Anda di halaman 1dari 61

B BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Kesehatan no 44 tahun 2009 pasal 40 ayat 1 menyatakan bahwa


bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib dilakukan
akreditasi secara berkala minimal 3 tahun sekali. Dengan semakin kritisnya masyarakat
Indonesia dalam menilai mutu pelayanan kesehatan, maka Kementrian Kesehatan RI
khususnya Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan memilih dan menetapkan sistem
akreditasi RS yang mengacu kepada Joint Commission International (JCI).

Pengertian Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu proses dimana suatu lembaga
independen baik dari dalam atau pun luar negeri, biasanya non pemerintah, melakukan
assesment terhadap rumah sakit berdasarkan standar akreditasi yang berlaku. Rumah
sakit yang telah terakreditasi akan mendapatkan pengakuan dari Pemerintah karena
telah memenuhi standar pelayanan dan managemen yang ditetapkan.

Sebuah proses akreditasi dirancang untuk meningkatkan budaya keselamatan


dan budaya mutu di rumah sakit, sehingga Rumah Sakit senantiasa berusaha
meningkatkan akan mutu dan juga keamanan dari pelayanan kesehatan yang
diberikannya.
KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit) adalah merupakan suatu lembaga
independen dalam negeri sebagai pelaksana akreditasi RS yang bersifat fungsional dan
non-struktural. Sedangkan yang dimaksud dengan JCI (Joint Commission
International) adalah merupakan badan akreditasi non profit yang berpusat di Amerika
Serikat dan bertugas menetapkan dan menilai standar performa para pemberi pelayanan
kesehatan.
Akreditasi JCI ini atau JCI merupakan suatu lembaga independen Luar Negeri
yang telah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan sebagai pelaksana Akreditasi
Internasional. Standar Akreditasi Nasional terangkum dalam Standar Akreditasi
Rumah Sakit, sedangkan Standar Akreditasi Internasional terangkum pada edisi ke 4

1
Joint Commission International Accreditation Standars for Hospital.
Tujuan Manfaat Akreditasi Rumah Sakit diantaranya :

1. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan Rumah Sakit yang


bersangkutan karena berorientasi pada peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
2. Proses administrasi, biaya serta penggunaan sumber daya akan menjadi lebih
efisien.
3. Menciptakan lingkungan internal RS yang lebih kondusif untuk penyembuhan,
pengobatan dan perawatan pasien.
4. Mendengarkan pasien dan keluarga, serta menghormati hak-hak pasien serta
melibatkan mereka dalam proses perawatan.
5. Memberikan jaminan, kepuasan serta perlindungan kepada masyarakat atas
pemberian pelayanan kesehatan.

Untuk Akreditasi RS 2012 tahun yang kemarin resmi peluncurannya oleh dr.
Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH di Hotel Bidakara, bertepatan dengan
acara Rapat Kerja Kesehatan Nasional 2012 tanggal 1 Maret. Untuk versi 2012 ini,
KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit) mengadopsi penuh standar akreditasi
rumah sakit versi JCI (Joint Commission International) ditambah tiga point MDGs
(Millenium Development Goals).

Tiga tambahan point MDGs (Millenium Development Goals) tersebut adalah:

1. Penurunan angka kematian bayi dan peningkatan kesehatan ibu.


2. Penurunan angka kesakitan HIV/AIDS.
3. Penurunan angka kesakitan TB.

Kegiatan Residensi 2 Rumah Sakit merupakan salah satu mata kuliah yang
bersifat wajib bagi mahasiswa Program Magister Administrasi Rumah Sakit.
Kegiatan ini melibatkan peserta Residensi secara aktif dalam kegiatan dan proses
administrasi rumah sakit dalam menerapkan Akreditasi RS yang akan dan sedang
dilaksanakan oleh Rumah Sakit , sehingga peserta dapat menyeimbangkan
pengetahuan akademik yang diperoleh dalam perkuliahan dengan pengetahuan dan

2
keterampilan teknis tentang proses Akreditasi yang akan atau sedang di jalankan
oleh rumah sakit .

Kegiatan residensi diharapkan dapat memberi manfaat bagi berbagai


pihak yaitu Peserta Residensi, dan Rumah Sakit yang bersangkutan dan bagi
peningkatan kualitas pengajaran dibagian Manajemen Rumah Sakit Fakultas
Kesehatan Masyarakat. Bagi mahasiswa sebagai peserta Residensi, kegiatan ini
diharapkan dapat memberikan manfaat dengan memberikan pengalaman dalam
mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan di kuliah. Sementara bagi Rumah
Sakit kegiatan ini diharapkan dapat memberi manfaat berupa tersedianya masukan
mengenai pemasalahan manajerial yang dihadapi oleh rumah sakit serta
rekomendasi dalam pemecahan masalahnya.

B. Tujuan Residensi
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari kegiatan Residensi Rumah Sakit adalah agar peserta
residensi dapat memahami tentang organisasi dan proses manajemen rumah sakit
dalam rangka menerapkan Akreditasi Rumah Sakit dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan kepada pasien di rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari kegiatan Residensi 2 Rumah Sakit adalah :
a. Mampu memahami konsep Akreditasi Rumah Sakit berdasarkan Standar JCI.
b. Mampu memahami implementasi standard an elemen penilaian Akreditasi
Rumah Sakit.
c. Mampu menganalisis pencapaian standard dan elemen penilaian Rumah Sakith
sakit.
d. Mampu menganalisis hambatan dalam implementasi Akreditasi di Rumah Sakit.
e. Mampu Mengukur dan Menganalisa Budaya Keselamatan di Rumah Sakit
f. Mampu Menganalisa GAP yang terjadi dalam hal implementasi Standard
akreditasi dan Budaya Keselamatan di Rumah Sakit
g. Mampu merumuskan rencana perbaikan strategis (RPS) sebagai tanggapan atas
tidak terpenuhinnya implementasi standar elemen penilaian Rumah Sakit.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Sejarah Visi dan Misi


1. Sejarah Rumah Sakit Kudungga
Kutai Timur adalah kabupaten pemekaran dari Kabupaten Kutai Kartanegara
pada tahun 1999. Sebagai Kabupaten baru, Kutai Timur berbenah dalam hal
pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya adalah menyediakan layanan kesehatan
dengan mendirikan pusat layanan kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) Plus Rawat
Inap diresmikan pertama kali oleh Bupati Kutai Timur pada tanggal 11 Oktober 2002,
kemudian pada tahun 2003, terbit SK BUPATI KUTAI TIMUR No :
334/02.188.45/HK/VIII/2003 tentang Penetapan status PUSKESMAS RAWAT
INAP KECAMATAN SANGATTA MENJADI RSU TYPE C SANGATTA
KABUPATEN KUTAI TIMUR yang kemudian dikukuhkan oleh SK. MENTERI
KESEHATAN, No. 407/ MENKES/ SK/ III /2004 tanggal 25 Maret 2004 menjadi
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANGATTA. Pendirian RSUD Sangatta ini
merupakan wujud komitmen nyata dan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Kutai
Timur dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau
untuk seluruh lapisan masyarakat.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, maka
pada tahun 2007 Pemerintah Kabupaten Kutai Timur bekerjasama dengan PT. Kaltim
Prima Coal (KPC) telah melaksanakan pembangunan gedung baru yang lebih
refresentatif dengan luas bangunan 12.600 M2, di atas lahan seluas 7.8 Ha yang
berlokasi di Jalan Soekarno Hatta dan pada tanggal 4 Oktober 2010 RSUD Sangatta
telah menempati gedung baru tersebut. Pada awal menempati gedung baru tersebut
jumlah tempat tidur yang tersedia sebanyak 41 TT dan hingga tahun 2014 memiliki
144 tempat tidur dengan tingkat hunian rata-rata 55,5 % per tahun.
Sejak Bulan Juni 2009, RSUD Sangatta telah dikukuhkan sebagai Rumah Sakit
dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah ( PPK-BLUD)
berdasarkan SK Bupati kutai Timur Nomor 59 Tahun 2009. Dengan perubahan

4
menjadi PPK-BLUD tentunya memberikan fleksibilitas dan keleluasaan dalam
mengelola sumber daya, pelaksanaan tugas operasional publik dan pengelolaan
keuangan yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat menjadi lebih efisien dan efektif sehingga mampu memenuhi tuntutan
dan harapan pelanggan yang datang ke rumah sakit umum. Pada tanggal 03 Desember
2012 RSUD Sangatta ditetapkan menjadi BLUD bertahap berdasarkan SK Bupati
Kutai Timur No 445/K.883/2012 dan terhitung mulai tanggal 30 Desember 2014
Status BLUD Bertahap ditingkatkan menjadi BLUD Penuh berdasarkan SK Bupati
Kutai Timur Nomor 440/k.992./2014.
Rumah sakit adalah unit produksi yang menghasilkan jasa pelayanan. Pelayanan
yang diharapkan adalah pelayanan prima yang ditandai dengan kepuasan pasien
dalam menerima pelayanan, meliputi kecepatan pelayanan, ketepatan diagnosa, serta
keterjangkauan pembayaran merupakan beberapa tuntutan yang selalu disebut-sebut
sebagai pelayanan prima. Kriteria tersebut merupakan tantangan bagi manajemen
rumah sakit agar dapat tetap bertahap dan berkembang, seperti layaknya unit
pelayanan masyarakat lainnya. Untuk mencapai pelayanan Prima maka RSUD
Sangatta mengadakan akreditasi atas pelayanan yang diberikan, dan pada tahun 2012
RSUD telah memiliki sertifikat akreditasi dengan nomor : KARS-
SERT/548/VI/2012. Sertifikat ini diberikan sebagai pengakuan bahwa Rumah Sakit
telah memenuhi standar pelayanan rumah sakit yang meliputi:
a. Administrasi dan Manajemen
b. Pelayanan Medis
c. Pelayanan Gawat Darurat
d. Pelayanan Keperawatan
e. Rekam Medis
Status Akeditasi Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta adalah “ LULUS
TINGKAT DASAR” Berlaku : 7 Juni 2012 sampai dengan 7 Juni 2015. Kemudian
RSUD Kudungga kembali melakukan penilaian Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012
untuk kedua kali nya dan mendapatkan pengakuan bahwa Rumah Sakit Umum
Daerah Kudungga telah memenuhi standar akreditasi Rumah sakit dan dinyatakan
“LULUS TINGKAT UTAMA” yang berlaku : 11 Juni 2015 s/d 10 Juni 2018 dengan
nomor sertifikat : KARS-SERT/170/XII/2015.

5
Adapun standard akreditasi yang telah memenuhi standar adalah Bab

1. Sasaran Keselamatan Pasien

2. Hak Pasien dan Keluarga

3. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien

4. Millenium Development Goals (MDG’s)

5. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan

6. Asesmen Pasien

7. Pelayanan Pasien

8. Pelayanan Anastesi dan Bedah

9. Manajemen dan Penggunaan Obat

10. Manajemen Komunikasi dan Informasi

11. Kualifikasi dan Pendidikan Staf

12. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

13. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan

Dan terdapat 2 Bab Standard yang belum memenuhi syarat kelulusan adalah

1. Pendidikan Pasien dan Keluarga

2. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan

Semenjak berdiri menjadi Rumah Sakit Umum Sangatta, RSUD sangatta telah
dipimpin oleh beberapa direktur. Berikut ini nama- nama Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Sangatta dari tahun ketahun, yakni :
a. dr. Rahmat L,Sp.Og ( PLT direktur tahun 2001-2003)
b. dr. Esty Indriyanti, M.Kes (2003 – 2005)
c. dr. H. Andi Baji Sulolipu, Sp.PD (2005 – 2009)
d. dr. Aisyah . M. Kes (2009 – 2013)
e. dr. H. Bahrani 2013 sampai sekarang
Pada tanggal 2 Maret 2015, RSUD Sangatta menjadi RSUD tipe B sesuai
dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesi Nomor

6
HK.02.03/I/0552/2015, dan pada tanggal 9 Maret 2015 berubah nama menjadi RSUD
Kudungga Kutai Timur sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Kutai Timur.

2. Visi
Visi Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga adalah Menjadi Rumah Sakit
pilihan utama dalam pemeliharaan kesehatan di Kutai Timur dan Terbaik di
Kalimantan Timur.

3. Misi
Dalam mewujudkan Visi Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta menjadi kondisi
nyata maka disusun langkah - langkah yang akan ditempuh untuk mencapai visi
tersebut dalam bentuk misi. Misi RSUD Kudungga Sangatta adalah:
a. Memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna, bermutu dan terjangkau yang
berorientasi pada kepuasan pelanggan.
b. Menyediakan produk layanan yang unggul dan unik terdiri dari medical check up,
trauma center, pain terapi, dan fisiotherapy.
c. Menyiapkan sumber daya manusia professional untuk menunjang pelayanan
kesehatan melalui pendidikan dan penelitian.
d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana/prasarana pelayanan disemua bidang
secara terus menerus dan berkesinambungan.
e. Menciptakan kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan.
f. Meningkatkan kesejahteraan dan kepuasan karyawan dengan sistem remunerasi.

4. Falsafah
a. Pasien dan pelanggan lainnya adalah manusia yang mempunyai rasa menyukai
dan tidak menyukai, sehingga kewajiban Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta
adalah memberikan pelayanan terbaik.
b. Kehadiran pasien dan pelanggan lain adalah kepercayaan yang diberikan kepada
Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta.
c. Keluhan pasien dan pelanggan lain merupakan wujud kecintaan kepada Rumah
Sakit Umum Daerah Sangatta untuk meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan
yang diharapkan.
d. Kepedulian Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta terhadap lingkungan
merupakan bagian dari kepedulian terhadap kelestarian ekosistem, karyawan dan
7
manajemen selalu berusaha meningkatkan ilmu dan teknologi serta memandang
pengalaman sebagai guru terbaik.

