PENDAHULUAN
L
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organization) adalah ketika
hidup serta dapat menerima orang lain sebagaimana seharusnya serta mempunyai
sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Kesehatan jiwa adalah kondisi
dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan
tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk
sindrom atau pola psikologis atau pola perilaku yang penting secara klinis, yang
terjadi pada individu dan sindrom itu dihubungkan dengan adanya distress
satu bagian atau beberapa fungsi penting) atau disertai peningkatan resiko secara
sekitar 450 juta orang di dunia mengalami masalah gangguan kesehatan jiwa.
2
1
kejiwaan pada tahun 2016 meliputi 32% dari semua jenis kecacatan di seluruh
dunia. Angka tersebut meningkat dari tahun sebelumnya (VOA Indonesia, 2016).
kondisi kesehatan yang prima, manusia dapat menjalankan perannya dengan baik,
miskin di Indonesia masih sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh sulitnya akses
tahunnya serta banyaknya perbedaan biaya antara rumah sakit satu dengan rumah
sakit lainnya. Disamping itu persaingan rumah sakit dengan rumah sakit lain terus
meningkat, baik dari segi peningkatan IPTEK KeDokteran maupun sumber daya
yang memiliki pengetahuan pendidikan tinggi dan pola pembiayaan berbasis out of
miskin tidak memiliki banyak pilihan dalam hidup mereka. Selain itu, pengetahuan
serta akses mereka menuju pelayanan kesehatan yang murah dan memadai juga
terbatas, sehingga, mereka dengan mudah menerima apa pun yang dikatakan atau
disarankan oleh Dokter atau rumah sakit. Yang mengakibatkan ketika mereka
mengetahui jumlah kewajiban yang harus mereka lunasi, mereka tidak berdaya.
2
1
Akhirnya, memilih untuk menjauhi institusi pelayanan kesehatan karena merasa
tersebut. Solusi itu adalah sistem Case mix. Sistem Case-Mix merupakan sistem
format klasifikasi yang berisikan kombinasi beberapa jenis penyakit dan tindakan
pelayanan di suatu rumah sakit dengan pembiayaan yang dikaitkan dengan mutu
dan efektivitas pelayanan. Sistem Case-Mix yang kini tengah dijalankan di Indonesia
kesehatan penduduk Indonesia masih relative belum baik jika dibandingjan Negara
di Asia tenggara. Hal ini berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan
degenaratif, orientasi pada pembiayaan kuratif, pembayaran out pocket atau yang
lebih dikenal fee for service secara individu, service yang ditentukan oleh provider,
teknologi canggih, perkembangan spesialis dan sub spesialis ilmu keDokteran, dan
tidak lepas juga dari tingkat inflasi. Dengan kondisi dan situasi yang seperti ini maka
akses dan mutu pelayanan kesehatan terancam, terutam bagi masyarakat yang
2
1
rendah. Kondisi tersebut diperparah dengan tariff rumah sakit yang tidak standart,
Kesehatan. Akibatnya perubahan layanan kesehatan yang ada sekarang ini dan
Casemix menjadi salah satu pemecahana masalah. Sistem Casemix adalah sistem
biaya pelayanan kesehatan untuk pasien berbasis kasus campuran prosedur utama.
Ada 2 manfaat program Casemix ini yaitu manfaat bagi pasien dan manfaat bagi
rumah sakit. Manfaat bagi pasien yaitu adanya kepastian dengan dalam pelayanan
pengobatan berdasarkan derajat keparahan. Adanya target lama hari raya pasien
untuk mendapatkan perhatian lebih dalam tindakan medis dari petugas rumah sakit
untuk mendapatkan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik. Untuk menerima
sediaan farmasi alat kesehatan habis pakai sesuai dengn spesifikasi yang berlaku
serta mengurangi pemeriksaan dan penggunaan alat medis yang berlebihan oleh
tenaga medis sehingga mengurangi resiko yang dihadapi oleh pasien. Adapun
manfaat bagi rumah sakit yaitu mendapatkan pembiayaan sesuai dengan beban
kerja , meningkatkan mutu dan efisiensi pelayanan bagi Dokter atau klinis yang
dapat memberikan pengobatan yang tepat untuk kualitas pelayanan lebih baik,
perencanaan budget anggaran pembiayaan dan belanja lebih akurat dan dapat
2
1
mengevaluasi kualitas pelayanan yang diberikan oleh masing – masing klinis serta
Rawat Jalan, Rawat Inap dan Pasien Gawat Darurat yang menggunakan BPJS
Kesehatan.
