Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS

PADA NY S USIA 27 TAHUN G2P1A0 USIA HAMIL 10 MINGGU


DI PUSKESMAS TOROH II
KABUPATEN GROBOGAN

DISUSUN OLEH:

Disusun Oleh :
TITIK SETYAWAN
P1337424820118

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN SEMARANG
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2020
TINJAUAN TEORI

1. Tinjauan Teori Medis


a. Pengertian
Kehamilan adalah masa berkembangnya hasil konsepsi dari awal
konsepsi sampai proses awal persalinan (Manuaba,1998).
Menurut Saifuddin tahun 2002 kehamilan dibagi menjadi tiga
periode : 1) Triwulan pertama : 0 sampai 12 minggu
2) Triwulan kedua : 13 sampai 28 minggu 17
3) Triwulan ketiga : 28 sampai 40 minggu
Beberapa pengertian dari kehamilan adalah sebagai berikut:
1) Kehamilan adalah masa berkembangnya hasil konsepsi dari awal
konsepsi sampai proses awal persalinan (Manuaba,1998).
2) Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri
mulai dari konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Dari
peristiwa kehamilan dikenal dengan istilah primigravida dan
multigravida. Primigravida adalah wanita yang hamil pertama kali
sedangkan multigravida adalah ibu hamil yang sebelumnya sudah
pernah hamil lebih dari satu kali. Dalam proses kehamilan terjadi
perubahan anatomi fisiologi, selain perubahan tersebut ibu hamil
mengalami ketidaknyamanan dalam kehamilan seperti kelelahan,
keputian, ngidam, sering buang air kencing dan emesis gravidarum
(Kusmiyati, 2009).
Selama trimester pertama, tubuh menyesuaikan diri terhadap
kehamilan. Pada awal kehamilan, meskipun kehamilan belum
nampak tetapi aktivitas hormon akan mulai berpengaruh dalam
berbagai hal. Pada trimester pertama kehamilan ini, akan terdapat
perasaan enek (nausea). Perubahan rasa tidak enak di ulu hati
disebabkan karena posisi lambung dan aliran balik asam lambung
ke esophagus bagian bawah. Produksi asam lambung menurun.
Sering terjadi nausea dan muntah karena pengaruh HCG, tonus
otot-otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh
traktus digestivus juga berkurang (Pantikawati, 2010).

Proses Kehamilan dibagi dalam beberapa tahap, yaitu :


