Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program orientasi kerja merupakan suatu upaya mensosialisasikan
pekerjaan dan organisasi kepada pegawai baru untuk meningkatkan
kontribusi pegawai baru tersebut menjadi lebih efektif terhadap organisasi
(Hariandja, 2009).
Kegiatan dalam program orientasi kerja lebih ditekankan kepada
pemberian informasi yang berhubungan dengan pekerjaan staf tersebut
sesuai dengan posisinya dalam bekerja (Marquis & Huston, 2010).
Sesuai dengan pernyataan diatas, menurut International Council of
Nurses (2006) bahwa informasi yang dinamis, alokasi waktu dan sumber
daya untuk menilai kompetensi karyawan baru, dan ketersediaan alat
untuk membantu dalam pertumbuhan dan pengembangan profesional
merupakan komponen penting dari program orientasi kerja yang efektif.
Alasan pelaksanaan dari program orientasi kerja adalah karena
adanya beberapa tantangan yang biasanya dihadapi oleh pegawai baru
khususnya pegawai yang masih muda dan belum berpengalaman ketika
pertama kali memasuki organisasi seperti menghadapi harapan yang tidak
realistis yang berkaitan dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan,
jumlah feedback atau bantuan yang diterima, keseimbangan antara tujuan
pribadi dan organisasi dan lain sebagainya(Hariandja, 2009).
Selain itu, program orientasi kerja dilaksanakan untuk membuat
pegawai baru merasa diinginkan dan diperlukan oleh rekan sekerja dan
atasannya serta untuk meyakinkan pegawai baru tersebut bahwa
kehadirannya dibutuhkan untuk mewujudkan cita-cita organisasi (Gillies,
1989).
Hal yang sama juga diungkapkan Proulx dan Bourcier (2008)
bahwa pelaksanaan program orientasi kerja disebabkan oleh masalah yang

1
dialami oleh kinerja perawat baru seperti kurang percaya diri,
ketidakmampuan dalam berpikir kritis dan pengetahuan klinis, hubungan
dengan rekan kerja, keinginan untuk mandiri tetapi masih tergantung ke
perawat senior, frustrasi di lingkungan kerja, dan kebijakan organisasi
dalam menetapkan prioritas keterampilan serta masalah komunikasi
dengan dokter atau profesi lain.
B. Tujuan
Menurut Marquis & Huston, 2010. Program orientasi kerja harus
dilaksanakan dengan tujuan yang jelas, meliputi :
1. membantu pegawai baru dengan menyediakan informasi yang akan
memperlancar transisi pegawai baru ke lingkungan kerja baru.
2. meminimalkan kecenderungan pelanggaran peraturan,keluhan dan
kesalahpahaman.
3. menumbuhkan perasaan memiliki,menerima,meningkatkan antusiasme
dan moral.
4. membuat pegawai merasa bagian dari tim, sehingga hal ini akan
mengurangi gesekan dan membantu pegawai baru menjadi mandiri
dalam peran baru mereka dengan lebih cepat
C. Pelaksanaan Orientasi
Kegiatan praktik orientasi kerja karyawan baru di RSUD dr. R.
Soedjati Soemodiardjo dilaksanakan melalui dua tahap. Yang pertama
kegiatan orientasi dasar yang dilaksanakan mulai Selasa, 19 Maret 2019
sampai Kamis, 28 Maret 2019. Dalam orientasi tersebut karyawan baru
diberi wawasan mengenai profil rumah sakit, struktur organisasi dan tata
kerja, pengetahuan dasar Pencegahan dan Pengendalian Infeksi,
Dekontantaminasi, APD, Hand Hygiene, sanitasi dan manajemen limbah,
serta Implementasi 6 Sasaran Keselamatan Pasien.
Tahap kedua yaitu kegiatan orientasi klinis yang dilaksanakan di
bangsal-bangsal RSUD dr. R. Soedjati Soemodiardjo selama 3 bulan.
Jadwal dinas selama masa orientasi adalah dinas pagi. Setiap hari
sebelum mengawali tugas dilaksanakan Apel Pagi. Dalam masa orientasi,

2
tenaga Perawat di rolling dari satu ruang ke ruang lainnya, jadwal saya
sebagai berikut :
1. Ruang Bougenville : 29 Maret – 6 April 2019
2. Ruang Kemuning : 8 – 13 April 2019
3. Ruang Cempaka : 15 – 20 April 2019
4. Ruang Flamboyan : 22 – 30 April 2019, 23 – 31 Mei 2019
5. Instalasi Gawat Darurat : 2 – 11 Mei 2019
6. Ruang Nusa Indah : 13 – 18 Mei 2019
7. Ruang Lavender : 20 – 22 Mei 2019
8. Ruang ICU : 3 – 4 Juni 2019
9. Ruang Seruni : 10 – 15 uni 2019
10. Ruang Mawar : 17 – 22 Juni 2019
11. Ruang Neoristi : 24 – 30 Juni 2019
Selain jadwal tersebut, saya melaksanakan piket pelayanan
kesehatan lebaran di Terminal Purwodadi pada tanggal 9 Juni 2019.

