Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PAPER

Manajemen Jaminan Mutu

Dosen Pengampu: Muhammad Akbar S.Kep.M.Kes

Oleh:

Cahyo Kurniawan

B2020010

PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

STIKES KUSUMA BANGSA

MATARAM

2020
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN
Akreditasi rumah sakit merupakan sebuah proses penilaian dan
penetapan kelayakan rumah sakit berdasarkan standar pelayanan yang telah
ditetapkan oleh lembaga independen akreditasi Kementerian Kesehatan. Untuk
melaksanakan proses akreditasi rumah sakit, Kementerian Kesehatan kemudian
menetapkan Komisi Akreditasi Rumah Sakit atau disingkat dengan KARS. Pada
awalnya standar akreditasi rumah sakit mulai ditetapkan pada tahun 1995. Seiring
berjalannya pekembangan dalam dunia kesehatan, standar akreditasi rumah sakit
kemudian diperbaharui menjadi standar akreditasi versi 2012 yang disusun dan
ditetapkan pada tahun 2012. Dengan melihat pola tuntutan pelayanan rumah sakit
yang semakin meningkat dan potensi pengembangan standar akreditasi yang
diberlakukan untuk nasional, maka pada akhir tahun 2017 KARS telah
menetapkan kebijakan baru mengenai Standar Akreditasi Rumah Sakit (SNARS)
edisi 1.
SNARS merupakan standar nasional akreditasi rumah sakit yang telah
ditetapkan oleh KARS dan sudah mulai diberlakukan pada 1 Januari 2018 di
seluruh Indonesia. Mengacu pada pada beberapa pedoman yang terdiri dari
konsep dan prosedur akreditasi internasional yang ditetapkan oleh ISQua atau The
International Society for Quality in Health, perundang-undangan dan peraturan
pemerintah mengenai profesi di Indonesia, standar akreditasi JCI edisi 4 dan edisi
5, standar akreditasi rumah sakit KARS versi 2012, serta mengacu pada kajian
hasil survey standar dan element yang belum diterapkan di rumah sakit Indonesia,
KARS kemudian menetapkan standar penilaian akreditasi rumah sakit dalam
SNARS 2018 yang telah disesuaikan dengan kondisi rumah sakit di Indonesia.
Proses penyempurnaan standart akreditasi SNARS 2018 dilakukan melalui
berbagai macam diskusi dan kesepakan yang melibatkan berbagai stakeholder
dari Kementerian Kesehatan, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia
(PERSI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Himpunan Perawat
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (HIPPI), dan Persatuan Pengendalian
Infeksi (Perdalin).
1 Standar Akreditasi
Akreditasi Rumah Sakit di Indonesia dilaksanakan untuk menilai
kepatuhan rumah sakit terhadap standar akreditasi. Standar Akreditasi adalah
pedoman yang berisi tingkat pencapaian yang harus dipenuhi oleh rumah sakit
dalam meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien. Standar akreditasi
yang dipergunakan mulai 1 Januari 2018 adalah "STANDAR NASIONAL
AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1" yang terdiri dari 16 bab yaitu :
1 Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)
2 Akses ke Rumah Sakit dan Kontinuitas (ARK)
3 Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
4 Asesmen Pasien (AP)
5 Pelayanan Asuhan Pasien (PAP)
6 Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
7 Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO)
8 Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)
9 Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
10 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
11 Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS)
12 Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
13 Kompetensi & Kewenangan Staf (KKS)
14 Manajemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM)
15 Program Nasional (menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta
meningkatkan angka kesehatan ibu dan bayi, menurunkan angka kesakitan
HIV/AIDS, menurunkan angka kesakitan tuberkulosis, pengendalian
resistensi antimikroba dan pelayanan geriatri)
16 Integrasi Pendidikan Kesehatan dalam Pelayanan Rumah Sakit (IPKP)
3 Manfaat Akreditasi Rumah Sakit

Akreditas rumah sakit mempunyai dampak positif bagi berbagai


pihak; bagi negara, pemerintah, masyarakat, tenaga kesehatan, rumah sakit, tenaga
medik, dan tenaga kesehatan. Dengan penerapan standar akreditasi mendorong
perubahan pelayanan rumah sakit yang lebih berkualitas dan peningkatan kerja
sama antara displin profesi dalam perawatan pasien, yang dapat meningkatkan
mutu pelayanan dan menambah kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit.

4 Tujuan Pengaturan Akreditasi Rumah Sakit


a. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit dan melindungi keselamatan
pasien Rumah Sakit;
b. Meningkatkan perlindungan bagi masyarakat, sumber daya manusia di
Rumah Sakit dan Rumah Sakit sebagai institusi;
c. Mendukung program Pemerintah di bidang kesehatan; dan
d. Meningkatkan profesionalisme Rumah Sakit Indonesia di mata
Internasional.

