Anda di halaman 1dari 116

Kata Sambutan Bupati

Tanah Laut
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji
syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa, karena hanya berkat rahmat dan hidayahNya, telah selesai disusun Laporan Keuangan
dan ditetapkannya Peraturan Bupati Tanah Laut
Nomor :
Tahun 2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Rumah
Sakit Umum Daerah Hadji Boejasin yang berisi
kerangka kebijakan , pengorganisasian
di
Rumah Sakit Umum Daerah hadji Boejasin
Pelaihari Kabupaten tanah Laut
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Hadji Boejasin Pelaihari disusun setelah mendapat masukan dari
lintas sektor, lintas program serta bimbingan dari Tim BPKP. Saat ini di
era globalisasi pelayanan kesehatan sangatlah kompleks, lebih efektif
namun apabila pemberi pelayanan kurang hati-hati dapat berpotensi
terjadinya kesalahan pelayanan. Di Indonesia kasus yang paling sering
terjadi adalah kesalahan obat yang tidak jarang menjadi tuntutan dan
berakhir di pengadilan. Karena itu dengan adanya SPM ini layanan bermut
dalam pengertian luas dan komprehensif menjadi wajib diberikan sesuai
dengan kriteria dan standar profesional medis terkini dan baik yang
sekaligus telah memenuhi atau bahkan melebihi kebutuhan dan keinginan
pelanggan.
Mengingat SPM bersifat dinamis, penyempurnaan dan pengembangan
peraturan yang digunakan sebagai panduan
tentunya akan terus
dilakukan secara berkala disesuaikan dengan tuntutan program, kemajuan
ilmu dan teknologi di bidang kedokteran serta perkembangan standar
pelayanan Rumah Sakit. Dengan demikian, Rumah Sakit dituntut untuk
terus mengembangkan diri untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Pada kesempatan ini juga Saya mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang di tengah kesibukan tugas sehari-hari telah meluangkan waktu
mulai persiapan sampai terbitnya peraturan ini.
Demikian sambutan singkat saya, kepada tim penyusun saya
mengucapkan terima kasih atas jerih payah saudara dan selamat
menerapkan/ menggunakan SPM ini sebagai panduan memberikan
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dan
sumber acuan
dalam
perencanaan serta pelaksanaan program upaya peningkatan pelayanan
Rumah Sakit. Semoga SPM ini bermanfaat bagi Rumah Ssakit yang dapat

Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


1

meningkatkan mutu pelayanan dan citra rumah sakit di mata masyarakat.


Saya harapkan panduan ini segera diikuti dengan panduan lainnya yang
terkait dengan pelaksanaan RS-BLUD.
Sekian dan terima kasih.
Pelaihari,
Oktober
2010
Bupati Tanah Laut

H. Adriansyah

Kata Sambutan
Pertema-tama mari kita panjatkan Puji syukur ke hadirat
Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat dan ridho-Nya telah tersusun Peraturan Bupati
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum
Daerah Hadji Boejasin Pelaihari yang menjadi Pedoman
kita dalam memberikan pelayanan kesehatan minimal
untuk peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan di
Rumah Sakit.
Pada waktu ini upaya meningkatkan mutu pelayanan
dan upaya meningkatkan keselematan pasien di Rumah sakit sudah
merupakan sebuah gerakan universal. Berbagai negara maju bahkan telah
menggeser paradigma quality kearah paradigma baru qualitysafety.
Ini
berarti
bukan hanya
mutu pelayanan yang harus
ditingkatkan tetapi yang lebih penting lagi adalah menjaga keselamatan
pasien secara konsisten dan terus menerus.
Harapan saya selaku Direktur RSUD Hadji Boejasin Pelaihari bahwa seperti
kita ketahui bersama pada tahun 2011 Rumah Sakit akan menerapkan
PPK-BLUD, sehingga Peraturan Bupati tentang Standar Pelayanan Minimal
ini dapat dimanfaatkan sebagai pedoman dengan sebaik-baiknya oleh
seluruh manajemen, organisasi dan karyawan di Rumah Sakit, dan saya
harapkan adanya sumbang saran untuk perbaikan lebih lanjut. Kepada
seluruh anggota tim penyusun SPM, tim penilai, dan Bapak-Bapak dari
BPKP Perwakilan Kalimantan Selatan, saya ucapkan terima kasih dan
penghargaan yang tinggi atas hasil jerih payahnya.
Akhir kata saya mohon maaf apabila dalam penyajian SPM ini masih
banyak terdapat kekurangan dan kesalahan, semuanya karena berbagai
keterbatasan kami.
Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan Ridho,
bimbingan serta perlindungan bagi kita semua dalam rangka pengabdian
memberikan pelayanan yang bermutu baik kepada

Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


2

Pelaihari,

Oktober

2010
Direktur RSUD Hadji Boejasin
Pelaihari

dr. H. Hari Pratono, M.Kes

TIM PENYUSUN POKJA


PPK-BLUD RSUD HADJI
BOEJASIN PELAIHARI
KABUPATEN TANAH LAUT
Pembina :
BUPATI TANAH LAUT
Penanggungjawab :
Direktur RSUD Hadji Boejasin
Kabupaten Tanah Laut
Ketua Tim :
Sekretaris RSUD H.Boejasin
Sekretaris :
RAHAMDI, SP, MPH
Tim Pokja RS-BLUD :
Pokja Tata Kelola
Pokja RBS Pokja SPM
Pokja Lap.Keuangan Pokok
Kontributor :
Tim Penilai PPK-BLUD :
Sekretaris Daerah Kab.
Tanah Laut, Asisten II
Setda, Kepala DPPKA,

Perbup Nomor
Pelaihari

KATA
PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat
rahmat dan hidayaah-Nya, telah selesai ditetapkan
Peraturan Bupati Tanah Laut Nomor
Tahun 2010
tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumahh
Sakit Umum Daerah Hadji Boejasin Pelaihari yang
berisi tentang kerangka kebijakan, pengorganisasian
di RSUD Hadji Boejasin Pelaihari Kabupaten Tanah
Laut
serta peran pusat, provinsi, dan kebijakan
daerah.
Standar Pelayanan Minimal RSUD Hadji Boejasin ini
disusun setelah mendapat banyak masukan
dari
lintas sektor, lintas program serta Bapak-Bapak Tim
Pembimbing dari BPKP
Perwakilan Kalimantan
Selatan.
Dengan Standar Pelayanan Minimal ini
diharapkan
pelayanan
kesehatan
yang
paling
mendasar dan esensisla dapat dipenuhi pada tingkat
yang paling minimal di daerah, sehingga dapat
mengurangi kesenjangan pelaynan kesehatan dan
lebih jauh
dapat meningkatkan pelayanan yang
bermutu dan aman.

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


3

Kepala Bappeda, Kepala


Dinas Kesehatan,
Inspektorat, Kabag.
Hukum dan Ortal Komisi II
DPRD Tim Asisten BLUD
dari BPKP Seluruh Kabid,
Kasi dan staf

Mengingat Standar Pelayanan Minimal RSUD Hadji


Boejasin ini bersifat dinamin, maka jenis pelayanan
berserta
indikator
kinerjanya
perlu
terus
dikembangkan melalui konsesus provinsi dan nasional.
Akhirnya
saya sampaikan terima kasih dan
penghargaan kepada semua pihak yang terlibat dan
bekerja keras sejak penyusunan materi
sampai
ditetapkannya SPM ini.

RSUD HADJI BOEJASIN


KABUPATEN TANAH LAUT
Sekretariat RS -BLUD
Jl. H. Boejasin No. 68
Pelaihari
Telp/Fax. 0512 21082
Email :
rsudhadjiboejasin @yahoo.co.i
d

Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa senantiasa


memberikan petunjukNya dan memberikan kekuatan
kepada
kita
semua
dalam
melaksanakan
pembangunan kesehatan.
Pelaihari, Oktober 2010
Tim Penyusun

I K H TI SAR
Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) RSUD Hadji Boejasin
Pelaihari Kabupaten Tanah Laut selain dimaksudkan untuk memenuhi
persyaratan administratif dalam rangka menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan
meperoleh gambaran
rumah

sakit

guna

Umum Daerah (PPK-BLUD) adalah untuk

mengenai kondisi ketersediaan sumberdaya


mencapai

standar

pelayanan

minimal

yang

ditetapkan.
Gambaran ketersediaan sumber daya yang ada pada RSUD Hadji
Boejasin Pelaihari Kabupaten Tanah Laut adalah sebagai berikut :
Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


4

PENYEDIA
AN RUANGPENYEDIA
PELAYANA AN SDM
N

PENYEDIAAN
PERALATAN

NO

JENIS
PELAYANAN

Pelayanan
Gawat
Darurat

Kelayakan
Alat Medis

Luas
Kelengka Peralat Alat
Ruanga
pan Alat an Yang Dengan
n
Medis
Pelayan
diKondisi
an
Baik
kalibras
i
60,38%
0,00% 66,25
100,00%
%

Kecukup
an
Tenaga
Medis
dan
Paramedi
s
100,00%

Pelayanan
Rawat Jalan

42,09%

0,00%

92,10
%

89,09%

69,74%

Pelayanan
Rawat Inap

77,28%

0,00%

74,13
%

93,49%

86,82%

Pelayanan
Bedah

32,00%

0,00%

20,59
%

90,11%

70,00%

Pelayanan
Persalinan
dan
Perinatologi

64,84%

0,00%

57,19
%

80,43%

78,33%

Pelayanan
Intensif

63,49%

0,00%

93,90
%

46,72%

64,94%

Pelayanan
Radiologi

77,08%

0,00%

90,15
%

100,00%

27,50%

Pelayanan
Laboratorium

73,92%

0,00%

90,13
%

82,67%

40,00%

Pelayanan
Rehabilitasi
Medik

7,84%

0,00%

75,00
%

18,18%

30,00%

Pelayanan

52,86%

0,00%

90,24

70,50%

100,00%

Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


5

PENYEDIA
AN RUANGPENYEDIA
PELAYANA AN SDM
N

PENYEDIAAN
PERALATAN

NO

JENIS
PELAYANAN

Kelayakan
Alat Medis

Luas
Kelengka Peralat Alat
Ruanga
pan Alat an Yang Dengan
n
Medis
Pelayan
diKondisi
an
Baik
kalibras
i
%

Kecukup
an
Tenaga
Medis
dan
Paramedi
s

Farmasi

1
1

Pelayanan
Ambulance

80,00%

0,00%

100,00
%

100,00%

100,00%

1
2

Pelayanan
Pemulasaraan
Jenazah

21,21%

0,00%

100,00
%

60,00%

70,00%

1
3

Pelayanan
Gizi

87,43%

0,00%

98,78
%

100,00%

90,00%

1
4

Pelayanan
Laundry

66,67%

0,00%

67,86
%

100,00%

40,00%

1
5

Pelayanan
Pengelolaan
Limbah

53,85%

0,00%

37,50
%

57,58%

98,33%

1
6

Pelayanan IPS

73,33%

0,00%

100,00
%

100,00%

40,00%

1
7

Pelayanan
Rekam Medik

100,00%

0,00%

100,00
%

100,00%

100,00%

54,81%

0,00%

70,32
%

70,57%

60,94%

RATA-RATA
RUMAH SAKIT

Sedangkan gambaran mutu pelayanan RSUD Hadji Boejasin


Pelaihari Kabupaten Tanah Laut sesuai dengan sumber daya yang
Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


6

tersedia, selain dapat menangani sepuluh jenis penyakit terbanyak


RSUD Hadji Boejasin Pelaihari Kabupaten Tanah Laut juga dituntut untuk
memberikan mutu pelayanan sebagai berikut :
N
O

INDIKATOR KINERJA

TAHUN
2010

STANDA
R
MINIMA
L

75%

100%

Kemampuan menangani life saving anak


dan dewasa

Kemampuan menyediakan pelayanan


Poliklinik Spesialis sesuai kelas Rumah
Sakit

12
Spesiali
s

4
Spesialis

Kemampuan menekan angka kejadian


infeksi nosokomial

0%

1.5%

Kemampuan memberikan waktu tunggu


pelayanan bedah

2 hari

2 hari

Kemampuan menangani BBLRB 1500 gr2500gr

98,60%

100%

Kemampuan menekan pasien yang


kembali ke perawatan intensif dengan
kasus yang sama dalam waktu < 72 jam

0,65 %

3%

Kemampuan memberikan pelayanan


radiologi

100%

100%

Kemampuan memberikan pelayanan


pemeriksaan laboratorium

100%

100%

Kemampuan memberikan pelayanan


farmasi

97,80%

100%

10

Kemampuan memberikan pelayanan


rehabilitasi medis

80%

100%

11

Kemampuan memberikan waktu tanggap


pelayanan ambulan
30 Menit

45
Menit

30
Menit

Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


7

12

Kemampuan memberikan waktu tanggap


pelayanan pemulasaraan jenazah 2 Jam

2 Jam

2 Jam

13

Kemampuan memberikan pelayanan gizi


secara tepat waktu

95%

90%

14

Kemampuan menangani linen kotor

82%

90%

90%

100%

50%

100%

15
Menit

15
Menit

15
16
17

Kemampuan menangani limbah cair (baku


mutu)
Kemampuan memberikan pelayanan
pemeliharaan alat RS
Kemampuan menyediakan dokumen
rekam medis

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di


bidang kesehatan sesuai standar pelayanan mutu yang ditetapkan maka
ketersediaan

sumberdaya

pada

RSUD

Hadji

Boejasin

Pelaihari

Kabupaten Tanah Laut harus lebih ditingkatkan.


Dengan melihat kondisi ketersediaan sumberdaya dan kondisi mutu
pelayanan sebagaimana di atas maka perlu dilakukan koordinasi dengan
pihak eksekutif dan legeslatif guna mendapatkan alokasi anggaran
penambahan sumberdaya. Kiranya standar pelayanan minimal ini dapat
bermanfaat bagi pihakpihak yang berkepentingan.

Daftar Isi
Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


8

Kata Sambutan Bupati Tanah


Laut ..........................................................
Kata Sambutan Direktur RSUD Hadji Boejasin
Pelaihari............. ......
Kata
Pengantar..............................................................................
..............
Daftar
Isi ..........................................................................................
............

PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR


TAHUN
2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HADJI BOEJASIN
PELAIHARI......................................................................
.........................

Bab 1
PENDAHULUAN .......................................................
...............
A. Gambaran
Umum ............................................................................
..
B. Derajat
Kesehatan ......................................................................
........
C. Sarana
Kesehatan ......................................................................
.........
D. Tenaga
Kesehatan ......................................................................
........
E. Anggaran
Kesehatan ......................................................................
...

Bagian 3 KEGIATAN PENGEMBANGAN MODEL


OPERASIONAL DESA SIAGA DHS-2 ADB KABUPATEN
TANAH LAUT
...........................................................................................
Elemen Utama dan Prinsip Kesehatan Desa
Siaga ...............................
Fasilitator Desa Siaga
( FDS ) ...................................................................
Komponen dasar
MODS ...........................................................................
Pemanfaatan
Poskesdes ............................................................................

Perbup Nomor
Pelaihari

2
3
4

7
13
21
25
26

29

31
32
34
59

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


9

Bab

1
Bagian 4 EXIT STRATEGY PLAN
........................................................

69

Referensi ............................................................................
.........................

