Anda di halaman 1dari 6

PENTINGNYA AKREDITASI PELAYANAN KESEHATAN DI ERA PANDEMI

COVID-19: NARRATIVE REVIEW


THE IMPORTANCE OF ACCREDITATION IN HEALTH CARE SERVICES IN THE COVID-
19 PANDEMI ERA: NARRATIVE REVIEW

Bintan Muthia Farha1), Harun Al Rosyid2), Safira Indriani3), Tisa Indriyani4), Wachyu Sulistiadi5)
1
bintan.muthia@ui.ac.id 2harun.al81@ui.ac.id 3safira.indriani@ui.ac.id 4tisa.indriyani@ui.ac.id
5
wahyuhyukesmasui@gmail.com
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia

ABSTRAK
Peningkatan derajat Kesehatan masyarakat di Indonesia didukung melalui pelayanan kesehatan
yang maksimal dan professional. Oleh karena itu, dibutuhkan pengakuan terkait kualitas
pelayanan kesehatan tersebut dari hasil akreditasi yang didasarkan pada standar nasional.
Namun pada masa pandemi COVID-19, Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) tidak
melakukan akreditasi pada pelayanan kesehatan dengan tujuan agar tidak menimbulkan
perkumpulan di masa pandemi. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui pentingnya
akreditasi di masa pandemi dengan menggunakan metode penelitian Narrative Review. Hasil
dari penulisan ini menunjukan bahwa standar kriteria akreditasi penting dilakukan pada
pelayanan kesehatan karena meliputi manajemen risiko, kesehatan dan keselamatan karyawan,
keselamatan pasien, pencegahan infeksi, manajemen obat, pelayanan laboratorium, manajemen
sampah, dan lain-lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa akreditasi pada pelayanan kesehatan
di masa pandemi penting untuk dilakukan untuk menyiapkan pelayanan kesehatan yang siaga,
efektif dan terencana dalam menghadapi COVID-19
Kata Kunci: Akreditasi, Pelayanan Kesehatan, COVID-19

ABSTRACT
Realizing maximum and professional health services, the government gives a form of attention
and protection to the community through the accreditation of health services. Health services
must go through a production process based on national hospital standards to get recognition.
However, during this pandemic, the Hospital Accreditation Committee (KARS) did not accredit
with the aim of not creating associations during the pandemic. This aim is to determine the
importance of accreditation during a pandemic and deepened by using the Narrative Review
research method. The results show that health accreditation standards are important because
they include risk management, employee safety, patient safety, infection prevention, drug
management, laboratory services, waste management, and others. provide motivation to
improve service quality. So it can be denied that accreditation of health services during a
pandemic is important to do in order to provide health services that are alert, effective, and
planned in the face of COVID-19.
Keywords: Accreditation, Health Care, COVID-19