A. Tarif Survei Akreditasi Rumah Sakit 2022

Penyelenggaraan akreditasi rumah sakit berupa pelaksanaan akreditasi


meliputi kegiatan survei akreditasi dan penetapan status akreditasi. Survei
akreditasi merupakan penilaian untuk mengukur pencapaian dan cara penerapan
standar akreditasi, sedangkan penetapan status akreditasi merupakan pemberian
sertifikat akreditasi berdasarkan hasil survei akreditasi. Survei akreditasi rumah
sakit dilaksanakan secara hybrid dengan 2 (dua) metode, meliputi:

1. Metode daring untuk telusur dokumen dengan menggunakan


platform yang telah disepakati oleh surveior dan rumah sakit, dan
mempertimbangkan jaringan internet di wilayah rumah sakit serta sarana
prasarana pendukung lainnya; dan
2. Metode luring untuk telusur lapangan dalam rangka menilai
penerapan standar akreditasi rumah sakit.

Dalam kegiatan pelaksanaan akreditasi terdapat biaya yang perlu ditanggung


oleh rumah sakit yakni pembiayaan untuk survei akreditasi. Pembiayaan
survei akreditasi rumah sakit ditetapkan dalam bentuk tarif dengan
mempertimbangkan beberapa hal meliputi jenis dan klasifikasi rumah sakit,
jumlah surveior, dan jumlah hari pelaksanaan survei, sebagai berikut:

Tabel 1. Tarif Survei Akreditasi Rumah Sakit

Jumlah
Jenis Rumah Kelas Jumlah Hari
Hari Telusur
Sakit Rumah Jumlah Telusur Tarif Survei
Lapangan
Sakit Dokumen
A 4 1 3 Rp 56.000.000,-
B 3 1 2 Rp 30.000.000,-
C 2 1 2 Rp 20.000.000,-
Umum
D 2 1 2 Rp 20.000.000,-
A 3 1 2 Rp 30.000.000,-
B 2 1 2 Rp 20.000.000,-
Khusus C 2 1 2 Rp 20.000.000,-
B. Pedoman Survei Akreditasi Rumah Sakit 2022

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Dalammemberikan
pelayanan, rumah sakit harus memperhatikan mutu dan keselamatan pasien.
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan yang memiliki karakter
aman, tepat waktu, efisien, efektif, berorientasi pada pasien, adil dan
terintegrasi. Pemenuhan mutu pelayanan di rumah sakit dilakukan dengan dua
cara yaitu peningkatan mutu secara internal dan peningkatan mutu secara
eksternal.

Peningkatan Mutu Internal (Internal Continous Quality Improvement) yaitu


Rumah sakit melakukan upaya peningkatan mutu secara berkala antara lain
penetapan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi indikator mutu serta
pelaporan insiden keselamatan pasien. Peningkatan mutu secara internal ini
menjadi hal terpenting bagi rumah sakit untuk menjamin mutu pelayanan.
Peningkatan Mutu Eksternal (External Continous Quality Improvement)
merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit
secara keseluruhan. Beberapa kegiatan yang termasuk peningkatan mutu
eksternal adalah perizinan, sertifikasi, lisensi dan akreditasi. Rumah sakit
melakukan peningkatan mutu internal dan eksternal secara
berkesinambungan (continuous quality improvement).
C. Standar Akreditasi Rumah Sakit 2022

Standar Akreditasi Rumah Sakit dikelompokkan menurut fungsi – fungsi


penting yang umum dalam oranisasi perumahsakitan. Standar dikelompokkan
menurut fungsi yang terkait dengan penyediaan pelayanan bagi pasien (good
clinical governance) dan upaya menciptakan organisasi rumah sakit yang
aman, efektif, dan dikelola dengan baik (good corporate governance).

Standar Akreditasi Rumah Sakit dikelompokkan sebagai berikut:

 A) Kelompok Manajemen Rumah Sakit terdiri atas:

 1) Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS),


 2) Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS),
 3) Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK),
 4) Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP),
 5) Manajemen Rekam Medik dan Informasi Kesehatan (MRMIK),
 6) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), dan
 7) Pendidikan dalam Pelayanan Kesehatan (PPK).

 B) Kelompok Pelayanan Berfokus pada Pasien terdiri atas:

 8) Akses dan Kontinuitas Pelayanan (AKP),


 9) Hak Pasien dan Keterlibatan Keluarga (HPK),
 10) Pengkajian Pasien (PP),
 11) Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP),
 12) Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB),
 13) Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO),
 14) Komunikasi dan Edukasi (KE).

 C) Kelompok Sasaran Keselamatan Pasien (SKP). (5)


 D) Kelompok Program Nasional (PROGNAS). (15)
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ainamulyana.com/2022/09/kepmenkes-kmk-tentang-tarif-survei.html

https://snars.web.id/rs/kmk-no-1128-tahun-2022-tentang-standar-akreditasi-
rumah-sakit/

https://www.google.com/url?
sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=0CAQQw7AJahcKEwj4-
sfp_uL8AhUAAAAAHQAAAAAQAg&url=https%3A%2F
%2Fyankes.kemkes.go.id%2Fview_unduhan%2F57%2Fkeputusan-dirjen-
pelayanan-kesehatan-nomor-1130-tahun-2022-tentang-pedoman-survei-
akreditasi-
rs&psig=AOvVaw3E3mPSehzuXOzcitLxW9_N&ust=1674745007962872

http://rsudpameungpeuk.id/detailberita-6-standar-nasional-akreditasi-rumah-sakit-
snars.html

https://grhasia.jogjaprov.go.id/berita/62/akreditasi-rumah-sakit-versi-2012.html

https://krakataumedika.com/info-media/artikel/akreditasi-rumah-sakit

Anda mungkin juga menyukai