1) Fertilisasi
Fertilisasi atau pembuahan terjadi saat oosit sekunder yang
mengandung ovum dibuahi oleh sperma atau terjadi penyatuan
ovum dan sperma. Penetrasi zona pelusida memungkinkan
terjadinya kontak antara spermatozoa dan membran oosit.
Membran sel germinal segera berfusi dan sel sperma berhenti
bergerak. Tiga peristiwa penting terjadi dalam oosit akibat
peningkatan kadar kalsium intraseluler yang terjadi pada oosit
saat terjadi fusi antara membran sperma dan sel telur. Ketiga
peristiwa tersebut adalah blok primer terhadap polispermia,
reaksi kortikal dan blok sekunder terhadap polispermia. Setelah
masuk kedalam sel telur, sitoplasma sperma bercampur dengan
sitoplasma sel telur dan membran inti (nukleus) sperma pecah.
Pronukleus laki-laki dan perempuan terbentuk (zigot). Sekitar
24 jam setelah fertilisasi, kromosom memisahkan diri dan
pembelahan sel pertama terjadi.
2) Nidasi
Umumnya nidasi terjadi di dinding depat atau belakang uterus,
dekat pada fundus uteri. Jika nidasi ini terjdi, barulah dapat
disebut adanya kehamilan. Bila nidasi telah terjadi, mulailah
terjadi diferensiasi zigot menjadi morula kemudian blastula.
Blastula akan membelah menjadi glastula dan akhirnya menjadi
embrio sampai menjadi janin yang sempurna di trimester ketiga
(Saiffudin, 2002).
b. Tanda Gejala
Banyak perubahan fisik yang akan dialami ibu hamil selama trimester
pertama (3 bulan pertama kehamilan). Periode ini juga merupakan waktu
pembentukan sekaligus perkembangan pesat dari semua sistem dan organ
tubuh bayi. Berbagai gejala kehamilan akan datang di trimester pertama
kehamilan ini misalnya pembesaran payudara, sering buang air kecil,
konstipasi, mual muntah, merasa lelah, sakit kepala, pusing, emosional,
mood akan berubah secara tidak terduga, nafsu makan akan berubah dan
cenderung menyukai makanan lunak/lembut (Stoppard, 2006).
Tanda presumtif kehamilan
a) Amenorea ( terlambat datang bulan )
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya
pembentukan folikel de Graff dan ovulasi di ovarium.
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil
tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui
hari pertama haid terakhir untuk menentukan tuanya
kehamilan dan tafsiran persalinan.
b) Mual muntah
Umumnya terjadi pada kehamilan muda dan sering terjadi
pada pagi hari. Progesteron dan Estrogen mempengaruhi
pengeluaran asam lambung yang berlebihan sehingga
menimbulkan mual muntah.
c) Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi
pada bulan-bulan pertama kehamilan tetapi menghilang
seiring tuanya kehamilan.
d) Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala ( sentral ) menyebabkan
iskemia susunan syaraf dan menimbulkan sinkope / pingsan
dan akan menghilang setelah umur kehamilan lebih dari 16
minggu.
e) Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesterone, dan somatomamotropin
menimbulkan deposit lemak, air dan garam payudara
menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.
f) Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu
makan), tetapi setelah itu nafsu makan muncul lagi.
g) Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-
bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai
membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini
hilang karena uterus yang membesar keluar rongga panggul.
h) Konstipasi/ Obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh
pengaruh hormone estrogen.
i) Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis terjadi pada kehamilan.
j) Pigmentasi (Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas)
Pipi: Cloasma gravidarum
Perut : Striae livida, Striae albican
Linea alba makin menghitam
Payudara : Hiperpigmentasi areola mammmae
1) Tanda kemungkinan ( Probability Sign )
a) Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan
keempat kehamilan.
b) Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya istmus
uterus.
c) Tanda Goodel
Pelunakan Serviks
d) Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa
vagina termasuk juga porsio dan serviks.
e) Tanda Piskacek
Pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat kornu sehingga daerah
tersebut berkembang lebih dulu.
f) Kontraksi Braxton hiks
Peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya
actomicyn di dalam otot uterus. Kontraksi ini tidak
beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada
kehamilan 8 minggu.
g) Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin
bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh
tangan pemeriksa.
h) Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) negative
Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya HCG yang
diproduksi oleh sinsitotrofoblas sel selama kehamilan.
Hormon ini disekresi di peredaran darah ibu (pada plasma
darah) dan di ekskresi pada urine ibu.
2) Tanda Pasti ( Positive sign )
a) Gerakan janin dalam Rahim
Gerakan janin harus dapat diraba dengan jelas oleh
pemeriksa. Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia
kehmilan sekitar 20 minggu.
b) Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan
alat fetal electrocardiograf (misalnya dopler1)
c) Bagian-bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil
janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia
kehamilan lebih tua (trimester akhir).
d) Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun
USG.
C. Perubahan Fisiologis TM 1
1. Perubahan Fisiologis
a) Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000
gram, pembesaran ini disebabkan oleh hipertrofi oleh otot-
otot Rahim.
b) Vagina
Elastisitas vagina bertambah, getah dalam vagina biasanya
bertambah, reaksi asam PH :3,5- 6, Pembuluh darah dinding
vagina bertambah, hingga warna selaput lendirnya berwarna
kebiru-biruan.
c) Ovarium ( indung telur )
Ovulasi terhenti, masih terdapat copus luteum graviditatis
sampai terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran
estrogen dan progesterone.
d) Kulit
Terdapat hiperpigmentasi terutama pada areola normal,
papilla normal dan linea alba.

