluhan tentang hubungan antara kesehatan umum dan
mulut dengan penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes melitus . Jadwal
penyuluhan di Prolanis di laksankan pada bulan minggu ke-2 dan sesuai dengan
jadwal yang disusun pemegang kegiatan Prolanis.
N
TAHUN 2020
O RINCIAN KEGIATAN
J P M A M J J A S O N D
A E A P E U U G E K O E
N B R R I N L S P T V S
1 Penyuluhan kesehatan umum
. pada murid SD/MI, SMP/MTS, X
SMA/MA
2 Skreening kesehatan pada murid
X
. SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA
3 Pemeriksaan kesehatan pada
X X
. murid SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA
5 Penyuluhan kesehatan di prolanis
X X
.
BAB III
STANDAR FASILITAS
Standar ini digunakan sebagai pedoman untuk menyiapkan sarana dan prasarana
dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan umum di BLUD Puskesmas.
A. DENAH RUANG
1. Ruangan RPU memiliki fasilitas yang lengkap dan di tata menurut alur kegiatan
dengan memperhatikan ruang gerak petugas dan dievaluasi pemanfaatannya
2. Ruangan RPU memiliki ventilasi dan penerangan / pencahayaan yang cukup,
dengan tingkat pencahayaan (lux) 200
3. Langit-langit berwarna terang dan mudah dibersihkan serta terlihat tanpa
sambungan (seamless)
4. Ruangan RPU harus terlihat bersih, bebas debu, kotoran, sampah atau limbah,
tersedia tempat sampah, atap bersih terawat dan tidak ada sarang laba-laba. Hal
ini juga berlaku untuk lantai, mebel, perlengkapan dan instrumen, pintu dan
jendela, dinding, steker listrik dan langit-langit
5. Tersedia air mengalir, listrik (termasuk penyediaan genset), pengolahan limbah
dan sanitasi yang baik
6. Denah tata ruang Puskesmas mengacu pada buku Pedoman Tata Ruang
Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina kesehatan Masyarakat tahun 2007
7. Standart minimal ruang RPU :
No Jenis Fungsi dan persyaratan ruang Luas (m2)
Ruang
1. RPU Pemeriksaan kesehatan dan 12-16
pengobatan umum
Kriteria ruangan :
a. Ruangan harus cukup untuk
minimal 1 kursi umum, lemari
alat dan sterilisator
b. Mempunyai fasilitas dengan air
mengalir untuk cuci tangan
B. Standart Fasilitas
Standart fasilitas ruang RPU :
NO JENIS PERALATAN Standart Keterangan
I. Set Pemeriksaan Umum
1. Anuskop 3 buah
2. Baki logam tempat alat steril bertutup 2 buah
Bingkai uji-coba untuk pemeriksaan 1 buah
3.
refraksi
4. Buku Ishihara Tes 1 buah
Corong telinga/Speculum telinga ukuran 1 set
5.
kecil, besar, sedang
6. Emesis basin /Nierbeken besar 1 buah
7. Garputala 512 Hz, 1024 Hz, 2084 Hz 1 set
8. Handle kaca laring 1 buah
9. Handle kaca nasopharing 1 buah
10. Kaca laring ukuran 2,4,5,6 1 set
11. Kaca nasopharing ukuran 2,4,5,6 1 set
12. Kaca pembesar untuk diagnostik 1 buah
Lampu kepala/Head Lamp + Adaptor 1 buah
13.
AC/DC
14. Lampu senter untuk periksa/pen light 1 buah
15. Lensa uji-coba untuk pemeriksaan refraksi 1 set
16. Lup binokuler (lensa pembesar) 3-5 Dioptri 1 buah
17. Metline ( pengukur lingkar pinggang ) 1 buah
18. Opthalmoscope 1 buah
19. Otoscope 1 buah
20. Palu reflex 1 buah
Sesuai
21. Pelilit kapas/Cotton applicator
kebutuhan
22. Skinfold calliper 1 buah
Snellen Chart 2 jenis (E Chart + Alphabet 1 buah
23.