3
BAB II
KEGIATAN ORIENTASI DASAR

A. RSUD dr. R. Soedjati Soemodiardjo


1. Sejarah
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R Soedjati Soemodiardjo
Purwodadi Kabupaten Grobogan yang semula bernama RSU
Purwodadi berasal dari Rumah Sakit Zending yang didirikan sekitar
tahun 1924 sampai setelah pengakuan kedaulatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Setelah pengakuan Kedaulatan Republik
Indonesia pada tahun 1945, maka rumah sakit menjadi milik
Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Grobogan dan berganti nama
menjadi Rumah Sakit Umum Purwodadi dengan kelas D.
Pada tahun 1988 RSU Purwodadi kelasnya meningkat menjadi
kelas C melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indenesia Nomor 105 Tahun 1988. Selanjutnya RSU Purwodadi
menjadi rumah sakit Swadana dalam hal pengelolaan keuangan,
setelah mendapat persetujuan dari Menteri Dalam Negeri dan
Peraturan Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Grobogan No. 4
Tahun 1996. Dengan status baru ini Rumah Sakit Umum Purwodadi
berubah menjadi Rumah Sakit Umum Swadana Purwodadi.
Dalam perkembangannya, melalui Surat Keputusan Menteri
Kesehatan RI tanggal 25 Juni 2002 Nomor 782/Menkes/SK/VI/2002
RSU Swadana Purwodadi berubah dari kelas C menjadi Rumah Sakit
Kelas B Non Pendidikan.
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan
Nomor 19 Tahun 2002, RSU Swadana Purwodadi berubah namanya
menjadi Badan Pengelola Rumah Sakit Daerah Kabupaten Grobogan.
Pada tanggal 28 Peberuari 2003 berdasarkan Surat Keputusan Bupati
Grobogan No. 445/0629/2003 namanya berganti lagi berdasarkan

4
nama dokter / WNI pertama yang berjasa untuk rumah sakit ini dengan
nama “Rumah Sakit Daerah Dr. R. Soedjati Soemodiardjo”
Purwodadi Kabupaten Grobogan.
Melalui Peraturan Bupati Grobogan Nomor 50 Tahun 2008
berubah lagi menjadi RSUD Dr. R Soedjati Soemodiardjo
Purwodadi Kabupaten Grobogan, termasuk Struktur Organisasi dan
Tata Kerja RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten
Grobogan, berlaku mulai tanggal 31 Desember 2008. Mulai tahun
2010 sampai sekarang, melalui Peraturan Bupati Grobogan No.
900/1040.1/2010, tanggal 27 Desember 2010, Pola Pengelolaan
Keuangan RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten
Grobogan ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah ( PPK-
BLUD )
2. Visi dan Misi
Visi : Rumah Sakit Pilihan Keluarga
Misi :
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu prima
b. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk kenyamanan dan
keamanan pasien, keluarga dan karyawan
c. Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia dalam melayani
masyarakat
d. Meningkatkan kinerja pelayanan, kinerja keuangan, dan kinerja
manfaat
3. Budaya Kerja
Budaya kerja yang diterapkan di RSUD dr. R. Soedjati Soemodiardjo
Purwodadi yaitu BERSEMI dan SIMPATIK. Yang memiliki makna
sebagai berikut :
a. BERSEMI
1) BERsih : meliputi kebersihan lingkungan perorangan baik
badan, pakaian maupun perilaku serta kebersihan lingkungan
dan tempat kerja.

5
2) SEhat : meliputi kesehatan jiwa dan raga serta memberikan
keteladanan perilaku hidup sehat.
3) Mantap : dalam arti profesianal, mantap administrasi, dan kerja
sama antar pribadi dan bagian
4) Indah : menciptakan keindahan baik penampilan fisik, tempat
kerja maupun pribadi selaku pelayan masyarakat.
b. SIMPATIK
Selalu senyum dan bertegur sapa
Integrasi pelayanan (cepat,tepat,baik)
Mantap administrasi termasuk rekam medisnya
Profesional SDM nya
Akurat dalam diagnosa dan terapi
Tanggap terhadap keluhan dan situasi
Ikhlas karena tugas merupakan ibadah
Kepuasan pelanggan diutamakan
4. Struktur Organisasi dan Tata Kerja

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA

RSUD dr.R.Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten Grobogan

Peraturan Bupati No.50 Tahun 2008

6
5. Sarana Pelayanan RSUD Purwodadi
a. Instalasi Gawat Darurat dan PONEK
b. Instalasi Rawat Jalan, terdiri dari :
1. Poliklinik Penyakit Dalam
2. Poliklinik Penyakit Anak
3. Poliklinik Bedah
4. Poliklinik Psikiatri
5. Poliklinik Syaraf
6. Poliklinik Gigi dan Mulut
7. Poliklinik Mata
8. Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan
9. Poliklinik THT
10. Poliklinik Penyakit Kulit dan Kelamin
11. Poliklinik Orthopedi
12. Poliklinik VCT / CST
c. Instalasi Rawat Inap, terdiri dari :
1. Ruang Anggrek
2. Ruang Bougenville
3. Ruang Cempaka
4. Ruang Neoristi
5. Ruang Dahlia
6. Ruang Hemodialisa
7. Ruang Mawar
8. Ruang Aster
9. Ruang Rosela
10. Ruang Flamboyan
11. Ruang Gladiol
12. Ruang Kemuning
13. Ruang ICU
14. Ruang Lavender
15. Ruang Operasi/OK

7
16. Ruang Seruni
17. Ruang Teratai
18. Ruang Nusa Indah
19. Ruang Wijaya Kusuma
20. Ruang Melati
21. Ruang Bersalin
d. Instalasi Radiologi
e. Instalasi Rehabilitas Medic
f. Instalasi Farmasi.
B. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Komite PPI mengambil tanggungjawab identifikasi pencegahan dan
pengendalian infeksi, menurunkan resiko penularan penyakit.
Tujuh program PPI ( Standar PPI-7 ) meliputi :
1. Kebersihan tangan
2. Surveilens resiko infeksi
3. Investigasi wabah/out break penyakit infeksi
4. Meningkatkan pengawasan penggunaan antimikroba secara aman
5. Assesment berkala terhadap resiko infeksi
6. Menetapkan sasaran penurunan resiko
7. Menurunkan resiko infeksi