5. Tujuan
a. Sinkronisasi antara kebijakan nasional dan daerah.
b. Meningkatkan kuantitas tenaga medis spesialistik dan paramedis disertai dengan
peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan.
c. Mengembangkan, menambah dan memelihara sarana dan prasarana peralatan
medis (medical equipment), utamanya yang berkaitan dengan teknologi tinggi.
d. Meningkatkan pelayanan dengan membuka spesialis/sub spesialis dan melengkapi
sarana dan prasarana secara mencukupi.
e. Peningkatan kecepatan, ketepatan, keramahan dan efisiensi serta melakukan
kerjasama dengan pelayanan kesehatan lokal dan nasional.
f. Melakukan efisiensi dan efektifitas pelayanan pada semua unit kerja dan unit
kegiatan
g. Melaksanakan akuntabilitas pelayanan dengan secara berkesinambungan
melakukan audit medis, audit keuangan dan gugus kendalai mutu.

6. Motto
Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sesuai dengan motto “Profesional
dan tulus ikhlas dalam pelayanan” . Memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas dengan meminimalisir birokrasi secara professional , aman dan nyaman
serta terjangkau untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.

B. Organisasi dan Manajemen Rumah Sakit


Tugas Pokok dan Fungsi rumah sakit yang tertuang dalam SK Bupati Kutai Timur
No:350/02.188.45/HK/IX/2003 Tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta yaitu “Membantu Bupati dalam melaksanakan
upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna, dengan mengutamakan upaya
penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi , terpadu dengan upaya
peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan”.
Dengan adanya peraturan daerah Kab. Kutai Timur yang baru yaitu Peraturan
Daerah Kutai Timur nomor 5 tahun 2013 tentang struktur organisasi RSUD Sangatta,
maka struktur organisasi yang lama tidak berlaku lagi.
8
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud rumah sakit umum
daerah mempunyai fungsi :
1. Penyelenggaraan pelayanan medis.
2. Penyelenggaraan pelayanan penujang medis dan non medis.
3. Penyelenggaraan pelayanan usaha keperawatan.
4. Penyelenggaraan pelayanan rujukan.
5. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.
6. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan
Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga, Sangatta Kabupaten
Kutai Timur terdiri dari seorang Direktur pada Eselon III, membawahi satu orang Kepala
Bagian Tata Usaha dan tiga orang Kepala Bidang, yaitu Kepala Bidang Pelayanan Medik
dan Keperawatan, Kepala Bidang Penunjang dan Kepala Bidang Pengembangan dan
Baku Mutu. Masing-masing Kepala Bagian Tata Usaha dan Kepala Bidang membawahi
tiga Kepala Sub Bidang.
Jumlah keseluruhan sebanyak 17 (tujuh belas) ditambah sekelompok non struktural,
sekelompok Jabatan Fungsional yang terdiri dari Kepala Instalasi, Komite Medik,
Komite Keperawatan dan komite Rekam Medik dengan susunan Organisasai sebagai
berikut :

9
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

DIREKTUR
SATUAN dr. H. Bahrani
PENGAWAS
INTERN (SPI)
BAGIAN TATA USAHA
Hj. Norcahaya, S.ST. M.P.H

KELOMPOK SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN


JABATAN FUNGSIONAL PERENCANAAN PROGRAM DAN KEUANGAN DAN UMUM, SDM DAN
JABATAN FUNGSIONAL EVALUASI AKUNTANSI PERLENGKAPAN
Mutmainnah B, SKM, M Kes Nani Uminarti, S.Th, M.Si M. Thowil. Amd. Kep
KEPALA NSTALASI
KOMITE MEDIK
KOMITE KEPERAWATAN
KOMITE FARMASI TERAPI
KOMITE REKAM MEDIK BIDANG BIDANG BIDANG PENGEMBANGAN
PELAYANAN MEDIK DAN PENUNJANG DAN
KEPERAWATAN dr. Anik Istiyandari, M.P.H BAKU MUTU
drg. Rudi Purwono
Sheinni Paradise, S.Si, M.Si, Apt

SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG DIKLAT DAN


PENGEMBANGAN PELAYANAN
PELAYANAN MEDIK PENUNJANG MEDIS
Ruth Pabita, SE, M.Si
drg. Riza Haniputra dr. Rita

SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG


KEPERAWATAN PENUNJANG NON MEDIS BAKU MUTU
Lely Pembriani, S.Kep.NS. M.Kes Hasnawati, S.Si,Apt Endah Dwi Setianingtyas, S.Si,APt

SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG


INFORMASI RUMAH SAKIT PENUNJANG LOGISTIK HUKUM DAN HUMAS
H. Sabran SL, Amd.Kep Yumardi, S.ST H. Jumran, SE

Bagan 2.1
Struktur Organisasi Rumah Sakit

10
1. Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta terdiri dari :
a. Direktur
b. Tata Usaha
c. Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan
d. Bidang penunjang
e. Bidang Pengembangan dan Baku Mutu
f. Kelompok Jabatan Fungsional
2. Tata Usaha dipimpin oleh seorang kepala tata usaha yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur.
3. Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan dipimpin oleh kepala bidang yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.
4. Sub Bidang penunjang di pimpin oleh seorang kepala Sub Bagian yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.
5. Sub Bidang Pengembangan dan Baku Mutu dipimpin oleh seorang kepala sub bidang
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.
6. Kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan dan berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Direktur.
Adapun garis koordinasi bagian dan bidang ke jenjang bawah sebagai berikut :
1. Rumah Sakit Umum daerah sangatta dipimpin oleh seorang Direktur yang membawahi
:
a. Tata Usaha
b. Bidang Medik dan Keperawatan
c. Bidang penunjang
d. Bidang Pengembangan dan Baku Mutu
e. Kelompok Jabatan Fungsional
2. Tata Usaha membawahi :
a. Sub Bagian Perencanaan dan Program
b. Sub Bagian keuangan dan akutansi
c. Sub bagian umum dan kepegawaian dan perlengkapan
3. Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan membawahi :
a. Sub bagian pelayanan medic
b. Sub bagian keperawatan
c. Sub bagian informasi kesehatan

11
4. Bidang penunjang membawahi :
a. Sub Bidang Penunjang Medis
b. Sub Bidang Penunjang Non Medis
c. Sub Bidang Penunjang Logistik
5. Bidang Pengembangan dan Baku Mutu
a. Sub bagian Diklat dan Pengembangan
b. Sub Bidang Baku Mutu
c. Sub Bagian Hukum dan Humas
6. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari kepala instalasi, Komite Medik, Komite
Keperawatan, Komite Farmasi Terapi dan Komite Rekam Medik.

1. Tugas dan fungsi Direktur RSUD Kudungga Sangatta

Tugas pokok Direktur adalah menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah


dibidang pelayanan kesehatan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Fungsi ini
diantaranya :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan sesuai dengan rencana
strategis yang telah di tetapkan oleh pemerintah daerah
b. Pemberian dukungan atas perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan
teknis di bidang pelayanan kesehatan
c. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan pengendalian teknis bidang
medis
d. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan pengendalian teknis bidang
penunjang
e. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan pengendalian teknis bidang
hukum dan diklat
f. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan
g. Pembinaan kelompok jabatan fungsional

2. Kepala Bagian Tata Usaha

Tugas pokok Kepala Bagian Tata Usaha adalah melaksanakan koordinasi


pelaksanaan tugas bidang dan pelayanan teknis serta administratif kepada seluruh
satuan organisasi dalam lingkungan Rumah Sakit umum Daerah, yang meliputi umum
dan kepegawaian, keuangan, hukum, pemasaran dan humas. Fungsi ini diantaranya :
12
a. Pelaksanaan, koordinasi, penyusunan rencana kerja, anggaran dan laporan
b. Pengolahan dan analisis informasi , data dan peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan bidang tugasnya
c. Pengolahan dan pengawasan kegiatan administrasi umum dan kepegawaian,
keuangan, hukum, pemasaran, humas, perlengkapan, rumah tangga dinas,
dokumentasi dan perpustakaan
d. Pengumpulan data sebagai bahan informasi, hubungan masyarakat dan
keprotokolan
e. Penyelenggaraan, pengadaan perlengkapan, pemeliharaan dan inventarisasi
f. Pengusulan program pendidikan dan pelatihan aparatur / kepegawaian .

Tata Usaha membawahi : sub bagian umum , sub bagian keuangan dan sub
bagian perencanaan program.
a. Sub Bagian Perencanaan Program dan Evaluasi
Tugas pokok Kepala Sub Bagian Perencanaan Program dan Evaluasi adalah
mengkoordinasi, penyusunan, dan pelaksanaan administrasi rencana program dan
kegiatan tahunan, evaluasi, dan pelaporan. Fungsi ini diantaranya :
1) Pengolahan dan pengkoordinasian penyusunan rencana kerja anggaran (RKA).
2) Pengumpulan dan pengolahan data dan informasi sebagai bahan untuk
penyusunan program.
3) Penyusunan bahan evaluasi, monitoring, dan pengendalian program.
b. Sub Bagian Keuangan dan Akuntansi
Tugas pokok Kepala Sub Bagian Keuangan dan Akuntansi adalah
mengkoordinasi, menyusun, dan melaksnakan pengolahan, evaluasi dan pelaporan
urusan keuangan. Fungsi ini dianataranya :
1) Pelaksanaan urusan administrasi keuangan dan akuntansi
2) Pengolahan penatausahaan keuangan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang undangan yang berlaku
3) Penyiapan administrasi pertanggung jawaban serta laporan keuangan
4) Pelaksanaan verifikasi keuangan secara berkala.
c. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan
Tugas pokok Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan
adalah mengola tata usaha , mengelolaan surat menyurat dan kearsipan, inventaris
dan kekayaan, rumah tangga dan tugas umum lainnya. Fungsi ini diantaranya :
13
1) Penyelenggaraan kegiatan surat menyurat dan tata kearsipan urusan rumah
tangga rumah saklit umum daerah dan administrasi perjalanan dinas
2) Pemrosesan administrasi pengadaan perlengkapan pemeliharaan dan
inventarisasi
3) Pengumpulan , penyusunan, dan menilai rencana kebutuhan rumah sakit umum
daerah sesuai dengan standrisasi yang berlaku
4) Pengajuan usulan untuk untuk penghapusan barang barang milik Negara
berdasarkan ketentuan perundang undangan yang berlaku
5) Pengkoordinasian urusan keprotokolan
6) Penyiapan bahan informasi tentang kegiatan unit kerjanya
7) Pengkoordinasian dengan sub bagian, seksi dan instansi lain.

3. Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan

Tugas pokok kepala sub bidang medis dan keperawatan adalah melakukan
penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan bimbingan, pengendalian
pelayanan medik dan keperawatan. Fungsi ini diantaranya :
a. Perencanaan program kegiatan di bidang medik dan keperawatan
b. Perumusan kebijakan dalam bidang medik dan keperawatan
c. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam pelayanan medik dan keperawatan
d. Perumusan bahan pembinaan, pengendalian dan pengendalian dan pengaturan
pelayanan medik dan keperawatan

Bidang Pelayanan Medik dan keperawatan membawahi :


a. Kepala Sub Bidang Pelayanan Medik
Tugas pokok Kepala Sub Bidang Pelayanan medik adalah melakukan
pengumpulan, penyiapan, bahan dan pembinaan teknis kegiatan sub bidang
pelayanan medik. Fungsi ini diantaranya :
1) Pelaksanaan program kegitan pelayanan medik
2) Penyiapan bahan untuk perumusan kebijakan kegiatan pelayanan medik
3) Penyiapan bahan kegiatan pelayanan medik
4) Penyelenggaraan analisis dan evaluasi kegiatan pelayanan medik

14
b. Kepala Sub Bidang Keperawatan
Tugas pokok Kepala Sub Bidang Keperawatan adalah melakukan penyiapan
bahan dan pembinaan teknis kegiatan sub bidang keperawatan. Fungsi ini
diantaranya :
1) Pelaksanaan program kegiatan keperawatan
2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan kegiatan keperawatan
3) Penyiapan bahan kegiatan keperawatan
4) Penyelenggaraan analisis dan evaluasi kegiatan informasi kesehatan

4. Kepala Bidang Penunjang

Tugas pokok Kepala Bidang Penunjang adalah melaksanakan penyiapan,


perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan bimbingan pengendalian teknis
bidang laboratorium radiologi, farmasi dan gizi , IPRS, dan penunjang lainnya. Fungsi
ini dianataranya :
a. Penyusunan dan perencanaan program kegiatan di bidang penunjang
b. Perumusan kebijakan dalam bidang penunjang
c. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam bidang penunjang

Bidang penunjang membawahi :


a. Kepala Sub Bidang Penunjang Medis
Tugas pokok Kepala Sub Bidang Penunjang Medis mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan bimbingan
pengendalian teknis sub bidang penunjang medis. Fungsi ini diantaranya :
1) Penyusunan dan perencanaan program kegiatan di sub bidang penunjang medis
2) Perumusan kebijakan dalam sub bidang penunjang medis
3) Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam sub bidang penunjang medis
b. Kepala Sub Bidang Penunjang Non Medis
Tugas pokok Kepala Sub Bidang Penunjang Non Medis mempunyai tugas
melaksanakan peniapan perumusan kebijakan, koordinasi dan bimbingan
pengendalian teknis sub bidang penunjang non medis. Fungsi ini dianataranya :
1) Penyusunan dan perencanaan program kegiatan di sub bidang penunjang non
medis
2) Perumusan kebijakan dalam sub bidang penunjang non medis

15
3) Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam sub bidang penunjang non medis
c. Kepala Sub Bidang Penunjang Logistik
Tugas pokok Kepala Sub Bidang Penunjang Logistik mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan ,koordinasi dan bimbingan
pengendalian teknis sub bidang penunjang logistik. Fungsi ini diantaranya :
1) Penyusunan dan perencanaan program kegiatan di sub bidang penunjang
logistik
2) Perumusan kebijakan dalam sub bidang penunjang logistik
3) Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam sub bidang penunjang logistik

5. Kepala Bidang Pengembangan dan Baku Mutu


Tugas pokok Kepala Bidang Pengembangan dan Baku Mutu adalah
melasanakan penyiapan, perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan bimbingan
pengendalian teknis bidang pengembangan baku mutu. Fungsi ini diantaranya :
a. Penyusunan dan perencanaan program kegiatan di bidang pengembangan dan baku
mutu.
b. Perumusan kebijakan dalam bidang pengembangan dan baku mutu.
c. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam pengembangan dan baku mutu.

