Kehamilan definisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut internasional. Kehamilan dibagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke 28 hingga ke-40) (Sarwono, 2010:213). Beberapa pengertian dari kehamilan adalah sebagai berikut: 1) Kehamilan merupakan waktu transisi, yakni suatu masa antara kehidupan sebelum memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti setelah anak tersebut lahir (Sukarni dan Wahyu, 2013). 2) Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari). Kehamilan ini dibagi atas 3 semester yaitu; kehamilan trimester pertama mulai 0-14 minggu, kehamilan trimester kedua mulai mulai 14-28 minggu, dan kehamilan trimester ketiga mulai 28-42 minggu (Yuli, 2017) Proses Kehamilan dibagi dalam beberapa tahap, yaitu : 1) Fertilisasi Fertilisasi atau pembuahan terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma atau terjadi penyatuan ovum dan sperma. Penetrasi zona pelusida memungkinkan terjadinya kontak antara spermatozoa dan membran oosit. Membran sel germinal segera berfusi dan sel sperma berhenti bergerak. Tiga peristiwa penting terjadi dalam oosit akibat peningkatan kadar kalsium intraseluler yang terjadi pada oosit saat terjadi fusi antara membran sperma dan sel telur. Ketiga peristiwa tersebut adalah blok primer terhadap polispermia, reaksi kortikal dan blok sekunder terhadap polispermia. Setelah masuk kedalam sel telur, sitoplasma sperma bercampur dengan sitoplasma sel telur dan membran inti (nukleus) sperma pecah. Pronukleus laki-laki dan perempuan terbentuk (zigot). Sekitar 24 jam setelah fertilisasi, kromosom memisahkan diri dan pembelahan sel pertama terjadi (Heffner, 2008). 2) Nidasi Umumnya nidasi terjadi di dinding depat atau belakang uterus, dekat pada fundus uteri. Jika nidasi ini terjdi, barulah dapat disebut adanya kehamilan. Bila nidasi telah terjadi, mulailah terjadi diferensiasi zigot menjadi morula kemudian blastula (Sukarni dan Wahyu, 2013). Blastula akan membelah menjadi glastula dan akhirnya menjadi embrio sampai menjadi janin yang sempurna di trimester ketiga (Saiffullah, 2015). b. Tanda Gejala Tanda dan gejala kehamilan 1) Tanda – tanda presumtif a) Amenorea (tidak haid). b) Mual dan muntah. c) Mengidam. d) Pingsan bila berada di tempat yang sesak atau ramai. e) Tidak ada selera makan (anoreksia). f) Lelah (Fatigue). g) Payudara membesar. h) Miksi. i) Konstipasi. j) Pigmentasi kulit. k) Epulis. 2) Tanda- tanda kemungkinan hamil. a) Perut membesar b) Uterus membesar c) Tanda hegar, tanda chadwik, tanda piscasek, Braxton hiks, teraba balotment, reaksi kehamilan positif. 3) Tanda pasti hamil. a) Gerakan janin yang dapat dilihat atau diraba. b) Denyut jantung janin c) Terlihat tulang- tulang dalam foto-rontgen. 18 c. Perubahan pada trimester 1 1) Uterus 2) Ovarium 3) Vagina dan vulva 4) Dinding perut 5) Sistem peredaran darah 6) Sistem pernapasan 7) Saluran pencernaan 8) Tulang dan gigi 9) KulitTanda presumtif kehamilan a) Amenorea ( terlambat datang bulan ) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid terakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan. b) Mual muntah Umumnya terjadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari. Progesteron dan Estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah. c) Ngidam Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan. d) Sinkope atau pingsan Terjadi sirkulasi ke daerah kepala ( sentral ) menyebabkan iskemia susunan syaraf dan menimbulkan sinkope / pingsan dan akan menghilang setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu. e) Payudara tegang Pengaruh estrogen, progesterone, dan somatomamotropin menimbulkan deposit lemak, air dan garam payudara menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama. f) Anoreksia nervousa Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tetapi setelah itu nafsu makan muncul lagi. g) Sering kencing Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan- bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar rongga panggul. h) Konstipasi/ Obstipasi Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh hormone estrogen. i) Epulis Hipertrofi gusi disebut epulis terjadi pada kehamilan.
