0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
84 tayangan3 halaman
Kenaikan iuran BPJS Kesehatan 100% di semua kelas akan menimbulkan dampak kontraproduktif seperti meningkatnya jumlah orang yang turun kelas atau menunggak iuran. Sebaiknya pemerintah dulu melakukan langkah-langkah strategis seperti memperbaiki data PBI, mengaudit perusahaan peserta, dan mengalokasikan kenaikan cukai rokok untuk BPJS. Dengan begitu kenaikan iuran tidak perlu setinggi 100% atau
Deskripsi Asli:
Policy brief mengenai kebijakan kenaikan iuran bpjs kesehatan
Kenaikan iuran BPJS Kesehatan 100% di semua kelas akan menimbulkan dampak kontraproduktif seperti meningkatnya jumlah orang yang turun kelas atau menunggak iuran. Sebaiknya pemerintah dulu melakukan langkah-langkah strategis seperti memperbaiki data PBI, mengaudit perusahaan peserta, dan mengalokasikan kenaikan cukai rokok untuk BPJS. Dengan begitu kenaikan iuran tidak perlu setinggi 100% atau
Kenaikan iuran BPJS Kesehatan 100% di semua kelas akan menimbulkan dampak kontraproduktif seperti meningkatnya jumlah orang yang turun kelas atau menunggak iuran. Sebaiknya pemerintah dulu melakukan langkah-langkah strategis seperti memperbaiki data PBI, mengaudit perusahaan peserta, dan mengalokasikan kenaikan cukai rokok untuk BPJS. Dengan begitu kenaikan iuran tidak perlu setinggi 100% atau
Kenaikan Tarif BPJS Kesehatan adalah kebijakan yang kontra produktif, Mengapa? Sumayyah Jamal H. M. Arifin 1607010103
BPJS Kesehatan terus mengalami terakhir sehingga menimbulkan banyak pro
defisit anggaran. Bahkan defisitnya dan kontra. diproyeksi mencapai Rp 32 triliun di tahun Tarif iuran kelas III dengan manfaat ini. Oleh karenanya pemerintah memutuskan pelayanan di ruang perawatan kelas III naik untuk menaikkan iurannya untuk dari Rp. 25.000 menjadi Rp. 42.000 per menyelesaikan masalah tersebut dengan bulan. Selain itu, iuran kelas mandiri II anggapan bahwa jika tidak dinaikkan maka dengan manfaat pelayanan di ruang BPJS Kesehtatan bisa bangkrut. Penyebab perawatan kelas II naik dari Rp. 51.000 defisit anggaran tesebut yakni besaran iuran menjadi Rp. 110.000 per bulan. Sementara yang terlalu kecil pada peserta mandiri, iuran kepesertaan BPJS Kesehatan dengan banyaknya peserta mandiri yang hanya manfaat pelayanan di ruang perawatan naik mendaftar pada saat sakit dan memerlukan dua kali lipat dari 80.000 menjadi Rp. layanan kesehatan yang berbiaya mahal, 160.000 per bulan untuk tiap peserta. serta peserta mandiri yang tidak disiplin membayar iuran sehingga menimbulkan Besar kenaikan iuran ini sesuai tunggakan. Besar tunggakan peserta mandiri dengan usulan Sri Mulyani sebelumnya saat ini mencapai Rp 15 triliun. yang terlihat dalam databooks di bawah ini.
Kenaikan iuran BPJS Kesehatan
tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2008 tentang Jaminan Kesehatan. Aturan ini diteken Presiden Joko Widodo dan mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2020. Ditetapkannya kebijakan ini menimbulkan perdebatan beberapa waktu Dilihat dari sisi finansial, kebijakan dari kelas satu turun ke kelas dua dan ini memang diakui bisa menjadi solusi seterusnya. Kedua, kebijakan ini akan defisit BPJS kesehatan. Namun, naiknya memicu tunggakan dari golongan mandiri, iuran BPJS kesehatan hingga 100 persen di yang saat ini tunggakannya mencapai 46 semua kelas ini akan memicu hal-hal yang persen. Jika fenomena ini menguat, maka kontra produktif bagi BPJS Kesehatan itu akan mengganggu finansial BPJS secara sendiri. Setidaknya ada dua hal yang keseluruhan. Seharusnya sebelum memicu fenomena kontra produktif ini. menaikkan iuran BPJS Kesehatan, pemerintah dan BPJS kesehatan melakukan Pertama, akan memicu gerakan turun langkah-langkah strategis untuk mengatasi kelas dari peserta BPJS Kesehatan, misalnya masalah defisit tersebut.
Rekomendasi: banyak perusahaan yang
Langkah-langkah strategis yang dapat memanipulasi jumlah karyawannya dilakukan adalah dalam kepesertaan dan juga 1. Melakukan pembenahan data perusahaan yang belum golongan penerima bantuan iuran mendaftarkan karyawannya menjadi (PBI) karena banyak orang mampu anggota BPJS Kesehatan. yang menjadi anggota PBI. Hal ini 3. Mengalokasikan kenaikan cukai dikarenakan ada jaringan yang kuat rokok secara langsung untuk BPJS dengan tokoh masyarakat sehingga Kesehatan. Sejatinya, dampak diikutkan sebagai anggota PBI. negatif dari rokok bisa dialokasikan Selain itu, peserta golongan mandiri untuk penanggulangan. kelas III bisa dimasukkan menjadi peserta PBI karena dilihat dari status Jika ketiga poin tersebut dilakukan, ekonomi, golongan mandiri kelas III maka kenaikan iuran BPJS kesehatan yang sangat rentan terhadap kebijakan ekstrim tidak perlu dilakukan, atau tersebut. setidaknya jika dinaikkan, maka tidak 2. Melakukan audit pada semua sampai 100 persen. Adanya kebijakan ini perusahaan yang menjadi anggota juga akan memicu masyarakat mendesak BPJS kesehatan. Karena masih pemerintah dan BPJS untuk menjamin mutu dan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih prima. Tidak ada lagi diskriminasi pelayanan terhadap anggota BPJS dan non BPJS.
Berdasarkan dokumen yang diberikan, masalah utamanya adalah penyusunan clinical pathway di Rumah Sakit X untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.Step 3: Menentukan Tujuan