8
BAB II
KEGIATAN ORIENTASI KLINIS

A. Ruang Bougenville
Waktu pelaksanaan mulai tanggal 29 Maret 2019 sampai 6 April
2019. Ruang Bougenville adalah ruang perawatan anak kelas III. Yang
memiliki kapasitas 21 bed. Dalam 1 ruang terdapat 7 bed, almari dan kursi
penunggu dimasing-masing bed, 2 kipas angin, 1 kamar mandi.
Terdapat 17 karyawan yang bekerja di ruang Bougenville, yang
terdiri dari 1 Kepala Ruang, 2 KaTim, 12 perawat pelaksana, 1 petugas
Administrasi serta 1 petugas hygiene servis.
1. Kegiatan harian diruang Bougenville :
a. Apel pagi kemudian operan dengan perawat dinas malam meliputi:
jumlah pasien, keadaan umum pasien, pasien yang memerlukan
pengawasan ekstra, serta program yang harus dilaksanakan pada hari
tersebut, seperti pemeriksaan laboratorium, fisiotherapi, konsul
dokter THT, konsul dokter gigi dll.
b. Mengganti alat tenun dan membersihkan tempat tidur pasien.
c. Menyiapkan kelengkapan Visite dokter baik Umum maupun
Spesialis.
d. Menyiapkan Program sesuai Advis Dokter seperti : pemeriksaan
laboratorium,fisioterapi, terapi obat tambahan,dll.
e. Observasi pasien, medikasi, ganti cairan infus, sonde, dan transfusi
darah, memonitor vital sign.
f. Memberi injeksi dan obat oral sesuai program.
g. Mendokumentasikan tindakan dalam status asuhan keperawatan.
h. Operan dengan perawat yang jaga siang.
2. Pesan dan kesan Ruang Bougenville :
a. ruang Bougenville adalah ruang perawatan pertama yang saya
tempati saat orientasi. Di sana sangat memotivasi saya untuk

9
kembali memperdalam pengetahuan dan skill saya. Saya
mendapatkan pembelajaran, pengarahan dan pengalaman klinis baik
dari Karu, KaTim dan teman sejawat lainnya.
b. Askep di Ruang Bougenville sudah cukup baik, semua tindakan
sudah di tulis distatus pasien dan sesuai jam pelaksanaan tindakan.
c. Operan jaga sudah dilaksanakan tepat waktu.
d. Pemberian obat injeksi dan obat oral sudah dilaksanakan dengan
prinsip 5 B.
e. Kerja sama penatalaksanaan tindakan sudah cukup baik.
f. Sudah melaksanakan managemen metode tim.
g. Post confrence sudah dilaksanakan.
h. Pertahankan kegiatan evaluasi pengetahuan saat pre dan/atau post
confrence. Yang pernah saya dapatkan 5 momen cuci tangan, 6
langkah cuci tangan, dan SPO pemasangan infus.
B. Ruang Kemuning
Waktu pelaksanaan tanggal 8-13 April 2019. Ruang Kemuning
adalah ruang perawatan dewasa laki-laki dan perempuan dengan penyakit
syaraf. Didalamnya terdapat ruang perawatan kelas I,II,III dan HND yang
berjumlah 31 bed.
Ruang perawatan kelas I ada 1 ruang, di dalamnya terdiri dari 2
bed dengan fasilitas almari setiap bed, ruangan menggunakan AC, 1 kamar
mandi dan kursi serta meja untuk penunggu pasien.
Ruang perawatan kelas II ada 2 ruang, di dalamnya terdiri dari 3
bed dengan fasilitas almari setiap bed, 2 kipas angin, 1 kamar mandi dan
kursi serta meja untuk penunggu pasien. Sehingga untuk kelas II terdapat 6
bed.
Ruang perawatan kelas III ada 4 ruang, di dalamnya terdiri dari 5
bed dengan fasilitas almari setiap bed, 2 kipas angin, dan 1 kamar mandi
dan kursi setiap bed untuk penunggu pasien. Sehingga untuk kelas III
terdapat 20 bed.

10
Ruang perawatan HND ada 1 ruang, di dalamnya terdiri dari 3 bed
dengan fasilitas almari setiap bed, 2 kipas angin, 1 kamar mandi dan kursi
setiap bed untuk penunggu pasien.
Terdapat 17 karyawan yang bekerja di ruang Kemuning, yang
terdiri dari 1 Kepala Ruang, 2 KaTim, 12 perawat pelaksana, 1 petugas
Administrasi serta 1 petugas hygiene servis.
1. Kegiatan harian diruang Kemuning :
a. Apel pagi kemudian operan dengan perawat dinas malam dengan pre
conference meliputi: jumlah pasien, keadaan umum pasien, pasien
yang memerlukan pengawasan ekstra, serta program yang harus
dilaksanakan pada hari tersebut meliputi pemeriksaan laborat,
rontgen, fisiotherapi, foto Scan.
b. Mengganti alat tenun dan membersihkan tempat tidur pasien.
c. Menyiapkan kelengkapan Visite dokter baik Umum maupun
Spesialis.
d. Menyiapkan program sesuai Advis Dokter
e. Mengantar resep ke Apotek.
f. Observasi pasien, ganti cairan infus, sonde.
g. Memberi injeksi dan obat oral sesuai program berdasarkan 5 B.
h. Mendokumentasikan tindakan dalam status asuhan keperawatan.
i. Post conference
j. Operan jaga kepada sift siang
2. Pesan dan kesan ruang Kemuning :
a. Askep di ruang Kemuning sudah cukup baik, semua tindakan sudah
di tulis di status pasien dan sesuai jam pelaksanaan tindakan.
b. Pre dan post conference berjalan dengan baik
c. Operan jaga sudah ada dilaksanakan tepat waktu.
d. Sentralisasi obat injeksi dan obat orah sudah dilaksanakan dengan
baik.
e. Kerja sama penatalaksanaan tindakan sudah cukup baik.
f. Tingkatkan keramahan kepada pasien dan keluarga pasien.