Bidang pengembangan dan baku mutu membawahi


a. Kepala Sub Bidang Diklat dan Pengembangan Pelayanan
Tugas pokok Kepala Sub Bidang Diklat dan Pengembangan Pelayanan
melakukan pengumpulan penyiapan bahan dan pembinaan teknis kegiatan sub
bidang diklat dan pengembangan pelayanan. Fungsi ini diantaranya :
1) Pelaksanaaan program kegiatan sub bidang diklat dan pengembangan pelayanan
2) Penyiapan bahan untuk perumusan kebijakan kegiatan diklat penyuluhan
3) Penyiapan bahan kegiatan diklat dan pengembangan pelayanan
4) Penyelenggaraan analisa dan evaluasi kegiataan diklat dan pengembangan
pelayanan
b. Kepala Sub Bidang Hukum dan Humas
Tugas pokok Kepala Sub Bidang Hukum dan Humas melakukan pengumpulan,
penyiapan bahan dan pembinaan teknis kegiatan bidang hukum dan kehumasan.
Fungsi ini diantaranya :
1) Pelaksanaan program kegiatan di bidang hukum dan kehumasan
16
2) Penyiapan bahan untuk perumusan kebijikan dalam bidang hukum dan
kehumasan
3) Penyiapan bahan kegiatan-kegiatan dalam bidang hukum dan kehumasan
c. Tugas Komite Medik
Membantu kepala RSUD menyusun standar pelayanan medik dan membantu
pelaksanaannya, serta melakukan pembinaaan etika profesi, mengatur
kewenangan profesi anggota staf medic fungsional serta pengembangan program
pelayanan, pendidikan pelatihan serta penelitian dan pengembangan

Struktur Organisasi rumah sakit tersebut mengacu pada Peraturan Daerah Kutai
Timur No. 5 tahun 2013. Struktur organisasi RSUD Kudungga Sangatta jika
dibandingkan dengan struktur organisasi berdasarkan standar UU No. 44 Tahun 2009
masih sesuai namun berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.1045 Tahun 2006
masih belum memenuhi standar untuk Rumah Sakit Kelas B Non pendidikan.Usulan
tentang Perubahan Struktur Organisasi RSUD Kudungga Sangatta, telah dimasukkan
ke pemerintah daerah Kabupaten Kutai Timur namun masih dalam proses pembahasan
dan pengesahan.

C. Deskripsi Fisik dan Bangunan Disertai Outline Rumah Sakit


Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta Kabupaten Kutai Timur, terletak
di wilayah Kecamatan Teluk Lingga Kabupaten Kutai Timur. Wilayah cakupan Rumah
Sakit Umum Daerah Kudungga Kabupaten Kutai Timur meliputi seluruh kecamatan yang
ada di Kabupaten Kutai Timur.
Adapun sarana gedung yang dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga,
Sangatta Kabupaten Kutai Timur adalah sebagai berikut :
1. Unit Gawat Darurat (24 jam)
2. Poliklinik yang terdiri dari :
a. Poliklinik Penyakit Dalam
b. Poliklinik Bedah
c. Poliklinik Obsgyn
d. Poliklinik Anak
e. Poliklinik THT
f. Poliklinik Syaraf
g. Poliklinik Gigi dan Mulut
17
h. Poliklinik Mata
i. Poliklinik Jiwa
j. Poliklinik Kulit dan Kelamin
k. Poliklinik Paru
l. Fisioterapi
3. Gedung Perawatan Yang Terdiri Dari :
a. Perawatan Interna
b. Perawatan Anak
c. Perawatan Obgyn, Perinatology Nifas
d. Perawatan Bedah
e. Perawatan Interna
f. Perawatan Saraf
g. Perawatan Mata
h. Perawatan ICU
4. Instalasi Penunjang yang terdiri dari :
a. Instalasi Kamar Bedah Central
b. Instalasi Farmasi
c. Instalasi Radiologi
d. Instalasi Laboratorium
e. Instalasi Gizi
f. Instalasi Rekam Medik
g. Instalasi Rehabilitasi Medik (Fisioterapi)
h. Pemulasaran Jenazah
i. Ruang Audiometri
j. Ruang USG
k. Ruang EEG
l. Ruang Endoscopy
m. Instalasi Pengolahan Air Limbah

Adapun denah Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta sebagai berikut:

18
Keterangan : A: Poli Rawat Jalan Lt 1, Kantor Administrasi Lt 2,Kantin E : OK Central I : Rawat Inap M :IPAL
B : Radiologi USG, Panoramic Room F : Rawat Inap J : R.Audiometri
C : Ruang Rawat Inap G : Laboratorium K :Mussola
D : UGD, Radiologi ,CSSD,ICU H : Dapur, Loundry L :Endoskopy

19
D. Kegiatan Pelayanan Medik Yang Ada
Jenis kegiatan pelayanan medik yang tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah
Kudungga, Sangatta yaitu pelayanan Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan,
Instalai Rawat Inap, Kamar Bersalin, Peronatologi, Intensive Care Unit, Instalasi Bedah
Sentral dan Instalasi Rekam Medik.
Berikut Deksripsi kegiatan pelayanan Medik yang tersedia di Rumah Sakit
Umum Kudungga Sangatta.

1. Instalasi Gawat Darurat


Pelayanan pada Instalasi Gawat Darurat di bedakan antara kasus bedah, kasus
non bedah dan kasus kebidanan. Dalam hal ini RSUD Sangatta telah melaksanakan
pengelolaan pada Instalasi Rawat Darurat sebagaimana tersebut dengan memberikan
lambang Triase pada pintu awal kedatangan pasien ke Instalasi Rawat Darurat tersebut.
Rawat Darurat RSUD Sangatta dipimpin oleh 1 (satu) orang dokter selaku
Kepala Instalasi dan 1 (satu) orang perawat selaku Kepala Ruangan. Instalasi Rawat
Darurat memberikan pelayanan 24 jam dengan rata-rata kunjungan per hari 25 pasien
dengan 4 TT terdiri atas 1 TT observasi dan 3 TT tindakan. Ruang pelayanan terbagi
atas ruang triage, observasi dan ruang tindakan. Instalasi Rawat Darurat ditangani oleh
dokter dan perawat yang cepat, tangkas, dan profesional.

2. Instalasi Rawat Jalan


Untuk memberikan pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat tanpa
memerlukan rawat inap. Ruangan Poliklinik terletak dilantai I . Perawatan rawat jalan
terdiri dari beberapa poliklinik yang ditangani oleh Dokter Spesialis dan dibantu oleh
tenaga Paramedis Profesional dan terlatih dibidangnya.
Instalasi rawat jalan adalah tempat konsultasi dan pemeriksaan pasien oleh
dokter yang ahli dibidang masing – masing untuk penemuan diagnose dini, dan
merupakan pemeriksaan penderita pertama dalam urutan lebih lanjut di dalam tahapan
pengobatan penyakit. Karenanya secara lokasional hendaknya merupakan area
interaksi serta menciptakan suasana dan menerima, tidak menimbulkan rasa takut.
Letaknya berdekatan dengan jalan utama ke pelayanan apotik, bagian Radiologi, serta
lokasi mudah dicapai dari bagian administrasi terutama oleh rekam medis.

20
Rata – Rata Kunjungan Poli Klinik per hari adalah indikator yang diperlukan
untuk menilai tingkat pemanfaatan poliklinik rumah sakit. Angka rata – rata apabila
dibandingkan dengan jumlah penduduk di wilayahnya akan memberikan gambaran
cakupan pelayanan dari suatu rumah sakit. Rata – rata kunjungan rawat jalan di RSUD
Sangatta adalah 84,44 kunjungan perhari Selama Tahun 2014.
Adapun pelayanan rawat jalan yang telaah tersedia di RSUD Kudungga
Sangatta adalah :
a. Poliklinik Spesialis Obgyn
b. Poliklinik Spesialis Anak
c. Poliklinik Spesialis Bedah
d. Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam
e. Poliklinik Spesialis Mata
f. Poliklinik Kulit dan Kelamin
g. Poliklinik Gigi
h. Spesialis Syaraf
i. Poliklinik Spesialis THT
j. Fisioterapi
k. Spesialis Jiwa
l. Spesialis Paru
Pelayanan di rawat jalan setiap hari Senin-Sabtu (kecuali hari libur nasional)
mulai pukul 07.30-14.30 WITA, terkecuali hari Jumat mulai pukul 07.30-11.30
WITA.

3. Instalasi Rawat Inap


Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga, Sangatta terbagi
menjadi 8 ruangan, yaitu ruang rawat inap bedah, gynecologi, anak, dalam, saraf, mata,
perinatology dan ICU terdiri dari kelas VIP, Kelas 1 , kelas 2, kelas 3. Pelayanan di
Ruang Rawat Inap berlangsung 24 jam sehari. Setiap pasien yang mendapat perawatan
di ruang rawat inap akan mempunyai 1 orang perawat penanggung jawab dan seorang
DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien). Berdasarkan hasil pemeriksaan dan
diagnose dari dokter, perawat akan memberikan pelayanan keperawatan selama 24 jam
sehari sesuai dengan jadwal shift perawat.

21
Intensive Care Unit

RSUD Kudungga Sangatta memiliki Ruang Rawat Intensif yang dikelola untuk
merawat pasien sakit berat, kritis, cedera dengan penyulit yang mengancam nyawa
dengan melibatkan Tim Dokter yang ahli dan Perawat yang terlatih di bidang intensif
care serta didukung dengan kelengkapan peralatan khusus.
Ruang Rawat Intensif RSUD Sangatta mampu :
a. Memberikan pengelolaan fungsi sistem organ tubuh secara terkoordinasi dan
berkelanjutan, dengan melakukan pengawasan yang konstan dan memberikan
terapi secara titrasi.
b. Melakukan pemantauan yang kontinyu terhadap pasien – pasien dalam keadaan
kritis yang dapat mengakibatkan dekompensasi fisiologis.
c. Intervensi medis segera oleh tim medis intensive care.
Ruang Rawat Intensif RSUD Sangatta untuk ICU untuk sementara hanya ada 1
ruang rawat intensif (ICU) untuk merawat pasien – pasien kritis selain penyakit jantung
seperti penyakit dalam, syaraf dan lain – lain dengan 3 (Tiga) kapasitas tempat tidur.
Ruang Rawat Intensif RSUD Sangatta dikelola oleh Dokter – Dokter ahli di
bidang medical intensif dan perawat yang mahir perawatan intensif (40 %) telah
bersertifikat perawat intensif.

4. Pelayanan Medical Check Up


Pemeliharaan kesehatan secara teratur dapat dilakukan dengan melakukan
pemeriksaan Medical Check Up secara berkala, tergantung jenis pemeriksaan yang
dilakukan. Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta, telah memiliki ruangan
khusus untuk melakukan pelayanan tersebut. Terdapat beberapa paket pemeriksaan
yang dapat dipilih berdasarkan kebutuhannya.
Adapun paket General Medical Check Up di Lantai I RSUD Kudungga
Sangatta, antara lain :
a. Paket Check Up Perusahaan
Paket yang disediakan ada tiga macam
1) Grup A

22
Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan Examanination, urinalysis (combour 9
dipstick), Urine drug marijuana, Haematology, Roengent Thorax, ECG (40 year
or pre employment) dan Biochemistry / Kimia darah.
2) Grup B
Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan Examanination, urinalysis (combour 9
dipstick), Urine drug marijuana, Haematology, Roengent Thorax, ECG (40 year
or pre employment), Audiometry, Spirometry, dan Biochemistry / Kimia darah.
3) Grup C
Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan Examanination, urinalysis (combour 9
dipstick), Urine drug marijuana, Haematology, Roengent Thorax, ECG (40 year
or pre employment), Biochemistry / Kimia darah, Stoll Examanination,
Hepatitis A, dan Treadmill.
b. Paket Pemeriksaan Sederhana
Paket yang disediakan ada lima jenis yaitu pemeriksaan sederhana terdiri atas tiga
item pemeriksaan fisik.
c. Paket Pemeriksaan CPNS, PNS dan Prajabatan
Pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium ( DL, UL Narkoba, buta warna dan
golongan darah ).