70

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

umah sakit pemerintah secara bertahap diharapkan


dapat

memberikan

dan

mengembangkan

pelayanan

kesehatan yang komprehensif dan menyeluruh seiring

dengan perkembangan jenis penyakit, kemajuan ilmu kedokteran


serta peningkatan pendapatan dan pendidikan masyarakat. Kondisi
tersebut akan dapat terwujud apabila jumlah, jenis dan mutu
layanan dapat disediakan dan ditingkatkan oleh unsur-unsur yang
berperan dalam menentukan arah kebijakan dan pelaksanaan
operasional rumah sakit.
Pemerintah
mengeluarkan

sebagai

eksekutor

kebijakan

publik

telah

Peraturan Pemerintah No 23 tahun 2005 tentang

Badan Layanan Umum yang kemudian ditindak lanjuti dengan


terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri No 61 tahun 2007
Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


10

tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan


Umum dengan terbitnya peraturan-peraturan tersebut memberikan
peluang bagi setiap rumah sakit pemerintah untuk lebih leluasa
menentukan keputusan-keputusan strategis dan operasionalnya
sehingga dapat melepaskan diri dari prosedur birokrasi yang
kadang justru menghambat pencapaian visi rumah sakit itu sendiri.
Untuk dapat memperoleh keleluasaan itu, rumah sakit disyaratkan
untuk menjalankan praktik-praktik bisnis yang sehat, dikelola oleh
orang-orang profesional sehingga diharapkan rumah sakit mampu
bertahan

bahkan

bersaing

dan/atau

mandiri

dengan

tetap

bersinergi dengan program-program pelayanan kesehatan yang


ditetapkan pemerintah.
Suatu pilihan yang tepat bagi Rumah Sakit Umum Daerah
Hadji Boejasin Pelaihari Kabupaten Tanah Laut sebagai penyedia
jasa layanan kesehatan di Kabupaten Tanah Laut merespon
peraturan pemerintah tersebut dengan berupaya menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).
Salah satu persyaratan administratif untuk dapat menerapkan
PPK-BLUD, RSUD Hadji Boejasin Pelaihari Kabupaten Tanah Laut
harus menyusun dokumen standar pelayanan minimal. Dokumen
tersebut merupakan standar tentang penyelenggaraan pelayanan
(pelayanan medik, penunjang medik, pelayanan non medik dan
manajemen) minimal yang harus diselenggarakan oleh rumah sakit.
Standar pelayanan tersebut juga merupakan target pembanding
pada saat dilakukan evaluasi apakah pelayanan rumah sakit

Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


11

produktivitasnya bertumbuh secara efesien sesuai dengan kualitas


yang diharapkan dari tahun ke tahun.
B. Dasar Hukum
Penyusunan Standar Pelayanan Minimal RSUD Hadji Boejasin
Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, tidak lepas dari berbagai aturan
yang dijadikan dasar penyusunannya, yaitu :
1. Peraturan Pemerintah No 58 Tahun

2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 59 tahun 2007 tentang
Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
5. Katalog Dalam Terbitan Departemen Kesehatan RI No 362.11
Tahun 2008, Dirjen Bina Pelayanan Medik. Standar Pelayanan
Rumah Sakit.
C. Tujuan
Sebagai instrumen pengendalian rumah sakit, maka Standar
Pelayanan Minimal (SPM) RSUD Hadji Boejasin Pelaihari Kabupaten
Tanah Laut menjadi hal yang wajib dilaksanakan oleh unit-unit
pelayanan yang ada, dengan tujuan:
Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


12

1. Menjamin hak masyarakat

untuk menerima setiap jenis

layanan yang disediakan rumah sakit

dengan mutu tertentu

yang dilakukan masing-masing unit pelayanan.


2. Menentukan

jumlah

anggaran

yang

dibutuhkan

dalam

menyediakan suatu layanan sesuai klasifikasi rumah sakit,


sehingga Standar Pelayanan Minimal (SPM) dapat menjadi
dasar penentuan kebutuhan pembiayaan dalam mengusulkan
anggaran kepada Panitia Anggaran Daerah dan DPRD.
3. Menentukan usulan perimbangan keuangan dan/atau bantuan
lain fungsi pelayanan kesehatan yang lebih adil dan transparan
dari pemerintah pusat atau pihak lain.
4. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap masyarakat
dan sebaliknya, masyarakat dapat mengukur sejauhmana
rumah

sakit

dapat

memenuhi

kewajibannya

dalam

menyediakan pelayanannya.
5. Memperjelas

tugas

pokok

rumah

sakit

dan

mendorong

terwujudnya checks and balances yang efektif.


6. Mendorong transparansi dan partisipasi masyarakat dalam
proses penyelenggaraan pelayanan rumah sakit.
D. Pengertian dan Ruang Lingkup
Standar Pelayanan Minimal rumah sakit adalah spesifikasi
teknis tentang tolok ukur layanan minimal yang diberikan oleh
rumah sakit kepada masyarakat pengguna jasa layanan yang
meliputi penyelenggaraan pelayanan manajemen rumah sakit,
pelayanan
Perbup Nomor
Pelaihari

medik,

pelayanan

penunjang

dan

pelayanan

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


13

keperawatan

baik

rawat

inap

maupun

rawat

jalan.

Standar

Pelayanan Minimal (SPM) memiliki pengertian sebagai standar


kinerja pelayanan atas pelaksanaan standard operating procedure
(SOP) pada setiap jenis layanan.
Tentu dengan adanya standar pelayanan minimal (SPM) maka
pelayanan

rumah

sakit

dapat

diukur

dan

dievaluasi

kinerja

pelayanannya. Standar pelayanan minimal RSUD Hadji Boejasin


Pelaihari Kabupaten Tanah Laut adalah suatu kondisi minimal yang
mampu dicapai RSUD Hadji Boejasin Pelaihari Kabupaten Tanah Laut
dalam kurun waktu tertentu. Apabila dalam satu tahun kondisi
tersebut diprediksikan tidak tercapai oleh karena keterbatasan
sumber daya, maka ditetapkan target tahunan yang dimungkinkan
di bawah standar minimal.
Sebagai suatu sub sistem pelayanan kesehatan target grup
pelayanan kesehatan rumah sakit adalah jumlah pasien yang
memanfaatkan rumah sakit, oleh karena itu pemenuhan standar
pelayanan minimal rumah sakit terbatas pada cakupan mutu
layanan tertentu atas sejumlah masyarakat yang menggunakan
jasa

layanan

rumah

sakit.

Hal

tersebut

untuk

menghindari

perbedaan persepsi tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM)


bidang kesehatan yaitu pemenuhan kewenangan wajib yang
memiliki target grup cakupan layanan dasar dan esensial terhadap
angka kesakitan (morbiditas) di suatu wilayah yang menjadi bagian
dari kebijakan fungsi pelayanan kesehatan pemerintah daerah.

Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


14

Hubungan antara Standar Pelayanan Minimal kewenangan


wajib bidang kesehatan dengan Standar Pelayanan Minimal rumah
sakit dan Standard Operating Procedure adalah sebagai berikut :

SPM
Kewenangan
Wajib Bidang
Kesehatan

SPM RUMAH
SAKIT

Standard
Operating
Procedure

Target Grup : Standar kinerja


pelayanan dengan ruang
lingkup Populasi Masyarakat
di
suatu
wilayah
atas
pelayanan kesehatan dasar
dan esensial yang disediakan
Pemerintah.
Target Grup : Standar Kinerja
Pelayanan dengan ruang
lingkup
Masyarakat/pasien
yang menggunakan jasa
layanan
yang disediakan
Rumah Sakit.
Digunakan
sebagai
pedoman
langkah-langkah
kerja
pelaksanaan
layananan
yang
wajib
dipatuhi seluruh petugas

E. KERANGKA KONSEPTUAL PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN


MINIMAL

Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


15

Kepuasan pelanggan atau pasien atas pelayanan rumah sakit


terletak pada bagaimana rumah sakit mampu mengidentifikasi
kebutuhan dan karakteristik pasien yang dilayani.
Kebutuhan dan karakteristik yang telah diidentifikasi tersebut
digunakan untuk merencanakan dan merancang suatu produk
layanan yang dibutuhkan ke dalam suatu proses yang memenuhi
standar-standar tehnis dan mutu produk layanan. Standar tehnis
tersebut dibuat berdasarkan kaidah-kaidah profesi medis yang telah
diakui

secara

nasional

dan

atau

internasional

dan

diukur

pencapaian kinerjanya dengan indikator-indikator keberhasilan.


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hadji Boejasin Pelaihari
Kabupaten

Tanah

Laut

adalah

rumah

sakit

type

C,

yang

pembentukannya melalui proses identifikasi kondisi masyarakat


sebagai pengguna sehingga segala aktivitas yang dilakukan rumah
sakit

memiliki

ruang

lingkup

sesuai

karakteristik

type

yang

dimilikinya.
Keberadaan standar peralatan, ruangan dan sumber daya manusia
rumah sakit merupakan titik awal untuk menentukan kemampuan
yang

dapat

dilakukan

rumah

sakit

dalam

melaksanakan

pelayanannya.
Standar tersebut akan dijadikan dasar dalam penetapan standar
cakupan minimal layanan yang seharusnya mampu disediakan
rumah sakit untuk mencapai mutu layanan yang diinginkan.
Sesuai kerangka konseptual input-output model maka standar
penyediaan sumberdaya tersebut merupakan unsur input atau
output dari pelayanan manajemen rumah sakit untuk mendukung
Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


16

proses layanan baik medis, penunjang medis maupun keperawatan


sebagai core bisnis rumah sakit.
F. HAK DAN KEWAJIBAN RUMAH SAKIT DALAM PELAKSANAAN STANDAR
PELAYANAN MINIMAL
Standar Pelayanan Minimal berisikan indikator-indikator mulai
dari penyediaan sumber daya, cakupan layanan dan mutu layanan,
yang digunakan sebagai alat ukur keberhasilan. Bagi rumah sakit,
penetapan dan pencapaian indikator-indikator Standar Pelayanan
Minimal (SPM) RSUD Hadji Boejasin Pelaihari Kabupaten Tanah Laut
tersebut adalah hak untuk :
1. Memperoleh fasilitas dari pemerintah dalam penyediaan
sumberdaya minimal yang digunakan dalam pelayanan.
2. Menetapkan jenis, jumlah layanan minimal dan tarip layanan
yang wajar untuk dibebankan kepada pasien.
3. Mengembangkan kapasitas rumah sakit secara mandiri.
Sedangkan

kewajiban

rumah

sakit

sebagai

penyelenggara

pelayanan kesehatan adalah :


1. Mengupayakan peningkatan kinerja pelayanan secara terusmenerus, dengan melakukan pengukuran dan evaluasi atas
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai alat
akuntabilitas publik kepada stake holder.
2. Memberikan

reward

dan

punishment

kepada

unit-unit

pelayanan atas pencapain standar kinerja yang ditetapkan


dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang akan diatur
lebih lanjut dalam tata kelola rumah sakit.
Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


17

3. Memberikan informasi secara transparan kepada Pemerintah


Daerah pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu
berupa laporan kinerja pelayanan dalam rangka pembinaan.
D.

METODOLOGI
MINIMAL

PENYUSUNAN

STANDAR

PELAYANAN

Standar Pelayanan Minimal RSUD Hadji Boejasin Pelaihari


Kabupaten Tanah Laut disusun dengan memanfaatkan dokumendokumen

yang

tersedia,

pengamatan,

wawancara

dan

menyebarkan formulir-formulir pengumpulan data yang dilakukan


oleh Tim Pokja SPM. Tim tersebut terdiri dari
yang memiliki kompetensi

seluruh komponen

pelayanan yang dimiliki rumah sakit.

Seluruh isi materi Standar Pelayanan Minimal (SPM) telah ditelaah


dan di bahas secara transparan dengan menggunakan kaidahkaidah profesi medis yang sepenuhnya menjadi tanggungjawab dari
tim.

Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


18

B ab

2
GAMBARAN UMUM
KABUPATEN TANAH LAUT
A. Gambaran Umum
1. Geografi dan Demografi

abupaten Tanah Laut dengan ibukota kabupaten di


Pelaihari dibatasi : sebelah Barat dan Selatan oleh Laut
Jawa, sebelah Timur oleh Kabupaten Tanah Bumbu dan

sebelah Utara oleh Kabupaten Banjar. Secara letak geografis,


Kabupaten Tanah Laut terletak di antara 114 30 20 BT 115 23
31 BT dan 3 30 33 LS 4 11 38 LS, dengan luas wilayah
3.631,35 km2 ( SK. Gubernur ) atau hanya 9,71% dibandingkan
dengan luas wilayah Propinsi Kalimantan Selatan. Kabupaten
Tanah laut meliputi 11 kecamatan dengan keadaan wilayah yang
terdiri dari dataran

tinggi dan bergunung-gunung, dataran

rendah, serta pantai dan rawa. Jenis tanahnya sangat beragam


yaitu latosol (73,6 %), podsolik (37,1 %), alluvial (16,3 %) dan
organosol (9,0 %). Dari segi pemanfaatannya, lahan tersebut
terdiri dari pemukiman, persawahan, tegalan, kebun campuran,
perkebunan, alang-alang/semak dan hutan.
Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


19

Daerah yang paling luas adalah Kecamatan Jorong dengan


luas 628,00 km, kemuadian kecamatan Batu Ampar dengan luas
548,10 km dan Kecamatan Kintap dengan luas 537,00 km,
sedangkan kecamatan dengan luas wilayahnya paling kecil
adalah Kecamatan Kurau dengan luas hanya 127,00 km.
Temperatur maksimum di Kabupaten Tanah Laut pada tahun 2010
berkisar antara 340C sampai 350C, temperatur minimum berkisar
antara 20,10C sampai 22,20C dan rata-rata temperatur udara tiap
bulan berkisar antara 26,00C sampai 27,30C.
Gambar :
PETA PROPINSI KALIMANTAN SELATAN DAN KABUPATEN TANAH
LAUT

KABUPATEN TANAH LAUT


KABUPATEN TANAH LAUT

Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


20

Berdasarkan

registrasi

penduduk

jumlah

penduduk

Kabupaten Tanah Laut sebesar 274.526 jiwa, terdiri dari laki-laki


143.070 jiwa ( 52.1 % ) dan perempuan 131.456 jiwa ( 47.9 % ).
Distribusi

penduduk

menurut

kecamatan

dengan

jumlah

penduduk terbanyak adalah Kecamatan Pelaihari 57.416 jiwa


(20.9%), Kecamatan

Bati-Bati

33.197 jiwa (12,09%), dan

Kecamatan Kintap 29.476 jiwa (10,74%).


Kepadatan penduduk di Kabupaten Tanah Laut adalah 76
penduduk per km2 ( pada tahun 2008 sebesar 73 penduduk per
km2 ), dengan wilayah terpadat Kecamatan Pelaihari sebesar 152
penduduk per km2, Kecamatan Bati Bati sebesar 141 penduduk
per km2 dan Kecamatan Bajuin sebesar 107 penduduk per km 2.
Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Tanah Laut sebanyak
73.197 KK, masing masing rumah tangga dihuni rata-rata 4 jiwa.
Jumlah penduduk menurut kelompok umur 0-14 dan 65+ tahun
sebanyak 90.608 jiwa, serta jumlah penduduk menurut kelompok
umur 15-64 tahun 183.918 jiwa. Hal ini menunjukkan rasio beban
tanggungan di Kabupaten Tanah Laut tahun 2009 sebesar 49.3%,
yang berarti dalam 100 penduduk usia produktif menanggung 49
penduduk usia non-produktif.