e) Dinding perut
Pembesaran Rahim menimbulkan peregangan dan
menyebabkan perobekan selaput elastis dibawah kulit
sehingga timbul striae gravidarum.
f) Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertrofi
dari alveoli putting susu biasanya membesar dan berwarna
lebih tua.
g) Sistem Respirasi
Wanita hamil biasanya sering mengeluh sesak nafas, yang
sering ditemukan pada kehamilan 3 bulan keatas. Hal ini
disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat
pembesaran Rahim.
h) Sistem Urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, kandung kemih
tertekan oleh uterus yang membesar dimana kebutuhan
nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan
pemberian ASI.
2. Perubahan metabolik dan kenaikan berat badan
Trimester 1 Terjadi pertambahan berat badan selama
kehamilan yang sebagian besar diakibatkan oleh uterus dan isinya
payudara, dan peningkatan volume darah serta cairan ekstraseluler.
Sebagian kecil pertambahan berat badan terebut diakibatkan oleh
perubahan metabolik yang menyebabkan pertambahan air selular
dan penumpukan lemak serta protein baru, yang disebut cadangan
ibu. Pada awal kehamilan, terjadi peningkatan berat badan ibu
kurang lebih 1 kg (Ardiani, A.K. and Windriyatna, W., 2013).

D. Perubahan Psikologis TM 1

1. Perubahan suasana hati

Dalam beberapa bulan pertama kehamilan, Bunda akan mengalami


kelelahan, mual, nyeri punggung bawah dan sebagainya. Progesteron
juga dikaitkan dengan perubahan suasana hati, kewaspadaan, dan
menangis tanpa alasan.

Sangat umum bagi ibu yang baru pertama kali mengalami gejala
kecemasan ringan. Ini disebabkan oleh rasa takut kehilangan anak, dan
hampir setiap ibu hamil dalam situasi ini memiliki kekhawatiran yang
sama persis.

Cara mengatasinya:

1. Cari kesibukan agar Bunda tidak memiliki celah untuk berpikir hal-hal
negatif dan stres.

2. Cari dukungan agar Bunda tidak merasa kesepian. Komunikasikan segala


yang Bunda rasakan dan butuhkan kepada orang tua, keluarga dan teman.

3. Memahami situasi yang sedang terjadi itu penting, sehingga Bunda bisa
mengatasinya.

4. Meditasi atau melakukan yoga bisa menjadi solusi untuk menghilangkan


stres dan membuat rileks selama kehamilan.

