I.
Pengertian
Supervisi merupakan upaya untuk membantu pembinaan dan
II.
Unsur pokok
Dalam melaksanakan supervisi terdapat beberapa unsur pokok.
Pelaksana
Pelaksana
atau
yang
bertanggung
jawab
melaksanakan
hasil
kegiatan
serta
proses
manajamen
petunjuk
atau
pengarahan
umum
Kadinkes
Daerah,
Direktur
RSUD
dan
sebagainya.
2)
3)
3)
Pelaksana
supervisi
harus
memiliki
keterampilan
5)
pengetahuan,
keterampilan
berupaya
dan
sikap
memerlukan
bekal
supervisi
yang
baik,
diatas
juga
dibutuhkan
kemampuan
pihak
yang
disupervisi.
Supervisor
melakukan
bimbingan
agar
mereka
dapat
meningkatkan
artinya
tindakan
pengawasan
harus
3)
4)
2.
Sasaran
Saran atau objek dari supervisi adalah pekerjaan yang
dilakukan oleh bawahan yang melakukan pekerjaan. Sasaran
yang
langsung.
3.
Frekwensi
Supervisi harus dilakukan dengan frekuensi yang berbeda.
Supervisi yang dilakukan hanya sekali, bukan supervisi yang
baik. Tidak ada pedoman yang pasti seberapa sering supervisi
dilakukan. Pegangan umum yang digunakan tergantung dari
derajat
kesulitan
pekerjaan
yang
dilakukan
serta
sifat
2)
4.
Tujuan
Tujuan supervisi adalah memberikan bantuan kepada bawahan
secara langsung, sehingga bawahan memiliki bekal yang cukup
untuk dapat melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan hasil
2)
Memungkinkan
kekurangan
pengawas
para
kemampuan,
pekerja
pengetahuan
menyadari
kekurangan-
kesehatan
dan
dalam
pemahaman
hal
serta
4)
Memungkinkan
manajemen
bahwa
sumber
yang
Memungkinkan
manajemen
menentukan
penyebab
5.
Tehnik
Supervisi adalah merencanakan, mengarahkan, membimbing,
mengajar,
mengobservasi,
mendorong,
memperbaiki,
b.
keluarnya;
c.
d.
1)
Pengamatan langsung
Pengamatan yang langsung dilaksanakan supervisi dan
harus memperhatikan:
a.
Sasaran pengamatan.
Pengamatan
langsung
yang
tidak
jelas
Obyektifitas pengamatan.
Pengamatan langsung yang tidak terstandarisasi
dapat mengganggu obyektifitas. Untuk mencegah
keadaan seperti ini maka diperlukan suatu daftar
isian atau check list yang telah dipersiapkan.
c.
Pendekatan pengamatan.
Pengamatan
langsung
sering
menimbulkan
Untuk
10
itu
dianjurkan
pendekatan
pengamatan
dilakukan
secara
edukatif
dan
Kerjasama
Untuk berhasilnya pemberian bantuan dalam upaya
meningkatkan penampilan bawahan didalam supervisi,
perlu terjalin kerjasama antara pelaksana supervisi
dengan yang disupervisi. Kerjasama tersebut akan
terwujud bila ada komunikasi yang baik, sehingga
mereka yang disupervisi merasakan masalah yang
dihadapi adalah juga masalah mereka sendiri (Azwar A,
1996).
Menurut Ali Zaidin tehnik atau metoda dalam melaksanakan
Menentukan tujuan.
b.
c.
11
2)
pengawasan
pengawasan,
standart
harus
yang
memuat
dipakai
sistem
dan
cara
pelaksanaan.
b.
Pelaksanaan
pengawasan
dapat
dilakukan
dengan
misalnya
memberikan
laporan-laporan
kegiatan.
iii. Sistem Verifikatif, pemeriksaan secara terperinci dengan
memberikan laporan-laporan perincian dan analisa dari
segala hal yang terjadi dalam pelaksanaan rencana.
iv. Sistem Inspektif, yaitu suatu sistem pengawasan dengan
mengadakan pemeriksaan setempat secara langsung
dengan
tujuan
mengetahui
sebenarnya.
