Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Nama Mahasiswa : Hafizul Makruf, S.Kep., Ns.


NIM : G4A021009
Mata Kuliah : Manajemen Mutu
Semester : 2
Dosen : DR. Ns. Vivi Yosafianti Pohan, M.Kep

1. Mengapa Rumah Sakit perlu diakreditasi ?

Rumah sakit perlu diakreditasi untuk mendapat pengakuan pemerintah. Rumah


Sakit yang terakreditasi telah memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah dalam
memenuhu mutu pelayanan dan dapat dipertanggungjawabkan. Rumah sakit yang telah
diakreditasi memiliki banyak manfaat bagi rumah sakit itu sendiri dalam menjaga mutu
pelayanan, bagi masyarakat yang menerima layanan dan bagi pemilik untuk status Rumah
Sakit Swasta. Hal ini linier dengan hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Budi Mulia
Bitung yang terakreditasi, dimana penerapan manajemen mutu yang dilaksanakan
berdasarkan standar prosedur pelayanan menciptakan peran aktif dan keterlibatan
seluaruh pegawai dalam mewujudkan mutu pelayanan yang baik untuk memberikan
kepuasan kepada pengunjung (Bakobat et al., 2021).
Dalam artikel lain, standar akreditasi rumah sakit di Indonesia, penyusunan dan
penerapan pedoman klinis memang disyaratkan dalam bentuk Panduan Praktik Klinis (PPK),
terlebih untuk tatalaksana pasien dengan risiko tinggi. Standar akreditasi juga meminta
agar PPK juga menjadi dasar untuk melakukan evaluasi mutu dan keselamatan asuhan
pasien yang diberikan oleh setiap klinisi (Djasri, 2020). Dari kedua artikel ini sudah cukup
menjelaskan makna pentingnya akreditasi bagi rumah sakit khususnya dalam menjaga
mutu pelayanan dari berbagai bagian yang ada dirumah sakit demi kepuasan pasien yang
menerima pelayanan dan kualitas dari sistem pelayanan rumah sakit.
2. Sebutkan dan Jelaskan 3 tujuan akreditasi pada rumah sakit ?
Dalam penyelenggaraannya akreditasi rumah sakit bertujuan :
 Untuk memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap rumah sakit atas capaian
tingkat pelayanan kesehatan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Seperti yang
disampaiakn oleh drg. Puti dalam majalah Dental & Dental (Edisi September-Oktober.
2012) bahwa masyarakat saat ini sudah sadar untuk memilih alternatif pelayanan yang
sesuai dengan kondisi keuangan dan fasilitas pelayanan yang bermutu dalam
pemberian jasa layanan.

 Memberikan jaminan seluruh petugas rumah sakit bahwa seluruh fasilitas, tenaga dan
lingkungan yang diperlukan tersedia, dan dapat mendukung upaya perawatan dan
pengobatan pasien dengan baik. Asmirajanti et al. (2021) dalam penelitiannya
menyimpulkan bahwa rumah sakit yang menerapkan satndar akreditasi dalam
pemberian pelayanan kepada pasien harus terus mengelola dan mengawasi
keselamatan pasien, pemberi pelayanan, sarana prasaranan pendukung dan
ketenagaan secara terus-menerus agar mutu pelayanan dan keselamatan pasien tetap
terjamin. Menilik kesimpulan ini, kita dapat mengasumsikan bahwa dengan adanya
akreditasi upaya pengobatan pasien akan lebih baik dengan terjaminnya seluruh aspek
penungjang pelayanan kesehatan.

 Memberi jaminan kepuasan terhadap pelanggan dan masyarakat terhadap pelayanan


yang diberikan dan diselenggarakan rumah sakit sebaik mungkin. Dari artikel penelitian
selama masa pandemi Covid-19 mutu pelayanan dinilai sangat baik dan perlu terus
ditingkatkan untuk menambah nilai kepuasan msyarakat terhadap pelayanan
keperawatan (Widya Astari et al., 2021). Hal ini membuktikan bahwa tujuan yang ingin
dicapai dari terakreditasinya sebuah rumah sakit sebegai salah satu pusat pelayanan
kesehatan menjadi tolak ukur dalam keberhasilan pelayanan dan menjaga kualitas
mutu layanan untuk mendapatkan kepuasan msyarakat.
3. Apakah yang saudara pahami tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) ?
KARS merupakan sebuah lembaga yang independen dalam penyelenggaraan akreditasi
Rumah Sakit yang memiliki komitmen dalam menjaga dan meningkatkan mutu layanan.
KARS melaksanakan penilaian akreditasi pada Rumah Sakit yang memenuhi standar
pelayanan yang baik dan kriterian tersebut juga ditentukan oleh KARS. Penyelenggaraan
akreditasi yang dilaksanakan oleh KARS dilakukan dalam dua tingkat, Nasional dan
Internasional.

Referensi :
Asmirajanti, M., Aliyupiudin, Y., Rusmini, S., Rumondang, P. R., Chanafie, D., & Supyono, S.
(2021). Penerapan Standar Akreditasi Terhadap Mutu Dan Keselamatan Pasien Sebelum
Dan Selama Pandemi Covid 19. The Journal of Hospital Accreditation, 3(2), 65–70.

Bakobat, H., Wulur, M., Sumarauw, J. S. B., Bakobat, H., Wullur, M., Sumarauw, J. S. B.,
Manajemen, J., Ekonomi, F., & Bisnis, D. (2021). Analisis Penerapan Manajemen Mutu
Terpadu Di Rumah Sakit Budi Mulia Bitung. Jurnal EMBA : Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 9(4), 622–631.

Djasri, H. (2020). Corona Virus dan Manajemen Mutu Pelayanan Klinis di Rumah Sakit. The
Journal of Hospital Accreditation, 2(1), 1–2.

Widya Astari, D., Noviantani, A., & Simanjuntak, R. (2021). Kepuasan Pasien terhadap Mutu
Pelayanan Keperawatan di Era Pandemi Covid-19 di Rumah Sakit Mata Cicendo. Journal of
Hospital Accreditation, 03(1), 34–38.

Rahma, P.A. 2012. Akreditasi Rumah Sakit, Pengakuan Atas Kualitas Layanan. Mutu Pelayanan
Kesehatan. Diakses Mei 20, 2022. https://mutupelayanankesehatan.net/19-headline/151-
ak reditasi-rumah-sakit-pengakuan-atas-kualitas-layanan.

Anda mungkin juga menyukai