11
g. Di ruang kemuning dalam melaksanakan managemen keperawatan
tim berjalan dengan baik terlihat dari semua tim mempunyai
tanggung jawab pekerjaan masing-masing.
h. Pengadaan jam dinding
C. Ruang Cempaka
Waktu pelaksanaan tanggal 15-20 April 2019. Ruang Cempaka
adalah ruang perawatan anak kelas I dan VIP. Yang memiliki kapasitas 15
bed, yang terdiri dari 3 bed dalam Ruang VIP dan 12 bed untuk ruang
kelas 1.
Terdapat 3 kamar untuk ruang perawatan VIP. Dalam setiap kamar
memiliki fasilitas 1 bed pasien, 1 tempat tidur untuk penunggu, 1 buah
televisi, 1 buah lemari es, 1 buah AC, 1 buah almari, dan 1 kamar mandi.
Terdapat 6 kamar untuk ruang perawatan kelas I. Dalam setiap
kamar terdapat 2 bed, kursi penunggu dan almari di setiap bed, 1 buah
televisi, 1 buah AC, dan 1 kamar mandi.
Terdapat 15 karyawan yang bekerja di ruang Cempaka, yang terdiri
dari 1 Kepala Ruang, 2 KaTim, 10 perawat pelaksana, 1 petugas
Administrasi serta 1 petugas hygiene servis.
1. Kegiatan harian diruang Cempaka :
a. Apel pagi kemudian operan dengan perawat dinas malam meliputi:
jumlah pasien, keadaan umum pasien, pasien yang memerlukan
pengawasan ekstra, serta program yang harus dilaksanakan pada hari
tersebut, seperti pemeriksaan laboratorium, fisiotherapi, konsul
dokter THT, konsul dokter gigi dll.
b. Mengganti alat tenun dan membersihkan tempat tidur pasien.
c. Menyiapkan kelengkapan Visite dokter baik Umum maupun
Spesialis.
d. Menyiapkan Program sesuai Advis Dokter seperti : pemeriksaan
laboratorium,fisioterapi, terapi obat tambahan,dll.
e. Observasi pasien, medikasi, ganti cairan infus, dan transfusi darah,
memonitor vital sign.

12
f. Memberi injeksi dan obat oral sesuai program berdasarkan 5 B.
g. Mendokumentasikan tindakan dalam status asuhan keperawatan.
h. Operan dengan perawat yang jaga siang.
2. Pesan dan kesan Ruang Cempaka :
a. Askep di Ruang Cempaka sudah cukup baik, semua tindakan sudah
di tulis distatus pasien dan sesuai jam pelaksanaan tindakan.
b. Operan jaga sudah dilaksanakan tepat waktu
c. Pemberian obat injeksi dan obat oral sudah dilaksanakan dengan
prinsip 5 B.
d. Kerja sama penatalaksanaan tindakan sudah cukup baik.
e. Sudah melaksanakan managemen metode tim.
f. Post confrence sudah dilaksanakan.
g. Di ruang cempaka saya bisa mempelajari tentang billing yang
belum saya dapatkan sebelumnya.
D. Ruang Flamboyan
Waktu pelaksanaan tanggal 22 – 30 April 2019, 23 – 31 Mei 2019.
Ruang Flamboyan adalah ruang perawatan kelas III dewasa laki-laki
dengan penyakit dalam dan ruang perawatan Isolasi baik laki-laki maupun
perempuan. Terdapat 25 bed untuk kelas III dan 4 bed untuk ruang isolasi,
sehingga total ada 29 bed di ruang Flamboyan.
Terdapat 5 kamar untuk ruang perawatan kelas III. Dalam setiap
kamar terdiri dari 5 bed, 1 kursi penunggu dan 1 buah almari disetiap
bed,3 buah kipas angin, dan 1 kamar mandi.
Terdapat 4 kamar untuk perawatan isolasi. Dalam setiap kamar
memiliki fasilitas 1 bed, 1 kursi penunggu, 1 buah almari, 1 buah kipas
angin, dan 1 kamar mandi.
Di ruang Flamboyan menggunakan fasilitas oksigen sentral di tiap-
tiap bed pasien.
Terdapat 17 karyawan yang bekerja di ruang Flamboyan, yang
terdiri dari 1 Kepala Ruang, 2 KaTim, 12 perawat pelaksana, 1 petugas
Administrasi serta 1 petugas hygiene servis.

13
1. Kegiatan harian diruang Flamboyan :
a. Apel pagi kemudian operan dengan perawat dinas malam meliputi:
jumlah pasien, keadaan umum pasien, pasien yang memerlukan
pengawasan ekstra, serta program yang harus dilaksanakan pada hari
tersebut, meliputi USG, Rontgen, Pemeriksaan Laborat, fisiotherapi.
b. Mengganti alat tenun dan membersihkan tempat tidur pasien.
c. Menyiapkan kelengkapan Visite dokter baik Umum maupun
Spesialis.
d. Menyiapkan Program sesuai Advis Dokter .
e. Mengantar resep ke Apotek
f. Observasi pasien, medikasi, ganti cairan infus, sonde, dan transfusi
darah.
g. Memberi injeksi dan obat oral sesuai program berdasarkan 5 B.
h. Mendokumentasikan tindakan dalam status asuhan keperawatan.
i. Operan dengan perawat yang jaga siang.
2. Pesan dan kesan Ruang Flamboyan :
a. Askep di Ruang Flamboyan sudah cukup baik, semua tindakan
sudah di tulis distatus pasien dan sesuai jam pelaksanaan tindakan.
b. Operan jaga sudah ada dilaksanakan tepat waktu.
c. Sentralisasi obat injeksi dan obat oral sudah dilaksanakan dengan
baik.
d. Kerja sama penatalaksanaan tindakan sudah cukup baik.
e. Tempat untuk sampah medis seperti jarum, vial, ampul dan barang
pecah belah tersedia.
f. Jumlah pengadaan APD masih kurang misalnya handscoon dan
masker sangat terbatas mengingat Flamboyan ruang interna jadi
rentan terhadap nosokomial mohon untuk pengadaan barang di
perbanyak sesuai kapasitas jumlah pasien.
g. Pre dan Post confrence sudah dilaksanakan.
h. Karyawan di ruang flamboyan mempunyai jiwa keperawatan hal ini
bisa dilihat dari sikap dan profesional dalam pekerjaan.