Chart)
24. Spekulum vagina (cocor bebek) sedang 3 buah
25. Spekulum hidung dewasa 1 buah
26. Sphygmomanometer untuk dewasa 1 buah
27. Stetoskop untuk dewasa 1 buah
Sudip lidah logam/spatula lidah logam 4 buah
28.
panjang 12 cm
Sudip lidah logam/spatula lidah logam 4 buah
29.
panjang 16,5 cm
30. Tempat tidur periksa dan perlengkapannya 1 buah
31. Termometer untuk dewasa 1 buah
32. Timbangan dewasa 1 buah
33. Tonometer Schiotz 1 buah
II. Bahan Habis Pakai
Sesuai
1. Alkohol kebutuhan
Sesuai
2. Povidone Iodine kebutuhan
Sesuai
3. Podofilin Tinctura 25% kebutuhan
Sesuai
4. Kapas kebutuhan
Sesuai
5. Kasa non steril kebutuhan
Sesuai
6. Kasa steril kebutuhan
Sesuai
7. Masker wajah kebutuhan
Sesuai
8. Sabun tangan atau antiseptic kebutuhan
Sesuai
9. Sarung tangan steril kebutuhan
Sesuai
10. Sarung tangan non steril kebutuhan
NO JENIS PERALATAN Standart Keterangan
III. Perlengkapan
1. Bantal 1 buah 1 buah
2. Baskom cuci tangan 1 buah 1 buah
3. Kasur 1 buah 1 buah
4. Lampu spiritus 1 buah 1 buah
5. Lemari alat 1 buah 1 buah
6. Meja instrumen 1 buah 1 buah
7. Meteran tinggi badan 1 buah 1 buah
8. Perlak 2 buah 2 buah
9. Pispot 1 buah 1 buah
10. Sarung bantal 2 buah 2 buah
11. Seprei 2 buah 2 buah
12. Sikat untuk membersihkan peralatan 1 buah 1 buah
13. Stop Watch 1 buah 1 buah
Tempat sampah tertutup yang dilengkapi
14.
dengan injakan pembuka penutup 2 buah 2 buah
IV.Meubelair
1. Kursi Kerja 3 3
2. Lemari arsip 1 1
3. Meja tulis ½ biro 1 1
A. LINGKUP KEGIATAN
Penanggung jawab RPU harus ditetapkan.Pelayanan medik dasar umum adalah
pelayanan perseorangan yang dilakukan secara terus menerus. Prinsip pelayanan
adalah :
1. Kontak pertama
2. Layanan bersifat pribadi
3. Pelayanan paripurna
4. Paradigma sehat
5. Pelayanan berkesinambungan
6. Berorientasi pada keluarga dan masyarakat family and community oriented,
memperhatikan hak dan kewajiban pasien, pendidikan pasien dan keluarga sehingga
pasien dan keluarga dan berperan aktif dalam pengambilan keputusan tidakan
kedokteran berdasarkan pengetahuan yang benar dan ilmiah..
7. Pelayanan memperhatikan keselamatan kerja dan keselamatan pasien.
Sedangkan jenis penyakit umum dan mulut pada pelayanan primer, meliputi :
7 Atrisi,Abrasi,Erosi K03.K03.1,K03.2,K02.3
- Identitas pasien
a. Nomor file
b. Tanggal pembuatan status
c. Nama
d. Jenis Kelamin
e. Tempat dan tanggal lahir/umur
f. Alamat rumah /nomor telepon dan handphone
g. Pekerjaan
h. Alamat kantor,nomor telepon dan fax
- Keadaan Umum Pasien
a. Golongan darah
b. Tekanan darah
c. Ada /tidak kelainana haemofilia
d. Ada/tidak penyakit jantung
e. Ada/tidak penyakit diabetes
f. Ada/tidak alergi terhadap obat tertentu
g. Ada/tidak penyakit tertentu seperti Hepatitis,HIV
- Odontogram
Pemeriksaan terhadap seluruh keadaan umum dan mulut pasien di catatkan
pada kunjungan pertama atau kesempatan pertama,sehingga memberikan
gambaran keadaan secara keseluruhan.Odontogram selalu ditempatkan pada
lembar pertama rekam medik,setelah data identitas ,keadaan
umum.selanjutnya baru diikuti oleh lembar data perawatankedokteran umum
yang dilakukan.