12
sendiri
keadan
yang
v. Sistem Investigatif
jalan
mengadakan
mengetahui
kesalahan
dan
penyelidikan
membongkar
untuk
adanya
Penilaian
masukan
untuk
pengambilan
keputusan
tentang
13
Tujuan dari hal ini adalah mengadakan perbaikan dari hasil kerja yang
kurang atau salah untuk memperoleh hasil yang lebih besar dan lebih
efisien. Setelah data melalui pengawas diperoleh, dianalisa serta
masalah yang timbul dicarikan pemecahannya serta mencegah
membuat masalah pada waktu mendatang. Menurut Sudjana, D
pembinaan yang efektif dapat digambarkan melalui lima langkah pokok
yang berurutan. Kelima langkah itu adalah sebagai berikut :
a.
berdasarkan
rencana
Pengumpulan informasi
dilakukan
secara
yang
telah
ditetapkan.
berkala
dan
berkelanjutan
dengan
apabila
penyimpangan
terjadi
dari
ketidaksesuaian
kegiatan
yang
telah
dengan
atau
direncanakan.
Menganalisis
masalah.
Kegiatan
analisis
adalah
untuk
upaya
memecahkan
yang
masalah.
dapat
Alternatif
dipertimbangkan
ini
disusun
untuk
setelah
15
e.
dua
(perorangan),
macam
yaitu
pertama,
pembinaan
pembinaan
yang
dilakukan
individual
terhadap
kegiatan
beraneka
ragam
atau
memerlukan
para
pelaksana
kegiatan
secara
kelompok.
III.
Prinsip Pokok
Menurut Azwar Azrul, 1996 secara sederhana prinsip pokok supervisi
bawahan,
bukan
untuk
mencari
kesalahan.
17
dalam
rangka
lebih
meningkatkan
penampilan
bawahan.
5. Strategi dan tata cara supervisi yang akan dilakukan harus
sesuai dengan kebutuhan masing-masing bawahan secara
individu.
6. Supervisi harus dilaksanakan secara fleksibel dan selalu
disesuaikan dengan perkembangan.
Sedangkan menurut Arief, Z
Oleh karena itu pihak supervisor harus memiliki sikap percaya bahwa pihak
yang disupervisi mampu melaksanakan kegiatan yang menjadi tugasnya.
Sebaliknya pihak yang disupervisi percaya bahwa pihak supervisor mampu
memberikan bimbingan kepadanya.
Hubungan mendatar (horisontal) diperlukan dalam supervisi karena kegiatan
ini melibatkan komunikasi sekurang-kurangnya antara dua orang. Secara
psikologis pada diri kedua belah pihak terdapat aspek-aspek internal yang
perlu dihormati yaitu konsep diri, pengalaman, latar belakang pendidikan,
integritas diri, kebutuhan, kepentingan, minat, dorongan dan lain sebagainya.
Di samping itu, kedua belah pihak memiliki status sosial dan kondisi fisiologis
masing-masing.
Dalam
pelaksanaan
supervisi,
supervisor
harus
menghormati kondisi psikologis, fisiologis dan sosial yang dimiliki oleh pihak
yang disupervisi. Oleh karena itu supervisor perlu melakukan hubungan yang
sejajar, mendatar atau horisontal dengan pihak yang disupervisi dan
memandang sebagai rekan kerja atau teman sejawat. Dengan hubungan ini
diharapkan dapat tumbuh suasana kegiatan supervisi yang demokratis dan
bukan otokratis.
Komunikasi merupakan proses supervisi. Supervisi yang komunikatif berarti
bahwa pihak supervisor berkedudukan sebagai komunikator dan pihak yang
disupervisi sebagai komunikan. Supervisor menyampaikan pesan kepada
pihak yang disupervisi dan pada gilirannya, pihak yang disupervisi
memberikan umpan balik, berupa pesan atau respon. Kepada pihak
19
kehendak
kepada
pihak
yang
disupervisi,
melainkan
20
IV.
Manfaat Supervisi
Apabila supervisi dapat dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak
2.
21
22
Contoh 1:
Program Penanggulangan Penyakit Tuberculosis
Oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
angka
kesembuhan
minimal
85%
dari
semua
cakupan
penemuan
penderita
secara
bertahap
B. Kebijakan Operasional
Untuk mencapai tujuan tersebut, ditetapkan kebijakan operasinal sbb :
1.