2. Ibu sering murung


Masa kehamilan akan terjadi berbagai perubahan pada ibu, baik secara
fisiologis maupun psikologis. Perubahan tersebut sebagian besar
adalah karena pengaruh hormon yaitu peningkatan hormon estrogen
dan progesteron yang dihasilkan korpus luteum yang berkembang
menjadi korpus graviditas dan dilanjutkan sekresinya oleh plasenta
setelah terbentuk sempurna. Hal ini menyebabkan ibu merasa tidak
nyaman selama kehamilan dan memicu timbulnya stress yang di
tandainya ibu sering murung.
Adapun dampak psikologis pada ibu hamil di antaranya sensitif,
cenderung malas, minta perhatian lebih, gampang cemburu, dan
ansietas (kecemasan). Wanita hamil akan lebih terbuka terhadap
dirinya sendiri dan suka berbagi pengalaman kepada orang lain. Ibu
hamil akan merenungkan segala impiannya, angan-anganya,
fantasinya terhadap objek-objek, peristiwa, atau konsep abstrak,
seperti kematian, kehidupan, keberhasilan dan kebahagiaan selama
hamil.
Lebih dari sebagian tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh responden
ternyata masih rendah. Menurut asumsi peneliti masih banyaknya
ditemukan responden yang memiliki pengetahuan rendah disebabkan
karena mereka belum Lisa Rahmawati, dkk, Gambaran Pengetahuan
Ibu... 5 memiliki pemahaman yang baik tentang perubahan psikologis
selama masa kehamilan. Jika dilihat dari karakteristik responden yang
banyak memiliki pengetahuan rendah adalah mereka yang berusia
lebih muda, hal ini menyebabkan pengalaman mereka dalam masa
kehamilan tentu juga masih terbilang baru sehingga mereka belum
memahami betul apa bentuk perubahan yang terjadi memasuki masa
kehamilan. Selain itu faktor pendidikan juga mempengaruhi
pengetahuan mereka, dimana sebagian besar responden yang memiliki
pengetahuan rendah juga memiliki pendidikan yang rendah, yaitu
SMP.
E. Pemeriksaan pada Trimester 1
Menurut Depkes RI (2004), pemeriksaan kehamilan yang dikenal dengan
Antenatal Care (ANC) merupakan salah satu program safe motherhood
diwujudkan sebagai 4 pilar safe Motherhood dan Gerakan Sayang Ibu.
Adapun 4 pilar safe motherhood terdiri dari keluarga berencana (KB),
pelayanan antenatal, persalinan yang aman, pelayanan obstetri esensial
yang merupakan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan janinnya oleh
tenaga professional meliputi pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar
pelayanan yaitu minimal 4 kali pemeriksaan selama kehamilan, 1 kali pada
trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III. Dengan
pemeriksaan ANC pada ibu dapat dideteksi sedini mungkin sehingga
diharapkan ibu dapat merawat dirinya selama hamil dan mempersiapkan
persalinannya. Pentingnya pelayanan ANC karena setiap kehamilan dapat
berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya
mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya
(Manuaba, 2001).
Di Puskesmas Toroh 2 sendiri dilakukan program ANC terpadu untuk
pemeriksaan pada ibu hamil yaitu pemeriksaan ANC terpadu pada
trimester satu dan Trimester tiga kehamilan. Pemeriksaan yang dilakukan
meliputi pemeriksaan Fisik oleh bidan di Ruang KIA, Pemeriksaan
Laboratorium meliputi pemeriksaan Hb, Golongan darah, VCT, HbSAg,
Sipilis, GDS, dan Pemeriksaan urine. Selain pemeriksaan diatas juga
dilakukan konseling dengan dokter puskesmas, dokter gigi dan petiugas
gizi.

F. Asuhan Kebidanan Berdasarkan Evidence Practice


1. Paritas
Mual muntah lebih sering terjadi pada kehamilan primipara atau ibu

hamil yang menjalani kehamilan untuk pertama kali. Paritas

berpengaruh terhadap keparahan mual muntah, pada primipara ibu

hamil mengalami gangguan ketidak tahuan atau kurangnya

pengetahuan mengenai kehamilan dan penanganan. Terutama masalah

mual muntah pada trimester 1, apabila tidak ditangani makan akan

menjadi parah hingga menyebabkan kekurangan nutrisi cairan baik ibu

maupun janin sehingga meningkatkan resiko cidera ibu dan janin

Vitrianingsih (2019)
2. Pemberian Minuman Jahe Hangat
Emesis Gravidarum merupakan keluhan umum yang disampaikan

pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan

hormonl pada wanita karena terdapat peningkatan hormon estrogen,

progesteron, dan dikeluarkannya human chorionic gonadothropine

plasenta. Hormon inilah yang menyebabkan emesis gravidarum .