5. Pelayanan Kamar Operasi


a. Pelayanan Operasi baik Emergency maupun Elective (terencana) dapat dilayani
selama 24 jam.
b. Ruang sebanyak 3 kamar tindakan
c. Melayani operasi dengan kasus Bedah, Obgyn dan mata.

6. Instalasi Rekam Medik


Instalasi Rekam Medik merupakan salah satu sub bagian yang berada dibawah
Pelayanan Medik yang memiliki peran dalam hal pengelolahan data dan informasi
kesehatan. Penyelenggaraan Rekam Medis ini menjadi penting karena rekam medis
merupakan suatu bukti tentang proses pelayanan medis terhadap pasien.
E. Kinerja Kegiatan Pelayanan Medik
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Jalan

23
Tabel 2.5
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan RSUD Kudungga, Sangatta
Tahun 2008 s/d tahun 2014

Nama Pelayanan Tahun


No
Rawat jalan 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014* 2015
1. Spesialis Obgyn 1984 2918 2331 2048 2263 2514 2268 2331
2. Spesialis Anak 5016 4256 3281 2354 2750 2890 2429 2487
3. Spesialis Bedah 1665 1608 1633 1653 1673 2539 2547 2515
4. Spesialis Interna 3585 3687 3579 4259 4120 5151 4714 4410
5. Spesialis Mata 1040 1236 1424 1368 1608 1809 2081 2908
Spesialis Kulit & 133 219 587 1043 1200 1349 1239 1172
6.
Kelamin
7. Gigi 1928 1962 1754 1327 1671 2213 2280 2490
8. Spesialis Saraf 534 661 455 798 1092 1777 1950 2371
9. Spesialis THT 0 0 120 1108 1353 1555 1562 1222
10. Fisioterapi 907 695 1157 1320 1286 1497 1778 1927
11. Spesialis Jiwa 0 5 48 41 57 59 84 135
Sumber : Data Sekunder RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2008 - 2014

Rata – Rata Kunjungan Poli Klinik per hari adalah indicator yang diperlukan untuk
menilai tingkat pemanfaatan poliklinik rumah sakit. Angka rata – rata apabila dibandingkan
dengan jumlah penduduk di wilayahnya akan memberikan gambaran cakupan pelayanan
dari suatu rumah sakit. Rata – rata kunjungan rawat jalan di RSUD Sangatta adalah 84,44
kunjungan perhari Selama Tahun 2014.

3. Instalasi Rawat Inap


Mengukur atau menggambarkan tingkat pencapaian pelayanan pada suatu Rumah sakit
biasa digunakan Indikator Performance yang digunakan untuk mengetahui angka
pencapaian BOR, LOS, BTO, dan TOI.

24
Tabel 2.6
Indikator Kinerja Rawat Inap RSUD Kudungga, Sangatta
Tahun 2008 s/d Tahun 2014

TAHUN
INDIKATOR
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014* 2015
BOR (60-85%) 77,21 80,5 74,46 62,61 63 58,28 55,5 64
LOS (6-9 Hari) 3,73 4,16 4,42 4,2 4,6 4,46 5,71 4,5
TOI (1-3 Hari) 1,1 1,01 1,51 2,6 3,2 5,08 4,6 6,1
BTO (40-50 75,51 70,56 61,4 53 54,1 38,9 38,3 33,3
Kali)
GDR (<45%) 10,01 5,53 12,12 26,29 - 21,77 0 28
Sumber : Data Sekunder RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2008-2014
a. BOR (Bed Occupancy Rate)
BOR (Bed Occupancy Rate) adalah Prosentase Pemakaian tempat tidur pada
satu satuan waktu tertentu, indicator ini memberikan gambaran tinggi rendanya tingkat
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah 60-
85%.
RSUD Sangatta tahun 2004 sampai tahun 2010 angka pemanfaatan tempat tidur
selalu mengalami peningkatan. Pada awal tahun 2011 angka BOR mengalami
penurunan di karenakan perpindahnya rumah sakit yang lama ke tempat yang baru jadi
BOR pada tahun 2013 sebesar 58,28 %. Pada tahun 2014 BOR 55,5 % mengalami
penurunan dikarenakan jumlah tempat tidur yang bertambah.
b. AV LOS (Average Length of Stay)
AV LOS (Average Length of Stay) yaitu rata-rata lama rawat seorang
pasien. Indicator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat
memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila terapkan gambaran pada diagnosis
tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan lebih lanjut. Secara umum nilai
AV LOS yang ideal adalah 6-9 Hari. Untuk RSUD Sangatta AV LOS sebesar 5,71
Hari.
c. BTO (Bed Turn Over)
BTO (Bed Turn Over) yaitu frekwansi pemakaian tempat tidur pada suatu
periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu (biasanya dalam
periode satu tahun). Indicator ini memberikan tingkat efesiensi pada pemakaian

25
tempat tidur. Idealnya dalam 1 tahun, 1 tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.
Angka BTO di RSUD Sangatta adalah 38,3 kali

.
d. TOI (Turn Over Internal)
TOI (Turn Over Internal) yaitu rata-rata hari dimana tempat tidur tidak
ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indicator ini juga memberikan
gambaran tingkat efesiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong
/ tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. TOI RSUD Sangatta adalah 5,08 hari.

Tabel 2.7
Kunjungan Rawat Inap Di Tiap Kelas RSUD Sangatta
Tahun 2008 s/d Tahun 2014
Tahun
No Nama Kelas
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014*
1. VIP 361 84 240 - - 313
2. Kelas I - - - 157 297 350
3. Kelas 2 - - - - 37 100
4. Kelas 3 2736 2918 2049 3060 2283 3889

Sumber : Data Sekunder RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2008 – 2014

4. Intensive Care Unit (ICU)


5. Pelayanan Medical Check Up (MCU)

Tabel 2.8
Jumlah Pasien Medical Check Up RSUD Kudungga, Sangatta
Tahun 2013 s/d 2014

No Paket General Medical Check Up Jumlah Kunjungan


2013 2014
1 Surat Kesehatan (Medical Check 5.244 2.147
Up dasar
2 Medical Check Up Paket A dan B 132 214
3 Medical Check Up Paket C 0 0
Jumlah 5.376 2.331
Sumber : Data Sekunder RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2013 – 2014

26
6. Pelayanan Kamar Operasi
7. Instalasi Rekam Medik

F. Kegiatan Pelayanan Penunjang


Jenis kegiatan pelayanan penunjang medik yang tersedia di Rumah Sakit Umum
Daerah Kudungga, Sangatta yaitu pelayanan Instalasi Radiologi, Instalasi Laboratorium,
Instalasi Gizi, Instalasi Farmasi, Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit, Instalasi
CSSD dan Laundry, Instalasi Rehabilitasi Medik, Instalasi Pemulasaran Jenazah. Berikut
Deksripsi kegiatan pelayanan Medik yang tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah
Kudungga ,Sangatta. Kutai Timur.

1. Instalasi Radiologi
Pelayanan radiologi adalah pelayanan medik spesialistik yang meliputi
pelayanan radio diagnostik, imaging diagnostik, radiotherapy dan kedokteran nuklir.
Dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan medik di rumah sakit serta dapat
mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan. Instalasi radiologi dipimpin oleh 1
(satu) orang dokter spesialis radiologi dan 4 (empat) orang tenaga teknis radiologi.
Jumlah kunjungan pasienyang dilayani pada Instalasi Radiologi RSUD
Sangatta Tahun 2009 – 2013 terjadi peningkatan baik untuk photo tanpa bahan
kontras maupun photo gigi.
2. Instalasi Laboratorium
Jenis pemeriksaan laboratorium yang dilayani di suatu rumah sakit tergantung
dari banyak faktor antara lain jenis kasus yang dilayani, jenis tindakan yang
dapatdilakukan dan sebagainya. Hal – hal berbeda sesuai kelas rumah sakitnya,
bahkan untuk rumah sakit dengan kelas yang sama dapat berbeda pula. Tingkat
pelayanan laboratorium di rumah sakit, tentu saja harus sesuai dengan tingkat
perkembangan rumah sakit dan harus sesuai pula dengan pelayanan spesialistik yang
ada. Pada umumnya bila rumah sakit makin berkembang, pelayanan spesialistik akan
meningkat, maka tuntutan terhadap pelayanan laboratorium akan semakin tinggi.
Instalasi Laboratorium RSUD Sangatta yang ada sekarang baru melakukan
pelayanan pemeriksaan laboratorium kimia klinis, dimana Instalasi Laboratorium
RSUD Sangatta dipimpin oleh 1 (satu) orang Dokter sebagai Kepala Instalasi dan 1

27
(satu) orang penata Lab Kesehatan sebagai Kepala Ruangan dengan jumlah tenaga
teknis laboratorium seluruhnya 8 (delapan) orang.
3. Instalasi Gizi
Instalasi Gizi RSUD Sangatta terdiri atas 4 (empat) orang tenaga gizi, Pekarya
4 (empat) orang dan juru masak 4 (empat) orang.
4. Instalasi Farmasi
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta telah memiliki 2 (dua)
orang tenaga apoteker dan dibantu dengan 1 (satu) orang tenaga D3 Farmasi dan 4
(empat) orang tenaga Asisten Apoteker (SMF) dan 2 (dua) orang tenaga non AA.
Pelayanan Instalasi Farmasi masih bergabung dengan Instalasi Rawat Jalan karena
belum memiliki gedung instalasi sendiri.
Instalasi Farmasi mempnyai 1 (satu) apotik yang berlokasi di rawat jalan yang
melayani pasien rawat jalan, rawat inap, dan rawat darurat dan penunjang lainnya
yang dibuka.

G. Sumber Daya Manusia Rumah Sakit


Adapun standar ketenagaan Rumah Sakit Tipe B seperti tertuang dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 (pasal 32-33) seperti kutipan berikut
:
Pasal 32
1. Sumber daya manusia Rumah Sakit Umum kelas B terdiri atas :
a. tenaga medis;
b. tenaga kefarmasian;
c. tenaga keperawatan;
d. tenaga kesehatan lain;
e. tenaga nonkesehatan.
2. Tenaga medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a paling sedikit terdiri atas:
a. 12 (dua belas) dokter umum untuk pelayanan medik dasar;
b. 3 (tiga) dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut;
c. 3 (tiga) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis dasar;
d. 2 (dua) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis penunjang;
e. 1 (satu) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis lain;
f. 1 (satu) dokter subspesialis untuk setiap jenis pelayanan medik subspesialis; dan

28
g. 1 (satu) dokter gigi spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis gigi
mulut.

3. Tenaga kefarmasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b paling sedikit
terdiri atas:
a. 1 (satu) orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit;
b. 4 (empat) apoteker yang bertugas di rawat jalan yang dibantu oleh paling sedikit
8 (delapan) orang tenaga teknis kefarmasian;
c. 4 (empat) orang apoteker di rawat inap yang dibantu oleh paling sedikit 8
(delapan) orang tenaga teknis kefarmasian;
d. 1 (satu) orang apoteker di instalasi gawat darurat yang dibantu oleh minimal 2
(dua) orang tenaga teknis kefarmasian;
e. 1 (satu) orang apoteker di ruang ICU yang dibantu oleh paling sedikit 2 (dua)
orang tenaga teknis kefarmasian;
f. 1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator penerimaan dan distribusi yang dapat
merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan
dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan dengan
beban kerja pelayanan kefarmasian Rumah Sakit; dan
g. 1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator produksi yang dapat merangkap
melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu
oleh tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja
pelayanan kefarmasian Rumah Sakit.

Pasal 33
1. Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat
(1) huruf c sama dengan jumlah tempat tidur pada instalasi rawat inap.
2. Kualifikasi dan kompetensi tenaga keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.

