Anda di halaman 1dari 8

Penerapan Akreditasi

pada Rumah Sakit


Disusun Oleh:
Teguh Theryana B
Akreditasi Rumah Sakit
Akreditasi RS adalah
pengakuan terhadap RS yg
Tujuan 01
diberikan oleh lembaga
Independen penyelenggara
akreditasi karena telah
Akreditasi Meningkatkan mutu
pelayanan RS
memenuhi standar yang
ditetapkan

02 03 04
Meningkatkan Meningkatkan Mendukung program
perlindungan bagi pasien, pemerintah di bidang
keselamatan pasien RS masyarakat, SDM RS dan
kesehatan
RS sebagai institusi
Regulasi Akreditasi
● Peraturan Menteri Kesehatan Republik Kesehatan Nomor 12 Tahun 2020
tentang Akreditasi Rumah Sakit
● Undang Undang No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pada pasal 40 ayat
1 mewajibkan rumah sakit untuk melakukan akreditasi RS dalam
upayanya meningkatkan mutu pelayanan secara berkala setiap 3 tahun
● Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2017
tentang Akreditasi Rumah Sakit
● Permenkes Nomor 12 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit
menegaskan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib
mendukung, memotivasi, mendorong dan memperlancar proses
pelaksanaan akreditasi untuk semua rumah sakit, dan dapat
memberikan bantuan pembiayaan kepada rumah sakit untuk proses
akreditasi.
Perjalanan Rumah Sakit Terkait Akreditasi
1. Pemantapan komitmen seluruh stakeholder
2. Pengumpulan informasi
3. Sosialisasi kepada seluruh anggota organisasi
4. Pembentukan pokja
5. Self assessment awal
6. Indentifikasi kekurangan
7. Upayakan perbaikan berdasarkan hasil identifikasi
8. Lakukan assessment ulang
9. Bimbingan (bila perlu)
10. Perbaikan-perbaikan sesuai hasil bimbingan
11. Lakukan assessment ulang
12. Mengajukan survey akreditasi
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1.1
terdiri dari 16 Bab :
1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
2. Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS)
3. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
4. Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO)
5. Kompetensi dan Kewenangan Staf (KKS)
6. Akses ke Rumah Sakit dan Kontinuitas Pelayanan (ARK)
7. Asesmen Pasien (AP)
8. Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP)
9. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
10. Program Nasional
Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi.
Menurukan Angka Kesakitan HIV/AIDS.
Menurukan Angka Kesakitan TB
Pelayanan Geriatri
Penyelanggaraan Pengendalian resistensi antimikroba (PPRA)
11. Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)
12. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
13. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
14. Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)
15. Manajemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM)
16. Integrasi pendidikan kesehatan dalam pelayanan di rumah sakit (IPKP)
Indikator Mutu Nasional Rumah Sakit terdiri atas :
1. Kepatuhan kebersihan tangan
2. Kepatuhan penggunaan alat pelindung diri
3. Kepatuhan identifikasi pasien
4. Waktu tanggap operasi seksio sesarea emergensi
5. Waktu tunggu rawat jalan
6. Penundaan operasi elektif
7. Kepatuhan waktu visite dokter
8. Pelaporan hasil kritis laboratorium
9. Kepatuhan penggunaan formulariun nasional
10. Kepatuhan terhadap alur klinis (clinical pathway)
11. Kepatuhan upaya pencegahan resiko pasien jatuh
12. Kecepatan waktu tanggap komplain
13. Kepuasaan pasien
Faktor-Faktor Yang Mendukung Keberhasilan Program Akreditasi
 Akreditasi diwajibkan dalam UU RS
 Akreditasi diwajibkan dalam perizinan RS
 Adanya komitmen stake holder (Kemenkes, Pemerintah Kota, Seluruh jajaran
di RS) untuk melaksanakan akreditasi
 Pemberdayaan surveior yang ada di daerah untuk efisiensi biaya

Kesimpulan
1. Akreditasi bersifat wajib bagi RS dengan tujuan untuk meningkatkan mutu
pelayanan
2. Akreditasi dilaksanakan oleh badan akreditasi independen setiap 3 tahun
sekali dan setiap tahun diadakan pendampingan
3. Akreditasi RS yang baru mengacu pada kaidah-kaidah akreditasi Internasional

Anda mungkin juga menyukai