Hasil penelitian Putri (2017) menyebutkan bahwa sebelum diberi

intervensi rata-rata responden mengalami frekuensi mual muntah

sebanyak 13 kali dalam sehari, setelah diberi intervensi minuman jahe

hangat rata-rata frekuensi mual muntah menurun menjadi 3,18 kali

dalam sehari Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa baik secara

klinis maupun statistik, minuman jahe hangat memberikan pengaruh

terhadap penurunan frekuensi mual muntah pada ibu hamil trimester

pertama. Jahe dapat mencegah mual dan muntah karena jahe mampu

menjadi penghalang serotinin, sebuah senyawa kimia yang dapat

menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual Putri

(2017

3. Perbedaan Curah Saliva


Timbulnya rasa tidak enak di ulu hati disebabkan karena perubahan
posisi lambung dan aliran asam lambung ke esophagus bagian bawah.
Produksi asam lambung menurun. Sering terjadi nausea 23 dan
muntah karena pengaruh human Chorionic Gonadotropin (HCG),
tonus otot-otot traktus digestivus juga berkurang. Saliva atau
pengeluaran air liur berlebihan dari biasa. Pada beberapa wanita
ditemukan adanya ngidam makanan yang mungkin berkaitan dengan
persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi
rasa mual (Ardiani, 2013).
Oral hygiene yang baik dapat membantu mencegah atau mengurangi
reaksi hormonal tersebut
4. Aroma Terapi Lemon
Hasil penelitian oleh Vitrianingsih (2019) Penggunaan inhalasi

aromaterapi lemon lebih cepat munurunkan frekuensi emesis gravidarum

lebih baik dengan nilai N-Gain 0,71 dalam kategori tinggi. Hal ini dipengaruhi

oleh beberapa faktor: pertama berfokus pada kandungan utama yang terdapat

dari minyak esensial lemon adalah Limonene yang memiliki manfaat sebagai

mentally, stimulating, antitheumatic, antispasmodic, hypotenive, antistres dan

sedative. Kedua yaitu Aromaterapi lemon bekerja melalui proses penciuman

yang terletak dibelakang hidung sehingga mempercepat obat untuk di absorpsi

(Darvishpor. 2018)

5. Perubahan Sistem Endokrin


Mual dan muntah selama kehamilan dapat disebabkan oleh perubahan

dalam sistem endokrin yang terjadi selama kehamilan, terutama


diseababkan oleh tingginya fluktuasi kadar hCG, khususnya karena

periode mual atau muntah gestasional yang paling umum adalah pada

12-16 minggu pertama, sehingga hCG menjadi kadar tertingginya.

disekresikan oleh sel-sel trofoblas blastosit. hCG dapat disekreksi

dalam darah wanita dari sekitar tiga minggu gestasi (yaitu satu minggu

setelah fertilisasi), dan peningkatan jumlah jaringan plasenta juga

meningkatkan total jam terjadinya rasa mual di awal kehamilan. hCG

bertanggung jawab terhadap penurunan TSH (thyroid stimulating

hormone) yang banyak terjadi pada pada wanita yang mengalami

hyperemesis gravidarum yang terbukti mengalami peningkatan fungsi

tiroid, dengan sejumlah kecil mengalami tirotoksikosis gestasional

dengan serum hCG melebihi 200 IU/ml (Tiran, 2009).