29
Tabel 2.8
Perbandingan Jumlah dan Kualifikasi Ketenagaan Di RSUD Kudungga, Sangatta
Dibandingkan dengan Permenkes 56 Tahun 2014
Data Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta Tahun 2016

NO Nama Pendidikan Jumlah

1 Dokter Spesialis 23
2 Dokter Umum 17
3 Dokter Gigi 4
4 Paramedis Perawatan 123
5 Bidan 38
6 Farmasi 17
7 Pascasarjana 12
8 Sarjana Kesehatan Masyarakat 5
9 Tenaga Gizi 5
10 Tenaga Keterapian Fisik 22
11 Teknisian Medis 7
12 Sarjana 31
13 Sarjana Muda 15
14 SLTA 51
15 SLTP 15
16 SD 3
Sumber : Data Sekunder RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2016
Tabel 2.9
Perbandingan Jumlah dan Kualifikasi Ketenagaan Di RSUD Kudungga, Sangatta
Dibandingkan dengan Permenkes 56 Tahun 2014 Data Pegawai Rumah Sakit Umum
Daerah Sangatta

30
No. Kualifikasi Standar Ketersediaan Kebutuhan Keterangan

Pelayanan Medik
Umum

1. Dokter umum 12 14 Memenuhi standar

2. Dokter Gigi 3 3 Memenuhi standar

Pelayanan Medik
Dasar

Dokter Spesialis
1 3 3 0 Memenuhi Standar
Penyakit Dalam

Dokter Spesialis Belum memenuhi


2 3 2 1
Bedah Standar

Dokter Spesialis Belum memenuhi


3 3 2 1
Anak Standar

Dokter Spesialis Belum memenuhi


4 3 2 1
Obgyn Standar

Pelayanan Medik Spesialis Penunjang

No Kualifikasi Standar Ketersediaan Kebutuhan Keterangan

Dokter Spesialis Belum memenuhi


1 2 1 1
Radiologi Standar

Dokter Spesialis Belum memenuhi


2 2 1 1
Patologi Klinik Standar

Dokter Spesialis Belum memenuhi


3 2 1 1
Anestesi Standar

Dokter Spesialis Belum memenuhi


4 2 0 2
Patologi Anatomi Standar

31
Dokter Spesialis Belum memenuhi
Rehabilitasi 2 0 2 Standar
5
Medik

Dokter Spesialis Untuk Setiap Jenis Pelayanan Medik Spesialis Lain

No Kualifikasi Standar Ketersedian Kebutuhan Keterangan

1 Dokter Spesialis
1 2 - Memenuhi Standar
THT

2 Dokter Spesialis 1 1 - Memenuhi Standar


Jiwa

3 Dokter Spesialis
Kulit dan 1 3 - Memenuhi Standar
Kelamin

4 Dokter Spesialis 1 1 - Memenuhi Standar


Mata

5 Bedah Digestif 1 1 - Terpenuhi

6 Dokter Spesialis
1 1 - Memenuhi Standar
Paru

7 Dokter Spesialis
1 1 - Memenuhi Standar
Saraf

8 Dokter Spesialis
Bedah
anak,Bedah
saraf, bedah
Plastik,Bedah
Ortopaedy,Bed 1 0 1 Belum Memenuhi Standard
ah
urologi,Bedah
Onkologi,
Spesials Gizi
Klinik

Dokter Subspesialis untuk Setiap Jenis Pelayanan Medik Subspesialis

32
No Kualifikasi Kebutuhan Ketersediaan Kekurangan Keterangan

Dokter Sub
1 Spesialis 1 1 Memenuhi Standar
Penyakit Dalam

Dokter Sub Belum Memenuhi


2 1 -
Spesialis Bedah standar

Dokter Sub Belum Memenuhi


3 1 -
Spesialis Anak standar

Dokter Sub Belum Memenuhi


4 1 -
Spesialis Obgyn standar

Dokter Sub Belum Memenuhi


5 1 -
Spesialis Mata standar

Dokter Sub Belum Memenuhi


6 1 -
Spesialis THT standar

Dokter Spesialis
7 1 2 Memenuhi Standar
Gigi Mulut

33
BAB III
UNIT PENUNJANG MEDIK RADIOLOGI

A. Organisasi dan Manajemen Unit


1. Visi
Visi Instalasi Radiologi di Rumah Sakit Umum Daerah Kudunga Kutai Timur
adalah “Menjadi pusat pelayanan penunjang yang terbaik di Sangatta”
Tabel 3.1
Uji Check List Pernyataan Visi Unit Radiologi
RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2016

No Pernyataan Uji Ya Tidak


1. Apakah pernyataan visi memberikan gambaran √
yang jelas dari kondisi ideal organisasi di masa
datang ?
2. Apakah pernyataan visi memiliki pengaruh √
dan menantang ?
3. Apakah pernyataan visi bersifat singkat dan √
mudah dimengerti ?
4. Apakah pernyataan visi bersifat menarik bagi √
karyawan, pelanggan, dan stakeholder rumah
sakit ?
5. Apakah pernyataan visi bersifat tetap √
sepanjang waktu, selalu up to date ?
Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2016

Berdasarkan pertanyaan uji pada tabel di atas, dapat dilakukan analisis sederhana
mengenai visi Unit Radiologi RSUD Kudungga Sangatta yakni :
a. Visi tersebut belum memberikan gambaran yang jelas dari kondisi ideal yang ingin
dicapai RS yaitu untuk Menjadi Pusat Layanan Penunjang yang terbaik di Sangatta.
Seharusnya di jelaskan sebagai Menjadi Pusat Layanan Radiologik yang terbaik di
Sangatta.
b. Visi tersebut kurang memberikan pengaruh dan menantang karena tidak adanya
target pencapaian tertentu. Tidak adanya penetapan target waktu membuat
pencapaian visi menjadi sulit untuk diukur.
c. Kalimat Visi yang hanya terdiri dari 1 kalimat (7 Kata) cukup pendek namun mudah
untuk dimengerti.

34
d. Visi tersebut bersifat menarik bagi karyawan, pelanggan, dan stakeholders. Dengan
visi ini maka dapat menjadi sumber motivasi untuk bekerja dengan baik.
e. Visi tersebut bersifat tetap sepanjang waktu. Karena visi tersebut dapat berlaku kapan
saja, tetapi tetap saja dapat di up to date sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit.

2. Misi
Misi Unit Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga kutai Timur adalah
:
a. Melayani pemeriksaan radiodiagnostik dengan cepat, tepat, ramah dan informatif
b. Menjalin kerjasama dengan instalasi terkait
c. Memelihara peralatan radiologi agar berfungsi optimal
d. Meningkatkan mutu SDM Radiologi

Tabel 3.2
Uji Check List Pernyataan Misi Unit Penunjang Medik Radiologi
RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2016

No. Pernyataan Uji Ya Tidak


1. Apakah pernyataan misi menyatakan secara jelas tentang √
manfaat kehadiran organisasi ?
2. Apakah pernyataan misi telah jelas sehingga semua √
karyawan dalam organisasi dapat melihat bagaimana
mereka dapat berkontribusi ?
3. Dapatkah misi itu bertahan terhadap perubahan- √
perubahan dalam administrasi ?
4. Apakah pernyataan misi itu mampu menjawab
pertanyaan tentang : siapa kita, apa dan untuk siapa kita √
melakukan itu, dan mengapa itu penting ?

Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2016


Dari tabel di atas dapat dibuat analisis sederhana mengenai misi RSUD
Kudungga, Sangatta :
a. Misi harus menyatakan secara jelas tentang manfaat kehadiran organisasi. Misi Unit
Radiologi RSUD Kudungga sudah menjelaskan secara nyata manfaat yang ingin
dihadirkan oleh organisasi ini yaitu ingin memberikan pelayanan pemeriksaan
diagnostic dengan cepat, tepat, ramah dan informatif.
b. Pernyataan Misi organisasi juga sudah jelas karena ada 4 tujuan misi yang ingin
dicapai.
35
c. Pernyataan misi juga sudah cukup luas mengakomodir perkembangan organisasi di
masa yang akan datang dengan tetap berfokus pada kondisi organisasi saat ini.
d. Pernyataan misi sudah mampu menjawab pertanyaan tentang: siapa kita, apa dan
untuk siapa kita melakukan itu, dan mengapa itu penting. Dalam hal ini Unit
Radiologi RSUD Kudungga, telah menunjukan telah memberikan memberikan
arahan kepada semua staff bagian radiologi dalam rangka memberikan pelayanan
pemeriksaan radiologi agar bekerja dengan cepat,tepat, ramah dan informative
kepada seluruh instalasi yang berhubungan dengan bagian radiologi.

B. Tujuan Pelayanan Radiologi


Meningkatkan kualitas dan produktifitas pelayanan radiologi berpedoman pada
kebijakan rumah sakit dengan sasaran :
1. Meningkatkan pelayanan radiologi.
2. Meningkatkan kemitraan yang saling menguntungkan.
3. Perkembangan jenis pelayanan sesuai dengan keperluan dan kemajuan IPTEK.
4. Meningkatkan management radiologi dan kompetensi SDM.

Tabel 3.3
Uji Check List Pernyataan Tujuan Unit Penunjang Medik Radiologi
RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2016

No. Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah tujuan yang ditetapkan mendukung misi √
dan sasaran ?
2 Apakah tujuan yang ditetapkan itu merefleksikan √
secara spesifik pencapaian yang diinginkan ?
3 Apakah kemajuan pencapaian suatu tujuan dapat √
diukur?
4 Apakah tujuan yang ditetapkan bersifat agresif √
menantang, namun realistis dan dapat dicapai
dalam periode perencanaan dan sumber-sumber
daya yang tersedia
5 Apakah tujuan yang ditetapkan menyatakan suatu √
hasil, bukan suatu aktivitas ?
6 Apakah ada batas waktu untuk pencapaian tujuan √
tersebut?
7 Apakah telah ditetapkan penanggungjawab √
pencapaian tujuan ?

36
8 Apakah pencapaian tujuan akan memimpin √
kepada pencapaian sasaran?
9 Apakah telah ditetapkan paling sedikit satu tujuan √
untuk setiap sasaran yang dirumuskan ?
10 Apakah seseorang yang tidak akrab dengan unit √
anggaran (atau program/sub program) memahami
maksud dari tujuan yang ditetapkan ?
Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2016

Berdasarkan tabel di atas dapat dilakukan analisis sederhana mengenai tujuan


Unit Instalasi Radiologi :
1. Tujuan Unit Instalasi Radiologi sudah mendukung misi yang telah ditetapkan.
Meningkatkan kualitas dan produktifitas pelayanan radiologi. Dengan memberikan
jalan meningkatkan pelayanan Radiologi, meningkatkan kemitraan yang saling
menguntungkan ,mengikuti perkembangan jenis pelayanan sesuai dengan keperluan
dan kemajuan iptek, meningkatkan management radiologi dan kompetensi SDM.
2. Tujuan yang ditetapkan telah merefleksikan secara spesifik pencapaian yang ingin
dicapai yaitu meningkatkan kualitas dan produktifitas pelayanan radiologi ke para
pelanggan.
3. Kemajuan pencapaian tujuan ini dapat diukur karena dapat dinilai baik secara
kuantitatif maupun kualitatif. Dalam pernyataan tujuan tersebut peningkatan kualitas
dan produktifitas dapat tercapai dengan meningkatkan pelayanan , dengan kemitraan,
dengan mengikuti perkembangan iptek dengan didukung management dan SDM yang
baik.
4. Tujuan unit radiologi untuk meningkatkan kualitas dan produktifitas pelayanan
radiologi adalah tujuan yang agresif dan menantang namun tetap realistis dan dapat
dicapai dalam suatu periode perencanaan tertentu, meskipun periode tersebut tidak
dicantumkan dalam tujuan ini.
5. Kalimat yang digunakan dalam pernyataan tujuan yang ditetapkan unit radiologi masih
menyatakan suatu aktivitas yang ingin dilakukan dan bukan merupakan pernyataan
akan hasil yang ingin dicapai.
6. Tidak ada batas waktu yang tertera dalam pernyataan tujuan Unit Radiologi RSUD
Kudungga, Sangatta.
7. Tujuan Unit Radiologi menggambarkan tujuan yang sangat umum sehingga tidak dapat
ditetapkan penanggung jawab secara khusus.

37
8. Unit Radiologi RSUD Kudungga, Sangatta telah menetapkan sasaran secara jelas, dan
tujuan yang telah ditetapkan ini diyakini akanmenuju pada pencapaian sasaran yang
diharapkan. Tujuan dan sasaran pada akhirnya akan berujung pada hasil yang terkait.
9. Unit Radiologi telah menetapkan sasaran yang ingin dicapai. Tujuan yang telah
ditetapkan bukan merupakan perumusan dari sasaran.
10. Tujuan yang ditetapkan olehUnit Radiologi RSUD Kudungga, Sangatta sudah cukup
jelas sehingga mudah dimengerti bahkan oleh orang yang tidak akrab dengan unit
anggaran (atau program/subprogram) sekalipun.

C. Motto
Motto Instalasi Radiologi di Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga, Sangatta
adalah“Prioritas Kami adalah Kepuasan pelanggan (pasien) ”

D. Struktur Organisasi Unit Penunjang Medik Radiologi RSUD Kudungga, Sangatta

38
Direktur
RSUD Kudungga Kutai Timur
dr. H. Bahrani

Staf Medis Radiologi Kepala Instalasi Radiologi


dr. H. Ali Ashari, Sp.Rad dr. H.Ali Ashari, Sp.Rad

Koord. Radiografer
Hastati, Amd.Rad

Penanggung jawab Radiografer PenanggungJawab Penanggung


Prosesing / Kamar gelap 1. Hastati, Amd.Rad USG jawab
2. Muliati, Amd.Rad Administrasi
Radiologi
3. AbdulKarim, Amd.Rad
4. Fanny R.A Amd.Rad
5. Aldi Zadri, Amd. Rad
6. Suhartini, Amd.Rad
7. Pajaruddin, Amd.Rad

Keterangan:
: Garis Komando
Bagan 3.1
Struktur Organisasi Unit Penunjang Medik Radiologi
RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2016

Analisis:
Dari bagan diatas dapat diketahui bahwa :
1. Dalam menjalankan tugasnya sebagai penanggungjawab Rumah Sakit, Khususnya
dalam pelayanan Radiologi Direktur dibantu oleh seorang Kepala Instalasi
Radiologi.
2. Kepala Instalasi Radiologi mempunyai tanggung jawab yang besar dalam unit
Radiologi. Namun dalam pelaksanaan tugas nya selain sebagai kepala Instalasi
Radiologi juga terlibat sebagai Staff Medis Radiologi dalam pelaksanaan kegiatan
unit Radiologi . Hal ini dikarenakan cuma ada 1 dokter spesialis Radiologi yang juga
sebagai Kepala Instalasi Radiologi.

