Anda di halaman 1dari 15

INOVASI APLIKASI E-LUKA

PADA PASIEN LUKA DI IGD & ICU


RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

Dikki Saputra
22020121410045
 
PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN
DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2022
Latar Belakang

Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Intensive Care Unit (ICU) RSI SUltan Agung Semarang
menjadi prioritas dalam menangani pasien-pasien emergency terutama dengan kasus trauma baik
dengan melalui proses pembedahan maupun tidak. Infeksi luka trauma menjadi salah satu
komplikasi serius dari prosedur bedah dan jenis perawatan kesehatan yang paling umum di
berbagai negara.

Penelitian oleh Guest et al telah menemukan bahwa 4,5% dari populasi memiliki luka,
terhitung 40,6 juta kunjungan layanan kesehatan dan lebih dari 30% pasien belum memiliki
penilaian luka berdasarkan bukti penelitian dan panduan praktik terbaik (Guest, et al, 2015).
Berdasarkan Patiel et al dan WHO, infeksi luka operasi terjadi pada 30% operasi yang
berhubungan dengan komplikasi dan sebagai kasus infeksi terbanyak (Patiel et al, 2018) (WHO,
2018). Presentase pada bulan September 2022, terdapat lebih dari 50% data pasien yang masuk di
IGD dengan kasus trauma terutama trauma akibat kecelakaan lalu lintas, baik dengan penyakit
penyerta seperti diabetes mellitus maupun tidak.
Studi Ding et al, menyimpulkan bahwa ada kekurangan standarisasi luka dan praktik
dokumentasi di seluruh dunia (Ding, et al 2016). Temuan Ding et al mendukung kebutuhan proyek
peningkatan kualitas untuk meningkatkan penilaian atau pengkajian luka dan praktik dokumentasi
(Ding, et al, 2016). Penilaian luka membantu untuk menentukan status luka dan membantu untuk
mengidentifikasi hambatan untuk proses penyembuhan.

Hasil pasien lebih baik dikaitkan dengan dokumentasi yang mencakup penilaian terperinci
mengenai karakteristik luka. Pencegahan infeksi luka baik operatif maupun non operatif
merupakan masalah utama di dunia. Pencegahan komplikasi didasarkan pada kesadaran
professional perawatan kesehatan, terutama perawat tentang praktik berbasis bukti untuk
memberikan asuhan keperawatan berkualitas tinggi (Esleem, 2022)
Ruang Lingkup Masalah
Perawat adalah individu penting dari tim perawatan dalam penanganan luka dengan 24 jam
melalui asuhan keperawatan kepada pasien di IGD. Sangat penting bagi perawat untuk sepenuhnya
memahami dasar- dasar metode pencegahan dan pengendalian infeksi pada luka pasien baik
dengan proses pembedahan maupun tidak (Esleem, 2022).

Pengkajian atau assessment dan assessment ulang yang menyeluruh dan holistik adalah
kunci untuk mencegah komplikasi, memberikan perawatan luka awal yang tepat, dan
menyesuaikan perawatan saat luka berkembang (Stephen-Haynes J. 2019) (Hess, 2019).

Dengan kemajuan teknologi maka pengembangan pada alat kesehatan terus dikembangkan
dari tahun ke tahun demi memudahkan tenaga kesehatan untuk melakan pekerjaannya. Seperti kita
ketahui bahwa dengan masuknya era globalisasi yang dimana kita dituntut untuk mengadakan
penguatan di semua begitupula dalam bidang sains dan teknologi. Salah satu upaya yang dilakukan
untuk memanfaatkan perkembangan teknologi sacara optimal adalah dengan mengembangkan
aplikasi pengkajian luka berbasis android
Kriteria Keberhasilan

1. Memonitor proses penyembuhan luka


2. Menentukan program perawatan luka yang tepat pada pasien
3. Keakuratan asessement yang tepat sangat penting untuk
keberhasilan manajemen luka
Analisis dan Deskripsi Inovasi
Dengan kemajuan teknologi maka pengembangan pada alat kesehatan terus
dikembangkan dari tahun ke tahun demi memudahkan tenaga kesehatan untuk melakan
pekerjaannya. Seperti kita ketahui bahwa dengan masuknya era globalisasi yang
dimana kita dituntut untuk mengadakan penguatan di semua begitupula dalam bidang
sains dan teknologi. Salah satu upaya yang dilakukan untuk memanfaatkan
perkembangan teknologi sacara optimal adalah dengan mengembangkan aplikasi
pengkajian luka berbasis android