14
i. Kepala ruang flamboyan merupakan seorang pemimpin yang baik
dimana selalu melakukan pekerjaan sesuai konsep manajemen baik
dari segi stafing, controling, budjeting semoga bisa memberikan
inspirasi buat saya.
E. Instalasi Gawat Darurat
Waktu pelaksanaan tanggal 2 – 11 Mei 2019. Di IGD terdapat
Ruang PONEK, zona rawat jalan, zona resusitasi, ruang observasi, zona
tindakan bedah, zona non bedah, ruang isolasi, zona tindakan anak, unit
farmasi igd, ruang keperawatan, tempat persiapan tindakan medis, tempat
peralatan medis, dan administrasi.
Terdapat 46 karyawan yang bekerja di IGD, yang terdiri dari 1
Kepala Ruang, 18 perawat, 14 bidan,7 petugas Administrasi serta 5 tenaga
di apotek dan 1 petugas hygiene servis.
1. Kegiatan harian diruang IGD :
a. Apel pagi kemudian operan dengan perawat dinas malam (pre
conference)
b. Mengganti alat tenun dan membersihkan serta melengkapi
kebutuhan meja tindakan
c. Tahap penerimaan pasien adanya triase (mengobservasi baik secara
klinis maupun kelengkapan administrasi (jaminan atau umum).
d. Tenaga kesehatan khususnya perawat di IGD dalam tindakan (skill)
melaksanakan pekerjaan secara cepat dan tepat misal (infus, heating,
bidai, NGT, DC, suction, medikasi, dll)
e. Dalam pendokumentasian di rekam medik pasien,semua perawat
IGD sudah mengisi data pasien dengan tepat dan terinci dan
menggunakan diagnosa nanda, intervensi noc dan implementasi nic
f. Setelah kondisi pasien sudah maintenan pihak IGD secara cepat
segera menghubungi ruangan perawatan, dan misal ruang perawatan
penuh dan pasien menghendaki pindah rumah sakit pihak IGD
segera cepat merujuk pasien.
g. Semua perawat IGD melaksanakan tim work dengan baik

15
h. Kegiatan sift pagi setelah selesai tidak ada post conference adanya
hanya operan jaga kepada yang sift siang.
2. Kesan dan Pesan di ruang IGD
a. Di IGD sering muncul masalah pada peserta jaminan kesehatan
karena dalam pelaksanaan peserta PBI dan/atau NON PBI harus
adanya indikasi bisa masuk melalui IGD agar jaminan tersebut dapat
di klemkan. Sedangkan pihak pasien merasa membutuhkan
pertolongan sehingga harus ditangani. Saran adanya sosialisasi dari
penjamin kesehatan kepada masyarakat sehingga dapat memperluas
pengetahuan dalam proses pemberian pelayanan kesehatan.
b. Tingkatkan perkembangan ilmu gadar terbaru baik melalui pelatihan
dan jurnal kesehatan internasional
c. IGD setiap harinya ada berbagai macam kasus yang berbeda. Saya
diikutkan dengan tim perawat sehingga tidak mempelajari di ruang
PONEK. Selama 9 hari disana ada banyak hal yang saya pelajari dan
tentunya ada banyak pengalaman yang saya dapatkan dari KaRu dan
perawat.
d. Pertahankan dan tingkatkan pelayanan yang sudah ada.
F. Ruang Nusa Indah
Waktu pelaksanaan tanggal 13-18 Mei 2019. Ruang Nusa Indah
adalah ruang perawatan kelas I dewasa baik laki-laki maupun perempuan.
Disana terdapat kasus penyakit dalam, penyakit syaraf, dan penyakit
bedah.
Terdapat 8 kamar untuk ruang perawatan kelas I. Dalam setiap
kamar terdapat 2 bed, kursi penunggu dan almari di setiap bed, 1 buah
televisi, 1 buah AC, dan 1 kamar mandi serta menggunakan oksigen
sentral di tiap bed.
Terdapat 15 karyawan yang bekerja di ruang Nusa Indah, yang
terdiri dari 1 Kepala Ruang, 2 KaTim, 10 perawat pelaksana, 1 petugas
Administrasi serta 1 petugas hygiene servis.

16
1. Kegiatan harian diruang Nusa Indah :
a. Apel Pagi kemudian operan dengan perawat Dinas malam meliputi:
jumlah pasien, keadaan umum pasien, pasien yang memerlukan
pengawasan ekstra, serta program yang harus dilaksanakan pada hari
tersebut, meliputi USG, Rontgen, pemeriksaan laboratorium,
program operasi,dll.
b. Mengganti alat tenun dan membersihkan tempat tidur pasien.
c. Menyiapkan kelengkapan Visite dokter baik Umum maupun
Spesialis.
d. Melakukan dokumentasi keperawatan sesuai dengan SPO yang ada.
e. Menyiapkan Program sesuai Advis Dokter
f. Obsevasi pasien, medikasi, ganti cairan infus, sonde, dan transfusi
darah.
g. Memberi injeksi dan obat oral sesuai program berdasarkan 5 B.
h. Mendokumentasikan tindakan dalam status asuhan keperawatan.
i. Operan dengan perawat yang jaga siang.
j. Pre dan Post Confrence sudah dilaksanakan.
2. Pesan dan kesan Ruang Nusa Indah:
a. Askep di Ruang Mawar sudah cukup baik, semua tindakan sudah di
tulis distatus pasien dan sesuai jam pelaksanaan tindakan.
b. Operan jaga sudah ada dilaksanakan tepat waktu.
c. Sentralisasi obat injeksi dan obat orah sudah dilaksanakan dengan
baik.
d. Kerja sama penatalaksanaan tindakan sudah cukup baik.
e. Alat untuk tindakan sudah disterilkan.
f. Pada saat di ruang Nusa Indah bertepatan penilaian akreditasi pada
hari Rabu, 15 Mei 2019. Disana selain mendapat pengalaman
tentang sistem pelayanan, penyakit klinis yang ada juga
mendapatkan pengalaman tentang persiapan akreditasi.
g. Ruang obat dan linen yang tidak satu ruang dengan ruang
keperawatan sehingga beresiko terjadi kehilangan.