Setelah pengisian pertama pembuatan odontogram diulang atau dilengkapi;
setiap satu tahun
setiap kedatangan atau kontrol
jika pasien akan pindah kota/dokter umum
jika sebelum satu tahun banyak restorasi umum permanen yang
dilakukan.
Pada odontogram berisi data;
a. Tanggal pemeriksaan untuk odontogram
b. Gambar denah umum (odontogram)
c. Hubungan oklusi
d. Ada atau tidaknya torus palatinus,torus mandibularis
e. Type langit-langit mulut (palatum);Dalam ,sedang ,rendah
f. Ada atau tidaknya diastema sentral
g. Adakah anomali atau ciri-ciri lain.
- Data Perawatan Kedokteran umum
Data perawatan kedokteran umum yang dilakukan dicatat pada setiap
kunjungan secara teliti.
Data perawatan kedokteran umum berisi:
a. Tanggal kunjungan
b. Umum yang dirawat
c. Keluhanan dan diagnosa
d. Tindakan yang dilakukan
e. Paraf dokter umum (penting)
f. Hasil Rontgen foto,jika ada
Nama dokter umum yang merawat.
2) Informed Consent
Informed consent atau tindakan persetujuan tindakan medik adalah
persetujuan tertulis maupun lisan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya
terhadap tindakan tindakan kedokteran / kedokteran umum yang akan
dilakukan dokter, perawat dan bidan terhadap pasien.
PASIEN
TERDAFTAR
MENUNGGU
ANTRIAN
PEMERIKSAAN RUJUKAN
INTERNAL
PASIEN
TERDIAGNOSA
PEMBERIAN
RESEP BILA
TIDAK PERLU
KAMAR OBAT
PULANG
YA
B. Metode
Metode pelayanan umum terdiri dari :
1. Metode Promotif
Pasien yang datang di berikan Health Education tentang penyakitnya itu, dengan
harapan pasien mengerti tentang penyakitnya itu, tindakan apa yang akan diberikan,
pasien mengerti tindakan pencegahannya.
2. Metode Kuratif
Pemberian tindakan perawatan sesuai diagnosa
3. Metode Preventif
Tindakan pencegahan yang bisa dilakukan oleh pasien
C. Langkah Kegiatan
Langkah kegiatan dituangkan dalam Standar Prosedur Operasional
a. Pelayanan RPU
1. Pasien yang datang ke RPU, buku rekam medis beserta kertas resepnya di antar
petugas loket ditaruh diatas meja
2. Perawat menyiapkan alat diagnosa di meja Dental Chair
3. Pasien dipanggil oleh perawat umum untuk mendapatkan pelayanan umum sesuai
nomer antrian
4. Dokter umum mempersilahkan pasien duduk di dental chair dan dilakukan
pemeriksaan umum oleh dokter umum, jika dokter umum berhalangan, pemeriksaan
umum bisa dilakukan oleh perawat umum
5. Dokter umum memberitahukan diagnosa dan rencana terapi kepada pasien dan
perawat umum
6. Bila dibutuhkan pemeriksaan penunjang, maka pasien dikonsulkan ke bagian lain
(Laboratorium, Rontgen)
7. Jika ada pasien dengan kondisi tertentu yang tidak mungkin dilakukan tindakan
perawatan umum (hipertensi, diabetes, gangguan kardiovaskular dll) bisa dilakukan
rujukan internal ke poli lain dan jika ada kondisi tertentu yang tidak bisa ditangani di
BLUD Puskesmas Jatiwates maka pasien tersebut dirujuk ke RS Umum atau Swasta
8. Perawat umum menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk perawatan umum
sesuai dengan terapi yang akan diberikan
9. Dokter umum melakukan perawatan umum dibantu oleh perawat umum, jika dalam
situasi tertentu dokter umum berhalangan, perawat umum melakukan perawatan
10.Bila pasien perlu diberikan obat, maka diberi resep untuk diambil di Apotek rawat jalan
11.Semua data pasien, hasil pemeriksaan dan penanganan di catat dalam buku rekam
medis pasien, buku register pasien RPU dean simpus
12. Jika pasien mendapatkan layanan tindakan yang dikenakan biaya, pasien diberi bend
