Anda di halaman 1dari 15

MATA KULIAH : METODE PENGENDALIAN MUTU

DOSEN : ENDANG SRI MULYAWATI L, S.Kep.,M.Kes

AKREDITASI RUMAH SAKIT

OLEH :

NUR AFNI KAMALIA IQBAL

21453001

PROGRAM STUDI D-III ADMINISTRASI LAYANAN KESEHATAN

POLITEKNIK KARYA PERSADA MUNA

MUNA

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehin
gga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolon
gan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini d
engan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda terci
nta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhira
t nanti.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna da
n masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penu
lis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makal
ah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila ter
dapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besar
nya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Raha, 5 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan...........................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4

A. Pengertian Akreditasi Rumah Sakit..............................................................4

B. Tujuan dan Manfaat Akreditasi Rumah Sakit...............................................4

C . Kesehatan Pelaksanaan Survei Akreditasi....................................................5

D. Penilaian Standar Pelayanan.........................................................................6

E. Kriteria Kelulusan Akreditasi........................................................................7

F. Ketentuan Penilaian Akreditasi Rumah Sakit...............................................8

G. Dasar Hukum Akreditasi Rumah Sakit.......................................................10

BAB III PENUTUP..............................................................................................11

A. Kesimpulan.................................................................................................11

B. Saran............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggara

kan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pela

yanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Dalam memberikan pelayan

an, rumah sakit harus memperhatikan mutu dan keselamatan pasien. Pelayana

n kesehatan yang bermutu adalah pelayanan yang memiliki karakter aman, te

pat waktu, efisien, efektif, berorientasi pada pasien, adil dan terintegrasi. Pem

enuhan mutu pelayanan di rumah sakit dilakukan dengan dua cara yaitu penin

gkatan mutu secara internal dan peningkatan mutu secara eksternal.

Peningkatan Mutu Internal (Internal Continous Quality Improvement)

yaitu rumah sakit melakukan upaya peningkatan mutu secara berkala antara la

in penetapan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi indikator mutu serta pelapo

ran insiden keselamatan pasien. Peningkatan mutu secara internal ini menjadi

hal terpenting bagi rumah sakit untuk menjamin mutu pelayanan. Peningkatan

Mutu Eksternal (External Continous Quality Improvement) merupakan bagia

n dari upaya peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit secara keseluruhan.

Beberapa kegiatan yang termasuk peningkatan mutu eksternal adalah perizina

n, sertifikasi, dan akreditasi. Rumah sakit melakukan peningkatan mutu intern

al dan eksternal secara berkesinambungan (continuous quality improvement).


Akreditasi adalah pengakuan terhadap mutu pelayanan rumah sakit set

elah dilakukan penilaian bahwa rumah sakit telah memenuhi standar akreditas

i yang disetujui oleh Pemerintah. Pada bulan Desember 2021 Kementerian Ke

sehatan mencatat 3.120 rumah sakit telah teregistrasi. Sebanyak 2.482 atau 78

8% rumah sakit telah terakreditasi dan 638 rumah sakit atau 21,2% belum tera

kreditasi.

Upaya percepatan akreditasi rumah sakit mengalami beberapa kendala

antara lain adanya isu atau keluhan terkait lembaga penilai akreditasi yang jug

a melakukan workshop atau bimbingan, penilaian akreditasi dianggap mahal,

masih kurangnya peran pemerintah daerah dan pemilik rumah sakit dalam pe

menuhan syarat akreditasi, akuntabilitas lembaga, dan lain-lain.