17
G. Ruang Lavender
Waktu pelaksanaa tanggal 20-22 Mei 2019. Ruang Lavender
adalah ruang perawatan kelas III penyakit bedah, untuk dewasa dan anak-
anak baik laki-laki maupun perempuan.
Terdapat 8 kamar untuk ruang perawatan di lavender. Dalam setiap
kamar terdapat 5 bed, kursi penunggu dan almari di setiap bed, 2 buah
kipas angin, dan 1 kamar mandi. Untuk oksigenasi masih menggunakan
tabung oksigen sehingga sesuai kebutuhan pasien.
Kamar 1- 4 ruang perawatan untuk perempuan di pegang Tim I.
Kmara 5- 8 ruang perawatan laki-laki dipegang Tim II.
Terdapat 23 karyawan yang bekerja di ruang Lavender, yang terdiri
dari 1 Kepala Ruang, 2 KaTim, 10 perawat pelaksana, 1 petugas
Administrasi serta 1 petugas hygiene servis.
1. Kegiatan harian diruang Lavender :
a. Apel pagi kemudian operan dengan perawat dinas malam dengan pre
conference meliputi: jumlah pasien, keadaan umum pasien, pasien
yang memerlukan pengawasan ekstra, serta program yang harus
dilaksanakan pada hari tersebut meliputi pemeriksaan laborat,
rontgent, fisiotherapi, USG, program operasi dll.
b. Mengganti alat tenun dan membersihkan tempat tidur pasien.
c. Menyiapkan kelengkapan Visite dokter baik Umum maupun
Spesialis.
d. Menyiapkan program sesuai Advis Dokter
e. Menyiapkan kelengkapan pasien operasi
f. Mengantar pasien rontgen
g. Mengantar resep ke Apotek.
h. Observasi pasien, ganti cairan infus, dan transfusi darah.
i. Memberi injeksi dan obat oral sesuai program berdasarkan 5 B.
j. Mendokumentasikan tindakan dalam status asuhan keperawatan.
k. Operan dengan perawat yang jaga siang.

18
2. Pesan dan kesan ruang Lavender :
a. Askep di ruang Lavender sudah cukup baik, semua tindakan sudah di
tulis distatus pasien dan sesuai jam pelaksanaan tindakan.
b. Operan jaga sudah ada dilaksanakan tepat waktu.
c. Sentralisasi obat injeksi dan obat orah sudah dilaksanakan dengan
baik.
d. Kerja sama penatalaksanaan tindakan sudah cukup baik.
e. Tingkatkan keramahan antara pasien dan keluarga pasien.
f. Perlu adanya update mengenai perkembangan ilmu yang nantinya di
terapkan baik melalui pelatihan dan jurnal kesehatan internasional
H. Ruang ICU
Waktu pelaksanaan tanggal 3 – 4 Juni 2019. Di ICU total pasien
yang dapat dirawat ada 10 orang. Di setiap bed, dilengkapi dengan bed
side monitor, oksigen sentral, suction sentral, infus pump, syring pump,
almari pasien. Di ICU juga dilengkapi dengan peralatan intubasi, bagging
dll.
Terdapat 22 karyawan yang bekerja di ICU, yang terdiri dari 1
Kepala Ruang, 2 KaTim, 17 perawat, 1 petugas Administrasi, dan 1
petugas hygiene service.
1. Kegiatan harian diruang ICU :
a. Apel pagi kemudian operan dengan perawat dinas malam meliputi:
jumlah pasien, keadaan umum pasien, serta program yang harus
dilaksanakan pada hari tersebut, meliputi USG, Rontgen, ct scan,
pemeriksaan laboratorium.
b. Mengganti alat tenun dan membersihkan tempat tidur pasien.
c. Menyiapkan kelengkapan Visite dokter baik Umum maupun
Spesialis.
d. Menyiapkan Program sesuai Advis Dokter.
e. Observasi pasien dengan mencatat Vital Sign pasien setiap jam nya,
menghitung balance cairan per sift. Mengganti cairan infus dengan
menggunakan alat infus pump, dan memasang obat titrasi dengan

19
syringe pump, memberikan minum pasien dengan sonde, dan
transfusi darah bila ada.
f. Memberi injeksi dan obat oral sesuai program berdasarkan 5 B.
g. Mendokumentasikan tindakan dalam status asuhan keperawatan.
h. Menghitung Indeks Water Loss (IWL) dan Air Metabolism (AM).
i. Operan dengan perawat yang jaga siang.
2. Pesan dan kesan ruang ICU:
a. Askep di ruang ICU sudah cukup baik, semua tindakan sudah di tulis
distatus pasien dan sesuai jam pelaksanaan tindakan.
b. Operan jaga sudah ada dilaksanakan tepat waktu.
c. Sentralisasi obat injeksi dan obat oral sudah dilaksanakan dengan
baik.
d. Kerja sama penatalaksanaan tindakan sudah cukup baik.
e. Alat untuk tindakan sudah disterilkan.
f. Metode keperawatan yang diterapkan sudah sesuai hal ini bisa
terlihat ketika setiap perawat melaksanakan kewajiban dan tugasnya
masing-masing.
g. Sosialiasi kepada keluarga memang selalu rutin dilakukan mengingat
banyak keluarga yang masih belum mengerti kondisi ICU sehingga
keluarga pasien sering mengabaikan informasi perawat dan sering
melanggar aturan perawat, namun salut buat perawat ICU yang
dengan sabar memberikan pengertian terus menerus kepada
keluarga.
h. ICU RSUD purwodadi menerima semua kasus dengan kapasitas bed
hanya 10. Harapan saya kapasitas ini bisa bertambah jumlahnya
tentunya di dukung dengan bertambahnya SDM yang terampil,
sehingga pasien yang membutuhkan perawatan segera ICU cepat
tertangani, hal ini dapat dibuktikan dari antrian pendaftaran ICU
yang cukup banyak.
i. Terus tingkatkan up date ilmu terbaru baik melalui pelatihan dan
melalui jurnal kesehatan internasional.