Alat assessment luka didalam aplikasi pengkajian luka menggunakan Bates-


Jensen didefinisikan sebagai alat penilaian luka yang terdiri dari 13 karakteristik luka:
ukuran, kedalaman yang terlihat, tepi luka, proses undermining dan tunnelling, jenis
dan jumlah jaringan nekrotik, jenis dan jumlah eksudat, perubahan warna kulit di
sekitarnya, edema jaringan perifer, indurasi jaringan perifer, jaringan granulasi dan
epitelisasi yang telah ditentukan terkait keandalan dan konsistensi skor penilaian luka
(Bates-Jensen, 2019) (Tameka, 2022).

Setiap item pada asessement dengan Bates Jensen ini dinilai pada skala 1 sampai
5, dimana skor 1 menunjukkan peningkatan menuju penyembuhan dan skor 5
menunjukkan kurangnya penyembuhan atau kerusakan luka. Total skor berkisar 13
hingga 65.
Stakeholder dalam Proyek Perubahan

Perawat ICU dan IGD RSI Sultan Agung sangat berperan penting dalam
melakukan assessment awal pada pasien luka trauma baik yang harus melalui
proses pembedahan maupun tidak.
Tampilan layar utama
aplikasi E-Luka
Tampilan Fiture yang
terdapat pada aplikasi E-
Luka
Isi pada fiture Pengkajian
Aplikasi E-
Luka
Referensi
1. Bates-Jensen, B. M., McCreath, H. E., Harputlu, D., & Patlan, A. (2019). Reliability of the Bates-Jensen Wound
Assessment Tool for pressure injury
2. assessment: The pressure ulcer detection study. Wound Repair and Regeneration: Official Publication of the
Wound Healing Society [and] the European Tissue Repair Society, 27(4), 386–395.
https://doi.org/10.1111/wrr.12714
3. Ding, S., Lin, F., & Gillespie, B. M. (2016). Journal of Wound Care: Surgical wound assessment and
documentation of nurses: Integrative review. Journal of Wound Care, 25(5): 232- 240.
4. Eslam, et al.(2022). Effect of pre-operative and intra-operative nursing intervention on surgical wound infection
among surgical patients. MNJ:Menoufia Nursing Journal. Vol.7 No.1.Nov 2022 PP:53-72. Faculty of Nursing
Menoufia University. http://menj.journals.ekb.eg. ISSN:2735- 3974;online ISSN:2735-3982
5. Guest J, Ayoub N, McIlwraith J et al. (2015) .Health economic burden that wounds impose on the National Health
Service in the UK. BMJ Open:e009283. bmjopen.bmj.com/content/5/12/e009283
6. Hess, C. T. (2019). Comprehensive patient and wound assessments. Advances in
7. Skin Wound Care. 32(6), 287–288.
8. DOI:10.1097/01.asw.0000558514.64758.7f 69.
9. Kate Brawn. 2015. Guidelines for the assessment and management of wounds.
10. Northamptonshire Healthcare NHS Foundation Trust.
11. Mary, R.(2019). Wound assessement: A step bu step process. Wound and skin care nursing Vo.49, number
8.Wolters Kluwer health, Inc.
12. Patil.V.B., Raval. R.M.,Chavan. G., (2018). Knowledge and Practices of Health Care Professionals to Prevent
Surgical Site Infection in a Tertiary Health Care Centre. International Surgery Journal; 5(6):2248-2251. Available
at: https://www.ijsurgery.com/index.php/isj/
13. Stephen-Haynes J. 2019 Wound assessment in the primary care setting. Community Health & Care
Support. Wound Expo
14. Tameka, K. (2022). Development and evaluation of a nurse practitioner-directed wound assessment tool in a long-
term setting. Evidence-Based Scholarly Projct. Washington University.
15. Wejdan Y, et al. (2022). Feasibility and clinical utility of Bates-Jensen wound asesement tool among nurses caring
of patients having pressure ulcers. Original research . SEEJPH. DOI:10.11576/seejph-5084
16. World Health Organization (2018): Preventing surgical site infections: implementation approaches for evidence-
based recommendations. World Health Organization.p.59. Available at: https://apps.who.int/iris/handle/10
665/273154. License: CC BY-NC-.

Anda mungkin juga menyukai