39
3. Koordinator Radiografer bertanggung jawab langsung kepada kepala Instalasi
Radiologi. Seorang Radiografer bertugas mengkoordinasikan dan memonitor para
penanggung jawab Prosesing/Kamar gelap, Penanggung Jawab USG, penanggung
Jawab Administrasi Radiologi, dan para radiografer. Namun dalam kenyataannya di
dalam unit instalasi Radiologi RSUD Kudungga, Koordinator Radiografer juga
secara aktif bertugas sebagai staff radiografer, penanggung jawab administrasi, dan
penanggung jawab Prosesing, sehingga mempunyai banyak tugas yang harus
dilakukan.
4. Penanggungjawab administrasi bertanggungjawab melaksanakan pelayanan
administrasi untuk melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap semua kegiatan
pemeriksaan. Namun mereka juga sering melakukan kegiatan pemeriksaan pasien di
ruang pemeriksaan ataupun di kamar gelap.
5. Penanggungjawab pemeriksaan bertanggungjawab dalam hal pemeriksaan yang
dilakukan terhadap pasien. Mempersiapkan pasien, obat dan peralatan untuk setiap
jenis pemeriksaan yang akan dilakukan. Selain bertanggungjawab terhadap
pemeriksaan juga sering melakukan kegiatan pelayanan administrasi dan pelayanan
dalam kamar gelap.
6. Penanggungjawab Kamar Gelap bertanggung jawab dalam hal menyiapkan kaset,
melakukan pemprosesan film, penggantian cairan film dan kebersihan kamar gelap.

E. Tugas Pokok dan Fungsi Unit Radiologi


1. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Radiologi
Hasil Kerja:
a. Membuat dan mengevaluasi prosedur pelayanan radiologi, mengevaluasi
kegiatan pelayanan radiologi, meliputi: pelaksanaan dan hasil pemeriksaan
radiodiagnostik.
b. Merencanakan sumber daya untuk pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi
kebutuhan sumber daya yang dipergunakan , membuat laporan realiasasi volume
kegiatan pelayanan radiologi, sebagai dasar perencanaan, mengolah data menjadi
informasi sebagai penunjang pengambilan keputusan manajemen.

Uraian Tugas:
a. Menyusun Sistem Dan SPO tentang:
1) Pedoman Pelayanan Radiologi di Instalasi Radiologi

40
2) Standar pemeriksaan radiodiagnostik.
3) Pengelolaan administrasi di Instalasi Radiologi
4) Prosedur kerja dengan pesawat x-ray dan bahaya radiasi.
b. Kepala Instalasi memimpin kegiatan di Instalasi Radiologi atas pelaksanaan dan
hasil pelaksanaandan hasil pemeriksaan radiodiagnostik.
c. Perencanaan Pengembangan Instalasi Radiologi sesuai dengan perkembangan
teknologi kedokteran.
d. Kepala Instalasi bertanggung jawab untuk mempertahankan program kontrol mutu
Instalasi Radiologi
e. Bertanggung jawab memberikan rekomendasi dan penetapan pelayanan Radiologi
dan diagnostik imaging di luar rumah sakit.
f. Bertanggung jawab untuk memantau dan mereview sesuai pelayanan Radiologi dan
diagnostik imaging.
g. Menyusun rencana kerja di Instalasi Radiologi dengan menganalisa rencana dan
hasil kerja tahun sebelumnya, penyeleksi kegiatan yang akan datang.
h. Membuat rencana kebutuhan tenaga.
i. Menilai dan mengendalikan pelaksanaan tugas staf melalui staf melalui laporan atau
memeriksa langsung hasil kerja staf.

Tanggung Jawab:
a. Ketepatan dan kesesuaian rencana dan tatakerja di Instalasi Radiologi
b. Ketepatan dan kebenaran pelalsanaan kegiatan:
1) Pemeriksaan radiodiagnostik
2) Ketepatan hasil pemeriksaan radiodiagnostik
3) Ketepatan pelayanan radiologi
c. Ketepatan dan kesesuaian rencana kebutuhan sumber daya dengan realisasi
d. Kebenaran dan ketepatan laporan baik di Instalsi Radiologi maupun untuk dikirim
ke rekam medik setiap bulan
e. Kebenaran laporan realisasi terhadap perencanaan atau target yang ditetapkan

Wewenang :
a. Menilai, menegur, memberi sanksi dan motivasi bawahan di Instalasi Radiologi
b. Mengatur rencana kegiatan penyelenggaraan Instalasi Radiologi
c. Meminta arahan dari direktur
d. Meminta masukan dari bawahan dan unit keja lain yang terkait

41
e. Memberi saran dan pertimbangan kepada direktur
f. Menandatangani note dinas dan laporan Instalasi Radiologi.

Syarat Jabatan:
a. Dokter Spesialis Radiologi
b. Bersertifikat Pelatihan Proteksi Radiasi
c. Memiliki dedikasi dan loyalitas kerja yang tinggi dalam pelayanan radiologi.

2. Nama Jabatan : Koordinator Radiografer


Hasil Kerja:
Membantu penuh kepala Instalasi didalam segala pelaksanaan kegiatan
radiologi baik didalam merencanakan kegiatan maupun mengevaluasi pelaksanaannya.
Uraian Tugas:
a. Ikut menyusun sistem dan SPO tentang:
1) Pedoman pelayanan radiologi di Instalsi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah
Kudungga kutai Timur.
2) Standar pemeriksaan radiodiagnostik
3) Pengelolaan admininstrasi di Instalasi Radiologi
4) Prosedur Kerja dengan pesawat x-ray dan bahaya Radiasi
b. Membuat dan mengevaluasi system pemeriksaan pasien rawat jalan dan rawat inap.
c. Mempersiapkan guna melakukan pemeriksaan sesuai dengan jenis pemeriksan dan
prosedur yang telah ditetapkan.
d. Bertanggung jawab mengawasi management administrasi Instalasi Radiologi.
e. Mengatur posisi Pasien dan obyek yang akan dibuat radiografi.
f. Mengarahkan pengaturan penyinaran radiasi secara tepat.
g. Melakukan proteksi yang benar
h. Menjaga sikap selama pemeriksaan
i. Mengatur ketepatan waktu dalam melakukan posotion.
j. Merencanakan dan mengevaluasi system dan prosedur selama dalam pemeriksaan.
k. Memberikan kebenaran tentang tindakan pemeriksaan sesuai dengan surat
permintaan.
l. Membuat dan menyajikan laporan kegiatan pelayanan radiologi tentang tentang
pelayanan rawat jalan dan rawat inap kepentingan management maupun pihak lain
yang berkepentingan.

42
m. Merencanakan sumber daya yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan pelayanan
radiologi di Instalasi Radiologi.
n. Membandingkan dengan target yang di tetapkan.
o. Membuat uraian staf
p. Mengawasi terhadap pelaksanaan kegiatan radiologi
q. Membuat, memeriksa dan menandatangani surat sesuai dengan kebutuhan,
r. Menyelesaikan masalah yang timbul di lingkungan Instalasi Radiologi, sehubungan
dengan kegiatan pelayanan yang tidak dapat diselesaikan oleh staf.
s. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung atau yang terkait
dengan kegiatan instalasi radiologi.

Tanggung Jawab:
a. Ketepatan kesesuaian rencana dan tata kerja di Instalsi Radiologi.
b. Ketepatan kebenaran pelaksanaan kegiatan meliputi:
1) Pelayanan pemeriksaan radiodianostik
2) Pencatatan dan pengelolaan administrasi
3) Pengambilan dan penyimpanan hasil pemeriksaan radiodiagnostik.
c. Kebenaran dan ketepatan laporan baik harian maupun bulanan.
d. Kebenaran laporan realisasi terhadap perencanaan atau target yang ditetapkan.

Wewenang:
a. Menilai dan menegur dan motivasi staf di Instalasi Radiologi
b. Membantu mengatur rencana kegiatan pnyelenggaraan di Instalasi Radiologi
c. Meminta arahan dari Kepala Instalasi Radiologi
d. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
e. Membantu dalam membuat rencana anggaran tahunan maupun rutin bulanan.
f. Menandatangani surat nota dinas, laporan dan jadwal dinas
g. Mengatur jadwal dinas staf Radiologi demi kelancaran penyelenggaraan Radiologi

Syarat Jabatan:
a. Radiografer Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga kutai Timur
b. Bersertifikat Pelatihan Proteksi Radiasi.
c. Memiliki dedikasi dan loyalitas kerja yang tinggi dalam pelayanan Radiologi

43
3. Nama Jabatan : Dokter Spesialis Radiologi
Hasil Kerja:
Ikut bertanggung jawab di dalam segala pelaksanaan pemeriksaan
radiodiagnostik pelayanan rutin maupun pelayanan gawat darurat selama 24 jam.
Uraian Tugas:
a. Dokter ahli radiologi adalah dokter yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
pemeriksaan radiografi kegawatdaruratan selama 24 jam.
b. Jika dokter jaga on site berhalangan, maka dokter jaga sebagai penggantinya.
c. Daftar jaga on site bagi dokter hari senin sampai dengan hari sabtu jam 07.00-
14.00.
d. Sedangkan daftar jaga (on call) untuk dokter tersebut pada hari senin sampai
dengan sabtu diluar jam kerja pukul 14.00 sampai dengan keesokan harinya.

Tanggung Jawab:
a. Kebenaran dan ketepatan dari hasil pemeriksaan radiodiagnostik
b. Bertanggung jawab atas sistem pelayanan radiodignostik gawat darurat selama 24
jam.
c. Bertanggung jawab kepada kepala Instalasi Radiologi.

Wewenang:
a. Memberi masukan atau saran seta pertimbangan kepada kepala instalsi Radiologi.
b. Meminta arahan dari kepala Instalasi radiologi
c. Berkordinasi dengan kepala Instalasi Radiologidan seluruh staf radiologi.

Syarat Jabatan:
a. Dokter spesilais Radiologi
b. Bersertifikat pelatihan Pelayanan Radiologi
c. Memiliki dedikasi dan loyalitas kerja yang tinggi dalam pelayanan Radiologi.

F. Deskripsi Fisik dan Bangunan Unit Radiologi


1. Letak Unit Radiologi
Unit Radiologi Rumah Sakit Umum Kudungga Sangatta, letaknya
dipertengahan antara ruangan UGD dan ICU, , dimana sesuai dengan Standar Ruangan
Radiologi KEPMENKES No. 1014 Tahun 2008 bahwa persyaratan Ruangan untuk

44
Radiologi hendaknya mudah dijangkau oleh UGD, ICU, Kamar Bedah dan ruangan
lainnya. Instalasi Radiologi letaknnya berada di belakang instalasi UGD dan terdapat
pintu tembus dari ruangan UGD ke Ruangan Radiologi di samping sebelah kanan
dinding ruangan Instalasi Radiologi menuju ruangan ICU.
Ruangan USG dan ruang Foto Panoramik terpisah dengan ruangan Instalasi
Radiologi dengan jarak yang cukup jauh sekitar 30 meter, hal ini cukup menyulitkan
dokter spesialis radiologi, petugas radiografer dan pasien yang memerlukan pelayanan
USG dan Foto Panoramik karena harus berpindah-pindah tempat. Namun kedepannya
Ruang Instalasi Radiologi RSUD Kudungga Sangatta, akan disatukan menjadi satu
tempat setelah dilakukan rehab terhadap gedung Instalasi Radiologi dan juga
dikarenakan akan diadakannya penambahan alat CT Scan 64 Slides yang akan
dipergunakan pada tahun ini.

Gambar 3.1
Denah Letak Unit Radiologi RSUD Kudungga Sangatta

4.8 m
1.54 m 1.30 m 0.96 m A. Ruang Ganti Baju
B. Pintu Ruang
A Radiologi
B
C. Meja Pemeriksaan
D D. Stand Kaset 1
E. Stand Kaset 2
E F. Pesawat Dental
C K G. Ruang Operator
4.8 m
H. Tempat Kaset
22cm
5.8 m I. Automatic
85cm Processing
72cm J. Ruang Kamar Gelap
F K. Alat Rontgen
197 cm
7,37 m

2,57 m
H
I
J 2.82 m

1.97 m

45
Ruang unit penunjang medik radiologi terdiri atas : Ruang Administrasi dan loket
pendaftaran, Ruang tunggu, Ruang jaga petugas PPR/radiografer, Kamar ganti, Kamar
USG, Kamar Gelap, Ruang Pemeriksaan X-Ray, Kamar mandi/WC, Dapur kecil dan
Gudang.
Namun di Instalasi Radiologi RSUD Kudungga Sangatta, belum terdapat ruangan
Administrasi dan loket pendaftaran. Sehingga untuk ruang administrasi masih digunakan
ruangan operator yang juga difungsikan sebagai tempat menyimpan data dan pembuatan
pelaporan. Tidak terdapat loket pendaftaran untuk instalasi radiologi , karena pendaftaran
telah dilakukan di loket pendaftaran poli dan pendaftaran IGD.
Di Unit penunjang medik radiologi belum mempunyai ruangan untuk Kepala
Instalasi radiologi dan kepala Koordinator radiografer radiologi, sehingga petugas
berkumpul diruangan ruang jaga petugas PPR/Radiografer.
Lantai unit penunjang medik radiologi adalah tegel dengan ukuran 40 cm x 40
cm. Luas ruangan unit penunjang medik adalah ± 35,37 m2 dengan panjang 7,37 m dan
lebar 4,8 m.
Standar Ruangan Radiologi menurut KMK No. 1014 Tahun 2008 dengan
persyaratan ruangan sebagai berikut :
a. Letak unit/instalasi radiologi hendaknya mudah dijangkau dari ruangan Gawat
Darurat, perawatan ICU, Kamar Bedah dan ruangan lainnya
b. Disetiap unit radiologi dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran lainnya
c. Suhu ruang pemeriksaan 20-24 ̊ C dan kelembaban 40-60 %
d. Suhu dan alat sesuai kebutuhan alat tersebut
Berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara diperoleh bahwa unit penunjang
medik radiologi RSUD Kudungga, Sangatta letaknya sudah berdekatan dengan Unit
Gawat Darurat yaitu di belakang unit radiologi, ruangan perawatan ICU, namun letaknya
berjauhan dengan poliklinik (rawat jalan). Sedangkan untuk alat pemadam kebakaran di
tiap ruangan belum tercapai karena alat pemadam terletak diluar gedung, yakni terletak
dilorong - lorong rumah sakit. Sedangkan untuk suhu dan alat sudah sesuai dengan
kebutuhan, suhu ruang pemeriksaan sesuai standar (20-24 ̊C).
Tabel 3.4
Perbandingan antara Standar Ruangan pada Unit Penunjang Medik Radiologi menurut
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1014/MENKES/SK/XI/2008 dengan Kondisi
Ruangan Unit Penunjang Medik Radiologi
RSUD Kudungga Sangatta Tahun 2016