j) Pigmentasi (Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas)
Pipi: Cloasma gravidarum Perut : Striae livida, Striae albican Linea alba makin menghitam Payudara : Hiperpigmentasi areola mammmae 1) Tanda kemungkinan ( Probability Sign ) a) Pembesaran Perut Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan. b) Tanda Hegar Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya istmus uterus. c) Tanda Goodel Pelunakan Serviks d) Tanda Chadwiks Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga porsio dan serviks. e) Tanda Piskacek Pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi pada daerah dekat kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu. f) Kontraksi Braxton hiks Peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomicyn di dalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu. g) Teraba Ballotement Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa. h) Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) negative Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya HCG yang diproduksi oleh sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi di peredaran darah ibu (pada plasma darah) dan di ekskresi pada urine ibu. 2) Tanda Pasti ( Positive sign ) a) Gerakan janin dalam Rahim Gerakan janin harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia kehmilan sekitar 20 minggu. b) Denyut jantung janin Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal electrocardiograf (misalnya dopler1) c) Bagian-bagian janin Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester akhir). d) Kerangka janin Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG (Marjati dkk,2010) c. Tahapan/ Patofisiologis Klinis Kehamilan trimester pertama adalah keadaan mengandung embrio atau fetus didalam tubuh 0 – 14 minggu. Mual dan muntah adalah gejala yang wajar dan sering terjadi pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya timbul pada pagi hari tetapi dapat pula timbul setiap saat dan pada malam hari. Gejala ini biasanya terjadi pada usia kehamilan 6 mingu hinngga 10 mingggu (Wardani, 2012). Keadaan mual dan muntah ini menyebabkan terjadinya peningkatan suasana asam dalam mulut. Adanya peningkatan plak karena malas 10 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta memelihara kebersihan, hal ini mempercepat kerusakan gigi (Kemenkes RI,2012). Menurut Astuti (2015) adapun cara pencegahan yaitu : 1) Pada saat mual, hindari menghisap atau mengulum permen terus menerus karena akan mendukung terjadinta kerusakan / karies gigi atau memperparah kerusakan gigi yang sudah ada 2) Apabila ibu hamil mengalami muntah – muntah, setelah itu berkumur dengan larutan soda kue (sodium bikarbonat) dan menyikat gigi setelah 1 jam 3) Hindari minuman obat anti muntah, obat dan jamu penghilang rasa sakit tanpa persetujuan dokter, karena ada beberapa obat dapat menyebabkan cacat bawaan d. Perubahan Fisiologis a) Uterus Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini disebabkan oleh hipertrofi oleh otot- otot Rahim. b) Vagina Elastisitas vagina bertambah, getah dalam vagina biasanya bertambah, reaksi asam PH :3,5- 6, Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput lendirnya berwarna kebiru-biruan. c) Ovarium ( indung telur ) Ovulasi terhenti, masih terdapat copus luteum graviditatis sampai terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesterone. d) Kulit Terdapat hiperpigmentasi terutama pada areola normal, papilla normal dan linea alba. e) Dinding perut Pembesaran Rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan selaput elastis dibawah kulit sehingga timbul striae gravidarum. f) Payudara Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertrofi dari alveoli putting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. g) Sistem Respirasi Wanita hamil biasanya sering mengeluh sesak nafas, yang sering ditemukan pada kehamilan 3 bulan keatas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran Rahim. h) Sistem Urinaria Pada bulan-bulan pertama kehamilan, kandung kemih tertekan oleh uterus yang membesar dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI. e. Penatalaksanaan a) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan keinginan untuk makan akibat mual dan muntah. Penatalaksanaan : Tentukan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat. Timbang BB setiap hari Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat. Beri dorongan individu makan makanan yang kering b) Konstipasi berhubungan dengan peristaltic sekunder akibat kehamilan Penatalaksanaan : Jelaskan resiko konstipasi pada kehamilan Jelaskan factor pemeberat untuk terjadinya hemoroid. Pertimbangkan kebutuhan untutk laktasif c) Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan Gali ketakutan dan kekhawatiran selama hamil Bantu pasangannya mengenali harapan yang tidak realistis Terima ansietasnya dengan kenormalan dari proses tersebut d) Resiko terhadap perubahan membrane mukosa oral berhubungan dengan gusi hiperemik sekunder akibat kadar estrogen dan progesterone. Penatalaksanaan: Diskusikan pentingnya hygiene oral setiap hari dan pemeriksaan gigi secara periodic Ingatkan untuk memberitahu dokter gigi tentang kehamilan Jelaskan bahwa hipertrofi dan nyeri tekan gusi adalah normal dalam kehamilan 2. Tinjauan Teori Asuhan Kehamilan a. Pengkajian ( Subjektif dan Objektif ) Langkah pertama merupakan awal yang akan menentukan langkah berikutnya. Mengumpulkan data adalah menghimpun informasi tentang klien/orang yang meminta asuhan. Memilih informasi data diperlukan analisa suatu situasi yang menyangkut manusia yang rumit karena sifat manusia yang komplek. Pengumpulan data mengenai seseorang tidak akan selesai jika setiap informasi yang dapat diperoleh hendak dikumpulkan. Maka dari itu sebelumnya harus mempertanyakan : data apa yang cocok dalam situasi kesehatan seseorang pada saat bersangkutan. Data yang tepat adalah data yang relevan dengan situasi yang sedang ditinjau. Data yang mempunyai pengaruh atas atau berhubungan dengan situasi yang sedang ditinjau Mufdlilah,el al. (2012:111). Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari semua yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data dapat dilakukan dengan cara anamnesa, pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tandatanda vital, pemeriksaan khusus dan penunjang (Walyani, 2015:167). Menurut Mufdlilah,el al. (2012:111) Tehnik pengumpulan data ada 3 yaitu : 1) Observasi Observasi adalah pengumpulan data melalui indera: penglihatan (prilaku, tanda fisik, kecacatan, ekspresi wajah), Pendengaran (bunyi batuk, bunyi nafas), Penciuman (bau nafas, bau luka), Perabaan (suhu badan, nadi). 2) Wawancara Wawancara adalah pembicaraan terarah yang umumnya dilakukan pada pertemuan tatap muka. Dalam wawancara yang penting diperhatikan adalah data yang ditanyakan diarahkan ke data yang relevan. 3) Pemeriksaan Pemeriksaan dilakukan dengan memakai instrument/alat pengukur. Tujuannya untuk memastikan batas dimensi angka, irama, kuantitas. Misalnya : tinggi badan dengan meteran, berat badan dengan timbangan, tekanan darah dengan tensimeter. 1) Riwayat obstetri a) Riwayat menstruasi Menanyakan riwayat menstruasi yang meliputi tentang menarche, siklus menstruasi, lamanya, banyaknya darah, disminorhea (nyeri haid), sifat darah, bau, warna, dan HPHT (Walyani, 2015:119). b) Riwayat kehamilan sekarang Menurut Walyani (2015:120-121) meliputi yaitu (1) HPHT Untuk mengetahui tanggal hari pertama dari menstruasi terakhir klien untuk memperkirakan kapan kira-kira sang bayi akan lahir. (2) HPL Gambaran riwayat menstruasi klien yang akurat biasanya membantu penetapan tanggal perkiraan kelahiran (estimated date of delivery [EDC]) yang disebut taksiran partus (estimated date of confinement [EDC]) dibeberapa tempat. (3) Kehamilan yang ke
Jumlah kehamilan ibu perlu ditanyakan karena terdapatnya perbedaan