G. Tinjauan Teori Asuhan Kehamilan


a. Pengkajian ( Subjektif dan Objektif )
Langkah pertama merupakan awal yang akan menentukan langkah
berikutnya. Mengumpulkan data adalah menghimpun informasi tentang
klien/orang yang meminta asuhan. Memilih informasi data diperlukan
analisa suatu situasi yang menyangkut manusia yang rumit karena sifat
manusia yang komplek. Pengumpulan data mengenai seseorang tidak akan
selesai jika setiap informasi yang dapat diperoleh hendak dikumpulkan.
Maka dari itu sebelumnya harus mempertanyakan : data apa yang cocok
dalam situasi kesehatan seseorang pada saat bersangkutan. Data yang tepat
adalah data yang relevan dengan situasi yang sedang ditinjau. Data yang
mempunyai pengaruh atas atau berhubungan dengan situasi yang sedang
ditinjau (Yuliani, T., 2017).
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat
dari semua yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data
dapat dilakukan dengan cara anamnesa, pemeriksaan fisik sesuai dengan
kebutuhan dan pemeriksaan tandatanda vital, pemeriksaan khusus dan
penunjang.
Menurut (Yuliani, T., 2017) Tehnik pengumpulan data ada 3 yaitu :
1) Observasi
Observasi adalah pengumpulan data melalui indera: penglihatan
(prilaku, tanda fisik, kecacatan, ekspresi wajah), Pendengaran (bunyi
batuk, bunyi nafas), Penciuman (bau nafas, bau luka), Perabaan (suhu
badan, nadi).
2) Wawancara
Wawancara adalah pembicaraan terarah yang umumnya dilakukan pada
pertemuan tatap muka. Dalam wawancara yang penting diperhatikan
adalah data yang ditanyakan diarahkan ke data yang relevan.
3) Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan dengan memakai instrument/alat pengukur.
Tujuannya untuk memastikan batas dimensi angka, irama, kuantitas.
Misalnya : tinggi badan dengan meteran, berat badan dengan
timbangan, tekanan darah dengan tensimeter.
1) Riwayat obstetri
a) Riwayat menstruasi
Menanyakan riwayat menstruasi yang meliputi tentang menarche,
siklus menstruasi, lamanya, banyaknya darah, disminorhea (nyeri
haid), sifat darah, bau, warna, dan HPHT
b) Riwayat kehamilan sekarang meliputi yaitu
(1) HPHT
Untuk mengetahui tanggal hari pertama dari menstruasi terakhir
klien untuk memperkirakan kapan kira-kira sang bayi akan lahir.
(2) HPL
Gambaran riwayat menstruasi klien yang akurat biasanya membantu
penetapan tanggal perkiraan kelahiran (estimated date of delivery
[EDC]) yang disebut taksiran partus (estimated date of confinement
[EDC]) dibeberapa tempat.

(3) Kehamilan yang ke


Jumlah kehamilan ibu perlu ditanyakan karena terdapatnya
perbedaan perawatan antara ibu yang baru pertama hamil dengan ibu
yang sudah beberapa kali hamil, apabila ibu tersebut baru pertama kali
hamil otomatis perlu perhatian ekstra pada kehamilannya.
Tanda-tanda kehamilan (trimester I) Pergerakan fetus belum dirasakan
(5) Keluhan yang dirasakan
Menanyakan kepada klien apakah ada keluhan atau masalah
pada kehamilannya.
c) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas terdahulu
Menanyakan riwayat kehamilan, persalinan dan nifas terdahulu
yang meliputi: jumlah kehamilan, jumlah anak yang hidup, jumlah
kelahiran premature, jumlah keguguran, persalinan dengan tindakan,
riwayat perdarahan pada persalinan atau pasca persalinan, kehamilan
dengan tekanan darah tinggi, berat bayi < 2,5 kg atau > 4 kg, masalah
lain
2) Riwayat kesehatan
Tanyakan kepada klien penyakit apa yang pernah diderita.
Apabila klien pernah menderita penyakit keturunan, maka ada
kemungkinan janin yang ada dalam kandungannya tersebut beresiko
menderita penyakit yang sama.
(1) Riwayat pembedahan
a) Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis
pembedahan, kapan, oleh siapa dan dimana tindakan tersebut
berlangsung (2) Riwayat penyakit yang pernah diderita Kaji
adanya penyakit yang pernah dialami oleh klien
b) Riwayat kesehatan sekarang
Tanyakan kepada klien penyakit apa yang sedang ia derita
sekarang. Tanyakan bagaimana urutan kronologis dari tanda-
tanda dan klasifikasi dari setiap tanda penyakit tersebut. Hal ini
diperlukan untuk menentukan bagaimana asuhan berikutnya
(Yuliani, T., 2017).
Anamnesis dan gejala klinis, riwayat terlambat haid,
gejala dan tanda kehamilan muda, dapat ada atau tidak ada
perdarahan per vaginam, ada nyeri perut kanan/kiri bawah.
Berat atau ringannya nyeri tergantung pada banyaknya darah
yang terkumpul dalam peritoneum.
c) Riwayat kesehatan keluarga
Menanyakan riwayat kesehatan keluarga yang meliputi adakah
penyakit menular atau penyakit keturunan/genetic.
d) Pemeriksaan fisik
Dalam melakukan pemeriksaan fisik, metode yang digunakan
adalah pemeriksaan Head To Toe. Pemeriksaan fisik secara
head to toe pada klien meliputi: Keadaan umum, tanda-tanda
vital (tekanan darah, nadi, suhu, respirasi), kemudian
pemeriksaan dari mulai kepala sampai ektermitas.
b. Analisa data
Data dasar yang telah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosa atau masalah yang spesifik. Rumusan diagnosa dan
masalah keduanya digunakan karena masalah tidak dapat didefinisikan
seperti diagnosa tetapi tetap membutuhkan penanganan. Masalah sering
berkaitan dengan hasil pengkajian. Masalah adalah kesenjangan yang
diharapkan dengan fakta/ kenyataan. Analisa adalah proses pertimbangan
tentang nilai sesuatu dibandingkan dengan standar. Standar adalah aturan/
ukuran yang telah diterima secara umum dan digunakan sebagai dasar
perbandingan dalam kategori yang sama. Hambatan yang berpotensi tinggi
menimbulkan masalah kesehatan (faktor resiko). Dalam bidang kebidanan
pertimbangan butir-butir tentang profik keadaan dalam hubungannya
dengan status sehat-sakit dan kondisi http://repository.unimus.ac.id
fisiologis yang akhirnya menjadi faktor agen yang akan mempengaruhi
status kesehatan orang bersangkutan (Sari, M.K., 2017).
Pada langkah keenam rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman.
Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian
dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim
kesehatan lainnya. Jika bidan tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul
tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya (memastikan langkah
tersebut benar-benar terlaksana). Dalam situasi dimana bidan berkolaborasi
dengan dokter dan keterlibatannya dalam manajemen asuhan bagi pasien
yang mengalami komplikasi, bidan juga bertanggungjawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan bersama yang menyeluruh tersebut.
Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu, biaya dan meningkatkan
mutu asuhan (Sari, M.K., 2017).