Pemerintah mengharapkan pada tahun 2024 seluruh rumah sakit di Ind

onesia telah terakreditasi sesuai dengan target RPJMN tahun 2020 – 2024. Da

lam upaya meningkatkan cakupan akreditasi rumah sakit, Pemerintah mendor

ong terbentuknya lembaga-lembaga independen penyelenggara akreditasi sert

a transformasi sistem akreditasi rumah sakit. Sejalan dengan terbentuknya le

mbaga-lembaga independen penyelenggara akreditasi maka perlu ditetapkan s

tandar akreditasi rumah sakit yang akan dipergunakan oleh seluruh lembaga i

ndependen penyelenggara akreditasi rumah sakit dalam melaksanakan penilai

an akreditasi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Akreditasi Rumah Sakit?


2. Apa Tujuan dan Manfaat Akreditasi Rumah Sakit?
3. Bagaimana Pelaksanaan Survei Akreditasi?

2
4. Bagaimana Penilaian Standar Pelayanan?
5. Apa Kriteria Kelulusan Akreditasi?
6. Apa Yang Menjadi Ketentuan Penilaian Akreditasi Rumah Sakit?
7. Apa Dasar Hukum Akreditasi Rumah Sakit

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Akreditasi Rumah Sakit


2. Untuk Mengetahui Tujuan dan Manfaat Akreditasi Rumah Sakit
3. Untuk Mengetahui Pelaksanaan Survei Akreditasi
4. Untuk Mengetahui Penilaian Standar Pelayanan
5. Untuk Mengetahui Kriteria Kelulusan Akreditasi
6. Untuk Mengetahui Ketentuan Akreditasi Rumah Sakit
7. Untuk Mengetahui Dasar Hukum Akreditasi Rumah Sakit

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akreditasi Rumah Sakit
Menurut Ensiklopedia Nasional, akreditasi adalah suatu bentuk pengak
uan yang diberikan oleh pemerintah untuk suatu lembaga atau institusi (Poe
warni, Sopacua dan Evie, 2006 :125).
Pada Permenkes Nomor 012 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sak
it disebutkan bahwa pengertian akreditasi rumah sakit adalah pengakuan ter
hadap rumah sakit yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara
akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan, setelah dinilai bahwa Ru
mah Sakit itu memenuhi Standar Pelayanan Rumah Sakit yang berlaku untu
k meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit secara berkesinambungan.
Di Indonesia ketentuan akreditasi rumah sakit baik tingkat nasional mau
pun internasional sudah diatur oleh pemerintah melalui Undang-Undang ma
upun peraturan tertulis, yaitu Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentan
g rumah sakit pasal 40 yang mengatakan bahwa dalam upaya peningkatan m
utu pelayanan rumah sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala minima
l 3 (tiga) tahun sekali.
B. Tujuan dan Manfaat Akreditasi Rumah Sakit
1. Tujuan Akreditasi Rumah Sakit
Tujuan akreditasi rumah adalah meningkatkan mutu pelayanan kes
ehatan, sehingga sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia yang se
makin selektif dan berhak mendapatkan pelayanan yang bermutu. Deng
an demikian mutu pelayanan kesehatan diharapkan dapat mengurangi m
inat masyarakat untuk berobat keluar negeri (KARS, 2012).
Menurut Permenkes Nomor 012 Tahun 2012 Pasal 2, akreditasi ber
tujuan untuk :
a. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit;
b. Meningkatkan keselamatan pasien rumah sakit;
c. Meningkatkan perlindungan bagi pasien, masyarakat, sumber daya
manusia rumah sakit dan rumah sakit sebagai institusi;