PENDAHULUAN Rumah sakit harus menjalani proses


penilaian yang didasarkan pada standar
Rumah sakit merupakan salah satu
nasional perumahsakitan yang dilakukan
fasilitas pelayanan kesehatan. Rumah sakit
oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit
dijadikan sebagai tempat rujukan bagi
(KARS) untuk mendapatkan akreditasi
pelayanan kesehatan dasar yang lainnya.
tersebut. Standar akreditasi pada pelayanan
Pada negara berkembang, rumah sakit tidak
kesehatan tersebut telah ditentukan oleh
hanya berfungsi untuk merawat pasien
The International Society for Quality in
yang dirujuk, tetapi juga sebagai titik
Healthcare (ISQua). Standar tersebut
kontak pertama dengan layanan kesehatan
merupakan standar yang telah didesain
bagi banyak pasien. Oleh karena itu, mutu
secara komprehensif untuk memenuhi
pelayanan kesehatan rumah sakit yang
prinsip ISQua.
diberikan kepada pasien harus menjadi
perhatian khusus. Dalam memberikan Namun, selama pandemi COVID-
pelayanan kesehatan dengan mutu yang 19, Komite Akreditasi Rumah Sakit
baik, dibutuhkan akreditasi pada pelayanan (KARS) tidak melakukan kegiatan terkait
tersebut. Pengertian akreditasi rumah sakit dengan akreditasi dalam hal ini termasuk
menurut Peraturan Menteri Kesehatan bimbingan, workshop maupun survei
Republik Indonesia No. 34 Tahun 2017 simulasi akreditasi (KARS, 2020).
tentang Akreditasi Rumah Sakit adalah Penundaan pelaksanaan survei akreditasi
pengakuan yang diberikan untuk mutu ditetapkan pada 16 Juli 2020 berdasarkan
pelayanan Rumah Sakit, setelah dilakukan surat edaran nomor
penilaian dan telah memenuhi standar YM.02,02/VI/3099/2020 tentang
akreditasi (Kementerian Kesehatan RI, Penundaan Kegiatan Akreditasi Rumah
2017). Sakit. Hal ini dikarenakan jika pelaksanaan
kegiatan akreditasi tetap dilakukan maka
dapat berisiko meningkatkan penularan dan
penyebaran virus COVID-29 karena mengkarakterisasi dan mencatat temuan
pelaksanaannya dapat menimbulkan empiris jika tersedia.
perkumpulan. Berdasarkan surat edaran
yang diterbitkan oleh Menteri Kesehatan HASIL DAN PEMBAHASAN
nomor HK.02.01/Menkes/455/2020 Akreditasi
tentang Perizinan dan Akreditasi Fasilitas Standar akreditasi yang ada saat ini
Pelayanan Kesehatan, dan Penetapan dikategorikan berdasarkan fungsi-fungsi
Rumah Sakit Pendidikan di Masa Pandemi yang berhubungan dengan pelayanan
COVID-19, pemerintah memberikan kesehatan yang diberikan untuk pasien
kelonggaran kebijakan dalam pelaksanaan (Komite Akreditasi Rumah Sakit, 2017),
kegiatan dan persiapan survei akreditasi yaitu:
pada rumah sakit. Kegiatan survei I. Sasaran Keselamatan Pasien
akreditasi pada rumah sakit akan dilakukan Pada standar Sasaran Keselamatan
kembali jika status Darurat Bencana Pasien terdiri dari 6 bab, antara lain.
Nasional atau Kedaruratan Kesehatan Sasaran 1 : Mengidentifikasi pasien
Masyarakat Coronavirus Disease 2019 dengan benar
(COVID-19) ditetapkan berakhir oleh Sasaran 2 : Meningkatkan
Pemerintah (Kementerian Kesehatan RI, komunikasi efektif
2020). Oleh karena itu, penelitian ini Sasaran 3 : Meningkatkan
bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut keamanan obat-obatan yang harus
mengenai pentingnya akreditasi pelayanan diwaspadai (High Alert Medication)
kesehatan di masa pandemi saat ini. Sasaran 4 : Memastikan lokasi
pembedahan yang benar, prosedur
METODE PENELITIAN yang benar, pembedahan pada
Metode yang digunakan dalam pasien yang benar
penelitian ini adalah Narrative Review. Sasaran 5 : Mengurangi risiko
Oleh karena itu, pencarian sumber infeksi terkait pelayanan kesehatan
dilakukan melalui Google Scholar, Sasaran 6 : Mengurangi risiko
Pubmed, dan beberapa web terkait cedera pasien akibat terjatuh
kebijakan pada topik yang sedang diteliti. II. Standar Pelayanan Berfokus Pasien
Rentang waktu untuk sumber yang Pada standar Pelayanan Berfokus
digunakan adalah 10 tahun, yaitu dari tahun Pasien terdiri dari 7 bab, antara lain.
2010 sampai tahun 2020. Selain itu
digunakan juga pertimbangan teoritis untuk
1. Akses ke Rumah Sakit dan 1. Menurunkan Angka
Kontinuitas Pelayanan Kematian Ibu dan Bayi
(ARK) 2. Menurunkan Angka
2. Hak Pasien Hak Pasien dan Kesakitan HIV/AIDS
Keluarga (HPK) 3. Menurukan Angka
3. Asesmen Pasien (AP) Kesakitan TB
4. Pelayanan dan Asuhan 4. Pengendalian Resistensi
Pasien (PAP) Antimikroba (PPRA)
5. Pelayanan Anestesi dan 5. Pelayanan Geriatri
Bedah (PAB) V. Integrasi Pendidikan Kesehatan
6. Pelayanan Kefarmasian dan Dalam Pelayanan di Rumah Sakit
Penggunaan Obat (PKPO) Dampak Implementasi Akreditasi bagi
7. Manajemen Komunikasi Kualitas Pelayanan Kesehatan
dan Edukasi (MKE) Pelaksanaan akreditasi dapat
III. Standar Manajemen Rumah Sakit meningkatkan kualitas pelayanan pada
Standar Manajemen Rumah Sakit fasilitas kesehatan. Dampak akreditasi