pembayaran RPU dan dipersilahkan membayar di loket rawat jalan
h. Tumpatan Sementara
1. Lakukan preparasi kavitas dengan contra angle highspeed
2. Keringkan kavitas dengan cotton pellet
3. Masukkan kapas yang diberi sedikit eugenol/ ChKm /TKF/ Devitalisasi arsen ke dalam
kavitas
4. Tutup kavitas dengan bahan tumpatan sementara
5. Beri instruksi kepada pasien untuk tidak boleh makan dulu selama 1 jam
i. Tumpatan Tetap
1. Lakukan preparasi kavitas
2. Keringkan kavitas dengan kapas dan semprotan angin
3. Siapkan bahan base dan katalis Calsium hidrokside
4. Campur base dan katalis Calsium Hidrokside kemudian aplikasikan ke dalam kavitas,
tunggu sampai setting
5. Campurkan powder semen zinc phosphat dan liquid pada glass slab kemudian
aplikasikan dalam kavitas di atas subbase Calsium Hidrokside
6. Semen ditekan dan diratakan dengan semen stopper dan tunggu sampai setting
7. Siapkan powder dan liquid semen Glass Ionomer
8. Aduk powder dan liquid semen Glass Ionomer
9. Aplikasikan Glass Ionomer ke dalam kavitas dan bentuk sesuai oklusi. Tunggu setting
10. Olesi dengan varnish
11. Berikan instruksi kepada pasien untuk tidak makan dulu selama 1 jam
j. Open Boor
1. Lakukan preparasi kavitas pada umum untuk membuat cavity entrance sampai ruang
pulpa
2. Bila sudah tembus ruang pulpa, cari orifice dan pastikan orifice sudah ditemukan.
3. Pengambilan jaringan nekrotik pada saluran akar dengan menggunakan jarum
ekstirpasi
4. Preparasi saluran akar dengan jarum K-File
5. Bersihkan sisa jaringan nekrotik dan sisa bubuk dentin dengan irigasi larutan H2O2
dan larutan aquades steril
k. Scalling
1. Bersihkan kalkulus yang menempel di umum dengan scaller manual, dari arah servikal
ke oklusal
2. Bersihkan stain yang menempel di umum
3. Lakukan terhadap semua permukaan umum. Termasuk daerah sub gingiva
4. Oles semua permukaan umum yang sudah dibersihkan dengan betadine
5. Berikan instruksi kepada pasien setelah scalling :
- Instruksikan untuk mengunyah makanan di kedua sisi secara bergantian
- DHE cara sikat umum yang baik dan benar
- DHE tentang makanan yang bisa menyebabkan stain pada umum
- Kontrol ke dokter umum minimal 6 bulan sekali
l. Devitalisasi Pulpa
1. Pastikan diagnosa umum tersebut pulpitis irreversible atau nekrosis pulpa parsialis
2. Hilangkan jaringan karies dengan bur
3. Keringkan cavitas
4. Letakkan bahan devitalisasi pulpa pada ruang pulpa
5. Letakkan kapas dan eugenol diatasnya
6. Tutup dengan tumpatan sementara
7. Instruksikan untuk kontrol kembali 1 minggu lagi
8. Ambil obat di kamar obat
2 Limbah benda tajam Materi padat yang memiliki Tidak boleh recapping
sudut lancip dan dapat langsung
menyebabkan luka tusuk Dikumpul dalam safety box
ataupun iris, contohnya atau kontener lain yang
jarum suntik, ampul obat tidak bocor
Tidak boleh didaur ulang
4. Limbah Kimia Limbah berasal dri zat kimia Dimasukkan dalam safety
misalnya box.
formaldehid,eugenol
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Mutu pelayanan medik adalah: Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
seorang pasien sebaik-baiknya melalui pengetahuan yang konsisten sesuai dengan
pengetahuan terkini, sehingga probabilitas outcome yang diharapkan meningkat. Pelayanan
individual yang dilandasi ilmu klinik sebagai kesehatan perorangan meliputi; aspek
pencegahan primer, pencegahan sekunder, pencegahan tersier berupa rehabilitasi medik.