c. Evaluasi
Melakukan evaluasi hasil dari asuhan yang telah diberikan meliputi
pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi
sesuai dengan diagnosa/masalah.
Manajemen kebidanan ini merupakan suatu kontinum, maka perlu
mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui
proses manajemen untuk mengidentifikasi mengapa proses manajemen
tidak efektif serta melakukan penyesuaian pada rencana asuhan berikutnya
(Sari, M.K., 2017).
DAFTAR PUSTAKA

Ardiani, A.K. and Windriyatna, W., 2013. Perbedaan Curah Saliva Pada Wanita
Hamil Trimester 1, Trimester 2, Dan Trimester 3 (Doctoral dissertation,
Diponegoro University).

Darvishpor S, Hosseini A, Davoodi A, Salehifar E, Akbari J, Azadbakht M. A review


on medicinal plants used for nausea and vomiting in Persian Medicine. Global
Journal Inc. 2018;18(1).
Kusmiyati, Yuni dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya. Hal 68,
94, 123.

Kusumawati, E., 2010. Hubungan pengetahuan primigravida tentang kehamilan


dengan kecemasan dalam menghadapi kehamilan trimester 1 di BPS Fathonah
WN.

Manuaba, I.B.G.1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga


Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta

Pantikawati, Saryono. 2010. Asuhan Kebidanan I.Yogyakarta:Nuha Medika.Hal 59,


75

Pertiwi, H.W., 2012. Hubungan paritas ibu hamil Trimester I dengan kejadian emesis
gravidarum di Puskesmas Teras. Jurnal Kebidanan, 4(2).