20
j. Saya hanya mendapatkan kesempatan orientasi di ruang ICU selama
2 hari tidak seperti di ruangan lain karena bertepatan libur lebaran.
I. Ruang Seruni
Waktu pelaksanaan tanggal 10 – 15 Juni 2019. Diruang Seruni
terdapat pembagian perawatan yaitu ruang perawatan anak kelas II dan
ruang perawatan obsgyn kelas II, Kelas I dan HND.
Terdapat 4 kamar untuk ruang perawatan kelas II dengan jumlah
12 bed . Dalam setiap kamar memiliki fasilitas 3 bed pasien, almari dan
kursi penunggu di setiap bed, 1 buah televisi, 1 buah AC dan 1 kamar
mandi. Dimana ruang perawatan kelas II ditempati fleksibel sesuai jumlah
pasien anak dan obsgyn yang ada, namun dalam 1 kamar tetap
dikelompokan sesuai jenis perawatan ( anak/obsgyn).
Terdapat 4 kamar untuk ruang perawatan kelas I. Dalam setiap
kamar terdapat 2 bed, kursi penunggu dan almari di setiap bed, 1 buah
televisi, 1 buah AC, dan 1 kamar mandi.
Kemudian 1 kamar HND obsgyn untuk berbagai kelas perawatan
yang memiliki kapasitas 3 bed yang dilengkapi dengan bedside monitor,
almari disetiap bed, 1 buah AC. Ruang HND bersebalahan langsung
dengan ruang jaga keperawatan.
Terdapat 18 karyawan yang bekerja di ruang Seruni, yang terdiri
dari 1 Kepala Ruang, 2 KaTim, 13 pelaksana (bidan dan perawat), 1
petugas Administrasi serta 1 petugas hygiene servis. Pembagian tim yaitu
tim perawatan anak dan tim perawatan obsgyn.
1. Kegiatan harian diruang Seruni :
a. Apel pagi kemudian operan dengan perawat dinas malam dengan pre
conference meliputi: jumlah pasien, keadaan umum pasien, pasien
yang memerlukan pengawasan ekstra, serta program yang harus
dilaksanakan pada hari tersebut meliputi pemeriksaan laborat,
rontgent, fisiotherapi, USG, program operasi dll.
b. Pre Conference.
c. Mengganti alat tenun dan membersihkan tempat tidur pasien.

21
d. Menyiapkan kelengkapan Visite dokter baik Umum maupun
Spesialis.
e. Menyiapkan program sesuai Advis Dokter.
f. Memberi injeksi dan obat oral sesuai program dengan prinsip 5 B
g. Mendokumentasikan tindakan dalam status asuhan keperawatan.
h. Post Conference.
2. Pesan dan kesan ruang Seruni :
a. Askep di ruang seruni cukup baik, semua tindakan sudah di tulis
distatus pasien dan sesuai jam pelaksanaan tindakan.
b. Pre Conference dan Post Conference sudah dilaksanakan tepat
waktu.
c. Penggunaan obat injeksi dan obat oral sudah dilaksanakan dengan
baik.
d. Kerja sama tim dalam penatalaksanaan tindakan sudah baik.
e. Perawat sudah ramah dan peduli pada pasien dan keluarga pasien.
f. Perlengkapan medikasi (ganti balut) sudah dipersiapkan dengan
baik.
J. Ruang Mawar
Waktu pelaksanaan tanggal 17-22 Juni 2019. Ruang Mawar adalah
ruang perawatan dewasa laki-laki kelas II baik penyakit dalam, bedah,
paru dan syaraf.
Terdapat 11 kamar untuk ruang perawatan. Dalam setiap kamar
memiliki fasilitas 3 bed pasien, kursi penunggu dan almari di setiap bed,
kipas angin, dan 1 kamar mandi. Serta terdapat 1 kamar ruang perawatan
HND yang memiliki kapasitas 3 bed dengan 2 bed yang ada bedside
monitor,alamri dan kursi penunggu disetiap bed dan 1 kamar mandi.
Terdapat 20 karyawan yang bekerja di ruang Cempaka, yang terdiri
dari 1 Kepala Ruang, 2 KaTim, 15 perawat pelaksana, 1 petugas
Administrasi serta 1 petugas hygiene servis.

22
1. Kegiatan harian diruang Mawar :
a. Apel pagi kemudian operan dengan perawat dinas malam dengan pre
conference meliputi: jumlah pasien, keadaan umum pasien, pasien
yang memerlukan pengawasan ekstra, serta program yang harus
dilaksanakan pada hari tersebut meliputi pemeriksaan laborat,
rontgent, fisiotherapi, USG, program operasi dll.
b. Mengganti alat tenun dan membersihkan tempat tidur pasien.
c. Menyiapkan kelengkapan Visite dokter baik Umum maupun
Spesialis.
d. Menyiapkan program sesuai Advis Dokter
e. Menyiapkan kelengkapan pasien operasi
f. Mengantar pasien rontgen
g. Mengantar resep ke Apotek.
h. Observasi pasien, ganti cairan infus, dan transfusi darah.
i. Memberi injeksi dan obat oral sesuai program berdasarkan 5 B.
j. Mendokumentasikan tindakan dalam status asuhan keperawatan.
k. Operan dengan perawat yang jaga siang.
2. Pesan dan kesan ruang Mawar :
a. Askep di ruang Mawar sudah cukup baik, semua tindakan sudah di
tulis distatus pasien dan sesuai jam pelaksanaan tindakan.
b. Operan jaga sudah ada dilaksanakan tepat waktu.
c. Sentralisasi obat injeksi dan obat orah sudah dilaksanakan dengan
baik.
d. Kerja sama penatalaksanaan tindakan sudah cukup baik.
e. Tingkatkan keramahan antara pasien dan keluarga pasien.
f. Perlu adanya update mengenai perkembangan ilmu yang nantinya di
terapkan baik melalui pelatihan dan jurnal kesehatan internasional
K. Ruang Neoristi
Waktu pelaksanaan tanggal 24 - 29 Juni 2019. Ruang Neoristi
adalah ruang perawatan bayi yang membutuhkan perawatan lanjutan
setelah dilahirkan. Perawatan didalamnya dibagi menjadi 3 level sesuai

