Anda di halaman 1dari 11

Tindakan Umum Pada

Keracunan
DESRY OLA 1607010245
GRACEWATI R. L. DAY 1607010095
HERLAN NDUN 1607010201
LUSIA D. I. FERNANDES 1607010128
MARIA A. INA BILI 1638010054
NUR ARIFAH 1607010053
SUMAYYAH J. H. M. ARIFIN 1607010103
WIDYA Y. NURDIN 1607010123
YORAMLY A. SILLA 1607010084
• Tindakan dilakukan dalam 2 (dua) tahap
yaitu:
Tindakan ABC (Airway (Jalur Napas)
, Breathing (Pernapasan)
Circulation (Peredarah darah) dan
usaha terapetik lain

Pemberian antidote
Tindakan A, B, C
• Airway (Jalur Napas)
Usahakan saluran napas tetap bebas
sehingga pasien dapat bernapas secara
spontan.
• Breathing (Pernapasan)
Pada tindakan ini, pernapasan pasien
perlu dijaga agar tetap baik. Bila perlu,
dilakukan pernapasan buatan.
• Circulation (Peredarah darah)
Pada tindakan ini, penting
dipertahankan tekanan darah dan nadi
pasien dalam batas normal
Usaha Terapetik Lain
1. Mempertahankan Keseimbangan elektrolit, air,
asam dan basa
Pada kondisi dehidrasi yang disebabkan antara
lain karena diare atau muntah maka dapat
diberikan cairan oralit untuk mengganti cairan
pada tubuh yang hilang.
2. Decontamination (Pembersihan)
Tindakan ini bertujuan untuk mengurangi
absorbsi bahan racun dengan melakukan
pembersihan.
a. Pertolongan pada keracunan ekstema

• Keracunan pada kulit


Apabila racun mengenai kulit, maka pakaian yang
terkena racun harus diganti. Kemudian daerah
yang terkena dibilas dengan air hangat atau
pasien diharuskan untuk mandi. Jika kulit
terluka parah maka cuci dengan air (yang tidak
terlalu hangat) dan sabun. Penanganan lain yang
dapat dilakukan yaitu membersihkan dengan
polietilenglikol 400.
• Kerusakan pada mata
Jika zat merangsang mata (zat apapun tanpa
membedakan jenis bahannya), maka mata harus
dicuci bersih dengan menggunalan banyak air,
sebaiknya pada kondisi kelopak mata terbalik.
b. Penanganan pada keracunan oral
Menghindari absorbsi sejumlah racun
yang ada dalam saluran pencernaan
dengan memberikan adsorbensia dan
atau laksansia dan pada kasus
keracunan tertentu diberikan parafin
cair
3. Eliminasi
Pada tindakan ini dilakukan pembersihan
racun dimana diperkirakan racun telah
beredar dalam darah, dengan cara antara lain:
peningkatan ekskresi kedalam urin dengan
cara dieresis dan pengubahan pH urin dan
hemodialisa.
• Peningkatan ekskresi ke dalam urin dengan cara dieresis
dan pengubahan pH dalam urin
– Membasakan urin/meningkatkan pH urin sehingga
memperbesar ionisasi asam organik lemah,atau
mengasamkan urin/menurunkan pH urin yang akan
menaikkan ionisasi, tidak akan diabsorbsi kembali.
Maka kecepatan ekskresi dalam urin akan meningkat.
– Cara yang lain untuk meningkatkan ekskresi ke
dalam urin adalah penggunaan dieresis. Dieresis
adalah zat yang dapat merangsang terjadinya eksresi
melalui urin. Dieresis paksa dapat dilakukan dengan
pemberian osmodiuretik (seperti manitol) atau diuretic
jerat henle (seperti: furosemida) dalam bentuk infuse.
selanjutnya dilakukan terapi penggantian cairan dan
elektrolit yang hilang
• Hemodialisa
– Hemodialisa adalah terjadinya difusi
pasif racun dari plasma kedalam cairan
dialysis melalui sebuah membran.
– Umumnya dilakukan pada keracunan
pada dosis letal dari bahan alcohol,
barbiturate, karbamat, paracetamol,
aspirin, amfetamin, logam berat dan
striknin.
Pemberian Antidot

Anda mungkin juga menyukai