4
d. Mendukung program pemerintah di bidang kesehatan.
2. Manfaat Akreditasi Rumah Sakit
Menurut Kementerian Kesehatan RI, manfaat akreditasi rumah
sakit adalah sebagai berikut :
a. Bagi pasien dan masyarakat, antara lain : pasien dan masyarakat m
emperoleh pelayanan sesuai dengan standar yang terukur.
b. Bagi petugas kesehatan di rumah sakit, antara lain : menimbulkan r
asa aman dalam melaksanakan tugasnya oleh karena rumah sakit m
emiliki sarana, prasarana dan peralatan yang telah memenuhi stand
ar.
c. Bagi rumah sakit, antara lain : sebagai alat ukur untuk negosiasi de
ngan pihak ketiga misalnya asuransi, perusahaan dan lain-lain.
d. Bagi pemilik rumah sakit, antara lain : sebagai alat mengukur kiner
ja pengelola rumah sakit.
e. Bagi perusahaan asuransi, antara lain : acuan untuk memilih dan m
engadakan kontrak dengan rumah sakit.
C. Kesehatan Pelaksanaan Survei Akreditasi
Pelaksanaan survei akreditasi rumah sakit dijelaskan oleh Komisi Akred
itasi Rumah Sakit (KARS) dalam buku Pedoman Tata Laksana Survei Akred
itasi Rumah Sakit Edisi II Tahun 2013.
Tujuan survei akreditasi ialah untuk menilai seberapa jauh rumah sakit
mematuhi standar yang ditetapkan. Rumah sakit yang menjalani survei akre
ditasi untuk pertama kali diharuskan memiliki catatan balik ke belakang 4 (e
mpat) bulan bukti sudah mematuhi standar. Rumah sakit yang menjalani sur
vei ulang diharuskan dapat menunjukan catatan balik ke belakang selama 12
(dua belas) bulan.
Pelaksanaan survei menggunakan metode telusur untuk mengikuti cont
oh dari pengalaman pasien memperoleh pelayanan di rumah sakit dan melak
ukan evaluasi komponen dan sistem pelayanan.
Karakteristik penting proses survei adalah edukasi setempat oleh survei
or. Pelaksanaan survei memuat langkah-langkah yaitu sebagai berikut :

5
1. Pembukaan pertemuan.
2. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien dan MDGs.
3. Perencanaan survei.
4. Telaah dokumen.
5. Verifikasi dan masukan.
6. Telaah rekam medis pasien secara tertutup (pasien sudah pulang).
7. Kunjungan ke area pelayanan pasien yang di pandu oleh kegiatan
telusur.
8. Kegiatan survei yang terarah (terfokus/diluar rencana; karena ada
temuan).
9. Telaah dari lingkungan, bangunan, sarana dan prasarana.
10. Wawancara dengan pimpinan (beberapa jenjang).
11. Persiapan surveior membuat laporan.
12. Pertemuan penutup survei dengan pimpinan (exit conference).
D. Penilaian Standar Pelayanan
Standar akreditasi rumah sakit edisi 1 tahun 2012 mengelompokkan sta
ndar ke dalam 4 (empat) kelompok yang dinilai yaitu sebagai berikut:
1. Kelompok Standar Berfokus Pada Pasien, yaitu :
a. BAB 1 : Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas pelayanan (APK).
b. BAB 2 : Hak Pasien dan Keluarga (HPK).
c. BAB 3 : Asesmen Pasien (AP).
d. BAB 4 : Pelayanan Pasien (PP).
e. BAB 5 : Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB).
f. BAB 6 : Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO).
g. BAB 7 : Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK).
2. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit, yaitu :
a. BAB 1 : Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP).
b. BAB 2 : Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).
c. BAB 3 : Tata kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP).
d. BAB 4 : Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK).
e. BAB 5 : Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS).