Demi menjamin tercapai dan terpeliharanya mutu dari waktu ke waktu, diperlukan
bakuan mutu berupa pedoman/bakuan yang tertulis yang dapat dijadikan pedoman kerja
bagi tenaga pelaksana.
1. Tiap pelaksana yang ditunjuk memiliki pegangan yang jelas tentang apa dan bagaimana
prosedur melakukan suatu aktifitas.
2. Standar yang tertulis memudahkan proses pelatihan bagi tenaga pelaksana baru yang
akan dipercayakan untuk mengerjakan suatu aktifitas.
3. Kegiatan yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur baku yang tertulis akan
menjamin konsistensinya mutu hasil yang dicapai.
4. Kebijakan mutu dibuat oleh penanggung jawab poli.
5. Standar Operasional Prosedur dan instruksi kerja dibuat dan disahkan oleh penanggung
jawab unit BLUD Puskesmas.
6. Indikator mutu pelayanan rawat jalan meliputi: data ganti yang disetorkan ke mas arip
NO INPUT PARAMETER STANDAR
PENGUKURAN
1. Ruangan Luas kamar periksa gilut 12-16 m2
Kebersihan kamar periksa gilut Bersih
2. Sumber Daya Tenaga Dokter umum memiliki 100 %
Manusia STR dan SIP yang masih berlaku
Perawat umum memiliki STR dan 100%
SIK
SDM mengikuti pelatihan pelatihan Pernah
3. Alat umum Ketersediaan alat sesuai standard 16-20 jenis alat
berfungsi
4. Sarana Pengelolaan limbah cair RPU Sesuai
prosedur
Tempat sampah medis dan non Tersedia,
medis lengkap dengan
tulisan
5. Bahan habis Ketersediaan bahan habis pakai 17-21 jenis
pakai umum umum bahan tersedia
6. Kinerja Indikator kinerja program gilut Pemegang
program program
mengetahui
7. SOP gilut Pelayanan sesuai protap dan Ada
standar mutu
8. Sterilisasi alat Proses pembersihan, Sesuai SOP
dekontaminasi dan sterilisasi alat
umum
9. Kegiatan Kegiatan dalam gedung yang >80% kegiatan
dalam gedung dilaksanakan oleh petugas
kesehatan
10. Kegiatan luar Kegiatan luar gedung yang 2 kegiatan
grdung dilaksanakan oleh petugas
kesehatan
11. Rekam medis Pengisian rekam medis pasien Ada dan
lengkap
12. Rencana Rencana kegiatan yang akan Ada dan sesuai
kegiatan dilaksanakan jadwal
13. Pencatatan Pencatatan gilut >80%
pencatatan ada
14. Pelaporan Pelaporan gilut >80%
pelaporan ada
15. Visualisasi Visualisasi data penyakit gilut, >40% data ada
data kunjungan pasien
16. Kalibrasi Jadwal kalibrasi Ada
17. Evaluasi Evaluasi kinerja program Ada, tiap bulan
18. Out come Kepuasan pelanggan 90%
BAB IX
PENUTUP
Pedoman pelayanan RPU BLUD Puskesmas Jatiwates ini digunakan sebagai acuan
dalam perencanaan, upaya pengembangan, dan peningkatan pelayanan serta mutu
pelayanan RPU di BLUD Puskesmas Jatiwates. Pedoman pelayanan RPU BLUD
Puskesmas Jatiwates ini dapat di kembangkan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka upaya peningkatan kualitas
pelayanan RPU di BLUD Puskesmas Jatiwates. Demikian Pedoman pelayanan RPU, segala
kritik dan saran akan kami terima sebagai upaya perbaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2007. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas. Direktorat Bina Kesehatan
Masyarakat.Jakarta
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Bidang Bina Pelayanan Kesehatan, 2013. Standar
Puskesmas. Surabaya
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Standar
Puskesmas.
LAMPIRAN 1