Putri, A. D., Andiani, D., Kesehatan, F. I., Parepare, U. M., & Selatan, S. (2017).
Efektifitas pemberian jahe hangat dalam mengurangi frekuensi mual muntah
pada ibu hamil trimester i, 978–979.
Stoppard, M, 2006. Buku Pintar Kehamilan. Pustaka Horizana, Jawa Tengah.
Saifuddin, A.B., 2002, Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal Neonatal, Yayasan
Bina Pustaka, Sarwono Prawirohardjo, Jakarta

Sari, M.K., 2017. ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN KEHAMILAN


PADA NY. A GIP0A0 UMUR 26 TAHUN HAMIL 41 MINGGU 4 HARI
DENGAN OLIGOHIDRAMNION DAN ANEMIA DI RS ROEMANI
MUHAMMADIYAH SEMARANG (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Semarang).

Tiran D,2009. Mual dan muntah kehamilan.jakarta.penernit buku kedokteran EGC


Vitrianingsih, & Khadijah, S. (2019). EFEKTIVITAS AROMA TERAPI LEMON
UNTUK MENANGANI EMESIS ARTIKEL Riwayat Artikel. Jurnal
Keperawatan Volume 11 No 4 Desembe, 11(4).
Yuliani, T., 2017. ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY. E GIP0A0, 16
TAHUN, USIA KEHAMILAN 33 MINGGU LEBIH 1 HARI DENGAN
KEHAMILAN USIA DINI (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah
Semarang).jurnal

Anda mungkin juga menyukai

  • Materi Puting Susu Lecet
    Materi Puting Susu Lecet
    Dokumen7 halaman
    Materi Puting Susu Lecet
    Muslikah Ida Mugi Rahayu
    Belum ada peringkat
  • LP Iud
    LP Iud
    Dokumen24 halaman
    LP Iud
    Muslikah Ida Mugi Rahayu
    Belum ada peringkat
  • LP Keluarga
    LP Keluarga
    Dokumen27 halaman
    LP Keluarga
    Muslikah Ida Mugi Rahayu
    Belum ada peringkat
  • LP Neo
    LP Neo
    Dokumen18 halaman
    LP Neo
    Muslikah Ida Mugi Rahayu
    Belum ada peringkat
  • LP Mow
    LP Mow
    Dokumen27 halaman
    LP Mow
    Muslikah Ida Mugi Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Askep KMB
    Askep KMB
    Dokumen24 halaman
    Askep KMB
    Muslikah Ida Mugi Rahayu
    Belum ada peringkat
  • BAB III SPEOS Revisi 5
    BAB III SPEOS Revisi 5
    Dokumen12 halaman
    BAB III SPEOS Revisi 5
    Muslikah Ida Mugi Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Askep Ebp Kelompok
    Askep Ebp Kelompok
    Dokumen20 halaman
    Askep Ebp Kelompok
    Muslikah Ida Mugi Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Askep Meningioma Jdi
    Askep Meningioma Jdi
    Dokumen21 halaman
    Askep Meningioma Jdi
    Muslikah Ida Mugi Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kegiatan Praktik Orientasi Kerja
    Laporan Kegiatan Praktik Orientasi Kerja
    Dokumen26 halaman
    Laporan Kegiatan Praktik Orientasi Kerja
    Muslikah Ida Mugi Rahayu
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN KASUS BBLR Ny. S 2
    LAPORAN KASUS BBLR Ny. S 2
    Dokumen12 halaman
    LAPORAN KASUS BBLR Ny. S 2
    Muslikah Ida Mugi Rahayu
    Belum ada peringkat
  • L7. Sop Nifas Normal
    L7. Sop Nifas Normal
    Dokumen6 halaman
    L7. Sop Nifas Normal
    Muslikah Ida Mugi Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen3 halaman
    Daftar Pustaka
    Muslikah Ida Mugi Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Askep Bayi Nutrisi
    Askep Bayi Nutrisi
    Dokumen29 halaman
    Askep Bayi Nutrisi
    Muslikah Ida Mugi Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Ebp Kelompok Perina
    Ebp Kelompok Perina
    Dokumen18 halaman
    Ebp Kelompok Perina
    Muslikah Ida Mugi Rahayu
    Belum ada peringkat