perawatan antara ibu yang baru pertama hamil dengan ibu yang sudah beberapa kali hamil, apabila ibu tersebut baru pertama kali hamil otomatis perlu perhatian ekstra pada kehamilannya. Tanda-tanda kehamilan (trimester I) Pergerakan fetus belum dirasakan (5) Keluhan yang dirasakan Menanyakan kepada klien apakah ada keluhan atau masalah pada kehamilannya. c) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas terdahulu Menanyakan riwayat kehamilan, persalinan dan nifas terdahulu yang meliputi: jumlah kehamilan, jumlah anak yang hidup, jumlah kelahiran premature, jumlah keguguran, persalinan dengan tindakan, riwayat perdarahan pada persalinan atau pasca persalinan, kehamilan dengan tekanan darah tinggi, berat bayi < 2,5 kg atau > 4 kg, masalah lain (Walyani, 2015:124-126). 2) Riwayat kesehatan a) Riwayat kesehatan dahulu Tanyakan kepada klien penyakit apa yang pernah diderita. Apabila klien pernah menderita penyakit keturunan, maka ada kemungkinan janin yang ada dalam kandungannya tersebut beresiko menderita penyakit yang sama (Walyani, 2015:126). (1) Riwayat pembedahan a) Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis pembedahan, kapan, oleh siapa dan dimana tindakan tersebut berlangsung (2) Riwayat penyakit yang pernah diderita Kaji adanya penyakit yang pernah dialami oleh klien (Aspiani,2017:110). b) Riwayat kesehatan sekarang Tanyakan kepada klien penyakit apa yang sedang ia derita sekarang. Tanyakan bagaimana urutan kronologis dari tanda- tanda dan klasifikasi dari setiap tanda penyakit tersebut. Hal ini diperlukan untuk menentukan bagaimana asuhan berikutnya (Walyani, 2015:126-127). Anamnesis dan gejala klinis, riwayat terlambat haid, gejala dan tanda kehamilan muda, dapat ada atau tidak ada perdarahan per vaginam, ada nyeri perut kanan/kiri bawah. Berat atau ringannya nyeri tergantung pada banyaknya darah yang terkumpul dalam peritoneum (Aspiani, 2017: 110). c) Riwayat kesehatan keluarga Menanyakan riwayat kesehatan keluarga yang meliputi adakah penyakit menular atau penyakit keturunan/genetik (Walyani, 2015:127) d) Pemeriksaan fisik Menurut Aspiani (2017:112-114) Dalam melakukan pemeriksaan fisik, metode yang digunakan adalah pemeriksaan Head To Toe. Pemeriksaan fisik secara head to toe pada klien meliputi: Keadaan umum, tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, respirasi), kemudian pemeriksaan dari mulai kepala sampai ektermitas. 5) Pemeriksaan penunjang b. Analisa data Data dasar yang telah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa atau masalah yang spesifik. Rumusan diagnosa dan masalah keduanya digunakan karena masalah tidak dapat didefinisikan seperti diagnosa tetapi tetap membutuhkan penanganan. Masalah sering berkaitan dengan hasil pengkajian (Walyani, 2015:168). Masalah adalah kesenjangan yang diharapkan dengan fakta/ kenyataan. Analisa adalah proses pertimbangan tentang nilai sesuatu dibandingkan dengan standar. Standar adalah aturan/ ukuran yang telah diterima secara umum dan digunakan sebagai dasar perbandingan dalam kategori yang sama. Hambatan yang berpotensi tinggi menimbulkan masalah kesehatan (faktor resiko). Dalam bidang kebidanan pertimbangan butir-butir tentang profik keadaan dalam hubungannya dengan status sehat-sakit dan kondisi http://repository.unimus.ac.id fisiologis yang akhirnya menjadi faktor agen yang akan mempengaruhi status kesehatan orang bersangkutan (Mufdlilah,el al, 2012:111). c. Penatalaksanaan Pada langkah keenam rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Jika bidan tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya (memastikan langkah tersebut benar-benar terlaksana). Dalam situasi dimana bidan berkolaborasi dengan dokter dan keterlibatannya dalam manajemen asuhan bagi pasien yang mengalami komplikasi, bidan juga bertanggungjawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang menyeluruh tersebut. Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu, biaya dan meningkatkan mutu asuhan (Mufdlilah,el al, 2012:111) d. Evaluasi Melakukan evaluasi hasil dari asuhan yang telah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan diagnosa/masalah (Walyani, 2015: 169). Manajemen kebidanan ini merupakan suatu kontinum, maka perlu mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui proses manajemen untuk mengidentifikasi mengapa proses manajemen tidak efektif serta melakukan penyesuaian pada rencana asuhan berikutnya (Mufdlilah,el al, 2012:111).