C. BATASAN OPRASIONAL
Batasan Oprasional Casemix Rumah Sakit Jiwa Daerah Abepura mencakup 3
jadwal praktek Dokter di Rumah Sakit Jiwa Daerah Abepura dengan membawa
syarat yang telah ditentukan oleh BPJS Kesehatan serta menggunakan sistem
sistem yang berjenjang setelah melalui Poli Spesialis atau Unit Gawat Darurat
yang berlaku.
2
1
D. LANDASAN HUKUM
Landasan Hukum Unit Casemix Merujuk Pada ;
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 122 Tambahan Lembaran Negara
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153 Tambahan Lembaran Negara
Dewan Pengawas Rumah Sakit ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 360 );
2
1
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Berikut Ini Kualifikasi Ketenagaan Di Casemix Rumah Sakit Jiwa Daerah Abepura
2
1
dan INA - CBDs
- Menguasai kaidah pengkodingan dan
menguasai MS Office dan Internet
- Mampu menganalisa masalah secara kritis
dan berpikiran kreatif
4 Costing - S1 / D3 Akuntansi
- Tata kelola pembiayaan atau unit Cost
- Mampu menganalisa masalah secara kritis
dan berpikiran kreatif
- Mampu berkomunikasi secara efektif
- Mampu berkerja dengan cepat, tepat dan
teliti
Pemberkasan - SMA / Sederajat
- Pengetahuan tata kelola berkas dan arsip
- Mampu berkomunikasi secara efektif
- Mampu berkerja dengan cepat, tepat dan
teliti.
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Casemix Rumah Sakit Jiwa Daerah Abepura dipimpin oleh seseorang Dokter
yang berkaitan dengan pelayanan pasien BPJS. Kepala Casemix dibantu 2 Orang
Kesehatan Masyarakat .
Distribusi ketenagaan Casemix Rumah Sakit Jiwa Daerah Abepura dapat dari hasil
perhitungan yang dilakukan oleh bidang SDM dan didapat sebaran untuk tenaga
JUMLAH
NO JABATAN PENDIDIKAN SYARAT JABATAN
TENAGA
1 Ketua Dokter Umum 1 Sudah Orientasi sebagai
Casemix Ketua Casemix Selama 3
2
1
Bulan
Sudah orientasi dibagian
2 Verifikator S1 Farmasi 2 Verfikator Casemix selama
3 Bulan
Minimal sudah bekerja
S1 Kesehatan
3 Coder 3 dibidang Coder Casemix
Masyarakat
selama 1 Tahun
S1 Kesehatan sudah orientasi dibagian
4 Costing 1
Masyarakat Casemix selama 3 bulan
C. PENGATURAN JAGA
Untuk menjalan pelayanan Unit Casemix seluruh staf bertugas mengikuti jadwal
dalam rentang waktu non shift yaitu mulai dari pukul 07 – 3- - 14 -30 WIT.