6
f. BAB 6 : Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI).
3. Sasaran Keselamatan Pasien, yaitu :
a. Sasaran I : Ketepatan Identifikasi Pasien.
b. Sasaran II : Peningkatan Komunikasi yang Efektif.
c. Sasaran III : Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai.
d. Sasaran IV : Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien
Operasi.
e. Sasaran V : Pengurangan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan
Kesehatan.
f. Sasaran VI : Pengurangan Risiko Pasien Jatuh.
4. Sasaran Program MDGs, yaitu :
a. Sasaran I : Penurunan Angka Kematian Bayi dan Peningkatan
Kesehatan Ibu.
b. Sasaran II : Penurunan Angka Kematian HIV/AIDS.
c. Sasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB.
E. Kriteria Kelulusan Akreditasi
Kriteria kelulusan akreditasi rumah sakit menurut KARS (2013:22)
adalah sebagai berikut :
1. Kriteria Lulus
Kelulusan dibagi menjadi 4 tingkat, yaitu :
a. Akreditasi Tingkat Dasar
Rumah sakit mendapat sertifikat akreditasi tingkat dasar bila hanya
4 (empat) bab yang mempunyai nilai diatas 80% dan 11 (sebelas) bab
lainnya minimal nilainya diatas 20 %.
b. Akreditasi Tingkat Madya
Rumah sakit mendapat sertifikat tingkat madya bila 8 (delapan)
bab mendapat nilai 80% dan nilai 7 (tujuh) bab lainnya minimal diatas
20 %.
c. Akreditasi Tingkat Utama
Rumah sakit mendapat sertifikat akreditasi tingkat utama bila ada
12 (dua belas) bab mempunyai nilai minimal 80% dan 3 (tiga) bab

7
lainnya minimal diatas 20%. Bila nilai bab yang lainnya diatas 60%
maka rumah sakit dapat mengajukan Re-survei (Remedial).
d. Akreditasi Tingkat Paripurna
Rumah sakit mendapat sertifikat akreditasi tingkat paripurna bila
dari 15 bab yang di survei semua bab mendapat nilai minimal 80%.
2. Kriteria Re-survei (remedial)
Re-survei atau remedial adalah survei yang dilakukan pada rumah sa
kit yang nilai bab-babnya minimal 60%.
3. Kriteria Tidak Lulus
a. Bab 4 dasar dibawah 80%.
b. Dan atau ada bab 11 lain dibawah 20%.
c. Rumah sakit dapat mengajukan akreditasi secepat-cepatnya 1 tahun, s
elambat-lambatnya 3 tahun.
d. Rumah sakit TIDAK diberi kesempatan remedial.

F. Ketentuan Penilaian Akreditasi Rumah Sakit


Ketentuan penilaian akreditasi rumah sakit menurut KARS (2013:14) a
dalah sebagai berikut :
5. Penilaian akreditasi rumah sakit dilakukan melalui evaluasi penerapan St
andar Akreditasi Rumah Sakit KARS yang terdiri dari 4 kelompok standa
r yang telah dijelaskan.
6. Penilaian suatu bab ditentukan oleh penilaian pencapaian (semua) standar
pada bab tersebut, dan menghasilkan nilai persentase bagi standar tersebu
t.
7. Penilaian suatu standar dilaksanakan melalui penilaian terpenuhinya Ele
men Penilaian (EP), menghasilkan nilai persentase bagi standar tersebut.
Penilaian suatu EP dinyatakan sebagai :
a. Tercapai Penuh (TP) diberikan skor 10.
b. Tercapai Sebagian (TS) diberikan skor 5.
c. Tidak Tercapai (TT) diberikan skor 0.
d. Tidak Dapat Diterapkan (TDD) tidak masuk dalam proses penilaian
dan perhitungan.

8
1) Penentuan skor 10 (Sepuluh)
a) Temuan tunggal negatif tidak menghalangi nilai “tercapai penu
h” dari minimal 5 telusur pasien/pimpinan/staf.
b) Nilai 80%-100% dari temuan atau yang dicatat dalam wawancar
a, observasi, dan dokumen (misalnya, 8 dari 10) dipenuhi.
c) Data mundur “tercapai penuh” adalah sebagai berikut :
d) Untuk survei awal : selama 4 bulan ke belakang.
e) Survei lanjutan : selama 12 bulan ke belakang.