Rasio beban tanggungan ini

cenderung menurun bila dibandingkan tahun sebelumnya yaitu


sebesar 58.9%.
2. Wilayah Administrasi Pemerintahan
Kabupaten Tanah Laut terdiri dari 11 kecamatan yaitu Panyipatan,
Jorong, Batu Ampar, Kintap, Pelaihari, Bajuin, Takisung, Bati Bati,
Tambang Ulang, Kurau dan Bumu Makmur. Jumlah desa /
Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


21

kelurahan yang tersebar di seluruh kecamatan sebanyak 135


desa/kelurahan terdiri dari 130 desa dan 5 kelurahan.
Secara geografis Kabupaten Tanah Laut sangat strategis karena
berbatasan langsung dengan Banjarmasin (ibukota propinsi) dan
Laut Jawa, serta memiliki pantai dan pelabuhan sebagai jalur
distribusi barang dari dan ke luar daerah.

Salah satu seni budaya yang berkembang di Kabupaten Tanah Laut

* * * * *

Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


22

B ab

3
Potensi Kabupaten Tanah Laut dikembangkan untuk mewujudkan Kabupaten Tanah
Laut
yang maju dan sejahtera berdasarkan nilai-nilai agama serta dengan sumber daya
manusianya
yang berkualitas dan berdaya saing

JENIS DAN PROSEDUR PENILAIAN

asilitas pelayanan medis dan penunjang medis yang


tersedia

di

RSUD

Hadji Boejasin Pelaihari Kabupaten Tanah Laut

adalah

sebagai berikut :
a.

Pasien datang ke IRD tanpa atau dengan pengantar.

b.

Pasien menjalani Triage

c.

Untuk Pasien Meninggal :


-

Jenazah dibawa ke Kamar Jenazah

Keluarga pasien menyelesaikan proses administrasi di PAT

Pasien Pulang

d.
Perbup Nomor
Pelaihari

Untuk Pasien Hidup :


Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin
23

Pasien dibawa ke ruang tindakan untuk mendapatkan


pemeriksaan penunjang atau konsultasi dokter.

Dari hasil pemeriksaan dokter dapat ditentukan apakah


pasien diijinkan untuk rawat jalan, langsung masuk rumah
sakit sesuai penyakitnya, dirujuk ke rumah sakit yang lebih
tinggi atau perlu untuk dilakukan observasi selama 24 jam.

Untuk pasien yang rawat jalan diperbolehkan langsung


pulang setelah mengurus administrasi di PAT.

Untuk pasien yang dirujuk ke rumah sakit yang lebih tinggi


langsung menyelesaikan administrasi dan memeperoleh
surat rujukan.

Untuk pasien yang perlu dilakukan observasi diharuskan


tinggal di rumah sakit selama 24 jam. Setelah 24 jam
dilakukan pengamatan terhadap penyakitnya, maka dapat
diambil keputusan apakah pasien diperbolehkan rawat
jalan, masuk rumah sakit sesuai dengan penyakitnya atau
dirujuk ke rumah sakit yang lebih tinggi.

Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


24

A. PELAYANAN GAWAT DARURAT


Pelayanan Kegawat daruratan dilayani pada instalasi gawat darurat
(IGD)

Penderita masuk

TRIAGE

HIDUP

MATI

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

RUANG TINDAKAN
UNTUK
PEMERIKSAAN
KONSUL DOKTER
DOKTER
Perbup Nomor Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin
Pelaihari

25

RAWAT JALAN

OBSERVASI 24
JAM

DIRUJUK KR RS
YANG LEBIH TINGGI

DIRUJUK KR RS
YANG LEBIH
TINGGI

RAWAT JALAN

ADMINISTRASI

B.

PAT

PULANG

PELAYANAN RAWAT JALAN


Pelayanan Rawat jalan terdiri dari poli umum , poli gigi, fisiotherafi
dan beberapa poli spesialis antara lain, poli anak, poli kebidanan
dan

kandungan, poli bedah, poli penyakit dalam,

poli mata dan

lain-lain.
Prosedur Pelayanan Rawat Jalan
a. Pasien mendaftar di loket pendaftaran dan Informasi,
membayar retribusi karcis dan jasa konsultasi
b. Petugas loket membuat kartu status dan kartu pasien
c. Pasien ke Poliklinik yang dimaksud/UGD
d. Pasien mendapat pelayanan/pemeriksaan kesehatan
e. Apabila

menurut

dokter

yang

memeriksa,

pasien

perlu

dikonsulkan ke dokter lain, pasien mendapat surat pengantar


untuk konsultasi ke dokter II, dan pasien membayar jasa
Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


26

konsultasi ke kasir setelah dibuatkan rincian biaya dari tempat


pelayanan terebut.
f.

Apabila menurut dokter yang memeriksa, masih diperlukan


penunjang medik untuk diagnosa, pasien mendapat pengantar
ke tempat pelayanan penunjang medik

g. Atas pemeriksaan penunjang medik, tempat penunjang medik


membuat rincian biaya, dan pasien membayar di kasir.
h. Pasien mendapatkan hasil pemeriksaan penunjang dan status
yang dibawa.
i.

C.

Pasien mendapatkan resep.

PELAYANAN RAWAT INAP


Pelayanan Rawat inap diberikan melalui penyediaan ruang rawat
inap antara lain Ruang Jamrud (Ruang Penyakit Dalam), Shafir
(Ruang Anak), Intan (Ruang Bedah), Mutiara (Ruang Bersalin), dan
Berlian (Ruang VIP).
Prosedur Pelayanan Rawat Inap
a.

Berdasarkan pemeriksaan Dokter poliklinik atau dokter jaga


membuat surat keterangan rawat inap (Surat Keterangan MRS).

b.

Dengan

membawa

surat

keterangan

rawat

Keterangan MRS) dari poliklinik/UGD dan atau

inap

(Surat

rujukan, pasien

mendaftar ke tempat pendaftaran pasien rawat inap


c. Pasien mendapatkan tindakan sesuai dengan penyakitnya
d. Pada saat pasien akan pulang, petugas ruangan /paviliun
membuat

rincian

biaya

perawatan

dan

tindakan

(Biaya

perawatan, visite dokter, pemeriksaan penunjang diagnostik/


Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


27

rehabilitasi medik, tindakan ruangan, pemakaian Oksigen/O2,


perbekalan farmasi dll).
e.

Petugas ruangan mencatat pasien rawat inap di register rawat


inap, yang antara lain tentang nama, jenis kelamin, jenis
penyakit, penanggung biaya (status pasien askes atau umum),
lama hari perawatan, biaya perawatan dll

f.

Rincian biaya perawatan rawat inap diserahkan kepada


keluarga pasien dan diarahkan untuk membayar ke Kasir.

g.

Kasir mencocokan data pasien dari catatan medik dengan


rincian biaya yang dibuat petugas, kemudian membuat kwitansi
pembayaran

h.

Dengan menunjukkan/menyerahkan bukti kwitansi pelunasan


kepada petugas ruangan, maka penderita dierbolehkan pulang.

D.

PELAYANAN BEDAH/OPERASI
Pelayanan Bedah disediakan melalui penyediaan kamar operasi
Prosedur Pelayanan Bedah
Instalasi
melayani

Bedah,

yaitu

Instalasi

penderita-penderita

yang

yang

diselenggarakan
membutuhkan

untuk

tindakan

pembedahan yang dipersiapkan sebelumnya.


a. Yang dapat memperoleh tindakan pembedahan adalah
Pasien Umum dan Pasien Non Umum
b. Penderita yang mendapat pelayanan pembedahan berasal
dari :

Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


28

Dokter Keluarga/Dokter Pribadi, Instalasi Rawat Inap,Instalasi


Rawat Jalan
c. Setelah dilakukan tindakan pembedahan, dibawa kembali ke
ruangan semula
d. Setelah dinyatakan sembuh penderita membayar tindakan
pembedahan berdasarkan Nota Tagihan yang dibuat oleh
Kasir berdasarkan besar kecilnya operasi sesuai tarif yang
ada.
E.

PELAYANAN PENUNJANG MEDIK


Pelayanan

penunjang

medik

merupakan

penunjang

bagi

pelaksanaan pelayanan medis. Pelayanan penunjang ini berupa


pemeriksaan Radiologi dan Laboratorium.

Prosedur Pelayanan Penunjang Medik

Pasien IRJ,IRNA dan Umum


Loket Pendaftaran

Perbup Nomor
Pelaihari

Kasir

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


29

Tindakan Radiologi,
Pemeriksaan Laboratorium

Pemprosesan pemeriksaan
Radiologi, dan Pemeriksaan
Pembacaan Hasil
Penyerahan Hasil

F. PELAYANAN TERAPI MEDIK


Pelayanan terapi medik
pemulihan

pasien.

merupakan pelayanan dalam rangka

Pelayanan

terapi

ini

antara

lain

tindakan

rehabilitasi medik dan pemberian obat-obatan kepada pasien.


Prosedur Pelayanan Terapi Medik adalah sebagai berikut :
-

Pasien mendaftarkan diri untuk mendapatkan pelayanan


terapi

Pasien

memperoleh

pelayanan

terapi

sesuai

penyakitnya

Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


30

dengan

B ab

4
STANDAR MUTU PELAYANAN

Setiap pelayanan yang disediakan oleh rumah sakit memiliki


standar mutu pelayanan yang sesuai dengan standar mutu
yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan

masyarakat serta dapat dengan mudah dilakukan pengukuran. Standar


mutu pada RSUD Hadji Boejasin Pelaihari Kabupaten Tanah Laut
mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan RI Katalog Dalam Terbitan
Departemen Kesehatan RI No 362.11 Tahun 2008, Dirjen Bina Pelayanan
Medik

tentang

Standar

Pelayanan

Rumah

Sakit

dan

beberapa

penambahan indikator kinerja dan standar mutu yang mengacu pada


pedoman teknis penyusunan standar pelayanan rumah sakit yang
diterbitkan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun
2008.

Penetapan

dan

desain

indikator

kinerja

didasarkan

pada

pelayanan yang disediakan oleh masing-masing unit pelayanan.


Dalam mendesain

indikator kinerja yang terkait dengan pelayanan

harus memenuhi 4 kriteria, sebagai berikut :


1. Sahih (valid), yaitu benar-benar dapat dipakai untuk mengukur
aspek yang akan dinilai. Dengan demikian indikator memiliki
target pencapaian yang realistis dan dapat dicapai sesuai
dengan kemampuan minimal yang dimiliki rumah sakit .
Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


31

2. Dapat dipercaya (reliable) yaitu didasarkan pada data yang


akurat dan didokumentasikan sesuai dengan sistem informasi
yang memadai.
3. Sensitif, yaitu cukup peka terhadap kebutuhan

pengendalian

dan pengambilan keputusan perencanaan.


4. Spesifik,

yaitu

memiliki

tujuan

tertentu

sehingga

dapat

menunjukkan obyek penilaian yang jelas pada pusat-pusat


pertanggungjawaban organisasi.
Setiap

indikator

ditetapkan

standar

minimal

pencapaiannya.

Standar minimal dimaksud adalah suatu kondisi minimal yang


mampu dicapai RSUD Hadji Boejasin Pelaihari Kabupaten Tanah
Laut dalam kurun waktu 5 tahun atau ditargetkan dapat
tercapai selama periode tahun 2010 s.d tahun 2014.
Apabila dalam satu tahun kondisi tersebut diprediksikan tidak
tercapai oleh karena keterbatasan sumber daya, maka ditetapkan target
tahunan yang dimungkinkan

di bawah standar minimal. Sedangkan

yang dijadikan sebagai tahun dasar dalam pengukuran mutu pelayanan


adalah tahun 2009. Sesuai dengan kerangka konseptual proses bisnis
RSUD Hadji Boejasin Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, maka standar
kinerja

pelayanan

dikelompokkan

dalam

pelayanan

manajemen,

pelayanan medis, pelayanan penunjang medis. Kelompok-kelompok


pelayanan tersebut ditetapkan jenis pelayanan yang merupakan area
pengukuran,

indikator kinerja

sebagai tolok ukur penilaian,

standar

minimal yang mampu dicapai dan target pencapaian pada tahun dasar
dan tahun pencapaiannya. Proyeksi pencapaian pada tahun dasar yang
Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


32

ditetapkan pada RSUD Hadji Boejasin Pelaihari Kabupaten Tanah Laut di


dasarkan pada hasil pengukuran tahun 2009, sedangkan pencapaian
target standar minimal yang ditetapkan sampai dengan tahun 2014.
Kelompok-kelompok pelayanan berdasarkan proses bisnis akan
dijabarkan dengan model input output pada setiap unit pelayanan yang
saling terkait satu sama lain. Model input output tersebut
menghubungkan indikator-indikator yang merupakan variabel yang
dominan terhadap mutu layanan seperti peralatan, ruangan dan
sumberdaya manusia. Terdapat 3 (tiga) klasifikasi standar pada setiap
unit pelayanan, yaitu :
a. Standar Input

tolok ukur yang digunakan untuk mengukur


kemampuan rumah sakit menyediakan
sumberdaya yang digunakan untuk pelayanan.

b. Standar Output

tolok ukur yang digunakan untuk mengukur


kemampuan rumah sakit menyediakan jumlah
layanan sesuai standar input.

c. Standar Mutu

: tolok

ukur

yang

digunakan

untuk

mengukur

kemampuan rumah sakit menghasilkan mutu


layanan sesuai dengan tujuan pelayanan.
Sesuai dengan kelompok pelayanan yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diuraikan Standar Kinerja Pelayanan sebagai berikut :
A.

PELAYANAN MANAJEMEN

Kegiatan pelayanan manajemen adalah kegiatan menyediakan sumber


daya yang digunakan untuk aktivitas pelayanan medis, penunjang dan
non medis. Meskipun sumberdaya yang digunakan untuk pelayanan
Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


33

cukup beragam namun dalam menetapkan standar minimal penyediaan


sumberdaya pelayanan pada RSUD Hadji Boejasin Pelaihari Kabupaten
Tanah Laut dibatasi pada penyediaan peralatan pelayanan , ruangan
pelayanan

dan

tenaga

pelayanan.

Pertimbangan

pembatasan

ini

dikarenakan sumberdaya tersebut merupakan sumberdaya yang paling


berpengaruh dalam operasi bisnis rumah sakit. Meskipun demikian tidak
menutup kemungkinan perlu pengembangan lebih lanjut terhadap
standar penyediaan sumberdaya tersebut sesuai kebutuhan rumah sakit
berdasarkan

pertimbangan

profesional.