46
No Kriteria Standar Ruangan Kondisi Ruangan Keterangan
Radiologi KMK RI Radiologi RSUD
No 1014/MENKES/ Kudungga
SK/XI/2008
1. Ketebalan Bata merah dengan Dinding pada Dinding sudah
dinding ketebalan 25 cm dan ruangan unit sesuai dengan
kerapatan jenis 2,2 radiologi persyaratan
g/cm³ atau beton menggunakan bata KMKRI No 1014
dengan ketebalan 20 merah dengan tahun 2008
cmatau setara dengan ketebalan 25 cm
2 mm timah hitam dan kerapatan jenis
(Pb) sehingga tingkat 2,2 g/cm³ atau
radiasi disekitar beton dengan
ruangan pesawat ketebalan 20 cm
sinar X tidak
melampaui batas
dosis 1 mSv/tahun
(satu millisievert per
tahun)

2. Pintu a. Pintu ruangan a. Pintu pada a. Pintu ruangan


pesawat Sinar-X ruangan pemeriksaan
Ray dilapisi dengan pemeriksaan sudah sesuai
timah hitam dengan Sinar-X Ray dengan
ketebalan tertentu dilapisi dengan persyaratan
sehingga tingkat timah hitam KMKRI No
radiasi di sekitar dengan ketebalan 1014 tahun
ruangan pesawat tertentu 2008
sinar-X tidak
melampaui nilai
batas dosisi 1
mSv/tahun

b. Ventilasi setinggi 2 b. Tidak ada b. Ventilasi sudah


meter dari lantai Ventilasi dalam sesuai
sebelah luar agar Ruangan persyaratan
orang di luar tidak pemeriksaan KMK RI No
terkena paparan 1014 tahun
radiasi 2008

c. Di atas pintu c. Di atas pintu c. Di atas pintu


masuk ruang masuk ruang sudah terpasang
pemeriksaan sudah pemeriksaan lampu merah
terpasang lampu dipasang lampu sesuai dengan
merah yang merah yang persyaratan
menyala pada saat menyala pada KMK RI No
pesawat saat pesawat 1014 tahun
dihidupkan sebagai dihidupkan 2008
tanda sedang sebagai tanda
47
dilakukan sedang dilakukan
penyinaran (lampu penyinaran
peringatan tanda (lampu
bahaya radiasi) peringatan tanda
bahaya radiasi)

3. Lantai a. Lantai untuk ruang a. Lantai di ruang a. Lantai tidak


radiologi dan radiologi tidak menyerap air
koridor terbuat dari menyerap air dan dan tahan
tegel halus tahan terhadap terhadap cairan
berwarna putih cairan processing
prosessing. sudah sesuai
dengan
persyaratan
KMK RI No
1014 tahun
2008

b. Lantai diruang b. Lantai di ruang b. Lantai tidak


radiologi radiologi tidak licin dan sudah
merupakan lantai licin dan mudah sesuai dengan
yang tidak mudah dibersihkan persyaratan
menyerap air KMK RI No
1014 tahun
2008

4. Jenis dan a. Ukuran Ruang a. Ukuran ruang a. Ukuran ruang


ukuran penyinaran X-Ray penyinaran X- penyinaran X-
ruangan sesuai kebutuhan/ Ray 7,38 m (p) x Ray sudah
besar alat >125Kv 4,8 m (l) x 3 m sesuai dengan
ukuran ruang min. (t) syarat KMK RI
6,5 m (p) x 4m(l)x No 1014 tahun
2,8m(t) 2008

b. Ukuran Ruang b. Ukuran Ruang b. Ukuran ruang


USG minimal 4 m USG 4 m (p) x USG cukup
(p) x 3 m (l)x 2,7 2,8 m (l) x 3 m memenuhi
m (t) (t) syarat

c. WC ada di ruang c. Ada beberapa c. WC memenuhi


fluoroskopi dan WC yaitu di standar
USG ukuran samping gedung persyaratan
minimal 1,5 m (p) Instalasi
x 1 m (l) x 2,7 m Radiologi
(t)
d. Gudang untuk film d. Tidak ada d. Gudang belum
dan non film gudang, dsbnya. memenuhi
sesuai dengan standar
kebutuhan persyaratan

48
e. Kamar gelap d. Kamar gelap d. Kamar gelap
terdiri daerah terdiri daerah dan ukurannya,
basah dan kering, basah dan kering lantai, dinding ,
ukuran sebaiknya menyatu jadi dan pintu masuk
memanjang satu tempat kamar gelap
dengan ukuran 2 dengan ukuran sudah
m(p) x 1,5 m(l) x 2,4 m (p) x 1,97 memenuhi
2,8 m(t) 3 m (l) x 3 m (t) persyaratan
- lantai tidak - lantai keramik namun syarat
menyerap air, tahan tidak menyerap daerah basah
terhadap cairan air,tahan terhadap dan daerah
processing dan cairan processing kering masih
tidak licin dan tidak licin tercampur
- dinding berwarna - dinding dari menjadi satu
cerah, tidak keramik berwarna belum terpisah
menyerap air, putih dan tidak dan belum
dilengkapi dengan menyerap air memenuhi
exhaust fan kedap - pintu masuk syarat karena
cahaya kedap cahaya, ada beberapa
- pintu masuk kedap kelengkapan kelengkapan
cahaya, daerah basah yang belum ada
kelengkapan daerah (gantungan film dan belum
basah (safe light, dan film hanger) memenuhi
film hanger, lemari, - kelengkapan standar KMK
dan meja kerja) daerah kering RI No 1014
- kelengkapan daerah (alat pengering, tahun 2008
kering (alat viewing box film)
pengering, viewing
box film)

Sumber : Data Sekunder RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2016

Dari data tabel di atas, informasi yang dapat kita peroleh dari unit penunjang
medik radiologi yaitu bahwa masih ada beberapa kondisi/keadaan ruangan yang belum
memenuhi standar kemenkes untuk unit radiologi yang ideal baik dari seperti belum
terpisahnya ruangan gelap untuk daerah basah dan daerah kering dan masih terpisahnya
ruangan untuk pemeriksaan USG dan Panoramik yang terpisah cukup jauh. Namun,
sudah ada beberapa item yang memenuhi syarat menurut KMK seperti seperti ketebalan
dinding, keadaan pintu, ventilasi dan ukuran ruangan.

Tabel 3.5
Analisis Kesesuaian Standar Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1014/MENKES/SK/XI/2008 dengan Kondisi Daftar Inventaris Unit Penunjang Medik
Radiologi RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2016

49
No Peralatan Standar Jumlah Alat Kondisi Ket
1. USG Memenuhi
- USG 3 1 Unit 1 Unit Baik Standar
dimensi
2. X-Ray BMI 1 Unit 1 Unit Baik Memenuhi
Standar
3. Mobile X-Ray 1 Unit 1Unit Baik Memenuhi
Standar
4. Dental X-Ray 1 Unit 1Unit Baik Memenuhi
Standar
5. Panoramic X 1 Unit 1 unit Baik Memenuhi
Ray Standar
6. Peralatan Sesuai Ada Baik Memenuhi
Proteksi kebutuhan Standar
Radiasi
7. Perlengkapan Sesuai Ada Baik Memenuhi
Proteksi Radiasi kebutuhan Standar
8. Kamar gelap : 1 Unit 1 Unit Baik Memenuhi
Standar
Automatic film - -
processing

Sumber : Data sekunder RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2016

H. Deskripsi Kegiatan Pelayanan Unit Penunjang Medik Radiologi Rumah Sakit


Umum Daerah Kudungga, Sangatta Kutai Timur
Unit Penunjang Medik Radiologi RSUD Kudungga, Sangatta bekerja selama 7
hari kerja dalam waktu 24 jam yang terdiri atas 3 shift. Pembagian shift di unit ini diatur
oleh kepala ruangan radiologi. Adapun pembagian shiftnya tersebut dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:

Tabel 3.6.
Pembagian Shift Unit Penunjang Medik Radiologi
RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2016

No. Shift Jam Jumlah Petugas


1. Pagi 08.00 – 14.30 4 orang
2. Siang 14.30 – 20.30 1 orang
3. Malam 20.30 – 08.00 1 orang
Sumber : Data sekunder RSUD Kudungga, Sangatta 2016
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pembagian shift terdiri atas shift
pagi, siang dan malam. Namun terdapat pula shift waktu libur atau di luar jam dinas. Saat
shift pagi pada umumnya terdiri dari 1 orang kepala ruangan, 1 orang tenaga administrasi,

50
2 orang tenaga radiografer .Sedangkan untuk shift sore dan malam terdiri dari 1 orang
petugas yang terdiri atas petugas radiografer.

I. Kinerja kegiatan Unit Penunjang Medik Radiologi RSUD Kudungga, Sangatta

Tabel 3.7
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan di Unit Penunjang Medik Radiologi
Berdasarkan Jaminan Pembiayaan
RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2015

Jenis Jumlah
Bulan Jaminan pasien
Umum Askes sosial SKTM Pihak BPJS
ketiga
Januari 11 0 0 5 2 18
Februari 14 0 1 1 1 17
Maret 12 0 0 5 2 19
April 11 0 0 5 3 19
Mei 12 0 0 5 0 17
Juni 4 0 0 4 2 10
Juli 2 0 0 0 1 3
Agustus 5 0 0 3 0 8
September 1 0 0 4 0 5
Oktober 1 0 0 1 0 2
November 0 0 0 3 0 3
Desember 3 0 0 2 0 5
Total 76 0 1 38 11 126
Sumber : Data Sekunder RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2015
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan pasien rawat
jalan berdasarkan Jenis pembiayaan dapat di ambil kesimpulan bahwa pembiyaan pasien
rawat jalan di dominasi oleh pembayaran pribadi atau disebut pasien umum , kemudian
berturut-turut diikuti oleh pembayaran melalui asuransi atau pihak ketiga,BPJS, dan
SKTM. Namun terdapat kecendrungan penurunan jumlah pasien setiap bulannya.Hal ini
mungkin di karenakan terjadi banyak pasien yang dilakukan pemeriksaan radiologi
adalah pasien yang telah menjalani rawat inap

Tabel 3.8
Jumlah Jenis Kegiatan Radioologi
RSUD Kudungga Sangatta Tahun 2015

NO Jenis Kegiatan Jumlah


RADIODIAGNOSTIK :
1 Foto tanpa bahan kontras 2710
51
2 Foto dengan bahan kontras 84
3 Foto dengan oil film 0
4 Flouroscopi 0
5 Foto Gigi 245
6 C.T. Scan 0
7 Lymphografi 0
8 Angiograpi 0
9 Lain-Lain 0
RADIOTHERAPI :
1 Jumlah Kegiatan Radiotherapi 0
2 Lain-Lain 0
KEDOKTERAN NUKUR :
1 Jumlah kegiatan Diagnosa 0
2 Jumlah kegiatan therapy 0
3 Lain-Lain 0
MAGING/PENCITRAAN :
1 USG 2190
2 MRI 0
3 Lain-Lain 0
Sumber : Data Sekunder RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2015

Dari Jumlah jenis kegiatan Radiologi yang dilakukan oleh Instalasi radiologi
adalah tindakan Radiodiagnostik dengan tindakan Foto Rontgen tanpa bahan kontras
sebanyak 2710 pasien dan diikuti oleh tindakan Imaging atau pencitraan dengan
menggunakan alat Ultra Sonografi (USG) sebanyak 2190 pasien , tindakan foto gigi
sebanyak 245 pasien dan terakhir adalah tindakan Foto Rontgen dengan bahan kontras
sebanyak 84 pasien.

Tabel 3.9
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Unit Penunjang Medik Radiologi
RSUD Kudungga Sangatta Tahun 2015

No. Indikator Pencapaian Standar Ket


1. Waktu tunggu hasil 75 menit ≤ 3 Jam Memnuhi
pelayanan foto (180 menit) Standar
2. Pelaksana ekspertisi Dokter Sp. Rad Dokter Sp. Belum
(21,62%) Rad(100%) memenuhi
standar

52
3. Kejadian kegagalan 1,54 % ≤2% Memenuhi
pelayanan rontgen Standar

Sumber : Data sekunder RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2015


Selama tahun 2015, Unit Penunjang Medik Radiologi RSUD Kudungga, Sangatta
Tahun 2015 sudah ada yang memenuhi pencapaian SPM yaitu waktu tunggu hasil
pelayanan foto kurang dari < 3 jam, dan Indikator Kejadian Kegagalan pelayanan
Rontgen yakni kurang dari 2%, namun indikator pelaksana ekspertisi dokter spesialis
radiologi belum mencaapai standar yang sudah ditetapkan yakni masih mecapai 21,62 %
masih di bawah standard pelayanan minimal radiologi yakni 100%.