2
1
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANGAN
Unit Casemix memiliki satu ruangan yang didalamnya terdapat ruangan, Kepala
CODER /
CODER
VERIFIKATOR
COSTING
B. STANDAR FASILITAS
1. PERLENGKAPAN
Berikut daftar inventaris perlengkapan Unit Casemix
JUMLAH
NO NAMA BARANG
( Unit/Buah )
1 Komputer 2
2 Printer Epson L 3110 1
3 Printer Epson DOT MATRIX LQ 2190 2
4 Epson Scaner DS 410 ADF 1
5 Scaner Brother 1
2. KELENGKAPAN BANGUNAN
2
1
Masih ada kekurangan di luas ruangan dan sarana kelengkapan ruangan
Casemix yaitu Luas Ruangan yang belum memadai, APAR, Komputer PC,
BAB IV
2
1
TATALAKSANA PELAYANAN
A. KEPALA CASEMIX
Secara keseluruhan tanggung jawab kepala Casemix yaitu berkordinasi serta
B. VERIFIKATOR
Adapun tata laksana pelayanan Verifikator adalah menentukan serta mencari
fakta – fakta kebenaran dari identitas kasus baik secara medis maupun
administrasi.
C. CODER
Kegiatan memberikan Diagnosa utama dan Diagnosa sekunder sesuai dengan
ICD 10 serta memberikan kode prosedur sesuai dengan ICD 9. Coder sangat
menentukan besarnya biaya yang akan dibayarkan ke rumah sakit oleh BPJS
Kesehatan.
D. COSTING
Merupaka proses menghitung biaya secara keseluruhan mulai dari awal pasien
masuk sampai pulang yang menjadi satu episode pelayanan. Kegiatan tersebut
proses perawatan pasien sama dengan proses pencatatan medis layanan yang
diberikan kepada pasien. Adapun tujuan utama costing ini adalah tercapainya
efisiensi di ruamh sakit melalui pengendalian biaya. Hal – hal yang harus
2
1
kebijakan rumah sakit terkait dengan obat, alkes, pemeriksaan penunjang, jasa
medis dan bahan habis pakai dengan tujuan efisiensi tampa mengurangi mutu
pelayanan
BAB V
LOGISTIK
2
1
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya dibutuhkan fasilitas pendukung
berupa logistik dan alat tulis kantor. Pengadaan alat penunjang Unit Casemix di
tujukan dan disiapkan oleh bagian logistik umum. Adapun alat logistik untuk
mendukung pekerjaan Unit Casemix adalah Pulpen, Kerta A4 dan Kertas F4, Kertas
Fly, Spidol, Lem Kertas, Lakban Bening, Tinta Printer, Matrai 10.000, Klip, Anak Klip,
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
2
1
A. PENGERTIA KESELAMATAN PASIEN
Pasien Safety adalah prinsip dasar dari perawatan kesehatan ( WHO ).
Keselamatan pasien menurut Sunaryo ( 2009 ) ada tidak adanya kesalahan atau
bebas dari cidera karena kecelakaan. Keselamatan pasien di rumas sakit adalah
suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang
kesehatan tentang :
2
1
- Pencegahan infeksi di rumah sakit
langsung tetapi tetap memberikan edukasi kepada pasien selama berada dalam
BAB VII
2
1
KESELAMATAN KERJA
B. TUJUAN KESELAMATAN
Tujuan dari keselamatan kerja di rumah sakit diantara yaitu terciptanya cara
kerja yang sehat, aman, nyaman dan dalam rangka meningkatkan derajat
2
1
- Cuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas di Ruangan Casemix
Ruangan Casemix
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
2
1
A. Pengendalian mutu merupakan suatu program yang bersifat objektif dan
berkelanjutan untuk menilai dan memcahkan masalah yang ada sehingga dapat
yang belum ada / belum lengkap serta merevisi Standar Oprasional yang
baik dari sebelumnya. Standar Prosedur Oprasional yang kurang dicatat oleh
2
1
a. Lakukan perawatan berkala untuk peralatan penunjang kegiatan Casemix
didapat
2
1
BAB IX
PENUTUP
efisensi dan kualitas suatu rumah sakit dengan melakukan identifikasi campuran
beberapa jenis kasus atau pasien yang dirawat dan identifikasi dari seluruh sumber
daya yang digunakan. Sistem Casemix adalah juga mengkarifikasi penyakit yang
Jadi dapat disimpulkan bahwa pelayanan kesehatan mutu yang baik dan
pelayanan rumah sakit makin baik dan kepuasan pasien semakin terpenuhi
2
1