Standar

kinerja

minimal

penyediaan sumberdaya pelayanan RSUD adalah sebagai berikut :


NO
1

JENIS
LAYANAN

TAHUN

STANDAR

Okt-2010

MINIMAL

53,57%

100%

53,57%

100%

54,84%

100%

Poli Bedah

34,48%

100%

Poli Anak

54,97%

100%

Kebid. &

0%

100%

25%

100

87,5%

100%

25,71%

100%

31,36%

100%

38,03

100%

INDIKATOR KINERJA

Penyediaan

Kelengkapan

Peralatan

Peralatan

Pelayanan

Pelayanan
- Pelayanan Gawat
Darurat
- Pelayanan Rawat
Jalan

Kandungan
Poli Gigi & Mulut
Poli Gizi
Poli Peny. Dalam
Poli Umum
Poli Mata
Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


34

NO

JENIS
LAYANAN

TAHUN

STANDAR

Poli Fisioterapi

Okt-2010
81,30%

MINIMAL
100%

- Pelayanan Rawat

26,81%

100%

45,99%

100%

Shafir (Anak)

47,06%

100%

Jamrud (P.Dalam)

39,02%

100%

Berlian (VIP)

57,14%

100%

INDIKATOR KINERJA

Inap

Bersalin
Bayi
(Perinatologi)
Intan (Bedah)
ICU

39,13%
28,48
39,13%
32,12%
000

- Pelayanan Bedah
- Kamar Operasi(OK)
- Pelayanan
Persalinan dan
Perinatologi

28,13%
32,12%
38,58%
20,0%
9,09%

100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%

- Pelayanan Intensif
- Pelayanan
Radiologi
- Pelayanan
Laboratorium

60,99%
33,33%
30,77%
36,67%

100%
100%
100%
1000%

- Pelayanan Farmasi
- Pelayanan

6,67%

100%

Ambulance
- Pelayanan
Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


35

NO

JENIS
LAYANAN

TAHUN

STANDAR

Okt-2010

MINIMAL

Rawat Jalan

33,33%

100%

Poli Bedah

100%

Poli Anak

100%

Kebid. &

100%

100%

100%

INDIKATOR KINERJA
Pemulasaraan
Jenazah
- Pelayanan Gizi
- Pelayanan Laundry

- Pengelolaan
Limbah
-

Pela
yanan
Pemeliharaan
Sarana

Rumah

Sakit
-

Pelay
anan Rekam Medik

Kelayakan
Peralatan
Pelayanan
1. Peralatan yang
dikalibrasi
-

Pelayanan
Gawat Darurat

Pelayanan

Kandungan
Poli Gigi & Mulut
Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


36

NO

JENIS
LAYANAN

INDIKATOR KINERJA
Poli Gizi
Poli Peny.
Dalam

TAHUN

STANDAR

Okt-2010
0

MINIMAL
100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

2,86%

100%

100%

100%

100%

0,01%

100%

100%

100%

100%

Poli Umum
Poli Mata
Poli FisioterApi
Pelayanan

Rawat Inap
Shafir (R. Anak)
Jamrud
(P.Dalam)
Berlian (VIP)
Bersalin
Bayi
(Perinatologi)
Intan (Bedah)
-

Pelayanan
Bedah

Kamar
Operasi (OK)

Pelayanan
Intensif

Pelayanan
Radiologi

Perbup Nomor
Pelaihari

Pelayanan

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


37

NO

JENIS
LAYANAN

INDIKATOR KINERJA
Laboratorium
Pelayanan

TAHUN

STANDAR

Okt-2010
0

MINIMAL
100%

100%

Farmasi

100%

Pelayanan

Ambulance
Pelayanan

Pemulasaraan
Jenazah
Pelayanan

Gizi

Pelayanan

Laundry

Pengelolaa
n Limbah
Pelayanan

Pemeliharaan
Sarana
Pelayanan

Rekam Medik
2. Alat dengan kondisi
baik
-

0,0%

100%

Rawat Jalan

53,33%

100%

Poli Bedah

88,24%

100%

Poli Anak

45,45%

100%

Pelayanan
Gawat Darurat

Perbup Nomor
Pelaihari

Pelayanan

28,35%
100%
Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin
38

NO

JENIS
LAYANAN

INDIKATOR KINERJA
Kebid. &
Kandungan
Poli Gigi & Mulut
Poli Gizi
Poli Peny.

TAHUN

STANDAR

Okt-2010
0

MINIMAL
100%

83,33%

100%

64,29%

100%

80,0%

100%

58,82%

100%

Dalam
Poli Umum
Poli Mata
Poli FisioterApi
Pelayanan

Rawat Inap
Shafir (R. Anak)
Jamrud
(P.Dalam)
Berlian (VIP)
Bersalin
Bayi

62,50%
81,06%
48,89%
87,50%
82,76%
91,86%
100%
90,54%
72,73%
90,09%

(Perinatologi)
Intan (Bedah)

58,57%
100%
66,67%

Kamar

49,08%

Operasi (OK)
-

Pelayanan
Radiologi

Perbup Nomor
Pelaihari

100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%

Pelayanan
Intensif

100%

33,33%
40,0%
11,11%

100%
100%
100%

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


39

NO

JENIS
LAYANAN

INDIKATOR KINERJA

TAHUN

STANDAR

Okt-2010

MINIMAL

58,57%

100%

100,00%

100%

66,67%

100%

49,08%

100%

33,33%

100%

40,00%

100%

84,62%

100%

Pelayanan

Laboratorium
Pelayanan

Farmasi
Pelayanan

Ambulance
Pelayanan

Pemulasaraan
Jenazah
Pelayanan

Gizi
-

Pelayanan
Laundry

Pengelolaa
n Limbah

Pelayanan
Pemeliharaan
Sarana

Pelayanan
Rekam Medik

Pelayanan
Intensif

Pelayanan
Radiologi

Pelayanan
Laboratorium

Perbup Nomor
Pelaihari

Pelayanan

Fisioterafi
Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin
40

NO

JENIS
LAYANAN

TAHUN

STANDAR

Okt-2010

MINIMAL

50,00%

100%

100%

100%

57,14%

100%

Poli Bedah

43,33%

100%

Poli Anak

100%

100%

50%

100%

Gigi & Mulut

83,3%

74,4%

Gizi

53,0%

100%

68,75%

100%

13,09%

100%

65,13%

100%

94,50%

100%

68,20%

100%

24,0%

100%

93,91%

100%

79,09%

100%

42,48%

100%

18,62%

100%

Bersalin

100%

100%

Bayi

24,0%

100%

72,42%

100%

INDIKATOR KINERJA
Pelayanan

Farmasi
2

Penyediaan

Luas Ruangan

Ruangan

Pelayanan

Pelayanan

- Pelayanan Gawat
Darurat
- Pelayanan Rawat
Jalan

Kebid. & Kandgn

Poli Pyt. Dalam


Poli Umum
Mata
Rehab Medik
- Pelayanan Rawat
Inap
Shafir (R. Anak)
Jamrud
(P.Dalam)
Berlian (VIP)

(Perinatologi)
Intan (Bedah)
Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


41

NO

JENIS
LAYANAN

INDIKATOR KINERJA
Kamar

Operasi (OK)

TAHUN

STANDAR

Okt-2010
0

MINIMAL
100%

100%

100%

100%

100%

46,0%

100%

45,45%

100%

71,11%

1005

100%

100%

Pelayanan

Intensif
Pelayanan

Radiologi
Pelayanan

Laboratorium
Pelayanan

Farmasi
Pelayanan

Ambulance
Pelayanan

Pemulasaraan
Jenazah
Pelayanan

Gizi
-

Pelayanan
Laundry

Pengelolaa
n Limbah

Pelayanan
Pemeliharaan
Sarana

Pelayanan
Rekam Medik

Penyediaan

Kelengkapan SDM

SDM
Medis Dan
Perbup Nomor Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin
Pelaihari
42

NO

JENIS
LAYANAN
Pelayanan

INDIKATOR KINERJA
Paramedis
-

TAHUN

STANDAR

Okt-2010
100,00%

MINIMAL
100%

Pelayanan
Gawat Darurat

Pelayanan
Rawat Jalan
Poli Bedah
Poli Anak
Kebid. &
Kandungan
Poli Gigi & Mulut
Poli Gizi
Poli Peny.

86,67%
100%

100%

100%

100%

100%

100%

40%

100%

100%
90,0%
80,0%
15,0%

Dalam

100%
100%
100%
100%
100%

Poli Umum
Poli Mata
Poli FisioterApi

90,0%
36,67%

Pelayanan

30,0%

Rawat Inap

100%

Shafir (R. Anak)

40,0%

Jamrud

36,67%

(P.Dalam)
Berlian (VIP)
Bersalin
Bayi
(Perinatologi)
Perbup Nomor
Pelaihari

60%
68,71%
30,0%
30,0%

100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


43

NO

JENIS
LAYANAN

INDIKATOR KINERJA

TAHUN

STANDAR

Okt-2010

MINIMAL
100%

Intan (Bedah)
65,0%
Kamar

Operasi (OK)

33,0%

100%

100%
100%

Pelayanan

Intensif
Pelayanan

Radiologi
Pelayanan

Laboratorium

90,0%
60,0%

100%

30,0%

100%

30,0%

100%
100%

Pelayanan

Farmasi
Pelayanan

70,0%
100%

Ambulance
Pelayanan

Pemulasaraan
Jenazah
Pelayanan

Gizi
-

Pelayanan
Laundry

Pengelolaa
n Limbah

Pelayanan
Pemeliharaan
Sarana

Perbup Nomor
Pelaihari

Pelayanan

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


44

NO

JENIS
LAYANAN

TAHUN

STANDAR

Okt-2010

MINIMAL

INDIKATOR KINERJA
Rekam Medik

B.

PELAYANAN MEDIS
Kegiatan pelayanan medis

terdiri dari aktivitas diagnosa, tindakan

dan terapi yang dilakukan oleh rumah sakit untuk berbagai jenis
penyakit. Standarisasi pemanfaatan sumberdaya dimaksudkan untuk
mengoptimalkan

kinerja

pelayanan

dan

mengurangi

terjadinya

fasilitas yang idle dan potensial loss pendapatan rumah sakit. Standar
Kinerja

pelayanan

medis

ditetapkan

berdasarkan

kemampuan

minimal memanfaatkan sumberdaya yang disediakan manajemen


pada setiap aktivitas medis dari tiap-tiap unit layanan (output) dan
kemampuan dari unit pelayanan untuk memberikan pelayanan sesuai
Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan.
Aktivitas medis RSUD RSUD Hadji Boejasin Pelaihari Kabupaten Tanah
Laut dalam menyediakan/memberikan layanan sesuai standar input
adalah sebagai berikut :

NO
1

JENIS LAYANAN
Diagnosa

INDIKATOR KINERJA
a. Pemanfaatan

Alat

Laboratorium

untuk

TAHUN

STANDAR

Okt-2010

MINIMAL

100%

100%

100%

100%

Diagnosa
b. Pemanfaatan Alat
Radiologi untuk
Diagnosa
Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


45

NO
2

JENIS LAYANAN
Tindakan

INDIKATOR KINERJA
a. Penyediaan tindakan

TAHUN

STANDAR

Okt-2010

MINIMAL

100%

100%

97,80%

100%

medis operatif dan


non operatif
3

Terapi Medis

a. Pemanfaatan
Pelayanan Farmasi
b. Pemanfaatan

100%

100%

Pelayanan
Rehabilitasi Medis

Standar mutu layanan minimal yang ditetapkan oleh RSUD Hadji


Boejasin

Pelaihari

Kabupaten

Tanah

Laut

dalam

memberikan

pelayanan kepada masyarakat sesuai standar input adalah sebagai


berikut :

NO JENIS LAYANAN

INDIKATOR

Gawat Darurat

Perbup Nomor
Pelaihari

STANDAR

Okt-2010

MINIMAL

1. Kemampuan
menangani Life
saving anak
dan dewasa

1.75%

1. 100 %

2. Waktu tanggap
pelayanan
Dokter di Gawat
Darurat

2. 5 menit

3. Kepuasan

3. 80%

KINERJA
I

TAHUN

terlayani
setelah
pasien
datang

2.

5
menit
terlayani
setelah
pasien
dating

3.

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


46

NO JENIS LAYANAN

INDIKATOR
KINERJA

TAHUN
Okt-2010

STANDAR
MINIMAL

Pelanggan
II

Rawat Jalan

90%

1.

Waktu
Tunggu
Pelayanan
Pasien Rawat
Jalan

1. 30
menit

2.

Dokter
pemberi
pelayanan di
Poliklinik
Spesialis

2. 100 %

2. 100 %
Dokter
Spesialis

Ketersediaan
Pelayanan

3.

3.

3.

Dokter
Spesialis

1.

60
menit

a. Klinik
Anak

a. Klinik
Anak

b. Klinik
Penyakit
Dalam

b. Klinik
Penyakit
Dalam

c. Klinik
c. Klinik
Kebidana
Kebidana
n
n
d. Klinik
Bedah

d. Klinik
Bedah

e. Klinik
Mata
f. Klinik Gigi
4.
3

Rawat Inap

Perbup Nomor
Pelaihari

Kepuasan
Pelanggan

1. Kejadian Infeksi

4.

76,63
%
1. 1 %

4. 90 %
1. 1.5 %

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


47

NO JENIS LAYANAN

INDIKATOR
KINERJA

TAHUN
Okt-2010

STANDAR
MINIMAL

Pasca Operasi
2. Kejadian Infeksi
Nosokomial

2. 0 %

2.

3. Kejadian pasien
jatuh yang
berakibat
kecacatan/kemat
ian

3. 0 %

4. Kematian
Pasien > 48 jam

4. 0,15
%

4.

5. Kejadian pulang

5. 2 %

5.

3.

Bedah
Sentral
(Bedah Saja)

0
%

0.24 %

5%

paksa
6. Kepuasan
Pelanggan

1.5 %

6. 77,8
%
2 hari

6.

90%

1. Waktu Tunggu
operasi elektif

1.

2. Kejadian
Kematian di
meja operasi

2.

3. Kejadian
operasi salah
sisi

3. 0 %

3. 0 %

4. Kejadian

4. 0 %

4. 0 %

5. Kejadian salah

5. 0 %

5. 0 %

0%

1. 2 hari
2. 1 %

operasi salah
orang

Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


48

NO JENIS LAYANAN

INDIKATOR

TAHUN

STANDAR

Okt-2010

MINIMAL

6. Kejadian
tertinggalnya
benda
asing/lain pada
tubuh pasien
setelah operasi

6. 0 %

6. 0 %

7. Komplikasi
anestesi karena
overdosis,
reaksi anestesi
dan salah
penempatan
endotracheal
tube

7.

7. 6 %

1. Kejadian
kematian ibu
karena
persalinan

a. Perdarah
an 0%

KINERJA
tindakan pada
operasi

Persalinan ,
Perinatologi
( kecuali
rumah sakit
khusus di
luar rumah
sakit ibu dan
anak) dan KB

b. Pre
Eklamsia
0%
c. Sepsis
Pre
eklamsia
0%

2. Kemampuan
menangani
BBLRB 1500 gr2500 gr
Perbup Nomor
Pelaihari

0%

2.

98,60

a.
Perdaraha
n1%
b. Pre
Eklamsia
30 %
c. Sepsis
Pre
eklamsia
30 %
2.100 %

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


49

NO JENIS LAYANAN

INDIKATOR

Intensif

STANDAR

Okt-2010

MINIMAL

3. Pertolongan
peralinan
melalui seksio
cesaria

3.

11,76

3. 20 %

4. Kepuasan
Pelanggan

4.

80,25

4. 90 %

1. Rata-rata

1. 0 %

1. 3 %

1. Waktu tunggu
hasil pelayanan
thorax foto

1. 5 jam

1. 3 jam

2. Kejadian
kegagalan
pelayanan
rontgen

2.

2. Kerusak
an Foto
2%

3. Kepuasan
Pelanggan

3. 73,3 %

3. 90 %

1.