2) Penentuan skor 5 (Lima)


a) Jika 20% sampai 79% (misalnya, 2 sampai 7 dari 10) dari temua
n atau yang dicatat dalam wawancara, observasi dan dokumen.
b) Bukti pelaksanaan hanya dapat ditemukan di sebagian area atau
unit kerja yang seharusnya dilaksanakan.
c) Regulasi tidak dilaksanakan secara penuh/lengkap.
d) Kebijakan/proses sudah ditetapkan dan dilaksanakan tetapi tidak
dapat dipertahankan.
e) Data mundur sebagai berikut :
 Untuk survei awal : 1 sampai 3 bulan mundur..
 Untuk survei lanjutan : 5 sampai 11 bulan mundur.
3) Penentuan skor 0 (Nol)
a) Jika < 19% dari temuan atau yang dicatat dalam wawancara, obs
ervasi dan dokumen.
b) Bukti pelaksanaan tidak dapat ditemukan di area atau unit kerja
dimanan harus dilaksanakan.
c) Regulasi tidak dilaksanakan.
d) Kebijakan/prosedur tidak dilaksanakan.
e) Data mundur sebagai berikut :
f) Untuk survei awal : kurang 1 bulan mundur
g) Untuk survei lanjutan : kurang 5 sampai 11 bulan mundur.
4) Penentuan Tidak Dapat Diterapkan (TDD)
Jika persyaratan dari EP tidak dapat diterapkan berdasar atas orga
nisasi rumah sakit, pelayanan, populasi, pasien dan sebagainya, cont

9
ohnya organisasi rumah sakit tidak melakukan riset.
G. Dasar Hukum Akreditasi Rumah Sakit
1. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 147/Menkes/Per/I/2010 tentang Pe
rizinan Rumah Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 340/Menkes/Per/I/2010 tentang kl
asifikasi Rumah Sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 012 Tahun 2012 tentang Akreditas
i Rumah Sakit
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor428/Menkes/SK/XII/2012 tentang
Penetapan Lembaga Independen Pelaksana Akreditasi Rumah Sakit di I
ndonesia

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 merupakan standar
pelayanan berfokus pada pasien untuk meningkatkan mutu dan keselamatan
pasien dengan pendekatan manajemen risiko di rumah sakit Menurut standar
akreditasi rumah sakit. Akreditasi rumah sakit merupakan suatu proses dima
na suatu lembaga, yang independen, melakukan asesmen terhadap rumah sa
kit. Tujuannya adalah menentukan apakah rumah sakit tersebut memenuhi st
andar yang dirancang untuk memperbaiki keselamatan dan mutu pelayanan.
Standar akreditasi sifatnya berupa suatu persyaratan yang optimal dan dapat
dicapai. Akreditasi menunjukkan komitmen nyata sebuah rumah sakit untuk
meningkatkan keselamatan dan kualitas asuhan pasien, memastikan bahwa l
ingkungan pelayanannya aman dan rumah sakit senantiasa berupaya mengur
angi risiko bagi para pasien dan staf rumah sakit. Dengan demikian akredita
si diperlukan sebagai cara efektif untuk mngevaluasi mutu suatu rumah sakit
yang sekaligus berperan sebagai sarana manajemen.
B. Saran
1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, perlu menetapkam pemberl
akukan SNARS edisi 1 dalam bentuk instrumen hukum, sehingga ada ja
minan kekuatan mengikat secara hukum.

2. Komisi Akreditasi Rumah Sakit, Selain melakukan workshop, bimbinga


n, dan penilaian, perlu menerbitkan contoh form yang digunakan di rum
ah sakit yang isinya terkait seperti elemen penilaian dalam standar sehin
gga staf Rumah Sakit bisa lebih cepat belajar untuk menerapakan standa
r tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

11
Adi Wijayanto. 2017. “Akreditasi Rumah Sakit” https://id.scribd.com/document/3
58871807/AKREDITASI-RUMAH-SAKIT
Hidayah, Aep Nurul. 2018. “Rekam Medis dan Informasi Kesehatan-Akreditasi
Rumah Sakit https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2018/04/07/akreditasi-
rumah-sakit-by-aep-nurul-hidayah/

12

Anda mungkin juga menyukai