pada SNARS terdiri dari 6 bab, dapat dilihat dari sisi staf atau anggota
antara lain. organisasi kesehatan dan pelayanan
1. Peningkatan Mutu dan kesehatan yang diberikan. Dengan adanya
Keselamatan Pasien pelaksanaan akreditasi dapat memberikan
(PMKP) motivasi kepada para anggota staf untuk
2. Pencegahan dan meningkatkan kualitas pelayanan (Ng et al.,
Pengendalian Infeksi (PPI) 2013).
3. Tata Kelola Rumah Sakit Bagi pelayanan kesehatan,
(TKRS) akreditasi dapat berdampak pada
4. Manajemen Fasilitas dan keselamatan pasien, serta mengurangi
Keselamatan (MFK) kesalahan medis. Akreditasi menjadi cara
5. Kompetensi dan yang paling efektif dalam mengurangi
Kewenangan Staf (KKS) kesalahan medis dan mendorong inisiatif
6. Manajemen Informasi dan keselamatan pasien serta kemajuan dalam
Rekam Medis (MIRM) penerapan standar keselamatan pasien dan
IV. Program Nasional medis. Sistem manajemen kesalahan lebih
Standar Program Nasional pada substansial di rumah sakit yang diakreditasi
SNARS terdiri dari 5 bab, yaitu.
daripada yang tidak terakreditasi (Ng et al., komunikasi yang terarah, dan tanggung
2013) jawab sosial. Oleh karena itu, standar
Berdasarkan penelitian Yildiz dan akreditasi pelayanan kesehatan terkait
Kaya (2014) didapatkan bahwa dengan COVID-19 dimana menunjukkan
pelaksanaan akreditasi memungkinkan manajemen organisasi dan pasien serta
peningkatan pada pelayanan kesehatan karyawan yang terkait dengan standar dan
yang diberikan kepada pasien. Hal ini sama kriteria penilaian. (Gökmen Kavak, D. et
dengan penelitian yang dilakukan oleh al, 2020)
Avia dan Hariyati (2019) yang menyatakan
bahwa akreditasi rumah sakit berdampak KESIMPULAN DAN SARAN
positif dalam meningkatkan kualitas Suatu pelayanan kesehatan
pelayanan bagi pasien yang diberikan oleh termasuk rumah sakit membutuhkan
rumah sakit. Dan dampak terbesar dapat pengakuan dari pemerintah yaitu dalam
terlihat dari rumah sakit yang telah bentuk akreditasi. Dimana akreditasi ini
mendapatkan akreditasi dari lembaga membantu tercerminnya suatu kualitas
akreditasi internasil, Joint Commission kesehatan pelayanan kesehatan tersebut.
International (JCI). Akreditasi bertujuan untuk mengurangi
Pentingnya Akreditasi di Masa Pandemi kesalahan medis dan meningkatkan
COVID-19 keselamatan pasien. Namun, pelaksanaan
Pentingnya akreditasi di masa akreditasi di masa pandemi menjadi
pandemi adalah untuk meningkatkan terhambat dengan menghentikan
pelayanan kesehatan kepada pasien, sementara. Hal ini bertujuan untuk
menciptakan lingkungan yang nyaman menghindari perkumpulan orang disaat
untuk pasien, meminimalkan risiko pada pandemi agar terhindar dari penularan dan
pasien dan para karyawan, meningkatkan penyebaran virus COVID-19.
kualitas dan memastikan keselamatan dari Oleh karena itu, penulis
pasien. Standar kriteria penilaian menyarankan untuk dibuat sebuah
sebenarnya sangat terkait dengan kondisi pedoman yang dibutuhkan untuk
COVID-19 saat ini karena terdiri atas menggantikan akreditasi agar komitmen
pencegahan infeksi, keselamatan pasien, setiap pimpinan rumah sakit dapat terjaga
kesehatan dan keselamatan karyawan, dan berupaya untuk tetap mempertahankan
manajemen risiko, manajemen obat, bahkan meningkatkan mutu pelayanan
manajemen sterilisasi, pelayanan terutama pelayanan kesehatan yang ada di
laboratorium, manajemen sampah, rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA https://dinkes.kalbarprov.go.id/wp-
content/uploads/2018/08/pmk34201
Avia, I. and Hariyati, T. S. (2019) Impact of
7_akreditasirs.pdf. [Accessed 31
Hospital Accreditation on Quality of
Desember 2020]
Care: A Literature Review,
Komite Akreditasi Rumah Sakit (2017)
Enfermería Clínica, 29(2). Available
Standar Nasional Akreditasi Rumah
at:
Sakit Edisi 1. Available at:
https://www.sciencedirect.com/scien
https://repository.dinus.ac.id/docs/aj
ce/article/abs/pii/S11308621193013
ar/KARS_2017.pdf.
78.
Ng, G. K. B. et al. (2013) Factors Affecting
Gökmen Kavak, D. et al. (2020). The
Implementation of Accreditation
importance of quality and
Programmes and the Impact of The
accreditation in health care services
Accreditation Process on Quality
in the process of struggle against
Improvement in Hospitals: A SWOT
Covid-19. Turkish journal of medical
Analysis, Hong Kong Medical
sciences, 50(8), 1760–1770.
Journal. doi: 10.12809/hkmj134063.
https://doi.org/10.3906/sag-2007-
Yildiz, A. and Kaya, S. (2014) Perceptions
279
of Nurses on the Impact of
Kementerian Kesehatan RI. (2017).
Accreditation on Quality of Care: A
Peraturan Menteri Kesehatan
Survey in a Hospital in Turkey,
Republik Indonesia No. 34 Tahun
Clinical Governance. doi:
2017 tentang Rumah Sakit. [online]
10.1108/CGIJ-07-2013-0021.
Available at

Anda mungkin juga menyukai