Waktu
tunggu hasil
pelayanan
Laboratorium

1. 20 Menit

1. 140
Menit

2.

Kesalaha
n pemberian
hasil
pemeriksaan

2. 0 %

2. 0 %

KINERJA

TAHUN

pasien yang
kembali ke
perawatan
intensif dengan
kasus yang
sama < 72 jam
7

Radiologi

8
Laboratorium
Patologi
Klinik

Perbup Nomor
Pelaihari

Kerusaka
n Foto
1,6 %

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


50

NO JENIS LAYANAN

INDIKATOR
KINERJA

TAHUN

STANDAR

Okt-2010

MINIMAL

laboratorium

Rehabilitasi
Medik

3.

Kepuasan
Pelanggan

3. 79,54 %

3. 90 %

1.

Kejadian
Drop Out Pasien
terhadap
pelayanan
Rehabilitasi
Medik yang
dierencanakan

1. 50 %

1. 50 %

2.

Kesalahan
tindakan
rehabilitasi
medik

2. 5 %

Kepuasan
Pelanggan

4. 78,5 %

1. Waktu Tunggu
Pelayanan Obat
Jadi

1. 30
Menit

1. 30
Menit

2. Waktu Tunggu

2. 60
Menit

2.

3. Kejadian
kesalahan
pemberian obat

3.

3. 0 %

4. Penulisan resep
sesuai
formularium

4. 93,07 %

5. Kepuasan

5. 75,78 %

(Fisioterafi)

3.
10

Farmasi

Pelayanan Obat
Racikan

Perbup Nomor
Pelaihari

0 %

3. 10
%

4. 90 %

60
Menit

4.

100
%

5. 90 %

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


51

NO JENIS LAYANAN

INDIKATOR
KINERJA

TAHUN
Okt-2010

STANDAR
MINIMAL

pelanggan
11

Ambulan /
Kereta
Jenazah

12
Pemulasaraa
n Jenazah

13

GIZI

1. Waktu tanggap

1. 25 Menit

2. Kepuasan
Pelanggan

1. 73,2 %

(response time)
pelayanan
ambulance di
Rumah Sakit

1. Waktu tanggap
(response time)
pelayanan
pemulasaraan
jenazah

1. 30
Menit

2. 90 %
1. 2 Jam

2. Tingkat
Kepuasan

1.

75,3%

2. 90 %

1. Ketepatan

1.

95 %

1. 90 %

2. Sisa makanan
yang tidak
termakan oleh
pasien

2. 25 %

2. 20 %

3. Kejadian
kesalahan
pemberian diet

3. 0 %

3. 0 %

1. Jumlah linen

1.

1. 90 %

waktu
pemberian
makanan
kepada pasien

14

Pelayanan

Perbup Nomor
Pelaihari

82 %

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


52

NO JENIS LAYANAN

INDIKATOR
KINERJA

Laundry
15

16

17

Okt-2010

STANDAR
MINIMAL

kotor yang
tertangani

Pengelolaan
Limbah

Pelayanan
Pemeliharaan
Sarana
Rumah Sakit

Pelayanan
Rekam Medik
Rumah Sakit

Perbup Nomor
Pelaihari

TAHUN

1. Baku Mutu
Limbah Cair

a.
a. BOD<30
BOD<30Mg
Mg/l
/l
b.
b.
COD<80m
COD<80m
g/l
g/l
c.
c. TSS<30
TSS<30m
mg/l
g/l
d. PH 7-9

d. PH 6-9

2. Pengelolaan
Limbah Padat
infeksius sesuai
dengan aturan

2. 80 %

2. 100 %

1. Kecepatan
waktu
menanggapi
kerusakan alat

1.

1 hari

1. 1 hari

2.

2.

50 %

2.

Pelayana
n pemeliharaan
alat

1. Kecepatan
waktu
penyediaan
dokumen rekam
medic
pelayanan
rawat jalan

100
%

1. 15 menit
menit

1.

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


53

10

B ab

5
NO JENIS LAYANAN

INDIKATOR
KINERJA
2. Kecepatan
waktu
penyediaan
dokumen rekam
medic
pelayanan
rawat Inap

TAHUN
Okt-2010
2. 15 Menit

STANDAR
MINIMAL
2.
15menit

PENGUKURAN KINERJA PELAYANAN

inerja pelayanan merupakan tolok ukur pelayanan yang


diberikan oleh rumah sakit dalam rangka menyelengarakan
pelayanan kepada masyarakat. Untuk memperoleh gambaran

mengenai kinerja pelayanan tersebut perlu dilakukan pengukuran


kinerja pelayanan. Pengukuran kinerja tersebut didasarkan pada
Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


54

Indikator dan profil kinerja yang dituangkan dalam Standar Pelayanan


Minimal. Agar bisa diperoleh hasil pengukuran yang akurat maka
ketersediaan data yang akurat mutlak diperlukan, akurasi hasil
pengukuran kinerja pelayanan sangat bergantung pada ketersediaan
sumber data yang dihasilkan dari sistem informasi yang dikembangkan
oleh rumah sakit. Pengembangan sistem informasi tersebut meliputi :
1) Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA) yang dapat
memberikan akses data kinerja tentang kelengkapan dan kelayakan
aset. (input layanan)
2) Sistem Informasi Kepegawaian

(SIMPEG) yang dapat memberikan

akses data kinerja keberadaan kualifikasi tenaga pelayanan (input


layanan)
3) Sistem Informasi Medikal Record (SIM MR) yang dapat memberikan
akses data kinerja jenis dan jumlah pelayanan medis, asuhan
keperawatan dan penunjang medis yang dilakukan oleh masingmasing unit pelayanan (output dan mutu layanan)
4) Billing System yang dapat memberikan akses data kinerja jenis dan
jumlah pelayanan medis, asuhan keperawatan dan penunjang medis
yang dibebankan kepada pasien umum (output layanan)
5) Sistem Informasi Piutang yang dapat memberikan akses data kinerja
jenis dan jumlah pelayanan medis, asuhan keperawatan dan
penunjang medis yang dibebankan kepada perusahaan asuransi.
oleh masing-masing unit pelayanan (output layanan)
6) Inventory System yang dapat memberikan akses data kinerja jumlah
resep dan jenis obat yang dapat dilayani oleh instalasi farmasi
(output dan mutu layanan).
Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


55

Namun demikian apabila sistem informasi yang ada belum


tersedia, rumah sakit dapat menggunakan data manual dengan
menggunakan metode sampling untuk setiap indikator yang datanya
memiliki populasi relatif banyak. Pengukuran kinerja secara manual
tetap berpedoman pada profil indikator yang telah ditetapkan.
PROFIL INDIKATOR KINERJA
Indikator-indikator kinerja pada masing-masing unit pelayanan akan
digunakan sebagai dasar pengukuran kinerja pelayanan. Untuk
memudahkan pengukuran kinerja maka setiap indikator ditentukan
profilnya sebagai berikut :
1.

PELAYANAN

MANAJEMEN

(STANDAR INPUT)
1.1 Kelengkapan Peralatan
Tujuan

Untuk menilai sampai sejauhmana manajemen


berhasil memenuhi kelengkapan minimum
peralatan medis pada masing-masing unit
pelayanan
Bobot Peralatan yang ada
X 100%

Cara Mengukur
Sumber Data
Waktu
Pengukuran
Petugas Pengukur
Pemilik Indikator

Bobot Peralatan sesuai Standar


Daftar
Inventaris
Rumah
Informasi Manajemen Aset
Akhir Tahun Buku

Sakit/

Sistem

Masing-masing Unit Pelayanan


Bidang Pelayanan Medis

1.2 Kelayakan Peralatan


Tujuan
Perbup Nomor
Pelaihari

Untuk

menilai

sampai

sejauhmana

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


56

manajemen
berhasil memenuhi kelayakan
peralatan medis pada masing-masing unit
pelayanan.
Peralatan yang dikalibrasi
Cara Mengukur

Sumber Data
Waktu
Pengukuran
Petugas Pengukur
Pemilik Indikator

Peralatan yang wajib Kalibrasi

Peralatan dengan kondisi baik


X
Peralatan yang ada
Laporan Hasil Inventarisasi Peralatan
Akhir Tahun Buku/Anggaran
Masing-masing Unit Pelayanan
Instalasi
Pemeliharaan

100%
100%

Sarana/Bagian

Perlengkapan
1.3 Ketersediaan SDM
Tujuan

Cara Mengukur
Sumber Data
Waktu
Pengukuran
Petugas Pengukur
Pemilik Indikator

Perbup Nomor
Pelaihari

Untuk menilai sampai sejauhmana


Rumah
Sakit berhasil memenuhi ketersedian tenaga
pelayanan.
Tenaga perunit pelayanan x
bobot
X 100%
Tenaga sesuai standar x bobot
Daftar Pegawai
Akhir Tahun Buku/tahun Anggaran
Masing-masing Unit Pelayanan
Bagian Kepegawaian

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


57

1.4 Ketersediaan Ruangan


Tujuan
Untuk menilai sampai sejauhmana
Rumah
Sakit
berhasil
memenuhi
kelengkapan
Minimum luas ruangan pelayanan medis
luas ruangan per unit pelayanan
Cara Mengukur
X 100%
luas ruangan sesuai standar
Sumber Data
Waktu
Pengukuran
Petugas Pengukur
Pemilik Indikator
2.

Daftar Inventaris Gedung


Akhir Tahun Buku/tahun Anggaran
Masing-masing Unit Pelayanan
Bagian Umum/Perlengkapan
PELAYANAN MEDIS

(STANDAR

OUTPUT )
2.1

PEMANFAATAN SUMBERDAYA

a. Surat Pengantar yang dilayani di Instalasi Laboratorium


Tujuan
Untuk menilai sampai sejauhmana
unit
layanan memanfaatkan fasilitas laboratorium
rumah sakit untuk tujuan Diagnosa.
Surat pengantar yang dilayani
Cara Mengukur
x 100%
Surat pengantar yang diterima
Sumber Data
Waktu
Pengukuran
Petugas Pengukur
Pemilik Indikator

Perbup Nomor
Pelaihari

Catatan Rujukan di unit layanan dan Billing


System
Bulanan
Laboratorium PA dan PK
Rajal, Ranap, IRD dan Bedah

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


58

b. Surat Pengantar yang dialayani di Instalasi Radiologi


Tujuan
Untuk menilai sampai sejauhmana
unit
layanan memanfaatkan fasilitas radiologi
rumah sakit untuk tujuan Diagnosa.
Surat pengantar yang dilayani
Cara Mengukur
x 100%
Surat pengantar yang diterima
Sumber Data
Waktu
Pengukuran
Petugas Pengukur
Pemilik Indikator

Catatan Rujukan di unit layanan dan Billing


System
Bulanan
Radiologi
Rajal, Ranap, IRD dan Bedah

c.

Tindakan Medis operatif


dan non operatif
Tujuan
Untuk menilai sampai sejauhmana
unit
layanan memanfaatkan fasilitas fasilitas rawat
inap dan fasilitas bedah rumah sakit
Rujukan rawat inap yang
Cara Mengukur
dialayani
x 100%
Rujukan rawat inap yang diterima
Sumber Data
Waktu
Pengukuran
Petugas Pengukur
Pemilik Indikator

d.
Tujuan

Perbup Nomor
Pelaihari

Catatan Rujukan
Bulanan
Petugas RM
Rajal, Ranap, IRD dan Bedah

Resep
yang
dilayani
Instalasi Farmasi
Untuk menilai sampai sejauhmana
unit
layanan
memanfaatkan
fasilitas
farmasi
Rumah Sakit untuk tujuan terapi.
Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin
59

Cara Mengukur
Sumber Data
Waktu
Pengukuran
Petugas Pengukur
Pemilik Indikator

Resep yang dilayani di instalasi


farmasi
Resep yang diterima di instalasi
farmasi
Catatan resep dokter dan farmasi
Bulanan

100%

Bagian Farmasi
Rajal, Ranap, IRD dan Bedah

e.

Surat Pengantar yang


dilayani di Rehabilitasi Medis
Tujuan
Untuk menilai sampai sejauhmana
unit
layanan memanfaatkan fasilitas rehabilitasi
medis rumah sakit untuk tujuan terapi.
Surat pengantar yang diterima
rehabilitasi medis
x 100%
Cara Mengukur
Surat pengantar yang dilayani
Sumber Data
Waktu
Pengukuran
Petugas Pengukur
Pemilik Indikator

3.

Catatan resep dokter dan farmasi


Bulanan
Bagian RM
Rajal, Ranap, IRD dan Bedah
PELAYANAN MEDIS

(STANDAR

PELAYANAN)
A.
1.

Pelayanan Gawat Darurat


Kemampuan Menangani lifesaving Anak dan Dewasa

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Perbup Nomor
Pelaihari

Kemampuan menangani life saving di Gawat


Darurat
Keselamatan
Tergambarnya kemampuan rumah sakit dalam
memberikan pelayanan Gawat Darurat
Life saving adalah upaya penyelamatan jiwa

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


60

Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
Jawab pengumpul
data

2.

manusia dengan
Circulation
Setiap bulan

urutan

Airway,

Breath,

Tiga bulan sekali


Jumlah kumulatif pasien yang mendapatkan
pertolongan life saving di Gawat Darurat
Jumlah seluruh pasien yang membutuhkan
penanganan life saving di Unit Gawat Darurat
Rekam Medik di Gawat Darurat
100%
Kepala Instalasi Gawat Darurat

Waktu tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Perbup Nomor
Pelaihari

Waktu tanggap pelayanan dokter di Gawat


Darurat
Keselamatan dan efektivitas
Terselenggaranya pelayanan yang cepat,
responsive dan mampu menyelamatkan pasien
gawat darurat
Kecepatan pelayanan dokter di gawat darurat
adalah sejak pasien itu datang sampai
mendapat pelayanan dokter
Setiap bulan
Tiga bulan sekali
Jumlh kumulatif waktu yang diperlukan sejak
kedatangan semua pasien yang di sampling
secara acak sampai dilayani dokter
Jumlah seluruh pasien yang di sampling
(minimal n=50)
Sample
5 menit telayani setelah pasien dating

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


61

Penanggung
jawab pengumpul
data
3.

Kepala Instalasi
mutu/panitia mutu

Darurat

Tim

Ketersediaan tim Penanggulangan Bencana

Judul
Dimensi mutu
Tujuan
Definisi Operasional

Frekuensi
Pengumpulan Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
P. jawab data
4.

Gawat

Ketersediaan tim penaggulangan


bencana
Keselamatan dan Efetifitas
Kesiagaan rumah sakit untuk memberikan
pelayanan penanggulangan bencana
Tim penanggulangan bencana adalah tim
yang dibentuk di rumah sakit dengan
tujuan
untuk
penanggulangan
akibat
bencana yang mungkin terjadi sewaktu
waktu
Setiap bulan
Tiga bulan sekali
Jumlah tim penanggulangan bencana yang
ada dirumah sakit
Tidak ada
Instalasi gawat darurat
Satu tim
Ka.IGDt / Tim mutu / Panitia mutu

Pemberi Layanan
BLS/PPGD/GELS/ALS

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Perbup Nomor
Pelaihari

Kegawatdaruratan

yang

Bersertifikat

Pemberian Pelayanan kegawat


daruratan yang bersertifikat
BLS/PPGD/GELS/ALS
Kompetensi teknis
Tersedianya Pelayanan Gawat Darurat oleh
tenaga kompeten dalam bidang ke gawat
daruratan
Tenaga Kompeten pada Gawat Darurat
adalah tenaga yang sudah memiliki
sertifikat pelatihan BLS/PPGD/GELS/ALS
Setiap bulan

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


62

pengumpulan Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung jawab
pengumpulan data

5.