2.
Penanggulangan
TB
Pelayanan Kesehatan(UPK),
dilaksanakan
dengan
oleh
melibatkan
seluruh
Unit
peran
serta
terhadap
obat
peningkatan
yang rasional
dan
mutu
paduan
pelayanan,
yang
sesuai
tahap
kasus
dahak
yang
bermutu,
maka
dengan
pemeriksaan
sediaan
mendpatkan
pemeriksaan
dilaksanakan pemeriksaan
uji
dahak
silang
yang
secar
rutin
oleh
C. Strategi
1.
Paradigma sehat.
2.
Strategi DOTS.
3.
4.
5.
Peningkatan
kerja
sama
dengan
semua
fihak
melalui
kegiatan advokasi,
6.
peran
masing-
manajemen
program
masing.
7.
Kabupaten/kota
sebagai
titik
berat
D. Kegiatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Penyuluhan
7.
8.
Supervise
9.
10. Perencanaan
11.
Pengelolaan logistic
25
12. Pelatihan
Contoh 2:
Supervisi Program Penanggulangan Penyakit Tuberkulosis
A. Tujuan Supervisi
Untuk meningkatkan kinerja petugas, melalui suatu proses yang
sistematis dengan :
26
B. Pelaksanaan Supervisi
1. Supervise harus dilakasanakan secara teratur, rutin dan terencana.
Supervise
dilakukan
ke
UPK dan
dilaksanakan
sekurang-
27
b. Persiapan supervisi
perlu
diberitahu
sebelumnya.
Supervisi
tanpa
pemberitahuan
sebelumnya
yang
akan
dilaksanakan
pada
supervise
ditulis
bekerja
secara
28
supervise,
supervisor
atau kesalahan.
Misalnya
dapat
menemukan
pemeriksaan
dahak
beberapa
ulang
tidak
dikerjakan; hasil pemeriksaan dahak ulang dicatat pada kolom yang salah; ti
dak melakukan crosscek dll. Dalam kondisi tersebut, maka supervisor
bersama-sama petugas
mintalah
kesalahan
petugas
yang
ada.
melakukan
Dengan
perbaikan langsung
cara
on
the
job
terhadap
training,
dan diperbaiki.
Bila
masih
ada
masalah
yang
belum
Kesimpulan
dan
laporan
saran
pemecahan masalah
supervise
harus
sebagai
ditulis
dokumen
E. Laporan Supervisi
Supervisor harus membuat laporan supervise segera setalah
menyelesaikan kunjungan. Laporan supervise paling sedikit harus memuat :
1.
Tujuan supervise
2.
3.
4.
5.
6.
Laporan supervise :
a. Diumpan balikkan ke unit kerja yang di supervise
b. Disampaikan kepada atasan langsung supervisor
c. Arsip
Kabupaten / Kota
Tanggal kunjungan
: ...
Jabatan
dan
siapa
yang
belum
mendapat
pelatihan program TB
Apakah
jenis
katagori
obat
penderita
menelan
obat
di
unit
pelayanan
dahak
ulang telah
dilaksanakan
sesuai protap?
8) Apakah ada penderita yang mangkir tidak minum obat?
9) Berapa persen penderita yang mengalami konversi?
10) Berapa persen penderita yang sembuh?
11) Periksa logistic obat yang tersedia
12) Bila ditemukan masalah atau hasil kegiatan tidak sesuai
harapakan, diskusikan
hal
apa
penyebabnya
kemungkinan
tersebut
dengan
dan
petugas
bagaimana
menyelesaikannya?
32
Khusus
untuk
unit
pelayanan
kesehatan
yang
melakukan
pemeriksaan Mikroskopis :
a. Apakah buku register laboratorium diisi dengan lengkap dan be
nar?
b. Apakah semua penderita BTA positip dalam buku register
Laboratorium sudah dicatat dalam buku register Kabupaten?
c. Apakah
semua
hasil
pemeriksaan
sediaan
sudah
33
34
., tgl .
Mengetahui
Pelaksana Supervisi
(.)
(..)
DAFTAR PUSTAKA
35
36