J. Sumber Daya Manusia Unit Penunjang Medik Radiologi Rumah Sakit Umum
Daerah Kudungga, Sangatta
Sumber Daya Manusia yang ada pada unit penunjang medik radiologi terdiri dari
:

Tabel 3.10
Jumlah Tenaga Unit Penunjang Medik Radiologi
RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2015

Nama Kualifikasi Jumlah Tenaga Kekurangan


Tenaga Formal Kebutuhan Yang Ada Tenaga
Dan non formal
Kepala Spesialis 1 1 -
Instalasi Radiologi
Radiologi

Dokter Spesialis 2 1 1
Spesialis Radiologi
Radiologi

Pelaksana DIII ATRO 8 7 1


Radiologi /
Radiografer

Pembantu PERAWAT 2 - 2
Pelaksana
Radiologi

Administrasi SMA/SMK 2 - 2

Total 14 9 5
Sumber : Data Sekunder RSUD Kudungga Sangatta Tahun 2015

53
Berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara, data ketenagaan unit penunjang
medik radiologi ada beberapa ketenagaan yang belum memenuhi syarat untuk
Persyaratan tenaga Unit Penunjang Medik Radiologi RS Kelas B berdasarkan PMK No.
1014 Tahun 2008 karena tenaga dokter spesialis Radiologi masih memerlukan satu orang
tenaga spesialis, radiographer kekurangan satu orang tenaga, dan staf perawat dan
adiministrasi masih kekurangan masing-masing dua orang tenaga.

K. Kebijakan-kebijakan Unit Penunjang Medik Radiologi RSUD Kudungga, Sangatta.


1. Pelayanan radiologi dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan.
2. Instalasi Radiologi memberikan pelayanan rutin dan dan pelayanan gawat darurat 24
(dua puluh empat) jam 3 shift yang adekuat, teratur dan nyaman.
3. Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Kutai Timur mempunyai izin
pemanfaatan radiasi radiodiagnostik dan atau sumber radiasi lainnya yang
dikeluarkan oleh BAPPETEN.
4. Pelayanan radiologi yang dapat dilaksanakan di Instalasi Radiologi RSUD Kudungga
Kutai Timur meliputi :
a. Pelayanan Radiodiagnostik
b. USG
5. Instalasi Radiologi dipimpin oleh seorang Dokter Spesialis Radiologi yang memenuhi
kualifikasi.
6. Rancang bangunan dan peralatan yang memenuhi syarat disediakan untuk
mendukung pelayanan radiologi secara efektif dan nyaman.
7. Semua petugas yang bekerja di Instalasi Radiologi harus sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan oleh rumah sakit.
8. Semua petugas Radiologi harus memakai TLD (Thermolumunisensi) pada saat
bertugas dan secara berkala dievaluasi oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan
(BPFK) Surabaya.
9. Pertemuan Berkala dilakukan setiap bulan yang diikuti oleh semua petugas Instalasi
Radiologi.
10. Pelayanan Radiologi tanpa kontras dapat dilaksanakan oleh Radiografer, Ekspertise
oleh Dokter Spesialis Radiologi, Pelayanan radiologi yang menggunakan bahan
kontras dan USG hanya boleh dilakukan oleh Dokter Spesialis Radiologi.
11. Melaksanakan perogram Pendidikan dan pelatihan baik internal maupun eksternal
Rumah Sakit.
54
12. Melaksanakan program Oerientasi umum Rumah Sakit maupun orientasi Khusus
Instalasi Radiologi.
13. Melaksanakan program mutu disertai evaluasi.
14. Petugas Radiologi berkewajiban memberitahukan atau menginformasikan kepada
pasien rawat inap maupun rawat jalan untuk proses rujukan radiologi di luar RSUD
Kudungga Kutai Timur.
15. Melaksanakan program pemeliharaan alat radiologi sesuai dengan prosedur
pemeliharaan alat, kerusakan alat, dan pemanggilan teknisi yang distandarkan oleh
Rumah Sakit.
16. Permintaan barang X-Ray film dan perbekalan penting Instalasi Radiologi
dilaksanakan oleh melalui Logistik Farmasi.
17. Penyimpanan distribusi semua perbekalan Instalasi radiologi dilaksanakan dengan
menggunakan kartu stok opname.

BAB IV
INSTALASI BEDAH SENTRAL (IBS)

A. Organisasi dan Manajemen Unit OK RSUD Kudungga, Sangatta


Unit bedah adalah salah satu bagian pelayanan medik RS yang memberikan
pelayanan bedah kepada pasien yang datang dari poliklinik, poli bedah, bangsal (gawat
darurat ) dan rujukan dari luar yang memungkinkan untuk dilayani di unit.
1. Visi Unit Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD Kudungga,Sangatta.
Visi Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD Kudungga,Sangatta adalah :

55
“ Menjadikan sumber daya instalasi bedah sentral yang modern dengan
manajemen yang bermutu serta didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai
dengan meningkatkan alat kedokteran yang dapat memberikan nilai lebih bagi
pelayanan kesehatan ”.

Tabel 4.1
Uji Check List Pernyataan Visi Unit (IBS)
RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2011

No. Pernyataan Uji Ya Tidak

Apakah pernyataan visi memberikan gambaran yang


1 √
jelas dari kondisi ideal organisasi di masa datang ?
Apakah pernyataan visi memiliki pengaruh &
2 √
menantang ?
Apakah pernyataan visi bersifat singkat & mudah
3 √
dimengerti ?
Apakah pernyataan visi bersifat menarik bagi
4 √
karyawan, Pelanggan & stakeholders ?
Apakah pernyataan visi bersifat tetap sepanjang waktu
5 √
dan selalu Up to date ?
Sumber: Data Primer, Residensi 1 RS Unhas, Tahun 2011

Analisis :

Dari uji checklist yang dilakukan maka pernyataan visi unit Instalasi Bedah
Sentral (IBS) RS Kudungga, Sangatta telah mampu menjawab tantangan yang ada,
namun pernyataan visi tersebut terlalu panjang dan agak sukar dimengerti secara
langsung oleh para karyawan, pelanggan dan stakeholder yang ada.

2. Misi Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD Kudungga,Sangatta

Misi Instalasi Bedah Sentral RSUD Kudungga,Sangatta adalah:

a. Memberikan pelayanan pembedahan yang optimal, paripurna dengan


memperhatikan efektifitas dalam meningkatkan derajat kesehatan pasien dan
keluarganya.

b. Mengutamakan kepuasan dan keselamatan pasien.

Tabel 4.2
Uji Check List Pernyataan Misi Unit Instalasi Bedah Sentral

56
RSUD Kudungga, Sangatta 2016

No. Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah pernyataan misi menyatakan secara jelas

tentang manfaat kehadiran organisasi ?
2 Apakah pernyataan misi telah jelas sehingga semua
karyawan dalam organisasi dapat melihat √
bagaimana mereka dapat berkontribusi ?
3 Dapatkah misi itu bertahan terhadap perubahan-

perubahan dalam administrasi ?
4 Apakah pernyataan misi itu mampu menjawab
pertanyaan tentang : siapa kita, apa & untuk siapa √
kita melakukan itu & mengapa itu penting ?
5 Apakah pernyataan misi itu mampu memberikan
jawaban terhadap alasan mengapa kita

membelanjakan dana pada usaha- usaha
organisasi, program atau sub program ?
Sumber: Data Primer, RSUD Kudungga Sangatta Tahun 2016
Analisis:
Dari uji checklist yang dlakukan maka pernyataan misi unit Instalasi Bedah
Sentral (IBS) RSUD Kudungga, Sangattatelah mampu menjelaskan mamfaat
kehadiran organisasi,namun misi tersebut tidak memberikan jawaban terhadap alasan
mengapa kita membelanjakan dana pada usaha-usaha organsasi program dan sub
program.

3. Falsafah dan Nilai Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD Sangatta


Dalam memberikan pelayanan medis berkeyakinan bahwa:
a. Manusia adalah individu yang mempunyai kebutuhan biopsikososial dan spiritual
b. Pelayanan yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan secara
optimal melalui pendekatan proses pelayanan bedah.
c. Petugas atau dokter bertanggung jawab dan gugat serta memiliki wewenang
dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai standar profesi.
d. Pengembangan pelayanan medis dilakukan melalui pendidikan dan pertemuan
ilmiah yang berkelanjutan.

4. Tujuan Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD Kudungga, Sangatta

57
a. Memberikan pelayanan yang komprehensif pada pasien yang akan dilakukan
pembedahan.
b. Mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi nosocomial.
c. Memberikan pelayanan yang optimal dalam mendukung proses
pembedahan sehingga dapat meminimalkan stress pada pasien.
Tabel 4.3
Uji Check Tujuan Unit Instalasi Bedah Sentral
RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2016

No. Pernyataan Uji Ya Tidak


1 Apakah tujuan yang ditetapkan mendukung misi &
sasaran ? √
2 Apakah tujuan yang ditetapkan itu merefleksikan
secara spesifik pencapaian yang diinginkan ? √
3 Apakah kemajuan menuju pencapaian suatu tujuan
dapat diukur ? √
4 Apakah tujuan yang ditetapkan bersifat agresif
menantang, namun realistis & dapat dicapai dlm
periode perencanaan & sumber-sumber daya yang √
tersedia ?
5 Apakah tujuan yang ditetapkan menyatakan suatu
hasil, bukan suatu aktivitas ? √
6 Apakah ada batas waktu untuk pencapaian tujuan
tersebut ? √
7 Apakah telah ditetapkan penanggung jawab
pencapaian tujuan ? √
8 Apakah pencapaian tujuan akan memimpin kepada
pencapaian sasaran ? √

9 Apakah telah ditetapkan paling sedikit satu tujuan


untuk setiap sasaran yang dirumuskan ? √

10 Apakah seseorang yang tidak akrab dengan unit


anggaran (atau program/Sub program) memahami √
maksud dari tujuan yang ditetapkan?
Sumber: Data Primer, RSUD Kudungga Sangatta, Tahun 2016
Analisis :

Dari uji checklist yang dlakukan maka pernyataan tujuan unit Instalasi Bedah
Sentral RSUD Kudungga pada umumnya telah mampu menjawab pertanyaan yang
ada pada table uji checklistdi atas. Hanya saja ada pertanyaan yang belum mampu
dijawab seperti memberikan pelayanan yang komprehensif kepada pasien yang akan
dilakukan pembedahan merupakan suatu aktifitas bukan menyatakan hasil tujuan

58
yang ingin dicapai termasuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial dan
memberikan pelayanan yang optimaldalam mendukung proses pembedahan. Tidak
ada batas waktu untuk pencapaian tujuan tersebut dan belum memberikan jawaban
siapa yang bertanggung jawab dalam mencapai tujuan tersebut.

59
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD KUDUNGGA, SANGATTA

DIREKTUR

KOMITE MEDIK

BIDANG PELAYANAN MEDIS

KEPALA INSTALASI BEDAH SENTRAL

KaRu INSTALASI BEDAH SENTRAL

Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab
Alat dan Instrumen Alkes (BHP) Obat dan Alat Anestesi Linen Alat Makan

Keterangan :
Garis Komando _______________
Bagan 4.1
Struktur Organisasi Instalasi Bedah Sentral RSUD Kudungga Sengatta

60
Analisis :

Dari gambar struktur organisasi diatas dapat diketahui:

a. Dalam menjalankan tugasnya sebagai penanggungjawab Rumah Sakit,


Khususnya dalam pelayanan Medik dan Perawatan Direktur dibantu oleh
seorang Kepala Bagian Pelayanan Medik dan Keperawatan.
b. Kepala Instalasi Bedah Sentral bertanggung Jawab Langsung Kepada Bagian
Pelayanan Medik dan Keperawatan.Dalam pelaksanaan tugasnya Kepala Instalasi
Bedah Sentral di bantu oleh Kepala Ruangan Instalasi Bedah Sentral.
c. Kepala Ruangan Instalasi Bedah Sentral Bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Instalasi Bedah Sentral dan bertugas mengkoodinasikan dan memonitor
tugas-tugas dari Penanggung Jawab Alat dan Instrumen, Penanggung Jawab Alat
Kesehatan (BHP), Penanggung Jawab Obat dan Alat Anastesi, Penanggung
Jawab Linen dan Penanggung Jawab Alat Makan.

5. Tugas Pokok dan Fungsi Unit Instalasi Bedah Sentral


a. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Bedah Sentral
Hasil Kerja : Terselenggaranya Pelayanan Pembedahan dan Pengelolaan di
Instalasi Bedah Sentral dengan baik dan lancar.
Uraian Tugas :
1) Bertanggaung jawab penuh atas pelaksanaan pelayanan administrasi dan
pengelolaan di Instalasi Bedah Sentral.
2) Bertanggung Jawab penuh atas semua pelayanan anestesi dan pemberian sedasi
moderat dan dalam.
3) Bertanggung jawab dalam merekomendasikan sumber luar untuk pelayanan
anestesi.
4) Bertanggung jawab memantau dan menelaah pelayanan anestesi termasuk
sedasi moderat dan dalam yang ditetapkan dan dilaksanakan.
5) Melaksanakan tindakan anestesi dan sedasi yang ditetapkan dan dilaksanakan.
6) Membuat perencanaan tahunan untuk pengembangan Instalasi Bedah Sentral
Rumah Sakit Umum daerah Sangatta, termasuk kebutuhan peralatan.
7) Membuat rencana kebutuhan tenaga.
8) Melaksanakan pembinaan staf untuk meningkatkan mutu pelayanan

61

Anda mungkin juga menyukai