Tiga bulan sekali


Jumlah tenaga yang bersertifikat
ATLS/BTLS/ACLS/PPGD
Jumlah tenaga yang memberikan pelayanan
kegawat daruratan
Kepegawaian
100 %
Kepala Pendidikan dan Pelatihan Rumah
Sakit

Kematian Pasien 24 jam di Gawat Darurat

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Perbup Nomor
Pelaihari

Kematian pasien 24 jam di Gawat Darurat


Efektivitas dan keselamatan
Terselenggaranya pelayanan yang efektif dan
mampu menyelamatkan pasien gawat darurat
Kematian 24 jam adalah kematian yang
terjadi dalam periode 24 jam sejak pasien
datang
Tiga bulan

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


63

Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab pengumpul
data
6.

Tiga bulan
Jumlah pasien yang meninggal dalam periode
24 jam sejak pasien dating
Julah seluruh pasien yang ditangani di Gawat
Darurat
Rekam Medik
2 perseribu
Kepala Instalasi Gawat Darurat

Kepuasan Pelanggan pada Gawat Darurat

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab pengumpul
data

Kepuasan pelanggan pada Gawat Darurat


Kenyamanan
Terselenggaranya pelayanan gawat darurat
yang
mampu
memberikan
kepuasan
pelanggan
Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi
pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan
Setiap bulan
Tiga bulan sekali
Jumlah kumulatif rata-rata penilaian kepuasan
pasien Gawat Darurat yang di Survei
Julah seluruh pasien Gawat Darurat yang di
servey (minimal n=50)
Survei
70%
Kepala Instalasi Gawat Darurat / Tim
Mutu/Panitia Mutu

B. PELAYANAN RAWAT JALAN


1.
Waktu tunggu pelayanan pasien rawat jalan
Judul
Perbup Nomor
Pelaihari

Waktu tunggu di Rawat Jalan


Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin
64

Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab
pengumpul data

2.

Akses
Tersedianya Pelayanan rawat jalan spesialistik
pada hari kerja di setiap rumahsakit yang
mudah dan cepat diakses oleh pasien
Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan
mulai pasien mendaftar sampai dilayani oleh
dokter spesialis
1 bulan
3 bulang
Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat
jalan yang disurvei
Julah seluruh pasien rawat jalan yang disurvei
Survei pasien rawat jalan
60 menit
Kepala Instalasi Rawat Jalan/komite mutu/tim
mutu

Pemberi pelayanan di klinik specialis

Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


65

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional

Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab
pengumpul data

Perbup Nomor
Pelaihari

Pemberi pelayanan di klinik spesialis


Kompetensi teknis
Tersedianya Pelayanan Klinik oleh tenaga
spesialis yang kompeten
Klinik spesialis adalah klinik pelayanan rawat
jalan di rumahsakit yang dilayani oleh dokter
specialis. (untuk rumahsakit pendidikan dapat
dilayani oleh dokter PPDS sesuai dengan
special privilege yang diberikan)
1 bulan
3 bulan
Jumlah hari buka klinik specialis yang dilayani
oleh dokter specialis dalam waktu satu bulan
Jumlah seluruh hari buka klinik specialis dalam
satu bulan
Register rawat jalan poliklinik spesialis
100%
Kepala Instalasi Rawat Jalan

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


66

3.

Ketersediaan pelayanan rawat jalan

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional

Ketersediaan pelayanan rawat jalan


Akses
Tersedianya jenis pelayanan rawat jalan
spesialistik yang minimal harus ada di
rumahsakit
Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan rawat
jalan
spesialistik
yang
dilaksanakan
di
rumahsakit. Ketersediaan pelayanan rawat
jalan untuk rumahsakit khusus disesuaikan
dengan spesifikasi dari rumahsakit tsb
1 bulan

Frekuensi
Pengumpulan Data
Periode Analisa
3 bulan
Numerator
Jenis-jenis pelayanan rawat jalan spesialistik
yang ada (kualitatif)
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Register rawat jalan
Standar
Minimal kesehatan anak, penyakit dalam,
kebidanan dan bedah
Penanggung
Kepala Instalasi Rawat Jalan
jawab pengumpul
data

Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


67

4. Pasien Rawat Jalan Tuberkulosis yang ditangani dengan Starategi


DOTS
Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi Operasional

Frekuensi
Pengumpulan Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung jawab
pengumpulan data
Perbup Nomor
Pelaihari

Pasien rawat jalan tuberculosis yang


ditangani dengan strategi DOTS
Akses, efesiensi
Terselenggaranya pelayanan rawat jalan
bagi pasien tuberculosis dengan strategi
DOTS
Pelayanan rawat jalan tuberculosis dengan
strategi DOTS adalah pelayanan tuberculosis
dengan
5
strategi
penanggulangan
tuberculosis nasional. Penegakkan diagnosis
dan
follow
up
pengobatan
pasien
tuberculosis harus melalui pemeriksaan
mikroskopik tuberculosis, pengobatan harus
menggunakan paduan obat anti tuberculosis
yang
sesuai
dengan
standar
penanggulangan tuberculosis nasional, dan
semua pasien yang tuberculosis yang
diobati dievaluasi secara kohort sesuai
dengan
penanggulangan
tuberculosis
nasional.
Tiap tiga bulan
Tiap tiga bulan
Jumlah
semua
pasien
rawat
jalan
tuberculosis yang ditangani dengan strategi
DOTS
Jumlah
seluruh
pasien
rawat
jalan
tuberculosis yang ditangani dirumah sakit
dalam waktu tiga bulan
Register rawat inap register TB 03 UPK
100 %
Kepala Instalasi Rawat Jalan

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


68

5. Penegakan Diagnosis TB melalui Pemeriksaan Mikroskopis TB


Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi Operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Periode Analisa
Numerator

Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung jawab
pengumpulan data

Perbup Nomor
Pelaihari

Penegakan
Diagnosis
TB
melalui
Pemeriksaan Mikroskopis TB
Efektifitas, keselamatan
Terlaksananya
diagnosis
TB
melalui
pemeriksaan mikroskopis TB
Penegakan
Diagnosis
TB
melalui
Pemeriksaan Mikroskopis pada pasien rawat
jalan
Tiap tiga bulan
Tiap tiga bulan
Jumlah Penegakan Diagnosis TB melalui

Pemeriksaan Mikroskopis TB di Rumah


Sakit dalam 3 bulan
Jumlah Penegakan Diagnosis TB di
Rumah Sakit dalam 3 bulan
Rekam medik
60 %
Kepala Instalasi Rawat Jalan

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


69

6. Kegiatan Pencatatan dan Pelaporan Tuberkulosis di Rumah Sakit


Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi Operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung jawab
pengumpulan data

Terlaksananya kegiatan pencatatan dan


pelaporan TB di Rumah Sakit
Efektifitas
Tersedianya data pencatatan dan pelaporan
TB di Rumah Sakit
Pencatatan dan pelaporan semua pasien TB
yang berobat jalan ke Rumah Sakit
Tiap tiga bulan
Tiap tiga bulan
Jumlah seluruh pasien TB rawat jalan yang
dicatat dan dilaporkan
Seluruh kasus TB rawat jalan di rumah sakit
Rekam medik
60 %
Kepala Instalasi Rawat Jalan

7. Kepuasan Pelanggan pada rawat jalan


Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Perbup Nomor
Pelaihari

Kepuasan Pelanggan pada rawat jalan


Kenyamanan
Terselenggaranya pelayanan rawat jalan yang
mampu memberikan kepuasan pelanggan
Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


70

Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab
pengumpul data

C.
1.

pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan


Setiap bulan
Tiga bulan sekali
Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan
pasien rawat jalan yang di Survei
Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang di
Survei (minimal n=50)
Survei
90 %
Kepala Instalasi Rawat Jalan / Tim Mutu/Panitia
Mutu

PELAYANAN RAWAT INAP


Kejadian infeksi pasca operasi

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional

Perbup Nomor
Pelaihari

Kejadian infeksi pasca operasi


Keselamatan, kenyamanan
Tergambarnya
pelaksanaan
operasi
dan
perawatan pasca operasi yang bersih sesuai
standar
Infeksi pasca operasi adalah adanya infeksi
nosokomial pada semua kategori luka sayatan
operasi bersih yang dilaksanakan di sumah
sakit dan ditanai oleh rasa panas (kalor),
kemerahan (color), pengerasan (tumor), dan

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


71

keluarnya nanah (pus) dalam waktu lebih dari


3x24 jam
Tiap bulan

Frekuensi
Pengumpulan Data
Periode Analisa
Tiap bulan
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab
pengumpul data

2.

Jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca


operasi dalam satu bulan
Jumlah seluruh pasien yang dioperasi dalam
satu bulan
Rekam medic
1.5%
Kepala Instalasi Rawat Inap/Tim Mutu/Panitia
Mutu

Angka kejadian infeksi nosokomial

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Perbup Nomor
Pelaihari

Angka kejadian infeksi nosokomial


Keselamatan pasien
Mengetahui
hasil
pengendalian
infeksi
nosokomial rumah sakit
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang dialami
oleh pasien yang diperoleh selama dirawat di
rumahsakit yang meliputi dekubitus, phlebitis,
sepsis, dan infeksi luka operasi
Tiap bulan

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


72

Pengumpulan Data
Periode Analisa
Tiap tiga bulan
Numerator
Jumlah pasien rawat inap yang terkena infeksi
nosokomial dalam satu bulan
Denominator
Jumlah pasien rawat inap dalam satu bulan
Sumber data
Survei, laporan infeksi nosokomial
Standar
1.5%
Penanggung
Kepala
Instalasi
Rawat
Inap/Komite
jawab
Medik/Komite Mutu
pengumpul data

3.

Kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional

Perbup Nomor
Pelaihari

Kejadian
pasien
jatuh
yang
berakibat
kecacatan/kematian
Keselamatan pasien
Tergambarnya pelayanan keperawatan yang
aman bagi pasien
Kejadian pasien jatuh adalah kejadian pasien
jatuh selama di rawat baik akibat jatuh dari
tempat tidur, di kamar mandi, dsb, yang
berakibat kecacatan atau kematian.

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


73

Frekuensi
Tiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa
Tiap bulan
Numerator
Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut
dikurangi jumlah pasien yang jatuh dan
beakibat kecacatan atau kematian
Denominator
Julah pasien dirawat dalam bulan tersebut
Sumber data
Rekam medis, laporan keselamatan pasien
Standar
0%
Penanggung
Kepala Instalasi Rawat Inap
jawab
pengumpul data

4. Kematian pasien > 48 jam


Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Perbup Nomor
Pelaihari

Kematian pasien > 48 jam


Keselamatan dan efektivitas
Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di
rumahsakit yang aman dan efektif
Kematian pasien > 48 jam adalah kematian
yang terjadi sesudah periode 48 jam setelah
pasien rawat inap masuk rumah sakit

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


74

Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab
pengumpul data
5.

1 bulan
Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap >
48 jam dalam satu bulan
Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu
bulan
Rekam medic
0.24% 2.4/1000 (internasional) (NDR
25/1000, Indonesia)
Ketua Komite Mutu/Tim Mutu

Kejadian pulang paksa

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
P. Jawab data
6.

1 bulan

Kejadian pulang paksa


Efektivitas, kesinambungan pelayanan
Tergambarnya
penilaian
pasien
terhadap
efektivitas pelayanan rumahsakit
Pulang paksa adalah pulang atas permintaan
pasien
atau
keluarga
pasien
sebelum
diputuskan boleh pulang oleh dokter
1 bulan
3 bulan
Jumlah pasien pulang paksa dalam satu bulan
Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam satu
bulan
Rekam medic
5%
Ketua Komite Mutu/Tim Mutu

Jam visite Dokter Spesialis

Judul
Dimensi Mutu
Perbup Nomor
Pelaihari

Jam visite dokter spesialis


Akses, kesinambungan pelayanan

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


75

Tujuan
Definisi
Operasional

Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab
pengumpul data

7.

Tergambarnya
kepedulian
tenaga
medis
terhadap ketepatan waktu pemberian pelayan
Visite dokter spesialis adalah kunjungan dokter
spesialis setiap hari kerja sesuai dengan
ketentuan waktu kepada setiap pasien yang
menjadi tanggungjawabnya, yang dilakukan
antara jam 08.00 sampai dengan 14.00 Wita.
Tiap bulan
Tiap 3 bulan
Jumlah visite dokter spesialis antara jam 08.0014.00 yang disurvei
Jumlah pelaksanaan visite dokter spesialis yang
disurvei
Survei
Jam 08.00-14.00 Wita
Kepala Instalasi Rawat Inap/Tim Mutu

Kepuasan pelanggan rawat inap

Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


76

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab
pengumpul data

Perbup Nomor
Pelaihari

Kepuasan pelanggan rawat inap


Kenyamanan
Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap
mutu pelayanan rawat inap
Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas
oleh pelanggan terhadap pelayanan rawat inap
1 bulan
3 bulan
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari
pasien yang di Survei (dalam persen)
Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal
50)
Survei
90%
Ketua Komite Mutu/Tim Mutu

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


77

D.
Pelayanan Bedah
1. Waktu tunggu operasi elektif
Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab
pengumpul data

Perbup Nomor
Pelaihari

Waktu tunggu operasi elektif


Efektivitas,
kesinambungan
pelayanan,
efisiensi
Tergambarnya kecepatan penanganan antrian
pelayanan bedah
Waktu tunggu operasi elektif adalah tenggang
waktu mulai dokter memutuskan untuk operasi
yang terencana sampai dengan operasi mulai
dilaksanakan
1 bulan
3 bulan
Jumlah kumulatif waktu tunggu operasi yang
terencana dari seluruh pasien yang dioperasi
dalam satu bulan
Jumlah pasien yang dioperasi dalam bulan
tersebut.
Rekam medic
2 hari
Ketua Instalasi Bedah Sentral

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


78

2.

Kejadian kematian di meja operasi

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional

Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab
pengumpul data

Perbup Nomor
Pelaihari

Kejadian kematian di meja operasi


Keselamatan, efektivitas
Tergambarnya efektivitas pelayanan bedah
sentral dan anestesi dan kepedulian terhadap
keselamatan pasien
Kematian di meja operasi adalah kematian
yang terjadi di atas meja operasi pada saat
operasi berlangsung yang diakibatkan oleh
tindakan
anestesi
maupuhn
tindakan
pembedahan
Tiap bulan dan sentinel event
Tiap bulan dan sentinel event
Jumlah pasein yang meninggal di meja operasi
dalam satu bulan
Jumlah pasien yang dilakukan tindakan
pembedahan dalam satu bulan
Rekam medik, laporan keselamatan pasien
1%
Kepala Instalasi Bedah Sentral/Komite Medik

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


79

3.