23
dengan kondisi bayi. Level 3 setara dengan perawatn di ICU atau bisa
disebut juga ICU nya Neoristi. Total pasien yang dapat dirawat di level 3
ada 6 yang dilengkapi dengan CPAP, bedsite monitor dll. Level 2 dibagi 2
tempat level 2A dan 2B. Level 2B terdapat 10 tempat perawatan masih
dilengkapi dengan bedsite monitor. Level 2A dan Level 1 ruang perawatan
bayi yang sudah mulai stabil tetapi masih dalam perawatan yang lebih..
Terdapat 23 karyawan yang bekerja di Neoristi, yang terdiri dari 1
Kepala Ruang, 2 KaTim, 18 perawat, 1 petugas Administrasi, dan 1
petugas hygiene service.
1. Kegiatan harian diruang Neoristi :
a. Apel pagi kemudian operan dengan perawat dinas malam meliputi:
jumlah pasien, keadaan umum pasien, serta program yang harus
dilaksanakan pada hari tersebut.
b. Membersihkan semua peralatan yang ada dengan cairan sc.
c. Mengganti popok, personal hygiene dan merapikan peralatan pada
bayi, oral hygiene.
d. Mengganti alat tenun dan membersihkan tempat tidur bayi.
e. Menyiapkan kelengkapan Visite dokter baik Umum maupun
Spesialis.
f. Menyiapkan Program sesuai Advis Dokter.
g. Mendokumentasikan tindakan dalam status asuhan keperawatan.
h. Operan dengan perawat yang jaga siang.
2. Pesan dan kesan ruang ICU:
a. Askep di ruang Neoristi sudah cukup baik, semua tindakan sudah di
tulis distatus pasien dan sesuai jam pelaksanaan tindakan.
b. Operan jaga sudah ada dilaksanakan tepat waktu.
c. Kerja sama penatalaksanaan tindakan sudah cukup baik.
d. Alat untuk tindakan sudah disterilkan.
e. Sosialiasi kepada keluarga memang selalu rutin dilakukan.
f. Terus tingkatkan up date ilmu terbaru baik melalui pelatihan dan
melalui jurnal kesehatan internasional.

24
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kegiatan orientasi yang di jadwalkan di RSUD dr. R. Soedjati
Kabupaten Grobogan merupakan kegiatan yang diperuntukkan bagi tenaga
baru yang ditempatkan di rumah sakit ini. Kegiatan ini belangsung yang
betujuan :
1. Tenaga baru dapat beradaptasi dengan lingkungan RSUD dr. R. Soedjati
baik dari segi tenaga kesehatan beserta civitasnya maupun iklim kerja.
2. Tenaga baru dapat mengenal seluruh tempat dan letak ruangan perawatan
maupun tempat sarana dan prasana yang ada RSUD dr. R. Soedjati
Purwodadi.
3. Mempersiapkan tenaga kesehatan untuk dapat bekerja secara professional
dalam bidangnya.
B. SARAN
1. Kegiatan orientasi sebaiknya merata di semua ruangan yang ada di RSUD
dr. R. Soedjati Kabupaten Grobogan dengan tujuan agar disaat orientasi
kita bisa adaptasi dan pengalaman dengan sistem kerja semua ruangan dan
saling mengenal satu sama lain.
2. Setiap ada preconference harus ada komitmen dari setiap kepala ruang
untuk melakukan post conference.
3. Mungkin perlu adanya pelatihan peningkatan soft skill atau etika karena
masih saya jumpai tenaga medis yang soft skill dan etika kurang hal ini
menjadikan suatu image tenaga medis yang nilainya kurang dimata
masyarakat.
4. Untuk standar SOP, penulisan askep harus ada apersepsi kepada seluruh
tenaga medis supaya tidak ada perbedaan di setiap ruang.
5. Untuk proporsional jumlah tenaga kerja saat sift pagi yang berlebih
sedangkan sift siang dan malam yang kurang, serta beban kerja yang sama
hal ini mungkin bisa di evaluasi mengenai jumlah sift tenaga kerja.

25
6. Kurangnya pengetahuan dari program managemen keperawatan tim baik
mengenai tugas-tugas dan fungsi dari perawat pelaksana, perawat Primer.
Hal ini saya jumpai di beberapa ruang dimana perawat primer lebih aktif
terjun ke pasien ketimbang perawat pelaksana hal ini merupakan kebalikan
dari sistem managemen keperawatan tim.
7. Pentingnya untuk selalu menggalakkan hand hygiene kepada setiap pasien
dan pengunjung.
8. Perlu adanya kegiatan penkes mengenai kesehatan di area publik rumah
sakit, misal di area poliklinik supaya pasien dan keluarga lebih meningkat
pengetahuan dan menjadikan rsud pusat studi ilmu kesehatan yang
berorientasi masyarakat.
9. Perlunya toleransi dan pemahaman situasional baik karyawan yang di
ruang perawatan, rontgen dan USG ,haemodialisa dan laboratorium.

26

Anda mungkin juga menyukai