Kejadian operasi salah sisi

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional

Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab
pengumpul data

Perbup Nomor
Pelaihari

Kejadian operasi salah sisi


Keselamatan pasien
Tergambarkannya kepedulian dan ketelitian
instalasi bedah sentral terhadap keselamatan
pasien
Kejadian operasi salah sisi adalah kejadian
dimana pasien dioperasi pada sisi yang salah,
misalnya yang semestinya dioperasi pada sisi
kanan, ternyata yang dilakukan operasi adalah
pada sisi kiri atau sebaliknya
1 bulan dan sentinel event
1 bulan dan sentinel event
Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu
bulan dikurangi jumlah pasien yang dipoerasi
sala sisi dalam waktu satu bulan
Jumla pasien yang di operasi dalam waktu satu
bulan
Rekam medik, laporan keselematan pasien
0%
Kepala Instalasi Bedah Sentral/Komite Medis

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


80

4.

Kejadian operasi salah orang

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab
pengumpul data

Perbup Nomor
Pelaihari

Kejadian operasi salah orang


Keselamtan pasien
Tergambarkannya kepedulian dan ketelitian
instalasi bedah sentral terhadap keselamatan
pasien
Kejadian operasi salah orang adalah kejadian
dimana pasien dioperasi pada orang yang
salah
1 bulan dan sentinel event
1 bulan dan sentinel event
Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu
bulan dikurangi jumlah operasi salah orang
dalam waktu satu bulan
Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu
bulan
Rekam medik, laporan keselamatan pasien
0%
Kepala Instalasi Bedah Sentral /Komite Medik

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


81

5.

Kejadian salah tindakan pada operasi

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab
pengumpul data

Perbup Nomor
Pelaihari

Kejadian salah tindakan pada operasi


Keselamatan pasien
Tergambarkannya ketelitian dalam pelaksanaan
operasi dan kesesuaian tindakan operasi
dengan rencana yang telah ditetapkan
Kejadian salah tindakan pada operasi adalah
kejadian pasien mengalami tindakan operasi
yang tidak sesuai dengan yang direncanakan
1 bulan dan sentinel event
1 bulan dan sentinel event
Jumlah pasien yang dioperasi dalam satu bulan
dikurangi jumlah pasein yang mengalami salah
tindakan operasi dalam satu bulan
Jumlah pasein yang dioperasi dalam satu bulan
Rekam medik, laporan keselamtan pasien
0%
Kepala Instalasi Bedah Sentral/Komite Medik

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


82

6. Kejadian tertinggalnya benda asing pada tubuh pasien setelah


operasi
Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional

Kejadian tertinggalnya benda asing pada tubuh


pasien setelah operasi
Keselamatan pasien
Tergambarkannya ketelitian dan kecermatan
dokter bedah dalam melaksanakan tindakan
operasi
Kejadian tertinggalnya benda asing adalah
kejadian dimana benda asing seperti kapas,
gunting, peralatan operasi, dalam tubuh pasien
akibat suatu tindakan pembedahan
1 bulan dan sentinel event

Frekuensi
Pengumpulan Data
Periode Analisa
1 bulan dan sentinel event
Numerator
Jumlah pasien yang dioperasi dalam satu bulan
dikurangi jumlah pasien yang mengalami
tertinggalnya benda asing dalam tubuh akibat
operasi dalam satu bulan
Denominator
Jumlah pasein yang dioperasi dalam satu bulan
Sumber data
Rekam medik, laporan keselamtatan pasien
Standar
0%
Penanggung
Kepala Instalasi Bedah Sentral/Komite Medik
Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


83

jawab
pengumpul data

7. Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi dan salah


penempatan endotracheal tube
Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Perbup Nomor
Pelaihari

Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi


anestesi dan salah penempatan endotracheal
tube
Keselamatan paeisn
Tergambarkannya
kecermatan
tindakan
anestesi dan monitoring pasien selama proses
pembedahan berlangsung
Komplikasi anestesi adalah kejadian yang tidak
diharapkan sebagai akibat komplikasi anestesi
antara lain karena overdosis, reaksi anestesi
dan salah penempatan endotracheal tube
1 bulan dan sentinel event
1 bulan dan sentinel event
Jumlah pasien yang mengalami komplikasi
anestesi dalam satu bulan
Jumlah pasein yang dioperasi dalam waktu satu

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


84

Sumber data
Standar
Penanggung
jawab
pengumpul data

bulan
Rekam Medik
6%
Kepala instalasi Bedah Sentral/Komite Medik

E. Persalinan dan perinatologi


1.
Kejadian kematian ibu karena persalinan
Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional

Perbup Nomor
Pelaihari

Kejadian kematian ibu karena persalinan


Keselamtan
Mengetahui
mutu
pelayanan
rumahsakit
terhadap pelayanan kasus persalinan
Kematian ibu melahirkan yang disebabkan
karena pendarahan, pre-eklampsia, eklampsia,
partus lama, dan sepsis.
Pendarahan adalah pendarahan yang terjadi
pada saat kehamilan semua skala persalinan
dan nifas.
Pre-eklamsia dan eklampsia mulai terjadi pada
kehamilan tri mester kedua, pre-eklampsia dan
eklampsia merupakan keumpulan dari dua dari
tiga tanda, yaitu:
Tekanan darah sistolik > 160 mmHg dan

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


85

Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab
pengumpul data
2.

diastolic > 110 mmHg


Protein uria > 5 gr/24 jam 3+/4- pada
pemeriksaan kualitatif
Oedem tungkai
Eklampsia adalah tanda pre eklampsi yang
disertai dengan kejang dan atau penurunan
kesadaran.
Spesis adalah tanda-tanda sepsis yang terjadi
akibat penanganan aborsi, persalinan dan nifas
yang tidak ditangani dengan tepat oleh pasien
atau penolong.
Tiap bulan
Tiap tiga bulan
Jumlah kematian pasien persalinan karena
pendarahan, pre-eklampsia /eklampsia, sepsis
(masing-masing penyebab)
Jumlah
pasien-pasien
persalinan
dengan
pendarahan, pre-eklampsia /eklampsia, sepsis
Rekam medik rumah sakit
Pendarahan 1% , pre-eklampsia 30%,
sepsis 0.2%
Komite Medik

Kemampuan menangani BBLR 1500 gr 2500 gr

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Perbup Nomor
Pelaihari

Kemampuan menangani BBLR 1500 gr 2500


gr
Efektivitas dan keselamatan
Tergambarkannya kemampuan rumah sakit
dalam menangani BBLR
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat
badan 1500 gr 2500 gr
1 bulan
3 bulan

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


86

Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab
pengumpul data

3.

Jumlah BBLR 1500gr-2500gr yang berhasil


ditangani
Jumlah seluruh BBLR 1500gr 2500gr yang
ditangani
Rekam Medik
100%
Komite Medik/Komite Mutu

Pertolongan persalinan melalui seksio sesaria

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan

Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria


Efektivitas, keselamatan dan efisiensi
Tergambarnya
pertolongan
persalinan
di
rumahsakit yang sesuai dengan indikasi dan
efisien

Definisi

Seksio

Perbup Nomor
Pelaihari

cesaria

adalah

tindakan

persalinan

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


87

Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab
pengumpul data
4.

3 bulan
Jumlah persalinan dengan seksio cesaria dalam
1 bulan
Jumlah seluruh persalinan dalam 1 bulan
Rekam Medik
20%
Komite Mutu

Kepuasan Pelanggan

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab

F.

melalui pembedahan abdominal baik elektif


maupun emergensi
1 bulan

Kepuasan pelanggan
Kenyamanan
Tergambarnya persepsi pasien terhadap mutu
pelayanan persalinan
Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas
oleh pelanggan terhadap pelayanan persalinan
1 bulan
3 bulan
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari
pasien yang disurvei( dalam prosen)
Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal
50)
Survei
80%
Ketua komite mutu/tim mutu

PELAYANAN INTENSIF

Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


88

1. Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan


kasus yang sama < 72 jam
Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab

G.
1.

Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan


intensif dengan kasus yang sama < 72 jam
Efektivitas
Tergambarnya keberhasilan perawatan intensif
Pasien kembali ke perawatan intensif dari
ruang rawat inap dengan kasus yang sama
dalam waktu < 72 jam
1 bulan
3 bulan
Jumlah pasien yang kembali ke perawatan
intensif dengan kasus yang sama < 72 jam
dalam 1 bulan
Jumlah seluruh pasien yang dirawat di ruang
intensif dalam 1 bulan
Rekam Medik
3%
Komite Medik/Komite Mutu

RADIOLOGI
Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto

Judul
Perbup Nomor
Pelaihari

Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto


Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin
89

Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator

Efektivitas,
kesinambungan
pelayanan,
efisiensi
Tergambarnya kecepatan pelayanan radiologi
Waktu tunggu hasil pelayanan thorax adalah
tenggang waktu mulai pasien di foto sampai
dengan
menerima
hasil
yang
sudah
diekspertisi
1 bulan
3 bulan
Jumlah kumulaitf waktu tunggu hasil pelayanan
thorax foto dalam satu bulan
Jumlah pasien yang di foto thorax dalambulan
tersebut
Rekam Medik
3 jam
Kepala Instalasi Radiologi

Sumber data
Standar
Penanggung
jawab
2.
Kejadian kegagalan pelayanan rontgen
Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab
Perbup Nomor
Pelaihari

Kejadian kegagalan pelayanan rontgen


Efektivitas dan efisiensi
Tergambarnya
efgektifitas
dan
efisiensi
pelayanan rongent
Kegagalan
pelayanan
rongent
adalah
kerusakan foto yang tidak dapat dibaca
1 bulan
3 bulan
Jumlah foto rusak yang tidak dapat dibaca
dalam 1 bulan
Jumlah seluruh pemeriksaan foto dalam 1
bulan
Register Radiologi
2%
Kepala Instalasi Radiologi

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


90

3. Kepuasan Pelanggan
Judul
Dimensi Mutu
Tujuan

Kepuasan pelanggan
Kenyamanan
Tergambarnya persepsi pasien terhadap mutu
pelayanan radiologi
Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas
oleh pelanggan terhadap pelayanan radiologi
1 bulan

Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Periode Analisa
3 bulan
Numerator
Jumlah pasien yang disurvei yang menyatakan
puas
Denominator
Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal
50)
Sumber data
Survei
Standar
80%
Penanggung
Ketua Komite Mutu/Tim Mutu
jawab

Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


91

H.
1.

LABORATORIUM
Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional

Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab

Perbup Nomor
Pelaihari

Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium


Efektivitas,
kesinambungan
pelayanan,
efesiensi
Tergambarnya
kecepatan
pelayanan
laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud
adalah pelayanan pemeriksaan laboratorium
rutin dan kimia darah. Waktu tunggu hasil
pelayanan laboratorium untuk pemeriksaan
laboratorium adalah tenggang waktu mulai
pasien
diambil
sample
sampai
denganmenerima
hasil
ayng
sudah
di
ekspertisi
1 bulan
3 bulan
Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan
laboratorium pasien yang disurvei dalam satu
bulan
Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium
yang di Survei dalam bulan tersebut
Servei
140 menit (manual)
Kepala Instalasi Laboratorium

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


92

2.

Kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator

Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab

Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil


pemeriksaan laboratorium
Keselamatan
Tergambarnya
ketelitian
pelayanan
laboratorium
Kesalahan penyerahan hasil laboratorium
adalah penyerahan hasil laboratorium pada
salah orang
1 bulan
3 bulan
Jumlah
seluruh
pasien
yang
diperiksa
laboratorium dalam satu bulan dikurangi
jumlah penyerahan hasil laboratorium salah
orang dalam satu bulan
Jumlah pasien yang diperksa di laboratorium
dalam bulan tersebut
Rekam Medik
0%
Kepala Instalasi Laboratorium

3. Kepuasan Pelanggan
Judul
Perbup Nomor
Pelaihari

Kepuasan pelanggan
Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin
93

Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab

Kenyamanan
Tergambarnya persepsi pasien terhadap mutu
pelayanan laboratorium
Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas
oleh
pelanggan
terhadap
pelayanan
laboratorium
1 bulan
3 bulan
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari
pasien yang disurvei (dalam prosen)
Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal
50)
Survei
80%
Kepala Instalasi Laboratorium

I.
REHABILITASI MEDIK
1. Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang
direncanakan
Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Perbup Nomor
Pelaihari

Kejadian drop out pasien tehadap pelayanan


rehabilitasi yang direncanakan
Kesinambungan pelayanan dan efektivitas
Tergambarnya
kesinambungan
pelayan
rehabilitasi sesuai yang direncanakan
Drop out pasien tehadap pelayanan rehabilitasi
yang direncanakan adalah pasien tidak
bersedia meneruskanprogram rehabilitasi yang
direncanakan
3 bulan
6 bulan
Jumlah seluruh pasien yang drop out dalam 3
bulan
Jumlah seluruh pasien yang diprogram
rehabilitasi medik dalam 3 bulan

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


94

Sumber data
Standar
Penanggung
jawab

2.

Rekam Medik
..%
Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik

Kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional

Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Perbup Nomor
Pelaihari

Kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik


Keselamatan dan kenyamanan
Tergambarnya kejadian kesalahan klinis dalam
rehabilitasi medik
Kesalahan tindakan rehabilitasi medik adalah
memberikan atau tidak memberikan tindakan
rehabilitasi medik yang diperlukan yang tidak
sesuai dengan rencana asuhan dan/atau tidak
sesuai dengan pedoman standar pelayanan
rehabilitasi medik
1 bulan
3 bulan
Jumlah seluruh pasien yang deprogram
rehabilitasi medik dalam 1 bulan dikurangi

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


95

Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab

3.

jumlah pasien yang mengalami kesalahan


tindakan rehabilitasi medik dalam 1 bulang
Jumlah seluruh pasien yang deprogram
rehabilitasi medik dalam 1 bulan
Rekam medik
0%
Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik

Kepuasan Pelanggan

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Perbup Nomor
Pelaihari

Kepuasan pelanggan
Kenyamanan
Tergambarnya persepsi pasien terhadap mutu
pelayanan rehabilitasi medik
Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas
oleh pelanggan terhadap pelayanan rehabilitasi
medik
1 bulan
3 bulan
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari
pasien yang disurvei (dalam prosen)

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


96

Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab

Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal


50)
Survei
80%
Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik

J. FARMASI
1. Waktu tunggu pelayanan obat jadi
Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Perbup Nomor
Pelaihari

Waktu tunggu pelayanan obat jadi


Efektivitas,
kesinambungan
pelayanan,
efisiensi
Tergambarnya kecepatan pelayana farmasi
Waktu tunggu pelayanan obat jadi adlah
tenggang waktu mulai pasien menyerahkan
resep sampai dengan menerima obat jadi
1 bulan

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


97

Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab

3 bulan
Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat
jadi pasien yang disurvei dalam satu bulan
Jumlah pasien yang disurvei dalam bulan
tersebut
Survei
30 menit
Kepala Instalasi Farmasi

2. Waktu tunggu pelayanan obat racikan


Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab

Waktu tunggu pelayanan obat racikan


Efektivitas,
kesinambungan
pelayanan,
efisiensi
Tergambarnya kecepatan pelayana farmasi
Waktu tunggu pelayanan obat jadi adlah
tenggang waktu mulai pasien menyerahkan
resep sampai dengan menerima obat racikan
1 bulan
3 bulan
Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat
racikan pasien yang disurvei dalam satu bulan
Jumlah pasien yang disurvei dalam bulan
tersebut
Survei
60 menit
Kepala Instalasi Farmasi

3. Kejadian kesalahan pemberian obat


Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Perbup Nomor
Pelaihari

Kejadian kesalahan pemberian obat


Keselamatan dan kenyamanan
Tergambarnya
kejadian
kesalahan
pemberian obat

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


98

dalam

Definisi
Operasional

Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab

Kesalahan pemberian obat meliputi:


1. Salah dalam memberikan jenis obat
2. Salah dalam memberikan dosis
3. Salah orang
4. Salah jumlah
1 bulan
3 bulan
Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang
disurvei
dikurangi
jumlah
pasien
yang
mengalami kesalahan pemberian obat
Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang
disurvei
Survei
100%
Kepala Instalasi Farmasi

4. Penulisan resep sesuai formularium


Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab
Perbup Nomor
Pelaihari

Penulisan resep sesuai formularium


Efisiensi
Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada
pasien
Formularium obat adalah daftar obat yang
digunakan di rumah sakit
1 bulan
3 bulan
Jumlah resep yang diambil sebagai sample
yang sesuai formulatium dalam satu bulan
Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai
sample dalam satu bulan (n minimal 50)
Survei
100%
Kepala Instalasi Farnasi

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


99

5. Kepuasan Pelanggan
Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab

Perbup Nomor
Pelaihari

Kepuasan pelanggan
Kenyamanan
Tergambarnya persepsi pasien terhadap mutu
pelayanan farmasi
Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas
oleh pelanggan terhadap pelayanan farmasi
1 bulan
3 bulan
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari
pasien yang disurvei (dalam prosen)
Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal
50)
Survei
80%
Kepala Instalasi Farnasi

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


100

K.
AMBULANCE / KERETA JENAZAH
1. Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/kereta jenazah di
rumahsakit
Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional

Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab

Perbup Nomor
Pelaihari

Kecepatan
memberikan
pelayanan
ambulance/kereta jenazah di rumahsakit
Kenyamanan, keselamatan
Tergambarnya ketanggapan rumahsakit dalam
menyediakan
kebutuhan
pasien
akan
ambulance/kereta jenazah
Waktu tanggap dalam memberikan pelayanan
ambulance/kereta jenazah adalah waktu yang
dibutuhkan
mulai
permintaan
ambulance/kereta
jenazah
diajukan
oleh
pasien/keluarga pasien di rumahsakit sampai
tersedianya ambulance /kereta jenazah.
1 bulan
3 bulan
Total kumulatif waktu tunggu pelayanan
ambulance pada pasien yang diamati dalam
satu bulan
Jumlah permintaan ambulance/kereta jenazah
yang diamati dalam satu bulan
Catatan
penggunaan
ambulance
/kereta
jenazah
30 Menit
Penanggung jawab ambulance/kereta jenazah

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


101

2.

Kepuasan Pelanggan

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab
L.
1.

Kepuasan pelanggan
Kenyamanan
Tergambarnya persepsi pasien terhadap mutu
pelayanan ambulan
Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas
oleh pelanggan terhadap pelayanan ambulan
1 bulan
3 bulan
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari
pasien yang disurvei (dalam prosen)
Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal
50)
Survei
80%
Penanggungjawab Ambulance/Kereta jenazah

PEMULASARAAN JENAZAH
Waktu tanggap pelayanan pemulsaraan jenazah

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Perbup Nomor
Pelaihari

Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan


jenazah
Kenyamanan
Tergambarkannya
kepedulian
rumahsakit
terhadap kebutuhan pasien akan pemulasaraan
jenazah
Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan
jenazah adalah waktu yang dibutuhkan mulai
pasien dinyatakan meninggal sampai dengan

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


102

Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab

jenazah mulai ditangani oleh petugas


1 bulan
3 bulan
Total kumulatif waktu pelayanan pemulasaraan
jenazah pasien yang diamati dalam satu bulan
total pasien yang diamati dalam satu bulan
Hasil pengamatan
2 jam
Kepala Instalasi Pemulasaraan Jenazah

2. Kepuasan Pelanggan
Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab
M.
1.

Kepuasan pelanggan
Kenyamanan
Tergambarnya persepsi pasien terhadap mutu
pelayanan pemulasaraan jenazah
Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas
oleh
pelanggan
terhadap
pelayanan
pemulasaraan Jenazah
1 bulan
3 bulan
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari
pasien yang disurvei (dalam prosen)
Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal
50)
Survei
80%
Kepala Instalasi Pemulasaraan Jenazah

GIZI
Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien

Judul
Perbup Nomor
Pelaihari

Ketepatan waktu pemberian makanan kepada


pasien
Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin
103

Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab
2.

Efektivitas, akses, kenyamanan


Tergambarnya efektivitas pelayanan instalasi
gizi
Ketepatan waktu pemberian makanan kepada
pasien adalah ketepatan penyediaan makanan
pada pasien sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan
1 bulan
3 bulan
Jumlah pasien rawat inap yang disurvei yang
mendapat makanan tepat wkatu dalam satu
bulan
Jumlah seluruh pasien rawat inap yang disurvei
Survei
90 %
Kepala Instalasi Gizi/ Kepala Instalasi Rawat
Inap

Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
Perbup Nomor
Pelaihari

Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien


Efektivitas dan efisiensi
Tergambarnya
efektivitas
dan
efisiensi
pelayanan instalasi gizi
Sisa akanan adalah porsi makanan yang tersisa
yang tidak dimakan oleh pasien (sesuai dengan
pedoman asuhan gizi rumahsakit)
1 bulan
3 bulan
Jumlah kumulatif porsi sisa makanan dari
pasien yang disurvei
Jumlah pasien yang disurvei dalam satu bulan
Survei
20 %
Kepala Instalasi Gizi/ Kepala Instalasi Rawat

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


104

jawab
3.

Inap

Kejadian kesalahan dalam pemberian diet

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab

N.
1.

Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet


Keamanan, efisiensi
Tergambarnya
kesalahan
dan
efisiensi
pelayanan instalasi gizi
Kesalahan dalam memberikan diet adalah
kesalahan dalam memberikan jenis diet
1 bulan
3 bulan
Jumlah pemberian makanan yang disurvei
dikurangi jumlah pemberian makanan yang
salah diet
Jumlah pasien yang disurvei dalam satu bulan
Survei
0%
Kepala Instalasi Gizi/ Kepala Instalasi Rawat
Inap

PELAYANAN LAUNDRY
Penanganan linen

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Perbup Nomor
Pelaihari

Penangganan linen
Efisiensi dan efektivitas
Tergambarnya jumlah linen kotor yang tidak
bisa ditangani dan pengendalian pelayanan
laundry
Tidak ada
1 bulan
1 bulan
Jumlah linen kotor yang bisa ditangani dihitung

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


105

Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab

dalam 4 hari sampling dalam satu bulan


Jumlah linen kotor yang ada pada hari sampling
tersebut
Survei
90%
Kepala Instalasi Laundry

O.
PELAYANAN PENGOLAHAN LIMBAH(SANITASI)
1. Baku Mutu Limbar Cair
Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional

Perbup Nomor
Pelaihari

Baku Mutu LImbah Cair


Keselamatan
Tergambarnya
kepedulian
rumah
sakit
terhadap keamanan laimbah cair rumah sakit
Baku Mutu adalah standat minimal pada
limbah cair yang dianggap aman bagi
kesehatan, yang merupakan ambang batas
yang ditolelir dan diukur dengan indicator:
BOD (Biological Oxygen Demand): 30 mg/liter

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


106

Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab

COD (Chemical Oxygen Demand): 80 mg/liter


TSS (Total Suspended Solid): 30 mg/liter
PH: 6-9
3 bulan
3 bulan
Hasil laboratorium pemeriksaan limbah cair
rumah sakit yang sesuai dengan baku mutu
Jumlah seluruh pemeriksaan limbah cair
Hasil pemeriksaan
100%
Kepala IPRS

2. Pengolahan limbah padat Iinfeksius sesuai dengan aturan


Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Operasional
Perbup Nomor
Pelaihari

Pengolahan limbah padat berbahaya sesuai


dengan aturan
Keselamatan
Tergambarnya mutu penanganan limbah padat
infeksius di rumah sakit
Limbah padat berbahaya adalah sampah padat
akibat proses pelayanan yang mengandung
bahan-bahan yang tercemar jadat renik yang

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


107

dapat menularkan penyakit dan/atau dapat


mencederai, antara lain: Sisa jarum suntik,Sisa
ampul,Kasa
bekas
dan
Sisa
jaringan.
Pengolahan limbah padat berbahaya harus
dikelola sesuai dengan aturan dan pedoman
yang berlaku
1 bulan

Frekuensi
Pengumpulan Data
Periode Analisa
3 bulan
Numerator
Jumlah limbah padat yang dikelola sesuai
dengan Standar Prosedur Operasional yang
diamati
Denominator
Jumlah total proses pengolahan limbah padat
yang diamati
Sumber data
Hasil pengamatan
Standar
100%
Penanggung
Kepala IPRS/Kepala K3 RS
jawab

P. PELAYANAN PEMELIHARAAN SARANA RUMAH SAKIT


1.
Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat
Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Perbup Nomor
Pelaihari

Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat


Efektivitas,
efisiensi,
kesinambungan
pelayanan
Tergambarnya kecepatan dan ketanggapan
dalam mengantisipasi terjadinya kejadian
kerusakan alat
Kecepatan waktu menanggapi alat yang rusak

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


108

Operasional

Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab

2.

adalah waktu yang dibutuhkan mulai laporan


alat rusak diterima sampai dengan petugas
melakukan pemeriksaan terhadap alat yang
rusak untuk tindak lanjut perbaikan. Maksimal
dalam waktu 1 hari harus sudah ditanggapi
1 bulan
3 bulan
Jumlah laporan kerusakan alat yang ditanggapi
1 dalam satu bulan
Jumlah seluruh laporan kerusakan alat dalam
satu bulan
Catatan laporan kerusakan alat
100 %
Kepala IPRS

Pelayanan Pemeliharaan Alat

Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Perbup Nomor
Pelaihari

Pelayanan pemeliharaan alat


Efektivitas, efisiensi, dan kesinambungan
pelayanan
Tergambarnya ketepatan dan ketanggapan

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


109

Definisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab

dalam pemeliharaan alat


Pelayanan pemeliharaan alat adalah pelayanan
yang menunjukkan periode pemeliharaan
/service untuk tiap-tiap alat sesuai ketentuan
yang berlaku
1 bulan
3 bulan
Jumlah alat yang dilakukan pemeliharaan
(service) tepat waktu dalam satu bulan
Jumlah seluruh alat yang seharusnya dilakukan
pemeliharaan dalam satu bulan
Register pemeliharaan alat
100%
Kepala IPRS

O.PELAYANAN REKAM MEDIK RUMAH SAKIT


1. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan
Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
Perbup Nomor
Pelaihari

Waktu penyediaan dokumen rekam medic


pelayanan rawat jalan
Efektifitas, kenyamanan, efisiensi
tergambarnya
kecepatan
pelayanan
pendaftaran rawat jalan
Tergambarnya rekam medis rawat jalan adalah

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


110

Operasional

Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab

dokumen rekam medis pasien baru atau pasien


lama yang digunakan pada pelayanan rawat
jalan. Waktu penyediaan dokumen rekam
medic mulai dari pasien mendaftar sampai
rekam
medis
disediakan/ditemukan
oleh
petugas
Tiap bulan
Tiap 3 bulan
Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam
medis sampel rawat jalan yang diamati
Total sampel penyediaan rekam medis yang
diamati
(n tidak kurang dari 100)
Hasil survei pengamatan di ruang pendaftaran
rawat jalan untuk pasien baru/ diruang rekam
medis untuk pasien lama
Rerata 10 menit
Kepala Instalasi rekam Medik

2. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap


Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Perbup Nomor
Pelaihari

Waktu penyediaan dokumen rekam medic


pelayanan rawat inap
Efektifitas, kenyamanan, efisiensi
tergambarnya
kecepatan
pelayanan

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


111

Definisi
Operasional

Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung
jawab

Perbup Nomor
Pelaihari

pendaftaran rawat inap


Tergambarnya rekam medis rawat inap adalah
dokumen rekam medis pasien baru atau pasien
lama yang digunakan pada pelayanan rawat
inap. Waktu penyediaan dokumen rekam medic
pelayanan rawat inap adalah waktu mulai dari
pasien diputuskan untuk rawat inap oleh dokter
sampai rekam medis rawat inap tersedia di
bangsal pasien
Tiap bulan
Tiap 3 bulan
Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam
medis rawat inap yang diamati
Total penyediaan rekam medis rawat inap yang
diamati
Hasil survei pengamatan di ruang pendaftaran
rawat inap
Rerata 15 menit
Kepala Instalasi rekam Medik

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


112

Bab

6
PENUTUP

ecara umum RSUD Hadji Boejasin Pelaihari Kabupaten


Tanah

Laut

pengelolaan

masih

membutuhkan

manajemen

dalam

perbaikan

sistem

mewujudkan

upaya

menuju penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan


Umum Daerah. Agar dalam pelaksanaan tugas-tugas pelayanan
menjalankan prisnsip-prinsip bisnis yang sehat, efektif dan efisien,
maka

Standar

Pelayanan

Minimum

adalah

titik

awal

dalam

memperbaiki sistem pengelolaan manajemen secara keseluruhan


dengan menetapkan standar kinerja pada masing-masing pusat
pertanggungjawaban

pelayanan.

Tugas-tugas

tersebut

secara

operasional wajib dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan kepada


publik sekaligus sebagai tolok ukur pertumbuhan rumah sakit
menjadi lebih mandiri dan produktif.
Dalam rangka perbaikan kinerja, sangat diharapkan adanya
kerjasama dan saling pengertian antara berbagai pihak yang terkait
dengan pelaksanaan tugas-tugas pelayanan rumah sakit

dalam

bentuk :
1. Partisipasi

dari pengambil kebijakan publik yaitu DPRD dan

Eksekutif untuk menilai secara transparan kinerja rumah sakit


Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


113

dan memberikan dukungan sepenuhnya untuk peningkatan


kinerja sesuai tolok ukur Standar Pelayanan Minimal(SPM).
2. Koordinasi dan Sinkronisasi program dan kegiatan dari masingmasing unit pelayanan rumah sakit serta perubahan paradigma
aparat pelayanan

untuk menekankan pelaksanaan kegiatan

yang berorientasi hasil dibanding berorientasi proses, sehingga


terjadi sinkronisasi antara keinginan masyarakat dengan upaya
dari yang dilakukan rumah sakit.

Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


114

DAFTAR PUSTAKA
1. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
228/ Menkes/SK/III/2002 tentang Pedoman Penyusunan Standar
Pelayanan

Minimal

Rumah

Sakit yang

wajib

dilaksanakan

Daerah.
2. UU No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005
Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
4. Peraturan Pemerintah
Tentang

Pedoman

No 65 tanggal 28 Desember 2005

Penyusunan

dan

Penerapan

Standar

Pelayanan Minimal
5. Peraturan Pemerintah No 58 Tahun

2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 59 tahun 2007 tentang
Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


115

9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 496/MENKES/SK/IV/2005


tentang Pedoman Audit Medis di Rumah Sakit.
10. Katalog Dalam Terbitan Departemen Kesehatan RI No 362.11
Tahun 2008, Dirjen Bina Pelayanan Medik. Standar Pelayanan
Rumah Sakit.

Perbup Nomor
Pelaihari

Tahun 2010 tentang SPM RSUD Hadji Boejasin


116

Anda mungkin juga menyukai